Economic Education Analysis Journal PENG

EEAJ 3 (1) (2014)

Economic Education Analysis Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM EKSTRAKURIKULER, EFIKASI DIRI
DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MA’ARIF NU 01 LIMPUNG

Lutfiatul Latifah,Lyna Latifah

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel

Abstrak

________________

___________________________________________________________________


Sejarah Artikel:
Diterima
Disetujui
Dipublikasikan

________________
Keywords:

Active Participation In
Extracurricular, Self
Efficacy, Work
Practices Of The
Industry and Work
Readiness
____________________

1

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan Keaktifan dalam

ekstrakurikuler, Efikasi diri dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK MA’arif
NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017 secara simultan maupun parsial.Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI akuntansi SMK Palebon Semarang yang telah melaksanakan praktik kerja industri
dan ujian akhir semester, sejumlah 142 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik
random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Metode analisis data
menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis
deskriptif menunjukkan bahwa, kesiapan kerja termasuk dalam kategori sangat tinggi,
sedangkan keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri termasuk
dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keaktifan dalam ektrakurikuler, efikasi diri
dan praktik kerja industri berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kesiapan kerja sebesar 45,6%,
keaktifan dalam ektrakurikuler berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja sebesar 11,70%, pengaruh
efikasi diri terhadap kesiapan kerja sebesar 4,12%, dan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja 26,01%. Saran
yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu selain meningkatkan kemampuan dan ketampilan sesuai bidangnya,
siswa juga harus meningkatkan kepercayaan diri dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Untuk guru hendaknya pada
saat mengajar memberikan informasi terkait dunia kerja.

Abstract
_________________________________________________________
The purpose of this research is to determine a positive and significantly influence between active participation in
extracurricular, self-efficacy and work practices of the industry to work readiness students of SMK Ma'arif NU 01

Limpung academic year 2016/2017 simultaneously or partially. The population in this study are all students of 11st
grade Accounting of SMK Ma'arif NU 01 Limpung as many as 142 students, and researchers using Random
Sampling. Methods of data collection using the questionnaire. Methods of data analysis using
descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. Descriptive analysis
showed that, students work readiness are ready, while active participation in extracurricular, selfefficacy and work practices of the industry are good. The results showed that, activity in extracurricular, selfefficacy and work practices of the industry simultaneously possitive and significantly influence toward work readiness
by 45.6%. Active in extracurricular partially positive and significantly influence toward work readiness by 11.70%, the
influence of self efficacy partially toward work readiness by 4.12%, and the industry work practices partially
influeance work readiness by 26.01%. Suggestions relating to the results of this study are in addition to improve the
ability and appearance according to the field, students also have to increase self-confidence, and active in

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

extracurricular activities. For teachers should at the time of teaching to provide information related to the world of
work.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes

Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: lutfiatul1504@gmail.com

2

Ika Oktavianti / Journal of Economic Education 1 (2) (2012)

PENDAHULUAN
Kesiapan kerja dibutuhkan bagi
setiap
lulusan
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK),
sejalan
dengan
penjelasan pasal 15 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003

tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional yang menyatakan, siswa SMK
dipersiapakan
bekerja
professional
dalam bidang tertentu agar memiliki
daya saing unggul. Siswa SMK telah
dibekali kompetensi perilaku dalam
bidang kejuruan tertentu sehingga, yang
bersangkutan mampu bekerja, memiliki
kesiapan kerja dan kinerja yang baik,
demi
masa
depan
yang
unggul.
Kompetensi
siswa

SMK
dibuktikan
dengan sertifikat uji kompetensi yang
diperoleh siswa setelah lulus ujian
kompetensi
yang
diselenggarakan
sekolah.
SMK Ma’arif NU 01 Limpung, Batang
merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang
terdiri dari empat program keahlian yaitu
Akuntansi, Pemasaran, Teknik Otomotif Sepeda
Motor dan Multimedia. Program Keahlian
Akuntansi merupakan Program Keahlian yang
sudah ada sejak didirikan yaitu pada tahun 2003 .
Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua
Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU
01 Limpung , Agus Nur Ikhsan Kurniawan, S.Pd.,
tujuan Program keahlian Akuntansi yaitu
menghasilkan tegana kerja yang tingkat

menengah yang kompeten dibidang akuntansi
yang siap bersaing di era globalisasi. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut,
SMK membekali
siswanya dengan pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap melalui pendidikan didalam dan diluar
sekolah. Dengan bekal tersebut, harapannya setelah
lulus dari SMK siswa menjadi calon tenaga kerja
yang terampil dan mampu bersaing serta siap kerja.
Kesiapan
kerja
adalah
suatu
kemampuan
seseorang
untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai
dengan ketentuan, tanpa mengalami
kesulitan dan hambatan dengan hasil
maksimal, dengan target yang telah

