Perkembangan Islam dan Garis Besar Ajara

PENGERTIAN ISLAM DAN GARIS BESAR
AJARAN ISLAM
Diajukan kapada Ibu Parihat Kamil , Dra., M.Si untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah PAI 1 (Aqidah)

Disusun oleh :

Rindiantika Rinaldi (10080015001)
Ayushandra Putri Hapsari (10080015004)
Moch. Rey Baskara (10080015008)
Adelia Andhika Putri (10080015012)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2015
1

2

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya,

yang

telah

menganugrahkan

kemudahan,

kelancaran

dan

pemahaman kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tentang

Pengertian Islam dan Garis Besar Ajaran Islam. Untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah PAI (Aqidah) yang dibimbing oleh ibu

Parihat Kamil, Dra., M.Si. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhamad SAW, yang senantiasa mewariskan uswah yang terbaik bagi
umatnya.
Bahkan kami sebagai tim penulis berusaha mendapatkan materi
pembahasan dari berbagai buku tentang Pengertian Islam dan Garis Besar
Ajaran Islam. Kami yakin makalah yang telah kami susun ini sangat jauh dari
sempurna, namun kami berharap dapat memberikan makna dan manfaat yang baik
khususnya bagi tim penulis dan para mahasiswa serta umumnya bagi pembaca
yang lain.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermafaat bagi pembaca pada
umumnnya dan tim penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Bandung,Oktober 2015

Tim Penulis

1


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1
1.3 Tujuan ......................................................................................................
2
1.4 Manfaat ....................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agama Islam
........................................................................................................................
3
2.1.1 Agama Fitrah

........................................................................................................................
6
2.1.2 Agama Tauhid

2

........................................................................................................................
7
2.1.3 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam
........................................................................................................................
8
2.2 Karakteristik Islam
........................................................................................................................
9
2.3 Garis Besar Ajaran Islam
........................................................................................................................
10
2.3.1 Aqidah
........................................................................................................................
10

2.3.2 Syari’ah
........................................................................................................................
13
2.3.3 Akhlak
........................................................................................................................
14
2.4 Skema Ajaran Islam
........................................................................................................................
16

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3

........................................................................................................................
17

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
18


4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, sering dijumpai berbagai permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam praktek ibadah Islam seorang muslim. Untuk itu, maka perlu
sekiranya memahami lagi dari awal. Islam adalah satu-satunya Agama Samawi,
agama sepanjang zaman. Agama, Relgi dan Din menyatakan suatu istilah yang
pada umumnya adalah suatu Credo (tata keimanan) atau adanya suatu mutlak di
luar manusia dan sistem Ritus (tata peribadatan) manusia kepada Tuhan nya serta
sistem Norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya. Sesuai dan sejalan dengan
tata keimanan dan tata peribadatan serta tata kaidah yang dimaksud.
Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas
dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Dalam upaya
memahami ajaran Islam, perlu dipahami dulu pengertian Islam dan apa saja garis
besar dalam agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu
dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam. Hal ini

penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan keislaman yang bersangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari agama Islam dan ruang lingkup dari ajaran Islam?
2. Apa saja yang menjadi pokok-pokok dalam ajaran Islam?

1

1.3 TUJUAN
1. Untuk lebih memahami dan mendalami lagi tentang Islam.
2. Agar menjadi lebih tahu tentang apa saja yang menjadi garis besar dari
ajaran Islam.
3. Agar mendapatkan pemahaman tentang Islam agar menjadi lebih
memahami dan dapat menerapkannya juga mengamalkan dikehidupan.

