PV PHOTOVOLTAIC POTENSI ENERGI TERBARUKA (1)

PV (PHOTOVOLTAIC) : POTENSI ENERGI TERBARUKAN
SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI ALTERNATIF GUNA
MENGURANGI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Disusun oleh:
Uffi Nadzima

M0115044

Hanik Farida

M0115018

Putri Suci Amanah

M0115032

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017


ii

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan penulisan karaya tulis ilmiah
yang berjudul “PV (Photovoltaic) : Potensi Energi Terbarukan sebagai Salah Satu
Solusi Alternatif Guna Mengurangi Dampak Perubahan Iklim dan Mewujudkan
Kesejahteraan Masyarakat” dapat diselesaikan dnegan baik. Harapan kami adalah
bahwa ide ini dapat direalisasikan menjadi sebuah karya yang bermanfaat serta
dapat memberikan solusi nyata dalam lingkungan.
Karya tulis ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dan memberi semangat serta do’a nya sehingga karya
ilmiah ini dapat selesai dikerjakan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan
karya tulis berikutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.

Surakarta, 28 November 2017

Penulis

iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan .................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanasan Global ................................................................................ 4
2.2 Perubahan Iklim ................................................................................... 4
2.3 Energi Photovoltaic .............................................................................. 5
2.4 Kesejahteraan Masyarakat ................................................................. 7
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data ....................................................................................... 8
3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 8
3.3 Pengolahan Data ................................................................................. 8
3.4 Analisis Data ...................................................................................... 9
3.5 Kerangka Berpikir .............................................................................. 9

v

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Perubahan Suhu Lingkungan terhadap Efisiensi
Penggunaan Photovoltaic ................................................................... 10
4.2 Pengaruh Penggunaan Photovoltaic dalam Mengurangi

Dampak Perubahan Iklim ................................................................... 11
4.3 Potensi Energi Cahaya Matahari sebagai Energi Alternatif untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Indonesia ...................... 12
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................ 14
5.2 Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Daftar Riwayat Hidup Ketua .......................................................................... 17
Daftar Riwayat Hidup Anggota 1 .................................................................. 18
Daftar Riwayat Hidup Anggota 2 .................................................................. 19

vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Komponen pada Photovoltaic
Gambar 2. Karakteristik Photovoltaic Berdasarkan Perubahan Suhu (Fuadi.,
et al 2017)
Gambar 3. Photovoltaic Sistem On Grid


vii

DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Analisis Data
Bagan 2. Kerangka Berpikir

viii

ABSTRAK
Pemanasan global mengakibatkan dampak pada perubahan iklim yang sangat
mempengaruhi kehidupan manusia, salah satunya karena emisi gas efek rumah
kaca akibat pemakaian bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya alam
terbatas. Oleh karena itu, perlu adanya program adaptasi pembangunan pada
sumber energi yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan (green technology).
Energi alternatif yang digunakan adalah energi photovoltaic dengan menggunakan
alat berupa photovoltaic yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik. Langkah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi empat komponen
yaitu mencari sumber data, mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisis
data. Untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap efisiensi photovoltaic
digunakan metode simulasi (Fuadi et al., 2017), sehingga didapatkan grafik

karakteristik photovoltaic berdasarkan perubahan suhu, pengaruh yang dihasilkan
dari penggunaan photovoltaic dalam mengurangi perubahan iklim dianalisis dari
energi listrik yang dihasilkan photovoltaic dan potensi energi cahaya matahari
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia yang merupakan manfaat
photovoltaic. Hasil analisis dari perubahan suhu terhadap efisiensi photovoltaic
menunjukan bahwa pada di atas suhu normal lingkungan (25 derajat Celcius),
efisiensi photovoltaic akan menurun sehingga perubahan iklim sangat
mempengaruhi efisiensi photovoltaic. Pengaruh penggunaan teknologi
photovoltaic yaitu mengurangi konsumsi listrik berbahan bakar fosil sehingga
dapat mengurangi polusi atau emisi bahan bakar fosil serta mengurangi adanya
dampak buruk perubahan iklim. Pemanfaatan energi cahaya matahari yang ramah
lingkungan memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan manusia sehingga
kualitas hidup manusia Indonesia dapat meningkat.

