PEMANFAATAN JERAMI SEBAGAI BAHAN PEMBUAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN JERAMI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KREASI
JARAN KEPANG UNTUK MEDIA MENDONGENG KEBUDAYAAN
JATIM PADA ANAK USIA DINI

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT

Diusulkan Oleh :
Dinda Ayu Setia N

(130153600724)/2013

Ria Luthfi Jauhari

(130153600744)/2013

Mega Sukma Arinda

(130151600681)/2013


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2015

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan

: PEMANFAATAN JERAMI SEBAGAI

BAHAN PEMBUATAN KREASI JARAN KEPANG SEBAGAI MEDIA
MENDONGENG KEBUDAYAAN JATIM PADA ANAK USIA DINI
2. Bidang Kegiatan

: PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

:


a. Nama Lengkap

: Dinda Ayu Setiya N

b. NIM

: 130153600724

c. Jurusan

: KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN

PRASEKOLAH
d. Universitas/institut/Politeknik

: Universitas Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No.Telp/Hp : Dsn Bulurejo, Ds Mojorembun, Kec
Rejoso, Kab Nganjuk, Jawa Timur/ 082338739577
4. Anggota pelaksana / Penulis


: 3 orang

5. Dosen pendamping
a. Nama

: Pramono, S.Pd, M.Or

b. NIDN

: 19760826200812 1 001

c. Alamat rumah dan No Tel/HP

:

Mengetahui

Malang,02 November 2015


Ketua Jurusan KSDP

Pembimbing

(Drs. Imam Nawawi, M.Si.)

( Pramono, S.Pd, M.Or )

NIP. 19570522 198403 100 1

NIP : 19760826200812 1 001
Menyetujui

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

(Prof. Dr. Bambang Budi W., M.Pd.)
NIP. 19640312 199001 100 1

DAFTAR ISI
Halaman sampul……………………………………………………………….

Pengesahan…………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………….
1. Pendahuluan…………………………………………………………..
2. Gagasan……………………………………………………………….
a. Kondisi kekinian………………………………………………
b. Solusi yang pernah ditawarkan……………………………….
Seberapa jauh kondisi kekinian………………………………
c. Pihak yang dipertimbangkan…………………………………
d. Langkah strategis……………………………………………..
3. Kesimpulan…………………………………………………………..
4. Daftar pustaka………………………………………………………..
5. Lampiran-lampiran…………………………………………………..
a. Biodata ketua dan anggota……………………………………
b. Surat pernyataan ketua TIM………………………………….

PEMANFAATAN JERAMI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KREASI
JARAN KEPANG UNTUK MEDIA MENDONGENG KEBUDAYAAN JATIM
PADA PAUD
RINGKASAN
Dewasa ini, pengetahuan warga Indonesia tentang kebudayaan sangat

minim. Padahal budaya di indonesia sangat beragam. Masalah lain tentang
budaya indonesia yaitu budaya kreasi jaran kepang yang di klaim oleh Malaysia
sebagai budayanya pada tahun 2008. Upaya untuk mengatasi permasalahan
budaya tersebut salah satunya yaitu dengan memanfaatkan jerami sebagai bahan
utama membuat media pembelajaran untuk pembelajaran mendongeng tentang
kebudayaan khususnya budaya jaranan. Keindahan seni ini menonjol karena para
penari menggunakan alat peraga tari yang diibaratkan sebagai kuda. Bahan
utama yang digunakan dalam pembuatan jaran kepang ini berasal dari limbah
petani yaitu daun jerami yang dikeringkan. Pembelajaran mendongeng dengan
kreativitas ini dapat digunakan sebagai motivator peserta didik dalam
pembelajaran seni kreasi yang mempunyai unsur budaya yaitu jaran kepang.
Mendongengkan budaya kepada peserta didik akan mengeksplorasi pengetahuan
peserta didik tentang budaya yang hampir hilang ini. Selain itu dengan
mendongeng menggunakan media yang atraktif, edukatif dan aman bagi anak
akan membuat ketertarikannya untuk mendengarkan dan memperhatikan guru
saat mendongeng. Manfaat lainnya yaitu untuk membudayakan pemanfaatan
limbah yang ada di lingkungan masyarakat. Untuk itu pengenalan salah satu
budaya yang hampir hilang akibat di klaim oleh negara tetangga ini sangat perlu,
khususnya pada anak usia dini (0-8 tahun). Imajinasi rencana pembelajaran ini
diharapkan dapat memberikan konstribusi positif dalam pembelajaran pada anak

