etika dan masalah dalam masyarakat
MENETAPKAN PRIORITAS
Di susun oleh :
MARIA TRI HARYANI ( 43109110071 )
DEWI ROSYANAH ( 43109110015 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJAMEN
1
2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................3
Latar Belakang..........................................................................3
Tujuan........................................................................................3
Perumusan Masalah.................................................................3
Landasan Teori..........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................5
Definisi Prioritas........................................................................5
Cara Menetapkan Prioritas.......................................................5
Poin-Poin dalam Menentukan Prioritas ..................................6
Langkah-Langkah dalam Menentukan Prioritas.......................8
Daftar Menetapkan Prioritas.....................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................11
Saran........................................................................................11
Kesimpulan...............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................12
Lampiran ...................................................................................13
2
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan
rahmat
dan
hidayah-Nya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan tugas untuk mata kuliah etika umb ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah kita tentukan.
Tulisan dan data dalam tugas ini adalah hasil rangkuman analisa dan
kesimpulan serta hal yang lain sesuai dengan tugas.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan tugas yang kami buat dapat membantu dalam kehidupan
sehari-hari untuk dapat menetapkan prioritas dalam hidup.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu
Sofia sebagai dosen matakuliah etika UMB yang telah memberikan banyak
petunjuk melalui modul sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kami dalam pembuatan tugas-tugas
yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Jakarta , 11 Januari 2011
Maria Tri Haryani & Dewi Rosyanah
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Prioritas adalah sesuatu yang sangat penting dalam keseharian
kita.Untuk menjalankan suatu kehidupan tentunya harus menetapkan
segala prioritas yaitu suatu keterampilan yang harus dikuasai karena
sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki bobot yang
berbeda.
Dalam menetapkan prioritas yang terpenting adalah menetukan
tujuan, tugas, pekerjaan secara berkala mulai dari hal yang terpenting.Kemudian apabila kita dalam melakukan suatu kegiatan dan pada
akhirnya sulit untuk diselesaikan maka kita harus memiliki prioritas yang
tepat supaya apa yang kita jalankan dapat terwujud dengan baik.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk salah satu tugas etika UMB dan untuk
memahami apa yang dimaksud dengan prioritas dalam kehidupan sehari-hari.
C. Perumusan Masalah
Dalam
penyusunan
makalah
ini,penulis
merumuskan
dan
membatasi masalah menjadi:
1. Definisi prioritas
2. Cara menetapkan prioritas
3. Poin-poin dalam menentukan prioritas
4. Langkah-langkah dalam menentukan prioritas
5. Daftar menetapkan prioritas
D. Landasan Teori
Landasan teori kami yang kami gunakan berdasarkan literature
dan wacana dari internet mengenai cara menetapkan prioritas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Prioritas
5
Prioritas adalah mendahulukan sesuatu yang kita anggap lebih
penting dibandingkan dengan hal-hal lain dalam keseharian kita.
Menetapkan prioritas adalah suatu keterampilan yang harus
dikuasai, karena sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki
bobot yang berbeda.
Ada kegiatan penting, sangat penting dan ada yang tidak penting
bahkan sangat tidak penting. Kita harus cerdas dalam memberi bobot
suatu kegiatan dengan pertimbangan kepentingannya.
Waktu yang kita punya sebetulnya sangat terbatas. Semua orang
hanya mempunyai 24 jam sehari, 7 hari sepekan, 30 hari sebulan dan
365 hari dalam setahun.
Sementara, kepentingan dan urusan kita mungkin saja akan
menghabiskan seluruh waktu yang tersedia itu. Bahkan berapapun
banyaknya kegiatan dan urusan yang harus kita kerjakan jelas tidak
akan menambah jatah waktu itu.
Mengingat terkadang, urusan kita bisa terjadi di tempat yang
berbeda, penentuan prioritas ini sangat penting. Kita tidak mungkin
berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
Prioritas ini memang akhirnya akan berhubungan dengan
efektivitas kerja dan produktivitas. Kunci utama dalam menentukan
prioritas adalah kita harus menentukan mana hal yang penting dan mana
hal yang tidak penting.
2. Menentukan Prioritas
Sebuah kaca pembesar tidak akan berguna bila hanya digunakan
untuk bermain-main dan dilambai-lambaikan ke sekelilingnya. Namun,
jika difokuskan dengan tepat, kaca pembesar itu dapat membuat sebuah
lubang bakaran di kayu melalui energi matahari yang ditangkapnya.
