Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi L

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM EKONOMI
LIBERAL, SISTEM EKONOMI SOSIALIS DAN SISTEM
EKONOMI CAMPURAN

Disusun Oleh
Achyar Hanif Siregar
1401118759

Mata Kuliah Politik Keuangan Pusat dan Daerah
Kelas C
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
2015

Kata Pengantar
Puji dan Syukur senantiasa kita persembahkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya lah makalah ini akhirnya dapat diselesaikan
sehingga dapat dipersembahkan kepada para pembaca . Adapun judul dari
makalah ini adalah “Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal, Sistem
Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran”.

Penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja sesuai dengan tenaga dan
kemampuan yang semaksimal mungkin saya curahkan. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
masukan yang membangun sangat diharapkan
Semoga bantuan, petunjuk, motivasi, dan bimbingan semuanya menjadi
amal kebaikan dan mendapat imbalan dari Allah SWT, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Pekanbaru, November 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Ramlan Surbakti yang dimaksud dengan sistem ekonomi ialah
seperangkat mekanisme dan lembaga untuk membuat dan melaksanakan
keputusan mengenai produksi, pendapatan, dan konsumsi di dalam suatu wilayah
tertentu. Dan lebih jauh Ramlan Surbakti mengatakan sistem ekonomi terdiri atas
sejumlah mekanisme, pengaturan organisasi, dan peraturan untuk membuat dan
melaksanakan keputusan tentang alokasi sumber-sumber yang terbatas.
Dari pengertian menurut Ramlan Surbakti tersebut, sistem ekonomi tidak

dapat terlepas dari nuansa politik yaitu pengambilan keputusan. Negara sebagai
pihak atau lembaga otoritas (menurut David Easton) yang mengambil keputusan
ini tidak akan terlepas dari sebuah cara, bentuk atau ideologi yang telah disepakati
untuk bagaimana cara mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai terkhusus
dalam kaitannya dengan tujuan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi banyak para ahli yang mengklasifikasikan apa saja
cara, bentuk atau ideologi yang mempengaruhi sistem ekonomi. Misalnya
menurut Theodore Morgan membagi sistem ekonomi dalam 5 bagian yaitu mixed
economy (perekonomian campuran), facism (fasisme), communism (soviet rusia),
british socialism (sosialisme inggris), the middle way (jalan tengah). Lalu ada
juga menurut J Ulmer yang membagikan sistem ekonomi dalam 3 bagian yaitu
Capitalism, Socialis, dan Comunism. Selanjutnya J. E. Andriessen membagi
dalam 2 bagian yaitu Perekonomian bebas dan Perekonomian terpimpin. Selain
dari 3 ahli tersebut masih banyak ahli lainnya yang yang mengklarifikasikan
sistem ekonomi sehingga akhirnya secara umum sistem-sistem ekonomi yang
terkenal adalah sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan
sistem ekonomi campuran.

Dalam makalah kali ini akan dijelaskan khusus bagaimana kelebihan dan
kelemahan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi

campuran.
1. 2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi Sosialis,
dan Sistem Ekonomi Campuran?
2. Bagaimana Kelebihan dan Kelamahan Sistem Ekonomi Liberal, Sistem
Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran?
1. 3. Tujuan Penulisan
1. Menelusuri Konsep Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi Sosialis,
dan Sistem Ekonomi Campuran.
2. Menganalisis Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal, Sistem
Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran.

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1. Konsep Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem
Ekonomi Campuran
secara umum sistem-sistem ekonomi yang terkenal adalah sistem ekonomi
liberal/kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
2. 1. 1. Konsep Sistem Ekonomi Liberal

Sesuai pandangan Adam Smith bahwa tiap pelaku ekonomi (baik
konsumen maupun produsen) haruslah diberi kebebasan untuk mengejar
kepentingan pribadinya masing-masing. Konsumen diberi kebebasan memilih
kombinasi konsumsi dari berbagai macam barang dan jasa yang memberikan
kepuasan sebesar-besarnya sesuai selera dan kemampuan uang yang dimilikinya.
Begitu juga produsen diberi kebebasan memilih berbagai input dan teknologi
untuk digunakan dalam proses produksi menghasilkan berbagai jenis dan jasa
yang paling menguntungkan usahanya. Salah satu asumsi paling penting dalam
sistem ekonomi liberal yang dikembangkan Adam Smith ialah bahwa setiap orang
dibebaskan melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Walau kedua
pihak (konsumen dan produsen) memiliki motivasi yang bertolak belakang, tetapi
kalau perekonomian dibiarkan bebas sesuai kekuatan mekanisme pasar tanpa
campur tangan dari pemerintah maka akan tercipta suatu keseimbangan atau
ekuilibrium. Dalam model pasar persaingan sempurna, pasar bersifat selfregulating dan self-correcting karena ada tangan tak kentara yang selalu dapat
mengarahkan perekonomian pada keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh
yang menguntungkan semua pihak dalam masyarakat.
Salah satu asumsi paling penting dalam sistem ekonomi bebas yang
dikembangkan Adam Smith ialah bahwa setiap orang dibebaskan melakukan yang
terbaik bagi dirinya masing-masing. Jika diperhatikan, paham liberalisme ini


