Analisis penerimaan lontar 3.0 dengan menggunakan Technology Acceptance Model (tam) : studi kasus pada perpustakaan Universitas Muhamadiyah Prof. DR. Hamka di Limau Lakarta

(1)

ANALISIS PENERIMAAN LONTAR 3.0

DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

di Limau Jakarta Selatan

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

IBNU FATKHAN NIM 1111025100025

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M


(2)

Ar\A L I SI S PENERL\lAAlri LONTAR 3.0

DENGAN MENGGTINAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL GAII{) Studi Kasus Pada Perpustakaan Liniversitas Illuhanrmadiyah Prof. Dr. HAMKA

di Linrau Jakarta Selatan

Sknpsr

Dra-1 ukan ur.rtuk Nlernenuhr lrersr,aratan Nlenrperoleh Gelar Sar-jana Ilnru Perpustakaan (S.lP)

oleh

IBNU FATKHAN NIM. r111025100025

I'IIP. 19710103 200003 1 002

JTRTI SAN ILMU PERPUSTAICL{Y FAKULTAS ADAB DAN HI]MAMORA

UI]\ SYARIF HIDAYATTILLA}I JAKARTA 1437 H / 2015 NI

dibawah bimbingan


(3)

(4)

[-ernbar

Pengesahan

tljian

Skripsi

Sava vang benancia tangan di ba*air ini :\ illl ld r1---.. lLlllti I dtNildlr

r^.1-l-^--NiNi

111lLll5l000l5

Judul

Skripsi

-\nalisis Penc'r'inraan

LO\1-\R

i

[) Dengan Nlenugunakart 'let'htrr,ltv_v

,4.ct'tTltrrrte Alodel (7 At41 pada Perpustakaan

Ljniversrtas N4uhamnradivah Prof Dr. HAN4KA di Lirnau Jakarta Selatan

Ujian

Skripsi

Rabu. 23 Desember 201-5

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penuuji sebagai syarat untLik rnemperoleh gelar Sarjana Stara (S1) pada Program Studi

lhlu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Iakarta, l 1 Januari 2016

Tanda tangan Tanggal t//a1

-\

r

(

l.

Ketua Sidang

7.

Sekretaris Sidane

3.

Pembimbing

4

Penguji I

5

Penguji

II

Punqki Purnomo. MLIS NIP. 196412151999A3

I

005 Mukmin Supral'ogi. NI. Si

NIP

19620301 199903

I

00i Ade Abdul Hak. M.Hum

NIP

19710103 200003 1 002

Fadhilatul Hamdani. M.Hum r-IP.

PungkiPurnomo. MLIS NIP. 19641215 199903 1 005

t{{

'L*W

,{r

29

-

ta7


(5)

i

ABSTRAK

Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Di Limau Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, S.Ag, S.S, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh DIO (Desain Interface OPAC), terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 98 responden yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang aktif mengunjungi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang berada di Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik dengan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel DIO (3,09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), dan AUB (2,87). Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi dengan DIO berpengaruh paling tinggi terhadap penggunaan LONTAR 3.0. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 15 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antar variabel independen yaitu; DIO, PU, dan PEU signifikan (0,000), dan juga hubungan antara tiga variabel independen terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah kuat dan berlawanan (0,662) dengan kolerasi signifikan. Dengan demikian seluruh hipotesis yang berjumlah 15 diterima.


(6)

ii

ABSTRACT

Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Acceptance analysis LONTAR 3.0 Using Technology Acceptance Model (TAM) At the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA In Limau South Jakarta. Under the guidance of Ade Abdul Hak, S.Ag, SS, M. Hum. the Study A program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the State Islamic University of Syarif Hidayatullah - Jakarta. 2015.

This study aims to describe the variables, relationship and influence DIO (OPAC Interface Design), to the PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), and AUB (Actual Usage Behavior). Respondents in this study amounted to 98 respondents consisting of students and faculty are actively visiting the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA residing in Limau, Kebayoran Baru, South Jakarta. This study uses multiple linear analysis as a means of statistics using SPSS software version 22. The results showed that the description of the variable description DIO (3.09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), and AUB (2,87). This shows the average value of all variables is high with DIO highest influence on the use LONTAR 3.0. To determine the relationship between the independent variables, namely; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, to AUB as the dependent variable, the researchers propose hypotheses 15. Results of hypothesis testing showed an effect between the independent variables, namely; DIO, PU, and PEU significant (0,000), and also the relationship between the three independent variables to variable ATU, BIU, and AUB are significant (0,000). The end result of the correlation test found the overall effect of the independent variable on the dependent in this study is strong and opposite (0,662) with a significant correlation. Thus the whole hypothesis of 15 accepted.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam, serta memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat-sahabatnya yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan, sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora periode 2014-2015.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpusatakaan dan Informasi.


(8)

iv

5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak bimbingan yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Parhan Hidayat, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih atas perhatian dan dukungan semangat yang diberikan sejak awal kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Endang Sri Setijawati, S.Pd selaku Kepala Unit Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bang Septian Nurhakim, S.IP, Bang Achmed Isyadea, S.IP, Bang Lutfan Zulwaqar, S.IP, Kak Neneng Afriyanti, S.IP, Mas Difa Arthu Martha, dan Pak Udin Saepudin selaku Pustakawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Mahasiswa dan Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang telah memberikan waktunya untuk menjadi responden dalam meyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Semoga ilmu yang yang telah diberikan dapat bermanfaat.


(9)

v

11. Kedua orangtua, Ibunda Hj. Iin Indah Suminar, MM dan Ayahanda H. Suhanda, MM. Terima kasih mamah dan bapak yang telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril dan materil serta melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis. Kemudian Adik penulis tercinta Muhammad Zaky Ashari Suhanda, Nenek tercinta Hj. Rusdiyatinah Asjari, dan Bibi penulis Purnamasari, SH.

12. Sahabat-sahabat penulis, Reni Sunjastri Lestari, Bintang Bela Adillah, S.IP, Rajif Gufron, S.IP, Mitra Zalman, Ahmad Jauzi, S.IP, yang telah memberikan nasihat dan motivasinya baik akademis maupun non akademis.

13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011, khususnya kelas IPI A 2011, Yusra, Muthi Rahmi Amalia, Lailatifa Febriana, S.IP, Ahmad Jauzi, S.IP, Dini Hafizah, Andri Fikri M Alwan, Reni Puspita, S.IP, Fitria Khoerunnafis, S.IP, Gita Rizki Hastari, S.IP, Hafiz Salim Arbie, Dini Amelia Witriani, S.IP, Choerunnisa, Tiara Puspita Ayu, S.IP, Anisya Marliyani Yulinar, S.IP, Rizca Amelia Akbar, S.IP, Husain Haikal Pratama, S.IP, Maulidya Istiqfani, S.IP, Arif Cahyadi, Husen Ratuloli, Amirah Rasyidah, S.IP, Widhia Oktaferiyanti, S.IP, Khusnul Novianti, Dewi Riani, S.IP, dan Rajif Gufron, S.IP. Terima kasih atas kebersamaannya selama 4 tahun ini, semoga persahabatan kita terus terjalin selamanya.

