ASPEK REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis n
ASPEK REPRODUKSI IKAN NILA
(Oreochromis niloticus )
( Laporan Praktikum Biologi Perikanan )
Oleh
Melinda Oktafiani
1114111034
Dibimbing Oleh Asisten
Eva Susanti
091411131
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
ASPEK REPRODUKSI
IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh
Melinda Oktafiani
1114111034
ABSTRAK
Reproduksi merupakan salah satu proses yang dilakukan oleh makhluk hidup
untuk beregenerasi, memiliki keturunan dan mempertahankan kelangsungan
spesiesnya di alam. Untuk menentukan apakah ikan siap untuk melakukan
pemijahan atau tidak dapat dilihat dari Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan
Tingkat Kematangan Gonad (TKG). Karena jumlah telur yang dikeluarkan ikan
berbeda-beda maka diperlukan suatu parameter yaitu fekunditas. Selain itu
diameter telur dan sex ratio berpengaruh terhadap proses reproduksi.
Sehubungan denganbidang perikanan, reproduksi mempunyai peranan dalam
menunjang sektor produksi ikan di suatu perairan. Praktikum aspek reproduksi ini
bertujuan untuk memahami bagaimana cara membedakan tingkat kematangan
dari gonad suatu jenis individu ikan, mampu memprediksi waktu pemijahan dan
tahap perkembangan untuk rekruitmen, dan mengetahui jumlah telur dari ikan
nila, mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang
pemijahan, serta untuk menduga atau studi dalam menduga produktivitas dan
potensi produksi dari suatu kelompok ikan. Dalam pengerjaannnya digunakan
sediaan gonad ikan nila yang telah diawetkan dalam formalin 4%. Gonad yang
telah diawetkan kemudian dikeringkan dan ditimbang, lalu dibagi menjadi lima
bagian dengan satu bagian sebagai gonad sampel yang akan diamati. Gonad
sample ditimbang kembali, lalu dilarutkan dalam 15 ml akuades. Kemudian
diambil 1 ml dengan pipet tetes lalu dihitung jumlah telur atau fekunditasnya.
Diambil 25 telur dan diamati diameternya di bawah mikroskop. Hasil dari
praktikum aspek reproduksi ini dapat dilihat dari tabel dan grafik yang menyajikan
hubungan panjang dan berat tubuh ikan, berat total gonad, diameter telur,
fekunditas, sex ratio, IKG dan TKG.
Kata kunci: Indeks Kematangan Gonad, Tingkat Kematangan Gonad, fekunditas,
sex ratio, gonad
I. PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan salah satu
IKG dan TKG biasanya merupakan
proses yang dilakukan oleh makhluk
hal yang menentukan apakah ikan
hidup untuk beregenarasi, memiliki
ini siap untuk melakukan pemijahan.
keturunan
mempertahankan
Indikasi dari kesiapan suatu ikan itu
kelangsungan spesiesnya di alam.
yang biasanya diterjemahkan oleh
Sistem reproduksi dari ikan Teleostei
kedua parameter ini. Effendi (1997)
terbagi
mengatakan bahwa IKG
seksualitas
dan
dalam
yaitu
3
kelompok
Dimorphisme,
Hermaprodit, dan Biseksual.
Kmatangan
Gonad)
(Indeks
adalah
nilai
dalam % sebagai hasil perbandingan
berat gonad dengan berat tubuh
suatu
ikan,
berskala
sedangkan
TKG
(Tingkat
telur
dengan
yang
micrometer
sudah
ditera.
Kematangan Gonad) adalah tahap
Semakin besar diameter telur ikan,
tertentu
gonad
maka semakin banyak komposisi
sebelum dan sesudah ikan memijah.
kuning telur di dalamnya. Besar atau
Dengan mengetahui IKG dan TKG
tidaknya diameter dari telur ikan juga
dari suatu ikan dapat dprediksikan
biasanya
kapan saat yang tepat bagi ikan
lama ikan tersebut menempati fase
untuk melakukan spawning.
plankton.
perkembangan
mempengaruhi
Sedangkan
berapa
sex
ratio
merupakan bagian dari jantan atau
Jumlah telur yang biasa dikeluarkan
betina
dalam
populasi,
oleh ikan berbeda-beda. Karena
proporsi sex yang diamati karena
perbedaan tersebut maka diperlukan
adanya
suatu parameter yang mengukur
kondisi
jumlah telur yang dikeluarkan suatu
penangkapan.