ditentukan
(Slameto,2010:113).
Kesiapan perlu dimiliki setiap individu
ketika hendak bertindak, agar mendapat

hasil
memuaskan
sesuai
dengan
harapan. Seperti halnya siswa SMK yang
membutuhkan kesiapan kerja dalam
memasuki dunia kerja, sehingga, siswa
akan mendapat kepuasan kerja dan
memiliki prestasi kerja yang baik.
Keberadaan SMK yang bertujuan untuk
mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah
yang profesional sesuai bidangnya, dalam
kenyataannya belum optimal.
Berdasarkan
pengamatan dilapangan, masih banyak lulusan

SMK yang bekerja tidak sesuai bidang
keahliannya, bahkan banyak pula yang masih
belum bekerja. Hal ini juga disebabkan karena
ketersediaan lapangan kerja yang sesuai juga
terbatas, sedangkan setiap tahun tahun lulusan
semakin bertambah.
Berikut adalah data lulusan Program
Keahlian akuntansi yang didapatkan dari Bursa
Kerja Khusus (BKK) SMK Ma’arif NU 01
Limpung.
Tabel 1.
Data Penelusuran Lulusan Program Keahlian
Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung
Thn
Jumla
Beke Melanju Wirausa Belum
Pelaja
h
rja
tkan

ha
Bekerj
ran
Siswa
a
2011/2
89
58
10
2
19
012
2012/2
88
45
17
0
26
013
2013/2

115
62
13
0
40
014
2014/2
113
65
9
0
39
015
2015/2
125
42
6
0
77
016
Sumber: BKK SMK Ma’arif NU 01 Limpung
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa
dalam lima tahun terahir banyak lulusan SMK
SMK Ma’arif NU 01 Limpung Program Keahlian
akuntansi yang belum bekerja. Persentase lulusan
yang belum bekerja hampir setiap tahun
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2012 lulusan yang belum bekerja
sebesar 21,35%, kemudian meningkat menjadi
29,55% pada tahun 2013. Pada tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 5,24% dari tahun
2013 sehingga persentase lulusan yang belum
bekerja sebesar 34,78%. Untuk tahun 2015
persentase lulusan yang belum bekerja sebesar
34,51% atau mengalami penurunan sebesar 0,27%

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

dari tahun 2014. Dan tahun 2016 jumlah lulusan
yang belum bekerja kembali mengalami
peningkatan sebesar
27,09% dari tahun
2015,yaitu menjadi 61,6% dari jumlah lulusan.
Selain itu, lulusan yang sudah bekerja juga belum
sepenuhnya bekerja sesuai dengan bidang
keahliannya, karena mereka hanya berfikir yang
penting dapat pekerjaanm meskipun tidak sesuai
dengan bidang keahliannya. Hal ini menunjukkan
bahwa lulusan SMK masih banyak yang belum
terserap di dunia kerja dimana kuantitas lulusan
belum dibarengi dengan kualitas lulusannya untuk
siap memasuki dunia kerja. Sehingga dapat
diketahui masih banyak lulusan SMK Ma’arif NU
01 Limpung yang belum bekerja karena kesiapan
kerja para siswa yang masih kurang.
Menurut Slameto (2010:113) kondisi
kesiapan kerja seseorang mencakup tiga aspek
yaitu 1) kondisi fisik, mental dan emosional; 2)
kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; 3)
keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain
yang telah dipelajari. Aspek yang pertama
merupakan yang paling penting, karena aspek
tersebut ada pada diri masing-masing siswa.
Kondsi fisik mencakup kesehatan dan badan yang
ideal yang dapat dilihat dengan kasat mata.
Sedangkan kondisi mental dan emosional
merupakan kondisi kejiwaan atau psikologi siswa
dimana setiap siswa memiliki kondisi yang
berbeda. Mental siswa dapat dilatih, dan dipupuk
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler
disebut sebagai keikutseertaan siswa dalam
aktifitas paruh waktu, secara sukarela,
ketertarikan indifidu terhadap tugas, perkumpulan
dan organisasi (Akhtar dkk:2015). Nugroho
(2015) dalam penelitiannnya mengungkapkan
bahwa Keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler
dapat meningkatkn kesiapan kerja siswa. Hal
tersebut juga didukung oleh Prianto (2016) yang
menyatakan bahwa adanya korelasi antara
keaktifan dalam ekstrakurikuler dengan soft skill
dan kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi di
Jawa Timur.
Dari aspek mental dan emosioanal, hal lain
yang juga mempengaruhi kesiapan kerja adalah
efikasi diri atau kepercayaan diri. Bandura (1997)
mendefinisikan Efikasi diri sebagai keyakinan

