PERANCANGAN BUKU VISUAL WISATA RELIGI SEMARANG.

PERAN CAN GAN BU K U V I SU AL WI SAT A
RELI GI SEM ARAN G

TUGAS AKHIR
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
BIDANG STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan oleh :
ARDI FERDI N AN SIH OM BIN G
NPM
0751010074

FAK U LT AS T EK N I K SI PI L DAN PEREN CAN AAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN”
JAWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERAN CAN GAN BU K U V I SU AL WI SAT A
RELI GI SEM ARAN G

TUGAS AKHIR
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
BIDANG STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan oleh :

ARDI FERDI N AN SIH OM BIN G

NPM
0751010074

FAK U LT AS T EK N I K SI PI L DAN PEREN CAN AAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN”
JAWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TUGAS AKHIR

PERAN CANGAN BUK U V I SU AL
WI SAT A RELI GI SEM ARAN G
Dipersiapkan dan disusun oleh

Ardi Ferdina n Sihom bing
0751010074
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji
Pada tanggal : 07 Desember 2011
Pembimbing Utama

Penguji 2


Masnuna, ST
NPTY. 384051003071

Tri Handoko,S.Sn, M.Hum

Penguji 1

Penguji 3

Hendro A, Ssn, Msi

Rahmatsyam Lakoro, ST, MT

Ketua Jurusan

Koordinator

Heru Subiyantoro ST MT
NPTY. 371029600611


Ami Arfianti ST, MT
NPTY. 369119701581

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana (S1)
Tanggal : …………………..
Dekan Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni Jar, Mkes
19590729 198603 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerahnya
yang luar biasa sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ‘Perancangan Buku
Visual Wisata Religi Semarang’ dengan lancar dan diberi kemudahan.

Kota Semarang merupakan Kota terbesar ke-4 di Indonesia, dengan
potensinya tersebut Kota Semarang memiliki beragam tempat pariwisata yang unik
dan menarik yang tidak dimiliki kota – kota lain di Indonesia. Salah satu bangunan
yang menjadi ikon di Semarang adalah Lawang Sewu, bangunan kolonial ini
merupakan tempat favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Semarang
memiliki banyak sekali bangunan tua dank kuno yang masih dilestaikan dengan baik.
Bangunan-bangunan tersebut sebagian adalah tempat ibadah yang tersebar di
Semarang, maka dari itu wisatawan perlu tahu dengan keberadaan tempat-tempat
reigius yang menyimpan banyak sejarah di masa lampau tidak itu saja banyak
keunikan – keunikan lain yang tersimpan di tempat-tempat wisata religi di Semarang.
Fenomena-fenomena tersebut diangkat oleh penulis sebagai permasalahan dan
dijadikan landasan solusi yang bertujuan untuk mengulas keberadaan dan sejarah
tempat-tempat tersebut. Tuuan dari perancangan ini adalah untuk menstimulasi dan
mengajak para traveler dan penyuka fotografi untuk mengenal dan mengekspos
tempat-tempat tersebut sebagai warisan budaya yang tak tergantikan.
Hasil laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari
pihak – pihak lain, baik dalam pengarahan maupun dalam melengkapi materi dan
kepada semua pihak kami menyampaikan banyak terima kasih karena telah banyak
membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, antara lain :



Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Roh Kudus yang telah memberi saya
kreatifitas yang luar biasa dan membentuk karakter saya selama saya
hidup

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



Ibu saya, Siti Cholifah yang telah mensupport dan doa nya selama ini dan
yang memberi saya semua fasilitas seperti Kamera SLR. Tengkyu Mom..



Ayah saya, Davidson Sihombing yang juga berperan banyak dalam
kesuksesan tugas akhir ini dan sebagai profesor disaat saya membutuhkan
sesuatu.




Bapak Heru Subiyantoro ST ,MT , selaku kepala jurusan Desain
Komunikasi Visual. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN.



Ibu Ami Arfianti ST, MT, selaku koordinator Tugas Akhir Desain
Komunikasi Visual.



Ibu Masnuna ST, selaku dosen pembimbing saya.



Bapak Cons. Tri Handoko, Ssn, Mhum, selaku pembimbing dan penguji.




Dianita Nursasanti, yang banyak mensupport saya selama ini.



Rekan-rekan Gedhell Family : Gilank, Aghil, Peno, Daniel, Ulie yang ada
di saat suka maupun duka.



Sahabat-sahabat saya Husein dan Pepen terutama yang bersedia menemani
dalam masa pencarian data di Semarang.



Bapak Polo dari JP Books yang banyak membantu.



Dan segenap masyarakat Semarang yang telah ramah menyambut saya
untuk mengumpulkan kelengkapan data guna menyelesaikan Tugas Akhir

ini.



Rekan-rekan Tugas Akhir : Cuplis, Tika, Amanda, Galih, Gilank, Aghil,
Faiz, Daniel, Suhuba. Terima kasih atas kebersamaannya.



Dosen-dosen DKV yang telah member dukungan dan ilmu-ilmu selama
saya kuliah.