Kata Kunci: energi photovoltaic, kesejahteraan masyarakat, pemanasan global,
perubahan iklim

ix

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pemanasan global (global warming) telah menjadi masalah yang sangat

mengancam bagi kehidupan manusia di muka bumi, salah satu penyebabnya
adalah emisi gas efek rumah kaca akibat pemakaian bahan bakar fosil seperti
minyak bumi, batu bara dan gas alam yang merupakan sumber daya alam
terbatas [Eliantika, 2009]. Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim
yang tidak stabil dan berdampak negatif pada kelangsungan hidup manusia.
Dampak yang dihasilkan dari pemanasan global tersebut kini telah dirasakan di
seluruh dunia dan telah berpengaruh

di semua

sektor kehidupan. Pada

Konferensi Perubahan Iklim PBB di Bali yang diselenggarakan pada tanggal 3 14 Desember 2009 yang dihadiri oleh 180 negara termasuk Indonesia, telah
dihasilkan kesepakatan yang tertuang dalam


perjanjian internasional tentang

perubahan iklim sebagai pengganti Protokol Kyoto. Salah satu topik utama
adalah komitmen dari seluruh negara anggota untuk melaksanakan kegiatan
pembangunan di segala sektor yang ramah lingkungan atau green technology [16].
Hasil konferensi perubahan iklim ini menunjukkan kebutuhan untuk merancang
program global antara negara berkembang dan negara maju untuk kemajuan
masa

depan termasuk transfer teknologi yang sehat dan ramah lingkungan

sehingga kepentingan negara dan dunia akan terlindungi [Hasper, 2009]. Oleh
karenanya harus dilakukan program adaptasi pembangunan yang salah satunya
adalah program adaptasi pembangunan pada sumber energi yang ramah
lingkungan dan bersifat terbarukan. Salah satu masalah energi yang sedang di
hadapi di Indonesia adalah masalah energi listrik.
Dalam memperingati Hari Listrik Nasional ke 71 yang diselenggarakan
di Jakarta pada tanggal 28 September 2016. Wakil Presiden Yusuf Kalla
menyampaikan dalam pidatonya bahwa “Selama 71 tahun sudah keberadaan

listrik di Indonesia telah menerangi tanah air, walaupun belum memberikan
yang terbaik namun keberadaannya yang hingga saat ini sangatlah bermanfaat
bagi tanah air tercinta ini. Listrik amat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari. Kebutuhan energi listrik makin hari semakin meningkat, tetapi di sisi
1

lain PT. PLN (Persero) memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan
tersebut

sehingga

kebutuhan

menyebabkan

ketidakseimbangan antara

pasokan

dan


tenaga listrik. Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan

tenaga listrik tersebut, menimbulkan krisis energi berkelanjutan yang dapat
berakibat terganggunya roda pembangunan dan pengembangan perekonomian
wilayah. Saat ini diperkirakan sebanyak 12.659 desa atau 15 persen dari seluruh
desa di Indonesia belum memperoleh akses listrik dari jaringan Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Bahkan, 2.519 di antaranya belum teraliri listrik sama
sekali alias gelap pada malam hari. Desa - desa tersebut sebagian besar
tersebar di Provinsi Papua dan di kawasan Indonesia Timur lainnya”. [9].
Sebelumnya pula anggota Komisi VII DPR dari Fraksi NasDem Kurtubi
menyatakan, konsumsi listrik Indonesia perkapita sangat rendah. Hal itu
terjadi akibat jumlah total pembangkit listrik di Indonesia saat ini hanya
56.000 MW dengan penduduk sekitar 230 juta jiwa. Masih ada sekitar 40
juta penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik [Septian, 2016].
Dari kedua permasalahan tersebut, kami mengembangkan PV (Photovoltaic)
: Potensi Energi Terbarukan sebagai Salah Satu Solusi Alternatif Guna
Mengurangi

