Perubahan sosial dan budaya massa

Nama : Syahri Ramadhan
1510141124 (Non Reguler)
Sosiologi Desain

Membuat parafrase dari buku Sosiologi Komunikasi karya Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.sos., M.Si.
Bab 5 tentang Perubahan Sosial dan Budaya Massa, hal 92-103)

Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta unsur-unsur
dan sistem sosial, dimana adanya pengaruh eksternal sehingga pola kehidupan, budaya, dan sistem
sosial yang lama berubah secara sukarela ke pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Hal tersebut terjadi karena kesediaan masyarakat untuk meninggalkan budaya dan sistem sosial yang
lama tadi untuk beralih ke budaya dan sistem sosial yang baru. Pada perubahan sosial ini terdapat
aspek-aspek penting, yaitu perubahan pola pikir, perilaku, dan budaya materi.





Perubahan pola pikir, hal ini berhubungan dengan sikap masyarakat terhadap berbagai
persoalan sosial dan budaya yang berakibat terhadap pemerataan pola pikir baru yang

dianut dan hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang modern.
Perubahan perilaku, merupakan perubahan yang terjadi karena masyarakat meninggalkan
sistem sosial lama dan menjalankan sistem sosial yang baru.
Perubahan budaya materi, hal ini menyangkut perubahan artefak budaya yang digunakan
oleh masyarakat, seperti pakaian, teknologi, karya seni dan desain, dan sebagainya yang
berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Tahapan transisi sosialogis atau fase-fase perubahan kehidupan dimulai dari sebuah fase yang dikenal
dengan fase primitif, agrokultural, tradisional, transisi, modern dan postmodern. Fase primitif
merupakan fase dimana manusia masih hidup secara terisolir, berpindah-pindah tempat sesuai
dengan kondisi lingkungan dan sumber makanan yang tersedia. Kemudian masuk ke fase agrokultural
yang kondisi lingkungan yang mulai tidak mendukung dikarenakan populasi manusia semakin banyak,
masyarakat sudah mulai bercocok tanam, dan mulai mengenal kata "desa". Selanjutnya pada fase
tradisional, masyarakat mulai hidup menetap.
Setelah itu masuk ke fase transisi yang transportasi sudah mulai lancar, walaupun masyarakat di desa
masih menjadi masalah dan pada fase ini masyarakat sudah terlihat individualis. Selanjutnya setelah
meninggalkan fase transisi beralih ke fase modern yang dimana sistem religi dan kontrol sosial mulai
diabaikan, hubungan sosial ditentukan berdasarkan kepentingan masing-masing, dan kondisi
lingkungan sudah mulai gersang. Fase terakhir yaitu fase postmodern, fase ini dimana masyarakat
sudah memiliki keahlian dan kelebihan masing-masing, lebih suka menghargai privasi, dan pola pikir

dan pemahaman yang bebas, sangat sekuler dan memiliki pemahaman nilai-nilai sosial yang sebjektif
dan liberal.

Budaya Massa dan Budaya Populer
Pengertian budaya massa secara umum ditandai dengan, orang-orang yang kurang memiliki
kesadaran diri, kurang memiliki identitas diri, tidak bisa bergerak secara terorganisir untuk mencapai
suatu tujuan, komposisi yang selalu berubah dan berada dalam wilayah yang selalu berubah pula.
Menurut McQuail pengetian massa memiliki dua makna, yang pertama makna positif yang berarti
kekuatan dan solidaritas dikalangan pekerja biasa saat mencapai tujuan tertentu. Kemudian makna
negatif, yaitu berkaitan dengan kerumunan yang tidak teratur, bebal, tidak memiliki budaya dan
rasionalitas.
Hubungan masyarakat yang longgar, kurang mengenal antara satu dengan yang lainnya dan interaksi
yang kurang, sehingga media massa merupakan perantara dalam memenuhi kebutuhan dalam
berinteraksi di dalam masyarakat terutama masyarakat yang berada di wilayah perkotaan. Media
massa juga berupaya menyesuaikan dengan khalayak yang heterogen dan berasal dari berbagai
kultural, produk media massa akhirnya dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat diterma oleh
banyak orang. Namun masyarakat yang disebut sebagai masyarakat media atau pengguna media
massa ini harus memiliki persyaratan tertentu, seperti dapat membaca sebelum menggunakan
produk media massa sepeti majalah dan masyarakat harus memiliki pesawat radio, tv, dsb untuk
dapat memperoleh hasil-hasil dari produk dari media massa.

Budaya populer merupakan budaya yang banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat
dinikmati oleh kalangan orang tertentu, seperti kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan
tubuh, dan sebagainya. Suatu budaya yang sudah termasuk sebagai unsur populer apabila ia sudah
memasuki dunia hiburan. Kebudayaan populer lebih banyak berpengaruh pada kelompok orang
muda dan dikarenakan lebih banyaknya mempertontonkan sisi hiburan, hal tersebut mengesankan
seseorang lebih konsumtif. Kesenangan yang tertanam dalam kehidupan manusia melalui dunia
hiburan tadi, dapat membentuk budaya manusia itu sendiri dan kesenangan yang larut dalam
kebutuhan yang besar terkadang mejadi eksistensi tersendiri dalam kehidupan mereka.