Anda
tidak
akan
pernah
benar-benar
menghasilkan
atau
mencapai sesuatu bila Anda tidak menentukan fokus yang tepat pada
prioritas-prioritas yang ada. Banyaknya pilihan yang dihadapi saat ini
6
mengharuskan Anda untuk berfokus pada satu pilihan dan tidak
menyebar ke berbagai hal. Poin-poin berikut ini akan membantu Anda
untuk menentukan fokus pada hal-hal yang utama.
3. Poin-Poin untuk menetapkan prioritas
1. Selektiflah terhadap apa yang Anda lakukan.
Dalam masa pelayanan-Nya, Yesus mengonsentrasikan prioritasprioritas-Nya. Tujuan-Nya jelas, yaitu mencari dan menyelamatkan
yang terhilang (Luk. 19:10). Ia menyadari seberapa jauh keterbatasan
manusiawi-Nya dan membatasi diri-Nya. Dan oleh karena itulah, dua
pertiga waktu pelayanan-Nya dilewatkan dengan kedua belas muridNya. Hidup Yesus berhasil karena Ia memaksimalkan waktu dan
tenaga dengan berfokus pada beberapa hal yang penting.
Orang yang berusaha melakukan segalanya tidak akan mencapai
apa-apa. Hanya hidup dengan fokus yang jelaslah yang akan
membawa hasil, seperti sebuah sungai yang memiliki satu tujuan dan
memiliki muara yang membatasinya sehingga terus mengalir.
2. Prioritaskan hal yang utama.
Tanyakan hal berikut pada diri Anda, apakah selama ini Anda
mengutamakan yang mayoritas ataukah yang minoritas? Sebagai
seorang pemimpin, ada begitu banyak peluang baik yang datang pada
Anda. Namun, bila Anda mencoba merespons terlalu banyak peluang,
Anda tidak akan ke mana-mana, seperti halnya suatu rawa yang
hanya diam di satu tempat.
Buatlah daftar dari segala hal yang Anda lakukan sebagai seorang
pemimpin. Berikan perhatian pada hal-hal yang Anda lakukan dengan
baik. Dengan bimbingan doa, pilihlah tiga atau empat yang terpenting,
dan jadikan ini prioritas Anda. Dengan membatasi diri pada
segenggam prioritas yang bisa Anda kerjakan dengan baik, Anda akan
maju dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Lakukanlah "hal-hal yang tepat" lebih daripada "hal-hal dengan tepat".
7
"Para manajer melakukan hal-hal dengan cara yang tepat, namun
seorang pemimpin melakukan hal-hal yang tepat." Itulah yang
dikatakan Peter Drucker dalam bukunya, "The Effective Executive".
Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa para pemimpin yang berhasil
adalah mereka yang belajar memilih hal-hal yang tepat dan
melakukannya berulang-ulang sampai melihat buah yang diinginkan.
Jack Paar, seorang pelawak profesional dalam NBC Tonight Show,
selalu mencoba kelakarnya di hadapan penonton berulang-ulang
sampai kelakar itu berjalan seperti yang diinginkannya. Demikian juga,
setelah Anda berhasil mengidentifikasikan "hal yang utama" bagi
Anda, lakukanlah berulang-ulang sampai Anda mendapat hasil yang
baik.
4. Tolaklah yang kecil untuk mendapat yang lebih besar.
Michael Jordan, pemain National Basketball Association (NBA),
mempunyai intensitas dan fokus. Itulah yang menjelaskan mengapa ia
menang. Dalam suatu pertandingan tahun 1998 antara Indiana Pacers
dan Chicago Bulls, perbedaan nilai di menit-menit terakhir sangatlah
tipis, dan Indianalah yang lebih unggul. Saat Jordan merebut bola dan
mencoba melakukan lemparan, pelatih Indiana Pacers, Larry Bird,
tidak
bersiap-siap
merayakan
kemenangan
timnya,
justru
berkonsentrasi pada Jordan. Teriakan penonton semakin kencang,
tapi para pemenang yang sejati tahu bagaimana untuk tidak berfokus
pada hal-hal yang kurang penting. Jordan hampir mencetak satu
angka, yang akan memutarbalikkan pertandingan tersebut.
Keberhasilan dalam pelayanan dan kepemimpinan jarang terjadi bila
tanpa maksud menolak hal-hal kecil untuk mendapat hal-hal yang
lebih besar. Pada dasarnya, setiap orang memerlukan dua unsur
untuk berhasil: disiplin diri dan fokus.