Dampak


Perubahan

Iklim

dan Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat. Photovoltaic merupakan teknologi yang mengkonversi cahaya
matahari menjadi listrik yang sering kali disebut photovoltaic (cahaya-listrik).
Mengingat Indonesia kaya dengan panas matahari pada siang hari maka teknologi
ini sangat cocok jika diterapkan di Indonesia. Teknologi ini pun ramah terhadap
lingkungan dan biaya pemasangannya terbilang cukup terjangkau. Dengan adanya
teknologi photovoltaic diharapkan dapat mengurangi penggunaan energi listrik
berbahan fosil dan menjadikan energi cahaya matahari sebagai energi listrik
terbarukan serta berpindah ke energi listrik mandiri yang secara tidak langsung
mampu memenuhi poin SDGs yakni aksi memerangi perubahan iklim dan
dampaknya serta membuat energi bersih dan terjangkau. Terpenuhinya energi
listrik di setiap daerah di Indonesia secara tidak langsung mampu mewujudkan
salah satu tujuan Nawacita yakni meningkatkan kualitas hidup manusia di
Indonesia. Oleh karena itu, penelitian mengenai energi terbarukan untuk

2

mengurangi pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim tidak stabil
penting untuk dikaji.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, diperoleh tiga rumusan masalah yaitu:

1.

Bagaimana pengaruh perubahan suhu lingkungan terhadap efisiensi
penggunaan photovoltaic?

2.

Bagaimana pengaruh penggunaan photovoltaic dalam mengurangi dampak
perubahan iklim?

3.

Bagaimana potensi energi cahaya matahari sebagai energi alternatif untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, diperoleh tiga tujuan yaitu:
1.

Dapat mengetahui pengaruh perubahan suhu lingkungan terhadap efisiensi
penggunaan photovoltaic.

2.

Dapat mengetahui pengaruh penggunaan photovoltaic dalam mengurangi
dampak perubahan iklim.

3.

Dapat mengetahui potensi energi cahaya matahari sebagai energi alternatif
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

1.4. Manfaat
Berdasarkan tujuan, maka penelitian ini diharapkan berguna:
1.

Sebagai bahan informasi yang penting bagi pemerintah dalam mengurangi
penggunaan energi listrik berbahan fosil. Pemerintah dapat memanfaatkan
energi listrik bersumber energi cahaya matahari.

2.

Bagi para peneliti lainnya dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya rata-rata suhu atmosfer,

laut dan daratan di bumi. Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran
bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam dan batubara yang mana ketika
dibakar melepaskan gas karbodioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai
gas rumah kaca. Ketika di atmosfer terdapat banyak gas-gas rumah kaca
menyebabkan atmosfer tidak bisa menahan pancaran cahaya matahari ke bumi
maka disebutlah efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat terjadi dikarenakan
aktivitas manusia dan berdampak pula bagi manusia itu sendiri. Oleh karenanya,
IPCC memperkirakan suhu rata-rata global pada permukaan bumi akan meningkat
1,1 hingga 6,4 derajat Celcius antara tahun 1990 hingga 2100.
Dampak yang diakibatkan karena pemanasan global selain efek rumah kaca
adalah perubahan iklim. Menurut para ilmuwan, pemanasan global akan
menyebabkan terjadinya perubahan iklim di belahan bumi. Hal ini berakibat
bertambah tipis dan cairnya es di kutub utara dan selatan yang mengakibatkan
permukaan air laut naik. Selain itu, pemanasan iklim dapat menyebabkan
pencairan gunung-gunung es di kutub utara dan menyebabkan wilayah daratan
mengecil, sehingga rentan terjadinya bencana. Bencana yang dapat muncul antara
lain terjadinya badai, banjir, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan angin
topan.
2.2

Perubahan Iklim
Perubahan iklim menurut Konvensi Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa

tentang Perubahan Iklim (United Nation Framework Convention on Climate
Change atau UNFCCC), sistem iklim dalam hubungannya dengan perubahan
iklim didefinisikan sebagai totalitas atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan geosfer
dengan interaksinya. Sedangkan perubahan iklim dinyatakan sebagai perubahan
pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
yang mengubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim
teramati pada periode yang cukup panjang.

