PERBEDAAN METODE PRAKTEK PADAT DENGAN PRAKTEK DISTRIBUSI TERHADAP KETEPATAN LEMPARAN ATAS PADA PERMAINAN SOFTBALL : Studi Eksperimen di SMA Negeri 7 Bandung.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperolah gelar Sarjanan Pendidikan jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Skripsi ini berjudul: “Perbedaan Metode Praktek Padat dengan Praktek Distribusi terhadap Ketepatan Lemparan Atas pada Permainan Softball .” Dalam skripsi ini dibahas mengenai metode praktek padat, metode praktek distribusi, hakekat permainan softball, serta pengaruh metode praktek padat dengan metode praktek distribusi terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakurikuler permainan softball.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penelis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kriteria penelitian yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya memotivasi penulis sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca serta peneliti selanjutnya.
Bandung , Juli 2012
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... ... i
ABSTRAK ... .. .. ii
KATA PENGANTAR ... ... ... ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Penelitian ... 7
1.6 Definisi Operasionl ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Pengertian Pembelajaran ... 11
2. Pengertian Metode .. ... 11
a. Metode Praktek Padat ... 12
b. Metode Praktek Distribusi ... 15
3. Pengertian Istirahat ... 16
4. Pengertian Pemuliahan ... 17
5. Ekstrakurikuler ... 22
a. Pengertian Ekstrakurikuler ... 22
b. Tujuan Ekstrakurikuler ... 23
c. Jenis Ekstrakulikuler ... 24
d. Pembinaan Ekstrakurikuler ... 26
6. Karakteristik Permainan Softball ... 28
a. Sejarah Permainan Softball ... 28
b. Pengertian Permainan Softball ... 30
c. Lapangan Permainan Softball ... 31
d. Peralatan Permainan Softball ... 32
e. Teknik Dasar Permainan Softball ... 34
f. Cara Memegang Bola ... 35
g. Gerak Dasar Lemparan Atas ... 36
B. Kerangka Berpikir ... 40
1. Penerapan Metode Praktek Padat Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Melempar ... 40
(3)
2. Pengaruh Metode Praktek Padat Terhadap Pembelajaran ... 41
3. Penerapan Metode Praktek Distribusi Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Melempar ... 42
4. Pengaruh Metode Praktek Distribusi Terhadap Pembelajaran ... 43
C. Hipotesis ... 44
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46
A. Subjek Penelitian ... 46
1. Populasi Penelitian ... 46
2. Sample Penelitian ... 46
B. Metode Penelitian ... 47
1. Tipe Penelitian ... 47
2. Variabel Penelitian ... 48
3. Definisi Operasional Variabel ... 49
4. Instrumen Penelitian ... 49
5. Prosedur Penelitian ... 52
6. Rancangan Analisis Data ... 52
7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 54
a. Lokasi Penelitian ... 54
b. Waktu Penelitian ... 54
8. Desain atau Alur Penelitian ... 55
a. Desain Penelitian ... 55
b. Alur Penelitian ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Hasil Penelitian ... 58
1. Deskripsi Data ... 58
2. Uji-t Tidak Berpasangan ... 58
3. Uji Normalitas ... 59
4. Uji Homogenitas ... 60
5. Uji Hipotesis ... 61
a. Hipotesis 1 ... 61
b. Hipotesis 2 ... 62
c. Hipotesis 3 ... 64
B. Pembahasan ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Deskripsi ringkasan data hasil penelitian ... 58
4.2 Uji-t tidak berpasangan ... 59
4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (p>0.05) ... 59
4.4 Hasil Uji Homogenitas Levene Test ... 60
4.5 Uji-t dependent (Uji-t berpasangan) untuk mengetahui hipotesis 1 ... 61
4.6 Uji-t dependent (Uji-t berpasangan) untuk mengetahui hipotesis 2 ... 62
4.7 Uji-t dependent (Uji-t tidak berpasangan) untuk mengetahui hipotesis 3 ... 64
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Lapangan permainan softball ……….. 32
2.2 Pegangan 3 jari ……… 35
2.3 Pegangan 4 Jari ……… 36
2.4 Pegangan 5 jari ……… 36
