Makalah aktivitas dan produk bank

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote selain itu juga
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun
terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan.
Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan,
lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan
deposan.
bank merupakan sarana yang memudahkan aktivitas masyarakat untuk
menyimpan uang, dalam hal perniagaan, maupun untuk investasi masa depan.
Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam
bidang perekonomian suatu negara (khususnya dibidang pembiayaan
perekonomian). Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran
menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan
kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung.


A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari aktivitas bank ?
2. Apa saja yang dilakukakan bank selama dalam kegiatan?
3. Apa saja yang menjadi pertimbangan bank untuk memberikan
kredit masyarakat?
4. Apa saja macam-macam produk bank ?
5. Bagaimana bank menarik perhatian masyarakat agar masyarakat
mau menabung di bank?

B. TUJUAN
1. Mengetahaui Apa pengertian dari bank.
2. Mengetahui

apa

saja

yang


dilakukan

oleh

bank

selama

kegiatannya.
3. Agar mengetahui syarat apa saja yang dilakukan oleh bank untuk
perkreditan masyarakat.
4. Mengetahui apa saja macam-macam produk bank.
5. Mengetahui bagaimana cara yang dilakukan bank agar masyarakat
tertarik menabung di bank.

BAB II
PEMBAHASAN
A. AKTIVITAS BANK
Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga
melakukan berbagai kegiatan, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai

lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang
keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang
dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang
yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada
masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.
Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh keuntungan
yaitu dari selisih harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga
pinjaman). Disamping itu kegiatan bank lainnya dalam rangka mendukung
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah memberikan jasa-jasa
lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan menghimpun
dan menyalurkan dana.
Dalam praktiknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank
tersebut. Setiap jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam
melakukan kegiatannya, misalnya dilihat dari segi fungsi bank yaitu antara
kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat, jelas memiliki
tugas atau kegiatan yang berbeda.
Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya
produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan
bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya.
Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu,

sehingga kegiatannya lebih sempit.
Fungsi utama Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dapat diketahui pula

dari ketentuan pasal 3 Undang-undang tersebut yang berbunyi: Fungsi utama
perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat1.
1. Bank Umum
Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil
merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum
juga memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BPR, baik
dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya.
Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling
lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah Indonesia.
Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang
bersangkutan. Menurut status bank umum dibagi kedalam dua jenis, yaitu
bank umum devisa dan bank umum non devisa. Masing-masing status
memberikan pelayanan yang berbeda. Bank umum devisa misalnya
memiliki jumlah layanan jasa yang paling lengkap seperti dapat
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan jasa luar negeri. Sedangkan
bank umum non devisa sebaliknya tidak dapat melayani jasa yang

berhubungan dengan luar negeri.
Kegiatan-kegiatan Bank Umum, antara lain :
a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
3.

Simpanan Deposito (Time Deposite)

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3.

Kredit Perdagangan

c. Memberikan jasa –jasa bank lainnya (Servis) seperti :

1.


Transfer (Kiriman

2.
3.
4.
5.
6.

Uang)
Inkaso (Collection)
Kliing (Clearing)
Save Deposit Box
Bank card
Bank Notes

7.
8.
9.
10.
11.


Bank Garansi

Refrensi Bank
Bank Draft
Letter of Credit (L/C)
Cek Wisata (Travellers
Cheque)

12. Jual beli surat berharga
d. Menerima setoran-setoran seperti :
1.
2.
3.

Pembayaran pajak
Pembayaran Telepon

4.


Pembayaran Listrik

5.

Pembayaran Uang

Gaji/pensiun/honorari

3.

Pembayaran kupon

um

4.

Pembayaran bonus

Pembayaran Air


e. Melayani pembayaran seperti :
1.
2.

Pembayaran deviden

f. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau melayani :
1.

Penjamin emisi

2.

(underwriter)
Penjamin (guarantor)

3.

Wali amanat (trustee)


4.

Perantara perdagangan
efek (dealer)

5.