Rekan – rekan Mahasiswa DKV angkatan 2008, 2009, 2010, 2011 yang
telah membantu dalam kelancaran pameran.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Dengan segala kekurangan saya, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan laporan ini. Demikian laporan ini saya buat semoga
memberi manfaat bagi kita semua.
Surabaya, 07 Agustus 2011

Penyusun

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Jurusan
Abstraksi
KATA PENGANTAR

i


DAFTAR ISI

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang …………………………………………………………… 1
1.1.1 Pengertian Buku untuk Kategori Buku Profil ……………. 1
1.1.2 Pengertian Buku Profil Wisata Religi ……………………. 2
1.1.3 Potensi dan Sejarah Kota Semarang ……………………. 3
1.1.4 Wisata Religi di Semarang

……………………………. 5

1.2

Identifikasi Masalah …………………………………………………….. 7

1.3

Rumusan Masalah

…………………………………………………...... 7

1.4

Batasan Masalah

…………………………………………………….. 7

1.5

Ruang Lingkup Studi …………………………………………………….. 7
1.5.1 Ruang Lingkup Studi …………………………………….. 7
1.5.2 Output …………………………………………………….. 8

1.6

Tujuan Perancangan …………………………………………………….. 8

1.7

Manfaat Perancangan …………………………………………………….. 8

1.8

Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 8

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Sejarah dan perkembangan Buku

…………………………………….. 10

2.1.1 Kajian Tentang Buku …………………………………….. 11

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2 Kategori Jenis Buku ……………………………………. 12
2.1.3 Kajian Buku Profil
2.2

Kajian Komunikasi Visual

……………………………………. 14

……………………………………………. 16

2.2.1 Kajian Lay Out
2.3

Kajian Fotografi

……………………………………. 16

……………………………………………………. 21

2.3.1 Kajian Fotografi

……………………………………. 21

2.3.2 Jenis-jenis Lensa

……………………………………. 23

2.4

Teori Warna ……………………………………………………………. 24

2.5

Metode Segmentasi Pasar

2.6

Studi Kompetitor

…………………………………………….. 25

…………………………………………………….. 27

2.6.1 Gaya Bahasa …………………………………………….. 28
2.6.2 Visualisasi Desain

…………………………………….. 28

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Definisi Judul dan Sub Judul ……………………………………………. 32
3.1.1 Definisi Judul ……………………………………………. 32
3.1.2 Definisi Pariwisata

……………………………………. 32

3.1.3 Definisi Wisat Religi ……………………………………. 33
3.2

Teknik Sampling

……………………………………………………. 33

3.2.1 Populasi …………………………………………………….. 33
3.3

Sample…………………………………………………………………….. 33
3.3.1 Kuisioner

3.4

Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data

…………………………………………….. 33
…………………………………………….. 34
…………………………………………….. 34

3.5

Metode Penelitian

…………………………………………………….. 35

3.6

Kerangka Berpikir

…………………………………………………….. 36

3.7

Perencanaan …………………………………………………………….. 37

3.8

Perancangan …………………………………………………………….. 37
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV
ANALISA DAN KONSEP DESAIN
4.1

Penelusuran Masalah ……………………………………………………. 38

4.2

Segmentasi

4.3

Target Segmen

4.4

Unique Selling Point ……………………………………………………. 43

4.5

Konsep Keyword

……………………………………………………. 44

4.6

Visualisasi Konsep

……………………………………………………. 45

……………………………………………………………. 40
……………………………………………………. 42

4.6.1 Poin-poin isi buku

……………………………………. 45

4.7

Strategi Komunikasi Visual (gaya bahasa)

……………………………. 46

4.8

Strategi Visual……………………………………………………………. 46

4.9

Warna ……………………………………………………………………. 49

4.10

Grid

4.11

Typhografi

……………………………………………………………. 50

4.12

Fotografi

……………………………………………………………. 51

4.13

Lay Out

……………………………………………………………. 52

4.14

Ukuran Buku ……………………………………………………………. 53

4.15

Alternatif Desain

……………………………………………………………………. 49

……………………………………………………. 53

4.15.1 Alternatif teknik foto ……………………………………. 53
4.15.2 Alternatif Desain Cover

……………………………. 54

4.15.3 Alternatif Layout DalamBuku
4.15.4 Alternatif Page Number
4.16

……………………. 55

……………………………. 56

Sistem Produksi Buku ……………………………………………………. 56
4.16.1 Spesifikasi Buku

……………………………………. 56

4.16.2 Estimasi Harga Buku ……………………………………. 57
4.17

Analisis Media

……………………………………………………. 59

4.17.1 Media Primer ……………………………………………. 59
4.17.2 Media Sekunder

……………………………………. 60

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V
IMPLEMENTASI DESAIN
5.1

Typhografi

……………………………………………………………. 61

Typhografi Headtext ……………………………………………. 61
Typhografi Text

……………………………………………. 61

5.2

Sistem Page Number ……………………………………………………. 62

5.3

Grid

5.4

Anatomi Buku ……………………………………………………………. 64

5.5

Desain Buku ……………………………………………………………. 65

……………………………………………………………………. 63

5.5.1 Desain Cover ……………………………………………. 65
5.5.2 Fotografi

……………………………………………. 66

5.5.3 Pembabagan ……………………………………………. 67
5.5.4 Bagian Introduction ……………………………………. 69
5.6

Gimmick

……………………………………………………………. 72

5.6.1 Pembatas Buku

……………………………………. 72

5.6.2 X-banner

……………………………………………. 73

KESIMPULAN DAN SARAN

……………………………………………. 75

BAB VI

Lampiran

Daftar gambar
Gambar 2.1 ……………………………………………………………………..... 15
Gambar 2.2 ………………………………………………………………………. 15
Gambar 2.3 ………………………………………………………………………. 17
Gambar 2.4 ………………………………………………………………………. 18
Gambar 2.5 ………………………………………………………………………. 19
Gambar 2.6 ………………………………………………………………………. 19
Gambar 2.7 ………………………………………………………………………. 17
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.8 ………………………………………………………………………. 21
Gambar 2.9 ………………………………………………………………………. 22
Gambar 2.10 ………………………………………………………………………. 23
Gambar 2.11 ………………………………………………………………………. 23
Gambar 2.11 ………………………………………………………………………. 27
Gambar 2.12 ………………………………………………………………………. 28
Gambar 2.13 ………………………………………………………………………. 29
Gambar 2.14 ………………………………………………………………………. 29
Gambar 2.15 ……………………………………………………………………... 30
Gambar 2.16 ……………………………………………………………………... 31
Gambar 4.1 ……………………………………………………………………...