perbeaan
dimana
tingkah
lingkungan,
laku,
dan
ikan. Parameter yang dimaksudkan
adalah fekunditas. Fekunditas pada
Sehubungan
ikan terdiri dari fekunditas mutlak dn
perikanan, reproduksi mempunyai
fekunditas nisbi. Fekunditas mutlak
peann
adalah jumlah telur masak sebelum
produksi ikan di suatu perairan. Hal
dikeluarkan pada saat ikan memijah,
tersebut dikarenakan faktor produksi
sedangkan fekunditas nisbi adalah
dapat mempengaruhi stok yang ada
jumlah telur per satuan berat atau
di perairan. Pengetahuan terhadap
panjang (Nikolsky dalam Effendi,
stok ikan-ikan tertentu di suatu
1979).
perairan akan menunjukkan dasar-
Fekunditas
total
adalah
dalam
bidang
menunjang
dasar
ikan selama hidupnya mulai dari
ekonomis dari ikan tersebut. Dengan
produksi
mempelajari reproduksi ikan kita
kali
sampai
dengan terakhir.
menentukan
sektor
keseluruhan telur yang dihasilkan
pertama
dalam
dalam
nilai
juga bisa menentukan kapan waktu
ikan memijah dan frekuensi dari
Hal lain yang berpengaruh terhadap
pemijahan ikan tersebut, sehingga
proses
kita dapat mencegah kepunahan
produksi
ikan
adalah
menyangkut diameter telur dan sex
ataupun
penurunan
stok
yang
ratio. Diameter telur adalh garis
sangat drastis akibat dari kegiatan
tengah atau ukuran panjang dari
penangkapan.
Adapun tujuan yang dicapai dari
Alat dan bahan yang digunakan
praktikum
dalam praktikum adalah sepasang
reproduksi
sebagai
berikut:
alat
Suatu
film,
cara
petri, panduan praktikumm gelas
tingkat
ukur 10 ml, pipet tetes, mikroskop
gonad
dengan
dari
micrometer
yang
sudah
suatu jenis individu ikan.
Dapat memprediksi waktu
ditera, gelas obyek, gonad yang
pemijahan
dan akuades.
dan
tahap
perkembangan
botol
timbangan OHAUS, tissue, cawan
membedakan
lengkap,
pemahaman
bagaimana
kematangan
bedah
telah diawetkan dengan formalin 4%,
untuk
rekruitmen.
Untuk mengetahui
C. Prosedur Kerja
jumlah
telur dari ikan / hewan uji,
Prosedur
mengetahui
ukuran
telur
praktikum fekunditas dan diameter
terhadap
perkembangan
telur (reproduksi) adalah sebagai
individu
pemijahan,
menjelang
serta
untuk
yang
pada
berikut:
1. Gonad dikeluarkan dari dalam
menduga atau studi dalam
botol
menduga produktivitas dan
dikeringkan
potensi produksi dari suatu
tissue.
kelompok ikan.
dilakukan
film,
dibilas
kemudian
menggunakan
2. Gonad TKG III dan IV diambil
dan
II. METODOLOGI
dicatat
berat
total
gonadnya.
A. Waktu dan Tempat
3. Gonad dari ikan betina (TKG III
Praktikum analisis pertumbuhan ikan
nila (Oreochomis niloticus) dilakukan
pada hari Rabu tanggal 7 November
2012, pukul 08.00 – 10.00 WIB
bertempat di Laboratorium Budidaya
Perairan
Fakultas
Universitas Lampung.
B. Alat dan Bahan
Pertanian
dan IV dipilih), diambil lima
bagian telurnya secara acak,
kemudian
ditimbang
seluruh
gonad sampel tersebut.
4. Gonad
sampel
diencerkan
dengan 15 ml akuades.
