Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tuwed - Kecamatan Melaya - Kabupaten Juwed.

(1)

i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE TAHUN 2016/2017

DESA/DUSUN : TUWED/TAMAN

KECAMATAN : MELAYA

KABUPATEN : JEMBRANA

OLEH :

NYOMAN MARIAWAN 1304305008

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT(LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode xiii yang penulis kerjakan, maka penulis:

Nama Mahasiswa : Nyoman Mariawan

No. Mahasiswa : 1304305008

Desa/Banjar : Tuwed/Taman

Kecamatan : Melaya

Kabupaten/Kota : Jembrana

Fak/PS : Teknik

TandaTangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN.

Jembrana , 26 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui

DPL KKN Desa Tuwed KK Dampingan

I Made Astika, ST, M.Erg, MT Ketut Dender NIP: 19680619 199702 001

Mengetahui/Menyetujui Perbekel Desa Tuwed


(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN ini terdiri dari kegiatan pengembangan kawasan wisata desa serta pendampingan keluarga kurang mampu. Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagi pihak, untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada :

1. I Made Astika, ST, M.Erg, MT, selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. I Gede C. Mudiana selaku Kepala Desa Tuwed yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak Ketut Dender, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN Tematik Periode XIII di Desa Tuwed yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Jembrana, 26 Agustus 2016


(4)

DAFTAR ISI COVER

HALAMAN PENGESAHAN ...ii KATA PENGANTAR ...iii DAFTAR ISI ...iv BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1PROFIL KELUARGA DAMPINGAN ...1 1.2EKONOMI KELUARGA DAMPINGAN ...2 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1PERMASALAHAN KELUARGA ...3 2.2MASALAH PRIORITAS ...3

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 PROGRAM ...5 3.2 JADWAL KEGIATAN ...7 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 PELAKSANAAN PROGRAM ...8 4.2 KENDALA ...9 BAB V PENUTUP

5.1 SIMPULAN ...10 5.2 SARAN ...10 DAFTAR PUSTAKA ...11


(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 PROFIL KELUARGA DAMPINGAN

NO NAMA STATUS PENDIDIKAN PEKERJAAN

1 KETUT DENDER KEPALA KELUARGA

SD/SEDERAJAT PETANI/BERKEBUN

Ketut Dender, begitu biasanya dipanggil. Beliau adalah salah satu warga Desa Tuwed yang bertempat tinggal di Banjar Taman, Desa Tuwed. Pak Ketut tinggal di rumah seorang diri. Berdasarkan latar belakang karena sudah ditinggal oleh istrinya kurang lebih sekitar 20 tahun yang lalu. Istrinya meninggal karena sakit. Sementara itu, Pak Ketut mempunyai 2 orang anak yang sekarang sudah mempunyai keluarga masing-masing. Sehingga dengan keadaan yang masih minim beliau menjalani hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil yang sudah lama ia tempati. Meskipun bisa dikatakan sudah kurang layak untuk ditempati, pak Putu senang tinggal di rumahnya. Beliau tidak menyesali keadaan karena keterbatasan ekonomi dan tidak tinggal dengan keluarga. Hal tersebut tidak mematahkan semangat pak Ketut untuk terus berjuang melanjutkan hari-hari walaupun sudah tua. Di kesehariannya Pak Ketut mengolah tuak dari pohon kelapa untuk dijadikan gula. Dengan menjual gula tersebut bisa membantu melengkapi untuk pembelian kebutuhan tiap hari nya.

1.2EKONOMI KELUARGA DAMPINGAN 1.2.1 PENDAPATAN KELUARGA

Dilihat dari pekerjaan yang ditekuni oleh Pak Ketut Dender selama beberapa tahun belakangan ini, beliau di usia yang sudah senja masih mampu dan masih punya semangat untuk bekerja guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Meskipun dalam menjalani kesehariannya sekarang seorang diri, tak membuatnya putus asa.