14. Kawan-kawan Black Jidad Community, Lilis Shofiyanti, Mentari Faradiba, Indi Nisauf Fikry, S.Hum, Syarifaeni Fahdiah, S.Hum, Mitra Zalman, Muliadin Iwan, Egi Zulhansah, Muhamad Reza Hakim, Ahmad Jauzi, S.IP, dan TB Ahmad Didin Saepul Ali. Terimakasih telah memberi banyak nasihat dan ghira’h kehidupan.


(10)

vi

15. Kawan-kawan Komunitas SLiMS Jakarta dan SLiMS Ara yang telah memberi dan men-sharing banyak ilmu seputar software Perpustakaan.

16. Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora, terima kasih atas ilmu kehidupan yang telah diberikan, terus berproses, Yakin Usaha Sampai.

17. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Pengabdi Rakyat 2014 yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih butuh penyempurnaan di beberapa bagian, baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Selamat Membaca.

Ciputat, Desember 2015


(11)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Definisi Istilah………...10

E. Sistematika Penulisan………10

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI)………..12

1. Definisi STKI………...12

2. Kegiatan STKI……….13

3. Tujuan STKI………14

4. Pengertian OPAC………16

5. Perkembangan OPAC………..17

6. Kriteria OPAC……….18

B. Technology Acceptance Model (TAM)………20

1. Konsep TAM………..20

2. Model TAM………23

C. TAM pada penerimaan LONTAR………29

D. Penelitian Terdahulu………..32


(12)

viii

F. Hipotesis………35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian………36

1. Jenis Penelitian………36

2. Pendekatan Penelitian………..36

B. Sumber Data………..……37

1. Data Primer………..37

2. Data Sekunder……….37

C. Populasi dan Sampel……….38

D. Teknik Pengumpulan Data………39

1. Observasi……….39

2. Angket/ Kuesioner………...40

E. Teknik Analisis Data……….40

1. Distribusi Responden………..40

2. Analisis Data Deskriptif………..41

3. Uji Kualitas Data……….41

4. Uji Asumsi Klasik………...41

a. Uji Normalitas………...42

b. Uji Multikolonieritas……….42

5. Analisis Regresi Linier Berganda………43

a. Koefisien Determinasi………...45

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)……….45

c. Uji Signifikan Simultan (Uji t)………..46

d. Analisis Kolerasi………...47

F. Operasi Variabel Penelitian……….……..48

1. Desain Interface OPAC………..……….48

2. Perceived Easy of Use……….49

3. Perceived Usefulness………...49

4. Attitude Toward Using………49

5. Behavioral Intention to Use……….50


(13)

ix

G. Tempat dan Waktu Penelitian………...51

1. Tempat Penelitian………51

2. Waktu Penelitian……….51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan UHAMKA……….53

1. Sejarah Berdiri Perpustakaan UHAMKA………...53

2. Visi Misi Perpustakaan UHAMKA……….54

3. Personalia………55

4. Struktur Organisasi………..56

5. Jenis Koleksi………56

6. Automasi Perpustakaan………...57

7. Sistem Layanan………...57

8. Jenis Layanan dan Fasilitas……….58

9. Peraturan Keanggotaan………59

10.Tata Tertib Pengunjung………...60

11.Tata Tertib Pengguna Internet……….61

12.Peraturan Peminjaman……….62

B. Profil Responden………...64

1. Karakteristik Profil Responden………...64

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel………...68

C. Hasil Penelitian……….73

1. Hasil Uji Kualitas Data………..73

a. Hasil Uji Validitas Data………73


(14)

x

2. Hasil Uji Asumsi Klasik………..81

a. Uji Normalitas………...81

b. Uji Multikolinieritas………..87

3. Analisis Linier Berganda……….92

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)……….92

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………..95

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)……….101

d. Uji Analisis Kolerasi Antar Variabel………..116

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect)………125

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)……...126

g. Pengaruh Total………128

h. Diagram Jalur untuk Model III………130

D. Pembahasan……….132

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………..137

B. Saran………141

DAFTAR PUSTAKA……….142 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

xii

DAFTAR TABEL

3.1 Jenis Anggota Perpustakaan UHAMKA yang aktif ……….39

4.1 Sumber Daya Manusia Perpustakaan UHAMKA Limau ……….56

4.2 Waktu Layanan Perpustakaan ………...64

4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner ……….65

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………67

4.5 Hasil Uji Responden Berdasarkan Fakultas ………..68

4.6 Hasil Uji Design Interface OPAC……….70

4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Perceived Easy of Use………70

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif Perceived Usefulness……….71

4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif Attitude Toward Using………...72

4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Behavioral Intention to Use………...72

4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif Actual Using Behavior………...73

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Design Interface OPAC ………...75

4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Usefulness ………..76

4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Easy of Use ……….77

4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Attitude Toward Using ………78

4.16 Hasil Uji Validitas Variabel Behavioral Intention to Use……….79

4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Actual Using Behavior ………80


(16)

xiii

4.19 Hasil Uji Normalitas ……….86

4.20 Hasil Uji Multikolonieritas Perceived Easy of Use ………..89

4.21 Hasil Uji Multikolonieritas Perceived Usefulness ………89

4.22 Hasil Uji Multikolonieritas Attitude Toward Using ………..90

4.23 Hasil Uji Multikolonieritas Behavioral Intention to Use ………..91

4.24 Hasil Uji Multikolonieritas Actual Using Behavior ………..92

4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Perceived Easy of Use ………..93

4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Perceived Usefulness ………94

4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi Attitude Toward Using ……….95

4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Behavioral Intention to Use ……….95

4.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi Actual Using Behavior ……….96

4.30 Hasil Uji Simultan Perceived Easy of Use ………...97

4.31 Hasil Uji Simultan Perceived Usefulness ……….98

4.32 Hasil Uji Simultan Attitude Toward Using ………..99

4.33 Hasil Uji Simultan Behavioral Intention to Use ……….100

4.34 Hasil Uji Simultan Actual Using Behavior ……….101

4.35 Hasil Uji t Design Interface OPAC ……….102

4.36 Hasil Uji t Design Interface OPAC ……….104

4.37 Hasil Uji t Perceived Easy of Use ………...105

4.38 Hasil Uji t Attitude Toward Using ………..107

4.39 Hasil Uji t Behavioral Intention to Use ………..109


(17)

xiv

4.41 Hasil Uji Kolerasi ………...117

4.42 Hasil Uji Hipotesis ………..133

4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ……….135


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model TAM Fred Davis ………22

2.2 Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ………24

2.3 TAM Pada Penerimaan LONTAR ………29

3.1 Model Penelitian ………...34

3.2 Hipotesis Penelitian ………..35

4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan UHAMKA ………..57

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Attitude Toward Using ………..83