Perusahaan pengelola
dana (investment
compan)

2. Bank BPR
3. Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum,
hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan
BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga
tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan kegiatan BPR juga
dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya
kegiatan BPR adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :
1. Simpanan Tabungan

2. Simpanan Deposito
b. Menyalurkan dana dalam bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3.

Kredit Perdagangan

4. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa
larangan yang tidak boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Menerima Simpanan Giro
2. Mengikuti Miring
3. Melakukan Kegiatan Valbta Asing
4. Melakukan kegiatan Perasuransian
3. Bank Campuran dan Asing
5. Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia
adalah jelas bank umum. Kegiatan bank asing dan bank campuran,
memiliki tugasnya sama dengan bank umum lainnya. Yang membedakan
kegiatannya dengan bank umum milik Indonesia adalah mereka lebih
dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula
dalam melakukan kegiatannya.
6. Adapun kegiatan bank asing dan bank campuran di Indonesia
dewasa ini adalah :

1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka
simpanan.giro dan simpanan deposito namun dilarang menerima
simpanan dalam bentuk tabungan.
2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidangbidang tertentu saja seperti dalam bidang :
a. Perdagangan Internasional
b. Bidang Industri dan Produksi
c. Penanaman Modal Asing/Campuran
d. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan
oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank
umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Jasa TransferJasa Miring
Jasa Inkaso
Jasa Jual Beli Valuta Asing
Jasa Bank Card (kartu kredit)
Jasa Bank Draft
Jasa Safe Deposit Box
Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C
Jasa Bank Garansi
Jasa Bank Notes
Jasa Jual Beli Travellers Cheque

k.

dan jasa bank umum lainnya

B. Produk Bank Pada Sisi Pasiva
7. Produk Bank Pada Sisi Pasiva adalah pengerahan dana. Dana-dana
yang termasuk produk bank pada sisi passiva adalah sebagai berikut:
1. Giro
8.

Rekening giro (checking account) adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindah bukuan, sedangkan cek
atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.pemegang rekening giro memperoleh buku cek dan bilyet
giro. Sumber dana dari rekening giro merupakan sumber dana jangka
pendek yang jumlahnya relatif lebih dinamis.

9.

Cek merupakan perintah tak bersyarat kepada bank untuk

membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahanya atas beban
rekening penarik cek. Cek dapat ditarik atau diterbitkan oleh pemegang
rekening giro (giran) atas nama dan tidak dapat dibatalkan oleh penarik
kecuali cek tersebut dinyatakan hilang atau dicuri dengan bukti dari
kepolisian.
10.

Bilyet giro merupakan perintah kepada bank untuk untuk

memindah bukukan sejumlah uang atas beban rekening penarik pada
tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro dan bilyet
giro dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik disertai dengan alasan
pembatalan.
11.

Jasa giro adalah suatu imbalan yang diberikan oleh bank kepada

giran atas sejumlah saldo gironya yang mengendap di bank.
2. Tabungan
12.

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek
atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara
penarikan tabungan yang banyak digunakan adalah dengan buku
tabungan , cash card atau kartu ATM dan kartu debet. Ditinjau dari segi
keluesan penarikan dana, simpanan dalam bentuk tabunga ini berada
ditengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Tabungan dapat
ditarik dengan cara dan dalam waktu yang relative lebih fleksibel
dibandingkan dengan deposito berjangaka namun masih kalah fleksibel
apabila dibandingkan dengan rekening giro.
3. Deposito
13.

Deposito adalah simpanan dari pihak ke tiga atau nasabah kepada

bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang
bersangkutan. Deposito dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Deposito Berjangka
14. Deposit berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang
diperjanjikan antara deposan dan bank. Pada dasarnya sebelum jatuh
tempo simpanan ini tidak dapat ditarik, namun apabila deposan tetap
menginginkan penarikan sebelum jatuh tempo, maka biasanya bank
mengenakan denda atau biaya administrasi atas penarikan tersebut.
Kelebihan dana deposit bagi bank adalah bank mempunyai kepastian
tentang kapan dana itu akan ditarik, sehingga pihak bank dapat
mengantisipasi kapan bank harus menyediakan dana dalam jumlah
tertentu. Sebagai konsekuensi kelebihan tersebut, bank harus membayar
dana ini dengan tingkat bunga yang relative lebih besar dibandingkan
dengan simpanan dalam bentuk lain.
b. Sertifikat Deposito
15. Sertifikat