relative baru, sebab muncul pada abad pertengahan. Yang pasti, istilah kebebasan
tidak ada dalam kamus Plato.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, bagi Plato yang tidak percaya pada
individu dan demokrasi, adalah absurd untuk memberikan kebebasan pada
individu-individu, sebab orang-perorangan tidak tahu apa yang terbaik bagi
dirinya sendiri, apalagi yang terbaik bagi masyarakat dan negaa. Alih-alih
memberikan kebebasan pada tiap orang untuk bertindak, sebaliknya Plato justru
menginginkan agar tiap orang mengikuti perintah dan mematuhi semua yang telah
digariskan oleh para pemimpin.
Dari uraian diatas, jelas bahwa bagi Plato tidak ada kebebasan bagi tiap
orang untuk bertindak sebab segala tindakannya harus diatur oleh Negara yang
dipimpin oleh filsuf. Pandangan Plato ini jelas sangat bertentangan dengan paham
liberalismeyang dikembangkan oleh kaum fisiokrat dan diadopsi oleh Adam
Smith. Dalam paham liberalisme, orang-perorangan harus memutuskan apa,
kapan, di mana dan bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan, bukan Negara.
Menurut Smith, pemerintah yang intrusive dan confiscatory justru tidak
dibutuhkan.
Liberalisme adalah paham yang membela kebebasan, baik individual
maupun nasional, dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah. Paham
yang dikembangkan oleh kaum fisiokrat dengan istilah “laissez-faire laissezpasser” pada pertengahan abad ke-18 ini muncul sebagai reaksi terhadap

kongkalingkong pengusaha dengan penguasa aristrokratis masa merkantilisme,
yang menganggap privilese sosial dan kekuasaan sebagai warisan.
Disatu sisi, Smith percaya bahwa semua actor penyelenggara Negara
didorong oleh motivasi yang mulia, yaitu ingin berbuat baik bagi Negara
berdasarkan konsep benign and wefare maxmising state. Tetapi ia lebih percaya
bahwa campur tangan yang terlalu banyak oleh pemerintah justru bias
menyebabkan perekonomian mengalami distorsi yang ujung-ujungnya hanya akan
menimbulkan terjadinya inefiensi. Karena campur tangan pemerintah lebih sering
mengganggu jalannya perekonomian, ia pernah menulis bahwa secara pribadi ia

asngat tidak menyukai “orang-orang politik” yang disebutnya “insisious and
crafty animals”.
Adam Smith tidak menyukai campur tangan pemerintah sebab campur
tangan pemerintah lebih sering dijadikan sebagai alat oleh kaum kaya untuk
menekan kelompok masyarakat miskin. Jalan keluar yang ditawarkan Smith
adalah membentuk kelompok-kelompok nonpolitik yang bisa mengorganisir
sedemikian rupa sehingga indenpenden dari pembuatan keputusan politik.
Menurut Smith, hukum dan kelompok-kelompok nonpolitik yang harus
mendominasi politik, dan bukan sebaliknya. Hukum-hukum ekonomi membatasi
gerak orang-orang pemerintah dan politisi. Pada akhirnya, hukum-hukum tersebut

