5 Cara Membuka Presentasi Dengan Baik da

5 Cara Membuka Presentasi Dengan Baik dan
Menarik Perhatian Audiens
NOVEMBER 10, 2014 BY MUHAMMAD NOER 30 COMMENTS
#151367382 / gettyimages.com

>> UPDATE
Artikel ini juga telah dibuat dalam versi video. Silakan saksikan
dan download videonya di sini.
Membuka presentasi dengan baik merupakan langkah awal kesuksesan sebuah
presentasi.
Dalam buku Presentasi Memukau saya menjelaskan bahwa orang cenderung
mengingat lebih baik apa-apa yang paling awal mereka lihat dan dengarkan.
Dalam dunia Psikologi dikenal dengan istilah efek awalan (Primacy Effect).
Pembukaan yang baik akan menarik perhatian audiens. Apa yang Anda sampaikan di
awal ketika membuka presentasi akan menjadi informasi yang paling diingat.
Karena itu kekuatan presentasi salah satunya terletak pada pembukaan yang baik
dan menarik serta penutupan presentasi yang meyakinkan.
Tidak hanya itu, keberhasilan membuka presentasi akan memudahkan Anda untuk
melanjutkan sebuah presentasi.
Dalam artikel berikut ini, saya akan mengajak Anda memahami fungsi pembukaan
dalam presentasi dan teknik jitu untuk membuka presentasi dengan baik dan

menarik perhatian audiens.

Memahami Fungsi Pembukaan Dalam Sebuah Presentasi
Sebelum kita membahas bagaimana cara membuka presentasi dengan baik, kita
perlu mengetahui apa sebenarnya fungsi pembukaan dalam presentasi.

Pertama: Agar audiens memahami tujuan presentasi Anda.
Audiens datang mendengarkan presentasi untuk suatu tujuan. Oleh karena itu,
pembukaan berfungsi untuk menjelaskan dengan cepat apa tujuan presentasi
Anda. Jika audiens sudah tahu tujuan presentasi Anda, mereka akan lebih tertarik
untuk mengikutinya sampai selesai.

Kedua: Mendapat Gambaran Umum atas Apa yang Disampaikan
Pembukaan presentasi mirip dengan opening sebuah film. Ketika Anda menonton
film, 5 menit pertama sangat krusial karena akan menentukan apakah Anda akan
menonton film tersebut sampai selesai atau segera meninggalkannya. Seperti
sebuah film, pembukaan presentasi berfungsi untuk memberikan gambaran
umum kepada audiens apa yang akan mereka dengarkan dalam beberapa waktu ke
depan.


Ketiga: Menciptakan Motivasi dan Rasa Ingin Tahu Audiens
Audiens menghadiri sebuah presentasi dengan motivasi awal yang berbeda-beda.
Ada yang memang ingin mendapatkan informasi baru dari Anda. Namun ada pula
yang sekedar datang karena diminta oleh atasannya. Oleh karena itu, inilah
kesempatan Anda untuk menciptakan motivasi yang sama bagi audiens agar mereka
merasa perlu mendengarkan presentasi Anda sampai selesai. Pembukaan
yang baik juga akan menciptakan rasa ingin tahu audiens sehingga mereka
akan terus mendengarkan Anda.

5 Cara Membuka Presentasi yang Baik dan Menarik
Setelah Anda mengetahui betapa penting fungsi pembukaan presentasi, sekarang
saatnya kita belajar bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik. Saya
akan mengajak Anda untuk menguasai lima cara membuka presentasi dengan
menarik.

1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan
Tujuan
Cara paling mudah dan dapat Anda terapkan untuk berbagai situasi adalah
membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan. Dengan cara
ini, audiens akan mengerti apa yang akan mereka dapatkan dari presentasi Anda.

Anda juga bisa menetapkan harapan (ekspektasi) audiens tentang berapa lama
presentasi akan berlangsung dan apa saja yang akan dibahas.
Misalkan Anda ingin menawarkan jasa sebuah software sistem administrasi
kepegawaian di hadapan beberapa manajer yang menjadi calon pembeli produk
Anda. Anda bisa membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan
seperti ini:

“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang
hari ini mendapatkan kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu
sekalian.
Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada
Bapak dan Ibu sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan
membantu Bapak/Ibu mengelola data karyawan secara cepat, mudah dan
informatif.
Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan
dan manfaat yang akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang
membedakannya dengan produk sejenis di pasaran. Dengan demikian,
Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan yang
Bapak Ibu pimpin.”


Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan
apa manfaat yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai.

2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan
Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan?
Secara otomatis Anda akan berusaha menjawabnya. Demikian pula ketika Anda
mengajukan pertanyaan ketika membuka sebuah presentasi. Audiens akan
berusaha berpikir dan mencari jawabannya meskipun mereka tidak menjawab
langsung pertanyaan Anda.
Menggunakan pertanyaan akan mengajak audiens fokus pada tema yang sedang
dibahas dan membuat mereka memusatkan perhatian untuk menemukan
jawabannya.
Ketika tampil di TEDx Jakarta 2011, saya menggunakan teknik ini untuk membuka
presentasi. Seperti ini pembukaannya:

“Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda. Berapa banyak buku
yang Anda baca dalam setahun terakhir?”
Pertanyaan sederhana ini cukup ampuh untuk mengajak audiens berpikir sejenak
danberkonsentrasi untuk mencari jawaban. Pertanyaan yang sama diulang
kembali di akhir presentasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Anda bisa

menyaksikan videonya di sini:

3. Membuka Presentasi Dengan Cerita
Banyak presenter kelas dunia membuka presentasi dengan cerita atau kisah.
Mengapa cerita?