4

seseorang
pada
kemampuannya
untuk
menjalankan aturan atau tugas yang diberikan
dengan baik. yang berarti bahwa efikasi diri
merupakan persepsi terhadap diri sendiri
mengenai seberapa bagus diri siswa dalam
menjalankan pekerjaan. Utami dan Hudainah
(2013) dalam penelitiannya mengungkapkan ada
hubungan positif dan signifikan antara efikasi diri
dan kesiapan kerja pada siswa SMK. Hal tersebut
didukung oleh penelitian Makki, dkk (2016) yang
mengungkapkan bahwa adanya keterkaitan,
kemampuan kesiapan kerja, efikasi diri dan karir
eksplorasi pada mahasiswa Teknik.
Sedangkan faktor lain yang mempunyai
pengaruh positif terhadap kesiapan kerja yang
dinyatakan
Slameto
(2010:115)
adalah
pengalaman - pengalaman. Dalam kenyataannya
dilapangan, siswa SMK selain mendapat
pengetahuan dan ketrampilan di Sekolah, juga
mendapat Pengetahuan dan ketrampilan di Dunia
Industri yaitu melalui program Praktik Kerja
Industri (Prakerin).
Praktik kerja industri merupakan proses
pembelajaran yang mengintregasikan antara
pembelajaran disekolah dan di dunia industri.
Dengan adanya Praktik kerja Industri, siswa akan
mendapat pengalaman didunia kerja, dan siswa
akan mengetahui apa yang dibutuhkan dunia
industri, yang akan mendorong siswa untuk
mempersiapakan diri untuk memasuki dunia
kerja. Sehingga dengan adanya praktik kerja
industri, siswa diharapkan lebih siap kerja setelah
lulus SMK. Yulianti dan Khafid (2015) dalam
penelitiannya
mengungkapkan
bahwa
pengalaman praktik kerja indusri secara parsial
berpengaruh positif terhadap tingkat kesiapan
kerja siswa SMK Negeri 2 Semarang tahun ajaran
2014/2015.

METODE
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan
rumusan
masalah
asosiatif dengan bentuk hubungan
kausalitas. Teknik pengambilan sampel

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

pada penelitian ini dilakukan dengan
teknik random sampling. Sumber data
dalam penelitian ini berupa data primer
dengan
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian,
melalui
proses
penyebaran
dan
pengisian
angket
yang
bersifat
tertutup. Analisis data bersifat statistik
dengan menggunakan desain penelitian
pengujian hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif
NU 01 Limpung berjumlah 142 siswa. Dari
ukuran sampel yang telah diketahui selanjutnya
penelitian menentukan perwakilan dari tiap kelas
populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah
Pengujian
angket
104
Siswa.
dilaksanakan di SMK Ma’arif NU 01
Limpung kelas XI, dikarenakan subjek
memiliki karakteristik yang sama
dengan subjek yang digunakan sebagai
penelitian, yaitu siswa kelas XI yang
bersekolah di SMK bidang keahlian
akuntansi dengan akreditasi B menurut
BAN-SM
dan
telah
melaksanakan
praktik kerja industri. Dan untuk siswa
yang sudah menjadi responden dalam
uji coba instrumen penelitian, tidak
menjadi responden penelitian. Angket
atau kuesioner diuji menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas.
Metode
analisis
data
yang
digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono,
2012:207).
Mendeskripsikan data dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum,
range,
kurtosis,
dan
skewness
(kemencengan distribusi) dari masingmasing variabel penelitian (Ghozali,

5

2013:19). Dalam penelitian ini, statistik
deskriptif
digunakan
untuk
mendeskriptifkan data dari masingmasing
variabel
penelitian,
yaitu
kesiapan kerja (Y), keaktifan dalam
ekstrakurikuler (X1), efikasi diri (X2)
dan praktik kerja industri (X3).
Statistik inferensial adalah teknik
statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi (Sugiyono,
2012:209). Model analisis ini akan
menganalisis pengaruh keaktifan dalam
ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik
kerja industri terhadap kesiapan kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik
deskriptif
digunakan
untuk
memberikan
gambaran
mengenai semua variabel baik bebas
dan variabel terikat.Analisis deskriptif
variabel Kesiapan Kerja dengan ratarata 81,41, yang termasuk dalam
kategori sangat tinggi. Kategori ini mengacu
pada deskripsi variabel kesiapan kerja pada tabel
2 berikut:
Tabel 2