47

Gambar 4.2 ……………………………………………………………………...

48

Gambar 4.3 ……………………………………………………………………...

48

Gambar 4.4 ……………………………………………………………………...

49

Gambar 4.5 ……………………………………………………………………...

51

Gambar 4.6 ……………………………………………………………………...

52

Gambar 4.7 ……………………………………………………………………...

53

Gambar 4.8 ……………………………………………………………………...

54

Gambar 4.9 ………………………………………………………………………

54

Gambar 4.10 ……………………………………………………………………… 55
Gambar 4.11 ……………………………………………………………………… 56
Gambar 5.2

……………………………………………………………………. 62

Gambar 5.3

……………………………………………………………………. 63

Gambar 5.4

……………………………………………………………………. 64

Gambar 5.5

……………………………………………………………………. 65

Gambar 5.6

……………………………………………………………………. 66

Gambar 5.7

……………………………………………………………………. 67

Gambar 5.8

……………………………………………………………………. 68

Gambar 5.9

……………………………………………………………………. 69
viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 5.10 ……………………………………………………………………. 70
Gambar 5.11 ……………………………………………………………………. 70
Gambar 5.12 ……………………………………………………………………

71

Gambar 5.13 ……………………………………………………………………

72

Gambar 5.14 ……………………………………………………………………

73

Gambar 5.16 ……………………………………………………………………

74

Daftar Tabel
Tabel 3.1 ………………………………………………………………………….. 36
Table 4.1 ………………………………………………………………………….. 44

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Nama Mahasiswa

: Ardi Fer dinan Sihombing

Npm

: 0751010074

Dosen Pembimbing

: Masnuna, ST

Abstrak
Begitu banyak tempat-tempat wisata religi di Indonesia dan banyak pula
tempat-tempat untuk melakukan wisata religi spiritualis. Tetapi tidak banyak
tempat wisata yang memiliki keunikan dan sejarah yang panjang untuk ditelusuri.
Semarang merupakan tempat yang menyimpan banyak wisata-wisata bersejarah
yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain di Indonesia.
Didalam buku ini nantinya akan membahas sisi lain dari tempat-tempat
wisata tersebut. Hal yang pertama yang dibahas adalah tentang sejarah dan profil
singkat tentang tempat-tempat tersebut, lalu penelusuran dengan teknik fotografi.
Hal ini diperuntukkan untuk mengapresiasi sebuah karya dalam bentuk bangunan
dan lebih menghargai warisan budaya yang perlu dilestarikan oleh para generasi
muda mendatang.
Untuk itu dibuatlah sebuah buku yang akan membahas wisata-wisata religi
di Semarang ada sekitar 8 tempat wisata yang akan dibahas dan dilengkapi dengan
foto-foto dari tempat tersebut agar lebih menarik untuk dibaca para anak-anak
muda.

Kata Kunci : Keragaman, Pengetahuan, Fotografi
Anak muda.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang masalah

1.1.1

Penger tian Buku untuk kategor i Buku Profil
Buku adalah sesuatu yang istimewa karena bersifat kekal dan tidak

termakan oleh waktu. Buku dapat dijadikan sebuah referensi maupun pengetahuan
– pengetahuan untuk sekarang maupun masa yang akan datang. Saat ini buku
yang mengulas tentang sebuah daerah sangatlah diperlukan karena selain sebagai
media promosi, buku tersebut juga dapat digunakan untuk media edukasi.
Pembahasan secara lengkap tentang daerah yang memiliki keunikan dari segi
kultur, budaya, masyarakat dan pariwisatanya sebagai unique selling point.
Buku profil adalah sebuah buku yang awalnya mengulas tentang sebuah
kehidupan individu yang dimulai dari sejarah hidup serta jati diri yang patut untuk
diungkap. Serta sebagai wujud penghormatan atupun sebuah pemahaman
pemikiran – pemikiran seseorang yang diulas lengkap dalam sebuah tulisan. Tapi
untuk saat ini perkembangan sebuah buku profil tidak hanya mengulas atau
mengangkat sebuah topik tentang seorang individu tapi juga mengangkat tentang
sebuah daerah atau wilayah yang layak untuk diulas untuk sebuah pengetahuan.
Buku profil juga digunakan sebagai media pendokumentasian yang murah
dan praktis dan tidak memerlukan sebuah alat atau media penyimpanan yang
khusus. Ini adalah salah satu cara bagaimana memperkenalkan sebuah profil
daerah yang memiliki keunikan yang layak untuk diangkat dalam sebuah media
universal yaitu dengan sebuah buku.
Buku profil Pariwisata Religi kota Semarang ini agar nantinya mendapat
apresiasi dari masyarakat penggemar buku, hobi travelling, ataupun pecinta
fotografi sebagai buku profil yang layak untuk dibaca ataupun sebagai referensi
jika berpergian ke kota Semarang.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.1.2

