MODUL PEREKONOMIAN INDONESIA POKOK BAHAS

MODUL PEMBELAJARAN
MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2 SKS)

POKOK BAHASAN 3
PERTUMBUHAN EKONOMI
copyright © 2016
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
e-mail: dosen01066@unpam.ac.id

A. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Mata kuliah Perekonomian Indonesia, memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam mengetahui, memahami, dan
menjelaskan kondisi perekonomian nasional dari masa Orde Lama, Orde Baru, masa transisi, masa pasca reformasi hingga
masa sekarang. Dengan memahami proses pembangunan ekonomi, mahasiswa dapat menilai semua kebijakan pemerintah
apakah sesuai denga teori (ekonomi Makro) atau tidak, sehingga mahasiswa dapat mengkritisi semua kebijakan Pemerintah
dalam mengendalikan perekonomian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Untuk itu mahasiswa
harus sudah menempuh mata kuliah Teori Ekonomi Makro, Mikro dan Bisnis.
Modul ini terdiri dari beberapa bagian/kegiatan belajar, sesuai dengan jumlah pokok bahasan dalam mata kuliah ini. Modul ini
sangat penting bagi mahasiswa, di mana pada akhirnya mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah dan kebijakankebijakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan Umum Pembelajaran.
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi.
Tujuan Khusus Pembelajaran.
Mahasiswa mampu menjelaskan; pengertian pertumbuhan ekonomi; beberapa teori pertumbuhan ekonomi; dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Perkiraan Waktu : 90 menit
Peralatan Yang Diperlukan: white board; In focus; hand out

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

2

B. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR III
a. Pokok Bahasan 3


Pertumbuhan Ekonomi
b. Sub Pokok Bahasan

1) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
2) Beberapa Teori Pertumbuhan Ekonomi
3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

3

Pengertian Pertumbuhan
Ekonomi


Secara singkat, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output
per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian itu terdapat tiga aspek yang perlu

digarisbawahi, yaitu proses, output per kapita dan jangka panjang.



Pertumbuhan sebagai proses, berarti bahwa perumbuhan ekonomi bukan gambaran
perekonomian pada suatu saat.



Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per kapita, berarti harus
memperhatikan 2 hal, yaitu output total (GDP) dan jumlah penduduk, karena output
per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk. Sementara aspek jangka
panjang mengandung arti bahwa kenaikan output per kapita harus dilihat dalam kurun
waktu yang cukup lama (10, 20 atau 50 tahun, bahkan bisa lebih lama lagi).

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id


4

Beberapa Teori Pertumbuhan Ekonomi (1)
NO

1

TEORI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Teori Klasik

TOKOH

PEMIKIRAN

Adam Smith
(1723-1790)

 Terdapat 2 aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output

total dan pertumbuhan penduduk.
 Terdapat 5 tahap perkembangan masyarakat, dimulai dari masa perburuan,
masa beternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan, dan masa
perindustrian.
 Biarkanlah masyarakat mengatur urusan perekonomiannya sendiri secara
alamiah dan pemerintah tidak perlu campur tangan di dalamnya
 Perekonomian dalam masyarakat akan berkembang dengan sendirinya
karena dibimbing oleh tangan-tangan yang tidak terlihat (invisible hands)

David
Ricardo
(1772-1823)

 Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1.
Sumber daya alam (dalam arti tanah). 2. Jumlah penduduk menyesuaikan diri
dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah alamiah. 3. Kemajuan
teknologi selalu terjadi. 4. Sektor pertanian dominan.
 Jumlah faktor produksi tanah (sumber daya alam) tidak bisa bertambah
sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses pertumbuhan
suatu masyarakat


Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

5

Beberapa Teori Pertumbuhan Ekonomi (2)
NO

2

TEORI
PERTUMBUH
AN EKONOMI
Teori Modern

TOKOH


PEMIKIRAN

Teori Keynesian.
John M Keynes
(1883-1946)

 Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi
permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi makro), agar
mendekati posisi Full Employment-nya
 Permintaan Agregat adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh seluruh
lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun. Barang dan
jasa diartikan sebagai barang dan jasa yang diproduksikan dalam tahun tersebut
(barang bekas atau barang yang diproduksikan tahun-tahun sebelumnya atau barang
yang tidak diproduksikan seperti tanah, tenaga kerja dan faktor produksi lain, tidak
termasuk dalam pengertian barang dan jasa tsb).
 Semboyan : “Pemerintah harus turun tangan” Untuk mengatasi depresi dan
pengangguran diperlukan modal dari para pengusaha, dan untuk akumulasinya
diperlukan campur tangan Pemerintah.