akan mengurangi orang-orang pemerintah pada peran sebagai care-taker yang
tugasnya tidak lain untuk melindungi kepentingan individu-individu dalam
masyarakat.
. Dalam The wealth of nations, Adam Smith menegaskan bahwa tugas
Negara tidak lebih dari kegiatan untuk: (1) melindungi masyarakat dari kekerasan
dan serbuan Negara lain, (2) melindungi setiap warga dari ketidakadilan dan
pemaksaan/pemerasan yang dilakukan warga lain, dan (3) mengadakan serta
mempertahankan prasarana public dan berbagai lembaga public bukan hanya
kepentingan orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu.
Model ekonomi pasar dilandaskan pada interaksi antara permintaan dan
penawaran secara sukarela. Jumlah actor (produsen dan konsumen) begitu
banyaknya sehingga pangsa pasar sekaligus kekuatan dari tiap actor sangat kecil.
Melalui model yang dikembangkan kaum klasik, pasar denga elegan berhasil
mencampakkan kekuasaan
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa model ekonomi
pasar dilandaskan pada interaksi antara permintaan dan penawaran secara
sukarela. Jumlah actor (konsumen dan produsen) begitu banyaknya sehingga
pangsa pasar sekaligus kekuatan dari tiap actor sangat kecil. Melalui model yang
dikembangkan kaum klasik, pasar dengan elegan berhasil mencampakkan
kekuatan dengan dua cara. Pertama, karena tiap actor ekonomi menghadapi


lingkungan yang dicirikan oleh pilihan sukarela, dan karena sudut pandang actor
banyak hal sudah “given” atau terberi adanya (apakah itu harga-harga factor,
teknologi, maupun distribusi sumber daya dan kebutuhan), menyebabkan terlalu
sedikit hal untuk diputuskan dan sangat terbatas pula ruang untuk prilaku
strategis. Kedua, tidak ada actor yang memiliki kemampuan ekonomi (capital,
labor, barang-barang) yang memadai untuk mempengaruhi actor lainnya. Karena
kedua hal tersebut, hamper tidak ada ruang untuk terbentuknya kekuatan dalam
model pasar persaingan sempurna Liberal Klasik.
Model pasar persaingan sempurna dilandaskan pada asumsi banyak
pembeli, penjual, maupun buruh. Dalam kondisi seperti ini koalisi di antara
konsumen, penjual maupun buruh mustahil, sebab market entry sangat mudah.
Penyesuaian ekonomi bersifat instan dan terjadi seketika. Kalau ada yang
menetapkan laba atau sewa diatas rata-rata mereka akan cepat tersingkir oleh
kompetisi. Dalam situasi seperti ini, para actor ekonomi tidak memiliki kekuatan
unutk mempengaruhi parameter-parameter ekonomi keseluruhan (tingkat hargaharga secara umum, atau permintaan agregat), atau mempengaruhi prilaku agenagen atau actor-aktor ekonomi lan. Teknologi, preferensi, output perusahaan lain,
distribusi kekayaan, semuanya sudah tertentu adanya (given). Dengan demikian
yang tersisa bisa dilakukan perusahaan hanya menyesuaikan output yang harus
diproduksipada tingkat harga yang ditentukan oleh pasar
Dari uraian-uraian diatas, jelas bahwa sistem ekonomi liberal percaya pada

dan pentingnya fenomena kolektif, tetapi menentang intervensi pemerintah dalam
proses-proses ekonomi (produksi dan distribusi). Walau menentang campur
tangan pemerintah dalam ekonomi, tetapi Smith menganggap pentingnya Negara
bertanggung jawab terhadap pertahanan, peradilan, pekerjaan umum dan institusiinstitusi umum.
2. 1. 2. Konsep Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialisme dilihat sebagai suatu sistem ekonomi adalah sebuah sistem
sosial yang dilandaskan pada prinsip komune atau kebersamaan, dimana
kepemilikan alat-alat produksi dan distribusi adalah bersifat kolektif. Dalam

masyarakat sosialis yang menonjol adalah kebersamaan, dan salah satu bentuknya
yang paling ekstrem adalah komunisme, dimana keputusan-keputuan ekonomi
disusun, direncanakan, dan sekaligus dikontrol oleh Negara.
Banyak yang beranggapan bahwa sosialisme identic dengan ajaran Marx
(Marxisme). Hal ini keliru, sebab jauh sebelum Marx sudah ada pemikiranpemikiran atau gagasan-gagasan tentang kebersamaan dan kolektivisme.
A. Sosialisme sebelum Marx
Pertama, kita lihat terlebih dahulu ide sosialisme sebelum Marx, baik yang
sifatnya “utopis” maupun yang sudah merealisasi ide atau gagasan membentuk
sebuah komunitas bersama. Istilah “Utopia”yang ditulis oleh Thomas More
(1478-1535), yang isinya berupa pandangan tentang sebuah “masyarakat
sempurna” yang hidupm dalam suatu komunitas. Tetapi, cetak biru utopia pertama