usia dini khusunya TK dan SD kelas awal.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Jaranan kepang merupakan seni yang berasal dari Jawa Timur.
Didalamnya terdapat tari-tarian, nyanyian, gending, dan atraksi menarik lainnya.
Tari-tarian yang terdapat pada seni ini ialah tari jaran kepang. Budaya jaran
kepang ini merupakan budaya yang telah di klaim oleh malaysia berdasarkan data
tahun 2008 bahwa ada 33 budaya indonesia dari 32 propinsi di indonesia telah di
klaim oleh pemerintahan malaysia. Sehingga perlu diadakan ide perlindungan dan
pelestarian kebudayaan indonesia. Salah satunya dengan cara mengkreasikan
budaya jaran kepang dengan cara digunakan sebagai alat peraga untuk metode
mondongeng. Dalam pembelajaran ini anak akan dilibatkan dalam proses
pembuatan media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendongeng. Media
itu berbahan utama daun jerami yang akan dibentuk dan didekorasi menyerupai
kuda. Sehingga dapat menumbuhkan kreativitas anak dalam ketrampilan dan
koordinasi tangan-mata.
Jerami merupakan daun padi yang kebanyakan digunakan sebagai
makanan ternak sapi. Tidak semua petani memelihara sapi, sehingga jerami
kurang dimanfaatkan secara optimal sehingga para petani dan masyarakat lain

mengambil jalan pintas untuk memusnahkan jerami ini dengan membakarnya di
sawah. Padahal hal ini akan berdampak pada keseimbangan lingkungan, yaitu
polusi udara. Asap yang mengepul akan menimbulkan polusi udara akhirnya
lingkungan menjadi tidak sehat. Sehingga perlu ada solusi untuk memecahkan
masalah ini yaitu dengan memanfaatkan limbah jerami menjadi barang yang
bermanfaat, yaitu sebagai bahan pembuatan kreasi jaran kepang.
Dongeng termasuk dalam metode bercerita yang langkah-langkah dan
prinsip pelaksanaannya sama, namun isi cerita dalam dongeng lebih bersifat fiktif
(rekaan seperti cerita rakyat, cerita masa lalu, sejarah, dan cerita rekaan). Menurut
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi (2012:126), Kegiatan bercerita atau

mendongeng merupakan warisan budaya yang sudah lama kita kenal, bahkan
dijadikan sebagai kebiasaan atau tradisi bagi para orang tua untuk menidurkan
anak-anaknya. melalui cerota atau dongeng banyak hal tentang hidup dan
kehidupan yang dapat kita informasikan kepada anak-anak. begitu juga pesan
moral dan nilai agama dapat kita tanamkan kepada anak melalui tokoh yang ada
dalam cerita atau dongeng tersebut.
Dengan kegitan mendongeng tentang cerita rakyat dan kebudayaan jaaran
kepang, anak dapat mengenal budaya Indonesia dan memahami tentang
budayananya, khususnya kebudayaan Jawa Timur. Selain itu, perlu dilakukan

pembelajaran kreatif menggunakan kreasi jaran kepang sederhana sebagai media
atau alat peraga sehingga pendidik mampu menerapkannya dalam metode
medongeng tentang jaran kepang. Guru mendongengkan budaya jaran kepang ini
kepada peserta didik yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter
yaitu nilai rasa ingin tahu, cinta tanah air, dan peduli lingkungan.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, tujuan rencana pembelajaran ini
adalah :
1. Pengembangan tiga unsur pendidikan karakter yaitu cinta tanah air pada
masyarakat, masyarakat yang peduli lingkungan, dan rasa ingin tahu yang
sangat besar pada masyarakat khususnya anak usia dini.
2. Membuat media untuk mendongeng lewat kegiatan kreatifitas di TK dan SD
kelas awal yaitu membuat jaran kepang sederhana dari limbah petani yaitu
jerami (daun padi) yang dikeringkan dan diwarnai.
3. Mengenalkan kepada peserta didik tentang budaya indonesia yang di klaim
oleh Malaysia yaitu jaranan reog dan mengeksplorasi pendapat dan
pengetahuannya tentang seni ini melalui kegiatan mendongeng.