5. Gonad
sampel
yang
telah
diencerkan diambil 1 ml dengan
pipet tetes kemudian dihitung
jumlah telur atau fekunditasnya
6. Diameter telur diukur dengan
cara 25 butir diambil dan diamati
di bawah mikroskop yang diberi
micrometer
bahwa ikan nila jantan TKG yang
paling banyak terdaoat pada TKG
IV, sedangkan yang paling sedikit
adalah TKG II. Ini berarti ikan nila
jantan
sample
7. Dicatat nilai diameter telur yang
telah diamati.
yang
digunakan
kebanyakan
sebagaii
sudah
siap
untuk memijah, kebanyakan dari
ikan ini telah berada pada tahap
pematangan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tingkat
Gonad
putih berisi
cairan berwarna
putih
Dari data di atas dapat kita lihat
gonad
(Nyabaken,
1992).
Kematangan
(TKG)
Ikan
Nila
Tabel 2.TKG ikan nila betina
(Oreochromis niloticus)
TKG
Tabel 1.TKG ikan nila jantan
TKG
I
II
III
IV
Morfologi
gonad
Gonad
sangat
kecil seperti
benang dan
transparan.
Penampang
gonad pada ikan
jantan pipih
dengan warna
keabu – abuan
gonad mengisi
¼ rongga tubuh.
Warnanya pada
ikan jantan
keabuan atau
putih, bentuknya
pipih
Gonad mengisi
½ rongga tubuh.
Gonad pada
ikan jantan
berwarna putih
gonad mengisi
¾ rongga tubuh.
Gonad ikan
jantan berwarna
Σ
Persentase
(%)
I
0
0
II
3
20
III
4
26.7
8
53.3
IV
Morfologi gonad
Gonad sangat kecil
seperti benang dan
transparan,
penampang bulat
dengan warna
kemerah –
merahan.
gonad mengisi ¼
rongga tubuh,
warnanya kemerah
– merahan atau
kuning dan
bentuknya bulat.
Gonad mengisi ½
rongga tubuh,
berwarna kuning.
Bentuk telur tepat
melalui dinding
ovarium.
Gonad mengisi ¾
rongga
tubuh.berwarna
kuning hampIr
bening atau
bening.telur dapat
terlihat keluar
Σ
Persentasi
(%)
1
2.4
3
7.3
19
46.4
18
43.9
Pada ikan nila betina, TKG tersebar
Tabel 4. IKG ikan nila jantan
dari TKG I hingga TKG IV. Berbeda
dengan TKG pada ikan nila jantan,
pada ikan nila betina TKG yang
paling banyak di temukan adalah
TKG III dan IV. Hal ini berarti ikan
nila betina pada sampel yang di
pakai
telah
Berat ikan
rata-rata
IKG
(%)
-
426.667
349.750
320
-
I
II
III
IV
1.8
2.35
2.95
0.437
0.870
1.455
IKG yang paling besar untuk ikan
kebanyakan telah matang gonad.
nila jantan adalah pada TKG IV yaitu
TKG pada ikan nila betina adalah
sebesar 1,455. Dengan berat ikan
salah
yang
rata - rata yaitu 320 gram dan rata -
menentukan siap atau tidaknya ikan
rata berat gonad yaitu 2.95. Hal ini
itu untuk memijah atau bertelur.
bertarti bahwa sebagian besar ikan
Sedangkan TKG I hanya terdapat 1
sampel yang diamati telah siap
ikan dan TKG II hanya terdapat 3
memijah (Asep, 2009).
faktor
memijah
Berat gonad
rata-rata
atau
satu
siap
TKG
penting
ikan (Nyabaken, 1992).
3. Indeks Gonad (IG) Ikan Nila
2. Indeks Kematangan Gonad
Tabel 5. IG ikan nila jantan
(IKG) Ikan Nila
Tabel 3. IKG ikan nila betina
TKG
I
II
III
IV
Berat gonad
rata-rata
Berat ikan
rata-rata
IKG
(%)
1.6
295
90.667
177.579
119.222
0.542
2.267
3.126
4.311
2.537
2.567
3.979
TKG
Frekuensi
IG (%)
I
II
III
IV
0
3
4
8
0
20
27
53
IG Ikan Nila Jantan
20.00%
IKG yang paling besar untuk ikan
nila betina adalah pada TKG IV yaitu
53.33%
26.67%
TKG 1
TKG 2
TKG 3
TKG 4
3,979. Jadi pada TKG IV ini ikan nila
betina gonadnya sudah masak dan
tidak memerlukan waktu yang lama
untuk melakukan pemijahan (Asep,
2009).