2.5 Lemparan atas dengan ayunan kebelakang ……….… 39
2.6 Ayunan lengan ditarik kedepan dilecutkan yang didahului dengan sikut ………... 39
2.7 Gerakan lanjutan atau follow through ……… 40
3.1 Lapangan Tes Overhead Accuracy Throw ……….. 51
3.2 Desain Penelitian ………. 56
(6)
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Hipotesis 1 ... 62
4.2 Hipotesis 2 ... 64
4.3 Hipotesis 3 ... 66
(7)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Program Pembelajaran Metode Praktek Padat ... 78
B. Program Pembelajaran Metode Praktek Distribusi ... 85
C. Data Hasil Penelitian ... 92
D. Hasil Pengolahan Data dengan menggunakan program SPSS V. 20 for windows dengan taraf signifikansi p ≤ 0,05 ... 93
E. Surat Keputusan ... 98
F. Surat Izin Penelitian ... ... 104
G. Surat Keterangan Penelitian ... ... 105
(8)
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping mata pelajaran lain. Mata pelajaran ini mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan jasmani, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Untuk itu kegiatan pembelajarannya tidak cukup hanya pada kegiatan yang sifatnya intrakulikuler saja, melainkan disajikan pula dalam kegiatan ekstrakurikuler, dikarenakan kegiatannya dapat mempunyai durasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan kegiatan intrakulikuler. Sebagaimana
(9)
setiap minggu yang tersedia dalam program kurikuler, maka perlu disusun program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.”
Sebelumnya Depdikbud (1984:9) menegaskan tentang kegiatan olahraga sebagai berikut:
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan jam pelajaran sekolah yang bisa dilakukan di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan ikut dinilai.
Kegiatan ekstrakurikuler olahraga bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan minat dan bakat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Olahraga telah menjadi gejala sosial yang telah menyebar di seluruh dunia. Olahraga telah menjadi tontonan, pendidikan, mata pencaharian, kesehatan, kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang tidak pernah membosankan bagi masyarakat. Seiring dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, setiap warga harus siap untuk menghadapi tantangan dengan meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani mereka sendiri. Meskipun olahraga softball masih dianggap asing bagi warga Indonesia, dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Namun olahraga ini sudah banyak dipertandingkan disebagian kota-kota besar di Indonesia, oleh karena itu perlu adanya sosialisasi yang lebih tentang pengetahuan dan keberadaan olahraga Softball.
Softball merupakan olahraga yang menyenangkan dan masih bersifat baru bagi warga Indonesia khususnya, karena olahraga ini hanya dilakukan oleh
(10)
orang yang paling tidak mempunyai modal besar untuk melakukannya. Softball adalah permainan beregu yang menggunakan bola dan pemukul, dan merupakan penyederhanaan dari permainan Baseball. Softball merupakan permainan gerak cepat yang menyenangkan. Olahraga ini mengutamakan kecepatan dan ketangkasan. Selain sebagai olahraga permainan, softball juga merupakan olahraga yang mengandalkan strategi bermain baik dalam hal bertahan maupun dalam menyerang.
Softball adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 9 pemain. Seorang pemain dikatakan baik, bila mampu menguasai gerak dasar dengan benar. Gerak dasar yang terdapat dalam permainan Softball berkaitan erat dengan taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Adapun gerak dasar dalam permainan Softball yang harus diajarkan dan dikuasai untuk menjadi pemain yang baik yaitu: gerak melempar bola (throwing), gerak menangkap bola (catching), gerak memukul bola (batting), gerak menghadang bola tanpa ayunan (bunting), gerak lari ke base dan meluncur (base running and sliding).