Adapun kegiatan keseharian yang dilakukan beliau bekerja naik turun pohon kelapa guna mengambil tuak untuk dijadikan gula merah yang kemudian bisa dijual. Dengan hasil penjualan tersebut pak Ketut bisa menggunakannya untuk membeli dan melengkapi kebutuhan sehari-hari. Dengan penghasilan yang sedikit tak membuat


(6)

beliau patah semangat. Terkadang karena usia yang sudah tua, manjat pun sudah agak susah. Beda halnya ketika masih muda. Karena merasa sudah kurang sanggup meanjat terlalu sering, pak Ketut hanya mengolah 6 pohon kelapa untuk diambil tuak nya.

Karena sedikit jumlah tuak yang dihasilkan, sehingga untuk mengolah tuak menjadi gula itu bisa 2 – 3 hari sekali. Sehingga penghasilan Pak Ketut tidak teratur tiap harinya. Rata – rata untuk pengambilan tuak tersebut dua kali sehari pada saat pagi hari dan sore hari. Dengan kegiatannya tersebut, beliau tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Semuanya dinikmati dan astungkara selalu ada jalan yang diberikan. Yang paling penting adalah bagaimana untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan, begitu pungkasnya.

1.2.2 PENGELUARAN KELUARGA

Saat ini, Pak Ketut tinggal di rumah yang bisa dianggap kurang layak untuk dihuni, karena melihat keadaan rumahnya, terbuat dari kayu yang berdinding bambu yang dianyam. Kondisinya pun sudah mulai rusak karena sering terkena hempasan air hujan. Lantai nya beralaskan tanah sehingga ketika ada air yang masuk bisa saja ada genangan air di dalam yang bisa membuat suasananya menjadi tidak nyaman. Dengan situasinya yang kini menduda, yang sudah sekitar 20 tahun yang lalu ditinggal oleh istri meninggal karena sakit dan kedua anaknya yang sudah kawin dan sudah merantau, sehingga untuk pengeluaran sehari-hari bisa dikatakan tidak terlalu banyak. Yang termasuk hanya pengeluaran untuk kebutuhan sendiri tiap harinya entah itu untuk makan, ataupun kebutuhan lainnya.


(7)

3 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1PERMASALAHAN KELUARGA

Dari pendekatan yang saya lakukan dengan Pak Ketut sendiri, dengan ikut masuk di kesehariannya secara tidak langsung saya bisa mengamati bagaimana keadaan beliau saat ini, serta apa saja yang kiranya menjadi permasalahan yang dialami pak Ketut Dender. Dengan beberapa kali kunjungan, adapun permasalahan yang saya peroleh bisa saya paparkan sebagai berikut :

1. Ekonomi kurang mencukupi.

2. Tidak memiliki meteran listrik PLN (menumpang tetangga) 3. Sumber air yang kurang bagus.

4. Kondisi rumah yang sudah agak rusak 5. Kesendirian yang dialami di kesehariannya. 2.2 MASALAH PRIORITAS

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, dapat diambil tiga masalah prioritas yang telah disetujui dan diminati oleh keluarga diantaranya:

1. Sumber air yang kurang bagus

2. Kondisi rumah yang sudah agak rusak. 3. Kesendirian yang dialami di kesehariannya.

Pengambilan prioritas permasalahan tersebut diatas adalah dengan analisa bagaimana kiranya dalam kurun waktu selama 5 minggu melakanakan KKN saya sebagai mahasiswa pendamping bisa memberikan solusi dari permasalahan yang dialami. Dari pembicaraan di setiap kunjungan juga sudah disampaikan bahwasanya kami selaku mahasiswa dalam kaitannya mengemban tugas kampus dalam hal ini wanti-wanti kami sampaikan barangkali dalam pelaksanaan hanya bisa memberikan solusi berupa saran, bantuan fisik yang bisa diberikan. Mudah mudahan dengan apa yang bisa diberikan dapat mengubah mindset serta dapat memberikan solusi untuk kedepannya nanti. Dan secara umum tanggapan masyarakat akan hal ini positif dan mendukung.