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Attitude Toward Using ………..83

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Behavioral Intention to Use ………..84

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Behavioral Intention to Use ………..84

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Actual Using Behavior ………..85

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Actual Using Behavior ………..85

4.8 Diagram Jaluk Model III ……….131


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari ketergantungan terhadap perangkat teknologi informasi. Pernyataan ini dibuktikan dengan dimanfaatkan produk produk teknologi informasi di semua sektor. Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, sampai sektor pendidikan mulai memanfaatkan teknologi informasi guna mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali perpustakaan. Menurut Lasa Hs dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia, “teknologi informasi adalah perpaduan antara komputer, komunikasi data dan media penyimpan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan perpaduan antara media komunikasi dan media penyimpan komunikasi yang disimpan dalam unit komputer.

Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi bagi Pemustaka sangat mengandalkan produk-produk teknologi informasi dalam memberikan layanan kepada Pemustaka. Salah satu bentuk pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah otomasi perpustakaan. Lassa Hs berpendapat dalam Kamus Kepustakawanan

Indonesia bahwa “Otomasi perpustakaan adalah proses pengumpulan,

penyimpanan, pengolahan, penyebaran, dan penggunaan informasi tidak terbatas hanya pemanfaatan perangkat lunak maupun perangkat keras,


(20)

2

tetapi melibatkan unsur manusia.”1 Dengan otomasi, Perpustakaan berharap mampu meningkatkan kualitas layanan kepada Pemustaka serta memperbaiki sistem administrasi perpustakaan.

Sistem otomasi Perpustakaan (Software Perpustakaan) dapat dikembangkan dengan cara mendesign program, memasang dan menguji program sendiri atau dapat juga langsung berlangganan dengan instansi/lembaga yang bergerak dibidang pengembangan Software

Perpustakaan.

Beberapa Software Otomasi Perpustakaan kini banyak bermunculan dengan menawarkan berbagai kelebihan ataupun dengan biaya murah bahkan gratis. Model dan kegunaan dari setiap perangkat lunak perpustakaan berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Kegunaan-kegunaan tersebut antara lain untuk pekerjaan operasional Perpustakaan, yaitu pengadaan, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, sirkulasi, dan lain sebagainya.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Limau merupakan Perpustakaan Perguruan Tinggi, dimana kebutuhan informasinya untuk mahasiswa, dan dosen UHAMKA Limau.

Sistem Otomasi Perpustakaan UHAMKA Limau memakai

Software Library Automation and Digital Archive versi (LONTAR) 3.0. LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku

1

Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia. ( Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2009). h.223.


(21)

3

referensi dari berbagai sumber yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI).

Data Pemustaka Perpustakaan UHAMKA Limau periode Maret 2015 mencapai angka 5343 Pemustaka terlepas dari Empat Fakultas yang ada di Kampus Limau (FIKES, FAI, F Psikologi, FISIP), terdapat juga Pemustaka dari Kampus UHAMKA Pasar Rebo, dan juga Kampus UHAMKA Pasca Sarjana yang jika ditotal berjumlah 14 Fakultas.

Dalam penerapannya banyak ditemukan bahwa Pemustaka UHAMKA Limau belum memakai layanan LONTAR yang tersedia, beberapa Pemustaka meskipun memakai layanan LONTAR, setelah Pemustaka mengecek keberadaan Informasi yang dicari lewat LONTAR, Pemustaka tersebut bertanya kembali pada Pustakawan bagian Layanan tentang Informasi yang dicari. Timbul pertanyaan apakah Pemustaka tidak faham bagaimana cara memakai LONTAR ataukah LONTAR yang terlalu rumit bagi Pemustaka ? Angka 5343 Pemustaka perbulan jika dibagi 30 hari maka setiap hari terdapat 178 Pemustaka yang datang di Perpustakaan UHAMKA Limau. Angka ini semakin bertambah jika Kampus UHAMKA mengadakan UAS atau UTS, yang mana mahasiswa membutuhan koleksi sebagai bahan acuan belajar. Maka tak ayal setiap hari selepas jam kunjungan Perpustakaan ditutup, setiap Pustakawan melakukan Shelving

koleksi minimal 300 buku perhari. Hal ini akibat dari Pemustaka yang mencari koleksi secara acak karena tidak memahami sistem kerja dari LONTAR.


(22)

4

Penerapan teknologi dalam suatu organisasi seperti Perpustakaan akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama pada sumber daya manusia. Faktor Pengguna Teknologi sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem, karena tingkat kemampuan Pengguna Teknologi untuk menggunakan sistem mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/penerapan sistem tersebut. 2 Selain sumber daya manusia terutama Pengguna teknologi atau dalam hal ini Pemustaka Menurut Imam Yuadi “Desain Interface yang terorganisir dengan baik dan secara hati-hati dirancang dapat membantu para Pemustaka dalam meneliti antarmuka dan mengidentifikasi informasi yang relevan secara mudah.”3 Dari ketentuan diatas jelaslah bahwa Desain

Interface merupakan hal yang penting karena berhubungan langsung dengan Pemustaka dalam mengidentifikasi informasi.

Oleh karena itu, untuk membuktikan secara secara empiris bagaimana penerimaan Sistem Otomasi Perpustakaan LONTAR 3.0 oleh Pemustaka atau dalam hal ini Mahasiswa dan Dosen UHAMKA dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan teori dan model. Salah satu model untuk memprediksi dan menjelaskan penggunaan komputer adalah

Technology Acceptance Model (TAM). TAM adalah suatu model

penelitian yang menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut.

2

Alwan Sri Kusnoto, Pengaruh Keahlian Pengguna terhadap Kinerja Sistem Informasi dengan Variabel Intervening Partisipasi, Kecemasan, Kepuasan, Derajat Penerimaan, dan Ketidakpastian Kerja. (Jember : Jurnal Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan Oprimal Vol. 5, No.1, 2011). hal. 38-50

3

Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009.)


