makalah materia medika dan terapi

MAKALAH
MATERIA MEDIKA DAN TERAPI
5 TANAMAN OBAT
”Sirsak, Pule, Pala, Ketumbar dan Jati Belanda ”

Oleh :
NAMA
NIM
KELAS

: RACHMAN KADIR
: 12.201.0882
: K.12

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya lah

akhirnya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
lancar. Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu memberikan pengetahuan dan semangatnya dalam menyelesaikan
makalah ini. Namun sebagaimana layaknya seorang pemula, saya menyadari betul
bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran akan
senantiasa diterima dengan terbuka demi tersempurnanya makalah ini. Akhirnya saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi
pembaca.

Makassar, 22 september 2014

DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………........
Daftar Isi……………………………………………………………..........
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………….……………………..……….…...........
B. Rumusan Masalah……………………………………………......
C. Tujuan ……………………………….……………………...........
BAB II PEMBAHASAN
A. Sirsak (Annona muricata L. ).........………….……………….......

B. Pule (Alstonia scholaris R. Br. )……..…..……………………….
C. Pala (Myristica fragrans Houtt).....................................................
D. Ketumbar (Coriandrum sativum L.)..............................................
E. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)..…......………………...
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. kesimpulan………....…………………………………………….
B. Saran………………….......………………………………………
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

I
Ii
1
2
2

3
7
11
13
17
20
20

Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.
Disamping itu tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk
perkembangan makhluk hidup. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan
beraneka ragam tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang beriklim
tropis, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur, sangat cocok sebagai tempat
tumbuh kembangnya berbagai macam tanaman, dari berbagai macam jenis atau
spesies. Tanaman yang tumbuh subur tersebut tidak hanya tanaman yang asli berasal
dari tanah Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal dari luar negeri
seperti: Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan tumbuh subur
setelah mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah (Belanda, Inggris,
Jepang).
Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan

berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di
karenakan berbagai zat-zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan
mengenali tanaman yang berkhasiat obat maka diperlukan sistem pengklasifikasian
atau pengelompokan berdasarkan perawakan, ciri morfologi, habitatnya dan
manfaatnya. Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya tidak sekeras efek dari
obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah menerima obat dari
bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat kimiawi. Penemuan obatobatan modern dewasa ini ternyata mendukung penggunaan obat tradisional, banyak
obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Dalam makalah ini akan
dijabarkan beberapa tanaman yang berkhasiat obat yaitu Sirsak (Annona muricata L.),
Pule (Alstonia scholaris R. Br.), Pala (Myristica fragrans Houtt), Ketumbar
(Coriandrum sativum L.), Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) beserta
klasifikasian, pendeskripsian, ciri-ciri morfologi, kandungan zat berkhasiat dan
kegunaannya di dunia farmasi.
B.

Rumusan Masalah

Sebelum membahas lebih lanjut, pembahasan makalah ini akan dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana pendeskripsian dan klasifikasi tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala,

Pule dan Sirsak ?
2. Bagaimana ciri-ciri morfologi tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan
Sirsak ?
3. Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung pada tanaman Jati belanda,
Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak ?
4. Apa kegunaan tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak di dunia
farmasi khususnya tentang pengobatan ?
5. Bagaimana ciri-ciri makroskopik dan mikroskopik dari tanaman Jati belanda,
Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mampu mengetahui klasifikasi, deskripsi, perawakan dan ciri-ciri morfologi dari
tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak.
2. Mampu menyebutkan zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya.
3. Mampu mengetahui kegunaanya di dunia farmasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sirsak (Annona muricata L. )

Nama umum
Indonesia:

Sirsak, nangka sabrang, nangka walanda

Inggris

:

Soursop

Melayu

:

Durian Belanda, Durian Benggaka,

Vietnam :

Mang Cau Xiem


Thailand :

Thurian Thet, Thurian Khaek

Pilipina

Guyabano, Atti, Illabanos

:

Sirsak

1. Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Magnoliidae

Ordo

: Magnoliales

Famili

: Annonaceae


Genus

: Annona

Spesies

: Annona muricata L.