5. Beri waktu antara menabur dan menuai.
Pohon jati memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai tahap
kematangannya. Namun, tumbuhan kecil seperti jamur atau bunga
8
bisa tumbuh dengan cepat. Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan
mau menunggu, Anda tidak akan pernah melihat sebuah tunas kecil
menjadi pohon yang besar, kuat, dan kokoh. Demikian juga halnya
dengan ide menabur dan menuai (Gal. 6:9). Sesuatu yang berarti
membutuhkan waktu dan semakin besar sesuatu itu semakin banyak
fokus dan energi yang dibutuhkan.
6. Biarkan Roh Kudus memberi Anda tenaga yang Anda butuhkan.
Inilah poin yang terpenting. Bila Anda mengutamakan Roh Kudus dan
membiarkannya bekerja dalam hidup Anda, Anda akan melihat hal-hal
yang besar lebih daripada yang dibayangkan. Dalam pelayanan dan
kepemimpinan, tenaga Anda yang paling fundamental berasal dari
hubungan yang harmonis dengan Roh Kudus dan berfokus pada apa
yang Allah ingin Anda lakukan.
Allah telah memberikan janji-Nya pada kita, yaitu bahwa kita akan
menjadi saluran di mana kekuatan Allah akan berpindah (Yoh. 14:12).
Berfokuslah pada hal utama yang datang dari Roh Kudus.
Sumber diedit dari: Judul buku: On-Purpose Leadership Judul bab :
Prioritaskan Hal yang Utama Penerbit : Harvest, Jakarta 2003
Penulis : Dale Galloway dan Warren Bird Halaman : 43 – 50
4. Langkah-langkah dalam menentukan prioritas
1. Putuskanlah apa yang benar-benar ingin Anda lakukan dengan
hidup Anda. Apakah sasaran-sasaran Anda dapat dikenali?
Apakah Anda benar-benar mengetahui apa yang Anda inginkan
untuk terjadi?
2. Tentukanlah prioritas-prioritas bagi sasaran-sasaran yang telah
Anda tentukan.
3. Buatlah suatu sistem untuk meraih dan mengukur sasaransasaran tersebut.
4. Ikutilah suatu prosedur yang akan memakan paling sedikit waktu
dan sumber daya untuk meraih sasaran-sasaran tersebut.
seperti apa kita, perlu dipertimbangkan secara berdampingan
9
dengan "pekerjaan" yang Allah berikan kepada kita. Dalam budaya,
sebagai orang Kristen kita sering menyamakan "panggilan" Kristen kita
dengan profesi kita. Profesi kita, pekerjaan kita, hanyalah salah satu
segi dalam hidup kita. Allah memunyai maksud yang besar bagi kita.
Aspek kedua dari priorias-prioritas baik yang sering terlewatkan
ialah perlunya sistem nilai Kristen. Sebagian besar dari kita langsung
menanggapi pernyataan seperti itu dengan kalimat, "Yah, tentu saja
saya memunyai sistem nilai Kristen!" Tetapi suatu sistem nilai tidak ada
gunanya jika tidak diterapkan di dalam budaya dan rutinitas kehidupan
sehari-hari yang kita jalani. Kita masing-masing harus memutuskan apa
yang penting hari ini dalam situasi ini.
5. Daftar-Daftar dalam Menentukan Prioritas
Pertimbangan-Pertimbangan Prioritas
Ada pertanyaan-pertanyaan tertentu yang harus ditanyakan dalam
menentukan prioritas. Misalnya:
1. Bagaimana mendesaknya hal ini? Apakah hal ini harus dikerjakan
sekarang juga? Hari ini? Segera? Suatu hari nanti?
2. Bagaimana pentingnya hal ini? Sangat? Cukup? Agak? Tidak
begitu?
3. Bagaimana seringnya hal ini harus dikerjakan? Setiap hari?
Setiap minggu? Kadang-kadang?
4. Dapatkan orang lain mengerjakannya dengan lebih efektif
daripada saya? Tidak? Mungkin? Ya? (Bila ya, delegasikanlah.)
5. Apakah ini bagian dari tugas atau sasaran yang lebih besar dari
yang sedang saya tekuni?
6. Apakah ini cara yang terbaik?
Ingatlah perkataan mendiang Jendral Eisenhower, "Hal-hal yang
mendesak jarang penting, hal-hal yang penting jarang mendesak!"
Salah satu cara dalam memakai pertanyaan-pertanyaan ini adalah
dengan membuat daftar periksa prioritas di mana Anda menuliskan
10
sasaran pada sisi sebelah kiri dan kemudian menuliskan pertanyaanpertanyaan di atas tersebut di bagian atas kertas itu. Ambillah sehelai
kertas folio dan letakkan di sampingnya, kemudian cantumkanlah di
bagian atas kertas itu: Sasaran, Kepentingan, Frekuensi, Delegasi,
Sasaran Lebih Besar, Dampak, Cara Terbaik
BAB III
PENUTUP
A. SARAN
11
B. KESIMPULAN
“Jadi, tentukan prioritas dalam hidup Anda. Buatlah hal-hal utama dalam
hidup Anda sebagai prioritas yang pertama. Dan gunakan lebih banyak
waktu dan tenaga Anda untuk mengejar prioritas pertama ini. Sisanya
adalah untuk mengerjakan hal-hal kecil”.