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

N
o

Dapat diartikan bahwa secera
keseluruhan kesiapan kerja siswa kelas XI
Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung
tahun pelajara 2016/2017 tergolong sangat
tinggi. Analisis deskriptif per indikator
variabel
kesiapan
kerja
adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Analisis Deskriptif per Indikator
Variabel Kesiapan Kerja
RataRata
Indikator
Kriteria
Skor

1
2

Kerjasama

3

63

61 % Sangat
tinggi

65 – 80

41

39 % Tinggi

3

49 – 64

0

0 % Sedang

4

33 – 48

0

0% Rendah

5

17 – 32

0

0 % Sangat
rendah

1

81 – 96

2

13,60
7,47

Tinggi
Tinggi

Kritis

11,82

Tinggi

4

Tanggungjawab

13,56

Tinggi

5

Adaptasi

8,26

Tinggi

6

13,27 Tinggi
Ambisi untuk maju
Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2017
Tabel 2. menggambarkan, bahwa 6
indikator kesiapan kerja berada dalam kategori
tinggi. Indikator mempunyai pertimbangan yang
logis dan objektif dan Tanggung jawab
mempunyai nilai rata-rata tertinggi dibandingkan
dengan keenam indikator lainnya, sedangkan
indikator yang mempunyai rata-rata terendah
adalah indiktor mengendalikan diri atau emosi.
Hasil analisis deskriptif variabel keaktifan
dalam ekstrakurikuler memiliki rata-rata adalah
64, 31 atau berada dalam kategori tinggi. Ini
mengacu pada deskripsi variabel keaktifan dalam
ekstrakurikuler pada tabel 4. Berikut
Tabel 4.
Jenjang Kriteria Variabel Keaktifan dalam
Ekstrakurikuler

Mengendlikan diri

No Interval F

Presen
Kriteria
tase

1

68 – 80

37

36 %

Sangat
Tinggi

2

55 – 67

55

53 %

Tinggi

3

42 – 54

11

11 %

Sedang

4

29 – 41

1

1%

Rendah

65

16 – 26

0

0%

Sangat
Rendah

Jumlah

104 100 %

64,31

Tinggi

81,41

Sangat
Tinggi
Sumber: Data penelitian, diolah tahun
2017
Dari tabel 4 tersebut dapat diperoleh hasil
bahwa secara keseluruhan Keaktifan dalam
Ekstrakurikuler Siswa kelas XI Akuntansi SMK

Jumlah

Rata –
Rata

Rata
Presentase Kriteria –
Rata

No Interval F

104 100 %

Ma’arif NU 01 Limpung tergolong tinggi.
Hasil analisis deskriptif per indikator
variabel praktik kerja industri adalah sebagai
berikut:
Tabel 5. Analisis Deskriptif per Indikator
Keaktifan dalam Ekstrakurikuler
RataRata
No Indikator
Kriteria
Skor
1 Keterlibatan
11,97 Tinggi
2 Motivasi kontribusi
20,98 Tinggi
3 Tanggungjawab
15,81 Sedang
4 Ketekunan
15,55 Sedang
Sumber: Data penelitian, diolah tahun
2017
Tabel 5. menggambarkan, bahwa 4
indikator keaktifan dalam ekstrakurikuler berada
dalam kategori tinggi.
Indikator Motivasi
kontribusi mempunyai nilai rata-rata tertinggi
dibandingkan dengan ketiga indikator lainnya,
sedangkan indikator yang mempunyai nilai ratarata terendah adalah indikator ketekunan.
Hasil analisis deskriptif variabel efikasi
diri memiliki rata-rata nilai 68,46 atau berada

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

dalam kategori tinggi. Ini mengacu pada tabel
berikut :
Tabel 6
Jenjang kriteria Variabel Efiksi Diri
Sumber: data penelitian diolah tahun 2017
Dari tabel 6 tersebut dapat
diperoleh
hasil
bahwa
secara
keseluruhan efikasi diri siswa Kelas XI
SMK Ma’arif NU 01 Limpung dalam
kategori Tinggi
Hasil analisis deskriptif per
indikator variabel efikasi diri adalah
sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Deskriptif per
Indikator Variabel Efikasi Diri
Rata-Rata Kriteri
No Indikator
a
Skor
1 LEVEL
28
Tinggi
2 STRENGTH
25
Tinggi
GENERALIT
16
3 Y
Sedang
Sumber: Data penelitian, diolah tahun
2017
Tabel 7. menggambarkan, bahwa 3
indikator efikasi diri berada dalam kategori tinggi.
Indikator
dimensi
kekuatan
(Strength)
mempunyai nilai rata-rata yang tertinggi
dibandingkan
dengan
indikator
lainnya,
sedangkan dimensi generalisasi (Generality)
mempunyai nilai rata-rata yang rendah.
Hasil analisis deskriptif variabel
praktik kerja industri memiliki rata-rata
805,58 atau berada pada kategori tinggi. Kategori
ini mengacu pada deskripsi variabel Praktik Kerja
Industri pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8
Jenjang kriteria Variabel Praktik Kerja
Industri
No Interval