(23)

5

Menurut Lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the technology acceptance model.” 4

Secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan teknologi. Dengan menggunakan TAM, maka akan dapat diketahui jika faktor eksternal, faktor persepsi terhadap kemanfaatan atau Perceived Usefulness (PU), faktor persepsi tentang kemudahan penggunaan atau

Perceived Ease of Use (PEU), faktor sikap terhadap penggunaan atau

Attitude Toward Using (ATU), faktor perilaku untuk tetap menggunakan LONTAR atau Behavioral Intention to Use (BIU) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi atau Actual Usage Behavior (AUB).

Metode TAM dapat digunakan untuk mengetahui respon dari Pemustaka terhadap kepuasan pelayanan yang diberikan oleh sebuah sistem teknologi perpustakaan, sehingga pihak perpustakaan dapat memperbaiki layanan sistem teknologi yang sedang dimiliki menjadi lebih baik lagi.5

4

Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on "Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM)" (2015). Library Philosophy and Practice (e-journal). h 1260.

5

Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat kepuasan pengguna layanan Perpustakaan dengan menggunakan Technology Acceptance Model. (Medan : Jurnal STMIK Budidarma Medan, 2014). hal. 108


(24)

6

Dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 dengan menggunakan Technology Acceptance Model di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membatasi masalah dalam penelitian :

a. Gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

b. Hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using

(ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage

Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.


(25)

7

c. Pengaruh antar variabel Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual

Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimanakah gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan?

b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Desain Interface

OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness

(PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use

(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan ?


(26)

8

c. Seberapa besar pengaruh antara variabel Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU),

dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebaga berikut :

a. Mengetahui gambaran tentang Desain Interface OPAC (DIO),Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use

(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) membuat pandangan

Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

b. Mengetahui hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use

(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna

LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.


(27)

9

c. Mengetahui pengaruh antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan

Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai pendalaman pengetahuan mengenai Sistem Otomasi di Perpustakaan, khususnya Library Automation and Digital Archive (LONTAR) bagi Penulis maupun untuk Pembaca. Disisi lain juga memperoleh wawasan yang mendalam mengenai Technologi Acceptance Model yang dilihat melalui faktor-faktor penerimaan LONTAR bagi Dosen maupun Mahasiswa UHAMKA Limau.

b. Memberikan informasi mengenai kondisi real sistem otomasi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau. hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan penggunaan sistem otomasi Perpustakaan.

c. Sebagai masukan dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang.


(28)

10

D. Definisi Istilah

Dalam skripsi terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Maksud dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku referensi dari berbagai sumber yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI).

b. Technology Acceptance Model adalah suatu model penelitian yang menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut.

E. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi: latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini menjelaskan tentang Sistem Temu Kembali Informasi (pengertian Sistem Temu Kembali Informasi, tujuan Sistem Temu Kembali Informasi, tugas dan fungsi Sistem Temu Kembali Informasi), Technlogy Acceptance Model (Konsep TAM, Model TAM), serta penelitian terdahulu.


(29)

11

Bab III Metode Penelitian

Bab ini memuat jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, Operasional Variabel Penelitian, Model Penelitian, Hipotesis dan jadwal penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat profil Perpustakaan Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. HAMKA sebagai objek penelitian (Gambaran umum, lokasi geografis, dasar-dasar hukum, tujuan perpustakaan, visi dan misi, tugas dan fungsinya, koleksi, SDM, Pemustaka, layanan, sarana dan prasarana, dan sejenisnya.), hasil penelitian dan pembahasan yang disesuaikan dan menjawab tujuan penelitian.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran.


(30)

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Sistem Temu Kembali Informasi

Temu kembali atau temu balik informasi (information retrieval) sering digunakan dalam arti kegiatan pencarian atau penelusuran informasi. Sistem temu kembali informasi dibutuhkan guna mengumpulkan dokumen atau informasi, dan juga sebagai upaya pengorganisasian dokumen atau informasi yang disajikan dan diakses oleh Pemustaka secara mudah dan cepat.

1. Definisi Sistem Temu Kembali Informasi

Menurut Lancaster (1979) yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal Al-Maktabah Vol.4 No.1 temu balik informasi adalah “proses penelusuran koleksi dokumen (dalam arti seluas-luasnya) untuk mengidentifikasi dokumen mengenai subyek tertentu.”

Sedangkan Ingwersen (1992) berpendapat yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal Al-Maktabah Vol.4 No.1 mengatakan bahwa “sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang dibangun melalui proses antara obyek sistem, sistem setting, dan situasi yang memungkinkan terjadinya penelusuran dan ditemukanya informasi potensial yang diinginkan oleh penelusur informasi.” 1

Menurut Putu Pendit dkk dalam Artikel yang ditulis M Solihin Arianto dan Ahmad Subhan yang berjudul Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia Information retrieval merujuk ke keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi

1

Agus Rifai. Peran pustakawan intermediary dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai (Jakarta : al-Maktabah Vol 4, No.1, April 2002) h.1-12


(31)

13

(representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization) sampai ke pengambilan (accses). Semua ini harus memudahkan Pengguna sistem informasi untuk memperoleh apa yang diinginkanya. Sementara itu, data retrieval memiliki lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana mencocokan antara kata-kata yang terkandung disebuah dokumen dengan kata-kata yang digunakan seseorang dalam mencari informasi (dengan asumsi bahwa yang dicari adalah kata-kata dan dokumennya berisi kata-kata).2

2. Kegiatan Temu Kembali Informasi

Menurut Chowdhruy (1999) dalam Artikelnya yang berjudul

Introduction to Modern Information Retrieval menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh suatu sistem untuk keperluan temu kembali informasi, yaitu sebagai berikut : ”

a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi (dokumen) yang relevan dengan minat Pengguna;

b. Melakukan analisis isi dokumen;

c. Mewakili isi dari sumber informasi sesuai dengan pertanyaan Pengguna;

d. Melakukan analisis terhadap pertanyaan Pengguna dan mewakilinya dalam bentuk yang cocok agar sesuai dengan database;

e. Mencocokan istilah penelusuran dengan database; f. Menemukan kembali informasi yang relevan;

g. Melakukan hal-hal yang perlu disesuaikan dalam sistem berdasarkan umpan balik (feedback) dari Pemustaka.” 3

2

M Solihin Arianto dan Ahmad Subhan. Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di

Indonesia (Yogyakarta:Jurnal IAIN Sunan Klijaga, 2012)h 13

3

Chowdhury, G.G. Introduction to Modern Information Retrieval (London: Library


(32)

14

3. Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi

Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh Pengguna sistem. Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi Pemustaka dengan sumber informasi yang tersedia. Menurut Belkin dalam Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval pada Canadian Journal of Information Sciences 5 tujuan sistem temu kembali adalah sebagai berikut: “

a. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep;

b. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik;

c. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query).” 4

Lancaster (1979) dan Kent (1971) berpendapat dalam Artikel

Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition bahwa fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi adalah sebagai berikut: “

a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat Pemustaka yang ditargetkan;

b. Menganalisis isi sumber informasi (dokumen);

c. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) Pemustaka;

d. Merepresentasikan pertanyaan (query) Pemustaka dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data;

e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data;

f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan;

g. Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh Pemustaka.” 5

4

Belkin, N.J. Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval

(Canadian Journal of Information Sciences 5. 1980) h133-143.