Putuskanlah apa yang benar-benar ingin dilakukan dalam hidup kita dan
Apakah sudah mengetahuinyadengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanti,dkk. Etika membangun sikap profesional sarjana.
Graha Ilmu. 2006.
12
Yogyakarta:
www.scribd.com
Lampiran: 1
PROF.DR.IR BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE
Bachruddin Jusuf Habibie, lahir di pare-pare sulawesi selatan, 25 juni 1936.
Habibie merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. Bj. Habibie menikah
dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962,dan dikaruniai dua orang
13
putra,yaitu ilham Akbar dan Thareq Kemal. Bj Habibie lulusan dari ITB tekhnik
mesin tahun 1954, pada tahun 1955-1965 ia melanjutkan studi Tekhnk
penerbangan,spesialisasi kontruksi pesawat terbang di RWTH Aachen Jerman
Barat, menerima gelar diplom ingineur pada tahun 1960 dan gelar doctor
ingineur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt –Bolkow –Blohm sebuah perusahaan
penerbangan yang berpusat di Hamburg Jerman,sehingga mencapai puncak
karir sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi,pada tahun 1973 ia
kembali ke Indonesia atas permintaan wakil presiden soeharto.Ia kemudian
menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.sejak tahun 1978
sampai maret 1998.Sebelum menjabat presiden ( 21 Mei 1998 – 20 Oktober
1999 ),Bj.Habibie adalah wakil presiden ( 14 Maret 1998 – 21 Mei 1998 ) dalam
Kabinet Pembangunan VII dibawah presiden Soeharto.,ia diangkat menjadi
ketua umum ICMI, pada masa jabatannya sebagai menteri.
Dengan kegigihan dalam menetapkan prioritas yang tepat dalam kehidupan
karirnya,maka Bj.Habibie di bidang ekonomi ,ia berhasil memotong nilai tukar
rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp.10.000 – Rp.15.000. Namun
pada akhir pemerintahaannya ,terutama setelah pertanggungjawabannya
ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp.6500 per dollar AS
nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi diera pemerintahaan selanjutnya.
Selain itu ,ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar
lebih focus mengurusi perekonomian.
Dibalik kesuksesan beliau tak lupa peran seorang istri ibu Ainun Habibie yang
luar biasa mendukung karir,keluarga dan kehidupan pribadinya.Tidak ada
kesuksesan yang diraih tanpa adanya usaha ,tak ada usaha yang mampu
dikerjakan dengan baik tanpa ada semangat ,tak ada semangat yang dapat
muncul tanpa adanya motivasi tinggi dari diri individu,itu yang selalu membuat
bapak Habibie mencapai kesuksesan dan tidak luput dari menetapkan segala
prioritas yang ada.
Yang menjadi alasan mengapa saya mengagumi sosok BJ.HABIBIE ,karena
dari situlah saya termotivasi untuk bisa meraih kesuksesan.
14
Lampiran: 2
RENCANA JANGKA PENDEK,MENENGAH,DAN JANGKA PANJANG
NAMA
NIM
JURUSAN
FAKULTAS
MATA KULIAH
: DEWI ROSYANAH
: 43109110015
: EKONOMI MANAJEMEN
: EKONOMI
: ETIK UMB
15
A.RENCANA JANGKA PENDEK
TUJUAN
APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN
1.Kualitas kerja baik
>Rajin bekerja,ulet,meningkatkan prestasi
kerja.
2.IPK baik
>Rajin belajar,rajin masuk kuliah,mengerjatugas dengan baik.