dalam sejarah sebetulnya ditulis dalam bahasa Yunani Kuno sekitar 380 SM oleh
Plato dalam bukunya yang berjudul “Republika”. Dalam buku tersebut Plato
sudah mencanangkan sebuah bentuk Negara ideal yang dirancang, diatur dan
dikendalikan oleh ahli filsafat.
Menurut Plato, mengurus Negara lebih rumit daripada mengurus rumah
tangga. Oleh karena itu, Plato menganjurkan agar Negara dipimpin oleh seorang
negarawan ulung yang terdidik dan telah dipersiapkan dengan matang. Karena
seorang negarawan yang memimpin sebuah Negara mempunyai kekuasaan yang
cukup besar, harus dibuat aturan main agar ia tidak menggunakan kekuasaan yang
ada di tangannya untuk memperkaya diri dan keluarganya. Aturan main yang
disarankan oleh Plato ialah agar mereka yang bekerja mengurus Negara tidak
mempunyai hak miik. Tetapi karena ia dan anak istrinya tetap manusia biasa yang
mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi, maka semua kebutuhan diri
dan keluarganya ditanggung oleh Negara. Adapun sitem pemerintah yang
dianjurkan oleh Plato dalah totaliterisme, yaitu suatu sistem kenegaraan yang
dipimpin dan dikendalikan sepenuhnyan oleh “sekelompok orang pandai dan
terpilih”.

Deliarnov dalam “Perkembangan Pemikiran Ekonomi” (2005) secara lebih
rinci menjelaskan behwa selain Plato, juga ada pemikir-pemikir sebelum Marx

yang menggagas cara hidup kolektif seperti Sir Thomas More, Tomasso
Campanella, francis Bacon, dan James Hurrington. Thomas More dalam bukunya
Utopia (1516) yang kira-kira berarti “Negara Impian”, mengkhayalkan bentuk
kehidupan kolektif dalam sebuah komune, dimana semua orang tinggal dalam
suatu tempat yang dihuni bersama-bersama. Semua orang dalam kelompok
masyarakat tersebut hidup secara sederhana berpakaian seragam dan tidak ada di
antara anggota kelompok yang memerlukan uang dan emas atau perak. Tiap orang
bekerja untuk semua. Sistem pemerintahan yang dibayangkan More adalah
pemerintahan “demokratis” yang dipimpin oleh seorang pimpinan hasil pemilihan
rakyat untuk seumur hidup. Perlu dicatat bahwa sosialisme yang diinginkan
Thomas More tidak ada dalam realita, hanya dalam bentuk gagasan yang
dituangkan dalam buku saja. Gagasan-gagasan tentang bentuk Negara ideal lain
dalam bentuk tulisan dapat kita ikuti dalam karya Campanella Civitas Solis atau
City of the Sun; karya Francis Bacon Nova Atlantis atau New Atlantis (1829) dan
karya James Hurrington Oceana (1656).
Gagasan sosialisme yang dikemukakan di atas, mulai dari Plato hingga
Thomas More, Tomasso Campanella, Francis Bacon, dan James Hurrington
dikategorikan sebagai sosialisme utopis. Dikatakan demikian sebab pemikiranpemikiran mereka hanya dituangkan dalam bentuk ide atau gagasan, tetapi tidak
direalisasikan dalam dunia realitas. Walau hanya dituangkan dalam bentuk
gagasan, ide-ide yang mereka kembangkan ikut mempengaruhi pemikiran sosialis
Comte de Simon (1760-1825). Menurut Comte, agar sistem produksi dapat
memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya, maka hars ada suatu lembaga
yang melakukan pengawasan. Lembaga ini disebutnya “industrial elite” yang
terdiri dari ilmuwan, teknisi, dan pengusaha.
Selain sosialisme yang sifatnya utopis, juga ada pihak-pihak yang
memprakarsai dan merealisasikan cita-citanya membentuk komunitas bersama
dengan mendirikan koperasi. Dari catatan sejarah, orang yang pertama sekali
merealisasi ide membentuk komunitas bersama adlah Robert Owen (1771-1858).

Owen pada waktu kecil pernah mengalami hidup sebagai buruh miskin. Tetapi
berkat kerja kerasnya ia berhasil tumbuhmenjadi seorang pengusaha sukses di
New Lamark (Skotlandia). Dari dana yang dikumpulkannya ia membangun apa
yang disebt “parallelogram” sebagai hidup bersama. Ide Owen tentang sosialisme
dapat diikuti dalam buku The View of Society (1816).
Ide merealisasikan komunitas bersama juga dilakukan oleh Charles
Fouririer

(1772-1837).