Grafik 1. IG ikan nila jantan
berada pada indeks nilai gonad
Pada tabel dan gambar, ditunjukkan
0,30
(Oreochromis niloticus )
( Laporan Praktikum Biologi Perikanan )
Oleh
Melinda Oktafiani
1114111034
Dibimbing Oleh Asisten
Eva Susanti
091411131
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
ASPEK REPRODUKSI
IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh
Melinda Oktafiani
1114111034
ABSTRAK
Reproduksi merupakan salah satu proses yang dilakukan oleh makhluk hidup
untuk beregenerasi, memiliki keturunan dan mempertahankan kelangsungan
spesiesnya di alam. Untuk menentukan apakah ikan siap untuk melakukan
pemijahan atau tidak dapat dilihat dari Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan
Tingkat Kematangan Gonad (TKG). Karena jumlah telur yang dikeluarkan ikan
berbeda-beda maka diperlukan suatu parameter yaitu fekunditas. Selain itu
diameter telur dan sex ratio berpengaruh terhadap proses reproduksi.
Sehubungan denganbidang perikanan, reproduksi mempunyai peranan dalam
menunjang sektor produksi ikan di suatu perairan. Praktikum aspek reproduksi ini
bertujuan untuk memahami bagaimana cara membedakan tingkat kematangan
dari gonad suatu jenis individu ikan, mampu memprediksi waktu pemijahan dan
tahap perkembangan untuk rekruitmen, dan mengetahui jumlah telur dari ikan
nila, mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang
pemijahan, serta untuk menduga atau studi dalam menduga produktivitas dan
potensi produksi dari suatu kelompok ikan. Dalam pengerjaannnya digunakan
sediaan gonad ikan nila yang telah diawetkan dalam formalin 4%. Gonad yang
telah diawetkan kemudian dikeringkan dan ditimbang, lalu dibagi menjadi lima
bagian dengan satu bagian sebagai gonad sampel yang akan diamati. Gonad
sample ditimbang kembali, lalu dilarutkan dalam 15 ml akuades. Kemudian
diambil 1 ml dengan pipet tetes lalu dihitung jumlah telur atau fekunditasnya.
Diambil 25 telur dan diamati diameternya di bawah mikroskop. Hasil dari
praktikum aspek reproduksi ini dapat dilihat dari tabel dan grafik yang menyajikan
hubungan panjang dan berat tubuh ikan, berat total gonad, diameter telur,
fekunditas, sex ratio, IKG dan TKG.
Kata kunci: Indeks Kematangan Gonad, Tingkat Kematangan Gonad, fekunditas,
sex ratio, gonad
I. PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan salah satu
IKG dan TKG biasanya merupakan
proses yang dilakukan oleh makhluk
hal yang menentukan apakah ikan
hidup untuk beregenarasi, memiliki
ini siap untuk melakukan pemijahan.
keturunan
mempertahankan
Indikasi dari kesiapan suatu ikan itu
kelangsungan spesiesnya di alam.
yang biasanya diterjemahkan oleh
Sistem reproduksi dari ikan Teleostei
kedua parameter ini. Effendi (1997)
terbagi
mengatakan bahwa IKG
seksualitas
dan
dalam
yaitu
3
kelompok
Dimorphisme,
Hermaprodit, dan Biseksual.
Kmatangan
Gonad)
(Indeks
adalah
nilai
dalam % sebagai hasil perbandingan
berat gonad dengan berat tubuh
suatu
ikan,
berskala
sedangkan
TKG
(Tingkat
telur
dengan
yang
micrometer
sudah
ditera.
Kematangan Gonad) adalah tahap
Semakin besar diameter telur ikan,
tertentu
gonad
maka semakin banyak komposisi
sebelum dan sesudah ikan memijah.
kuning telur di dalamnya. Besar atau
Dengan mengetahui IKG dan TKG
tidaknya diameter dari telur ikan juga
dari suatu ikan dapat dprediksikan
biasanya
kapan saat yang tepat bagi ikan
lama ikan tersebut menempati fase
untuk melakukan spawning.
plankton.
perkembangan
mempengaruhi
Sedangkan
berapa
sex
ratio
merupakan bagian dari jantan atau
Jumlah telur yang biasa dikeluarkan
betina
dalam
populasi,
oleh ikan berbeda-beda. Karena
proporsi sex yang diamati karena
perbedaan tersebut maka diperlukan
adanya
suatu parameter yang mengukur
kondisi
jumlah telur yang dikeluarkan suatu
penangkapan.