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain : lemparan atas (overhand throw), lemparan samping (sidehand throw) dan lemparan bawah (underhand throw). Lemparan dari atas dapat dikembangkan sebagai satu gerakan lengan dari atas yang bilateral dimana sikut diayunkan kedepan mendahului tangan dan lengan diluruskan sebelum bola dilepaskan.
(11)
Lemparan atas ini adalah suatu keterampilan dasar bagi semua posisi menjaga. Pengembangan lemparan atas yang baik memungkinkan seorang pemain untuk melemparkan bola lebih cepat dan lebih tepat dari pada lemparan lainnya untuk jarak yang jauh. Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball antara lain: kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992). Untuk meningkatkan ketepatan dalam melempar bola terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan untuk melatih atau meningkatkan kualitas lemparan. Metode tersebut antara lain: (1) Metode praktek padat, (2) dan Metode praktek distribusi.
Untuk memperoleh kemampuan teknik lemparan dalam permainan softball, seorang pemain harus melakukan latihan yang sistematis dan terarah. Salah satunya menggunakan metode praktek padat. Tite, dkk (2007:50)
menjelaskan ”Metode praktek padat adalah prinsip pengaturan giliran pemberian
materi latihan, dimana siswa melakukan gerakan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat diantara gerakan demi gerakannya.” Metode praktek lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan melakukan teknik lemparan adalah metode praktek distribusi. Tite, dkk (2007: 51) menjelaskan
”Metode praktek distribusi adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi dalam latihan dilakukan melalui pengaturan waktu istirahat yang diselang-seling.”
Masalah dari penelitian ini yaitu kebanyakan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran ekstrakulikuler sofball banyak yang tidak target dalam melempar sehingga untuk meningkatkan ketepatan dalam melempar target, peneliti ingin menerapkan metode praktek padat dengan metode praktek
(12)
distribusi. Dengan harapan melalui pembelajaran metode praktek padat dengan metode praktek distribusikan ini, peneliti dapat mengetahui pembelajaran metode praktek apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam ketepatan melempar target pada ekstrakulikuler permainan softball.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang seperti telah diuraikan di atas, dengan permasalahan yang ada, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian:
1. Apakah pembelajaran praktek padat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball?
2. Apakah pembelajaran praktek distribusi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan pada ekstrakulikuler permainan softball ?
3. Apakah pembelajaran praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan daripada metode praktek padat terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai metode praktek padat dengan metode praktek distribusi terhadap ketepatan lemparan atas pada permainan softball.
(13)
Sedangkan secara khusus tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek padat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball.
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek distribusi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball.
3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan daripada pembelajaran praktek padat terhadap ketepatan lemparan atas pada ekstrakulikuler permainan softball.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti bagi semua pihak terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, diantaranya:
Bagi para peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan, bahan kajian, serta sumbangan pemikiran dalam upaya penyempurnaan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil ketepatan dalam lemparan atas pada permainan softball.
Bagi guru sebagai sumber informasi ke ilmuan dalam menjalankan profesinya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif
(14)
dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran penjas di sekolah.
Bagi siswa
Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam meningkatkan kualitas hasil ketepatan dalam lemparan atas pada permainan softball.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut khususnya dan sekolah lain pada umumnya.
E. Batasan Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini, diperlukan pembatasan penelitian. Adapun pembatasan penelitian ini adalah Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode praktek padat dan metode praktek distribusi sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu ketepatan lemparan atas pada permainan softball. Tes yang digunakan untuk mengukur ketepatan lemparan adalah The O’Donnell Softball Test, dan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 7 Bandung dan yang menjadi sampelnya adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler softball sebanyak 20 orang.
(15)
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang terdapat dalam penelitian ini, maka di bawah ini adalah penjelasan dari istilah – istilah tersebut :
1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka :1988 ) adalah daya yang ada atau timbul dari orang (benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dalam penelitian ini pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh metode praktek padat dengan praktek distribusi dalam permainan softball.
2. Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka :1988) adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
3. Tite, dkk (2007: 50) menjelaskan ”Metode praktek padat adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi latihan, dimana siswa melakukan gerakan secara terus menerus tanpa diselingi istirahat diantara gerakan demi gerakannya.” Dalam hal ini tugas gerak/latihan tidak dibagi dalam set dan tidak diberikan waktu istirahat dalam pelaksanaan tugas geraknya karena tugas gerak dilakukan secara berulang-ulang dalam satu set.
4. Tite, dkk (2007: 51) menjelaskan ”Metode praktek distribusi adalah prinsip pengaturan giliran pemberian materi dalam latihan dilakukan melalui pengaturan waktu istirahat yang diselang-seling.” Dalam hal ini
(16)
tugas gerak/latihan dibagi dalam beberapa set dan diberikan waktu istirahat dalam setiap setnya.
5. Melempar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka : 1988) adalah melontarkan jauh-jauh, membuang jauh-jauh. Dalam olahraga softball melempar adalah salah satu gerak dasar yang ada dalam permainan softball yang dilakukan oleh regu bertahan untuk mematikan runner.
6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran diluar jam pelajaran sekolah biasa dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar berbagai mata pelajaran, menggali minat dan bakat siswa serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan ikut dinilai serta dilaporkan sebagai hasil belajar (Depdikbud,1984:9). Ekstrakurikuler yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler softball.
7. Permainan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka : 1988) adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain; barang atau sesuatu yang dipermainkan. Permainan yang dimaksud adalah permainan softball
(17)
(18)
BAB III
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan keseluruhan elemen yang ada dalam penelitian yang akan dilakukan. Dari Penjelasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah sumber data atau subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang dapat dipakai dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi yang mengikuti ekstrakurikuler softball di SMAN 7 Bandung berjumlah 20 orang.
2. Sampel penelitian
Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel. Menurut Arikunto (2010:174) menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dengan kata lain sampel merupakan kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data diperoleh. Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan cara simple random sampling yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah sesuai dengan kebutuhan peneliti.
(19)
Dalam penelitian ini, dikarenakan siswa SMA Negeri 7 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler softball sebagai anggota populasi hanya berjumlah 20 orang, maka kemudian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi atau sebanyak 20 orang, sehingga bisa dikatakan sebagai penelitian populasi.
B. Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian
Untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah dalam penelitian digunakan suatu metode yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan digunakan.
Metode itu sendiri adalah jalan yang dilalui atau yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.
Dalam sebuah penelitian, metode penelitian sangatlah diperlukan. Metode penelitian merupakan suatu cara yang di gunakan untuk memudahkan dalam memecahkan masalah – masalah melalui teknik dan alat-alat tertentu, sehingga akan diperoleh hasil yang diharapkan berdasarkan tujuan penelitian. Arikunto (2006:136) menjelaskan bahwa: ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitiannya.”
(20)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara pelaksanaan penelitian keilmuan dalam rangka mendapatkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan suatu program latihan untuk membedakan pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment, dalam hal ini yaitu pengaruh metode pembelajaran terhadap ketepatan lemparan atas pada permainan softball.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil.
2. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen, dan variabel dependen.
Variabel Independen (bebas) adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi. Dan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran (metode praktek padat dan metode praktek distribusi).
Variabel Dependen (terikat) variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen. Variabel terikat pada penelitian ini adalah ketepatan lemparan atas pada permainan softball.
(21)
3. Definisi Operasional Variabel
Dalam hal ini untuk mengumpulkan tentang ketepatan lemparan atas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan Tes The O’Donnell Softball Test: Tes ini diciptakan oleh O”Donnel untuk mengukur keterampilan gerak dasar permainan softball. Tes keterampilan cabang olahraga softball yang bernama : The O’Donnell Softball Test, diciptakan oleh O’Donnell (Nurhasan, 2007:243). Instrument tes O’Donnell ini mempunyai validitas 0.78 dan reliabilitas 0.83.