Kalau

Owen

mendirikan

Parallelogram.

Fourier

mendirikan apa yang disebut Phalanges atau Phalanstery atau ada juga yang
menyebut “apartement hotel”. Ide-ide Fourier sendiri tentang sosialisme diperoleh
dari Saint Simon. Hal ini dapat diikuti dari bukunya yang berjudul theory of Four
movements (1808-1882).
Selain

Owen

dan

Fourier,

sosialisme

komunitas

bersama

juga

dikembangkan oleh Louis Blanc (1811-1882). Seperti halnya Owen, Blanc juga
aktif mendirikan koperasi, terutama jenis koperasi produksi. Kalau Owen dan
Fourier relative independen terhadap pemerintah, Blanc meminta agar pemerintah
lebih aktif membantu usaha kaum buruh, termasul membantuk dalam masalah
permodalan.
B. Sosialisme Marx
Tokoh yang paling mempengaruhi lahirnya konsep ekonomi Sosialisme
adalah Karl Marx (1818-1883) dan Friederich Engel (1820-1895), mereka ini
adalah dua tokoh intelektual dan revolusioner yang paling berpengaruh pada abad
kesembilan belas. Karya Marx yang terkenal dan masih dijadikan rujukan oleh
para akademisi sampai sekarang.
Kekuasaan pemerintah dalam ekonomi sosialis adalah begitu kuat
sehingga ini bisa menyebabkan keputusan pemerintah harus betul-betul
diperhatikan dan diamati oleh para pebisnis.
Pertentangan antar kelas merupakan tema pokok dalam pandangan kaum
Marxis. Salah satu tulisan Marx dan engels yang paling terkenal dalam manifesto

komunis menyebutkan bahwa „”sejarah semua masyarakat yang pernah ada
sampai kini merupakan sejarah perjuangan kelas”
Karl Marx lebih dari satu abad yang lalu telah memprediksi bahwa efek
yang akan timbul denga adanya perkembangan teknologi kedepan nantinya adalah
dimana

kemajuan

teknologi

tersebut

akan

membawa

manusia

pada

keberlimpahan, dan yang dijadikan kajian serius adalah bagaimana bentuk
masyarakat pada masa itu nantinya. Memang pada dasarnya kemajuan teknologi
baru atau inovasi merupakan cara untuk membuat manusia menjadi lebih efisien
dan efektif, dimana memang tujuan penciptaan semua itu untuk memberikan
keuntungan yang lebih maksimal bagi manusia. Namun dampak dari kemajuan
teknologi ini selalu menjadi bahan kajian mendalam bagi kaum marxis.
Kaum marxis berjuang keras untuk membela kaum buruh, karena dalam
anggapan mereka kaum buruh merupakan sekelompok orang yang sangat pelu
untuk diperjuangkan dan diberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Dalam
pandangan mereka kaum pebisnis atau industriawan sangat mengedepankan
keuntungan dari setiap produktivitas yang dihasilkan, dengan begitu mereka
berfikir keras bagaimana agar perusahaan bisa memperoleh keuntungan yang
tinggi dengan segala efisiensi yang ada termasuk dengan mempergunakan mesin
yang otomatis mengurangi jumlah pekerja.
2. 1. 3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah penggabungan antara sistem ekonomi
sosialis dan sistem ekonomi liberal. Dalam sistem ekonomi campuran kekuasaan
serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda.
Ada sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem ekonomi liberal karena
kadar kebebasan yang relative besar atau persentase dari sistem liberalnya sangat
besar. Ada pula sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem ekonomi sistem
ekonomi sosialis dimana peran kekuasaan pemerintah relative besar terutama
dalam menjalankan berbagai kebijakan ekonomi, moneter/fiscal dan lain-lain