2. Morfologi
Pohon tinggi 3 – 8 m. Daun memanjang, bentuk lanset atau bulat telur
terbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit, panjang 6 – 8 cm, tepi rata.
Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun, bau tak enak. Daun kelopak
kecil. Daun mahkota berdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning,
panjang 3,5 – 5 cm, 3 yang terdalam bulat telur, kuning muda. Daun kelopak

dan daun mahkota yang terluar pada kuncup tersusun seperti kutup, daun
mahkota terdalam secara genting. Dasar bunga cekung sekali. Benang sari
banyak. Biji hitam dan daging buah putih. Pohon buah dari hindia barat.
3. Kandungan Kimia
Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, minyak esensial,

reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine, higenamine.
Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa.
Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2 yang
cukup banyak. Biji bersifat racun dan dapat digunakan sebagai insektisida
alami, seperti juga biji srikaya.
4. Manfaat dan Khasiat
a. Mencegah dan Menyembuhkan Kanker
b. Mencegah dan menyembuhkan kanker payudara, prostat, paru-paru,
pankreas
c. Mengobati tekanan darah tinggi
d. Mengobati strok ringan
e. Mengurangi kadar kolesterol

5. Makroskopik (Daun Sirsak)
Daun tunggal warna kehijauan sampai hijau kecoklatan, helaian dau
seperti kulit, bentuk bundar panjang. Lanset atau bundar telur terbalik,

panjang helaian daun 6 cm sampai 18 cm, lebart 2 cm sampai 6 cm. Ujung
daun meruncing pendek, pangkal daun runcing, tepi rata, panjang tangkai
daun lebih kurang 0,7 cm, permukaan licin agak mengkilat, tulang daun

menyirip, ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah.
6. Mikroskopik (Daun Sirsak)
a. kutikula tebal.
b. sel epidermis bawah lebih kecil dari epidermis atas, bentuk tidak
beraturan dengan dinding bergelombang.
c. terdapat stomata tipe anomositik
d. Rambut penutup bentuk lurus, terdiri atas 2 sel sampai 3 sel.
e. Terdapat sel sekresi
f. Fragmen pembuluh kayu dengan penebalan ganda.
7. Ramuan Obat Tradisional
 Obat tradisional penyakit kanker
Resep daun sirsak sebagai obat kanker menggunakan dosis 7, 10,
15, 17, 21, atau 31 lembar tergantung dari parah tidaknya (stadium)
kanker secara kondisi pasien. Jika kondisi penderita kanker lemah
kemudian mengkonsumsi ramuan daun dalam dosis tinggi misal 15
lembar dan menimbulkan efek samping sesak nafas, dosis diturunkan
menjadi 7 atau 10 lembar.
Cara membuat ramuan obat :
Rebus daun sesuai stadium kanker pasien, tambahkan 4 gelas air
bersih, sepucuk sendok teh garam dan 5 lembar daun sirih. Tunggu hingga
tersisa 3 gelas air rebusan daun sirsak. Minum ramuan tersebut 3 kali
sehari.
 Mengobati tekanan darah tinggi

Manfaat lain daun ini adalah untuk mengobati hipertensi atau
tekanan darah tinggi dengan cara meminum air rebusan secara teratur
sampai tekanan darah menurun.
Bahan-bahan :
1.

10 lembar daun tanaman sirsak

2.

Daun salam secukupnya

3.

4 gelas air

4.

Sedikit garam

5.

Madu asli jika ada

6.

