Assalamualaikum dan Wr dan Wb

Assalamualaikum Wr Wb
Pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan YME, bahwa kita dapat berkumpul di NIT untuk
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-61. Peringatan ini menjadi semakin unik,
karena dua hal :
1. kita merayakan di negeri orang
2. peringatan HUT RI dalam bentuk upacara, terakhir dilakukan tahun 1997, sebelum Krismon,
saat ketua PPI Jepang Tengah dipegang oleh Sdr. Dodi Novi Darwis.
Di hari yang sangat unik ini, saya ingin berbagi sedikit renungan kepada bapak dan ibu, mengenai nilai
baik yang dapat kita ambil dari masyarakat Jepang. Nilai itu adalah “bagaimana mewujudkan suatu
target”. Kita semua tentunya harus bekerja, karena dengan begitu kita dapat hidup. Tapi pandangan tiap
orang terhadap pekerjaannya berlainan. Ada yang menganggap pekerjaan sebagai hukuman, sehingga
dikatakan I hate Monday, atau ada juga yang bilang monday is mondai (jp:masalah). Tapi ada juga
yang menganggap pekerjaan sebagai hobby, sehingga seorang professor Jepang menganjurkan agar kita
saat masuk dalam kehidupan lab. memakai paket seven eleven. Kerja mulai pukul 7 pagi, selesai pk.11
malam.
Saya hobby melihat film, dan kali ini akan mengajak bapak dan ibu membicarakan satu film, yaitu satu
episode project X. Dalam satu kesempatan ada satu filosofi seorang peneliti Jepang yang berkesan di
hati saya. Apa arti pekerjaan atau penelitian bagi anda ? Beliau mengibaratkan idé atau kreativitas itu
sebagai anak. Saat kita dikarunia anak, kita sangat bersyukur. Anak itu kita rawat kasih sayang. Kalau
baik kita puji. Kalau nakal kita ingatkan. Tiap hari kita mencucurkan keringat, bekerja agar bisa
menghidupi anak dan istri kita. Selang berpuluh tahun, barulah kita melihat hasil jerih payah kita

tersebut. Tentunya kita akan sangat bahagia jika anak kita berhasil di sekolah, berakhlak baik. Sama
halnya dengan ide atau kreativitas. Di filem itu filosofi yang beliau sampaikan adalah “Cintailah ide itu
seperti engkau mencintai anakmu”. Saat ide itu timbul, kita perlu rajin mendokumentasikan. Kita
besarkan anak yang bernama “ide” ini setiap hari, kita analisa dari berbagai sisi. Diuji dari sana dan
sini. Kalau eksperimen berhasil kita syukuri, kalau gagal kita cari penyebabnya. Berjam-jam kita
habiskan untuk mengembangkan ide itu agar dapat berhasil. Kecintaan pada ide ini kelak akan berbuah.
Ide atau kreatifitas yang matanglah yang kelak akan berbuah menjadi penemuan yang besar.
Bapak-dan ibu,
Bangsa kita tidaklah kalah dengan bangsa Jepang maupun bangsa lain. Banyak rekan-rekan kita yang
berpresetasi di forum internasional. Jadi secara potensi kita tidak kalah. Hanya saja ada satu
kekurangan yang kadang saya rasakan. Kita kurang tekun dalam mencapai satu sasaran. Di Indonesia
seringkali kegiatan dilakukan secara mendadak dan kurang terencana dengan baik. Sehingga hasil yang
dicapai pun tidak optimal, dan hanya mengejar formalitas. Barangkali hal ini terjadi karena kita kurang
mencintai kegiatan atau pekerjaan itu. Tentunya hal ini dapat dikurangi, kalau kita dapat menumbuhkan
kecintaan pada pekerjaan. Sebagaimana kata filosof : Yang penting bukanlah mengerjakan apa yang
engkau cintai. Tetapi mencintai apa yang engkau kerjakan.
Bapak dan ibu yang terhormat,
Sebagai penutup saya ingin mengutip pesan yang pernah saya dengar dari professor saya. Kata beliau,
kita memiliki dua buah jam. Yang satu jam harian, yaitu sebagaimana yang kita pakai sehari-hari, dan
yang sebuah lagi adalah jam kehidupan. Kalau ingin tahu, jam kehidupan itu, maka bagilah usia anda

dengan 3. Umumya usia kita berada pada kisaran 24 sampai 36. Kalau dibagi 3, berarti jam kehidupan
kita semua di sini, antara 8 sampai dengan 12. Jam 8 sampai 12 adalah masa-masa di mana kita
melakukan aktifitas kehidupan fase pertama. Pada jam tersebut bapak dan ibu tentunya akan sangat
aktif di kantor.
Sama juga dengan kehidupan kita. Usia 24 sampai 36 adalah usia dimana otak kita masih encer, dan
mudah menerima ilmu pengetahuan baru. Ini adalah usia dimana kita mencari bentuk dan merintis karir
kehidupan kita. Semoga di usia yang amat berharga ini, kita dapat berhasil merintis format karir kita di
masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr Wb

