Asuhan Keperawatan Perilaku Kesehatan Ce

LAPORAN HASIL KEGIATAN KOMUDA
TAHUN 2015

Disusun oleh
Sri Andini Widya Ningrum
(20130320116)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT REFLEKSI KASUS
Paraf
Tanggal

Refleksi kasus

Mahasisw

a

Pembimbing

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada
Tn. DA terkait sistem pernafasannya dengan
mengkaji pola nafas, thorax dan anamnesis, tidak
ditemukan masalah kesehatan actual apapun,
TTVnya normal dengan hasil Nadi 64 kali/menit, RR
Sabtu,
27 Juni 2015

16 kali/menit, TD 110/80 mmHg dan pada pengkajian
thorax pun tidak ditemukan abnormalitas kecuali
tampak bibirnya lebih hitam. Dari anamnesis ia
mengatakan bahwa ia seorang perokok dan sudah mulai
merokok sejak kelas 9 SMP. Berdasarkan teori seorang
perokok yang sudah merokok dalam jangka waktu lama
biasanya akan mengalami batuk-batuk. Namun hal
tersebut tidak ditemukan pada klien.


KASUS
Seorang remaja bernama DA (19 tahun) sudah tidak sekolah dan tinggal bersama
keluarganya. Ia seorang perokok sejak kelas 9 SMP. Anggota keluarganya yang laki-laki pun
merupakan perokok termasuk kakeknya yang dahulu merupakan perokok berat, kini terkena
stroke. Kakek dan neneknya sama-sama memiliki riwayat hipertensi hingga neneknya kini
mengalami kardiomegali. Semua temannya juga seorang perokok.
A. Identitas Klien
Nama

: DA

Usia

: 19 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki


Alamat

: Jalan Kemuning, Ngebel RT01 RW05, Tamantirto, Kasihan.

Agama

: Islam

Status pernikahan

: Belum menikah

Pekerjaan

: tidak bekerja

Tanggal pengkajian

: Sabtu / 27 juni 2015


Tanggal intervensi

: Minggu / 28 juni 2015

B. Keluhan Utama
Klien tidak mengalami masalah kesehatan aktual namun klien merupakan
perokok dan memiliki keinginan untuk berhenti meskipun belum ada dukungan nyata
dari teman maupun keluarga.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan bahwa ia seorang perokok, ia merokok sekitar 3 batang per hari
namun tidak selalu rutin tiap hari.
2. Riwayat kesehatan lalu
Klien mengatakan ia merokok sejak kelas 9 SMP karena ikut-ikutan teman. Ia
juga mengatakan pernah mencoba berhenti merokok namun kembali merokok
karena tergoda teman dan keluarga.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya memiliki riwayat hipertensi. Kakeknya mengalami
stroke sejak kira-kira 2 tahun yang lalu dan nenek buyutnya memiliki penyakit
jantung bengkak (kardiomegali). Klien mengatakan ayah dan paman-pamannya

merupakan seorang perokok berat. Terlihat paman dan ayahnya merokok dirumah
dan tidak ada anggota keluarga lain yang menegur.
D. Analisa Data
No

Hasil pengkajian
TTV
Nadi 64 kali/menit, RR 16 kali/menit, TD 110/80 mmHg
Pemeriksaan fisik thorax
A. INSPEKSI

-

Keadaan umum pola nafas klien normal, regular, tidak ada penggunaan otot tambahan maupun
cuping hidung.

-

Tidak ada retraksi interkosta maupun retraksi supraclavicular.


-

Warna kuku pink muda sedikit putih keunguan. Warna bibir terlihat agak menghitam.

-

Bentuk thorax bagian depan maupun punggung simetris. Tidak ada barrel chest, funnel chest
depresi, kifosis, lordosis,maupun scoliosis.

-

Terlihat pulsasi iktus kordis.