4. Instrumen Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Sebagaimana yang dijelaskan olah Nurhasan (2007: 3) bahwa tes adalah: ”suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa atau atlet”. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.
1) Tes ketepatan lemparan atas
Untuk mengukur keterampilan ketepatan lemparan atas dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes ketepatan lemparan sebagaimana yang dijelaskan Arikunto (2010:193) adalah sebagai berikut :” tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
(22)
Dalam hal ini instrumen yang digunakan adalah tes pengukuran keterampilan ketepatan lemparan atas. The O’Donnell Softball Test: Tes ini diciptakan oleh O”Donnel untuk mengukur keterampilan gerak dasar permainan softball. Tes keterampilan cabang olahraga softball yang bernama: The O’Donnell Softball Test, diciptakan oleh O’Donnell (Nurhasan, 2007:243). Instrument tes O’Donnell ini mempunyai validitas 0,78 dan reliabilitas 0,83.
a. Bentuk Tes : Ketepatan Melempar bola ke arah sasaran yang diberi skor 4, 3, 2, dan 1.
b. Tujuan : Mengukur ketepatan melempar c. Alat dan fasilitas :
10 buah bola softball, 1 buah stop watch, Alat tulis untuk mencatat hasil. d. Petunjuk Pelaksanaan :
Tester siap dengan membawa bola tangan di belakang garis batas dengan jarak 13,68 meter dari dinding (sasaran/target) dan kesamping tak terbatas.
Setelah aba-aba "Ya", Tester melakukan gerakan melempar bola ke arah sasaran/target (dinding) yang diberi skor 4, 3, 2, 1
Target: Sebuah target dibuat di dinding setinggi 99 cm dari titik tengah lingkaran ke lantai. Target terdiri dari 4 buah lingkaran, masing-masing lingkaran mempunyai radius 3 inchi, 11 inchi, 21 inchi, dan 33 inchi dengan urutan skor dari tiap lingkaran yaitu: 4, 3, 2, dan 1.
(23)
e. Penilaian
Skor yang dihitung adalah, jumlah target yang berhasil disentuh bola hasil dari lemparan.
Apabila bola yang dilempar mengenai garis sasaran, maka skor tertinggi yang dihitung.
Apabila hasil lemparan tidak mengenai sasaran diberi skor "0"
Jumlah skor dari 10 kali lemparan. f. Petugas :
1 orang pengamat, 1 orang pencatat hasil dan 2 orng yang mengambil bola.
4 3 2 1
99 cm
13,68m
(24)
5. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini pertama penulis memberi intruksi, tujuan dan kepentingan penelitian kepada subjek penelitian (siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler softball) kemudian dilaksanakan tes awal atau pre-test berupa tes ketepatan lemparan atas untuk tingkat Sekolah Menengah Atas.
Setelah data dari pre-test didapat kemudian sampel diberikan perlakuan (treatment) berupa kegiatan ekstrakulikuler softball yang dilakukan dua kali dalam seminggu selama 16 kali pertemuan. Selama ± 8 minggu.
Setelah treatment dilaksanakan maka subjek penelitian tersebut diberikan tes akhir atau post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan ketepatan lemparan atas siswa yang mengikuti ekstrakurikuler softball.
6. Rancangan Analisis Data
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data penelitian yang diproses dengan menggunakan program SPSS V. 20 for windows dengan taraf signifikansi p ≤ 0,05; langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Uji-t tidak berpasangan
Bertujuan untuk menganalisis kesamaan antara kelompok praktek padat dan kelompok praktek distribusi. Artinya sebelum melakukan treatment kedua kelompok metode tersebut tidak ada perbedaan kemampuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainya (memiliki kemampuan yang sama).