Manfaat

Hasil imajinasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif pemecahan masalah
limbah jerami yang digunakan sebagai bahan kreasi jaran kepang sederhana dalam
pemanfaatan media mendongeng bagi peserta didik di TK dan SD kelas awal.
Dengan menggunakan media jaran kepang ini, diharapkan peserta didik akan
semakin mudah mengenal, mencintai dan melestarikan budaya Indonesia,
khususnya budaya jaranan kepang dari Jawa Timur.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Kebudayaan Indonesia perlu diketahui oleh para generasi muda agar
kebudayaan yang beragam itu tidak punah dan hilang. Di Indonesia, banyak
masyarakat yang kurang mengetahui dan melestarikan budayanya, padahal budaya
tersebut akan memperkuat berdirinya suatu bangsa. Tetapi jika budaya tersebut
telah diakui oleh negara lain, negara Indonesia baru merasakan kerugiannya.
Menurut data Liputan6.com, Jakarta (26/06/2012 15:46) : Lagi-lagi masalah
klaim dari Malaysia terhadap kebudayaan Indonesia. Secara rinci Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti bahkan menjabarkan dalam rentang
2007-2012, Malaysia sudah tujuh kali "mengakuisisi" budaya Indonesia sebagai
warisan budaya mereka.
Saat ini, yang terpopuler di kalangan masyarakat adalah menjalankan
budaya asing atau modern (westernisasi) yang kurang sesuai dengan kepribadian

bangsa indonesia. Tidak hanya dikalangan remaja atau dewasa saja. Kebudayaan
modern atau asing ini juga dirasakan dan dinikmati oleh anak-anak dan lansia.
Seperti tarian dens, dan lain-lainnya yang merupakan budaya barat. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa cinta tanah air warga Indonesia
mulai memudar.
Dalam pendidikan nonformal seperti PAUD, kini juga belum sepenuhnya
mengembangkan nilai cinta tanah air yang tinggi dalam pembelajarannya. Nilai
cinta tanah air merupakan salah satu nilai-nilai pendidikan karakter yang mana
pendidkan karakater tersebut sangat penting bagi peserta didik dan kemajuan

bangsanya. Untuk itu, pembelajaran yang didalamnya terdapat nilai-nilai
pendidikan karakter perlu diterapkan. Salah satunya dengan mendongeng.
Selain nilai cinta tanah air, nilai pendidikan karakter yang perlu
dikembangkan yaitu nilai rasa ingin tahu pada peserta didik. Cara mengasah nilai
ini pendidik bisa melakukan metode bercerita atau mendongeng. Namun seiring
dengan kemajuan teknologi metode mendongeng dan bercerita mulai kurang
dimanfaatkan oleh para pendidik.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang lain yang sekarang sangat diperlukan
ialah peduli lingkungan. Kesesuaian yang dapat diambil dari kedua nilai ini ialah
penerapan dalam pembelajaran di PAUD. Yaitu penanganan masalah limbah para
petani yang kini menjadi masalah serius, seperti polusi udara di pedesaan maupun
kawasan petani yang sering membakar jeraminya.
Melihat keadaan itu nilai budaya dan lingkungan ini akan dipadukan
menjadi suatu metode pembelajaran efektif dalam pendidikan karakter yaitu
dengan cara memanfaatkan limbah daun jerami sebagai media pembelajaran untuk
metode mendongeng yang efektif dan ramah lingkungan.
Solusi yang Pernah Dilakukan
Menyampaikan pembelajaran yang mengembangkan nilai pendidikan
karakter. Salah satunya dengan solusi meningkatkan pemanfaatan teknologi
seperti aplikasi yang dirancang khusus oleh pendidik yaitu menampilakan
beberapa bentuk cerita melalui media elektronik, contohnya adalah melalui LCD
dan DVD pembelajaran. Dalam hal ini peserta pendidik kurang mengasah
kreatifitas para peserta didik,anak kurang aktif, dan pendidikan karakter kurang
terpenuh. Karena itu pendidik perlu menyempurnakan metode pembelajaran
mendongeng dengan media pembelajaran yang menarik, agar peserta didik dapat
menjalankan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatifitasnya bisa terasah
dengan baik.