F

Presen
Kriteria
tase

1

904 – 1004

1

1%

Sangat Tinggi

2

803 – 903

49

47 %

Tinggi

3

702 – 802

54

52 %

Sedang

4

601 – 701

0

0%

Rendah

7

5

500 – 600

0

0%

Sangat Rendah

Jumlah

104 100 %

Tinggi

No

Interval

F

Presen
Kriteria
tase

1

72 – 85

25

24 %

Sangat Tinggi

2

58 –71

76

73 %

Tinggi

3

44 – 57

3

3%

Sedang

4

30 – 43

0

0%

Rendah

5

16 – 29

0

0%

Sangat Rendah

RataRata

68,46

Jumlah
104 100 %
Tinggi
Sumber: data penelitian diolah tahun 2017
Berdasarkan tabel 8 dapat diperoleh hasil
bahwa secara keseluruhan praktik kerja industri
siswa kelas XI SMK Ma’arif NU 01 Limpung
tergolong baik. Analisis deskriptif per indikator
variabel kesiapan kerja adalah sebagai berikut:
Analisis
Deskriptif
per
Tabel.9
Indikator Variabel Efikasi Diri
Rata
N
Kriteri
Indikator
Rata a
o
Skor
1

Pengetahuan Kerja

81

Tinggi

2

Kecepatan Kerja

81

Tinggi

3

Kualitas Pekerjaan

79

Tinggi

4

Sikap

80

Tinggi

5

Kerjasama

81

Tinggi

6

Disiplin

80

Tinggi

7

Tanggung Jawab

80

Tinggi

8

Kerajinan

81

Tinggi

9
1
0

Inisiatif

80

Tinggi

Laporan Prakerin

83 Tinggi
Dari tabel 9. menggambarkan bahwa 10
Indikator Praktik kerja industri berada dalam
kategori tinggi. Indikator Laporan Praktik Kerja
Industri mempunyai nilai rata-rata tertinggi
dibandingkan dengan indikator lainnya, sedangan

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

indikator yang memiliki niali rata-rata terendah
adalah indikator Kualitas pekerjaan.
Uji asumsi klasik terlebih dahulu
dilakukan sebelum dilakukan pengujian
hipotesis. Adapun hasil asumsi klasik
pada uji normalitas nilai KolmogorovSmirnov untuk setiap variabel dengan
probabilitas
signifikansi
0,475
dan
signifikansi 0,978 yang nilainya diatas 0,05.
Sehingga dapat dikatakan bahwa data residual
dengan kesiapan kerja sebagai variabel dependen
bedistribusi normal. Pada uji linieritas
melalui Tabel Anova diperoleh nilai sig
0,000
untuk
keaktifan
dalam
ekstrakurikuler dan efikasi diri terhadap
kesiapan kerja,dan nilai sig 0,002 untuk
praktik kerja industri terhadap kesiapan
kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa
antara variabel-variabel independen
dan dependen memiliki hubungan yang
linear. Pada uji multikolinieritas nilai
tolerance variabel keaktifan dalam
ekstrakurikuler sebesar 0,947, variabel
efikasi diri sebesar 0,818 dan variabel
praktik kerja industri 0,779. Sedangkan
nilai VIF variabel keaktifan dalam
ekstrakurikuler sebesar 1,056, variabel
efikasi diri sebesar 1,223 dan variabel
praktik kerja industri sebesar c1,285.
Hasil analisis menunjukkan bahwa, nilai
tolerance dari semua variabel bebas
lebih dari 0,10 dan nilai VIF dari semua
variabel bebas kurang dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa, dalam model
regresi tidak terjadi multikolonieritas
antar
variabel
keaktifan
dalam
ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik
kerja
industri.Pada
uji
heteroskedastisitas melalui uji glejser
nilai
signifikansi
untuk
variabel
keaktifan dalam ekstrakurikuler 0,484,
efikasi diri 0,646 dan praktik kerja
industri 0,835. Karena
signifikansi
lebih
dari
0,05
maka,
dapat
disimpulkan bahwa, model regresi tidak
mengandung
adanya
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi berganda

