BERPIKIR KRITIS dan berpikir kreatif (2)

Sintan Desi N,S.Kep.,Ners

Berpikir kritis adalahSuatu proses dimana seseoran

Berpikir kritis adalah Proses
pengujian yang menitikberatkan
pendapat tentang kejadian atau
fakta yang mutakir dan
menginterprestasikan dan
mengevaluasi pendapat- pendapat
untuk mendapatkan suatu
kesimpulan tentang adanya
perspektif pandangan baru (strader,
1992)

Untuk mendapatkan suatu hasil yang
kritis, sesorang harus melakukan
sesuatukegiatan (proses) berpikir
yang mempunyai tujuan (purposeful
thinking) bukan “asal” berpikir yang
tidak diketahui apa yang ingin dicapai

dari kegiatan tersebut. Artinya, walau
dalam kehidupan sehari- gari
seseorang sering melakukan proses
berpikir yang terjadi secara
“otomatis”.

Dapat dilakukan dengan meligat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berp










Relevance(keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan
Importance
Penting tidaknya isu atau pokok- pokok pikiran yang

dikemukakan
Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide- ide atau
informasibaru maupun dalam sikap menerima adanya ideide baru orang lain.
Outside material
Menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan- bahan
yang diterimanya dari perkulihan (reference)
Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjutjika dirasakan
ada ketidakjelasan

• Lingking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta
mencari data baru dari informasi yng berhasil dikumpulkan
• Justification
Member bukti- bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi
atau kesimpulan yang diambil.termasuk didalamnya senantiasa
memberi penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) kerugian
(kekurangan)dari suatu situasi atau solusi.
• Critical assesment, melakukan evaluasi terhadap setiap

kontribusi/ atau masukan yang datang dari dalamdirinya maupun
dari orang lain.
Practical utility, ide- ide baru yang dikemukakan yang selalu dilihat
pula dari sudut kepraktisan / kegunaannya dalam penerapan

10. Widht of understanding, diskusi yang dilaksanakan
senatiasa bersifat meluaskan isi atau materi diskusi.
Secara garis besar, prilaku berpikir kritis diatas dapat
dibedakan dalam beberapa kegiatan :
a. Berpusat pada pertanyaan (focus on question)
b. Analisa argument (analysis argument)
c. Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk
klarifikasi (ask and anwer quistions of
clarification
and / or challenge)
d. Evaluasi kebenaran dari sumber informasi
(evaluation the credibility sources of
information)

Fungsi berpikir kritis dalam keperawatan


• Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas
keperawatan sehari- hari
• Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu
dalam keperawatan
• Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
keperawatan
• Menganalisis pengertian hubungan dan masingmasing indikasi, penyebab dan tujuan serta tingkat
hubungan
• Menganalisis argument dan isu- isu dalam kesimpulan
dan tindakan yang dilakukan
• Menguji asumsi- asumsi yang berkembang
dalamkeperawatan
• Melaporkan data dan petunjuk- petunjuk yang akurat
dalam keperawatan

• Membuat dan mengecek dasar analisis dan
validari dalam keperawatan
• Merumuskan dan menjelaskan keyakinan
tentangtentang aktifitas keperawatan

• Memberi alasan- alasan yang relevan terhadap
keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan
• Merumuskan dan menjelaskan nilai- nilai
keputusan dalam keperawatan
• Mencari alasan, alasan kritria, prinsip- prinsip,
dan aktifitas nilai- nilai keputusan
• Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan
dan kesimpulan asuhan keperawatan

Keterampilan dan aplikasi berpikir kritis dalam pratik keperawatan

• Interprestasi, lakukan pengumpulan data
secara sistematis cari pola data lalu buat
katagori (contoh: diagnosis keperawatan)
klarifikasi semua data yang belum jelas
• Analisis, berpikirlah terbuka dalam melihat
data informasiklien. Jangan membuat asumsi
yng ceroboh. Apakah data tidak sesuai dengan
yng anda ketahui ?
• Kesimpulan, lihat arti dari data yang anda

punya dan apakah signitifkah? Apa terdapat
hubungan antar data? Apakah data tersebut
dapat membuat anda untuk mengetahui
adanya masalah klien?