(8)

Dari situasi tersebut saya sebagai mahasiswa pendamping di keluarag Pak Ketut Dender akan mencoba menggali serta membantu permasalahan yang sedang dialami. Dengan harapan apapun yang bisa diberikan nantinya bisa bermanfaat khususnya bagi Pak Ketut Dender.


(9)

5

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 PROGRAM

Program yang akan dicanangkan dimulai dari jadwal kunjungan, diskusi dan pensolusian masalah.

3.1.1 PENJELASAN MENGENAI PRIORITAS MASALAH

Dari prioritas permasalahan yang diambil, dapat saya sampaikan beberapa usulan terkait upaya memberikan solusi untuk lebih baik dari sebelumnya, sebagai berikut :

Pertama, dilihat dari permasalahan terkait sumber air yang kurang bagus. Di rumahnya, Pak Ketut memiliki satu buah sumur galian untuk sumber air baik itu untuk keperluan di dapur, mandi dan lain-lain. Dari penataan, bisa dikatakan kurang bagus, karena posisi permukaan sumurnya rata dengan tanah sehingga bisa saja tanah yang ada di atas jatuh dan bercampur dengan air yang ada di dalam sumur. Kondisi seperti itu bisa dikatakan dapat berpengaruh bagi kesehatan nantinya jika air tersebut digunakan untuk keperluan di dapur dan untuk konsumsi. Selain itu, kondisi sumur juga masih hanya sekedar galian saja. Pinggiran sumur bagian dalam masih berupa tanah, sedangkang di beberapa tempat sudah menggunakan beton/buis sebagai lubangnya. Dengan tujuan air yang ada di dalam lebih terjaga kebersihannya dibandingkan hanya galian biasa.

Dari hal tersebut, penulis hanya bisa menjelaskan kepada Pak Ketut bahwasanya ada dampak-dampak yang diakibatkan jika sumber air yang digunakan kurang bagus baik itu dari segi penataannya. Penulis menyarankan dan mengajak Pak Putu, dalam hal ini meskipun tidak bisa membuat yang lebih bagus, setidaknya dalam perawatannya barangkali bisa ditingkatkan menjadi lebih baik mengingat banyak hal yang bisa ditimbulkan dan berakibat menimbulkan kerugian. Diharapkan nantinya agar lebih memperhatikan hal seperti itu guna untuk kebaikan selanjutnya.

Selanjutnya terkait permasalahan tentang kondisi rumah yang sudah agak rusak. Dalam kehidupan sebenarnya tempat tinggal adalah suatu kebutuhan pokok yang setiap orang sangat memerlukannya. Apa jadinya kalau tidak punya tempat tinggal?. ya setiap orang pasti sudah tau jawabannya. Terkait dengan kenyamanan,


(10)

tentunya setiap orang pasti nyaman hidup di rumah yang bagus dan mewah. Akan tetapi kembali pada kondisi setiap orangnya. Yang bagus tidak bisa didapat dengan mudah, semua perlu perjuangan dan tentunya perlu uang untuk memulainya. Apa yang dialami saat ini oleh Pak Ketut Dender adalah sebuah nasib yang kurang baik. Disamping kesendirian yang sedang dialami beberapa tahun sebelumnya, beliau juga tinggal di rumah yang sudah tua dan kondisinya pun sudah kurang memadai. Bisa dilihat dari dinding-dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu. Sangat disayangkan di usia yang sudah senja beliau hanya tinggal seorang diri. Di rumah tersebut beliau tinggal sendiri.

Dari kondisi rumah yang demikian, jika dilihat dari dampak yang bisa ditimbulkan, bisa berdampak kepada kesehatan Pak Ketut sendiri. Dengan kondisi dinding rumah yang sudah mulai rapuh dan ada yang bolong, memungkinkan angin dari luar masuk ke dalam rumah dan membuat suasana di dalam menjadi lebih dingin. Apalagi kalau musim hujan, jika tetesan air bisa masuk terbawa angin itu akan berdampak kurang baik apalagi ketika tidur di malam hari. Dengan keadaan seperti demikian, penulis berusaha memberi saran dan mengajak Pak Putu sendiri untuk memperbaiki sedikit dinding rumah yang sudah rapuh, dengan menutupi beberapa bagian saja. Hal tersebut dengan tujuan untuk kenyamanan dan mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa ditibulkan seperti yang dibahas diatas.