B. PALPASI

-

Teraba iktus kordis di area intercostal 4 dan 5

-


Tidak ada nyeri tekan pada costa dan punggung

-

Ekspansi paru sama, teramati dari gerakan nafas antara sisi kiri dan kanan yang pergerakannya
seimbang.

-

Fremitus suara paru kanan dan kiri sama.

C. PERKUSI

-

Batas paru normal

D. AUSKULTASI


-

Suara paru normal (vesikuler) di sisi kanan dan kiri. Tidak terdengar wheezing, ronchi, maupun
gurgling.

No Data Fokus

Problem

Etiologi

Diagnosa Keperawatan

1

Data Objektif:

Perilaku Kesehatan

Merokok, kurang Definisi :


Bibir terlihat kehitaman.

cenderung berisiko

dukungan social

hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup/
perilaku dalam cara yang memperbaiki status

Data Subjektif:

kesehatan.

Klien mengatakan :
1. merokok sejak kelas 3 SMP.

Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d merokok,

2. Merokok +- 3 batang perhari,


kurang dukungan sosial d/d bibir terlihat kehitaman,

namun tidak pasti setiap hari.

merokok sejak kelas9 SMP dan merokok +-3 batang

3. Merokok karena ikut-ikut teman

per

4. Banyak temannya yang

mencapai

perokok.

hari

mengatakan


5. Ayah dan paman juga seorang

(namuntidakpasti
pengendalian
teman

dan

setiaphari),

yang

optimal

keluarganya

Gagal
(klien
seorang

perokok),

perokok.
2

Data Objektif:
Terlihat

paman

Ketidakefektifan
dan

Kurang

ayahnya manajemen kesehatan dukungan social,

Definisi:
Pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam

merokok dirumah dan tidak ada diri

kebiasaan

anggota

pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak

menegur.

keluarga

lain

yang

terapeutik

hidup

sehari-hari

untuk

memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan

spesifik.
Data Subjektif:
1. klien

mengungkapkan

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b/d

keinginannya untuk mengatasi

kurang dukungan social d/d Terlihat paman dan

penyakit dengan mengatakan

ayahnya merokok dirumah dan tidak ada anggota

bahwa ingin berhenti merokok.

keluarga lain yang menegur, klien mengungkapkan

2. Klien mengungkapkan kesulitan

keinginannya untuk mengatasi penyakit dengan

dengan

regimen

yang

mengatakan bahwa ingin berhenti merokok, dan

ditetapkan/yang harus dijalani

Klien mengungkapkan kesulitan dengan regimen

untuk berhenti merokok dengan

yang ditetapkan/yang harus dijalani untuk berhenti

mengatakan bahwa belum ada

merokok dengan mengatakan bahwa belum ada

dukungan dari keluarga dan

dukungan dari keluarga dan teman yang kebanyakan

teman yang kebanyakan dari

dari mereka adalah perokok sehingga membuat ia

mereka

tergoda untuk kembali merokok.

adalah

perokok

sehingga membuat ia tergoda
untuk kembali merokok.

E. Prioritas Diagnosa
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d merokok, kurang dukungan sosial d/d bibir terlihat kehitaman, merokok sejak kelas9 SMP
dan merokok +-3 batang per hari (namuntidakpasti setiaphari), Gagal mencapai pengendalian yang optimal (klien mengatakan teman
dan keluarganya seorang perokok),

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b/d kurang dukungan social d/d Terlihat paman dan ayahnya merokok dirumah dan tidak
ada anggota keluarga lain yang menegur, klien mengungkapkan keinginannya untuk mengatasi penyakit dengan mengatakan bahwa
ingin berhenti merokok, dan Klien mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditetapkan/yang harus dijalani untuk berhenti
merokok dengan mengatakan bahwa belum ada dukungan dari keluarga dan teman yang kebanyakan dari mereka adalah perokok
sehingga membuat ia tergoda untuk kembali merokok.

F. Nursing Care Plan
No

Hari/Tanggal

Diagnosa Keperawatan

Rencana Keperawatan
NOC

.