Rambut jagung manis muda

Cara membuat obat herbal hipertensi :
Rebus daun sirsak bersama daun salam dan 4 gelas air. Tambahkan
garam dan madu kemudian tunggu hingga tersisa 2 – 3 gelas air. Atau bisa
juga dengan merebus daun sirsak dengan rambut jagung manis yang
masih muda. Minum ramuan tersebut 2 – 3 kali sehari sampai tekanan
darah turun.
 Mengobati stroke ringan
Kegunaan tanaman sirsak selanjutnya adalah melancarkan aliran
darah pada penderita stroke ringan (belum parah).
Bahan-bahan :
1.

10 – 21 lembar daun sirsak

2.

Tanaman sirih bumi (lihat gambar di atas)

3.

5 gelas air

4.

Garam dapur

Cara membuat obat stroke ringan :
Ambil daun tanaman sirsak kemudian rebus bersama 5 tanaman
sirih bumi dalam 5 gelas air. Tunggu sampai tersisa 3 gelas air rebusan.
Minum ramuan obat tersebut dalam sehari.

 Mengurangi kadar kolesterol
Daun sirsak juga memiliki kegunaan untuk mengurangi kadar
kolesterol dalam darah agar menjadi normal. Caranya dengan merebus 3 –
5 lembar daun dalam 3 gelas air. Angkat dan saring setelah tersisa 1 gelas
kemudian minum secara rutin setiap hari selama sebulan.
B. Pule (Alstonia scholaris R. Br. )
Nama umum
Indonesia: Pule
Pilipina : Dita

1.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

2.

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Gentianales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Alstonia

Spesies

: Alstonia scholaris R. Br.

Morfologi
Pohon: sangat tinggi, besar, tinggi sampai 15 m besar 60 cm, banyak
getah, kayunya sangat ringan, tidak keras, bingkas, semuanya gubal, tidak
ada galihnya, tumbuh 900 m di atas permukaan laut. Kulit: kelabu, tidak
berbau, pahit. Getah: putih sangat pahit seperti cautchouc. Akar: kecil, pahit.

3.

Kandungan Kimia

Alkaloida: ditamine, ditaine (echtitamine), echi-kaoetchine; zat pahit:
echeretine, echicherine, echitene, dan echieteine.
4.

Manfaat dan Khasiat
a. Rasa nyeri karena tusukan
b. obat tukak di dalam hidung (yang bukan difteri)
c. sebagai tonikum
d. Ekspektoran
e. pada perut kembung dan ginjal yang membesar
f. obat penyakit kulit
g. disentri
h. memperkuat lambung
i. obat diabetes
j. demam
k. darah tinggi
l. dan malaria

5.

Makroskopik (Kulit Pule)
Kulit batang dan cabang terdiri dari potongan-potongan menggulung
atau kadang-kadang berbentuk pipa, tebal sampai lebih kurang 3 mm.
Permukaan luar sangat kasar, tidak rata. Mudah mengelupas, banyak retakretak membujur dan melintang, warna permukaan hijau kelabu, coklat
mudah atau coklat kehitaman, intisel berbentuk lonjong, warna putih kelabu.
Terletak melintang. Permukaan dalam bergaris halus, juga terdapat retakretak melintang, warna permukaan kuning kecoklatan sampai coklat kelabu
tua. Mudah dipatahkan, bekas patahan kasar dan agak berserat.

6.

Mikroskopik (Kulit Pule)
a. Jaringan gabus
b. Jaringan gabus dengan sel membatu
c. Sel parenkim korteks mengandung butir pati
d. Hablur kalsium oksalat berbentuk prisma
e. Butir pati berbentuk bulat, umumnya butir pati tunggal, kadang majemuk.
f. Korteks bagian dalam dengan sel batu
g. Saluran getah, serabut, jaringan floem, dan jari-jari empulur.

7.