1.4 MANFAAT
1. Meningkatnya pengetahuan pembaca dan penulis.
2. Mengetahui dan memahami lebih tentang Islam.


2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Ditinjau dari segi ethimologi atau asal-usul bahasa, istilah Islam diambil
dari bahasa Arab, Aslama-yuslimu, yang berarti berserah diri, patuh, taat, tunduk.
Pengertian ini menuntu pemeluknya untuk berserah diri, tunduk, patuh dan taat
kepada ajaran, tuntunan, petunjuk dan peraturan hukum Allah SWT. QS, Ali
Imron; 83, dan QS, An Nisa: 125.
Kata Islam juga berasal dari kata Asslim, artinya perdamaian, kerukunan,
keamanan. Maksudnya agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk
dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan dalam kehidupan pribadi dan
bermasyarakat, baik lahir maupun batin. Jadi, pemeluk Islam dilarang membuat
keributan dan kerusuhan dalam masyarakat, apalagi menganjurkan untuk menjadi
seorang teroris, mengebom tempat-tempat tertentu dengan alasan jihad, hal itu
sungguh bertentangan dengan nilai-nilai Islam. QS, Al Anfal: 61, dan QS,
Muhammad: 35.
Islam juga diambil dari kata Assalam, artinya selamat, sejahtera, bahagia.
Maksudnya, agama Islam menganjurkan pada pemeluknya agar dapat

mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. QS, Az Zumar: 73, dan QS, Yasin: 58.
Islam juga diambil dari kata Salimun: artinya suci dan bersih. Maksudnya
agama Islam menganjurkan pada pemeluknya untuk menjaga kesucian diri
(kehormatan) dan kebersihan diri dan lingkungannya. QS, Asy Syu’aro: 89, dan
QS, Ash Shoffat 84.
3

Dan kata Aslama selanjutnya menjadi pokok kata Islam, sebagaimana
disebut dalam Q.S Ali Imran, 3:19:
”Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiappa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.”
(Al-Kitab: maksudnya ialah Kitan-Kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an.
Dalam ayat lain, Q.S. ali Imran, 3:85 Allah berfirman:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu ) daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orangorang yang rugi.
Ayat yang senada dikemukakan dalam Q.S. Al-Baqarah, 2:136

“Katakanlah (hai orang-orang Mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa
serta apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedabedakan seorangpun di antara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepadaNya.”
Dari ayat ini memberikan penjelasan bahwa agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad SAW tidak lain adalah sebagaimana agama-agama yang dibawa oleh
Nabi-nabi sebelummnya dan agama Islam sebagai agama penyempurna dari
agama sebelumnya.

4

Menurut Endang Saifuddin Ansori (1986:21), bahwa pengertian agama Islam
adalah:
1. Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Kepada Rasul-Nya untuk
disampaikan kepada segenap umat manusia; sepanjang masa dan setiap
persada;
2. Suatu sistem aqidah dan tata-qaidah yang mengatur segala peri kehidupan
dan penghidupan manusia dalam pelbagai hubungan: baik hubungan
manusia dengan Tuhannya, maupun hubungan manusia dengan sesama
manusia ataupun hubungan manusia dengan alam lainnya (nabati, hewani

dan lain sebagainya;
3. Bertujuan keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di
dunia dan akhirat;
4. Pada garis besarnya terdiri atas Aqidah, Syari’ah (yang meliputi Ibadah
dalam arti dan Muamalah dalam arti luas);
5. Bersumberkan Kitab Suci, yaitu kodifikasi wahyu Allah SWT untuk umat
manusia di atas planet bumi ini; yaitu dalam bentuknya yang terakhir
berupa Al-Qur’an al-Karim sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah
sebelumnya, sejak manusia digelar ke atas persada buana ini, yang
kemudian ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah SAW;
6. Selanjutnya dalam tulisan Endang Saipuddin Anshari disebutkan bahwa
menurut Syaikh Mahmud Syaltut dalam buku Aqidah dan Syari’ah, Islam
itu adalah Agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkan tentang
pokok-pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW
dan menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh
manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.
2.1.1 Agama Fitrah

5

Agama Islam yang kita anut adalah agama fitrah. Artinya, agama Islam
ini merupakan agama yang suci sebagaimana hati nurani manusia yang
suci bersih. Agama Islam sangat sesuai dengan hati nurani manusia yang
suci dan bersih. Semua manusia mempunyai hati nurani dan hati nurani
selalu suci. Karena kesuciannya, tidak pernah salah satu atau keliru apalagi
sampai berdusta dan berbohong.
Agama Islam disebut sebagai agama fitrah dalam surah Ar Rum ayat
30:

Artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah
mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia
tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak
beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.”
Agama Islam merupakan fitrah Allah, untuk dianut oleh segenap
manusia di muka bumi ini. Fitrah Allah ini hanyalah untuk manusia yang