deposito

adalah

deposito

berjangka

yang

bukti

simpanannya dapat diperjual belikan. Sertifikat deposito merupakan
hasil pengembangan dari deposito berjangka. Bunga dari sertifikat
deposito dibayarkan dimuka yaitu pada saat nasabah menempatkan
dananya dalam bentuk deposito.
16. Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan atas unjuk
dan dapat dipindah tangankan atau diperjualbelikan, serta dapat
dijadikan sebagai jaminan bagi permohonan kredit.
c. Deposits on call
17. Adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan dengan
pemberitahuan lebih dulu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. Semakin besar dana yang
akan ditarik biasanya semakin lama pula jangka waktu pemberitahuan
sebelumnya yang diinginkan oleh pihak bank. Tingkat bunga yang
ditetapkan biasanya lebih rendah daripada tingkat bunga deposito
berjangka dan lebih tinggi daripada jasa giro.

C. Produk Bank Pada Sisi Aktiva
18.Produk bank pada sisi aktiva adalah perkreditan. Kredit-kredit
yang termasuk produk bank pada sisi aktiva adalah sebgai berikut:
1. Kredit Modal Kerja (KMK)
19.
Adalah kredit yang diberikan kepada nasabah (debitor) untuk
membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan debitor. KMK berjangka
waktu pendek dan disesuaikan dengan jangka waktu perputaran modal
kerja nasabah. Ditinjau dari waktunya KMK terdiri atas dua macam :
a. KMK-Revolving
20. Apabila kegiatan usaha debitor dapat diharapkan berlangsung
secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak bank cukup
mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah , maka fasilitas KMK
nasabah dapat diperpanjang setiap periodenya tanpa harus mengajukan
permohonan kredit baru.
b. KMK-Einmaleg
21. Apabila volume kegiatan usaha debitor sangat berfluktuasi dari
waktu kewaktu dan atau pihak bank kurang mempercayai kemampuan
dan kemauan nasabah, maka pihak bank lebih merasa aman kalau
memberikan KMK-Einmaleg. Fasilitas KMK ini hanya diberikan
sebatas satu kali perputaran usaha nasabah dan apabila pada periode
selanjutnya nasabah menghendaki KMK lagi maka nasabah harus
mengajukan permohonan kredit baru.
2. Kredit Investasi (KI)
22.

Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan

barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah. KI biasanya
berjangka menengah atau panjang karena nilainya yang relative besar dan
cara pelunasan oleh nasabah melaui angsuran. Contoh jenis kredit ini
adalah kredit untuk membangun pabrik atau menambah peralatan pabrik
seperti mesin-mesin.
3. Kredit off Shore

23.

Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitor dalam negeri dalam

bentuk valuta asing dan dilaksanankan melalui cabang bank yang
bersangkutan di luar negeri.
4. Kredit on Shore
24.

Adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh unit kredit dalam negri

(kantor wilayah, cabang, atau divisi korporasi) yang diberikan kepada
debitor dalam negeri dalam valuta asing.
5. Kredit cash collateral
25.

Adalah kredit khusus yang diberikn kepda pemegang deposito

berjangka

bank

yang

bersangkutan,

bankpemerintah

atau

bank

asing/swasta nasional yang bonafid dan pemegang tabungan bank yang
bersangkutan.
6. Kredit Profesi
26.

Adalah kredit yang diberikan bank dalam rangka membantu para

professional (dokter, apoteker, akuntan publik, pengacara, konsultan, dan
lain-lain) untuk mengembangkan profesinya.
7. Kredit konsumsi
27.

Adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada debitor untuk

keperluan pembelian barang-barang konsumsi yang diperlukan debitor.
Misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.
Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan
bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
8. Kredit Sindikasi
28.

Adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada debitor

(biasanya nasabah korporasi atau perusahaan)secara bersama dengan bankbank lain berdasarkan kesepakatan bersama atas beberapa ketentuan,
seperti porsi volume kredit masing-masing bank. Kredit sindikasi ini
biasanya diberikan kepada bank karena kekurangan dana jika dibiayai

sendiri, atau menghindari terjadinya pelanggaran atas batas maksimu
pemberian kredit (BMPK)
9. Kredit-kredit program
29.