Cerita mudah diingat. Kita semua senang mendengarkan cerita. Masih ingat cerita
masa kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin
Anda masih mengingatnya sampai sekarang.
Membuka presentasi dengan sebuah cerita atau kisah akan mengajak audiens
membayangkan kisah tersebut. Secara mental mereka mulai terhubung
dengan Andasebagai presenter dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda
dengan lengkap.
Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil
menggunakan ponsel.

“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik dan ramah. Dia
disukai oleh semua warga di kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai
orang yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu, dia juga selalu
taat pada aturan.

Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru berangkat ke kantor di pagi
hari. Ada rapat penting yang harus dia hadiri sementara dia terlambat
bangun karena semalaman kurang tidur mempersiapkan rapat penting
tersebut. Di tengah-tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik ini
menghidupkan mesin mobil sambil mengirim pesan SMS ke atasannya
bahwa dia mungkin datang sedikit terlambat.
Karena terburu-buru dan tidak konsentrasi, dia menginjak pedal gas tanpa
menyadari seorang anak kecil bersepeda tepat di depan mobilnya. Ketika
dia menyadari hal tersebut, semuanya sudah terlambat. Dia menabrak

anak kecil tersebut. Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut
adalah anak kandungnya sendiri.
Betapa perih hati tetangga saya tersebut. Dia begitu menyesal karena
kecerobohannya telah membawa petaka buat buah hatinya sendiri.
Hari ini, saya ingin mengetuk hati Anda semua bagaimana kita
berkendara dengan baik dan penuh konsentrasi agar tidak mengulang
kejadian tragis yang dialami tetangga saya tersebut.”
Sebuah cerita yang relevan mampu menggugah emosi audiens. Mengajak
mereka merenung dan menghayati cerita sebelum mendengarkan presentasi Anda.
Coba pikirkan sebuah cerita yang relevan dengan presentasi Anda. Tidak harus

cerita yang benar-benar terjadi. Anda juga bisa menggunakan cerita rekaan
sebagai ilustrasi. Selama cerita tersebut disampaikan dengan penuh penghayatan,
secara emosional audiens akan ikut dalam cerita Anda.
Memang butuh persiapan lebih dan keterampilan menyampaikan cerita dengan baik
agar pembukaan Anda berkesan. Namun jika Anda bisa melakukannya, Anda tidak
hanya menggugah aspek logika audiens, melainkan pula aspek
emosional mereka.

4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta
Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa
menggunakan informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak
orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek
dramatis tanpa harus didramatisir.
Misalkan Anda menyampaikan sebuah presentasi bagaimana menciptakan
lingkungan kerja yang aman, maka Anda bisa membuka presentasi menggunakan
data sebagai berikut:

“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai
tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari 6 pekerja meninggal dunia
setiap hari akibat kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan
perilaku yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan bahwa 85 persen
kecelakaan terjadi karena perilaku yang tidak aman.
Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan kepada Anda bagaimana
kita menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan
demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-kecelakaan kerja yang sering
terjadi akibat perilaku tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita
sadari.”
Menggunakan data yang relevan akan membuat audiens tersentak. Apalagi
jika data tersebut belum pernah mereka dengar sebelumnya dan mengungkap
fakta yang dramatis.

5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau Pernyataan
Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh
terkenal.
Pembukaan seperti ini akan menarik jika kutipan yang dipilih relevan dengan topik
presentasi Anda. Namun, jangan memaksakan menggunakan kutipan jika tidak
relevan dengan materi presentasi Anda.

Dalam contoh berikut ini, Anda akan menyampaikan sebuah presentasi tentang

pentingnya menciptakan budaya belajar dalam sebuah organisasi. Untuk membuka
presentasi, Anda ingin mengutip sebuah perkataan dari Alvin Toffler. Maka Anda bisa
menyampaikan pembukaan sebagai berikut:

“Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang
tidak bisa membaca atau menulis, melainkan mereka yang tidak
belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk dikuasai, membuang apaapa yang sudah tidak relevan dengan perubahan zaman (unlearn),dan
belajar kembali hal-hal yang pernah dikuasai sebelumnya namun
sekarang telah berubah (relearn).
Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat relevan dengan topik
kita hari ini untuk membangun budaya belajar dalam sebuah organisasi.
Dengan demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah organisasi
pembelajar di mana anggotanya secara aktif terus belajar dan
menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.”
Selain mengutip perkataan tokoh lain, Anda juga dapat menggunakan pernyataan
pribadi untuk membuka sebuah presentasi. Jika Anda memiliki pandangan yang kuat
terhadap suatu hal, mengapa tidak menggunakannya untuk pembukaan?

Pembukaan Yang Kuat, Audiens Akan Ingat


Sekarang Anda telah memahami betapa penting pembukaan yang baik dan menarik
dalam sebuah presentasi. Persiapkanlah pembukaan Anda. Latih terus menerus
sehingga Anda lancar menyampaikannya.
Dengan demikian, sejak menit pertama tampil, Anda akan tampil memukau dan
meyakinkan. Audiens pun tertarik untuk mengikuti presentasi Anda sampai selesai
karena sejak awal mereka sudah terpesona dengan pembukaan presentasi
Anda.
Buat Anda yang ingin meningkatkan keterampilan membawakan presentasi secara
memukau, ikuti training presentasi terbaik yang telah diikuti ratusan profesional
dari berbagai perusahaan dan profesi yang kami selenggarakan secara reguler untuk
publik. Jika perusahaan Anda membutuhkan training presentasi yang berkelas, kami
juga siap memberikan training presentasi in house buat perusahaan yang
dirancang khusus dengan kasus-kasus yang ada di perusahaan atau organisasi Anda.