8

Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda pada tabel 4.16 diatas, diperoleh
koefisien untuk variabel independen yaitu X1 =
0,144, X2= 0,127 dan X3= 0,074 dengan konstant
sebesar 3,791(lihat kolom B pada kolom
Unstandardized Coefficients). Berdasarkan tabel
tersebut, dapat diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut.
Y = 3,791 + 0,144X1 + 0,127X2 + 0,074X3 + e
Pengaruh
Keaktifan
dalam
Ekstrakurikuler, efikasi diri dan
Praktik kerja industri terhadap
Kesiapan Kerja
Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan
signifikansi 0,000 atau < 0,05 yang berarti bahwa
H0 ditolak dan H1 dalam penelitian ini diterima.
Diterimanya H1 menunjukkan bahwa keaktifan
dalam ekstrakurikuler, efikasi diri, dan praktik
kerja industri memiliki pengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap kesiapan
kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU
01 Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hasil
tersebut berarti bahwa semakin tinggi keaktifan
dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik
kerja industri maka akan semakin tinggi kesiapan
kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU
01 Limpung. Disamping itu hasil uji determinasi
simultan menunjukan bahwa 45,6% variabel
kesiapan kerja dijelaskan oleh variabel Keaktifan
dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik
kerja industri. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
54,4% (100%-45,6%) dijelaskan oleh faktorfaktor atau sebab-sebab lain di luar model regresi.
Hasil ini berarti bahwa tingginya keaktifan dalam
ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja
industri yang baik akan berdampak pada tingkat
kesiapan kerja siswa.
Berdasarkan pada Grand Theory yang
digunakan, yaitu teori yaitu teori koneksionisme
dari Edward L Thorndike, yang mengungkapkan
bahwa setiap individu pastilah mempersiapkan
segala sesuatu sebelum melakukan suatu
tindakan, dan menitik beratkan pada proses
mental. Kaitannya dengan kesiapan kerja siswa
kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01
Limpung tahun ajaran 2016/2017 tinggi yang
dibuktikan dengan hasil penelitian, bahwa
penggunaan
variabel
keaktifan
dalam
ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja
industri yang diklaim peneliti sebagai variabel
yang mampu mewakili proses mental dan

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

kepribadian siswa yang dapat mempengaruhi
kesiapan kerja siswa dinilai sudah tepat.
Hasil penelitian ini relevan dengan
penelitian yang dilakukan Oleh Nugroho (2015)
yang menjelaskan bahwa secara simultan
menunjukkan bahwa secara simultan keaktifan
dalam ekstrakurikuler dan OSIS berpengaruh
terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 18,2%.
Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh
Makki memperoleh hasil bahwa efikasi diri
memiliki sumbangan yang efektif dalam kesiapan
kerja yaitu sebesar 45,6%. Sementara itu Yulianti
dalam penelitiannya memperoleh hasil penelitian
bahwa ada pengaruh praktik kerja industri
moivasi memasuki dunia kerja dan kemampuan
soft skils terhadap tingkat kesiapan kerja siswa
sebesar 18,40%.
Pengaruh
Keaktifan
Dalam
Ekstrakurikuler Terhadap Kesiapan
Kerja
Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan nilai
thitung keaktifan dalam ekstrakurikuler sebesar
3,640 dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar
0,000. Oleh karena nilai signifikansinya (sig.)
lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa bahwa H2 dalam penelitian ini diterima.
Diterimanya H2 menunjukkan bahwa Keaktifan
dalam Ekstrakurikuler memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01
Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hasil tersebut
berarti bahwa semakin tinggi keaktifan dalam
ekstrakurikuler maka akan semakin tinggi
kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK
Ma’arif NU 01 Limpung. Selain itu berdasarkan
uji determinasi partial (r2) kontribusi keaktifan
dalam ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01
Limpung tahun 2016/2017 sebesar (0,342)2 x
100% = 11,70%, jika variabel efikasi diri dan
praktik kerja industri dianggap tetap.
Hasil penelitian ini relevan dengan teori
hukum kesiapan yang dikemukakan oleh Edward
L Thorndike yang menitik beratkan kepada aspek
fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses
mental dan perilaku organisme berkaitan dengan
penyesuaian
diri
terhadap
lingkungan
(Rifa’i,2012:97). Dalam hal ini penyesuaian diri
terhadap lingkungan disekolah, dilakukan dengan
aktif mengikuti ekstrakurikuler.
Hasil penelitian juga sejalan dengan hasil
penelitian – penelitian sebelumnya, yaitu