3.Ibadah yang baik
>Solat tepat waktu,beramal ,pribadi baik
B.RENCANA JANGKA MENENGAH
TUJUAN
APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN
1 .Lulus kuliah dengan baik
>Menyusun skripsi,ipk baik
2. Liburan
>Rajin nabung,hemat
3. Buka usaha
>Rajin nabung,dapat mitra kerja yang baik
4. Menikah
>Siap mental,finansial cukup
C.RENCANA JANGKA PANJANG
TUJUAN
PRIORITASKAN
APA YANG HARUS DI
1. Punya rumah
>Finansial cukup
2. Punya anak
>Jadi orang tua yang baik
16
17
Di susun oleh :
MARIA TRI HARYANI ( 43109110071 )
DEWI ROSYANAH ( 43109110015 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJAMEN
1
2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................3
Latar Belakang..........................................................................3
Tujuan........................................................................................3
Perumusan Masalah.................................................................3
Landasan Teori..........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................5
Definisi Prioritas........................................................................5
Cara Menetapkan Prioritas.......................................................5
Poin-Poin dalam Menentukan Prioritas ..................................6
Langkah-Langkah dalam Menentukan Prioritas.......................8
Daftar Menetapkan Prioritas.....................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................11
Saran........................................................................................11
Kesimpulan...............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................12
Lampiran ...................................................................................13
2
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan
rahmat
dan
hidayah-Nya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan tugas untuk mata kuliah etika umb ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah kita tentukan.
Tulisan dan data dalam tugas ini adalah hasil rangkuman analisa dan
kesimpulan serta hal yang lain sesuai dengan tugas.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan tugas yang kami buat dapat membantu dalam kehidupan
sehari-hari untuk dapat menetapkan prioritas dalam hidup.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu
Sofia sebagai dosen matakuliah etika UMB yang telah memberikan banyak
petunjuk melalui modul sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kami dalam pembuatan tugas-tugas
yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Jakarta , 11 Januari 2011
Maria Tri Haryani & Dewi Rosyanah
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Prioritas adalah sesuatu yang sangat penting dalam keseharian
kita.Untuk menjalankan suatu kehidupan tentunya harus menetapkan
segala prioritas yaitu suatu keterampilan yang harus dikuasai karena
sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki bobot yang
berbeda.
Dalam menetapkan prioritas yang terpenting adalah menetukan
tujuan, tugas, pekerjaan secara berkala mulai dari hal yang terpenting.Kemudian apabila kita dalam melakukan suatu kegiatan dan pada
akhirnya sulit untuk diselesaikan maka kita harus memiliki prioritas yang
tepat supaya apa yang kita jalankan dapat terwujud dengan baik.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk salah satu tugas etika UMB dan untuk
memahami apa yang dimaksud dengan prioritas dalam kehidupan sehari-hari.
C. Perumusan Masalah
Dalam
penyusunan
makalah
ini,penulis
merumuskan
dan
membatasi masalah menjadi:
1. Definisi prioritas
2. Cara menetapkan prioritas
3. Poin-poin dalam menentukan prioritas
4. Langkah-langkah dalam menentukan prioritas
5. Daftar menetapkan prioritas
D. Landasan Teori
Landasan teori kami yang kami gunakan berdasarkan literature
dan wacana dari internet mengenai cara menetapkan prioritas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Prioritas
5
Prioritas adalah mendahulukan sesuatu yang kita anggap lebih
penting dibandingkan dengan hal-hal lain dalam keseharian kita.
Menetapkan prioritas adalah suatu keterampilan yang harus
dikuasai, karena sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki
bobot yang berbeda.
Ada kegiatan penting, sangat penting dan ada yang tidak penting
bahkan sangat tidak penting. Kita harus cerdas dalam memberi bobot
suatu kegiatan dengan pertimbangan kepentingannya.
Waktu yang kita punya sebetulnya sangat terbatas. Semua orang
hanya mempunyai 24 jam sehari, 7 hari sepekan, 30 hari sebulan dan
365 hari dalam setahun.
Sementara, kepentingan dan urusan kita mungkin saja akan
menghabiskan seluruh waktu yang tersedia itu. Bahkan berapapun
banyaknya kegiatan dan urusan yang harus kita kerjakan jelas tidak
akan menambah jatah waktu itu.
Mengingat terkadang, urusan kita bisa terjadi di tempat yang
berbeda, penentuan prioritas ini sangat penting. Kita tidak mungkin
berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
Prioritas ini memang akhirnya akan berhubungan dengan
efektivitas kerja dan produktivitas. Kunci utama dalam menentukan
prioritas adalah kita harus menentukan mana hal yang penting dan mana
hal yang tidak penting.
2. Menentukan Prioritas
Sebuah kaca pembesar tidak akan berguna bila hanya digunakan
untuk bermain-main dan dilambai-lambaikan ke sekelilingnya. Namun,
jika difokuskan dengan tepat, kaca pembesar itu dapat membuat sebuah
lubang bakaran di kayu melalui energi matahari yang ditangkapnya.