Dikembangkan

oleh
2 ekonom
sesudah Keynes
yaitu Evsey
Domar (19141997) dan R.F.
Harrod (19001987) atau sering
disebut HarrodDomar

 Merupakan perluasan dari teori Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional
dan masalah tenaga kerja. Analisis Keyness diangap kurang lengkap karena tidak
membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka panjang.
 Beberapa asumsi Teori Harrod-Domar:
 Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan
barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara penuh.
 Terdiri dari 2 sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan,
 Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya
pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
 Untuk memacu pertumbuhan ekonomi di butuhkan pengerahan atau mobilisasi
dana tabungan (mata uang domestik atau valuta asing) guna menciptakan investasi


Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

6

Beberapa Teori Pertumbuhan Ekonomi (3)
No

3

4

Teori
Pertumbuhan
Ekonomi
Teori NeoKlasik

Teori

Dependensia
(Teori
Ketergantungan)

Tokoh

Pemikiran

Robert Solow
(1924) Trevor Swan
(1918-1989)

 Pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor produksi
(penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
Berdasarkan penelitiannya, Solow (1956) menyatakan bahwa peran dari kemajuan
teknologi dalam pertumbuhan ekonomi sangat dominan.
 Temuan Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang mencapai
2,75 % pertahun pada periode 1909 sampai 1949, lebih dari setengahnya (1,5 %)
merupakan sumbangan dari kemajuan teknologi, sedangkan sisanya disebabkan
oleh pertambahan jumlah penggunaan faktor produksi


Arthur Lewis
(1915-1991)

 Teori ini membahas proses pembangunan yang terjadi antara daerah kota dan
desa, yang mengikutsertakan proses urbanisasi yang terjadi di antara kedua tempat
tersebut
 Membahas juga pola investasi yang terjadi di sektor modern dan juga sistem
penetapan tanah yang berlaku di sektor modern, yang pada akhirnya akan
berpengaruh besar terhadap arus urbanisasi yang ada.

Beberapa tokoh
kunci Teori
Ketergantungan
adalah: Raul
Prebisch, Paul
Baran, Andre
Gunder Frank, dan
Theotonio Dos
Santos.

 Menjelaskan penyebab keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh negara-negara
yang sedang berkembang.
 Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi;
perekonomian negara2 maju dan negara-negara berkembang .
 Menurut A.G Frank dan Santos, proses ketergantungan tidak hanya merupakan
faktor eksternal semata tetapi juga faktor internal dari negara-negara miskin itu
sendiri. Ketergantungan menurut Santos mencakup; Ketergantungan kolonial;
Ketergantungan industri keuangan; dan Ketergantungan teknologi industri

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

7

Beberapa Teori Pertumbuhan Ekonomi (4)
NO

5

TEORI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Teori Marx

TOKOH

Karl Marx
(1818 -1883)

PEMIKIRAN

 Merupakan reaksi terhadap proses pertumbuhan ekonomi klasik berdasarkan
kapitalisme yang dikemukakan sebelumnya oleh Adam Smith dan David
Ricardo. Penerapan teori klasik pada tahap-tahap awal pertumbuhannya di
Eropa Barat, terutama di Inggris ternyata telah menimbulkan kesenjangan
ekonomi yang semakin hari semakin melebar, khususnya diantara kaum
kapitalis yang semakin kaya dan kaum buruh yang semakin miskin.
 Marx menawarkan teori alternatif, yang pokok isinya adalah membela
kepentingan para pekerja dan meramalkan runtuhnya sistem kapitalis. Dalam
perspektif teori pertumbuhan ekonomi, Marx mendeskripsikan tentang
perkembangan masyarakat dari polanya yang sederhana hingga menjadi
masyarakat yang kompleks dan dengan pembagian kerja yang ketat dalam
masyarakat kapitalis.
 Menurut Marx, kemampuan kapitalis untuk mengakumulasi modal terletak
pada kemampuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih dari produktivitas
buruh yang dipekerjakannya. Selisih antara produktivitas buruh dengan nilai
tenaga buruh yang dinyatakan dalam bentuk upah inilah yang kemudian
disebut dengan nilai lebih.
 Karl Marx membagi lima tahap dalam perkembangan masyarakat bila ditinjau
dari segi sejarah. Yaitu; Primitive Communal; Perbudakan (slavery); Masyarakat
Feodal; Masyarakat Kapitalis; Masyarkat Sosialis