Penger tian buku profil wisata religi

Sama dengan halnya seperti pada buku profil yang pada umumnya
mengangkat biografi atau perjalanan sebuah individu, buku profil wisata religi
juga mengulas tentang sejarah perjalanan dan seluk beluk sebuah tempat
peribadatan tersebut. Bangunan atau tempat sama halnya dengan seorang individu
yang mempunyai sejarah berkembang mulai dari awal hingga jati dirinya yang
patut untuk diungkap.
Buku profil wisata religi selain tentunya dapat digunakan sebagai buku
komersil yang layak jual, buku profil wisata religi dapat digunakan sebagai bahan
acuan untuk mempelajari seluk beluk sebuah tempat ibadah mulai dari sejarah,
bentuk arsitekturnya dan juga fungsinya sampai sekarang.
Pada buku profil wisata religi kota Semarang ini nantinya akan membahas
tentang satu tema yaitu tentang pariwisata religi mulai dari Islam, Kristen, Budha,
Konghucu dan Hindu. Tempat – tempat ibadah di Kota Semarang tersebut akan
dibahas satu persatu mulai dari sejarah, keunikan arsitektur, hingga fungsi dan
kegunaanya sampai saat ini. Para pelancong bisa melihat dan mengerti tentang
wisata religi di Semarang yang penuh dengan keragaman dan sejarah. Dengan
adanya buku profil wisata religi ini masyarakat nantinya akan lebih mengenal
Semarang dengan gaya buku dan visualisasi yang menarik untuk dibaca maupun
dikoleksi.
Buku profil wisata religi kota Semarang ini nantinya dapat dikoleksi
sebagai buku koleksi di perpustakan tidak hanya untuk daerah Semarang tetapi
daerah lain, sehingga para pembaca lebih appreciate untuk mengenal dan
mengunjungi berbagi tempat – tempat pariwisata religi di Kota Lumpia ini.
Dengan teknik visualisasi yang baik dan dengan konsep yang baik pula
diharapkan buku ini bisa menjadi sarana edukasi yang dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama.

2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.1.3

Potensi dan Sejarah Kota Semarang
Semarang adalah ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, kota Semarang telah

tumbuh sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk sebanyak 1,4 juta
jiwa. Berbagai fasilitas pendukung pengembangan ekonomi, tersedia di kota ini
antara lain pelabuhan dan bandara internasional, pusat – pusat industri serta pusat
– pusat perdaganga. Sedangkan dibidang sosial budaya tampak adanya
heterogenitas sumber daya manusia dengan berbagai ragam kegiatan dan
budayanya.
Kota Semarang terletak antara 60 50’ – 70 10’ Lintang Utara dan 1090 35’
– 1100 50’ Bujur Timur, terdiri dari kota atas dan kota bawah. Sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten
Semarang dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal.1
Panorama keindahan kota Semarang terpancar dari kota atas dan kota
bawah dimana masing – masing memiliki keunikan tersendiri. Kota atas terletak
di bagian selatan sedangkan kota bawah terletak di bagian utara.
Ketika berada di kota atas kita dapat menyaksikan kota bawah yang
didukung birunya air laut Jawa. Apalagi jika dilakukan pada malam hari, maka
akan terlihat gemerlapnya lampu di pusat kota yang sesekali diselini pancaran
mercusuar pelabuhan Tanjung Emas. Para wisatawan asing menyebut keindahan
ini sebagai Hongkong di waktu malam.2
Sebaliknya ketika seseorang berada di kota bawah, melayangkan
pandanganya ke selatan maka dia akan menyaksikan panorama kota atas dengan
tebaran rumah di kaki gunung ungaran.
Sektor pariwisata sangat baik untuk dikembangkan. Dengan posisi silang
jalur transportasi memungkinkan berkembangnya pariwisata di Semarang. Para
wisatawan yang lewat kota Semarang tentu akan tertarik untuk singgah di kota ini.

1

PROFIL KOTA SEMARANG, xxi, Dinas Pariwisata kota Semarang, 2008

2

PROFIL KOTA SEMARANG, halaman 2, Dinas Pariwisata kota Semarang 2008

3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semarang berasal dari bahasa Jawa : Asem arang, artinya pohon asam
yang tumbuh jarang. Berdirinya kota Semarang diawali dengan diangkatnya Ki
Ageng Pandan Arang sebagai Bupati Semarang yang pertama oleh Pemerintahan
Kasultanan Demak.3
Sebagai pusat pemerintahan kadipaten saat itu adalah di sekitar
Kanjengan, dengan peninggalan antara lain masjid Kauman. Setelah Ki Ageng
Pandanaran wafat, beliau digantikan oleh putranya yang bernama Pandan Arang II
yang diangkat oleh Kasultanan Demak pada tanggal 2 Mei 1547, yang kemudian
Semarang berkembang pesat dengan difungsikannya Pelabuhan Semarang sebagai
Pelabuhan dagang dan pusat penyebaran agama Islam.
Pada abad ke – 16 Portugis datang di Semarang dan membangun
pemukiman di sekitar sungai Berok yang kini terkenal sebagai kawasan kota lama.
Ketika Semarang berpindah dibawah kekuasan Pajang dan Mataram dari
Kasultanan Demak, pada tahun 1646 Belanda datang ke Indonesia. Kemudian
Belanda menempati Kawasan Kota lama dan membangun Benteng bernama De
Vijfhoek.
Pada masa kolonial Belanda kondisi kota Semarang mengalami
perkembangan cukup pesat. Belanda berusaha membangun berbagai fasilitas
penting untuk mendukung kepentingannya, seperti sarana jalan perkotaan,
transportasi kereta api, pasar dan sebagainya. Pada tanggal 16 juni 1864 dibangun
jalur kereta api pertama di Indonesia yaitu rute Semarang – Solo – Magelang –
Jogjakarta – Surabaya.
Belanda juga membangun dua buah stasiun yang sampai sekarang masih
tetap berdiri yaitu Stasiun Tawang dan Poncol. Perusahaan pengelolah kereta api
ini Nederlandsch Indische Spoowagen (NIS) yang menggunakan Gedung Lawang
Sewu sebagai pusat perkantorannya.4
Semarang memiliki berbagai tempat pariwisata mulai dari tempat –
tempat situs bersejarah, wisata bahari, wisata religius dan wisata alam. Beberapa
tempat wisata religius yang terdapat di kota Semarang antara lain Gereja
3