Adalah berbagai jenis kredit yang diberikan bank dalam rangka

memenuhi ketentuan untuk memenuhi suatu program pemerintah
misalnya: kredit usaha kecil, kredit nelayan, kredit untuk petani, dan lainlain.
D. Jasa Perbankan
30.Selain menawarkan produk-produk sebagaimana yang disebutkan
di atas, bank juga menawarkan berbagai macam jasa lainnya yang mencakup
jasa perbankan dalam negri dan jasa perbankan luar negeri.
1. Jasa Perbankan Dalam Negeri.
a. Kiriman uang dalam negeri (transfer dalam negeri)
31. Adalah jasa yang diberikan bank daalam pengiriman uang antar
bank atas permintaan pihak ketiga yang ditujukan kepada penerima di
tempat lain.
b. Delegasi kredit
32. Adalah perintah tertulis kepada bank untuk membayarkan sejumlah
uang secara berkala kepada seseorang atau suatu badan dalam jumlah
dan jangka waktu tertentu.
c. Inkaso (Collection)
33. Adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk
menagihkan pembayaran suatu surat atau dokumen berharga kepada
pihak ke tiga di tempat lain dimana bank bersangkutan (dalam negeri
mapun luar negeri). Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar
cek yang diterbitkan oleh bank di Bandung, cek tersebut dapat dicairkan
di Jakarta melalui jasa incasio. Dan bank di Jakartalah yang akan
menagihkannya ke bank di Bandung dan proses penagihan ini disebut
inkaso dalam negeri.
d. Bank Guarantee
34. Adalah pernyataan

tertulis

dari

bank

yang

menyatakan

kesanggupan pihak bank untuk membayar kepada pihak ke tiga demi

kepentingan nasabahnya apabila nasabah bank tersebut tidak dapat
memenuhi kewajiban atau pembayaran sesuai dengan perjanjian.
e. Surat keterangan bank
35. Adalah surat keterangan tertulis dari bank kepada pihak lain
mengenai seorang nasabah atau badan hukum dalam hubungannya
dengan bank.
f. Safe Deposit box
36. Adalah suatu jasa yang diberikan kepada bank dalam penyimpanan
barang-barang berharga dan surat berharga
g. Letter of credit dalam negeri
37. Letter of kredit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit
Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam
rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelan
oleh pembeli sejak LC dibuka sampai jangka waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian. Tipe perjanjian yang dapat difasilitasi oleh LC
terbatas hanya pada perjanjian jual beli, fasilitas yang diberikan berupa
penangguhan pembayaran.
h. Kliring (Clearing)
38. Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek,
bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat
kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan
tergantung dari bank yang bersangkutan.
i. Automated Teller Machine (ATM)
39. Adalah suatu sistem pelayanan yang diberikan bank kepada
nasabahnya secara elektronik dengan menggunakan komputer untuk
mengupayakan penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang
biasanya dilakukan oleh teller.
j. Kartu bank
40. Adalah kartu plastik yang dikeluarkan bank yang diberikan kepada
nasabah pemegang rekening giro dan tabungan bank untuk kemudahan
nasabah dalam melakukan transaksi keuangan yang diperkenankan oleh
bank.
k. Fasilitas online
41. Adalah sistem pengiriman uang (rupiah) secara elektronik dari
salah satu cabang otomasi ke cabang otomasi lainnya dengan

menggunakan jaringan on line computer, sehingga kiriman uang dapat
diterima oleh penerima uang dalam waktu beberapa detik.
2. Jasa Perbankan Luar negeri
a. Transfer Luar Negeri
42.
Adalah kiriman uang dari atau ke luar negeri yang
dilakukan bank atas permintaan nasabah dengan menggunakan
telex, mail, dan draft.
43.
dratas permintaan nasabah dengan menggunakan telex,
mail, dan draft.
b. Draft
44.
Adalah surat perintah bayar tidak bersyarat yang diterbitkan
oleh bank kepada korespondennya untuk dibayarkan kepada
seseorang atau perusahaan.
c. Collection
45.
Adalah tagihan untuk membayar atau mengaksep dari
seseorang atau perusahaan di luar negeri kepada seseorang atau
perusahaan di dalam negeri (atau sebaliknya) atas suatu surat atau
dokumen berharga melalui bank.
d. Garansi bank
46.
Adalah suatu jaminan

yang

diberikan

bank

yang

menyatakan bahwa pihak bank memberikan jaminan untuk
memenuhi kewajiban di kemudian hari ternyata gagal atau tidak
dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak lain sesuai dengan
perjanjian.
47.
48.
49.
e. Travellers Cheks
50.
Adalah cek untuk beprgian yang dapat ditukarkan dengan
uang tunai di tempat/cabang yang ditunjuk sehingga nasabah akan
lebih aman jika bepergian.
f. Transaksi ekspor / impor
51.