Anda
tidak
akan
pernah
benar-benar
menghasilkan
atau
mencapai sesuatu bila Anda tidak menentukan fokus yang tepat pada
prioritas-prioritas yang ada. Banyaknya pilihan yang dihadapi saat ini
6
mengharuskan Anda untuk berfokus pada satu pilihan dan tidak
menyebar ke berbagai hal. Poin-poin berikut ini akan membantu Anda
untuk menentukan fokus pada hal-hal yang utama.
3. Poin-Poin untuk menetapkan prioritas
1. Selektiflah terhadap apa yang Anda lakukan.
Dalam masa pelayanan-Nya, Yesus mengonsentrasikan prioritasprioritas-Nya. Tujuan-Nya jelas, yaitu mencari dan menyelamatkan
yang terhilang (Luk. 19:10). Ia menyadari seberapa jauh keterbatasan
manusiawi-Nya dan membatasi diri-Nya. Dan oleh karena itulah, dua
pertiga waktu pelayanan-Nya dilewatkan dengan kedua belas muridNya. Hidup Yesus berhasil karena Ia memaksimalkan waktu dan
tenaga dengan berfokus pada beberapa hal yang penting.
Orang yang berusaha melakukan segalanya tidak akan mencapai
apa-apa. Hanya hidup dengan fokus yang jelaslah yang akan
membawa hasil, seperti sebuah sungai yang memiliki satu tujuan dan
memiliki muara yang membatasinya sehingga terus mengalir.
2. Prioritaskan hal yang utama.
Tanyakan hal berikut pada diri Anda, apakah selama ini Anda
mengutamakan yang mayoritas ataukah yang minoritas? Sebagai
seorang pemimpin, ada begitu banyak peluang baik yang datang pada
Anda. Namun, bila Anda mencoba merespons terlalu banyak peluang,
Anda tidak akan ke mana-mana, seperti halnya suatu rawa yang
hanya diam di satu tempat.
Buatlah daftar dari segala hal yang Anda lakukan sebagai seorang
pemimpin. Berikan perhatian pada hal-hal yang Anda lakukan dengan
baik. Dengan bimbingan doa, pilihlah tiga atau empat yang terpenting,
dan jadikan ini prioritas Anda. Dengan membatasi diri pada
segenggam prioritas yang bisa Anda kerjakan dengan baik, Anda akan
maju dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Lakukanlah "hal-hal yang tepat" lebih daripada "hal-hal dengan tepat".
7
"Para manajer melakukan hal-hal dengan cara yang tepat, namun
seorang pemimpin melakukan hal-hal yang tepat." Itulah yang
dikatakan Peter Drucker dalam bukunya, "The Effective Executive".
Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa para pemimpin yang berhasil
adalah mereka yang belajar memilih hal-hal yang tepat dan
melakukannya berulang-ulang sampai melihat buah yang diinginkan.
Jack Paar, seorang pelawak profesional dalam NBC Tonight Show,
selalu mencoba kelakarnya di hadapan penonton berulang-ulang
sampai kelakar itu berjalan seperti yang diinginkannya. Demikian juga,
setelah Anda berhasil mengidentifikasikan "hal yang utama" bagi
Anda, lakukanlah berulang-ulang sampai Anda mendapat hasil yang
baik.
4. Tolaklah yang kecil untuk mendapat yang lebih besar.
Michael Jordan, pemain National Basketball Association (NBA),
mempunyai intensitas dan fokus. Itulah yang menjelaskan mengapa ia
menang. Dalam suatu pertandingan tahun 1998 antara Indiana Pacers
dan Chicago Bulls, perbedaan nilai di menit-menit terakhir sangatlah
tipis, dan Indianalah yang lebih unggul. Saat Jordan merebut bola dan
mencoba melakukan lemparan, pelatih Indiana Pacers, Larry Bird,
tidak
bersiap-siap
merayakan
kemenangan
timnya,
justru
berkonsentrasi pada Jordan. Teriakan penonton semakin kencang,
tapi para pemenang yang sejati tahu bagaimana untuk tidak berfokus
pada hal-hal yang kurang penting. Jordan hampir mencetak satu
angka, yang akan memutarbalikkan pertandingan tersebut.
Keberhasilan dalam pelayanan dan kepemimpinan jarang terjadi bila
tanpa maksud menolak hal-hal kecil untuk mendapat hal-hal yang
lebih besar. Pada dasarnya, setiap orang memerlukan dua unsur
untuk berhasil: disiplin diri dan fokus.
5. Beri waktu antara menabur dan menuai.
Pohon jati memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai tahap
kematangannya. Namun, tumbuhan kecil seperti jamur atau bunga
8
bisa tumbuh dengan cepat. Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan
mau menunggu, Anda tidak akan pernah melihat sebuah tunas kecil
menjadi pohon yang besar, kuat, dan kokoh. Demikian juga halnya
dengan ide menabur dan menuai (Gal. 6:9). Sesuatu yang berarti
membutuhkan waktu dan semakin besar sesuatu itu semakin banyak
fokus dan energi yang dibutuhkan.