Semarang Guide Book, halaman 2, Dibudpar Kota Semarang

4

PROFIL KOTA SEMARANG, halaman 4, Dinas Pariwisata Kota Semarang 2008

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Belenduk, Gereja Gedangan, Masjid Agung Jawa tengah, Masjid Besar Kauman,
dan lain – lain. Gereja Belenduk adalah salah satu cagar budaya yang cukup
dikenal di Semarang karena bentuk arsitekturnya yang menyerupai bola raksasa di
atap nya, sehingga orang – orang meyebutnya belenduk.

1.1.4

Wisata Religi di Semarang

1. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid ini meneladani prinsip gugusan model kluster dari masjid Nabawi di
Madinah. Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan beru yang
mengambil model

dari

tradisi para

wali.

Masjid

beserta

fasilitas

pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya dan memiliki luas 10 Ha dan
mampu menampung jamaah kurang lebih 13.000 orang.
2. Masjid Besar Kauman
Masjid yang didirikan oleh ulama besar Semarang yang berdarah Arab yang
bernama Maulana Ibnu Abdul Salim alias Kiai Pandan Arang ini berlokasi
disekitar pasar Johar.
3. Masjid Menyanan
Masjid yang pertama kali ditemukan oleh Kiai Maskur Hamzah ini menurut
cerita pernah dipergunakan oleh Pangeran Dipenegoro. Terletak di ujung
Gang Besen tidak jauh dari kawasan pecinan.
4. Masjid Taqwa Sekayu
Masjid yang terletak di kampung sekayu ini didirikan oleh Kiai Kamal,
seorang ulama yang bersal dari Cirebon. Ketika pada tahun 1413 dia
melakukan lawatan kedaerah pesisir utara Jawa.
5. Masjid Menara ( Masjid Layur )
Masjid yang didirikan pada tahun 1802 dan dibangun oleh sejumlah saudagar
dari Yaman yang bermukim di Ibu kota Jawa Tengah. Masjid layur ini lebih
dikenal dengan sebutan Masjid Menara Kampung Melayu.

5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Gereja Belenduk
Terletak di Jalan Letjen Suprapto. Merupakan bangunan yang memiliki gaya
arsitektur Pantheon didirikan pada tahun 1753 sebagai gereja pertama di
Semarang dan dipugar pada tahun 1894 oleh arsitek Belanda yang bernama
HPA de Wilde dan Westmaas.
7. Gereja Gedangan
Merupakan bangunan kuno dan sekolah peninggalan Belanda, terbuka untuk
umum yang terletak di Jalan Ronggowarsito kurang lebih 2 km dari tugu
muda.
8. Klenteng Batu (Sam Poo Kong)
Dibangun oleh seorang tiongkok bernama Sam Poo Tay Djien dalam
lawatannya

ke

Semarang.

Klenteng ini memberikan

inspirasi bagi

berkembangnya berbagai legenda mengenai kota Semarang.
9. Pagoda Avalokitesvara
Bangunan indah ini terdiri atas tujuh tingkat. Tiap tingkat memiliki 4 buah
Patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke 4 penjuru. Pembangunannya
dilatarbelakangi oleh kebutuhan umat budha akan tempat ibadah yanglebih
layak dan nyaman.
10. Vihara Mahavira Graha
Vihara merupakan tempat untuk beribadah bagi umat budha. Dalam
perkembangan selanjutnya vihara berfungsi sebagai wadah kegiatan seputar
agama budha.
11. Pura Agung Giri Nartha
Bangunan ini terletak di Jalan Sumbing dengan luas area 4.000 m2 , tempat ini
juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantarannya perpustakaan,
secretariat, Bale Kreta Sambha. Ruang kelas untuk pendalaman agama Hindu.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2

Identifikasi Masalah

1.

Semarang memiliki tempat pariwisata religi yang mempunyai potensi
untuk turis objek di derah Jawa Tengah. Mulai dari wisata objek wisata
religi islami, Kristen, hingga Budha, Konghucu dan Hindu.

2.

Semarang tidak memiliki sebuah sarana penunjang untuk mempromosikan
tempat – tempat Pariwisata religi-nya di luar daerah lain dengan media
sebuah buku.

3.

Buku profil membutuhkan sarana elemen pendukung visual berupa layout
dan fotografi yang baik untuk menunjang buku tersebut.

1.3

Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah buku profil wisata religi dengan teknik
fotografi dan lay out yang baik ?

1.4

Batasan Masalah

1.

Studi perancangan ini dalam lingkup Kota Semarang.

2.

Yang diulas dalam Buku Profil Kota Semarang ini adalah tempat – tempat,
keindahan arsitektur dan sejarah pariwisata religi bangunan seperti masjid,
gereja, vihara, dan pura.

3.

Desain layout dan fotografi yang digunakan untuk menyusun buku profil

ini.

1.5

Ruang Lingkup

1.5.1

Ruang Lingkup Studi

1.

Studi tentang sejarah tempat – tempat pariwisata religi di Kota Semarang
yang akan diulas dalam buku profil tersebut

2.

Studi tentang gaya visual yang akan diterapkan dalam buku profile
tersebut diantara yaitu bahasa, warna, komposisi desain lay out dan
fotografi.
Studi eksisting komparator dan kompetitor.