Transksi ekspor adalah perdagangan dari dalam ke luar

negeri, sedangkan transksi impor adalah perdagangan dari lur ke
dalam negeri.

E. Kegiatan Dan Jasa Perbankan lainnya
1. Kegiatan Money market
52.
Adalah kegiatan yang bersifat abstrak (tidak ada transaksi secara
tunai atau cash money), dimana dana dapat dipinjam atau dipinjamkan
dalam jangka pendek. Atas kesempatan menggunakan dana tersebut,
peminjam dikenakan bunga oleh pemilik dana.
2. Kegiatan Foreign Exchange
53.
Adalah kegiatan bank daalam melakukan pertukaran atau jual beli
mata uang asing atau valuta asing.
3. Kegiatan pasar modal
54.
Adalah kegiatan bank dalam melakukan jual beli saham, obligasi
maupun derivatif di bursa efek melalui perantara. Bursa efek adalah sarana
atau tempat untuk mempertemukan peminta dana dan penawar dana
terhadap dana jangka penjang dalam bentuk efek.
4. Layanan custody
55.

Adalah layanan terpadu atas kegiatan transaksi efek yang

dilakukan nasabah yang meliputi:
a. Layanan penyimpanan
b. Layanan transaksi
c. Layanan informasi
5. Layanan broker
56.
Adalah layanan jasa bank yang diberikan kepada nasabah untuk
melakukan jual beli saham, obligasi, sertifikat danareksa, dan surat
berharga lainnya di bursa efek.
6. Gold Card
57.

Adalah kartu kredit yang dikeluarkan bank dengan bekerjasama

dengan penerbit kartu kredit di luar negri untuk mengkombinasikan
fasilitas gold card dari penerbit itu (termasuk transaksi dalam valuta asing)
dengan jasa-jasa yang diberikan oleh bank.
F.

AKTIVITAS BANK LAINNYA
58.Kegiatan bank umum pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
enam kegiatan utama, yaitu pperkreditan, marketting, treassury,operations,
pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan audit.

1. Perkreditan
59.

Kegiatan perkreditan merupakan rangkaian kegiatan utama bank

umum. Hal ini didasarkan pada kenyataan sebagai berikut:
a. Perkreditan merupakan kegiatan / aktivitas yang terbesar dari
perbankan.
b. Besarnya angka pos kredit yang diberikan dalam neraca (pada sisi
aktiva) merupakan angka yang terbesar dala neraca bank.
c. Penghasilan terbesar bank diperoleh dari bunga, provisi, komisi,
commitment fee, appraisal fee,supervision fee, dan lain-lain yang
diterima sebagai akibat dari pemberian kredit bank.
d. Resiko terbesar yang dipikul oleh bank berasal dari kegiatan pemberian
kredit, yang bentuk-bentuknya sebagai berikut:
1) Resiko spread, yang timbul sebagai akkibat hasil negatif antara
selisih biaya bunga (yang harus dibayarkan kepada deposan atau
nasabah penyimpan dana) dan tingkat bunga kredit (yang diterima
dari nsabah kredit
2) Resiko kredit bermasalah, yang timbul sebagai akibat tidak
dipenuhinya kewajiban nasabah kredit untuk membayar angsuran
pinjaman maupun bunga kredit pada waktu yang sudah disepakati
antara pihak bank dengan nasabah.
3) Resiko nilai jaminan, yang timbul sebagai akibat turunnya nilai
jaminan (agunan) yang dipegang bank dibandingkan dengan
jumlah sisa pijamanyang masih harus dilunasi nasabah.
4) Resiko kurs valuta asingyang timbul sebagai akibat naiknya nilai
kurs valuta sing terhadap maya uang lokal (rupiah), sehingga
nasabah kredit tidak memiliki dana (dalam valuta asing) yang
cukup memadai yang disebabkan oleh pendapatan nasabah dalam
valuta lokal.
e. Kegiatan perkreditan pada suatu bank umum merupakan kegiatan yang
paling banyak memiliki struktur organisasi dan beragam sifatnya.