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

8

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi
■ Produksi
■ Investasi
■ Perdagangan luar negeri
■ Neraca pembayaran
■ Kebijakan moneter dan inflasi
■ Keuangan negara

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

9

C. PENUTUP
■ Setelah mempelajari pokok bahasan 3 dalam modul ini,
mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan
dengan baik mengenai pertumbuhan ekonomi.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

10

REFERENCES
Basri, Faisal, dan Munandar, Haris, 2009. Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan Renungan
Terhadap Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek Perekonomian
Indonesia, Jakarta; Prenada Media Group
Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga
Latumaerissa, Julius R, 2015. Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi Global, Jakarta,
Mitra Wacana Media
Mubyarto, 1987. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan kemungkinan. Jakarta: LP3ES
Suroso, 1994. Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tambunan, Tulus T.H., 2015. Perekonomian Indonesia: Era Orde Lama Hingga Jokowi, Jakarta;
Ghalia Indonesia
Yustika, Ahmad Erani, 2010. Dari Krisis ke Krisis: Potret Terkini Perekonomian Indonesia, UB
Press

Catatan:
Dianjurkan untuk selalu mengikuti publikasi tentang perkembangan ekonomi Indonesia baik dari
jurnal cetak maupun Online dan penerbitan ekonomi aktual.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

11

MODUL PEMBELAJARAN
MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2 SKS)

POKOK BAHASAN 4
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN NASIONAL
copyright © 2016
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
e-mail: dosen01066@unpam.ac.id

A. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Mata kuliah Perekonomian Indonesia, memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam mengetahui, memahami, dan
menjelaskan kondisi perekonomian nasional dari masa Orde Lama, Orde Baru, masa transisi, masa pasca reformasi hingga
masa sekarang. Dengan memahami proses pembangunan ekonomi, mahasiswa dapat menilai semua kebijakan pemerintah
apakah sesuai denga teori (ekonomi Makro) atau tidak, sehingga mahasiswa dapat mengkritisi semua kebijakan Pemerintah
dalam mengendalikan perekonomian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Untuk itu mahasiswa
harus sudah menempuh mata kuliah Teori Ekonomi Makro, Mikro dan Bisnis.
Modul ini terdiri dari beberapa bagian/kegiatan belajar, sesuai dengan jumlah pokok bahasan dalam mata kuliah ini. Modul ini
sangat penting bagi mahasiswa, di mana pada akhirnya mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah dan kebijakankebijakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Umum Pembelajaran.
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional.
Tujuan Khusus Pembelajaran.
Mahasiswa mampu menjelaskan; Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Nasional; Penghitungan Pendapatan Nasional;
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional; dan Perubahan Struktur Ekonomi
Perkiraan Waktu : 90 menit
Peralatan Yang Diperlukan: white board; In focus; hand out

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

13

B. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR IV
a. Pokok Bahasan 4

Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Nasional
b. Sub Pokok Bahasan

1) Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Nasional
2) Penghitungan Pendapatan Nasional
3) Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

4) Perubahan Struktur Ekonomi

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

14

Pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Nasional
■ Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi
adalah penambahan PDB, yang berarti peningkatan
Pendapatan Nasional (PN).
■ Terdapat 2 makna PN, yakni dalam arti sempit dan dalam
arti luas. Dalam arti sempit, PN adalah PN.
■ Dalam arti luas, PN dapat merujuk ke Produk Domestik
Bruto (PDB), atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB)
atau merujuk ke Produk Nasional Netto (PNN).

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

15

Pengertian PDB, PNB, PNN
dan PN


PDB atau GDP adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dalam periode tertentu atau 1 tahun termasuk barang dan jasa yang diproduksi
oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara lain yang
tinggal di negara yang bersangkutan.



PNB atau GNP adalah adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi
tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.



PNN adalah Produk Nasional Bruto dikurangi Depresiasi (PNB-D).



PN adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian
dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar atau harga berlaku.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

16

Cara Menghitung Pendapatan
Nasional (1)
1.