3.

Riset target segmen.
7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.5.2

Output

1.

Buku Profil Wisata Religi Kota Semarang yang dikemas sebagai Buku
profil dan buku dokumenter yang bersifat edukasi sebagai output.

2.

Banner untuk mempromosikan buku tersebut di toko – toko buku.

3.

Pembatas buku.

1.6

Tujuan Per ancangan

1.

Meneliti dan merancang sebuah buku profil pariwisata religi untuk Kota
Semarang budaya serta kepariwisataan.

2.

Mempromosikan potensi – potensi pariwisata religi Kota Semarang
dengan media promosi yang baik.

1.7

Manfaat Perancangan

1.

Sebagai salah satu media edukasi masyarakat tentang pariwisata religi
Semarang.

2.

Sebagai buku untuk memperkenalkan pariwisata religi Semarang ke
masyarakat.

3.

Sebagai buku documenter yang mengulas tentang sejarah tempat – tempat
pariwisata religi di kota Semarang.

1.8

Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul, permasalahan, ruang
lingkup serta tujuan.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka adlh pembahasan mengenai teori – teori yang
menelatarbelakangi konsep yang akan dibuat, serta studi eksisting dan
mendapatkan data yang akurat guna menghasilkan output yang dimaksud
dan dengan hasil yang memuaskan.

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Mengulas tentang definisi judul dan subjudul serta riset dan data dalam
menyelesaikan judul ini.
BAB IV KONSEP DESAIN
Konsep yang digunakan sejak awal akan digunakan untuk output desain
buku profil tersebut.
BAB V IMPLEMENTASI DESAIN
Pembahasan terhadap output desain nantinya sebagai bentuk penggunaan
dari konsep dan teori yang dipakai.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan adalah berupa jawaban dari semua pemasalahan. Saran adalah
sebuah masukan bagi penelitian selanjutnya.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Sejarah dan perkembangan buku
Buku adalah kumpulan lembaran kertas empat persegi panjang yang satu

sisinya dijilid bersama – sama, berisi tulisan dan gambar. Bagian depan dan
belakang dilindungi oleh sampul yang terbuat dari

bahan yang lebih tahan

gesekan, kelembapan, dll. Setiap sisi dari lembaran kertas tersebut disebut
halaman. Dilihat dari fungsinya buku merupakan alat komunikasi yang berupa
tulisan yang disusun secara sistematis agar pemaparanya lebih mudah dan jelas.
Sejak jaman dahulu setelah manusia mengenal tulisan, mereka berusaha
menuliskan apa yang ada di benak mereka seperti doa – doa dalam upacara,
rumus, resep medis bahkan tentang pengeahuan alam semesta. Bangsa Sumeria
menuliskan tuliskan mereka di keping – keping batu yang kemudian huruf
mereka disebut huruf paku. Demikian juga bangsa Mesir kuno yang menulis
diatas papyrus, gulungan kertas kuno bangsa Mesir yang dibuat dari pohon
Papyrus yang tumbuh subur di delta sungai Nil. Orang Mesir kuno membekali
jenazah dengan gulungan papyrus tertulis agar orang mati tersebut tidak tersesat.
Penampilan fungsi buku berubah pada abad pertengahan. Gulungan diganti
dengan codex (potongan kayu), gulungan papyrus yang dilipat dan dilindungi
oleh tutup kayu yang berat. Perubahan ini bertahap selama beberapa abad.
Di Cina dan di Jepang, perubahan bentuk gulungan menjadi halaman yang
terlipat dan diapit sampul berlangsung lebih cepat dan sederhana, yakni lewat
bentuk wiru. Suatu bentuk yang di jaman modern dianut oleh print out kompuer.
Penjilidan buku yang seribu tahun dari awal daripada percetakan ini
berwalkan dari codex tersebut. Ditemukanya teknik mencetak dengan cetakan
logam yang digerakkan adalah sebuah penemuan penting dalam sejaah buku.
Penemuan itu membuat buku menjadi lebih mudah diperbanyak, kemajuan sains
serta perkembangan sosial menjadi lebih pesat. Orang barat meniru dua hal dari
budaya Cina yaitu pembuatan kertas dan pencetakan blok ( blok printing ) pada
10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

abad ke 13, seperti yang digunakan pada batik cetak dan ini merupakan tonggak
awal lahirnya buku modern.
Penyempurnaan bentuk buku terus berjalan sampai pada abad ke 19,
pencetakan dan pembuatan buku yang bersifat seni berubah menjadi produksi
buku secara masal. Pada akhir abad ke 19 proses pembuatan buku dengan tangan
telah diganti seluruhnya oleh proses mekanis. Pada awal itu juga ditemukan
teknik penjilidan yang menggunakan kain tenun kapas sebagai penguat.
Penemuan penting berikutnya terjadi pada pertengahan abad ke 20 dimana
ditemukanya

cetak offset, teknik cetak laser yang mencetak lbih cepat dan

memngurangi biaya pembuatan, komputer yang juga memudahkan untuk
membuat sebuah buku serta ditemukanya tata huruf yang dibantu dengan
fotografi.