9

penelitian yang dilakukan oleh Prianto (2016),
yang menjelaskan bahwa ada pengaruh positif
intensitas keterlibatan dalam ekstrakurikuler
terhadap kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi
di Jawa Timur. Semakin tinggi intensitas
keterlibatan
lulusan
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler, semakin baik kualitas soft skill
dan lulusan lebih siap bekerja. Dalam kegiatan
ekstrakurikuler, siswa akan mendapatkan
pelatihan fisik maupun mental, yaitu berbuat dan
berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler
adalah untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian siswa secara optimal.
Pengaruh Efikasi Diri terhadap
Kesiapan Kerja
Hasil uji partial (uji t) nilai thitung variabel
efikasi diri sebesar 2,074 dengan nilai
signifikansi (sig.) sebesar 0,041. Oleh karena
nilai signifikansinya (sig.) lebih kecil dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa H3 dalam
penelitian ini diterima. Diterimanya H3
menunjukan bahwa efikasi diri memeliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK
Ma,arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017.
Hasil tersebut berarti bahwa semakin tinggi
Efikasi maka kesiapan kerja siswa kelas XI
Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun
ajaran 2016/2017 akan semakin tinggi. Selain itu
berdasarkan uji determinasi partial (r2) Kontribusi
variabel efikasi diri terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01
Limpung tahun 2016/2017 sebesar (0,203)2 x
100% = 4,12%, jika variabel keaktifan dalam
ekstrakurikuler dan praktik kerja industri
dianggap tetap.
Peneltian ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Slameto (2010:113) bahwa
kesiapan(readiness) setidaknya mencakup tiga
aspek, yang salah satunya adalah mental dan
emosional. Salah satu aspek mental yang penting
adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri,
yang sering disebut dengan efikasi diri. Menurut
Bandura (1997) efikasi diri adalah keyakinan
manusia pada kemampuan mereka untuk malatih
sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi
diri
mereka
dan
kejadian-kejadian
di

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

lingkungannya. Dengan kata lain, efikasi diri
adalah keyakinan seseorang terkait kemampuan
yang dimilikinya untuk mengerjakan sesuatu
guna mencapai apa yang diinginkan. Sehingga
dengan adanya keyakinan terhadap kemampuan
diri diharapkan dapat meningkatkan kesiapan
kerja siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan antara efikasi
diri dengan kesiapan kerja siswa. Hal ini dapat
diartikan bahwa apabila seseorang memiliki
efikasi diri yang tinggi, maka akan meningkatkan
kesiapan kerja dan sebaliknya.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Utami dan Hunaidah (2013) yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang positf dan
signifikan antara efikasi diri dengan kesiapan
kerja. Untuk meningkatkan efikasi diri siswa
dapat meningkatkan kemampuannya dengan baik,
mengamati seseorang yang telah berhasil
mengerjakan tugas, dan menerima tanggapan
positif dalam memperbaiki tugas yang akan
dihadapi. Jika seseorang dapat meningkatkan
efikasi diri, maka akan meningkatkan kesiapan
kerja.
Pengaruh Praktik Kerja Industri
Terhadap Kesiapan Kerja
Hasil uji parsial (uji t) nilai t hitung variabel
praktik kerja industri sebesar 5,924 dengan nilai
signifikansi (sig.) sebesar 0,000. Oleh karena
nilai signifikansinya (sig.) lebih kecil dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa H4 dalam
penelitian ini diterima. Diterimanya H 4
menunjukkan bahwa praktik Kerja Industri
Memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran
2016/2017. Hal tersebut berarti bahwa, siswa
yang melaksanakan praktik kerja industri dengan
baik, akan memiliki kesiapan kerja yang lebih
baik. Selain itu, kontribusi Praktik kerja industri
memiliki kontribusi yang besar terhadap kesiapan
kerja dibanding dengan variabel lainnya.
Kontribusi Praktik kerja industri terhadap
kesiapan kerja dapat dilihat melalui nilai
koefisien determinasi parsial (r2) yaitu sebesar
51,0%.
Penelitian ini sesuai dengan teori
koneksionisme yang dikemukakan Edward L
Thorndike (dalam Rifa’i: 2012) yang mengaitkan