Walaupun demikian berbagai bentuk sistem ekonomi campuran itu sebagai
sumber ekonomi suatu bangsa, termasuk alat-alat produksi yang dimiliki baik oleh
pribadi-pribadi/individu oleh kelopok perusahaan-perusahaan swasta, juga banyak
sumber-sumber terutama yang strategis dan vital dikuasai oleh Negara/pemerintah
pusat. Disamping yang dimiliki oleh pemerintah daerah atau pemerintah local.
Oleh karena itu di dalam sistem ekonnomi campuran dikenal minemal ada dua
sektor ekonomi yakni sektor swasta dan sektor Negara/sektor pemerintah/sektor
public
Di dalam sistem ekonomi campuran adanya campur tangan pemerintah
terutama untuk mengendalikan kehidupan atau pertumbuhan ekonomi, mencegah
adanya konsentrasi yang terlalu besar ditangan satu orang atau kelompok swasta.
Juga untu melakukan stabilisasi perekonomian, mengatur tata tertib serta
membantu golongan ekonomi lemah.
Bentuk sistem ekonomi campuran sering juga menggunakan nama sosialis
atau sosialisme, walau bukan sosialis atau sosialisme ekstrem/radikal;misalnya
komunisme yang meletakkan individu di bawah subordinasi kelas, dan fasisme
yang meletakkan individu bawah subordinasi Negara atau sosialis murni Karl
Marx.
2. 2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi
Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran.
2. 2. 1. Sistem Ekonomi Liberal
A. Kelebihan
Berikut akan di paparkan kelebihan-kelebihan yang ada pada sistem
ekonomi liberal, yakni:
1. Tanpa adanya campur tangan pemerintah sehingga konsumen dan
produsen memiliki kebebasan dalam menentukan sendiri apa saja
kepentingannya dalam perekonomian. Masyarakat sebagai konsumen
dapat memilih sendiri apa saja keinginan-keinginannya memilih

kombinasi konsumsi dari berbagai macam barang dan jasa yang
memberikan kepuasan sesuai dengan budget yang dia punya. Begitu juga
produsen diberi kebebasan memilih berbagai input dan teknologi untuk
digunakan dalam proses produksi menghasilkan berbagai jenis dan jasa
yang paling menguntungkan usahanya. Sehingga dalam sistem ekonomi
liberal ini produsen tidak dibatasi dalam penggunaan teknologi.
2. Dengan sistem ekonomi liberal karena kegiatan ekonomi menggunakan
mekanisme pasar sehingga menimbulkan adanya keseimbangan misalnya
dalam penentuan harga produsen jika menetapkan harga di atas rata-rata
maka kemungkinan besar akan tersingkir dari kompetisi dengan produk
perusahaan lain yang sama kuliatasnya namun lebih murah dari segi
harganya. Dari contoh kasus ini akan tercipta keseimbangan dalam
penetapan harga karena persaingan yang terjadi di pasar ini menuntut
produsen untuk bersaing bagaimana mendapat pembeli yang sebanyakbanyaknya di tengah persaingan dengan prodesen dari perusahaan lain.
3. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, beban pemerintah dalam
mengurus Negara lebih sedikit karena pemerintah dapat lebih focus
ketimbang dengan ikut campur mengenai ekonomi juga sehingga Negara
akan menjadi lebih efisien dan efektif.
B. Kelemahan
Berikut akan di paparkan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
ekonomi liberal, yakni:
1. Akan terjadinya kesenjangan di masyarakat bahwa yang kaya akan
semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
2. Para pekerja akan kurang diminati lagi oleh perusahaan karena telah
bebasnya penggunaan teknologi-teknologi yang canggih, efisien dan
efektif sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran-pengangguran
yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkualitas karena
kurang dibutuhkan. Penggunanaan teknologi dinilai lebih hemat, murah,

massal dan meraih keuntungan ketimbang penggunaan pekerja manusia
yang semakin berkualitas maka semakin mahal.
2. 2. 2. Sistem Ekonomi Sosialis
A. Kelebihan
Berikut akan di paparkan kelebihan-kelebihan yang ada pada sistem
ekonomi sosialis, yakni:
1. Pendistribusian kekayaan didasarkan prinsip sama rasa sama rata sehingga
menjadi kecilnya tingkat kesenjangan antar masyarakat
2. Masyarakat dan buruh sangat diperhatikan, sehingga perusahaan tidak bisa
sebebasnya mamalingkan peran manusia dalam perusahaan di tengah
teknologi yang telah canggih, efisien dan efektif untuk dapat mengganti
peran manusia dalam perusahaan.
3. Pemerintah ikut campur dalam seluruh kegiatan ekonomi sehingga
pemerintah dapat mengetahui kebijakan apa saja yang cocok untuk
mensejahterakan masyarakat di bidang ekonomi.
2. Kelemahan
Berikut akan di paparkan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
ekonomi sosialis, yakni:
1. Orang yang memiliki kreativitas menjadi terhalang untuk memperoleh
keuntungan penjualan dari produk yang dihasilkannya lebih dari orang
yang tidak memiliki kreativitas karena nilai pasar di sini adalah sama rata
dan tidak ada kebebasan.
2. Perusahaan menjadi sangat sulit berkembang karena tidak mendapat
keuntungan lebih yang bisa saja didapatkan bila menggunakan teknologi
yang canggih, efisien dan efektif tanpa mempekerjakan banyak pekerja
3. Negara menjadi tidak efisien karena mengambil banyak peran dalam
kehidupan masyarakat, Dalam The wealth of nations, Adam Smith
menegaskan bahwa tugas Negara tidak lebih dari kegiatan untuk: (1)