Paraf
NIC

1
Minggu, 28

Perilaku

kesehatan

cenderung Acceptance : Health status

Juni 2015

berisiko b/d merokok, kurang Setelah

dilakukan

Health Education

asuhan O :

dukungan sosial d/d bibir terlihat keperawatan selama 1x30 menit  kaji pengetahuan klien tentang
kehitaman, merokok sejak kelas9 kepada

Tn.

SMP dan merokok +-3 batang per keperwatan

DA

masalah

perilaku

kesehatan

kesehatan

khususnya

rokok terhadap tubuh dan gaya

hari (namuntidakpasti setiaphari), cenderung berisiko akan teratasi

hidupnya,

Gagal

lingkungan sosialnya.

mencapai

pengendalian dengan kriteria hasil:

yang optimal (klien mengatakan - Klien mampu mengenali situasi  Identifikasi
kondisi

bahaya

keluarga
faktor

maupun
internal

teman dan keluarganya seorang

atau

kesehatannya

maupun eksternal yang mungkin

perokok),

secara nyata (mampu mengenali

meningkatkan atau menurunkan

perubahan pada tubuhnya akibat
rokok)

perilakunya.
N

- Mampu

menyesuaikan

untuk

mengubah

kesehatannya
baik

menjadi

dengan

membiasakan
terpengaruh

untuk

diri  Tegaskan kepada klien dengan
status

segera terkait efek positif jangka

lebih

pendek dari berhenti merokok

mulai

daripada

tidak

panjangnya.

efek

positif

jangka

untuk  Berikan pendidikan kesehatan

temannya

merokok.

terkait bahaya merokok bagi

- Membuat

keputusan

terkait

kesehatannya
memutuskan

tubuh.

dengan E
dan

meniatkan  Ajarkan strategi yang mungkin

untuk berhenti merokok.

dapat digunakan untuk melawan
kebiasaan atau perilakunya yang

Risk Control: Tobaco Use
Setelah

dilakukan

tidak sehat (merokok)
asuhan C

keperawatan selama 1x30 menit  Kolaborasi
kepada

Tn.

keperwatan

DA

masalah

perilaku

kesehatan

cenderung berisiko akan teratasi
dengan kriteria hasil:

untuk

dengan

mendukung

keluarga
perubahan

perilaku klien yang tidak sehat
(merokok)

1. Klien menjadi lebih paham
terkait

risiko

mengkonsumsi

rokok.
2. Klien memahami peran dan
fungsi layanan kesehatan yang
sesuai

untuk

mengatasi

masalahnya misalnya MTCC.
3. Klien

memahami

cara

menggunakan
mengaplikasikan
strategi

atau
tips

atau

untuk

berhenti

memahami

bagaimana

merokok.
4. Klien

cara untuk menghindari situasi
social yang mendorong untuk
merokok.

G. Evaluasi
Nama klien

: Tn. DA

Usia

: 19 tahun

Alamat

: Ngebel

Diagnosa Keperawatan

:-

Tindakan

: melakukan pengkajian (anamnesis, pemeriksaan fisik thorax)

Hari/Tanggal

: Sabtu/ 27 juni 2015

Waktu

: 14.00 WIB

S

: klien mengatakan :
 Ia seorang perokok dan merokok sejak kelas 3 SMP.
 Merokok +- 3 batang perhari, namun tidak pasti setiap hari.
 Merokok karena ikut-ikut teman
 Banyak temannya yang perokok.
 Ayah dan paman juga seorang perokok.
 Ingin berhenti merokok dan pernah mencoba untuk berhenti namun tidak berhasil
karena tergoda teman dan keluarga yang merokok

O

: Inspeksi
-

:

Keadaan umum pola nafas klien normal, regular, tidak ada penggunaan otot tambahan
maupun cuping hidung.

-

Tidak ada retraksi interkosta maupun retraksi supraclavicular.

-

Warna kuku pink muda sedikit putih keunguan. Warna bibir terlihat agak menghitam.