2.1.1

Kajian tentang buku 1
Seperti juga pada media lain, buku juga mempunyai bagian – bagian

(komponen). Pada umumnya, bagian buku terbagi menjadi 2, yaitu sampul buku
(cover) dan tubuh buku (isi buku). Cover buku merupakan penutup atau pelindung
isi buku. Cover/sampul buku juga berperan sebagai informasi pertama yang
diberikan kepada pembaca tentang isi buku. Sedangkan isi buku adalah bagian
yang menyajikan seluruh gagasan, pemikiran penulis secara utuh dan koheren.
Bagian – bagian buku :
1. Cover terdiri dari atas dua jenis, yaitu softcover dan hardcover.
Softcover pada umunya paling sering digunakan oleh penerbit –
penerbit buku.. softcover juga biasa disebut sampul lunak atau juga
paperback. Bahan cover ini menggunakan kertas art paper 120 gr atau
artcartoon 230 gr. Sedangkan jenis sampul yang kedua adalah jenis
Hardcover. Ukuran kertas jauh lebih tebal dan kuat. Hardcover
biasanya digunakan untuk menyampul buku – buku luks seperti
ensiklopedi atau buku – buku yang diasumsikan abadi atau buku yang

1

http://halamanmoeka.blogspot.com/2009/11/bagian-bagian-buku.html

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tidak akan termakan zaman. Resiko harga buku pasti jauh lebih mahal.
Didalam cover buku terdapat bagian – bagian kecil sampul
depan,belakang,punggung sampul,telinga sampul depan dan belakang.
Sampul depan berfungsi sebagai informasi utama kepada pembaca
yang isinya terdapat judul buku, nama penulis dan penyusun nama
penerbit dan lainnya. Lalu sampul belakang biasanya terdapat no.
ISBN , barcode, synopsis, keautoritatifan penulis/penyusun dll.
2. Isi Buku, terdiri atas lembaran – lembaran kertas yang disusun dengan
rapi sesuai urutan halaman. Ukuran isi buku harus ditentukan dengan
isi buku. Indonesia tidak mempunyai standar baku untuk untuk buku.
Untuk ukuran buku saku (novel dan bacaan ringan lain) berukuran 15,5
× 23,5 cm atau 13 × 20 cm. Untuk ukuran buku sekolah 17,5 × 25 cm,
19 × 26 cm, dll. Ada juga yang berukuran lebih besar seperti buku
ensiklopedi. Isi buku mempunyai bagian pokok yaitu kulit ari (front
pages atau preeliminari pages), isi, dan halaman akhir (end pages).
Kulit ari berisi identitas buku dan penjelasan pengantar serta
pemetaan/daftar mengenai isi buku. Kulit ari juga berisi halaman
copyright, indentitas buku (yang meliputi judul buku, nama penulis,
nama editor, layouter, desain sampul, nama penerbit, kota terbit, tahun
terbit, dll), kata pengantar dan atau kata pendahuluan, dan yang
terakhir adalah daftar isi. Isi merupakan bagian-bagian pemaparan
penulis secara utuh yang merupakan jantung buku tersebut. Sedangkan
halaman terahir biasanya berisi daftar pustaka, profil penulis, lampiran,
indeks, dll.

2.1.2

Kategor i jenis buku 2
Untuk menyusun atau membuat sebuah buku, selayaknya seseorang harus

tahu jenis buku apa yang ditulis atau disusun. Pengetahuan atas jenis – jenis buku
ini akan mempermudah untuk menentukan isi dan bagaimana buku itu kita

2

http://hilmo22.wordpress.com/2008/09/09/my-destiny/#comment-99

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perlakukan nantinya. Berikut adalah pembagian dari jenis – jenis buku, antara lain
:
Komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud
punya pendapat lain, dalam buku Understanding Comic, komik didefinisikan
sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik
pada penggunannya.
Cer gam pada umumnya sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah
ilustrasi, picto fiksi dan lain – lain.
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam
bentuk crita. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks
daripada cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrical sandiwara
atau sajak.
Antologi adalah sebuah kumpulan dari karya – karya sastra. Antologi juga dapat
berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan
lain – lain.
Dongeng merupakan kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi satu aluran perjalanan hidup dengan pesan moral didamnya.
Biography adalah kisah tentang kehidupan seseorang. Sebuah biographi lebih
komplek daripada sekedar tanggal lahir atau mati dan data pekerjaan seseorang,
biografi juga bercerita tentang perasan yang terlibat dalam mengalami kejadian –
kejadian.
Fotography adalah buku kumpulan dari karya – karya seseorang, buku jenis ini
akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai objeknya. Untuk
kepentingan lain buku ini, buku fotography ini bisa juga berisi berisi penjelasan
mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan sebuah foto yang baik.
Ensiklopedi adalah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu
pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat
dan padat.
Panduan (How to) disebut juga buku petunjuk, misalnya tentang beternak ayam,
buku panduan wisata, berkebun kelapa sawit, dan lain – lain.

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3

Kajian Buku Pr ofil
Buku biography sama halnya dengan buku profil adalah kisah atau

keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks
daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,
biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadiankejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.3
Sama dengan halnya seperti pada buku profil yang pada umumnya
mengangkat biografi atau perjalanan sebuah individu, buku profil wisata religi
juga mengulas tentang sejarah perjalanan dan seluk beluk dari sebuah tempat
ibadah tersebut. Bangunan sama halnya dengan seorang individu yang
mempunyai sejarah berkembang mulai dari awal hingga jati dirinya yang patut
untuk diungkap.
Buku profil wisata religi selain tentunya dapat digunakan sebagai buku
komersil yang layak jual, buku profil wisata religi dapat digunakan sebagai bahan
acuan untuk mempelajari seluk beluk sebuah tempat ibadah mulai dari sejarah,
keunikan arsitektur, budaya, kegunaan atau fungsinya sampai saat ini. Buku profil
pada umumnya hanya menampilkan keseluruhan dari kota melalui angka atau
index, didalamnya berisi tentang jumlah penduduk,

pertumbuhan ekonomi,

potensi daerah fasilitas dan infrastruktur.4 Tetapi di buku ini akan ditambah
dengan teknik fotografi dan layout dimana para pembacanya akan lebih tertarik
untuk datang menikmati keindahan tempat – tempat tersebut.
Pada umumnya buku profil hanya membahas profil kota dan disimpan
untuk kepentingan di kantor – kantor daerah ataupun di Dinas Pariwisata karena
buku profil kota hanya membahas tentang kota secara keseluruhan dan bersifat
formal. Buku tersebut mencantumkan data – data sebuah kota dalam angka. Di
dalam contoh buku profil Pulau – pulau kecil Tidore pada tahun 2010 layout dan
teknik fotografi yang dihasilkan sudah cukup baik menurut kriteria buku profil,
sedangkan di dalam buku profil Kota Gresik 1896 – 1916 telah dikemas secara