Contoh, direktur kredit membawahi berbagai devisi atau bagian kredit
yang dibedakan berdasarkan:
1) Jenis kredit (kredit investasi, kredit modal kerja, kredit usaha kecil,
kredit candak-kulak, dan lain-lain).
2) Jenis nasabah (kredit korporasi/ perusahaan dan kredit perorangan)
3) Jenis valuta (kredit dalam rupiah dan kreedit dalam valas)
4) Jenis program (kredit ekspor dan kredit kelayakan usaha)
5) Jenis

bantuan

(kredit

likkuuidasi,

fasilitas

diskonto,

dan

sebagainya)
60.

Prinsip kehati-hatian Bank dalam menyalurkan kredit

kepada calon Debitur nampak jelas dalam proses pemberian kredit.
61.
Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon
Debitur adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tahap pengajuan permohonan dan persiapan kredit.
Tahap penilaian dan pemeriksaan.
Tahap analisis kredit.
Tahap keputusan kredit
Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit
Tahap pengawasan
62.

Sebelum kredit dikucurkan kepada calon Debitur mutlak

harus diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi Debitur, sehingga
tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet). Penilaian Bank sebelum
mengucurkan kreditnya kepada calon Debitur akan berdasarkan pada
faktor-faktor watak (Character), jaminan (Collateral), modal (capital),
kemampuan (capacity) dan kondisi ekonomi ( condition of economy ) atau
yang biasa disebut the five C’s of credit analysis. The five C’s of credit
analysis dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Character (watak)
63. Penilaian terhadap karakter perlu dilakukan untuk mengetahui
itikad baik dan kejujuran Nasabah Debitur untuk membayar kembali
kredit yang diterimanya.

2. Capacity
64. Adalah kemampuan calon Debitur untuk mengendalikan, mengatur
dan menguasai bidang usahanya, sehingga dengan demikian diharapkan
calon dibitur dapat membayar sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
3. Capital (modal)
65. perlu diketahui jumlah modal yang dimiliki calon Debitur cukup
memadai untuk menjalankan usahanya. Kredit Bank berfungsi sebagai
tambahan.
4. Collateral (jaminan)
66. Adalah barang-barang yang dapat digunakan sebagai jaminan.
Barang-barang ini merupakan kekayaan yang dimiliki Debitur yang
dapat digunakan sebagai jaminan guna pelunasan hutangnya. Fungsi
agunan itu adalah apabila Debitur tidak dapat membayar kreditnya
maka agunan ini dapat dijual oleh pihak Bank ( Erman Rajagugguk,
1992, 16).
5. Condition of Economy
67.

Adalah

situasi dan kondisi ekonomi pada saat kredit diberikan.
68.

Secara teoritis, The five C’s of credit analysis ini merupakan

pedoman yang baik bagi Bank untuk menghindari terjadinya kredit macet
karena mengandung tiga unsur pokok yaitu:
1. Faktor subyektif ( moral )
2. Faktor obyektif yang berkenaan dengan organisasi, administrasi modal
dan keadaan ekonomi.
3. Faktor yuridis yang berkenaan dengan struktur yuridis dari badan usaha
penerima kredit
69.
Pedoman lain yang dapat juga digunakan adalah personality
purpose payment dan prospek atau yang biasa disebut formula 4P. Formula
4 P dapat dijabarkan secara ringkas sebagai berikut.
1. Personality,
70. Adalah kepribadian dari calon Debitur. Pihak Bank harus mencari
data tentang riwayat hidup dari Debitur misalnya pengalaman usahanya
dan pergaulannya dalam masyarakat.

2. Prospek,
71. Adalah masa depan dari usaha calon Debitur. Artinya Bank harus
dengan cermat menilai apakah usaha yang akan diberikan kredit itu
mempunyai masa depan yang cerah atau tidak baik ditinjau dari segi
keuangan perusahaan maupun dari segi perkembangan perekonomian.
3. Purpose,
72. Adalah maksud atau tujuan peminjaman kredit oleh perusahaan
dalam hal ini Bank harus dapat menilai apakah pinjaman kredit itu
untuk pengembangan usaha atau konsumtif.
4. Payment,
73. Adalah pembayaran dari Debitur artinya pihak Bank harus
mengetahui kemampuan calon Debiturnya untuk mengembalikan
kreditnya baik dilihat dari jangka waktunya,maupun dari segi besarnya
jumlah angsuran. ( Barcelius Ruru, 992; 7).
74.