4

Salah satu ciri perubahan iklim yaitu peningkatan suhu udara dan perubahan
besaran dan distribusi curah hujan telah membawa dampak yang luas dalam
banyak segi kehidupan manusia dan diperkirakan akan terus memburuk jika emisi
gas rumah kaca tidak dapat dikurangi dan distabilkan.
Salah satu isi komitmen pada Protokol Kyoto yaitu secara serentak
diterapkan dengan usaha perbaikan pemenuhan syarat kualitas hidup rakyat dan
kualitas lingkungan hidup, dan tercermin dalam pengelolaan sektor-sektor
produksi dan konsumsi prioritas untuk tindakan mitigasi dan adaptasi. Programprogram yang potensial untuk menurunkan emisi baik dari sektor migas,
kehutanan, transportasi, limbah padat, pemanfaatan energi baru dan terbarukan
juga sudah diidentifikasi melalui kajian yang cukup komprehensif.
2.3

Energi Photovoltaic
Energi photovoltaic merupakan energi cahaya matahari yang dikonversikan

menjadi energi listrik. Energi photovoltaic didapatkan dari energi cahaya matahari
yang diubah menjadi energi listrik melalui modul surya yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Bahan semikonduktor merupakan bahan semi logam yang
memiliki partikel yang disebut elektron-proton, yang apabila digerakkan oleh
energi dari luar akan membuat pelepasan elektron sehingga menimbulkan arus
listrik dan pasangan elektron hole. Intensitas cahaya matahari tertinggi diserap
bumi di siang hari sehingga menghasilkan tenaga surya yang diserap bumi ada
sekitar 120.000 terra Watt.
Komponen-komponen yang terdapat dalam photovoltaic antara lain :
1.

Modul surya mampu menyerap cahaya matahari yang mengandung
gelombang energi foton. Energi foton pada cahaya matahari menghasilkan
energi kinetik yang mampu melepaskan elektron-elektron ke pita konduksi
sehingga menimbulkan arus listrik. Energi kinetik akan makin besar seiring
dengan meningkatnya intensitas cahaya matahari. Modul surya adalah
komponen utama dari photovoltaic yang dapat menghasilkan energi listrik
DC. Photovoltaic terbuat dari bahan semikonduktor (umumnya silicon).

2.

Baterai atau aki adalah penyimpan energi listrik pada saat cahaya matahari
tidak ada. Baterai yang cocok digunakan untuk photovoltaic adalah baterai
deep cycle lead acid yang mampu menampung kapasitas 100 Ah, 12 V,

5

dengan efisiensi sekitar 80%. Waktu pengisian baterai/aki selama 12 jam 16 jam.
3.

Regulator baterai / charge controler adalah alat yang mengatur pengisian

arus listrik dari modul surya ke baterai / aki dan sebaliknya. Apabila baterai
tersisa 20% sampai 30%, maka regulator akan memutuskan beban.
Regulator baterai juga mengatur kelebihan pengisian baterai dan kelebihan

tegangan dari modul surya. Manfaat dari alat ini juga untuk menghindari full
discharge dan overloading serta memonitor suhu baterai. Regulator baterai

dilengkapi dengan diode protection yang menghindarkan arus DC dari
baterai agar tidak masuk ke photovoltaic lagi.
4.

Inverter adalah alat yang mengubah arus DC menjadi AC sesuai dengan

kebutuhan peralatan listrik yang digunakan. Alat ini mengubah arus DC dari
photovoltaic menjadi arus AC untuk kebutuhan beban-beban yang

menggunakan arus AC.
5.

Kabel instalasi khusus yang digunakan untuk instalasi photovoltaic dapat
berguna untuk mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel,
dan kerusakan pada perangkat. Setiap terminal positif panel dihubungkan
satu sama lain demikian pula dengan setiap terminal negatifnya.

Gambar 1. Komponen pada Photovoltaic

6

2.4

Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana seorang dapat memenuhi

kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air
minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki
pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga
hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran
sehingga hidupnya aman tentram, baik lahir maupun batin (Fahrudin, 2012).
Konsep kesejahteraan menurut Nasikun (1993) dapat dirumuskan sebagai
padanan makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari empat
indikator yaitu: (1) Rasa aman (security), (2) kesejahteraan (welfare), (3)
kebebasan (freedom), dan (4) jati diri (identity). Indikator tersebut merupskan hal
yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahetraan yang mana terciptanya rasa
aman, kesejahteraan, kebebasan dan jati diri seseorang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Menurut Prabawa (1988) kesejahteraan sering diartikan secara luas yaitu
sebagai kemakmuran, kebahagiaan, dan kualitas hidup manusia baik pada tingkat
individu atau kelompok keluarga dan masyarakat. Keadaan sejahtera dapat
ditunjukkan oleh kemampuan mengupayakan sumber daya keluarga untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang dianggap pentig dalam kehidupan
berkeluarga. Dengan demikian kesejahteraan adalah terpenuhinya seluruh
kebutuhan baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