Kehandalan Gagasan
Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang budaya tradisional sangat
minim sekali. Tidak banyak masyarakat Indonesia mengetahui secara keseluruhan
budaya Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya budaya asing yang masuk
dan kurangnya penyaringan budaya asing tersebut. Hasilnya yaitu kurangnya
pengetahuan tentang budaya lokal negara sendiri. Banyak hal yang
menggambarkan kurangnya pengetahuan tentang budaya Indonesia, misalnya
pada zaman sekarang anak-anak lebih mengenal mainan yang diproduksi oleh
pabrik. Bahkan tidak jarang anak-anak memainkan alat-alat elektronik yang
canggih sehingga melupakan mainan tradisional. Jika dilihat dari harga, mainan
tradisional lebih terjangkau, lebih aman dan mudah di dapatkan dengan membuat
mainan sendiri yang berasal dari alam.
Selain itu mainan tradisional juga akan membantu anak lebih kreatif,
mampu bersosialisasi dengan lingkungan, dan membantu mengoptimalkan
kemampuan berfikir anak.Tidak sedikit mainan yang dapat kita ciptakan sendiri
yang terbuat dari bahan alami atau dari alam. Salah satunya adalah mainan jaran
kepang, mainan ini terbuat dari bahan alami yaitu dari jerami. Jerami sendiri
termasuk bahan sisa dari tamanan padi yang jarang sekali dimanfaatkan oleh
masyarakat. Bahan dari jerami tidak berbahaya bahkan ramah lingkungan.
Misalnya diolah menjadi mainan anak-anak yaitu membuat jaran kepang.
Jaran kepang sendiri merupakan budaya asli dari Jawa Timur. Masyarakat sudah
banyak yang melupakan kesenian tradisional tersebut, maka dari itu kita
menyemarakkan kembali kesenian jaran kepang tersebut dengan mengajak anakanak bermain jaran kepang dan membuat jaran kepang dari jerami tersebut. Hal
ini memilik tujuan mengenalkan anak-anak secara langsung tentang budaya
kesenian daerah yang ada di Indonesia. Kreasi jaran kepang ini memiliki beberapa
nilai kebudayaan lain yaitu nilai seni tari, seni musik, seni kreasi, dan seni yang
lain. Sehingga dengan pengembangan satu budaya mampu mengembangkan
budaya-budaya yang lainnya dan mampu mengembangkan pendidikan karakter.

Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang harus dijaga dan
dilestarikan. Untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, kita sebagai
tenaga pendidik harus mampu mengenalkan kepada pesetra didik tentang berbagai
macam budaya yang dimiliki Indonesia secara baik. Pengenalan budaya sejak
dini sangat perlu, mengingat anak-anak era modern ini sudah melupakan budaya
tradisional dan menurunnya pendidikan karakter.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para pendidik untuk mengenalkan
budaya Indonesia. Namun peru diketahui bahwa budaya tidak hanya bahasa
namun juga kesenian tradisionalnya. kesenian tradisional yang sudah jarang
diminati oleh anak-anak adalah jaran kepang. Jaran kepang biasanya terbuat dari
tali rafia. Tali rafia adalah bahan yang terbuat dari plastik yang kita ketahui bahwa
plastik adalah bahan yang tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, pembuatan
jaran kepang bisa memanfaatkan bahan-bahan dari alam misalnya jerami.
Jerami adalah batang padi yang sudah mengering dan biasanya jerami
sendiri dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pakan ternak bahkan banyak yang
dibakar. Dengan memanfaatkan jerami sebagai bahan hias jaran kepang, maka
nilai jerami akan lebih baik. Beberapa tahun kemudian jika jerami dimanfaatkan
secara maksimal, maka kemungkinan besar jerami tidak hanya digunakan sebagai
pakan ternak, bahkan jerami mampu diolah dan dikembangkan sebagai media
tanam, obat, bahan pakaian, dan media pembelajaran.
Dalam penghiasan jaran kepang, jerami mudah untuk diwarnai dengan
pewarna alami, yaitu dari kunir dan daun suji. Kesulitan dalam pembuatan hiasan
jaran kepang ini adalah bahan baku jerami padi yang hanya tersedia saat musim
tanam padi. Dan dalam setahun padi hanya dapat tumbuh setahun sekali per enam
bulan. Jadi selama itu jerami harus mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Pihak-pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam sebuah imajinasi ini Universitas Negeri
Malang, jurusan KSDP Unniversitas Negeri Malang, Dosen-dosen khususnya
dosen program studi PGSD dan PGPAUD dimana pihak-pihak tersebut telah
mengkonstribusikan pengetahuan dalam usaha penulis menentukan ide
pembelajaran budaya di TK dan SD kelas awal. Petani sebagai produsen utama
penyedia limbah jerami untuk bahan pembuatan jaran kepang serta lembaga
pendidikan dan masyarakat luas yang mendukung.
Strategi Penerapan
Metode Kegiatan Kreatifitas yang Mengacu pada Pembuatan Media Mendongeng
Metode awal dari ide pembelajaran ini yaitu meningkatkan kemampuan
Intelegensi kinesteik-jasmani yang memperlihatkan kemampuannya dalam bidang
kerajinan tangan seperti membuat ketrampilan. Membuat ketrampilan dapat
melatih kognitif dan kemampuan motorik halus anak. Bahan yang digunakan
dalam membuat suatu ketrampilan tangan bagi anak TK dapat berupa bahan
bekas. Sehingga pembelajaran sangat menyenangkan bagi anak.
Pemanfaatan bahan bekas juga dapat melatih kesadaran anak untuk
menjaga lingkungannya. Melatih anak untuk peduli terhadap lingkungannya
merupakan sasaran kedua dari metode ini.
Langkah-langkah penerapan metode ini dalam pembelajaran di TK dan SD
kelas awal antara lain ;
(1) Pembelajaran mengacu pada tema lingkungan sekitar. Guru menjelakan
komponen penyusun lingkungan. Yaitu benda hidup dan benda mati.
Selanjutnya, guru bercerita tentang keadaan lingkungan dan apa saja yang
mengakibatkan lingkungan itu tidak sehat. Seperti adanya sampah yang
termasuk benda mati, sebagai penyusun lingkungan.
(2) Awal pembelajaran yang mengenalkan tentang limbah atau sampah
anorganik dan organik. Jerami termasuk limbah organik. Guru
menjelaskan dan memberikan beberapa contoh sampah organik yang dapat