6. Biarkan Roh Kudus memberi Anda tenaga yang Anda butuhkan.
Inilah poin yang terpenting. Bila Anda mengutamakan Roh Kudus dan
membiarkannya bekerja dalam hidup Anda, Anda akan melihat hal-hal
yang besar lebih daripada yang dibayangkan. Dalam pelayanan dan
kepemimpinan, tenaga Anda yang paling fundamental berasal dari
hubungan yang harmonis dengan Roh Kudus dan berfokus pada apa
yang Allah ingin Anda lakukan.
Allah telah memberikan janji-Nya pada kita, yaitu bahwa kita akan
menjadi saluran di mana kekuatan Allah akan berpindah (Yoh. 14:12).
Berfokuslah pada hal utama yang datang dari Roh Kudus.
Sumber diedit dari: Judul buku: On-Purpose Leadership Judul bab :
Prioritaskan Hal yang Utama Penerbit : Harvest, Jakarta 2003
Penulis : Dale Galloway dan Warren Bird Halaman : 43 – 50
4. Langkah-langkah dalam menentukan prioritas
1. Putuskanlah apa yang benar-benar ingin Anda lakukan dengan
hidup Anda. Apakah sasaran-sasaran Anda dapat dikenali?
Apakah Anda benar-benar mengetahui apa yang Anda inginkan
untuk terjadi?
2. Tentukanlah prioritas-prioritas bagi sasaran-sasaran yang telah
Anda tentukan.
3. Buatlah suatu sistem untuk meraih dan mengukur sasaransasaran tersebut.
4. Ikutilah suatu prosedur yang akan memakan paling sedikit waktu
dan sumber daya untuk meraih sasaran-sasaran tersebut.
seperti apa kita, perlu dipertimbangkan secara berdampingan
9
dengan "pekerjaan" yang Allah berikan kepada kita. Dalam budaya,
sebagai orang Kristen kita sering menyamakan "panggilan" Kristen kita
dengan profesi kita. Profesi kita, pekerjaan kita, hanyalah salah satu
segi dalam hidup kita. Allah memunyai maksud yang besar bagi kita.
Aspek kedua dari priorias-prioritas baik yang sering terlewatkan
ialah perlunya sistem nilai Kristen. Sebagian besar dari kita langsung
menanggapi pernyataan seperti itu dengan kalimat, "Yah, tentu saja
saya memunyai sistem nilai Kristen!" Tetapi suatu sistem nilai tidak ada
gunanya jika tidak diterapkan di dalam budaya dan rutinitas kehidupan
sehari-hari yang kita jalani. Kita masing-masing harus memutuskan apa
yang penting hari ini dalam situasi ini.
5. Daftar-Daftar dalam Menentukan Prioritas
Pertimbangan-Pertimbangan Prioritas
Ada pertanyaan-pertanyaan tertentu yang harus ditanyakan dalam
menentukan prioritas. Misalnya:
1. Bagaimana mendesaknya hal ini? Apakah hal ini harus dikerjakan
sekarang juga? Hari ini? Segera? Suatu hari nanti?
2. Bagaimana pentingnya hal ini? Sangat? Cukup? Agak? Tidak
begitu?
3. Bagaimana seringnya hal ini harus dikerjakan? Setiap hari?
Setiap minggu? Kadang-kadang?
4. Dapatkan orang lain mengerjakannya dengan lebih efektif
daripada saya? Tidak? Mungkin? Ya? (Bila ya, delegasikanlah.)
5. Apakah ini bagian dari tugas atau sasaran yang lebih besar dari
yang sedang saya tekuni?
6. Apakah ini cara yang terbaik?
Ingatlah perkataan mendiang Jendral Eisenhower, "Hal-hal yang
mendesak jarang penting, hal-hal yang penting jarang mendesak!"
Salah satu cara dalam memakai pertanyaan-pertanyaan ini adalah
dengan membuat daftar periksa prioritas di mana Anda menuliskan
10
sasaran pada sisi sebelah kiri dan kemudian menuliskan pertanyaanpertanyaan di atas tersebut di bagian atas kertas itu. Ambillah sehelai
kertas folio dan letakkan di sampingnya, kemudian cantumkanlah di
bagian atas kertas itu: Sasaran, Kepentingan, Frekuensi, Delegasi,
Sasaran Lebih Besar, Dampak, Cara Terbaik
BAB III
PENUTUP
A. SARAN
11
B. KESIMPULAN
“Jadi, tentukan prioritas dalam hidup Anda. Buatlah hal-hal utama dalam
hidup Anda sebagai prioritas yang pertama. Dan gunakan lebih banyak
waktu dan tenaga Anda untuk mengejar prioritas pertama ini. Sisanya
adalah untuk mengerjakan hal-hal kecil”.