7

BAB III
METODE PENULISAN
3.1

Sumber Data
Penulis memperoleh sumber dari data sekunder yaitu data yang digunakan

untuk mendukung dan dilengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah
penulisan karya ilmiah. Data sekunder dapat diperoleh dari perpustakaan atau
laporan-laporan penelitian terdahulu (Hasan, 2002). Karya tulis ilmiah ini tidak
menggunakan data primer (data yang diambil secara langsung) melainkan data
sekunder yang diperoleh melalui kepustakaan yang dilakukan dengan membaca
buku-buku, jurnal-jurnal dan literatur yang tersedia dalam bentuk pustaka cetak
maupun elektronik, serta studi-studi terdahulu yang memiliki kaitan dengan tujuan
dan objek penulisan.
3.2

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah

teknik pengamatan langsung dan teknik analisis dokumen. Penulis mengumpulkan
data dari berbagai sumber baik buku, jurnal, maupun internet guna mendukung
karya tulis ilmiah ini. Setelah itu, penulis menganalisis dokumen-dokumen dan
data-data dari sumber tersebut untuk menyimpulkan hasil, saran, dan kesimpulan
karya tulis ilmiah ini.
3.3

Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif, dimana data

yang sudah tersedia diolah untuk mendapatkan kesimpulan.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif sebagai
berikut (Ali, 1982) :
1.

Memilih masalah mengenai keterkaitan tujuan SDGs dengan Nawacita

2.

Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah mengenai potensi
energi terbarukan sebagai salah satu solusi alternatif guna mengurangi
dampak perubahan iklim dan cara kerja photovoltaic serta peran dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

3.

Menetapkan teknik pengumpulan pustaka yang akan digunakan.

4.

Mengadakan analisis pustaka.

5.

Menarik kesimpulkan dan metode.

8

3.4

Analisis Data
Analisis data dalam penulisan kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan model analisis interaktif
yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction),
sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusion
drawing) (Miles & Huberman:1979).
Pengumpulan
Data

Menyajikan
Data

Reduksi Data

Penarikan
Kesimpulan

Bagan 1. Analisis Data
Pada karya tulis ini, dilakukan proses reduksi data melalui PV
(photovoltaic): Potensi Energi Terbarukan sebagai Salah Satu Solusi Alternatif
Guna Mengurangi Dampak Perubahan Iklim dan Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat. Kemudian dilakukan analisis data dari sajian data yang diperoleh saat
proses pengumpulan data hingga diperoleh satu penarikan kesimpulan mengenai
penerapan alat tersebut.
3.5

Kerangka Berpikir

Bagan 2.Kerangka Berpikir
BAB IV
9

PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Perubahan Suhu Lingkungan terhadap Efisiensi Penggunaan
Photovoltaic

Photovoltaic merupakan salah satu media yang dapat mengubah energi

cahaya matahari menjadi energi listrik. Sumber energi yang berasal dari energi
cahaya matahari menjadikan media ini ramah lingkungan.
Efisiensi photovoltaic mudah terganggu oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah intensitas cahaya dan suhu lingkungan (Humada et al., 2016). Hal ini
diakibatkan karena kinerja photovoltaic dipengaruhi oleh beberapa parameter
meteorologi seperti suhu, kelembaban udara dan radiasi matahari (Khatib et al.,
2013).

Gambar 2. Karakteristik Photovoltaic Berdasarkan Perubahan Suhu (Fuadi et al.,
2017)
Dengan menganalisis grafik di atas, diketahui bahwa apabila suhu
lingkungan meningkat di atas standar suhu normal lingkungan (25 derajat
Celcius), maka menyebabkan efisiensi modul photovoltaic dan tegangan akan
menurun. Bentuk kurva I-V tetap sama, tetapi bergeser ke kiri sesuai dengan
kenaikan suhu photovoltaic, menghasilkan tegangan dan daya yang lebih kecil.
Panas dalam kasus ini adalah hambatan listrik untuk aliran elektron. Untuk itu

10

aliran udara dari sekeliling modul photovaltaic sangat penting untuk
menghilangkan panas yang menyebabkan suhu photovoltaic tinggi.