diamanfaatkan agar tidak mengganggu keseimbangan dan kebersihan
lingkungan.
(3) Mengajak anak untuk berfikir tentang budaya jaranan reog yang terdapat
tarian jaran kepang. Sehingga guru dapat mengkolaborasikan budaya itu
dengan limbah jerami.
(4) Menjelaskan cara menghias jaran kepang yaitu jerami sebagai rambut dan
ekornya dan guru mempraktikkan cara memasangkan jerami itu dengan
alat-alat lainnya. Anak hanya melihat dan memperhatikan.
(5) Memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih jerami yang berwarna,
bentuk dan bahan-bahan dekorasi jaran kepang lainnya sesuai keinginan
anak.
(6) Menyiapakan semua bahan seperti jaran kepang yang sudah terbentuk
menjadi benda setengah jadi seperti gambar 1.1 dan jerami yang siap untuk
di buat dekorasi jaran kepang. Selanjutnya guru memberikan instruksi
pembelajaran kepada peserta didik.

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Jaran Kepang yang Belum Terhias

Contoh Gambar Jaran kepang yang
terhias yang digunakan sebagai
inspirasi untuk peserta didik

Gambar1.3
Gambar jerami yang dapat di gunakan untuk hiasan dan siap untuk diwarna

Catatan: cara mewarnai jerami yaitu dengan merendamnya selama kurang lebih 5
jam dalam pewarna seperti pada gambar 1.4.

Gambar 1.4
Pewarna
Metode Pembelajaran Mendongeng
Metode mendongeng dapat digalakkan lagi dalam pembelajaran yang
menarik yaitu dengan menggunakan media yang sesuai dengan tema dongeng.
Dalam hal ini ialah media jaran kepang sebagai media yang menggambarkan
budaya indonesia yang diklaim atau diakui malaysia sebagai budayanya. Padahal
seni ini berasal dari kota Ponorogo, Jawa Timur. Sehingga perlu memberikan
wawasan kepada peserta didik tentang asal mula, keunikan, dan fungsi seni ini.
Tidak semua orang mampu berbicara didepan orang banyak. Untuk
membantu berbicara siswa dan mengasah rasa ingin tahunya, pendidik perlu lagi
menerapkan dongeng dengan menggunakan media yang berfungsi membantu
mengembangkan imajinasi pendengar dan mudah memahami dongeng.
Pendidikan mendongeng sangat disukai anak-anak. Berbagai pesan disampaikan
lewat dongeng.
Sehingga tujuan mendongeng yang lain selain untuk mengasah rasa ingin
tahu dan mengembangkan kemampuan bahasanya, yaitu untuk membangun
karakter siswa yang mencintai tanah air yaitu mendongengkan budaya yang harus
selalu kita lestarikan demi keutuhan dan berdirinya Republik Indonesia.

