Modernisasi Seni Pertunjukan Karinding.

ABSTRAK

Hesty Yuliantini, 210111100069, 2013 “Modernisasi Seni Pertunjukan
Karinding”. Pembimbing utama Dr. Rd. Hj. Funny Mustikasari Elita, M.Si dan
pembimbing pendamping Duddy Zein, S.Sos., M.Si., Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa
“Karinding Attack” melakukan modernisasi terhadap seni pertunjukan karinding,
serta menganalisis aktifitas komunikasi yang dilakukan “Karinding Attack” selama
me-modernisasi seni pertunjukan karinding.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan studi
kasus yang memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan
hubungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara
mendalam, observasi langsung, dan studi pustaka. Masalah yang diteliti dikemas
dalam bentuk pertanyaan kemudian melakukan wawancara. Wawancara tersebut
ditujukan kepada lima orang informan yang merupakan sumber terpercaya karena
terlibat langsung dalam proses modernisasi kesenian karinding tersebut.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, terjadinya modernisasi seni
pertunjukan karinding oleh “Karinding Attack” dikarenakan mereka dihadapkan pada
proses perubahan budaya tradisional yang melintasinya. Proses modernisasi ini
terlihat dari adanya beberapa perubahan konsep pertunjukan, arangement musik dan

fungsi pertunjukan dari kesenian karinding sebelumnya. Kini seni pertunjukan
karinding telah menjadi media hiburan dan media informasi yang digunakan oleh
“Karinding Attack” untuk menyampaikan nilai-nilai yang terdapat dalam alat musik
karinding. Aktifitas Komunikasi “Karinding Attack” dalam melakukan modernisasi
kesenian karinding dibedakan menjadi dua bagian, yaitu komunikasi saat pertunjukan
dan komunikasi saat di luar pertunjukan. Komunikasi saat pertunjukan cenderung
melalui dua sifat komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi
verbal diaplikasikan melalui lirik lagu yang “Karinding Attack” sampaikan kepada
penonton. Komunikasi non verbal diaplikasikan dalam kemasan pertunjukan, melalui
simbol, motivasi, serta repertoar pertunjukan. Intinya, penulis menilai bahwa aktifitas
komunikasi “Karinding Attack” pada saat pertunjukan, contohnya dalam salah satu
konser yang pernah digelar oleh “Karinding Attack” yaitu “Konser Gerbang Kerajaan
Serigala”, “Karinding Attack” berhasil mengkomunikasikan pesan yang ingin
disampaikan. Keberhasilan itu terbukti dari kemasan pertunjukan sebagai simbolisasi
dari pesan yang mereka ingin sampaikan. Bentuk apresiasi anak muda Bandung
dengan bermunculannya kelompok karinding baru menjadi sebuah tanda bahwa
“Karinding Attack” dapat memberikan influence serta dapat mengkomunikasikan
keinginan-keinginan dan pesan mereka kepada masyarakat.

iv


ABSTRACT

Hesty Yuliantini, 210111100069, 2013 "Modernization of Karinding
Performing Art” with main chancellor Dr. Rd. Hj. Funny Mustikasari Elita, M.Si and
vice chancellor Duddy Zein, S.Sos., M.Si., Faculty of Communication, Padjadjaran
University.
The main purpose of this research is to find out why "Karinding Attack"
modernize the karinding performing art, as well as analyzing the communication
activities of "Karinding Attack" in modernize the karinding performing art.
This study uses qualitative research methods, case study approach describes a
situation or event, do not seek or explain relations. The data collection techniques
used are in-depth interviews, direct observation, and literature study. The problems
studied are packaged in form of questions and then the interviews are conducted. The
interviews addressed five informants who is a reliable source because it is directly
involved in the modernization process of karinding performing art.
The research concludes that, the modernization of karinding performing arts
by "Karinding Attack" because they are exposed to traditional cultural change
process through it. The process of modernization is evident from the presence of some
of the changes the concept of the show, music arangement and function of art

karinding previous performances. Now karinding performing art has become a
medium of entertainment and information media used by "Karinding Attack" to
convey the values contained in the instrument karinding. Communication Activity
"Karinding Attack" in modernizing the art of karinding divided into two parts,
namely communication and communication at the time show outside the show.
Communication at the show through two properties tend to be communication, the
verbal and non-verbal communication. Verbal communication is applied through the
lyrics of the song "Karinding Attack" to convey to the audience. Non verbal
communication is applied in the packaging show, through symbols, motivation, and
performance repertoire. In essence, the author considers that the communication
activities "Karinding Attack" during the show, for example, in one of the concerts
that have been held by "Karinding Attack" is "Concert Royal Gate Wolves",
"Karinding Attack" successfully communicate your message. The success is evident
from the packaging show as a symbol of the message they want to convey. Young
people an appreciation of Bandung with the emergence of new Karinding be a sign
that "Karinding Attack" can provide influence and can communicate desires and
their message to the public.

v