Ramuan Obat Tradisional

 Kulit (lapisan dalam digosok dengan air, obat dalam): sebagai tonikum;
ditambah air jeruk dan air sedikit. Ekspektoran, amarum (ditambah cuka):
pada perut kembung dan ginjal yang membesar, (ditambah daun kelinci
daun sembung dan air) sebagai febrifugum: dibuat bersih, direbus dengan
cuka dalam panci tertutup ditambah, kunyit, gula, dan biji pala, obat
penyakit kulit. Daun: obat sifilis, obat sakit usus, obat cacing, obat diare
menahun, disentri, obat diabetes, dan malaria.
 Demam
kulit batang pulai sebanyak 3 g dicuci bersih lalu direbus dengan 1
gelas air selama 15 menit, kemudian dinginkan dan disaring, tambahkan 1
sendok makan madu dan diaduk merata, diminum. Atau kulit batang
bagian dalam diremas-remas dengan daun kelici (Caesalpinia crista Linn.)
dan daun sembung, tambahkan sedikit air, kemudian diperas dan saring,
diminum.
 Malaria
kulit batang pulai yang sudah digiling menjadi bubuk sebanyak 2
sendok makan, rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas,
dinginkan dan disaring, diminum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai
sembuh. Selama minum obat ini, hindari makanan yang asam dan pedas.
Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai hitam.
 Memperkuat lambung
kulit batang pulai lapisan sebelah dalam diremas-remas dalam air,
kemudian air remasan diminum.
 Perut kembung, limpa membesar
kulit batang pulai bagian dalam diremas-remas dengan air
dicampur cuka, lalu diminum.
 Darah tinggi
kulit batang pulai 1/4 jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo
sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing-masing
1/4 genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari, semua dicuci lalu
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 1/4 gelas, dinginkan dan disaring, dibagi untuk 3 kali minum.

 Kencing manis/Diabetes mellitus
kulit batang pulai sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong,
rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa ½ gelas, dinginkan dan
disaring, minum 1/2 jam sebelum makan, sehari 2 kali.
 Borok bernanah
daun pulai kering digiling menjadi serbuk, taburkan pada borok
bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2 kali sehari,
sampai sembuh.
C. Pala (Myristica fragrans Houtt)
Nama umum
Indonesia : Pala
Inggris : Nutmeg
Cina
: rou dou kou

Pala
1.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

2.

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Magnoliidae

Ordo

: Magnoliales

Famili

: Myristicaceae

Genus

: Myristica

Spesies
Morfologi

: Myristica fragrans Houtt

Pohon bertajuk rimbun. Tinggi sampai 18 m, kulit kayu kasar, warna
coklat kehitaman, cabang-cabang mendatar. Daun bial diremas berbau keras
sepertibijinya, bentuk bundar telur, elip lonjong, ujung lancip sampai
runcing, permukaan atas berwarna hijau gelap, mengkilat terdapat bintikbintik halus, bila masih mudah berbulu pendek dan jarang, kemudian
menjadi gundul panjang 5 cm sampai 15 cm, lebar 3 cm sampai 7 cm.
Perbungaan berupa malai, keluar diketiak daun biasanya berbentuk payung,
warna kuning terrang bila masih muda berbulu halus, dan kemudian gundul.
Buah licin berwarna kekuningan, agak bulat, panjang 3 cm sampai 6 cm,
lebar 3 cm sampai 5,5 cm. Biji coklat, coklat kehtaman, bulat lonjong,
dalamnya berongga, kulit ari berwarna putih kekuningan, kemudian berubah
menjadi merah tua, mengkilat, berbau wangi yang keras.
3.

Kandunag Kimia
Kulit: minyak terbang. Daun: minyak terbang tak berwarna, cair, encer,
bau enak.

4.

Manfaat dan Khasiat
Obat kejang lambung, obat diare afrodi siakum.

5.

Makroskopik (Biji Pala)
Bentuk inti biji bulat telur, panjang 2 cm sampai 3 cm, lebar 1,5 cm
sampai 2 cm. Warna permukaan luar coklat mudah sampai coklat kelabu
dengan bintik dan garis-garis kecil berwarna coklat tua sampai coklat tua
kemerah-merahan. Permukaan luar juga beralur dangkal yang berupa
anyaman jala.

6.