melindungi masyarakat dari kekerasan dan serbuan Negara lain, (2)
melindungi setiap warga dari ketidakadilan dan pemaksaan/pemerasan
yang dilakukan warga lain, dan (3) mengadakan serta mempertahankan
prasarana public dan berbagai lembaga public bukan hanya kepentingan
orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu.
4. Menurut Adam Smith campur tangan pemerintah lebih sering dijadikan
sebagai alat oleh kaum kaya untuk menekan kelompok masyarakat miskin.
2. 2. 3. Sistem Ekonomi Campuran
1. Kelebihan
Berikut akan di paparkan kelebihan-kelebihan yang ada pada sistem
ekonomi campuran, yakni:
1. Sistem ekonomi campuran mengadopsi dan menggabungkan dua sistem
berbeda yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis dan dari
kedua sistem ini diambil dari segi-segi kelebihan yang dapat dipadu.
2. Dalam

sistem

ekonomi

campuran

pemerintah

terutama

untuk

mengendalikan kehidupan atau pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya
konsentrasi yang terlalu besar ditangan satu orang atau kelompok swasta.
Juga untuk melakukan stabilisasi perekonomian, mengatur tata tertib serta
membantu golongan ekonomi lemah
3. Dalam sistem ekonomi campuran perusahaan diberi kebebasan namun
dibatasi dengan prinsip kepentingan umum juga harus di pikirkan. Contoh
di Indonesia ialah pemberian Hak Guna Usaha (HGU) untuk perorangan
atau perusahaan. HGU adalah hak untuk mengusahakan tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara. Obyek hak adalah tanah yang diusahakan
dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Jangka
waktu penggunaan tanah HGU adalah maksimum 25 tahun dan untuk
perusahaan bisa 35 tahun. Jangka waktu dapat diperpanjang 25 tahun. Dan
HGU ini dapat dicabut jika terbukti perusahaan tidak mengoptimalkan
tanah tersebut dan merugikan rakyat. Ditengah kebebasan yang diberikan

pemerintah namun pemerintah juga melakukan pengawasan agar
perusahaan juga dapat memajukan kesejahteraan masyarakat.
2. Kelemahan
Berikut akan di paparkan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
ekonomi campuran, yakni: menggabungkan dan mengambil kelebihan-kelebihan
dari sistem ekonomi, yakni:
1. Walau idealnya sistem ekonomi campuran ini adalah penggabungan
kelebihan dari dua sistem ekonomi yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem
ekonomi sosialis namun dalam prakteknya Negara yang seharusnya
mengendalikan perekonomian dengan meminta bantuan swasta cenderung
malah swasta yang mengatur dan memperalat Negara agar swasta bisa
mengeruk

keuntungan

mensejahterakan rakyat.

lebih

seperti

kekayaan

alam

ketimbang

BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui Menurut Ramlan Surbakti yang dimaksud
dengan sistem ekonomi ialah seperangkat mekanisme dan lembaga untuk
membuat dan melaksanakan keputusan mengenai produksi, pendapatan, dan
konsumsi di dalam suatu wilayah tertentu. Dan lebih jauh Ramlan Surbakti
mengatakan sistem ekonomi terdiri atas sejumlah mekanisme, pengaturan
organisasi, dan peraturan untuk membuat dan melaksanakan keputusan tentang
alokasi sumber-sumber yang terbatas. Dalam melaksanakan keputusan itu tentu
saja kita tahu bahwa ada sebuah pihak atau lembaga otoritas yang memiliki
wewenang dalam menjalankannya yaitu negara (menurut David Easton), sehingga
negara akan menentukan cara apa yang akan ditentukan untuk pengambilan
keputusan mengenai produksi, pendapatan, dan konsumsi tersebut yaitu dalam
kaitan ini adalah sistem ekonomi, dan didalam makalah ini mencakup 3 sistem
ekonomi yang paling umum yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis
atau sistem ekonomi campuran.
Telah banyak konsep, kelebihan dan kelemahan yang telah dipaparkan dan
saya mencapai sebuah pemahaman bahwa dari 3 sistem ekonomi yang paling
umum dari berbagai macam pendapat para ahli mengenai apa saja sistem-sistem
ekonomi yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi campuran mempunyai suatu hubungan dalam mengartikan ketiganya,
yakni:
Pertama, sistem ekonomi liberal dengan tokoh paling terkenal Adam
Smith ini yang merupakan sistem dengan prinsip kebebasan dimana konsumen
dan produsen memiliki kebebasan dalam menentukan kepentingannya. Konsumen
bebas menentukan kepentingannya dengan memilih berbagai barang dan jasa yang
tersedia agar dia puas sesuai budget yang ia miliki dan produsen bebas
menentukan ingin menentukan berapa harga yang akan dia patok untuk produknya