(25)
b. Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan menggunakan kolmogorov – Smirnov dengan p >0,05 untuk mengetahui rerata dan sampel berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis berikutnya yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal atau analisis non parametrik bila data tidak berdistribusi normal.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas antar kelompok dengan menggunakan Levene Statistic test (p>0.05) untuk mengetahui apakah varians antar kelompok homogen atau tidak. Hasil uji ini untuk menentukan apakah analisis data menggunakan statistik parametrik atau non parametrik
d. Uji t-dependent
1) Hipotesis pertama dilakukan uji-t berpasangan (p≤0.05) untuk mengetahui besar peningkatan antara pre-test dan post-test pada kelompok praktek padat.
2) Hipotesis kedua dilakukan uji-t berpasangan (p≤0.05) untuk mengetahui besar peningkatan antara pre-test dan post-test pada kelompok praktek distribusi.
3) Hipotesis ketiga dilakukan uji-t tidak berpasangan (p≤0.05) untuk mengetahui besar perbedaan peningkatan antara kelompok praktek padat dan kelompok praktek distribusi.
(26)
7. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan penelitian, lokasi penelitian ini yaitu di lapangan softball Lodaya-Bandung.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama delapan minggu. Latihan dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu kamis pukul 15.30 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB dan sabtu pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.
Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, inti, dan penenangan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut:
1) Latihan Pemanasan
Sebelum melakukan latihan inti, subyek diinstruksikan untuk melakukan pemanasan dengan bimbingan dari penulis, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit.
Latihan pemanasan yang diberikan berupa peregangan statis yaitu meregangkan seluruh anggota badan secara sistematis yang dapat dilakukan mulai dari kepala sampai ke kaki. Selanjutnya lari keliling lapangan dan diakhiri oleh peregangan dinamis, yaitu suatu bentuk latihan yang meliputi gerakan memantul-mantulkan anggota badan secara berulang-ulang.
(27)
2) Latihan inti
Sebelum melakukan latihan inti subyek diukur denyut nadinya untuk memastikan bahwa ia siap melakukan latihan inti. Setelah diketahui subyek telah berada pada kondisi latihan yaitu denyut nadinya telah menunjukkan berada pada daerah latihan, maka latihan inti pun dimulai. Mengenai pelaksanaan latihan dapat dilihat pada lampiran tentang program latihan.
3) Latihan Pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, subjek diinstruksikan untuk melakukan latihan penenangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari kecil yang dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang lebih 15 menit.
8. Desain atau Alur Penelitian a. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pre-test post-test design sebagai desain penelitiannya.
Dalam desain ini sampel diperoleh sebesar jumlah populasi, kemudian diadakan tes awal atau pre-test. Pengambilan sempel penelitian diambil dengan cara simple random sampling yang dilakukan secara acak dengan cara diundi yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment. Setiap kelompok mendapat treatment yang berbeda. Setelah masa perlakuan berakhir yaitu sekitar dua bulan maka dilakukan tes akhir.
(28)
dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui prestasi atau hasil perlakuan dan perbedaannya. Mengenai desain penelitian ini, Arikunto (2006: 86) menggambarkannya dalam pola sebagai berikut
Gambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan:
E1 : kelompok eksperimen 1 E2 : kelompok eksperimen 2
X1 : treatment berupa latihan dengan menggunakan metode latihan praktek padat
X2 : treatment berupa latihan dengan menggunakan metode latihan praktek berdistribusi
O1 dan O2 : tes awal atau observasi awal O1’ dan O2’ : tes akhir atau observasi akhir
b. Alur Penelitian
Untuk menentukan pembagian kelompok treatment yaitu metode praktek padat dengan praktek distribusi dilakukan dengan cara simple random sampling, yang dilakukan secara acak dengan cara mengundi yaitu nomor ganjil dan nomor genap. Dilakukan tes awal masing-masing metode yaitu metode praktek padat dengan metode praktek distribusi. Dilakukan treatment selama 2 bulan (8 minggu) dan 16 kali pertemuan. Dilakukan tes akhir Pengolahan dan analisis data diproses dengan menggunakan program SPSS V. 20 for windows dengan taraf signifikansi p ≤ 0,05; Kesimpulan dari hasil penelitian, yaitu metode mana yang lebih berpengaruh terhadap ketepatan lemparan atas.