perbeaan
dimana
tingkah
lingkungan,
laku,
dan
ikan. Parameter yang dimaksudkan
adalah fekunditas. Fekunditas pada
Sehubungan
ikan terdiri dari fekunditas mutlak dn
perikanan, reproduksi mempunyai
fekunditas nisbi. Fekunditas mutlak
peann
adalah jumlah telur masak sebelum
produksi ikan di suatu perairan. Hal
dikeluarkan pada saat ikan memijah,
tersebut dikarenakan faktor produksi
sedangkan fekunditas nisbi adalah
dapat mempengaruhi stok yang ada
jumlah telur per satuan berat atau
di perairan. Pengetahuan terhadap
panjang (Nikolsky dalam Effendi,
stok ikan-ikan tertentu di suatu
1979).
perairan akan menunjukkan dasar-
Fekunditas
total
adalah
dalam
bidang
menunjang
dasar
ikan selama hidupnya mulai dari
ekonomis dari ikan tersebut. Dengan
produksi
mempelajari reproduksi ikan kita
kali
sampai
dengan terakhir.
menentukan
sektor
keseluruhan telur yang dihasilkan
pertama
dalam
dalam
nilai
juga bisa menentukan kapan waktu
ikan memijah dan frekuensi dari
Hal lain yang berpengaruh terhadap
pemijahan ikan tersebut, sehingga
proses
kita dapat mencegah kepunahan
produksi
ikan
adalah
menyangkut diameter telur dan sex
ataupun
penurunan
stok
yang
ratio. Diameter telur adalh garis
sangat drastis akibat dari kegiatan
tengah atau ukuran panjang dari
penangkapan.
Adapun tujuan yang dicapai dari
Alat dan bahan yang digunakan
praktikum
dalam praktikum adalah sepasang
reproduksi
sebagai
berikut:
alat
Suatu
film,
cara
petri, panduan praktikumm gelas
tingkat
ukur 10 ml, pipet tetes, mikroskop
gonad
dengan
dari
micrometer
yang
sudah
suatu jenis individu ikan.
Dapat memprediksi waktu
ditera, gelas obyek, gonad yang
pemijahan
dan akuades.
dan
tahap
perkembangan
botol
timbangan OHAUS, tissue, cawan
membedakan
lengkap,
pemahaman
bagaimana
kematangan
bedah
telah diawetkan dengan formalin 4%,
untuk
rekruitmen.
Untuk mengetahui
C. Prosedur Kerja
jumlah
telur dari ikan / hewan uji,
Prosedur
mengetahui
ukuran
telur
praktikum fekunditas dan diameter
terhadap
perkembangan
telur (reproduksi) adalah sebagai
individu
pemijahan,
menjelang
serta
untuk
yang
pada
berikut:
1. Gonad dikeluarkan dari dalam
menduga atau studi dalam
botol
menduga produktivitas dan
dikeringkan
potensi produksi dari suatu
tissue.
kelompok ikan.
dilakukan
film,
dibilas
kemudian
menggunakan
2. Gonad TKG III dan IV diambil
dan
II. METODOLOGI
dicatat
berat
total
gonadnya.
A. Waktu dan Tempat
3. Gonad dari ikan betina (TKG III
Praktikum analisis pertumbuhan ikan
nila (Oreochomis niloticus) dilakukan
pada hari Rabu tanggal 7 November
2012, pukul 08.00 – 10.00 WIB
bertempat di Laboratorium Budidaya
Perairan
Fakultas
Universitas Lampung.
B. Alat dan Bahan
Pertanian
dan IV dipilih), diambil lima
bagian telurnya secara acak,
kemudian
ditimbang
seluruh
gonad sampel tersebut.
4. Gonad
sampel
diencerkan
dengan 15 ml akuades.
5. Gonad
sampel
yang
telah
diencerkan diambil 1 ml dengan
pipet tetes kemudian dihitung
jumlah telur atau fekunditasnya
6. Diameter telur diukur dengan
cara 25 butir diambil dan diamati
di bawah mikroskop yang diberi
micrometer
bahwa ikan nila jantan TKG yang
paling banyak terdaoat pada TKG
IV, sedangkan yang paling sedikit
adalah TKG II. Ini berarti ikan nila
jantan
sample
7. Dicatat nilai diameter telur yang
telah diamati.
yang
digunakan
kebanyakan
sebagaii
sudah
siap
untuk memijah, kebanyakan dari
ikan ini telah berada pada tahap
pematangan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tingkat
Gonad
putih berisi
cairan berwarna
putih
Dari data di atas dapat kita lihat
gonad
(Nyabaken,
1992).