Terakhir terkait permasalahan mengenai kesendirian yang dialami pak Ketut Dender. Di kesehariannya Pak Ketut hanya sebatang kara. Jarang bisa berkomunikasi dengan keluarga layaknya keluarga lain, karena disamping sudah ditinggal isti, kedua anaknya juga sudah berumah tangga. Jadi hanya sewaktu-waktu saja bisa berkumpul dengan anaknya dan itupun saat ada rahinan besar. Karena dengan kesendirian tersebut tentunya akan menambah kebosanan untuk menjalani hari-hari karena tidak ada yang bisa diajak sharing. Namun, hal demikian tidak membuat semangat Pak Ketut pudar, hari demi hari beliau jalani, dengan penuh semangat meskipun sudah tua, selalu tersenyum dan tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Melihat keadaan tersebut saya menjadi iba dan tidak pernah merasa bosan ketika berkunjung ke rumahnya. Di setiap kunjungan saya selalu berusaha menemani beliau baik itu dengan sharing berbagai pengalaman dan membantu sedikit kegiatan kesehariannya. Dengan demikian secara tidak langsung saya bisa memberikan suatu kesempatan kepada


(11)

7

beliau untuk menyampaikan fikiran dan pengalamannya. Jadinya tidak bosan dan bisa membuat suasana menjadi nyaman dan yang terpenting bisa membuat beliau tertawa.

3.2 JADWAL KEGIATAN

Dari program yang akan dilaksanakan sudah dijadwalkan untuk kunjungan KK dampingan dengan pembagian waktu sebagai berikut dalam kurun waktu selama lima minggu.

Dari Jadwal diatas, pelaksanaan program kunjungan KK dampingan tidak terpaku pada tanggal yang ditentukan, hanya saja dijadwalkan secara formal kunjungan dilakukan 2 kali seminggu. Di luar itu, waktu kunjungan menyesuaikan dengan jadwal program utama agar tidak terjadi benturan waktu.

PROGRAM/MINGGU MINGGU KE I

MINGGU KE II MINGGU KE III MINGGU KE IV MINGGU KE V PERKENALAN dan OBSERVASI TEMPAT

DISKUSI DENGAN KK

DAMPINGAN PENENTUAN MASALAH PRIORITAS DAN MENCARI SOLUSI PEMECAHANNYA PELAKSANAAN PROGRAM


(12)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 PELAKSANAAN PROGRAM

Selama 5 minggu dijadwalkan melaksanakan program KKN di desa, untuk pendampingan KK kurang mampu, program dicanangkan untuk dilaksanakan sebanyak 2x seminggu. Dalam kurun waktu tersebut, kunjungan disesuaikan dengan kondisi dan waktu yang disesuaikan. Artinya dalam melakukan kunjungan harus menghubungi bapak Ketut Dender terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan misalnya tidak ada orang di rumah. Kunjungan informal lain dikondisikan dengan situasi. Jumlah jam yang dimanfaatkan dalam sekali kunjungan ke rumah keluarga Pak Ketut kira-kira 3-4 jam sekali pertemuan, sehingga waktu efektif kunjungan formal yang dilakukan didapatkan sebanyak 30-40 jam efektif formal, sedangkan waktu informal yang digunakan sekitar 30 jam. Waktu informal maksudnya adalah waktu kunjungan informal diluar jadwal yang telah ditetapkan yakni 2 kali seminggu, dan dalam satu kali kunjungan dihabiskan mencapai 3-4 jam. Waktu informal ini ditujukan untuk mengakrabkan diri dengan keluarga bapak Ketut.Adapun yang dilakukan selama waktu kunjungan formal adalah menjalankan apa yang sudah diprogramkan sebelumnya terkait pemecahan permasalahan yang ada di KK dampingan. Sedangkan yang dilakukan selama waktu informal ini adalah turut serta berpartisipasi membantu pekerjaan sehari-hari Pak Ketut , dimana beliau masih berkecimpung dalam kesehariannya mengolah tuak kelapa menjadi gula merah. Adapun waktu kunjungan yang biasanya dilakukan adalah sekitar jam 3 sore sampai jam 7.