Putuskanlah apa yang benar-benar ingin dilakukan dalam hidup kita dan
Apakah sudah mengetahuinyadengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanti,dkk. Etika membangun sikap profesional sarjana.
Graha Ilmu. 2006.
12
Yogyakarta:
www.scribd.com
Lampiran: 1
PROF.DR.IR BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE
Bachruddin Jusuf Habibie, lahir di pare-pare sulawesi selatan, 25 juni 1936.
Habibie merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. Bj. Habibie menikah
dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962,dan dikaruniai dua orang
13
putra,yaitu ilham Akbar dan Thareq Kemal. Bj Habibie lulusan dari ITB tekhnik
mesin tahun 1954, pada tahun 1955-1965 ia melanjutkan studi Tekhnk
penerbangan,spesialisasi kontruksi pesawat terbang di RWTH Aachen Jerman
Barat, menerima gelar diplom ingineur pada tahun 1960 dan gelar doctor
ingineur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt –Bolkow –Blohm sebuah perusahaan
penerbangan yang berpusat di Hamburg Jerman,sehingga mencapai puncak
karir sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi,pada tahun 1973 ia
kembali ke Indonesia atas permintaan wakil presiden soeharto.Ia kemudian
menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.sejak tahun 1978
sampai maret 1998.Sebelum menjabat presiden ( 21 Mei 1998 – 20 Oktober
1999 ),Bj.Habibie adalah wakil presiden ( 14 Maret 1998 – 21 Mei 1998 ) dalam
Kabinet Pembangunan VII dibawah presiden Soeharto.,ia diangkat menjadi
ketua umum ICMI, pada masa jabatannya sebagai menteri.
Dengan kegigihan dalam menetapkan prioritas yang tepat dalam kehidupan
karirnya,maka Bj.Habibie di bidang ekonomi ,ia berhasil memotong nilai tukar
rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp.10.000 – Rp.15.000. Namun
pada akhir pemerintahaannya ,terutama setelah pertanggungjawabannya
ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp.6500 per dollar AS
nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi diera pemerintahaan selanjutnya.
Selain itu ,ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar
lebih focus mengurusi perekonomian.
Dibalik kesuksesan beliau tak lupa peran seorang istri ibu Ainun Habibie yang
luar biasa mendukung karir,keluarga dan kehidupan pribadinya.Tidak ada
kesuksesan yang diraih tanpa adanya usaha ,tak ada usaha yang mampu
dikerjakan dengan baik tanpa ada semangat ,tak ada semangat yang dapat
muncul tanpa adanya motivasi tinggi dari diri individu,itu yang selalu membuat
bapak Habibie mencapai kesuksesan dan tidak luput dari menetapkan segala
prioritas yang ada.
Yang menjadi alasan mengapa saya mengagumi sosok BJ.HABIBIE ,karena
dari situlah saya termotivasi untuk bisa meraih kesuksesan.
14
Lampiran: 2
RENCANA JANGKA PENDEK,MENENGAH,DAN JANGKA PANJANG
NAMA
NIM
JURUSAN
FAKULTAS
MATA KULIAH
: DEWI ROSYANAH
: 43109110015
: EKONOMI MANAJEMEN
: EKONOMI
: ETIK UMB
15
A.RENCANA JANGKA PENDEK
TUJUAN
APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN
1.Kualitas kerja baik
>Rajin bekerja,ulet,meningkatkan prestasi
kerja.
2.IPK baik
>Rajin belajar,rajin masuk kuliah,mengerjatugas dengan baik.
3.Ibadah yang baik
>Solat tepat waktu,beramal ,pribadi baik
B.RENCANA JANGKA MENENGAH
TUJUAN
APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN
1 .Lulus kuliah dengan baik
>Menyusun skripsi,ipk baik
2. Liburan
>Rajin nabung,hemat
3. Buka usaha
>Rajin nabung,dapat mitra kerja yang baik
4. Menikah
>Siap mental,finansial cukup
C.RENCANA JANGKA PANJANG
TUJUAN
PRIORITASKAN
APA YANG HARUS DI
1. Punya rumah
>Finansial cukup
2. Punya anak
>Jadi orang tua yang baik
16
17