Mikroskopik (Biji Pala)
a. Perisperm primer terlihat tangensial
b. Endosperm dengan butir pati dan aleuron
c. Perisperm sekunder dengan sel minyak
d. Butir patih
e. Berkas pembuluh

7.

Ramuan Obat Tradisional

 Mengatasi mual-mual dan muntah
Pala juga dapat dipakai sebagai ramuan tradisional untuk mengatasi
rasa mual dan muntah-muntah, caranya dengan menyeduh 1 sendok teh
pala halus dengan ¼ sendok teh garam halus dengan air hangat sebanyak
1 gelas, kemudian diaduk sampai rata dan diminum ketika masih dalam
keadaan hangat bersama-sama dengan ampasnya.
 Untuk mengatasi masuk angin, sakit maag dan cegukan
Penggunaan buah pala sebagai ramuan tradisional yang berguna
untuk mengatasi masuk angin, sakit maag dan cegukan dapat dilakukan
dengan cara mencampurkan 100 ml air hangat dengan 1 sendok teh pala
halus dan 2 sendok teh bubuk buah pisang batu, kemudian diminum
ketika masih hangat.

D. Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Nama umum
Indonesia : Ketumbar, katuncar (Sunda)
Cina
: hu sui, yuan sui, xiang cai

1. Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Apiales

Famili

: Apiaceae

Genus

: Coriandrum

Spesies
: Coriandrum sativum L.
2. Morfologi
Batang basah: tegak tinggi sampai 1 m, ditanam (tidak liar), ditanam
rendah dan dipegunungan. Tumbuhan yang masih segar (wan soei) selalu
dijual dengan bawang cina dan kucai.
3. Kandungan Kimia
Minyak atsiri mengandungd-linalool, geraniol, borneol.
4. Manfaat dan Khasiat
Untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan rasa loyo (mual),
karminatif, spasmolitik, stomakik.
5. Makroskopik (Buah Ketumbar)
Buah kremokarp, merikarp saling berikatan pada tepi sehingga buah
berbentuk bulat; garis tengah 2 mmsampai 5 mm, warna kuning kecoklatan
atau coklat keunguan; pada ujung buah terdapat 5 sisah daun kelopak kecil
dan satu stilopodium pendek; pada permukaan tiap merikarp terdapat 4
sekunder yang membujur, menonjol dan lurus; diantara rusuk sekunder
terdapat 5 rusuk primer membujur, berkelok-kelok dan kurang menonjol;
gagang buah pendek atau tidak ada.
6. Mikroskopik (Buah Ketumbar)
a. Epikarp terdiri dari selapis sel kecil berdinding agak tebal
b. Jaringan parenkim dengan sel-sel termanpat dan berdinding tipis.
c. Jaringan sklerenkimatik yang tersusun membujur dan tangensial
d. Sel parenkim bernoktah
e. Pembuluh kayu
f. Hablur kalsium oksalat
7. Ramuan Obat Tradisional
 Perut Kembung
Bahan yang diperlukan:
a. beberapa biji ketumbar
b. bawang merah
c. dan buah pinang secukupnya.

Cara meracik:
Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian dicampur
air dan diaduk sampai merata.
Cara pemakaian:
Ramuan tersebut ditempelkan pada bagian yang sakit (perut).
 Sakit Kepala
Bahan yang diperlukan:
a. ketumbar
b. biji pinang
c. daun sirih
d. rimpang bangle dan
e. pacar jawa.
Cara meracik:
Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian dicampur
air dan diaduk sampai merata.
Cara pemakaian:
Ramuan tersebut ditempelkan pada bagian yang sakit.
 Tekanan Darah Tinggi
Bahan yang diperlukan:
a. ketumbar dan
b. daun seledri secukupnya.
Cara meracik:
Ketumbar direbus sampai mendidih kemudian ditambahkan
seledri, air rebusannya disaring.
Cara pemakaian:
Air rebusan tersebut diminum secara rutin.
 Batuk
Bahan yang diperlukan:
a. 100gr ketumbar
b. 100 gr kapulaga
c. 100 gr daun jinten
d. 50 gr jahe
e. 300cc madu
f. 10 gr bawang merah
g. 100 gr pegagan
Cara meracik:
Semua bahan direbus dengan 800 cc ar, selama 1 jam lalu disaring
dan bubuhkan madu.
Cara pemakaian:
Ramuan ini diminum 3 kali sehari sebanyak 15 cc.

E. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)
Sinonim
Guazuma tomentosa Kunth.
Nama umum
Indonesia: Jati belanda
1.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

2.

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Dilleniidae

Ordo

: Malvales

Famili

: Sterculiaceae

Genus

: Guazuma

Spesies
: Guazuma ulmifolia Lamk
Morfologi
Pohon: bertumbuh cepat, tinggi sampai 20 m didatangkan dari amerika
bagian tengah. Daun: pada pangkalnya berbentuk jantung tak sama, bulat
telur, panjang menajam, bergerigi ganda, di bawah kelabu, berbulu. Bunga:
kuning dengan titik merah, dalam malah rata d ketiak, panjang 2 x
tangkainya. Buah: buah keras beruang 5, berwarna hitam seperti kutil,
bebentuk telur berbalik, agak bersegi, dengan bungkul halus terletak dalam
kotak kuning mengandung banyak lendir, rasanya manis.

3.

Kandungan Kimia
Kulit: lendir 10 %, asam damar 9,3 %, zat samak 2,7 %. Zat pahit
sedikit, glycose (sakar anggur), dan minyak lemak.

4.

Manfaat dan Khasiat
Biji: menghentikan diare, juga obat untuk menjadi kurus. Kulit dalam:
adstringens, diaforetikum, perekat, obat elemfatiasis.

5.

Makroskopik (Daun Jati Belanda)
Daun tunggal bentuk bundar telur sampai lanset, panjang helai daun 4
cm sampai 22,5 cm, lebar 2 cm sampai 10 cm, pangkal dau berbentuk
jantung yang kadang-kadang tidak setangkup, ujung dau meruncing, pinggir
dau bergigi, permukaan dau kasar, warna hijau kecoklatan sampai coklat
muda; tangkai daun panjang 5 mm sampai 25 mm.

6.

Mikroskopik (Daun Jati Belanda)
a. Rambut kelenjar dan rambut penutup bentuk bintang
b. Epidermis atas dan epidermis bawah
c. Jaringan palisade, bungakarang, stomata, berkas pembuluh, sklerenkim
dan hablur kalsium oksalat.
d. Sel lendir atau saluran lendir

7.

Ramuan Obat Tradisional
 Peluruh kolesterol
Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air
panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak
hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu.

 Pereda Diare
Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr
serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali
sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya. Catatan: Orang
yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini.

 Pelangsing

Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan
sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu
setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan
minum. Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih
guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini,
tetaplah minum banyak air putih.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Walaupun tanaman yang dipaparkan diatas semuanya sederhana, tapi
memiliki khasiat yang luar biasa dalam segi penyembuhan meskipun tanaman
herbal

umumnya

lebih

lambat

dalam

pengobatan

penyakit

dibanding

penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara
tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan
sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak
khasiat.

B. Saran
Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal
yang ada di sekitar kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.

Daftar Pustaka
Dirjen POM, 1978.”Materia Medika Indonesia, jilid II”. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.

Dirjen POM, 1980.”Materia Medika Indonesia, jilid IV”. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
Dirjen POM, 1989.”Materia Medika Indonesia, jilid V”. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
J. Kloppenburgh – Versteegh, 2006.”Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I”, Alih
Bahasa dan Saduran : drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press.
Sastroamidjojo, Seno, Dr. 1997.”Obat asli Indonesia”. Dian Rakyat: Bandung.
Van Steenis, 2006.”FLORA”. Perca: Jakarta.