Contoh Pidato :
Kita Harus Mandiri
Assalamu'alaikum wr.wb.
Yang kami hormati bapak kepala sekolah. Yang Kami hormati bapak wali kelas. Yang kami hormati
pula bapak dan ibu guru kami. Juga rekan-rekan yang saya cintai.
Pertama-tama kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang maka esa atas curahan rahmat-Nya yang
diberikan kepada kita, sehingga pada kesempatan yang baik ini kita dapat berkumpul, ber-muwajahah
di tempat ini, ditempat yang berbahagia ini.
Rekan-rekan yang saya cintai.
Kita tahu bahwa masa muda masa yang sangat labil. Mudah dipengaruhi oleh banyak faktor baik positif

maupun negatif. Biasanya faktor negatiflah yang lebih cepat diserap oleh kawan-kawan kita yang
lainnya. Ini tentu berakibat buruk terhadap kehidupan dimasa yang akan datang.
Bisa kita lihat diberbagai media baik media cetak maupun elektronik, juga dalam kehidupan sehari-hari
ini. Tingkah laku mereka sangat tidak terpuji. Ini tentu sangat disayangkan oleh kita yang merasa satu
generasi. Mereka ada yang hamil diluar nikah, ada yang ikut geng motor, ada yang bolos sekolah ada
yang jadi pecandu narkoba dan lain sebagainya. Sehingga generasi kita tercoreng oleh tingkah
segelintir dari generasi muda yang tidak bertanggung jawab.
Rekan-rekan yang saya banggakan.
Kita sebagai generasi muda yang masih diberi kesadaran kiranya untuk selalu saling mengingatkan
akan bahaya-bahaya pergaulan bebas di atas, pergaulan negatif di atas. Jangan sampai kita jadi korban
namun kita sendiri tidak merasa bahwa kita jadi korban.
Kiranya sudah bukan saatnya lagi kita mudah tergoda dan terbujuk, bukan saatnya lagi kita tidak punya
pendirian. Kita harus menyadari hidup yang sekali ini harus dimanfaatkan secara baik-baik. Jangan
sampai kita menyianyiakan masa muda ini yang kemudian menyesal dimasa tua.
Kita harus punya prinsip dalam hidup, kita harus mandiri dan mampu membawa diri sehingga bukan
kita yang menjadi korban jaman, bukan kita yang menjadi korban lingkungan. tetapi mari kita menjadi
generasi yang justru mampu membawa perubahan bagi masyarakat.
Sebagai generasi muda, banyak potensi yang bisa kita kembangkan. Banyak potensi yang bisa kita
optimalkan. Bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk kita sendiri. Untuk kebaikan kita dimasa yang
akan datang.

Rekan-rekan dan hadirin yang saya banggakan.
Marilah sudah saatnya kita sebagai generasi muda untuk bangkit dari tidur dan menunjukkan kepada
dunia bahwa kita pun mampu. Kita punya sesuatu yang berharga yang patut diperhitungkan. Kita
pastikan bahwa kita bukan generasi sampah yang bisanya hanya menjadi beban orang tua dan beban
lingkungan.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang :
• pertama, sekuat tenaga kita belajar yang rajin dan tunjukkan kepada orang tua bahwa kitapun
mampu meraih nilai yang terbaik.
• kedua, sekuat tenaga tidak terbawa pengaruh oleh teman-teman kita yang lain yang senangnya
membolos karena suatu saat mereka akan merasakan sendiri akibatnya. Bisa jadi anaknya nanti
akan seperti mereka, susah di atur dan melawan orang tua sebagaimana yang mereka lakukan
saat ini. tentu ini tidak kita harapkan.





ketiga, Berapapun kita dikasih ongkos maka sekuat tenaga untuk bisa mengatur sebaik-baiknya
dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran. Jangan pernah UNIKO-usaha nipu kolot. Karena
ini biang yang membuat kita tidak mendapat berkah dimasa yang akan datang.

keempat, cari teman gaul dan tempat gaul yang positif baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pergaulan kita akan membentuk karakter kita secara perlahan.

Sebagai pelajar barangkali empat langkah sederhana ini bisa kita praktekkan mulai saat ini. Kita
menentukan nasib kita dimasa depan. Karenanya saya berpesan kepada rekan-rekan semua marilah kita
manfaatkan masa muda ini sebaik-baiknya agar masa depan kita cerah.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah kata.
Assalamu'alaikum wr.wb.