3

http://hilmo22.wordpress.com/2008/09/09/my-destiny/#comment-99

4

PROFIL KOTA SEMARANG, xxi, Dinas Pariwisata kota Semarang, 2008

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menarik dengan membahas kehidupan sejarah sosial dan ekonomi kota Gresik
pada masa itu.

Gambar 2.1 Contoh buku profil daerah kepualuan Tidore dan Kota Gresik

Gambar 2.2 Contoh buku profil Kota Semarang saat ini

Kesimpulan :
-

Buku Profil Wisata Religi Semarang membahas sekilas Kota Semarang
dan pariwisata tempat/bangunan-bangunan religi.

-

Penjelasan singkat dan foto- foto tentang tempat – tempat tersebut.

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2

Kajian Komunikasi Visual

2.2.1

Kajian Layout
Layout dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak, adalah

pengaturan tulisan – tulisan dan gambar – gambar. Ada tiga criteria dasar dalam
pembuatan teknik layout yaitu : it works (mencapai tujuannya), it organizes (ditata
dengan baik) dan it attracts (menarik bagi pengguna).5
Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya apabila pesan –
pesan yang disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna
dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya sebuah layout harus ditata dan dipetakan
secara baik, supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang
lainya dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk
mendapat perhatian yang cukup dari penggunanya. Apabila sebuah desain layout
dibuat baku, maka pekerjaan mendesain akan diambil ahli oleh komputer saja.
Oleh karena itu dalam mendesain sebuah layout desain tata letak tidak dikenal
aturan – aturan yang berlaku secara menyeluruh.
Mendesain sebuah layout tidak akan pernah sama dalam mengerjakan
sebuah proyek. Karena dalam berkarya sebuah desainer mempunyai misi yang
berbeda, yang ditujukan kepada publik yang berbeda, klien yang selera berbeda,
atau yang jelas isi informasi yang berbeda.
Karena kemajemukan poduk dan jasa ditambah dengan perubahan pola
marketing, mak keputusan untuk membeli yang dilakukan calon konsumen sering
kali dilakukan berdasarkan informasi yang tertera pada brosur, ikaln, ataupun
media cetak lainnya. Keefektifan desain grafis memberikan kemudahan kepada
seseorang untuk menerima suatu produk, jasa, atau sekedar image. Pengambilan
keputusan sering dipengaruhi oleh emosi dan intuisi. Melalui media cetaklah
orang akan akan dapat membaca serta melihat pesan tersebut secara berulang –
ulang.6
Didalam setiap buku atau tulisan yang membahas tentang prinsip desain,
selalu dimuat 5 buah prinsip utam dalam desain, yaitu :
5

http ://Faculty.Petra.aci.id/dwikris/docs/desaingrafisweb/layout_design/html

6

Adi Kusrianto, 2007, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Andi Yogyakarta

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Tom Lincy (dalam Design Principle for Desktop Publishing)


PROPORSI (proportion)



KESEIMBANGAN (balancing)



KONTRAS (contrast)



IRAMA (rhythm)



KESATUAN (unity)

PROPORSI
Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan
isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja yang
populer, yaitu yang dikenal dengan ukuran letter, 8,5” x 11”.

KESEIMBANGAN (balancing)
Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan
elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua macam
keseimbangan, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan
informal atau tidak simetris.
Keseimbangan formal digunakan untuk menata letak elemen – elemen
grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetri
sering digunakan dalam karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat
dipercaya, dapat diandalkan serta memberi kesan aman.

Gambar 2.3 Contoh pembagian bidang secara simetri

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi memiliki tampilan yang sama
bobotnya. Kebalikanya, keseimbangan informal memiliki tampilan yang tidak
simetri. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memiliki kesan yang
seimbang hanya cara pengaturanya yang tidak sama.

KONTRAS (contrast)
Jika suatu layout desain menampilkan elemen – elemen yang sama
kuatnya, maka akhirnya tidak ada satupun materi di halaman itu yang menonjol.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang
ingin ditonjolkan.

bagian yang kontras

Gambar 2.4 Contoh bagian kontras pada sebuah letterhead

Masing – masing elemen harus ada yang dominan. Yang dapat ditonjolkan
dalam sebuah layout adalah headline, ilustrasi atau foto, dan tidak menutup
kemungkinan white space nya. Guna menampilkan kontras pada sebuah layout
terdapat banyak cara untuk memperoleh fokus yaitu dengan meredupkan warna
elemen sehingga elemen – elemen lainnya menjadi lebih fokus.

IRAMA (rhythm)
Irama sebenarnya bermakna sama dengan repetition alias pola perulangan
yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola warma maupun
18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

motif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah sartu prinsip
penyusunan layout. Dalam publikasi yang memiliki beberapa halman, kontinuitas
dan iramanya haruslah dijaga. Dengan demikian, pembaca masih dapat mengikuti
alur dari publi