6

menghendaki kebenaran dan keadilan yang hakiki. Dan itu semua ada
dalam agama Islam, satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. Maka
dari itu, bila manusia menghendaki kebahagiaan, ketenangan serta
kedamaian hidup, laksanakanlah agama Islam dengan baik dan benar
disertai dengan keikhlasan hanya kepada Allah SWT.
2.1.2 Agama Tauhid
Agama Tauhid dalam arti bahwa semua pemeluk agama Islam
mengakui Allah bahwa Tuhan mereka hanya satu, yaitu Allah SWT, yang
wajib disembah. Oleh karena itu, semua yang beragama Islam diwajibkan
untuk percaya kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang
menciptakan kita, memberi rezeki kepada kita, yang memberi berbagai
kenikmatan serta anugerahnya, dan yang mematikan kita. Dengan
demikian, semua manusia pada hakikatnya hanya bergantung kepada
Allah, karena Allahlah yang menentukan garis hidup manusia beserta
qada dan qadar-Nya. Manusia hanya melaksanakan apa yang menjadi
ketentuan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 25 sebagai
berikut:

Artinya :

7

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan
(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku."
Dalam ayat di atas secara jelas disebutkan bahwa kita sebagai
manusia wajib untuk menyembah kepada Allah SWT. Tidak boleh kita
menyembah selain Allah SWT, sebab termasuk perbuatan yang musyrik
dan dimurkai Allah. Oleh karena itu, Allah SWT, mengutus Rasul-Nya pun
dalam rangka adanya perintah untuk menyembah hanya kepada Allah
SWT. Inilah sebenarnya tugas kita sebagai manusia, dan di samping itu
juga, mendakwahkan kepada semua manusia untuk menyembah kepada
satu Tuhan, yaitu Allah SWT.
2.1.3 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam
Dalam surah Al-Anbiya ayat 21 disebutkan:

Artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”
Dapat dipahami:
1) Ajaran Islam memberikan kesejahteraan bagi seluruh alam;
2) Ajaran Islam dapat digunakan untuk seluruh umat manusia
dan akan menjadi kebaikan bagi yang memanfaatkannya;
3) Dosa umat Nabi Muhammad, siksanya ditangguhkan
sampai hari kiamat.

8

2.2 KARAKTERISTIK ISLAM
Agama Islam mempunyai beberapa ciri-ciri khusus.
a. Rabbaniyah, yaitu agama yang tujuan akhirnya (limit goal) adalah
berhubungan baik dengan Allah. Tujuan dan mengharapkan ridha-Nya.
Seorang Muslim yang orientasi hidupnya hanya mendekatkan diri kepada
Allah, tunduk dan patuh pada Allah dan hanya mengharap ridha-Nya
semata disebut Manusia Rabbani. (QS, Ali Imron:79).
b. Insaniyah, yaitu agama yang sesuai dengan jiwa manusia. Semua perintah
dan larangannya, bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Jadi, Islam sangat
menekankan kemanusiaan (memanusiakan manusia). (QS, Ankabut:45).
c. Syumuliyah, yaitu agama yang berlaku secara universal (seluruh umat
manusia) artinya agama yang berlaku bagi semua zaman, semua
kehidupan, dan semua tempat serta dapat diterima oleh semua manusia di
dunia sampai akhir masa. Dengan kata lain Islam adalah Agama Rahmatal
Lil Alamin. (Q.S, Al-Anbiya’ 107).
d. Wasatiyah, yaitu agama yang bersifat moderat (pertengahan) artinya
agama yang mengajarkan pada pemeluknya agar tidak condong pada
kehidupan materi atau ukhrowi saja. Akan tetapi, dapat memperhatikan
keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat,
spiritual maupun material. (Q.S Al-Baqarah : 201) dan lainnya.
2.3 GARIS BESAR AJARAN ISLAM
Garis besar ajaran Islam atau Risalah Islam itu meliputi tiga hal, yaitu
iman, islam, dan ihsan.
Secara garis besar, ajaran Islam meliputi ajaran tentang sistem credo (tata
keimanan atau tata keyakinan), sistem ritus (tata peribadatan), dan sistem norma

9

(tata kidah atau tata aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain
dan hubungan manusia dengan alam lain), yang diklasifikasikan dalam ajaran
tentang:
A.
B.
C.