10

antara stimulus dan respon akan menjadi lebih
kuat apabila dilakukan latihan. Selain itu juga
senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh
slameto (2010:115) bahwa pengalaman pengalaman mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kesiapan. Dalam hal ini pengalaman
pengalaman didapatkan dengan praktik kerja
industri.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Muktiani (2014). Ada
pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan
kerja sebesar 3,67 %. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Emir (2013) yakni pengalaman
magang atau praktik kerja industri memiliki peran
yang penting terhadap keinginan kerja siswa.
Dalam penelitiannya, ia menemukan hasil bahwa
siswa menilai positif kegiatan magang atau
praktik kerja industri. Para siswa yang telah
menyelesaikan magang memiliki persepsi yang
lebih tinggi dan lebih positif tentang penerapan
pelajaran secara teoritis yang didapatkan
disekolah selama magang, pengembangan bahasa
asing, kontribusi untuk keberhasilan bisnis setelah
lulus, meningkatkan keinginan untuk bekerja
setelah pendidikan selesai dan menerima
pelayanan magang selama magang.
SIMPULAN
1. Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan keaktifan dalam
ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja
industri secara simultan terhadap Kesiapan
kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK
Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran
2016/2017
2. Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan keaktifan dalam
ekstrakurikuler terhadap Kesiapan kerja
siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU
01 Limpung tahun ajaran 2016/2017
3. Terbukti ada pengaruh yang positif dan
signifikan persepsi efikasi diri terhadap
Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran
2016/2017
Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan praktik kerja industri
terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI
Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung
tahun ajaran 2016/2017

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

DAFTAR PUSTAKA
Work For Higher Education Graduates
in East Java Indonesia. Dalam
Akhtar,Jinea, Sabrina Hoque Chowdhury,&
International Journal Of Bussiness and
Soniya Wazed. 2015.The Relationship
Management Invention, Volume 5 Issue
between job search strategies and
8, PP 79-87. Jombang : STKIP PGRI
employability : analysis of The graduate
Jombang
survey.
International
Journal
of
Advanced Reseach, Volume 3, Issue 8, Rifa’i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2012.
No.1061-1068. Economic of Bussiness &
Psikologi
Pendidikan.
Economics
United
International
Semarang:UNNES Press.
University.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Bandura, Albert. 1997. Self-efficacy: Toward a
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Unifying Theory Of Behavioral Change.
Cipta.
Dalam Psycological Review ,Vol.84.
SMK Ma’arif NU 01 Limpung. 2016. Agenda,
No.2, 191-215.Standford University.
Jurnal dan Laporan Praktek Kerja
Emir, O. 2013. The Effect of Training on
Industri (Prakerin) dalam Rangka
Vocational High School Students in
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Tahun
Their
Professional
Development.
2016/2017
Procedia Social and Behavioral
Sciences.Vol
106,
No.2724- Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
2738.Turkey:Sararya Universitesi
R&D. Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
19. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional
Makki, Bilal Iftikhar, Rohani Salleh, Mumtaz Ali
Memon dan Haryani Harun.2014. The Utami, Yudi, Ganing, Dwi Hudainah . 2013. Self
Relationship between Work Readiness
Efficacy dengan Kesiapan Kerja Siswa
Skills, Career Self Efficacy and Career
Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam
Exploration
among
Enginering
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 94
Graduates : Aproposed Framework .
Volume 01. No.1, Hal 40-52. Malang:
Research Journal of Applied Sciences,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Engineering & Technology, Vol.10(9),
No.1007-1011. Malaysia : Universiti Yulianti, Ika dan Muhammad Khafid. 2015.
Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja
Teknologi PETRONAS
Industri, Motivasi Memasuki Dunia
Muktiani,Eka Evi. 2014. Pengaruh Praktik Kerja
Kerja, dan Kemampuan Soft Skils
Industri Dan Prestasi Akademik Mata
Terhadap Tingkat Kesiapan Kerja
Diklat Produktif Akuntansi Terhadap
Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI
Akuntansi Di SMK Negeri 2 Semarang
Program Keahlian Akuntansi SMK
Tahun
Ajaran
2014/2015.Dalam
Nasional Pati Tahun Pelajaran
Economic Education Analysis Journal,4
2012/2013.
Economic
Education
(2), No.389-403 .Semarang: Universitas
Analysis Journal . Vol.3(1),No.166-172.
Negeri Semarang
Semarang
:
Universitas
Negeri
Semarang
Nugroho,Dedi.2015.Pengaruh Keaktifan Dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler dan OSIS
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa.Dalam
E-Journal Teknik Mesin,Volume 3, No.
123-130. Yogyakarta:Universitas Negeri
Yogyakarta
Priyanto, Agus.2016.the Effect of the Involvement
Intensity in Extracurricular Activities
and Soft Skills Towards Readiness To

11

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM NASIONAL TAHUN 2000.I – 2009.IV (Determined Faktors Analysis of Loans in National Comercial Bank Period 2000.I-2009.IV)

0 36 17

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

The Existential Analysis of Jim Morrison’s Life in Oliver Stone’s,

0 7 10

An Analysis of illocutionary acts in Sherlock Holmes movie

27 148 96

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

Analysis of Variance ANOVA

0 13 8

ANALISIS MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBA- KARAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Analysis Of Management Prevention And Fight Fire At The Health Center Of Cipayung East Jakarta

0 1 9