Kesimpulan
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa kepulauan yang memiliki
banyak kebudayaan yang berbeda-beda ditiap pulau. Dari beragam budaya itu bisa
dikembangkan sebagai suatu pendidikan yang membangun karakteristik bangsa
yang berbudi luhur dan tau akan kekayaan budaya sendiri. Dengan
mengoptimalkan publikasi kebudayaan Indonesia kepada seluruh masyarakat
khususnya pada anak usia dini maka pengetahuan dan rasa cinta masyarakat akan
semakin bertambah kepada budaya Negeri sendiri. Pengenalan budaya ini
disajikan dalam bentuk yang tradisional tanpa meninggalkan kehidupan budaya
asalnya, pengenalannya menggunakan alat yang ramah lingkungan dan sangat
bermanfaat bagi perkembangan kreatifitas berpikir dan mengasah rasa ingin tahu
pada anak usia dini khususnya menggunakan metode pengenalan yang tepat yaitu
metode mendongeng.

DAFTAR PUSTAKA
Hartinah, Sitti. 20011. Pengembengan Peserta Didik. Bandung: PT REFIKA
ADITAMA.
Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.
Wiyani, Novan Ardy., & Barnawi. 2012. Format Paud. Jogjakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
http://news.liputan6.com/read/416067/terusik-lagi-klaim-negeri-jiran
http://ariaayu.blogspot.com/2012/07/kebudayaan-indonesia-di-klaimmalaysia.html

Lampiran-lampiran
BIODATA
Ketua
Nama

: Dinda Ayu Setiya N

NIM

: 130153600724

Prodi

: PGPAUD

Jurusan

: KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN
PRASEKOLAH

Alamat Rumah dan No Tel : Dsn Bulurejo, Ds Mojorembun, Kec Rejoso,
Kab Nganjuk/ 082338739577
Alamat email

: dindaayu077@gmail.com

Anggota 1
Nama

: Ria luthfi jauhari

NIM

: 130153600744

Prodi

: PGPAUD

Jurusan

: KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN
PRASEKOLAH

Alamat Rumah dan No Tel : Jl Yos Sudarso, RT 02, RW 03, Lingkungan
Jetis, Kelurahan Warungjayeng, Kec. Tanjung,
Kab Nganjuk/ 085784682783
Alamat email

: jauhariria@yahoo.co.id

Anggota 2
Nama

: Mega Sukmaarinda

NIM

: 130151600681

Prodi

: PGSD

Jurusan

: KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN
PRASEKOLAH

Alamat Rumah dan No Tel : Jl Brigjen Kretarto. RT 06 RW 08, Sambong
Dukuh Jombang / 085607608733
Alamat email

: megasukmaarinda@yahoo.co.id

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-GT
Saya yang menandatangani surat pernyataan ini:
Nama

: Dinda Ayu Setiya N

NIM

: 130153600724

1. Menyatakan bahwa PKM -GT yang saya tuliskan bersama dengan anggota
tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
a. Hasil pemikiran seluruh anggota dalam tim yang digabung menjadi
suatu gagasan untuk modal utama pembuatan PKM-GT.
b. Dengan topic : “PEMANFAATAN JERAMI SEBAGAI BAHAN
HIASAN KREASI JARAN KEPANG UNTUK MEDIA
MENDONGENG KEBUDAYAAN JATIM PADA PAUD”
c. Dibuat pada Tahun 2013 di rumah anggota tim secara bergantian
sesuai dengan alamat yang tertera pada biodata seluruh anggota tim.
2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk
prosiding maupun jurnal sebelumnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Malang,02 Noverber 2015
Mengetahui

Mengetahui dosen pembimbing

(Dinda Ayu Setiya N)

( Pramono, S.Pd, M.Or )

NIM: 130153600724

NIP : 19760826200812 1 001