-

Bentuk thorax bagian depan maupun punggung simetris. Tidak ada barrel chest, funnel
chest depresi, kifosis, lordosis,maupun scoliosis.

-

Terlihat pulsasi iktus kordis.

Palpasi

:

-

Teraba iktus kordis di area intercostal 4 dan 5

-

Tidak ada nyeri tekan pada costa dan punggung

-

Ekspansi paru sama, teramati dari gerakan nafas antara sisi kiri dan kanan yang
pergerakannya seimbang.

-

Fremitus suara paru kanan dan kiri sama.

Perkusi

: batas paru normal

Auskultasi

: Suara paru normal (vesikuler) di sisi kanan dan kiri

A

: Telah dilakukan pengkajian (anamnesis dan pemeriksaan fisik thorax)

P

: Pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok pada minggu, 28 Juni 2015 pukul

16.00 wib
Yogyakarta, 27 juni 2015
Perawat
Sri andini widya ningrum

Nama klien

: Tn. DA

Usia

: 19 tahun

Alamat

: Ngebel

Diagnosa Keperawatan

: Perilaku kesehatan cenderung berisiko

Tindakan

: melakukan intervensi, memberikan pendidikan kesehatan

tentang bahaya merokok.
Hari/Tanggal

: Minggu/ 28 juni 2015

Waktu

: 16.00 WIB

S

: klien mengatakan menjadi lebih termotivasi untuk berhenti merokok

O

: klien terlihat memahami materi penkes yang diberikan dan terlihat antusias

A

: perilaku kesehatan cenderung berisiko teratasi

P

: hasil akan digunakan sebagai bahan penelitian
Yogyakarta, 28 Juni 2015
Perawat
Sri Andini Widya Ningrum

H. Self Diary
Dari proses pelaksanaan komuda tahun ini secara umum berjalan dengan baik dan tanpa
hambatan berarti kecuali dalam proses pencarian pasien atau keluarga yang akan dijadikan
objek pemeriksaan pada komuda kali ini yang sedikit sulit karena banyak dari kami yang

mencari keluarga yang memiliki masalah kesehatan agar kami dapat melihat, mengkaji dan
mengintervensi klien dengan dengan masalah kesehatan. Namun informasi kami tentang
keluarga yang demikian di daerah sekitar UMY sangat terbatas, hal tersebuat membuat kami
berkali-kali ke keluarga yang sama dengan kelompok lain dan sempat juga mendapat
penolakan. Kemudian terkait pelaksanaannya kebanyakan dari kami sudah lupa dengan
materi yang akan digunakan untuk proses pengkajian maupun intervensi sehingga membuat
kami sedikit kebingungan dan sempat terlupa dalam melakukan proses pengkajian. Namun
meskipun demikian saya merasa lebih berkesan komuda kali ini disbanding tahun kemarin
karena pada tahun ini kami mendapat bimbingan yang luar biasa optimal yang membuat kami
lebih paham terkait proses keperawatan khususnya melakukan intervensi dan membuat
asuhan keperawatan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAHAYA MEROKOK

A. Identifikasi masalah
Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang banyak sekali dilakukan
masyarakat, padahal merokok mengakibatkan banyak dampak buruk bagi tubuh si
perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) tersebut.
Kebanyakan dari mereka masih memiliki persepsi yang salah tentang merokok dan
sebagian dari mereka yang sudah mengetahui bahayanya masih belum memiliki
keyakinan yang pasti untuk tidak merokok dan masih terpengaruh oleh lingkungan
yang merokok.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh
terhadap tingginya tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat.

B. Pengantar
Topik

: Rokok

Sub pokok bahasan

: Bahaya rokok terhadap tubuh

Sasaran

: Tn. DA

Durasi

: 15 menit

Hari/tanggal

: Minggu/ 28 Juli 2015

Waktu

: 16.15 – 16.30 WIB

Tempat

: Rumah Tn. DA

Penyuluh

: Sri Andini Widya Ningrum

C. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15 menit tentang bahaya rokok
terhadap tubuh, diharapkan Tn.DA mengerti dampak atau bahaya dari mengkonsumsi
rokok.