Kematangan
(TKG)
Ikan
Nila
Tabel 2.TKG ikan nila betina
(Oreochromis niloticus)
TKG
Tabel 1.TKG ikan nila jantan
TKG
I
II
III
IV
Morfologi
gonad
Gonad
sangat
kecil seperti
benang dan
transparan.
Penampang
gonad pada ikan
jantan pipih
dengan warna
keabu – abuan
gonad mengisi
¼ rongga tubuh.
Warnanya pada
ikan jantan
keabuan atau
putih, bentuknya
pipih
Gonad mengisi
½ rongga tubuh.
Gonad pada
ikan jantan
berwarna putih
gonad mengisi
¾ rongga tubuh.
Gonad ikan
jantan berwarna
Σ
Persentase
(%)
I
0
0
II
3
20
III
4
26.7
8
53.3
IV
Morfologi gonad
Gonad sangat kecil
seperti benang dan
transparan,
penampang bulat
dengan warna
kemerah –
merahan.
gonad mengisi ¼
rongga tubuh,
warnanya kemerah
– merahan atau
kuning dan
bentuknya bulat.
Gonad mengisi ½
rongga tubuh,
berwarna kuning.
Bentuk telur tepat
melalui dinding
ovarium.
Gonad mengisi ¾
rongga
tubuh.berwarna
kuning hampIr
bening atau
bening.telur dapat
terlihat keluar
Σ
Persentasi
(%)
1
2.4
3
7.3
19
46.4
18
43.9
Pada ikan nila betina, TKG tersebar
Tabel 4. IKG ikan nila jantan
dari TKG I hingga TKG IV. Berbeda
dengan TKG pada ikan nila jantan,
pada ikan nila betina TKG yang
paling banyak di temukan adalah
TKG III dan IV. Hal ini berarti ikan
nila betina pada sampel yang di
pakai
telah
Berat ikan
rata-rata
IKG
(%)
-
426.667
349.750
320
-
I
II
III
IV
1.8
2.35
2.95
0.437
0.870
1.455
IKG yang paling besar untuk ikan
kebanyakan telah matang gonad.
nila jantan adalah pada TKG IV yaitu
TKG pada ikan nila betina adalah
sebesar 1,455. Dengan berat ikan
salah
yang
rata - rata yaitu 320 gram dan rata -
menentukan siap atau tidaknya ikan
rata berat gonad yaitu 2.95. Hal ini
itu untuk memijah atau bertelur.
bertarti bahwa sebagian besar ikan
Sedangkan TKG I hanya terdapat 1
sampel yang diamati telah siap
ikan dan TKG II hanya terdapat 3
memijah (Asep, 2009).
faktor
memijah
Berat gonad
rata-rata
atau
satu
siap
TKG
penting
ikan (Nyabaken, 1992).
3. Indeks Gonad (IG) Ikan Nila
2. Indeks Kematangan Gonad
Tabel 5. IG ikan nila jantan
(IKG) Ikan Nila
Tabel 3. IKG ikan nila betina
TKG
I
II
III
IV
Berat gonad
rata-rata
Berat ikan
rata-rata
IKG
(%)
1.6
295
90.667
177.579
119.222
0.542
2.267
3.126
4.311
2.537
2.567
3.979
TKG
Frekuensi
IG (%)
I
II
III
IV
0
3
4
8
0
20
27
53
IG Ikan Nila Jantan
20.00%
IKG yang paling besar untuk ikan
nila betina adalah pada TKG IV yaitu
53.33%
26.67%
TKG 1
TKG 2
TKG 3
TKG 4
3,979. Jadi pada TKG IV ini ikan nila
betina gonadnya sudah masak dan
tidak memerlukan waktu yang lama
untuk melakukan pemijahan (Asep,
2009).
Grafik 1. IG ikan nila jantan
berada pada indeks nilai gonad
Pada tabel dan gambar, ditunjukkan
0,30