Pendekatan Produksi (Production Approach), dengan cara menjumlahkan nilai tambah (produksi) barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai sektor lapangan usaha dalam perekonomian.
PDB adalah jumlah nilai ouput (NO) dari 9 sektor yaitu; pertanian, pertambangan dan penggalian, industri manufaktur, listrik, gas air bersih,
bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan dan jasa-jasa.
Rumus
PDB = ∑ NOi
i = 1, 2….9
atau
Y = (P1 X Q1) + (P2 X Q2) + ….. (Pn x Qn)

Contoh Hipotesis Perhitungan Nilai Tambah
Uraian

Hasil

Nilai

Nilai Tambah

Produsen 1

Kapuk

100

100

Produsen 2

Benang

300

200

Produsen 3

Tekstik

550

250

Produsen 4

Garmen

750

200

Total Nilai Tambah

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

750

17

Cara Menghitung Pendapatan
Nasional (2)
2.

Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach), dengan cara menjumlahkan nilai pengeluaran atau
perbelanjaan atas barang-barang dan jasa yang diproduksikan di dlm negara tsb. Komponen pengeluaran
agregat yang dihitung adalah; konsumsi rumah tangga (C), pengeluaran pemerintah (G), tabungan (S),
pembentukan modal atau investasi sektor swasta (I); dan ekspor netto atau ekspor dikurangi impor (X-M).
Rumus
PDB = C+I+G+(X-M) atau PDB = C+S+G+(X-M)

3.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach), dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh
faktor2 produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Pada umumnya
menggolongkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi sbb: (1) pendapatan para pekerja yaitu
gaji/upah; (2) pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan); (3) Pendapatan dari sewa;
(4) Bunga netto; (5) keuntungan perusahaan

Rumus :
NI = Yw + Yr + Yi + Yp

NI = Pendapatan nasional. Yw= Pendapatan dari upah/gaji (wage). Yr = Pendapatan bersih dari sewa
(rent). Yi= Pendapatan dari bunga (investasi). Yp=Pendapatan dari keuntungan perusahaan atau usaha
perseorangan (profit)

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

18

Manfaat Penghitungan
Pendapatan Nasional


Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari tahun
ke tahun dan dalam jangka panjang



Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu



Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan
berbagai komponen pengeluaran agregat



Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu
periode tertentu



Menggambarkan taraf kemakmuran masyarakat dan perubahannya
dari tahun ke tahun



Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahun
berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa
depan
Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

19

Perubahan Struktur
Ekonomi
Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia di tandai dengan

Merosotnya pangsa sektor primer (pertanian)

Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri)

Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan tetapi kontribusinya akan meningkat sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi

Dalam menganalisis struktur ekonomi, digunakan 2 teori utama
1. Teori Migrasi (Arthur Lewis)
Bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu perekonomian
tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian dan perekonomian modern di
perkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Terjadi over suply tenaga kerja di desa
sehingga upah pekerja murah. Sebaliknya di perkotaan, sektor industri mengalami
kekurangan tenaga kerja. Oleh karenanya terjadi migrasi dan urbanisasi.
2. Teori Transformasi Struktural (Hollins Chenery)
Memfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di suatu
negara yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sektor industri sebagai
mesin utama pertumbuhan ekonomi.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

20

C. PENUTUP
■ Setelah mempelajari pokok bahasan 4 dalam modul ini,
mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan
dengan baik pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

21

REFERENCES
Basri, Faisal, dan Munandar, Haris, 2009. Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan Renungan
Terhadap Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek Perekonomian
Indonesia, Jakarta; Prenada Media Group
Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga
Latumaerissa, Julius R, 2015. Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi Global, Jakarta, Mitra
Wacana Media
Mubyarto, 1987. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan kemungkinan. Jakarta: LP3ES
Suroso, 1994. Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tambunan, Tulus T.H., 2015. Perekonomian Indonesia: Era Orde Lama Hingga Jokowi, Jakarta; Ghalia
Indonesia
Yustika, Ahmad Erani, 2010. Dari Krisis ke Krisis: Potret Terkini Perekonomian Indonesia, UB Press

Catatan:
Dianjurkan untuk selalu mengikuti publikasi tentang perkembangan ekonomi Indonesia baik
dari jurnal cetak maupun Online dan penerbitan ekonomi aktual.

Modul Pembelajaran
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yusa’ Farchan, M.Si. NIDN 0412078205
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. E-mail: dosen01066@unpam.ac.id

22