Dari penjelasan tersebut, didapatkan waktu total selama 5 minggu mendampingi keluarga bapak Ketut Dender sebanyak (30-40) jam formal + 30 jam informal = kurang lebih 70 jam. Jika ditinjau dari segi prosedur, jam ini jauh dari yang diharapkan, yaitu waktu efektif kunjungan adalah 80 jam, namun, mengingat prioritas masalah yang diambil, jumlah jam ini dirasa cukup untuk mendampingi keluarga bapak Ketut Dender.

Dilihat dari usulan yang sudah diberikan terkait beberapa permasalahan yang terdapat di rumah pak Ketut Dender, bisa dikatakan berhasil meskipun ada beberapa kendala yang menyebabkan program tidak bisa terlaksana. Respon dari pak ketut juga positif dan beliau selalu menerima dan menghargai apa yang saya sampaikan selama kunjungan.


(13)

9 Dari prioritas permasalahan yang diambil, usulan yang diberikan bisa dikatakan berhasil karena semua usulan solusi yang disampaikan diterima dengan positif dan mau dilaksanakan oleh pak Ketut Dender. Dengan adanya komunikasi yang baik semenjak kunjungan membuat saya betah untuk mendampingi Pak Ketut. Disamping itu, meskipun di usianya yang saat ini sudah termasuk senja, beliau sangat mudah diajak ngobrol. Sehingga hal tersebut lebih memudahkan penyampaian informasi.

4.2 KENDALA

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan adalah terletak pada kesulitan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung. Disamping sulitnya karena harus melaksanakan program pokok tema yang dijalankan, susah juga karena harus menyesuaikan waktu untuk bisa bertemu langsung dengan pak Ketut di rumahnya. Karena terkadang beliau bisa agak lama di kebun untuk mengambil tuak dari pohon kelapa, sehingga perlu dihubungi terlebih dahulu jika hendak berkunjung.


(14)

BAB V PENUTUP

1.1SIMPULAN

Dari hasil pendampingan keluarga Pak Ketut Dender selama beberapa kali dalam 5 minggu, bisa diambil kesimpulan bahwa secara garis besar memang permasalahan yang paling riskan adalah di bidang ekonomi. Karena pendapatan dari hasil menjual gula tidak terlalu besar jadinya beliau harus benar-benar mengirit dalam hal pembelian keperluan sehari-hari.

Selain itu, karena beliau sudah tinggal seorang diri selama beberapa tahun terakhir jadi permasalahan terkait ekonomi tersebut bisa teratasi karena sudah tidak terlalu banyak pengeluaran di tiap harinya. Disamping hal tersebut, adanya semangat yang masih tertanam di dalam dirinya membuat perjalanan hidupnya tidak terlalu banyak permasalahan. Pada intinya satu hal yang membuatnya tetap semangat adalah selalu mensyukuri. Meskipun hidup dalam keterbatasan, pasti akan selalu ada jalan selama masih mau berusaha dan tidak pernah mengeluh akan keadaan.

1.2SARAN

Dari hasil pendampingan keluaraga Pak Ketut Dender, dengan melihat keadaan beliau yang selalu tersenyum dan seperti tidak ada permasalahan yang sedang dihadapi, hanya sedikit yang bisa disarankan terutama di bidang kesehatan saja. Mengingat usia yang sudah tua, tentunya harus memperhatikan kesehatan. Salah satunya adalah dengan cara mengatur pola makan yang sehat, jangan terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk bekerja keras karena itu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Disamping itu, perlu juga diperhatikan kondisi di sekitar lingkungan tempat tinggal agar terus dipelihara dengan baik terutama masalah kebersihan. Selain menambah nilaimestetika, kebersihan juga sangat penting kaitannya dengan kesehatan. Karena lingkungan kumuh akan memberikan kesan ketidaknyamanan dan akan lebih bayak menimbulkan permasalahan khususnya penyakit. Sehingga dari kesekian permasalahan perlu adanya pemikiran baru untuk merubah prilaku dan pola fikir ke arah yang lebih baik guna untuk kebaikan kedepannya nanti.