4.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. Memahami bahaya rokok bagi tubuh
2. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok
3. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
4. Berhenti mengkonsumsi rokok

D. Metode
-

Ceramah

-

Diskusi

E. Media
-

Materi SAP

-

Lembar balik

F. Waktu dan Tempat
Pukul 16.15 WIB s.d 16.30 WIB
Minggu 28 Juni 2015 di Rumah Tn.DA
G. Garis besar materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe perokok
e. Bahaya rokok
f. Tips berhenti merokok
g. Kesimpulan
H. Kriteria Evaluasi
1. Metode evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : Lisan

3. Jumlah soal

: 1 soal

4. Evaluasi struktur:
-

Tn. DA berada di rumahnya

-

Penyelenggaraan dilaksanakan di rumah Tn.DA

-

Pengorganisasian penyelenggaraan (kontrak waktu) pendidikan kesehatan
dilakukan sebelumnya.

5. Evaluasi proses
-

Klien antusias terhadap materi pendidikan kesehatan

-

Klien merepon proses pendidikan kesehatan dengan baik.

-

Klien bertanya dan menjawab pertanyaan dengan baik.

6. Evaluasi hasil
-

Klien sudah mengerti, memahami, dan mau mencoba melaksanakan tips berhenti
merokok.

-

Klien hadir saat pertemuan

I. Kegiatan penyuluhan

N
o

Kegiatan penyuluhan

Waktu

Metode

3menit

Ceramah

Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkn materi yang akan
diberikan
2

Pelaksanaan :
- Menjelaskan pengertian tentang rokok
- Menjelaskan jenis-jenis rokok & tipe
perokok
- Menjelaskan bahaya Rokok
- Menjelaskan alasan Seseorang harus

7menit
·Ceramah

berhenti/ tidak perlu merokok
- Menjelaskan tips atau cara berhenti
merokok
Evaluasi
- Memberi kesempatan peserta untuk
3

2 menit

bertanya

·Diskusi& Tanya jawab

Terminasi :
4

- Mengucapkan terima kasih atas

3 menit

kesediaan klien.

·Ceramah

- Mengucapkan salam penutup

J. Pengorganisasian
1. Penyuluh

: Sri Andini Widya Ningrum

2. Observer

: Dosen pembimbing (Ibu Baiq Fitria Frisma L, S.Kep., Ns.)

K. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daundaun tembakau yang telah dicacah.
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai

kegiatan

pengamanan

rokok

bagi

kesehatan

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan
2. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan
kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap

sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok
termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di
dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang
digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan
banyak lagi.
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon
monoksida.Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui
menjadi penyebab kanker (karsinogen). Nikotin turut menjadi puncak utama risiko
serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat mangsa penyakit
jantung adalah hasil puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung
merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang
keempat. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan
oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan,
yang akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung,
mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran penghazaman, saluran darah,
jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi kencing,
yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.
3. Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok.
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
 Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
 Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
 Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
 Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
 Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

 Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
 Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.
c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
d. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
 Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
4. Tipe Perokok
Perokok pasif adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/ bekerja
sepanjang hari bersama- sama dengan perokok. Orang- orang tersebut dalam
waktu yang lama juga berisiko menderita penyakit yang sama seperti seorang
perokok. Ini disebabkan mereka menghirup asap rook disekitarnta.
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok
lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun
pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu
sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan
rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60
menit dari bangun pagi.

Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif
Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif.
menambahkan ada 3 sub tipe ini :

 Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan
yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
 Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkanperasaan.
 Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada
perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa
dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu
beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk
memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan
api.
b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif.
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif,
misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.
Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar
dari perasaan yang lebih tidak enak.
c. Perilaku merokok yang pecandu
Mereka yang sudah pecandu akan menambah dosis rokok yang digunakan
setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya
akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia
khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.
d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin.
Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu
perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia
menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
5. Bahaya Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok. Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000
senyawa kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok
yaitu:

 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
 4x menderita kanker esophagus
 2x kanker kandung kemih
 2x serangan jantung

Beberapa bahaya rokok diantaranya :
a. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
d. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
e. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan
perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik
rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf
hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat
dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
f. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk
merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja
merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang
lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

g. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.
6. Alasan Seseorang Harus Berhenti/ tidak Perlu Merokok
Anjuran ini diberikan dengan alasan:
 Kemungkinan/ resiko anda untuk menderita serangan jantung dan kanker
paru akan berkurang.
 Anda akan bernafas lebih mudah, lega dan nyaman
 Keluhan batuk- batuk yang anda derita terutama pada pagi hari akan
berkurang, bahkan menghilang.
 Anda dapat menghemat uang untuk keperluan lain yang lebih berarti dan
bermanfaat.
 Penampilan paras muka, bibir, kulit dan bau lebih baik
 Stamina dan energy akan bertambah
 Agar anda dapat mencapai kesehatan yang optimal
 Anda terbebas dari belenggu perbudakan dan kecanduan rokok, sehingga
anda akan merasakan kepercayaan terhadap diri sendiri yang lebih mantap
dan kuat.
7. Tips berhenti Merokok
 Tancapkan niat dalam hati anda, kalau anda memiliki keinginan untuk
berhenti merokok
 Jika anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, susah
berkonsentarasi, untuk istirahat sejenak, bercakap- cakap atau mengobrol
dengan teman- teman atau sehabis makan, sekarang dengan sengaja
lakukan sesuatu pada situasi tersebut untuk merubah kebiasaan anda dari
merokok kegiatan/ kebiasaan lain seperti
 Bila anda merasa bosan, lakukan tugas- tugas yang anda tunda selama ini
 Sulit berkonsentrasi, gigitlah tusuk gigi, kayu manis, wortel, ketimun atau
buah lainnya atau makanlah permen.
 Istirahat sejenak dan minumlah segelas air jeruk
 Sehabis makan, segera lakukan aktifitas yang tidak membuat anda ingin
merokok, misalnya membaca majalah, olahraga dipagi hari, berkebun dll.

 Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan segera
 Beritahu kepada keluarga dan teman- teman bahwa anda berniat untuk
berhenti merokok. Minta mereka mengingatkan anda apabila anda
menyalakan rokok. Dan minta mereka membantu untuk mengalihkan
perhatian anda dari rokok dan mengajak untuk melakukan kegiatan yang
lebih bermanfaat.
 Setiap kali anda ingin merokok, cobalah untuk menarik nafas panjang
beberapa kali. Kepalkan tangan anda dan lepaskan perlahan, perasaan
keinginan untuk merokok akan berkurang
 Jauhkan diri anda dari tempat- tempat, teman- teman, pergaulan dan situasi
dimana anda mungkin tergoda untuk ingin merokok
 Hilangkan dari sekitar lingkungan rumah anda dan ditempat kerja jika
memungkinkan seperti korek api, rokok, mencis, asbak dan semua hal
yang menggoda untuk merokok, seperti poster, gambar atau benda lain
yang mengingatkan atau menggoda anda untuk merokok kembali.
 Jangan sekali- kali menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk
mengatakan “ hanya sebatang rokok saja.
8. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang
dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala,
persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum
merokok,

karena

anda

adalah

orang

yang

smart

atau

pandai.

Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah
pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda
lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan
pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Hubungan Antara Kepercayaan Diri DenganMotivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan

17 116 2

IbM Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Petani Kakao Kecamatan Bangsalsari

5 96 57

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Hak atas Kesehatan reproduksi perempuan dalam cedaw dan hukum Islam (studi komparaif)

9 90 110

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1