Aqidah/Iman
Syari'at/Islam
Akhlak/Ihsan.
Akidah, Syariat, dan Akhlak dalam Islam merupakan satu-kesatuan

yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
2.3.1 AQIDAH
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya
ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih
khas lagi iman.
Di bidang akidah, Islam mengajarkan kepercayaan atau keimanan
terhadap enam hal berikut yang dikenal dengan sebutan Rukun Iman
(Arkan al-Iman).
(1)

Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan dan

mengatur seluruh alam semesta (tauhid rububiyah) dan satu-satunya Tuhan
yang berhak disembah dan dipatuhi ajaran-Nya (tauhid uluhiyah).
(2) Para Malaikat-Nya, antara lain Jibril sebagai penyampai wahyu,
Mikail sebagai penyampai rezeki, Israfil sebagai peniup sangkakala tanda
kiamat, Azroil sebagai pencabut nyawa, Munkar dan Nakir sebagai
penanya di Alam Kubur, Rakib dan Atid sebagai pencatat amal baik dan
buruk manusia, Malik sebagai penjaga neraka, dan Ridwan sebagai
penjaga surga.

10

(3)

Kitab-Kitab-Nya, yakni Kitab Zabur yang diturunkan pada Nabi

Daud, Taurat (Nabi Musa), Injil (Nabi Isa), dan Al-Quran (Nabi
Muhammad).
(4) Para Rasul-Nya sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad sebagai
pembawa agama wahyu bagi manusia.
(5)
Hari Akhirat, yakni alam kehidupan sesudah mati atau setelah
hancurnya alam dunia beserta isinya yang merupakan alam kekal.
(6) Qodho dan Qodar (Takdir), yakni ketentuan Allah tentang segala hal
bagi manusia dan makhluk lain.
“Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta percaya kepada
ketetapan Allah (takdir), baik yang bagus maupun yang buruk” (H.R.
Muslim dari Umar).
Keimanan terhadap enam hal tersebut harus ditindaklanjuti dengan amal
atau tindakan nyata dan bersikap memegang teguh (istiqomah)
keimamannya itu.
“Iman itu meyakini dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan
mengamalkan dengan anggota badan” (H.R. Muslim).
“Katakanlah, Aku beriman kepada Allah kemudian pegang teguh
(istiqamah) keimanan itu.”
Yang dimaksud dengan iman kepada Allah ialah, kepercayaan di
dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan.
Keimanan kepada Allah adalah suatu prinsip dasar dalam ajaran Islam
sebagai pengakuan terhadap Allah sebagai Tuhan pencipta manusia dan
segenap alam semesta.
Pernyataan keimanan yang paling mendasar ialah ucapan Dua Kalimat
Syahadat.
Syahadat pertama: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
Merupakan pengakuan dan eksistensi Allah sebagai Tuhan. Pengakuan
terhadap Allah sebagai satu-satunya Tuhan mengandung arti:

11

1. Rububiyah, yaitu sifat ketuhanan yang menciptakan alam, memelihara
dan mendidiknya. Makna Rububiyah ini pun merupakan pengakuan
eksistensi yang hakiki hanyalah Allah, manusia dan seluruh makhluknya
adalah wujud atas kehendak-Nya.
2. Uluhiyah, yaitu sifat ketuhanan yang berarti Tuhan yang tunggal yang
wajib disembah dan diminta pertolongan. Hal ini mengandung arti
pengakuan terhadap Allah satu-satunya pencipta, segala sesuatu datang
dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Hubungan antara Allah dengan
manusia adalah hubungan antara Tuhan dan makhluk, maka penyembahan
kepada selain Allah adalah dosa besar.
Sedang Syahadat yang kedua: Aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah utusan Allah, memberi pengertian bahwa seseorang tunduk dan
percaya serta sedia menjadi pengikutnya, yang diimplementasikan dengan
percaya bahwa Muhammad sebagai utusan Allah sesuai dengan berita
kenabian kepada Nabi-nabi sebelumnya. Dan mengakui Nabi Muhammad
sebagai contoh sempurna bagi seluruh pengikutnya.
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata 'Tuhan kami ialah Allah',
kemudian mereka tetap lurus (istiqamah) dalam keimanannya, niscaya
turun kepada mereka malaikat menyampaikan pesan kepada mereka
bahwa janganlah kalian takut dan bersedih, dan bergembiralah dengan
surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian!" (Q.S. Fushilat:30).
2.3.2 SYARI’AH
Menurut Etimologi Syari’ah: artinya jalan, aturan. Sedangkan
menurut terminologi Syari’ah Tata Peribadatan yang mengatur:
(a) Hubungan langsung dengan Allah SWT (hablum minallah)
(b) Hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).
Syari’at Islam yang mengatur hubungan langsung manusia denga
Tuhan disebut Ubudiyah atau ibadah dalam arti khas.