dan teknologi canggih, efisien dan efektif apa yang digunakan untuk membuat
produk tersebut atau sumber daya manusia apa saja yang akan direkrut untuk
bekerja di perusahaan. Berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yaitu konsumen
tidak memiliki kebebasan untuk konsumen maupun produsen. Semuanya
memiliki kesetaraan, sehingga konsumen tidak dapat menemukan produk yang
berbeda dan perusahaan sangat mengutamakan pekerja bukan teknologi. Sistem
ekonomi campuran menengahi ini.
Kedua, sistem ekonomi liberal tidak mengkehendaki adanya campur
tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi agar negara dapat efektif dan efisien
menjalankan tugas yang lain, karena negara dinilai menjadi tidak efisien dan
efektif jika mengambil banyak peran dalam kehidupan masyarakat, Dalam The
wealth of nations, Adam Smith menegaskan bahwa tugas Negara tidak lebih dari
kegiatan untuk: (1) melindungi masyarakat dari kekerasan dan serbuan Negara
lain, (2) melindungi setiap warga dari ketidakadilan dan pemaksaan/pemerasan
yang dilakukan warga lain, dan (3) mengadakan serta mempertahankan prasarana
public dan berbagai lembaga public bukan hanya kepentingan orang-orang atau
kelompok-kelompok tertentu. Lalu selain itu jika pemerintah tidak ikut campur
maka konsumen dan produsen menjadi memiliki kebebesan. Dari sistem ekonomi
liberal ini menilai tanpa campur tangan pemerintah keseimbangan akan terjadi
otomatis dengan mekanisme pasar karena sebagai contoh yaitu penentuan harga
produsen jika menetapkan harga di atas rata-rata maka kemungkinan besar akan
tersingkir dari kompetisi dengan produk perusahaan lain yang sama kuliatasnya
namun lebih murah dari segi harganya. Dari ini akan tercipta keseimbangan dalam
penetapan harga karena persaingan yang terjadi di pasar ini menuntut produsen
untuk bersaing bagaimana mendapat pembeli yang sebanyak-banyaknya di tengah
persaingan dengan produsen dari perusahaan lain. Sedangkan dalam sistem
ekonomi sosialis menuntut semua campur tangan lebih pemerintah karena sudah
menjadi tugas pemerintah mengurus semua urusan warganya selain itu pemerintah
yang lebih mengetahui akan kehidupan warganya. Harga ditentukan oleh
pemerintah. Sistem ekonomi campuran menengahi ini yaitu pemerintah selain ikut
campur namun mengikutsertakan sasta dalam mensejahterakan rakyat.

Keempat, sistem ekonomi liberal cenderung menciptakan kesenjangan
antara kaya dan miskin, pengusaha dan buruh serta lain-lain. Sistem ekonomi
sosialis menjawab itu dengan memberikan gagasan sama rata sehingga
mengingikan tidak adanya kesenjangan antara kaya dan miskin, pengusaha dan
buruh serta lain-lain. Sistem ekonomi campuran menjawab dengan ingin juga
tidak ada kesenjangan namun dapat memberi kebebasan yang dibatasi.
Sebagai telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan dari
ketiga sistem ekonomi tersebut yaitu, sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi
sosialis, dan sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi liberal mempunyai
pandangan berlawanan dengan sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi
campuran merupakan jawaban dari perbedaan tersebut untuk diambil dari
kelebihan-kelebihan yang dipadu dari dua sistem yang berlawanan tersebut.

Daftar Pustaka
Sanusi, Bachrawi. 2000. Sistem Ekonomi Suatu Pengantar . Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Fahmi Irham. 2013. Ekonomi Politik, Teori dan Realita . Bandung. ALFABETA,
cv
Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Penerit Erlangga
Limbong, Benhard. 2014. Politik Pertanahan. Jakarta: Margaretha Pustaka