Keterangan:
V

= Voltase (Volt)

I

= Kuat arus listrik (Ampere)

P

= Daya (Watt)
Efisiensi paling tinggi adalah saat photovoltaic beroperasi maximum power

point (Vmp dan Imp). Tegangan baterai harus mendekati Vmp apabila tegangan

baterai menurun dibawah Vmp maupun meningkat di atas Vmp maka efisiensi akan
berkurang.
4.2. Pengaruh Penggunaan Photovoltaic dalam Mengurangi Dampak
Perubahan Iklim
Listrik yang dihasilkan oleh photovoltaic dapat langsung digunakan atau
disimpan terlebih dahulu ke dalam baterai. Arus listrik yang dihasilkan adalah
listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3,5 A. Besar tegangan yang dihasilkan
adalah 0,4 – 0,5 V. Di Indonesia, daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya
sekitar 3-5 kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5
kali untuk kondisi panas terik. Misalnya untuk sebuah photovoltaic berdaya
maksimum 50 Wp, daya yang dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3
kali 50 Wp atau 150 Wp, dan pada kondisi panas terik adalah 5 kali 50 Wp atau
250 Wp. Sehingga daya yang mampu dihasilkan panel di Indonesia berkisar 150 250 Wh per hari. Bila panel tersebut digunakan dalam kondisi normal dan
bertahan selama 20 tahun maka daya total yang dihasilkan selama 20 tahun adalah
20 tahun dikalikan 365 hari/tahun dikalikan antara 150 - 250 kWh, yaitu antara
1095000 Wh (1.095 kWh) sampai 1825000 Wh (1825 kWh). Daya yang
dihasilkan tersebut dapat di ubah menjadi arus bolak balik (AC).
Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang
disebut inverter. Melalui alat ini, listrik yang dihasilkan dari panel dapat di

11

gunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti lampu, komputer, televisi, dst. Dalam
photovoltaic dikenal pula sistem on grid yaitu sistem panel yang mampu

terkoneksi langsung dengan pembangkit listrik PLN. Sehingga listrik yang
dihasilkan oleh panel dapat disimpan dalam alat yang disebut house breaker panel
dan kemudian disalurkan ke alat AC utility meter . Dari kedua alat tersebut, listrik
pada photovoltaic dapat disalurkan ke PLN atau rumah - rumah warga. Sehingga
dengan penggunaan photovoltaic diharapkan mampu diperoleh manfaat antara
lain mengurangi konsumsi listrik dan menstabilkan tegangan PLN pada sisi beban
serta mengurangi biaya tagihan listrik bulanan masyarakat, mampu menggunakan
energi alternatif dari energi cahaya matahari sepanjang tahun serta mampu
mereduksi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi polusi atau emisi
bahan bakar dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Gambar 3.Photovoltaic Sistem On Grid

4.3. Potensi Energi Cahaya matahari sebagai Energi Alternatif untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Indonesia
Kebutuhan akan listrik baik untuk kalangan industri, perkantoran, maupun
masyarakat umum dan perorangan sangat meningkat. Energi terbarukan terus
dikembangkan oleh PT. PLN (PERSERO) sebagai solusi dari beberapa
permasalahan tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan
energi terbarukan dengan memanfaatkan energi cahaya matahari dan teknologi
photovoltaic yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar.

Potensi energi cahaya matahari saat ini sudah banyak digunakan, seperti halnya
lampu-lampu penerangan serta lampu lalu lintas telah memakai energi cahaya

12

matahari dengan media photovoltaic, dan beberapa daerah yang tak terjangkau
listrik dari PLN sudah dilaksanakan pembangunan ramah lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dengan menggunakan photovoltaic.
Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu udara rata-rata tinggi dan
hanya memiliki dua musim menjadikan Indonesia sangat berpotensi dalam
menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi
cahaya matahari.
Pembangunan ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi cahaya
matahari menggunakan teknologi photovoltaic yang dilakukan pemerintah ini
dapat menambah pasokan listrik yang ada sehingga dapat mengurangi krisis
energi listrik akibat pasokan listrik lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan
listrik di Indonesia dengan hal tersebut pemerintah dapat mengurangi adanya
tindakan pemadaman listrik bergilir dan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk
membayar tagihan listrik berkurang atau pemerintah dapat mengurangi uang
subsidi listrik sehingga subsidi dapat dialihkan ke sektor yang lain seperti
pendidikan, perekonomian atau yang lainnya.
Dampak positif dari penggunaan photovoltaic dalam mengurangi dampak
perubahan iklim juga merupakan suatu aksi dalam mencegah dampak buruk dari
terjadinya perubahan iklim sehingga dalam hal ini pemerintah saat ini dapat
memenuhi tujuan nawacitanya yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia.