12

Yang pertama dikenal pula dengan sebutan ibadah mahdhah, yakni
ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji; sedangkan yang kedua dikenal
dengan sebutan ibadah ghair mahdhah dan mu'amalah, meliputi ajaran
tentang aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, keluarga, dan
aspek kehidupan duniawi lainnya.
Ibadah mahdhah disebut pula lima fondasi Islam (Rukun Islam,
Arkanul Islam), yakni ikrar syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.
Dengan kelima hal itulah keislaman seseorang dibangun.
“Islam itu dibangun oleh lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada
bulan Ramadhan, dan beribadah haji” (H.R. Bukhori dan Muslim),
Ibadah ghair mahdhoh atau mu’amalah meliputi dua hal:
(a)
Al-Qanunul Khas (Hukum Perdata) meliputi mu’amalah hukum
niaga, munakahat (hukum nikah), waratsah (pewarisan), dll.
(b) Al-Qanunul ‘Am (Hukum Publik) meliputi jinayah (hukum pidana),
khilafah (hukum negara), jihad (hukum perang dan damai), dan
sebagainya[1]. Di dalam hukum publik ini juga termasuk konsep-konsep
sosial, ekonomi, budaya, dan politik Islam.
2.3.3 AKHLAK
Akhlak (khalaqa) yang artinya berbuat. Di bidang akhlak, Islam
mengajarkan pedoman sikap mental atau budi-pekerti dalam bergaul atau
berhubungan dengan Allah SWT sebagai Tuhan, dengan sesama manusia,
dan dengan alam sekitarnya.
Bahkan, bidang akhlak ini menjadi sasaran inti misi Islam,
sebagaimana

dinyatakan

oleh

Nabi

Muhammad

dalam

sebuah

haditsnya, "Sesungguhnya aku diutus (Allah SWT) untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia".

13

Akhlak adalah penentu baik-buruk perilaku seseorang. “Penentu”
itu adalah ada atau tiadanya kesadaran dalam diri seseorang tentang
pengawasan dari Allah atas segala perilakunya.

Akhlak dalam Islam meliputi:

(a) Akhlak terhadap Allah, yakni bagaimana seharusnya kita bersikap
terhadap Alllah SWT.
(b) Akhlak terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memperlakukan
diri sendiri dalam menjalani hidup ini.
(c)

Akhlak terhadap sesama manusia, yakni tata cara bergaul dengan

sesama manusia.
(d) Akhlak terhadap alam semesta, yakni bagaimana seharusnya kita
memperlakukan flora dan fauna, termasuk sikap kita terhadap makhlukmakhluk gaib (jin, setan, dan malaikat).

14

2.4 SKEMA AJARAN ISLAM

15

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui rasulrasulnya,berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,
manusia dengan manusia dan manusia dengan alam yang berlangsung dari satu
generasi ke generasi selanjutnya dan merupakan rahmat, hidayat, dan petunjuk
dari Allah SWT.
Islam adalah agama Fitrah, agama Tauhid, dan agama yang merupakan
rahmat seluruh alam. Yang mempunyai ciri-ciri khas
Rabbaniyah, Insaniyah, Syumuliyah, Wasatiyah
Adapun ruang lingkup ajaran Islam yang meliputi: Aqidah, Syari’ah, dan
Akhlak.

DAFTAR PUSTAKA

16

LSIPK Unisba, 2015. Aqidah Buku Panduan Pendidikan Agama Islam (PAI),
Bandung: LSIPK Unisba.
Wahyudin, dkk, 2009. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:
Grasindo.
Kurniawan, Beni, 2004. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: Grasindo.
Al-Qardhawi, Yusuf, 1996. Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Surabaya:
Risalah Gusti.
Suryana, Toto, dkk, 1997. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,
Bandung: Tiga Mutiara.
Anshari, Endang Saifuddin, 1980. Kuliah Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di
Perguruan Tinggi, Bandung: Pustaka Salman.

17