Landasan hukum dalam penghimpunan dana masyarakat

tercantum dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Dalam ayat 3 (tiga) pasal tersebut dikatakan bahwa, mengenai
persyaratan maupun tata cara perizinan Bank ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Sehubungan dengan perijinan Bank dalam penghimpunan
dana tersebut, maka kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat oleh
siapapun pada dasarnya merupakan kegiatan yang perlu diawasi,
mengingat dalam kegiatan itu terkait kepentingan masyarakat yang
dananya disimpan pada pihak yang menghimpun dana. Dengan
diberikannya ijin berdirinya suatu Bank oleh Bank Indonesia, berarti
Bank tersebut akan mendapat pengawasan dari Bank Indonesia dalam
menjalankanaktivitasnya.
2. Pemasaran
75. Kegiatan pemasaran (marketing) bank umum lebih banyak
diarahkan pada penghimpunan dana. Hal ini dikarenakan semua
kegiatan bank pada sisi aktiva, seperti pemberian kredit, penanaman
dalam surat berharga, penanaman dalam pernyataanpada suatu

perusahaan, serta penematan dana pada bank lain, sangat tergantung
pada adanya dana yang dapat dihimpun oleh banh umum yang
jumlahnya dapat dilihat pada sisi pasiva pada neraca bank.
76. Kegiatan pemasaran (marketing) bank umum erat kaitannya
dengan strategi dan kiat yang harus dilaksanakan oleh eksekutif bank.
Strategi tersebut mencakup seluruh aspek seperti, perencanaan, survei
pasar, ramalan pasar, serta strategi pemasaran.
77. Di samping itu perlu dikaji jenis-jenis bank yang sudah kadaluarsa
(out of date) sehngga harus dicabut secara berangsur-angsur, serta
mencari, memilih, dan menetapkan produk baru yang dapat menarik
pasar/konsumen.
3. Treasury
78. Kegiatan ini lebih diutamakan pada pengelolaan dana oleh
eksekutif bank. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kinerja yang
maksimal dalam memperoleh dana serta memaksimalkan alokasi dana
kepada aktiva produktif. Kegiatan tersebut meliputi:
a. Mencari, memilih, menetapkan sumber dana yang semurah
mungkin.
b. Mencari,

memilih,

menetapkan

alikasi

dana

yang

paling

menguntungkan
c. Menetapkan tingkat suku bunga pada berbagai jenis sumber dana,
seperti giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, surat
berharga psar uang).
d. Memperhatikan tingkat suku bunga sertifikat bank indonesia yang
ditetapkan oleh Bank Indonesi,sebagai acuan (reference) bagi
penetapan tingkat suku bunga simpanan masyarakat yang
diawarkan oleh bank.
e. Menetapkan tingat suku bunga berbagai jenis kredit.

f. Bersama dengan divisi kredit menetapkan jenis dan (account)
nasabah mana yang perlu dihapus (write-off) sebagai akibat dari
kegagalan kredit, seperti kredit macet, dan lain-lain.
4. Operations
79. Adalah kegiatan pada unit-unit dalam bank yang bersifat
membantu kegiatan-kegiatan unit utama bank lainnya. Kegiatan
tersebut meliputi:
a. Administrasi dan pembukuan bank baik di pusat maupun di
cabang.
b. Penyusunan semua jenislaporan keuangan bank.
c. Mempersiaplan laporan bank untuk Bank Indonesia khususnya
laporan keuangan bulanan (labul)
d. Mempersiapkan laporan untuk Bapepam (untuk bank yang telah go
public)
e. Mengelola kegiatan yang berkaitan dengan ellectrinic data
processing

(EDP)

/

komputerisasi

dalam

bank,

termasuk

penggunaan hardwares, sorfwares, tenaga programing sistem,
system analist, operators, dan lain-lain)
f. Menangani kegiatan dalam bidang general affairs (bidang umum)
dalam bank, seperti pengelolaan gedung kantor (pusat maupun
cabang), rumah-rumah dinas, angkutan kontor dan sebagainya.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
80. Pengelolaan Sumber Daya Manusia bank mencakup seluruh siklus
dibidang sumber daya manusia yang meliputi:
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan tenaga kerja (recruitment)
3. Seleksi
4. Penempatan pegawai (baik di pust maupun di cabang)
5. Kompensasi dan benefit, termasuk pemberian gaji, tunjangan,
potongan untuk dana pensiun, dan sebagainya.

6. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan latihan (diklat)
7. Perencanaan dan pelaksanaan berbagai kegitan motivasi
8. Perencanaan dan pelaksanaan penilaian prestasi kerja atau
performance rating / meril rating untuk seluruh tingkatan pegawai.
9. Pembentukan lembaga dana pensiun, bak dana pensuin pemberi
kerja (oleh bank) maupun dana pensiun lembaga keuangan (di
luara bank).
10. Penanganan masalah perburuhan (labour disputes)
6. Audit
81. Dalam bisnis perbankan, terdapat tiga jenjang pengawasan atau
audit, yaitu sebagai berikut:
1. Pengawasan intern (internal audit)
82.

Adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit di

dalam bank yang dikenal dengan nama satuak kerja unit audit atau
(SKAI).

Unit

ini

diharuskan

keberadaannya

dalam

bank

berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.
2. Pengawasan Ekstern (External Audit)
83.

Adalah

pemeriksaan

yang

dilakukan

oleh

akuntan

publik,yang penunjukannya ditatapkan dalam rapat umu tahunan
pemegang saham (RUTPS) bank yang bersangkutan.
3. Pengawasan BI
84.

Adalah pemeriksaan yang dilaukan oleh Bank Indonesia,

baik secara berkala maupun secara mendadak berdasarkan
kebutuhan tertentu menurut pertimbangan Bank Indonesia.
85.
86.

87. BAB III
88. KESIMPULAN
89.

Dari yang sudah diuraikan pada bab pembahasan di atas

maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bank sehari-hari tidak akan
terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok
adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas.
Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan
kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.
Kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank yaitu antara kegiatan
bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat, jelas memiliki tugas
atau kegiatan yang berbeda.
90.

Kegiatan-kegiatan

Bank

Umum,

antara

lain

:

(1)

Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :Simpanan
Giro (Demand Deposit), Simpanan Tabungan (Saving Deposit), Simpanan
Deposito (Time Deposite); (2)Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending)
dalam bentuk :Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan;
(3)Memberikan jasa –jasa bank lainnya (Servis)seperti: Transfer (Kiriman
Uang), Inkaso (Collection), kliring (Clearing),Save Deposit Box, Bank
card, Bank Notes, Bank Garansi, Refrensi Bank, Bank Draft, Letter of
Credit (L/C), Cek Wisata (Travellers Cheque), Jual beli surat berharga.
Menerima setoran-setoran seperti : Pembayaran pajak, Pembayaran
Telepon, Pembayara Air, Pembayaran Listrik, Pembayaran Uang. (4)
melayani pembayaran seperti: Gaji/pensiun/honorarium, Pembayaran
deviden, Pembayaran kupon, Pembayaran bonus; (5) Di dalam pasar
modal perbankan dapat memberikan atau melayani : Penjamin emisi
(underwriter), Penjamin (guarantor), Wali amanat (trustee), Perantara
perdagangan efek (dealer), Perusahaan pengelola dana (investment
company.)

91.

Sedangkan kegiatan dari Bank BPR adalah sebagai berikut : (1)

Menghimpun dana hanya dalam bentuk : Simpanan Tabungan, Simpanan
Deposito; (2) Menyalurkan dana dalam bentuk : Kredit Investasi, Kredit Modal
Kerja, dan kredit Perdagangan.
92. DAFTAR PUSTAKA
93.
94.
95. Abditama Zaman, Mariam Darus Badrul.1983.Perjanjian Kredit
Bank . Bandung:Alumni.
96. Dendawijaya,Lukman.2003.Manajemen Perbankan.Jakarta:Ghalia
Indonesia. Fakrullah, Zudan Arif.1997.Hukum EkonomiBuku
kesatu. Surabaya:Karya
97. Kasmir.2008.Bank

dan

Lembaga

Keuangan

Lainnya.Jakarta:Rajawali Pers. Muhammad, Abdul Kadir.2000.
Segi HukumLembaga Keuangandan Pembiayaan.Bandung:PT.
Citra Aditya Bakti Bandung.
98. Triandaru, sigit dan Totok Budisantoso.2006.Bank dan Lembaga
Keuangan Lain,Edisi 2.Jakarta:Salemba Empat.
99.
100.