5

Lancaster, F.W. Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition (New York: John Wiley, 1979)


(33)

15

4. Pengertian OPAC

Kanisius berpendapat dalam bukunya yang berjudul Teknologi Informasi Perpustakaan : strategi perancangan perpustakaan digital bahwa OPAC yaitu “sebuah fitur atau fasilitas yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog koleksi, perpustakaan yang dapat diakses secara umum. Dapat dilakukan mencari koleksi yang kita inginkan dengan kata kunci judul, pengarang, subjek, nomor klasifikasi dan sebagainya.” 6

Lasa HS dalam Kamus Kepustakawanan menyebutkan bahwa OPAC adalah “suatu database dari record-record catalog yang diakses oleh pencari informasi. OPAC ini berfungsi sebagai catalog terpasang (online catalog) yang dapat diakses secara langsung oleh pencari informasi di perpustakaan.” 7

Tahsinul Manaf dalam tulisannya yang berjudul OPAC sebagai sarana temu kembali informasi, yang terdapat di Media pustakawan No.3 Juni tahun 2002 menjelaskan bahwa OPAC adalah “cantuman bibliografi dalam bentuk mesin terbaca yang dapat dibaca dan disimpan dalam system computer, sehingga Pengguna dapat mengakses informasi secara terus menerus dengan mendekati pengarang, judul, subjek atau gabungan dari komponenkomponen yang disebutkan.” 8

5. Perkembangan OPAC

OPAC (Online Public Access Catalogue) memungkinkan anggota atau Pemustaka menelusur pangkalan data katalog untuk melihat apakah perpustakaan memiliki karya tertentu dan tempat lokasinya. Apabila sistem katalog ini terhubung sistem sirkulasi, akan diketahui apakah koleksi atau karya tersebut berada di rak ataukah sedang dipinjam oleh Pemustaka lain.

6

Kanisius, Teknologi informasi perpustakaan: strategi perancangan perpustakaan digital. (Yogyakarta: Kanisius, 2008)

7

Lasa HS. Kamus kepustakawanan. (Yogyakarta: Gajah mada university press, 1998) h.89

8

Tahsinul Manaf. OPAC sebagai sarana temu kembali informasi, Media pustakawan


(34)

16

OPAC generasi pertama muncul pada awal 1980-an dan ia lebih banyak terhubung dengan sistem pengawasan sirkulasi berbasis komputer. Titik temu OPAC tersebut biasanya sama dengan titik temu yang ada dikartu, katalog tercetak, misalnya pengarang, judul, nomor panggil atau apabila mungkin tajuk subjek.

OPAC generasi kedua didasarkan pada teknik-teknik temu kembali informasi yang dikembangkan oleh jasa penelusuran online. Titik temunya adalah kata-kata atau setiap kata dari judul, tajuk subyek, pengarang atau nama lain dan penyatan-pernyataan penelusuran yang bisa disusun dengan menghubungkan istilah penelusuran dengan menggunakan operator Boolean logic. Banyak OPAC generasi kedua memiliki dua level interaksi Pemustaka. Pertama, level sederhana bagi penelusur yang baru dan belum berpengalaman. Kedua, level yang lebih maju bagi penelusur yang sudah berpengalaman.

OPAC generasi ketiga pada umumnya memiliki karakteristik berikut:

a. Teknik-teknik temu kembali non-boolean logic (hal ini mungkin didasarkan pada pencocokan yang paling baik atau best match);

b. Penerimaan search expression dalam bahasa biasa (ordinary languange) dengan berbagai fasilitas untuk penggunaan direktori dalam rangka menyediakan singkatan, sinonim attau jenis-jenis uraian (spelling variant);


(35)

17

d. Penggunaan istilah dari cantuman yang relevan, yang ditemu kembali untuk meningkatkan strategi penelusuran;

e. Penampilan cantuman paling relevan yang ditemukan pertama kali.9

6. Kriteria OPAC

Crowford (1987) berpendapat dalam Patron access: issue for online catalogs bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang enggan menggunakan OPAC diantaranya disebabkan sistem tersebut didesain terlampau sukar dan berbelit-belit sehingga menyulitkan Pengguna LONTAR, disamping itu kurang menarik dalam penampilanya. Seharusnya, sebuah OPAC yang baik harus mudah dalam pengoperasional dan disenangi oleh Pemustaka. Crowford menyarankan beberapa kriteria yang diperlukan untuk OPAC yang baik, antara lain:

a. Layar monitor yang ditampilkan pada level pertama seharusnya memperkenalkan perpustakaan yang bersangkutan. Layar harus jelas sehingga dapat menimbulkan minat dari Pemustaka pemula dan yang berpengalaman untuk menggunakannya;

b. Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada Pemustaka langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang, bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka selanjutnya;

9

Syihabuddin, Qalyubi, dkk. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007)


(36)

18

c. OPAC seharusnya menghindari penggunaan „jargon atau istilah dan kata-kata yang tidak baku;

d. Jumlah hasil penelusuran harus dapat ditampilkan di layar;

e. Fasilitas help atau bantuan harus selalu tersedia pada layar monitor di setiap level searching;

f. OPAC harus memberi respon yang cepat dan tepat dari setiap permintaan.10

10


(37)

19

B. Technology Acceptance Model (TAM)

Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki respon yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya mengoperasikan suatu teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk menerima. Tindakan menerima atau menolak hadirnya suatu teknologi baru telah menjadi kajian penting dalam dunia sistem informasi. Kajian ini penting dalam mengukur sukses tidaknya teknologi tersebut di dalam masyarakat. Oleh karenanya banyak ilmuwan yang merumuskan beragam teori berikut variable-variabel nya dalam menganalisis behaviorial ini. Salah satu teori yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan adalah teori Technology Acceptance Model rumusan Fred Davis.

1. Konsep Technology Acceptance Model

Menurut Davis, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived

Usefulness and Perceived Ease of Use” adalah:

The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems theory that models how users come to accept and use a technology. The model suggests that when users are presented with a new technology, a number of factors influence their decision about how and when they will use it, notably:

- Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance".

- Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to which a person believes that using a particular system would be free from effort" 11

11Davis, Fred D., 1989, “

Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”,

http://www.academia.edu/2036076/Perceived_useulness_perceived_ease_of_use_and_user_accept ance_of_information_technology. diakses pada tanggal 26 Agustus 2015.