13

BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
1.

Efisiensi photovoltaic sangat bergantung pada suhu lingkungan. Apabila
suhu lingkungan meningkat di atas standar suhu normal lingkungan (25
derajat Celcius), maka menyebabkan efisiensi modul photovoltaic dan
tegangan akan menurun.

2.

Pada photovoltaic dikenal sistem on grid yaitu sistem panel yang mampu
terkoneksi langsung dengan pembangkit listrik PLN. Dengan demikian
photovoltaic mampu mengurangi konsumsi listrik dan menstabilkan

tegangan PLN, mampu menggunakan energi alternatif dari energi cahaya
matahari sepanjang tahun serta mampu mereduksi penggunaan bahan bakar
fosil sehingga mengurangi polusi atau emisi bahan bakar dan mengurangi
dampak perubahan iklim.
3.

Energi cahaya matahari dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan cara berkurangnya pemadaman listrik bergilir, berkurangnya biaya
tagihan listrik dan meningkatnya kualitas hidup manusia Indonesia.

5.2. Saran
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi energi
terbarukan sebagai salah satu solusi alternatif guna mengurangi dampak
perubahan

iklim

sehingga

dapat

diaplikasikan

menggunakan

teknologi

photovoltaic dan perlunya pengkajian lebih lanjut keefektifan photovoltaic dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

14

DAFTAR PUSTAKA

Anhar, A.S., I.D. Sara, dan R.H. Siregar, 2017, Desain Prototype Sel Surya
Terkonsentrasi Menggunakan Lensa Fresnel, Jurnal Online Teknik
Elektro, Vol. 2, No. 3 : 1-7.

Azis, S., 2017. Pemetaan Potensi Energi Terbarukan sebagai Salah Satu Alternatif
Solusi Menuju Indonesia Terang Tahun 2019. Seminar Nasional Inovasi
dan Aplikasi Teknologi di Industri 2017. ISSN: 2085-4218.

Damastuti, A.P., 1997, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Wacana, No. 7 : 12-13.
Dzulfikar, D., dan W. Broto, 2016, Optimalisasi Pemanfaatan Energi Listrik
Tenaga Surya Skala Rumah Tangga, Prosiding Seminar Nasional Fisika
(E-Journal) SNF2016, Vol. 5 : 73-76.

Eliantika, E.F., 2009, Biogas Limbah Peternakan Sapi Sumber Energi Alternatif
Ramah Lingkungan, Jurnal Sumberdaya , November 2009.
Fuadi, I.P., dan R. Hantoro, Pengaruh dan Prediksi Perubahan Variabel Cuaca
terhadap Performansi dan Efisiensi Sistem PV: Studi Kasus di Kota
Surabaya , Tugas Akhir Departemen Teknik Fisika FTI ITS, Surabaya,

2017.
Hasan, H., 2012, Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Saugi,
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK), Vol. 10, No. 2 : 169-180.

Hasper, M., 2009, Green Technology in Developing Countries : Creating
Accessibility Through a Global Exchange Forum Duke Law &
Technology Review No. 1, Duke University School of Law, United States
of America.
http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/saatnya-percepat-pembangunaninfrastruktur-kelistrikan-hingga-ke-pelosoknegeri_5718dba68e7a617f15dab4f3, diakses tanggal 13 November 2017.
Kali, A., 2012, Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas
Sosial Masyarakat di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, Mektek, Vol. 14,
No. 2 : 37-43.