E1 O1 X1 O1’ E2 O2 X2 O2’
(29)
Adapun alur penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk gambar 3.3 di bawah ini.
Gambar 3.3 Alur penelitian
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL : TES KETERAMPILAN MELEMPAR
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN PENGUMPULAN DATA KELOMPOK A:
METODE PRAKTEK PADAT
KELOMPOK B:
METODE PRAKTEK DISTRIBUSI
TREATMENT/PERLAKUAN
TES AKHIR : TES KETERAMPILAN MELEMPAR
(30)
(31)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada pembahasan bab sebelumnya. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari hasil pre test dan post test metode praktek padat dengan metode praktek distribusi terhadap ketepatan lemparan atas yang diberikan kepada siswa yang mengikuti ekstrakulikuler softball. Maka penulis menyimpulkan bahwa:
a. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa terdapat peningkatan pada metode praktek padat secara signifikan melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas.
b. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa terdapat peningkatan pada metode praktek distribusi secara signifikan melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas.
c. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa metode praktek distribusi lebih berpengaruh secara signifikan daripada metode praktek padat melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas
(32)
B. Saran
Dari gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh dari analisis data dan berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas oleh penulis, maka penulis memberikan saran. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Bagi para pembina, pelatih, siswa dan pembaca pada umumnya agar menerapkan metode pembelajaran praktek distribusi dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar melempar pada permainan softball dalam pelaksanaan program pembelajarannya.
2. Kegiatan ekstrakulikuler softball sebaiknya dibina lebih baik lagi oleh tiap sekolah, dengan harapan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi peningkatan pembelajaan melempar pada permainan softball.
3. Sekolah harus lebih memperhatikan dan mementingkan akan kegiatan siswa baik kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, karena kegiatan tersebut menunjang terhadap kemampuan perkembangan kebugaran jasmani siswa.
4. Siswa bisa lebih memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif seperti kegiatan ekstrakulikuler softball yang ada di sekolah. 5. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis sarankan
supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih banyak, serta kajian yang lebih mendalam.
(33)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arti Kata. Tersedia: http://www.artikata.com/translate.php. (April 2012)
Bethel, Dell. ( 1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang: Dahara. Giriwijoyo, H.Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV
Tambak Kusuma
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : Fpok UPI.
Murray, Steven., dan Udermann, Brian. (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam Cahverd Jurnal [Online],Vol 28 (1), 4 halaman.Tersedia:http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/ MassedversusDistributedPracticeWhichisBetter.pdf [2 april 2012]
Nurhasan dan Cholil, D. Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Parno. (1992). Olahraga Pilihan Softball: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek PembinaanTenaga Kependidikan.
(34)
Suparlan Ajang, dkk. (2008). Modul Pembelajaran Softball. Bandung: Fpok UPI. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wikipedia. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/sofbol. (15 April 2012)
http://ezinearticles.com/?Recovery-from-Strenuous-Sports (3 Maret 2012)
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/ (3 Maret 2012)
(35)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arti Kata. Tersedia: http://www.artikata.com/translate.php. (April 2012)
Bethel, Dell. ( 1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang: Dahara. Giriwijoyo, H.Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV
Tambak Kusuma
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : Fpok UPI.
Murray, Steven., dan Udermann, Brian. (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam Cahverd Jurnal [Online],Vol 28 (1), 4 halaman.Tersedia:http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/ MassedversusDistributedPracticeWhichisBetter.pdf [2 april 2012]
Nurhasan dan Cholil, D. Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Parno. (1992). Olahraga Pilihan Softball: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek PembinaanTenaga Kependidikan.