(38)

20

Gambar 2.1 Model TAM Fred Davis

Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology

Acceptance Model adalah teori dalam sistem informasi yang

menggambarkan perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru. Perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yakni:

- Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingkatkan performa kinerjanya.

- Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari resiko atau kesulitan.

Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan Pengguna Teknologi. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi Pengguna Teknologi akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).


(39)

21

Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan (Believe), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku pengguna (User Behavior Relationship).12

Sedangkan menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana dalam Artikelnya yang berjudul Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. TAM menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku Pengguna dalam menerima dan menggunakan sistem informasi.13

Pendapat senada juga dikemukakaan oleh Lambertus, menurut lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “This concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the technology acceptance model.” 14

Yang secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan teknologi.

12

Jogiyanto, Sistem Informasi Keperiakuan (Yogyakarta:ANDI, 2007 )h.112

13

Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. (Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2014) h. 169.

14

Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on "Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM)" (2015). Library Philosophy and Practice (e-journal). h 1260.


(40)

22

2. Model Technology Acceptance Model

Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan menyatakan bahwa model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis telah dimodifikasi dengan lima konstruk, lima konstruk tersebut ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan

(Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan

(Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem (Actual System Usage).15

Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi

15


(41)

23

a. External Variable

External Variable secara langsung akan mempengaruhi mempengaruhi persepsi terhadap kemanfaatan dan persepsi tentang kemudahan penggunaan. Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel external yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. 16

Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman Pengguna Teknologi terhadap pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari Pengguna Teknologi. Reputasi yang baik didengar oleh Pengguna Teknologi akan mendorong keyakinan Pengguna Teknologi akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna teknologi kearah lebih positif.

16

Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Bud Darma STMIK Budi Darma Medan, 2014) hl109


(42)

24

Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi tentang kemudahan penggunaan:

1. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan penggunanya.

2. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia;

3. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras.17

b. Perceived Ease of Use

Menurut Davis dalam tulisan Imam Yuadi di Jurnal Universitas Airlangga Surabaya yang berjudul Analisis Technology

Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan

Structural Equation Modeling Persepsi kemudahan penggunaan

didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" , yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Yang paling penting bagi Pengguna Teknologi adalah jumlah usaha yang dia keluarkan untuk dikeluarkan dalam menggunakan suatu sistem. Persepso tentang kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan Pengguna Teknologi dalam alirannya

17


(43)

25

penelitian sistem informasi dan e-commerce. Davis juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang sama, sistem yang mudah digunakan akan meningkatkan niat untuk menggunakan sebagai kebalikan dari suatu sistem yang lebih mudah digunakan. Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha individu untuk menjadi sumber daya langka, sedemikian hingga seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya. Oleh karena itu, sebuah system yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih baik daripada sistem yang memerlukan usaha lebih besar.18

c. Perceived Usefullness

Perceived Usefulness (PU) atau Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan oleh Davis yang dikutip oleh Natalia Tangke dalam Jurnal Ekonomi Universitas Kristen Petra yang berjudul Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer

(TABK) dengan menggunakan TAM pada BPK RI

mengemukakan bahwa PU adalah “sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya.” 19

18

Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital

dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009) h.9

19

Natalia Tangke. Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan TAM adaa BPK RI. (Jurnal Ekonomi Universitas Kristen Petra, 2012)h.13


(44)

26

d. Attitude Toward Using

Attitude Toward Using oleh Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).20

e. Behavioral Intention to Use

Behavioral Intention to Use menurut Relawati pada Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Medan yang berjudul Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM menjelaskan BIU adalah

“kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.“ Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung,

20


(45)

27

motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.21

f. Actual Usage Behavioral

Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan menjelaskan bahwa AUB adalah “kondisi nyata penggunaan sistem.” Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.22

21

Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Budi Darma Medan, 2014) hl109

22


(46)

28

C. TAM pada penerimaan LONTAR

Gambar 2.3 TAM pada penerimaan LONTAR

1. Design Interface OPAC (DIO)

Kualitas Interface sistem memberikan suatu kontribusi penting pada nilai guna perpustakaan digital. Sebagai media antara sistem dan Pemustaka, Interface bertindak sebagai platform untuk tindakan Pemustaka. Suatu Interface dirancang dengan baik supaya dapat membantu para Pemustaka dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layer satu dengan yang lainnya. Pentingnya sistem Interface dalam pencapaian Pemustaka atas sistem temu kembali informasi telah ditulis oleh para peneliti ilmu perpustakaan dan informasi.

Desain Interface adalah suatu cara dimana informasi dipresentasikan pada suatu layar. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa

Interface mampu mempengaruhi strategi pencarian informasi

Pemustaka sebagaimana kemampuannya.23

23

Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009) h.5


(47)

29

2. Perceived Ease of Use (PEU)

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

3. Perceived Usefulness (PU)

Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

4. Attitude Toward Using (ATU)

Dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).

5. Behavioral Intention to Use (BIU)

Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi Pemustaka lain.


(48)

30

Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.

6. Actual Usage Behavioral (AUB)

Kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.24

24


(49)

31

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu atau penelitian yang relevan dengan penelitian ini masisng masing berasal dari Imam Yuadi, Arif Surachman, dan Ade Abdul Hak. Adapun hasil penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis technology acceptance model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling yang diteliti oleh Imam Yuadi. Penelitian tersebut menjelaskan penerimaan model teknologi TAM di Perpustakaan Universitas Airlangga dengan menggunakan metode persamaan model structural (SEM), dalam menganalisis Model Penerimaan teknologi menggunakan software AMOS versi 5.0 sebagai sarana pengolahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan peneriksaan CFA (Confirmatory Factor Analysis) menemukan bahwa hanya satu variabel yang tidak signifikan, sedangkan ketujuh variabel lain harus dimodifikasi sampai signifikan. Hasil dari 318 responden menemukan bahwa dua dari sepuluh hipotesis menolak dimana organisasi e-resources tidak memiliki efek atau signifikan pada persepsi penggunaan. Demikian pula, Persepsi Kemudahan Penggunaan tidak memiliki efek ke Sikap Pengguna perihal pemanfaatan Perpustakaan Digital.

2. Analisis penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) terpadu versi 3 di Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM) yang diteliti oleh Arif Surachman. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap “SIPUS


(50)

32

yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga variabel sebagaimana yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Davis dan Oktavianti. Variabel tersebut adalah Perceived Usefulness (PU) and Perceived Ease of Use

(PEOU) sebagai variabel mandiri sedangkan Acceptance of “SIPUS

Terpadu” (ACIT) sebagai variabel terikat. Sebagai gambaran singkat,

penelitian ini menunjukkan bahwa kedua vartiabel mandiri tersebut mempengaruhi variable terikat dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.