• Evaluasi, lihatlah situasi secra objektif.gunakan
kriteria (contoh: hasil yang diharapkan
karakteristik nyeri, tujuan pembelajaran) untuk
menentukan hasil atau tindakan keperawatan.
Evaluasi pada tindakan yang sudah anda
lakukan sendiri
• Penjelasan, jelaskan penemuan dan kesimpulan
yang anda buat. Gunakan semua pengetahuan
dan pengalaman anda untuk menetukan cara
yang tepat untuk merawat klien
• Pengontrolan diri, lihat kejadian yang telah
anda alami, temukan cara bagaimana anada
dapat memperbaiki ferporma anda. Apa yang
membuat anada merasa telah secses ?


Perilaku pemikiran kritis dan aplikasi dalam praktik keperawatan

• Percaya diri, belajar bagaimana memperkenalkan diri
kepada klien.berbicara secara meyakinkan saat memulai
terapiatau prosedur.dengan membuat klien mengira ada
tidak dapat melakukan perawatan yang aman. Selalu
mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan
tindakan keperawatan.dorong klien untuk bertanya
• Berpikir independen, baca literaturtentang keperawatn
jika terdapat berbagai pendapat mengenai satu subjek
yang sama. Berbicaralah dengan perawat lain dan berbagi
ide mengenai tindakan keperawatan
• Tanggung jawat dan otoritas, mintalah bantuan jika anda
tidak yakin bagaimanamelakukan keterampilan
keperawatan selalu merujuk pada aturan dan
prosedurmanual untuk mengulang langkah-langkah suatu
keterampilan, laporkan semua masalah secepat mungkin,
ikuti semua standar praktikum keperawatan yang anda
miliki.


• Mau mengambil resiko, jika pengetahuan yang anda punya
membuat anda bertanya mengenai perintah dari klinik anda,
maka lakukanlah. Bersedia untuk merekomendasikan
pendekatan alternatif dalam perawatan, jika teman anda
hanya mendapatkan sedikit keberhasilan dalam
merawatkliennya.
• Disiplin, selalu sistematis dalam setiap hal yang anda lakuka,
gunakan kriteria berdasarkan ilmu dan bukti yang dikenal
untuk aktivitas seperti pengkajian dan evaluasi, luangkan
waktu untuk menjadi lebih sistematis dan gunakan waktu
anda yang seefektif mungkin.
• Persisten, hati-hati dengan jawaban mudah, jika teman kerja
anda memberikan informasi yang tidak lengkap maka
perjelaslah informasi tersebut dan bicaralah dengan klien
dengan secara langsung. Jika masalah yang sama terus
berlangsung di divisi keperawatan, maka ajaklah teman kerja
anda lihatlah polanya dan carilah penyelesaiannya bersama.

• Kreatif, lihatlah pendekatan berbeda lainnya
jika tindakan yang anda berikan tidak berhasil

pda klien. Sebafai contoh, klien yang sedang
mengalami rasa nyeri mungkin memerlukan
posisi yang berbeda atau teknik distraksi. Jika
mungkin, libatkanlah anggota keluarga klien
dalam beradaptasi terhadap pendekatan
keperawatan yang anda lakukan agar dapat
dilakukan di rumah.
• Rasa ingin tahu, selalu bertanya mengapa.
Sebuah tanda klinis atau gejala sering
merupakan indikasi dari berbagai masalah,
eksplorasi dan belajar lagi segala hal mengenai
klien agar dapat membuat keputusan klinis
yang tepat

• Integritas, kenali saat dimana pendapat anda
bertentangan dengan pendapat lain, lihat
kembali posisi anda dan putuskan bagaimana
cara terbaik yang dapat memuaskan semua
orang. Jangan melanggar stndar keperawatan
dan kejujuran dalam memberikan perawatan

pada klien
• Rendah hati, kenali situasi dimana anda
memerlukan informasi lebih untuk membuat
sesuatu keputusan, jika anda merupakan orang
baru di suatu divisi maka mintalah untuk
diorientasikan pada area divisi tersebut.
Mintalah perawat yang telah bekerja di divisi
tersebut untul membimbing anda secara teratur.

Ada yang ditanyakan ???