(36)
Suparlan Ajang, dkk. (2008). Modul Pembelajaran Softball. Bandung: Fpok UPI. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wikipedia. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/sofbol. (15 April 2012)
http://ezinearticles.com/?Recovery-from-Strenuous-Sports (3 Maret 2012)
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/ (3 Maret 2012)
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada pembahasan bab sebelumnya. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari hasil pre test dan post test metode praktek padat dengan metode praktek distribusi terhadap ketepatan lemparan atas yang diberikan kepada siswa yang mengikuti ekstrakulikuler softball. Maka penulis menyimpulkan bahwa:
a. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa terdapat peningkatan pada metode praktek padat secara signifikan melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas.
b. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa terdapat peningkatan pada metode praktek distribusi secara signifikan melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas.
c. Pada kegiatan ekstrakurikuler permainan softball terbukti bahwa metode praktek distribusi lebih berpengaruh secara signifikan daripada metode praktek padat melalui hasil pembelajaran ketepatan lemparan atas
(2)
75
Imas Maisaroh, 2012
Perbedaan Metode Praktek Padat Dengan Praktek Distribusi Terhadap Ketepatan Lemparan Atas Pada Permainan Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Saran
Dari gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh dari analisis data dan berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas oleh penulis, maka penulis memberikan saran. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Bagi para pembina, pelatih, siswa dan pembaca pada umumnya agar menerapkan metode pembelajaran praktek distribusi dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar melempar pada permainan softball dalam pelaksanaan program pembelajarannya.
2. Kegiatan ekstrakulikuler softball sebaiknya dibina lebih baik lagi oleh tiap sekolah, dengan harapan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi peningkatan pembelajaan melempar pada permainan softball.
3. Sekolah harus lebih memperhatikan dan mementingkan akan kegiatan siswa baik kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, karena kegiatan tersebut menunjang terhadap kemampuan perkembangan kebugaran jasmani siswa.
4. Siswa bisa lebih memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif seperti kegiatan ekstrakulikuler softball yang ada di sekolah. 5. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis sarankan
supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih banyak, serta kajian yang lebih mendalam.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arti Kata. Tersedia: http://www.artikata.com/translate.php. (April 2012)
Bethel, Dell. ( 1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang: Dahara. Giriwijoyo, H.Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV
Tambak Kusuma
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : Fpok UPI.
Murray, Steven., dan Udermann, Brian. (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam Cahverd Jurnal [Online],Vol 28 (1), 4 halaman.Tersedia:http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/ MassedversusDistributedPracticeWhichisBetter.pdf [2 april 2012]
Nurhasan dan Cholil, D. Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Parno. (1992). Olahraga Pilihan Softball: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
(4)
77
Imas Maisaroh, 2012
Perbedaan Metode Praktek Padat Dengan Praktek Distribusi Terhadap Ketepatan Lemparan Atas Pada Permainan Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suparlan Ajang, dkk. (2008). Modul Pembelajaran Softball. Bandung: Fpok UPI. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wikipedia. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/sofbol. (15 April 2012)
http://ezinearticles.com/?Recovery-from-Strenuous-Sports (3 Maret 2012)
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/ (3 Maret 2012)
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arti Kata. Tersedia: http://www.artikata.com/translate.php. (April 2012)
Bethel, Dell. ( 1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang: Dahara. Giriwijoyo, H.Y.S. Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV
Tambak Kusuma
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : Fpok UPI.
Murray, Steven., dan Udermann, Brian. (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam Cahverd Jurnal [Online],Vol 28 (1), 4 halaman.Tersedia:http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/ MassedversusDistributedPracticeWhichisBetter.pdf [2 april 2012]
Nurhasan dan Cholil, D. Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Parno. (1992). Olahraga Pilihan Softball: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
(6)
75
Imas Maisaroh, 2012
Perbedaan Metode Praktek Padat Dengan Praktek Distribusi Terhadap Ketepatan Lemparan Atas Pada Permainan Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suparlan Ajang, dkk. (2008). Modul Pembelajaran Softball. Bandung: Fpok UPI. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wikipedia. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/sofbol. (15 April 2012)
http://ezinearticles.com/?Recovery-from-Strenuous-Sports (3 Maret 2012)
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/ (3 Maret 2012)