EFEKTIFITAS PENKES METODE FOCUS GROUP DISCUSSION DAN MEDIA VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI LAPAS KELAS IIA WANITA BANDUNG.
ABSTRAK
Infeksi menular seksual dan HIV/AIDS memiliki dampak besar pada
kesehatan seksual dan reproduksi di seluruh dunia baik di Negara maju maupun di
Negara berkembang. Di Indonesia pengidap infeksi menular seksual dan
HIV/AIDS semakin bertambah setiap tahunnya. Permasalahan tingginya kasus
penyakit menular seksual salah satunya disebabkan oleh kurangnya informasi
tentang penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas metode focus group discussion dan media visual terhadap pengetahuan
dan sikap warga binaan pemasyarakatan tentang infeksi menular seksual di
lembaga pemasyarakatan kelas IIA Bandung.
Metode penelitian quasi experiment pretest and posttest group design
dengan pengambilan sampel sebesar 50 responden dilaksanakan dengan teknik
purposive sampling dengan kriteria warga binaan yang baru masuk dan warga
binaan yang akan keluar. Analisa data menggunakan uji Chi Square untuk
mengetahui perbandingan metode FGD dan media visual.
Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan dengan metode FGD
lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan warga binaan mengenai infeksi
menular seksual dengan nilai P value = 0,016 (P
Infeksi menular seksual dan HIV/AIDS memiliki dampak besar pada
kesehatan seksual dan reproduksi di seluruh dunia baik di Negara maju maupun di
Negara berkembang. Di Indonesia pengidap infeksi menular seksual dan
HIV/AIDS semakin bertambah setiap tahunnya. Permasalahan tingginya kasus
penyakit menular seksual salah satunya disebabkan oleh kurangnya informasi
tentang penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas metode focus group discussion dan media visual terhadap pengetahuan
dan sikap warga binaan pemasyarakatan tentang infeksi menular seksual di
lembaga pemasyarakatan kelas IIA Bandung.
Metode penelitian quasi experiment pretest and posttest group design
dengan pengambilan sampel sebesar 50 responden dilaksanakan dengan teknik
purposive sampling dengan kriteria warga binaan yang baru masuk dan warga
binaan yang akan keluar. Analisa data menggunakan uji Chi Square untuk
mengetahui perbandingan metode FGD dan media visual.
Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan dengan metode FGD
lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan warga binaan mengenai infeksi
menular seksual dengan nilai P value = 0,016 (P