15

Lumempouw, R.J., M. Rumbayan, dan H. Tumaliang, 2015, Studi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Makalehi di PLN Area Tahuna Rayon Siau
Kabupaten Kepulauan Sitaro, E-Journal Teknik Elektro dan Komputer ,
Vol. 4, No. 7 : 79-85.
Ramlan, M., 2002, Pemanasan Global (Global Warming), Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol. 3, No.1 : 30-32.
Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim. 2007. Jakarta :

Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Rosni, 2012, Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di Desa Dahari
Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara: 57.
Septian D., 2016, 12 Ribu Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik, Liputan
6.com,

16

Juli

2016,

Jakarta,

http://bisnis.liputan6.com/read/2554164/ironis-12-ribu-desa-di-indonesiabelum-teraliri-listrik, diakses tanggal 13 November 2017.
Sulistyono, 2010, Pemanasan Global (Global Warming) dan Hubungannya
dengan Penggunaan Bahan Bakar Fosil, Forum Teknologi, Vol 2, No. 2 :
47-56.
United Nations Climate Change Conference, 3–14 Desember 2009, The United
Nations

Climate

Conference

http://unfccc.int/meetings/cop_13/items/4049.php,

Bali ,

in

diakses

tanggal

13

November 2017.
Widiasanti, A.A., Hermawan, dan Karnoto, 2013, Analisis Penempatan Sel Surya
pada Atap Setengah Lingkaran sebagai Aplikasi Sistem Tenaga Off Grid,
Transient, Vol. 2, No. 3 : 791-798.

Widodo, D.A., Suryono, A. Tatyantoro, dan Tugino, 2009, Pemberdayaan Energi
Matahari sebagai Energi Listrik Lampu Pengatur Lalu Lintas : 67-72.

16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Tim
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat
Email/No. Hp
Riwayat Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Riwayat Organisasi
Staff Bendahara Kabinet
Sekretaris DPA
Staff DPPAK

Uffi Nadzima
Pemalang, 05 September 1997
Jl. Arboi Raya RT/RW.005/010 Desa
Bojongnangka Pemalang Jawa Tengah
uffinadzima61@gmail.com/
085743893939
TK AL-IRSYAD PEMALANG
SDN 01 KEBONDALEM PEMALANG
MTs HUSNUL KHOTIMAH
KUNINGAN JAWA BARAT
MA HUSNUL KHOTIMAH KUNINGAN
JAWA BARAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
BEM FMIPA UNS 2017
BIRO AAI UNS 2017
BIRO AAI UNS 2016

Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
Penghargaan yang Pernah Diraih
2015
Sertifikat ESQ Leadership Training
2015
Sertifikat
Achievements
Motivation
Training
2015
Sertifikat
Latihan
Kepemipinan
HIMATIKA UNS

17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota 1
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat
Email/No. Hp

Hanik Farida
Boyolali, 13 Januari 1998
Karangasem, Guli, Nogosari, Boyolali
hanikfarida98@gmail.com/
085642346963

Riwayat Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi

TK AISYIAH ASEMGROWONG
MIM ASEMGROWONG
SMPN 1 NGEMPLAK
SMAN 2 SUKOHARJO
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Riwayat Organisasi
Staff bidang Jaringan
Anggota
Sekretaris
Staff bidang Apresiasi Mahasiswa

SKI FMIPA UNS 2017
Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) UNS
WIKIMATIKA 2017
Himatika FMIPA UNS 2016

Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
-

Penghargaan yang Pernah Diraih
2015
2015
2015

Sertifikat ESQ Leadership Training
Sertifikat Achievements Motivation
Training
Sertifikat
Latihan
Kepemipinan
HIMATIKA UNS

18

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota 2
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat
Email/No. Hp
Riwayat Pendidikan
TK
SD

Putri Suci Amanah
Sragen,10 Maret 1997
Bubak Rt 02/002, Ngebung,
Kalijambe, Sragen
putrisuciamanah@gmail.com/
082243964237

SMP
SMA
Perguruan Tinggi

TK GUPPI KALIJAMBE
SDN JETIS KARANGPUNG 1
KALIJAMBE
SMP N 1 GEMOLONG
SMA N 5 SURAKARTA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Riwayat Organisasi
Anggota Keuangan
Staff Sekretaris

DEMA FMIPA UNS
BEM UNS 2016

Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
Penghargaan yang Pernah Diraih
2015
2015
2015

Sertifikat ESQ Leadership Training
Sertifikat Achievements Motivation
Training
Sertifikat
Latihan
Kepemipinan
HIMATIKA UNS

19