3. An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on "Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM) yang diteliti oleh Ade Abdul Hak. Penelitian tersebut menjelaskan penerimaan Software SLiMS di Perpustakaan Madrasah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Technology Acceptance Model (TAM) yang didasarkan pada kontruksi pengetahuan dan keterampilan (KS), Persepsi kemudahan penggunaan (PEU), Persepsi kegunaan (PU), sikap terhadap perilaku (ATU), Niat perilaku (BI), dan Penggunaan actual (AU). Kuesioner sebanyak 89 sampel yang dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata untuk semua konstruk adalah 3 (tinggi) dari skor maksimum adalah 4 (sangat tinggi), kecuali konstruk Penggunaan aktual (AU) dengan nilai rata-rata masih rendah yaitu 2,3. Analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan untuk setiap konstruk, kecuali Persepsi kegunaan (PU), dengan sikap


(51)

33

terhadap perilaku (ATU) dengan nilai efek 11.9%. sementara itu nilai pengaruh Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) ke sikap terhadap perilaku (ATU) mempunyai nilai pengaruh 64.3%. Dengan demikian kemudahan menjadi lebih penting daripada kemanfaatan dalam memberikan pelatihan bagi staff perpustakaan madrasah.

E. Model Penelitian

Gambar 3.1 Model Peneitian

Seperti Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model (TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh atas persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan persepsi terhadap kemanfaatan (perceived usefulness) atas Desain Interface OPAC. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari model asli TAM .


(52)

34

F. Hipotesis

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini merujuk pada model penelitian berikut:

Gambar 3.2 Hipotesis Penelitian

Keterangan :

1. Ha1 : Pengaruh DIO terhadap PU

2. Ha2 : Pengaruh DIO terhadap PEU

3. Ha3 : Pengaruh PEU terhadap PU

4. Ha4 : Pengaruh DIO terhadap ATU

5. Ha5 : Pengaruh PU terhadap ATU

6. Ha6 : Pengaruh PEU terhadap ATU

7. Ha7 : Pengaruh DIO terhadap BIU

8. Ha8 : Pengaruh PEU terhadap BIU

9. Ha9 : Pengaruh PU terhadap BIU


(53)

35

11. Ha11 : Pengaruh DIO terhadap AUB

12. Ha12 : Pengaruh PEU terhadap AUB

13. Ha13 : Pengaruh PU terhadap AUB

14. Ha14 : Pengaruh ATU terhadap AUB


(54)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Analisis Kolerasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai dengan minimal ada dua variasi1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling yaitu pemilihan sampel tanpa memperhitungkan ciri-ciri populasi. Siapa yang datang dan terjangkau oleh peneliti maka diambil sebagai sampel. 2

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Kuantitatif, yakni menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh sampel. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga tercipta kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian ini menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software

1

Bambang Suharjo. Statistika Terapan disertai contoh aplikasi dengan SPSS

(Yogyakarta: Graha ilmu,2013). h.2

2

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur penelitian (Jakarta : STIA-LAN Press, 1999).h182


(55)

37

SPSS versi 22. Model diagram jalur terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu : Desain Interface OPAC (DIO), Perceived of Usefullness

(PU), dan Perceived Ease of Use (PEOU). Dengan tiga variabel terikat, yaitu : Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention of Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB).

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diterima atau dikumpulkan Peneliti dari sumbernya langsung. Dalam penelitian ini Data Primer diperoleh dengan cara membagikan angket ke lapangan yakni ke Pengguna yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh Peneliti dari tangan kedua atau sumber kedua. 3 Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, laporan dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur penelitian (Jakarta : STIA-LAN Press, 1999).h.296-298.


(56)

38

C. Populasi dan Sampel

` Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.4 Populasi dalam penelitian ini adalah Pemustaka aktif yang terdiri dari Mahasiswa dan Dosen UHAMKA Limau. Adapun sampelnya didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan jika populasi lebih dari seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% sesuai dengan kemampuan peneliti.5

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Peneliti mengambil 10% dari jumlah total populasi yaitu berjumlah 980 Pemustaka aktif yang terdapat di Kamus UHAMKA Limau antara lain terdiri dari mahasiswa FIKES, FAI, F Psikologi, FISIP dan Dosen UHAMKA.

Tabel 3.1

Jenis Anggota Perpustakaan UHAMKA Limau yang aktif menggunakan Perpustakaan

Jenis Anggota Jumlah

Mahasiswa FIKES 280

Mahasiswa FAI 240

Mahasiswa F.Psikologi 190

Mahasiswa FISIP 245

4

Edy Supriadi, SPSS + Amos perangkat lunak statistik mengolah data penelitian (Jakarta : In Media, 2014), h.17

5

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rieneka, 1992), h. 102.


(57)

39

Dosen UHAMKA 25

Total 980

Dengan itu dapat disimpulkan bahwa 10% dari 980 yakni 98 responden. Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan

Technologiy Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada enam variabel utama yang terdiri dari variabel bebas yaitu Desain Interface OPAC (DIO), Perceived of Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU) dengan tiga variabel terikat yaitu Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention of Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB).

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi : yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan).

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah Pemustaka aktif di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau.


(58)

40

2. Angket /kuisioner : Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden.6 Dalam penelitian ini, yang menjadi responden penelitian adalah Pemustaka aktif di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui beberapa tahap yaitu :

a. Distribusi Resonden

Distribusi responden yakni membagikan kuesioner kepada Pemustaka aktif yang terdiri dari Mahasiswa dan Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Adapun penentuan jumlah responden ditentukan berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan jika populasi lebih dari seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% sesuai dengan kemampuan peneliti .7 Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Peneliti mengambil 10% dari jumlah total populasi yaitu berjumlah 980 Anggota Perpustakaan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa 10% dari 980 yakni 98 responden.

6

Sambas Ali Muhidin, Analisis kolerasi, regresi, dan jalur dalam penelitian (Bandung: Pustaka setia.)h.25

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rieneka, 1992), h. 102.


(59)

41

b. Analisis Data Deskriptif

Yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median, atau modus.8

c. Uji Kualitas Data

Uji Kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Reabilitas dan Uji Validitas. Uji Reabilitas berfungsi untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran, dan bisa mencerminkan dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrumen penelitian berdasarkan tingkat pemantapan dan ketepatannya.9 Sedangkan Uji Validitas berfungsi sebagai alat ukur sah atau tidak kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.

8

Sambas Ali Muhidin. Analisis Kolerasi Regresi, dan Jalur dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007). H.53

9

Edy Supriadi. SPSS + Amos Perangkat lunak statistik mengolah data penelitian (Jakarta: In Media, 2014). H.29


(60)

42

Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid. 10

d. Uji Asumsi Klasik

Untuk menentukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji Multikolonieritas, dan uji Normalitas.