Contoh Pidato :
Membangun Semangat Muda
Assalamu'alaikum wr.wb.
Bapak kepala sekolah yang saya hormati, bapak wali kelas yang saya hormati, juga, bapak dan ibu guru
yang saya hormati. Tak lupa kepada rekan-rekan kelas 3 yang saya cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang maka esa atas curahan
nikmat-Nya yang tiada terhingga diberikan kepada kita, sehingga pada kesempatan yang baik ini kita
dapat berkumpul, dalam keadaan sehat wal afiat.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya cintai.
Jika kita melihat kenyataan sekarang ternyata orang-orang sangat dimanjakan oleh jaman. Kemajuan
teknologi yang semakin tinggi ini semakin meninabobokan kita sehingga tidur terlelap. Televisi sudah

memakai remote, hape memiliki fasilitas yang sangat lengkap mulai dari radio, mp3, alat perekam,
kamera, dsb, mobil dengan fasilitas yang lengkap, motor jumlahnya sangat banyak dan ada dimanamana. Di jaman sekarang begitu lengkap tersedia apapun yang diinginkan.
Mematikan televisi tidak perlu jalan kaki cukup menekan tombol remot, menghidupkan motor atau
mobil tidak perlu langsung mengontakkan kunci, cukup tinggal memencet tombol saja. Ini semua
sangat memanjakan pemiliknya. Dibalik semua itu muncul suatu kebiasaan baru yaitu kebiasaan
bermalas-malasan.
Semua jadi serba mudah yang akhirnya sedikit melakukan hal yang sulit atau yang dianggap sulit maka
mereka tidak melakukannya. Malas katanya.
Jika hal ini dibiarkan tentu dampaknya akan sangat buruk bagi mereka dan masa depan mereka. Kita
sebagai kaum mudah juga harus mewaspadai penyakit malas ini. Penyakit malas ini sangat berbahaya
bagi bagi masa depan kita jika ia dibiarkan. lambat laun ia akan membinasakan kita dan membuat kita
tidak bisa berbuat apa-apa tatkala menghadapi kerasnya kehidupan.
Rekan-rekan yang saya banggakan
karenanya marilah mulai saat ini kita sing-singkan lengan baju dan bangkitkan semangat kita. Jangan
biarkan rasa malas membelenggu kita. Jangan biarkan rasa malas mengkungkung kita sehingga kita
menjadi gtenerasi pengecut, menjadi generasi lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Kita harus menjadi generasi yang bisa dibanggakan dan diandalkan. Kita harus mampu menjadi agen
pembaharu untuk lingkungan kita. Masa muda adalah masa penuh semangat, masa muda adalah masa
penuh gairah mari kita arahkan untuk bertindak kearah positif. Kita buat diri kita menjadi contoh
kebaikan yang mampu menularkan semangat kepada rekan-rekan kita yang lainnya.

Ada beberapa cara yang membuat kita mampu mengalahkan rasa malas, diantaranya:
Pertama, Jangan pikir panjang langsung bertindak sekecil apapun. Paksakan diri kita untuk berdiri,
paksa tangan kita untuk menggenggam. Insya allah kemalasan akan mulai menyingkir.
Kedua, Pelihara harapan sukses anda. Harapan adalah kekuatan yang membuat kita sanggup bertahan
dalam kondisi berat apapun. Harapan yang senantiasa mengelora dalam dada akan membinasakan
racun kemalasan yang mengungkung raga kita.
Ketiga, Keluarlah jangan biasakan menyendiri. Bergabungkal dengan sahabat-sahabat yang lain
sehingga dari sana kita bisa jadi terinspirasi oleh omongan-omongan sahabat kita. Yang penting pilih

sahabat-sahabat kita yang memiliki karakter baik dan maju bukan sahabat yang justru berkarakter
buruk yang justru akan membuat kita terpengaruh keburukannya.
Cukup sekian apa yang saya sampaikan. Semoga lain kali kita bisa berjumpa lagi.
Mohon maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan.
Saya ucapkan terima kasih.
Assalamu'alaikum wr.wb.

Contoh Pidato :
Berbakti Kepada Orang Tua
Assalamu'alaikum wr. Wb.
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan

kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga
dan sahabatnya seluruhnya.
Yang terhormat bapak kepala sekolah, yang terhormat bapak dan ibu guru, yang saya banggakan rekanrekan sekalian.
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua. Kita
pun menyadari bahwa orang tua berkuah keringat, siang dan malam banting tulang, memeras pikiran,
sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.
Karena itu saat ini ijinkan saya untuk menyampaikan betapa penting berbakti kepada orang tua.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan.
Alloh yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan
perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk
bertauhid sebagaimana firman-Nya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”
(Al Isro’: 23)
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya cintai.
Alangkah lebih baik jika kita memahami arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua.

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan
berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman:
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua
orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa
amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang
dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata:
“Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau
menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau,
‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di
jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua,
bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya mulyakan.
Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi
siapapun yang durhaka kepada orang tua.Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan
kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau

bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.”
Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)
Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti

terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua
termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits
Ash Shohihah karya Al Imam Al Albani, 2.898)
Alloh pun menegaskan dalam surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja
dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada
orang tua.
Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat
kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak
melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada
Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak
serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho
kedua orangtua.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.
Assalamu'alaikum wr.wb