(15)

11 DAFTAR PUSTAKA

____.2016. “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

(KKN PPM)”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


(16)

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENDAMPINGAN KK KURANG MAMPU.

NAMA : NYOMAN MARIAWAN NIM : 1304305008


(17)

(18)

(1)

Dari prioritas permasalahan yang diambil, usulan yang diberikan bisa dikatakan berhasil karena semua usulan solusi yang disampaikan diterima dengan positif dan mau dilaksanakan oleh pak Ketut Dender. Dengan adanya komunikasi yang baik semenjak kunjungan membuat saya betah untuk mendampingi Pak Ketut. Disamping itu, meskipun di usianya yang saat ini sudah termasuk senja, beliau sangat mudah diajak ngobrol. Sehingga hal tersebut lebih memudahkan penyampaian informasi.

4.2 KENDALA

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan adalah terletak pada kesulitan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung. Disamping sulitnya karena harus melaksanakan program pokok tema yang dijalankan, susah juga karena harus menyesuaikan waktu untuk bisa bertemu langsung dengan pak Ketut di rumahnya. Karena terkadang beliau bisa agak lama di kebun untuk mengambil tuak dari pohon kelapa, sehingga perlu dihubungi terlebih dahulu jika hendak berkunjung.


(2)

BAB V PENUTUP

1.1SIMPULAN

Dari hasil pendampingan keluarga Pak Ketut Dender selama beberapa kali dalam 5 minggu, bisa diambil kesimpulan bahwa secara garis besar memang permasalahan yang paling riskan adalah di bidang ekonomi. Karena pendapatan dari hasil menjual gula tidak terlalu besar jadinya beliau harus benar-benar mengirit dalam hal pembelian keperluan sehari-hari.

Selain itu, karena beliau sudah tinggal seorang diri selama beberapa tahun terakhir jadi permasalahan terkait ekonomi tersebut bisa teratasi karena sudah tidak terlalu banyak pengeluaran di tiap harinya. Disamping hal tersebut, adanya semangat yang masih tertanam di dalam dirinya membuat perjalanan hidupnya tidak terlalu banyak permasalahan. Pada intinya satu hal yang membuatnya tetap semangat adalah selalu mensyukuri. Meskipun hidup dalam keterbatasan, pasti akan selalu ada jalan selama masih mau berusaha dan tidak pernah mengeluh akan keadaan.

1.2SARAN

Dari hasil pendampingan keluaraga Pak Ketut Dender, dengan melihat keadaan beliau yang selalu tersenyum dan seperti tidak ada permasalahan yang sedang dihadapi, hanya sedikit yang bisa disarankan terutama di bidang kesehatan saja. Mengingat usia yang sudah tua, tentunya harus memperhatikan kesehatan. Salah satunya adalah dengan cara mengatur pola makan yang sehat, jangan terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk bekerja keras karena itu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Disamping itu, perlu juga diperhatikan kondisi di sekitar lingkungan tempat tinggal agar terus dipelihara dengan baik terutama masalah kebersihan. Selain menambah nilaimestetika, kebersihan juga sangat penting kaitannya dengan kesehatan. Karena lingkungan kumuh akan memberikan kesan ketidaknyamanan dan akan lebih bayak menimbulkan permasalahan khususnya penyakit. Sehingga dari kesekian permasalahan perlu adanya pemikiran baru untuk merubah prilaku dan pola fikir ke arah yang lebih baik guna untuk kebaikan kedepannya nanti.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

____.2016. “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

(KKN PPM)”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


(4)

LAMPIRAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENDAMPINGAN KK KURANG MAMPU.

NAMA : NYOMAN MARIAWAN NIM : 1304305008


(5)

(6)