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kegiatan penelitian mempunyai distribusi (sebaran) yang normal ataukah tidak. Cara mendeteksi apakah data yang diperoleh mempunyai distribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode grafik dan metode pengujian Kolmogorov Sminor. 11

2) Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel bebas dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu 1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, 2)

10

Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009). h. 19.

11

Edy Supriadi. SPSS + Amos Perangkat lunak statistic mengolah data penelitian


(61)

43

dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2), dan 3) dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.12

e. Analisis regresi linier berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel bebas

Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU),

Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU),

Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior

(AUB).

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Rumus persamaan regresi ATU

Y1 = Py1X1 + Py1X2 + Py1X3 + e1

Keterangan:

Y1 = ATU

Py1 = Koefisien regresi

X1 = DIO

12

Santoso Singgih. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2010) h213.


(62)

44

X2 = PEU

X3 = PU

e1 = Eror

2) Rumus persamaan regresi BIU

Y2 = Py2X1 + Py2X2 + Py2X3 + Y1 + e2

Keterangan :

Y2 = BIU

Py2 = Koefisien regresi

X1 = DIO

X2 = PEU

X3 = PU

Y1 = ATU

e2 = Eror

3) Rumus persamaan regresi AUB

Y3 = Py3X1 + Py3X2 + Py3X3 + Y1 + Y2 + e3

Keterangan :

Y3 = AUB

Py3 = Koefisien regresi

X1 = DIO


(63)

45

X3 = PU

Y1 = ATU

Y2 = BIU

e3 = Eror

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain :

a. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) di gunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat. misalkan ada beberapa variabel bebas (X1, X2 dan seterusnya) mempengaruhi variabel terikat (Y).

Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary

(hasil output olah data) R2 (Adjusted R Square). Nilai R2 adalah sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sedangkan dan biasa sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.13

b. Uji Signifikan simultan (Uji statistik F)

Uji statistik F merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel. Hal ini dilakukan dengan cara pengujian terhadap variabel – variabel bebas secara bersama-sama yang dilakukan

13


(64)

46

untuk melihat pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat .

1) Jika nilai probilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat.14

c. Uji signifikan simultan (Uji statistik t)

Uji statistik t merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel. Ide dasar yang melatar belakangi pengujian signifikansi adalah uji statistik (estimator) dari distribusi sampel dari suatu statistik di bawah hipotesis nol. Hal ini dilakukan dengan cara pengujian variabel-variabel bebas secara parsial (individu), digunakan untuk mengetahui signifikasi dan pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variasi terhadap variabel bebas lainnya.

14


(65)

47

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel terikat.15

d. Analisis Kolerasi

Analisis kolerasi bertujuan untuk (1) mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (kolerasi) antar varabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan criteria sebagai berikut :

15


(66)

48

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak.16

F. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.

a. Desain Interface OPAC (X1)

Desain Interface yang terorganisir dengan baik dan secara hati-hati dirancang dapat membantu para Pemustaka dalam meneliti antarmuka dan mengidentifikasi informasi yang relevan secara mudah. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4

16

Sambas ali muhidin. Analisis kolerasi, regresi, dan jalur dalam penelitian (Bandung : Pustaka setia, 2007)h105


(1)

Hasil Uji Simultan Actual Usage Behavior (AUB)

Sumber : Data Primer (2015)

Hasil Uji T Design Interface OPAC (DIO)

Sumber : Data primer (2015)

Hasil Uji T Design Interface OPAC (DIO)


(2)

Hasil Uji T Perceived Ease of Use (PEU)

Sumber : Data Primer 2015

Hasil Uji T Signifikansi Parsial (Uji t) Attitude Toward Using (ATU)

Sumber : Data Primer 2015

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Behavior Intention to Use (BIU)


(3)

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Actual Usage Behavior (AUB)

Sumber : Data Primer 2015

Hasil Uji Kolerasi


(4)

Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh Signifikansi Keterangan

H1 DIO => PU 8,597 0,660 0,000 Diterima

H2 DIO => PEU 12,071 0,776 0,000 Diterima

H3 PEU => PU 10,657 0,736 0,000 Diterima

H4 DIO => ATU 2,393 0,622 0,000 Diterima

H5 PU => ATU 2,301 0,604 0,000 Diterima

H6 PEU => ATU 1,490 0,622 0,000 Diterima

H7 DIO => BIU 3,113 0,662 0,000 Diterima

H8 PEU => BIU 0,148 0,598 0,000 Diterima

H9 PU => BIU 1,887 0,601 0,000 Diterima

H10 ATU => BIU 2,095 0,583 0,000 Diterima

H11 DIO => AUB 0,591 0,679 0,000 Diterima

H12 PEU => AUB 4,517 0,777 0,000 Diterima

H13 PU => AUB 1,156 0,664 0,000 Diterima

H14 ATU => AUB 0,786 0,583 0,000 Diterima

H15 BIU => AUB 1,722 0,608 0,000 Diterima


(5)

Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk

Konstruk Rata-rata Keterangan

Desain Interface OPAC (DIO 3,09 Tinggi

Perceived Easy of Use (PEU) 2,94 Tinggi

Perceived Usefulness (PU) 3,01 Tinggi

Attitude Toward Using (ATU) 2,96 Tinggi

Behavioral Intention to Use (BIU) 2,96 Tinggi

Actual Usage Behavior (AUB) 2,87 Tinggi

Sumber : Data Primer 2015

Hasil Uji Konstruk

DIO => AUB 0,678

PEU => AUB 0,777

PU => AUB 0,664

ATU => AUB 0,583

BIU => AUB 0,608


(6)

BIODATA PENULIS

IBNU FATKHAN. Penulis dilahirkan di Cirebon, 1 Februari 1994. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Fatchurrazaq dan Ibu Hj. Iin Indah Suminar. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dan menengahnya di Cirebon, Yakni di SD Negeri 4 Jungjang (2005), SMP Negeri 1 Arjawinangun (2008), dan SMA Negeri 1 Palimanan (2011).

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora. dan menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi yang berjudul

“Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Di Limau Jakarta Selatan.”

Penulis pernah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan di Perpustakaan dan bagian Arsip Perkara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dengan menulis laporan yang berjudul “Pelayanan Pada Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”. Serta melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Penulis pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013-2014, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora 2013-2014, serta Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Penulis pernah mengambil bagian sebagai pewarta mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAHIM) pada tahun 2014 dengan menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Fahim News. Selain aktif di dalam kampus, penulis aktif di organisasi luar kampus yakni Komunitas SLiMS Jakarta 2015. Peneliti pernah menjalani magang di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Di Limau Jakarta Selatan selama satu tahun,