Peluang dan Tantangan Usaha Baru

Tugas Kewirausahaan

"Peluang dan Tantangan Usaha Baru"

Anggota Kelompok 1

:

1. Melia Fras Andini

24210339

2. Melly Nursyifa

24210350

3. Risma Puspitasari

26210052

4. Siti Qomariah


26210612

Dosen

:

Lukman Ihwana

Mata Kuliah

:

Kewirausahaan

Semester

:

7 (Tujuh)


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas
Kewirausahaan yang berjudul ‘Peluang dan Tantangan Usaha Baru’.
Dalam penyusunan tugas ini, Kami mendapat bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa Kami mengucapkan
terimakasih.
Disamping itu Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, Kami masih memerlukan bimbingan dari semua pihak yang dapat
membangun motivasi Kami.

Jakarta, 11 Oktober 2013


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dunia ini penuh dengan peluang dan tantangan, bahkan Tuhan pun telah
mengingatkan kepada umat manusia bahwa di dalam masalah atau tantangan
yang kita hadapi maka di situ pula sebenarnya ada kemudahan atau peluang
untuk mencapai kesuksesan. Permasalahannya adalah apakah kita dapat
memandang suatu tantangan sebagai peluang bisnis yang harus dikejar atau
justru sebagai suatu masalah yang harus dihindari.
Saat kita bangun di pagi hari, pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan
kita lakukan hari ini dan dengan produk dari merk apa kita melakukan aktivitas
tersebut.
Ketika kita memikirkan hal tersebut, kita tidak bisa melewati hari tanpa
adanya pemasaran dan semua hal yang telah dilakukan sistem pemasaran untuk
kita. Hal tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Di belahan dunia yang lain, orang beraktifitas setiap hari dengan
pengalaman yang berbeda-beda. Sebuah keluarga bisa jadi hanya memiliki
pilihan yang terbatas tentang makanan apa yang akan mereka konsumsi atau
darimana pakaian mereka berasal. Sementara keluarga lain memiliki banyak
pilihan tentang produk apa yang bisa mereka gunakan.

Apa yang membedakan ini semua? Dan apa yang harus mereka lakukan
dengan pemasaran yang ada? Dalam bab ini kita akan menjawab tentang
peluang dan tantangan usaha baru. Serta bagaimana usaha baru mempengaruhi
kualitas kehidupan di berbagai kalangan masyarakat dan kenapa tantangan ini
sangat penting dalam perkembangan ekonomi serta ekonomi kita secara
keseluruhan.
Memilih usaha sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita,
yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang

usaha tersebut. Hal tersebut dalam membuat kita terhindar atau paling tidak
menekan sekecil mungkin adanya kerugian yang dapat menghabiskan modal
yang dimiliki. Rencana usaha tidak harus muluk-muluk, cukup sederhana saja,
tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang
ada di sekeliling kita. Semuanya dapat diukur dengan salah satu alat yaitu
menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) atau yang lebih dikenal
dengan sebutan analisis SWOT.
Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan
analisis SWOT.



Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan
baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau
pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh:
lokasi di dekat kampus atau mall dapat dikembangkan menjadi koskosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi.



Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri
melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita
memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka
usaha

rental computer, tetapi tidak mengetahui sama sekali

keterampilan dalam mengoperasikan computer.


Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.
Contoh: membuka usaha fotokopi dilingkungan dekat kampus, membuka

usaha kantin dilingkungan perkantoran, dan lain-lain.



Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki
siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaingpesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh:
investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau
bermain dipasar yang pelakunya sudah sangat banyak.
Ada banyak sekali peluang bisnis jika kita tahu bagaimana dan

dimana menemukannya, yang mungkin saja sudah ada dalam diri kita atau
bahkan sudah didepan mata. Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang

dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan
usaha apa yang hendak dijalankan:


Lihat barang-barang disekeliling dan yang sedang kita gunakan




Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri



Browsing internet yang menyediakan informasi bisnis



Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan



Baca koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha



Baca buku kuning telepon (yellow pages)




Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus



Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat



Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya



Ikuti kursus kewirausahaan



Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya




Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar



Kunjungi pusat-pusat inkubator bisnis



Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba



Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran-pameran
lainnya



Kunjungi perusahaan pesaing




Kenali konsumen atau pelanggan potensial



Kenali agen, distributor, atau pedagang besar



Lakukan hobi dan wisata



Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi



Kunjungi lembaga penelitian dsn universitas




Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau symposium



Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis



Masuk sebagai anggota partai tertentu



Ikuti pertemuan alumni



Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi Negara



Dan masih banyak lagi

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara
terus-menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide disebut sebagai proses
screening, yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi barang dan jasa riil.
Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita.
Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat
peluang yang dapat kita manfaatkan, misal:


Mengenali kebutuhan pasar



Mengembangkan produk yang telah ada dipasaran



Memadukan bisnis-bisnis yang ada



Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi



Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang
ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa.



Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku)
Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang

tepat antara lain:
-

Tentukam tujuan besar yang hendak dicapai

-

Buat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran

-

Nilai kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk
mencapai sukses dalam bisnis yang anda lakukan.

-

Buatlah table criteria bisnis yang diperlukan, nilai dan pilih menurut
tingkat kepentingannya
Bandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau
mentor. Lakukan riset untuk menilai keadaan bisnis saat ini dan masa
mendatang Pilih salah satu dari ide yang kemungkinan memiliki tingkat
keberhasilan terbesar dan resiko terkecil.
Setelah kita memutuskan bisnis apa yang ingin dijalankan, hal yang
perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah memilih jalur usaha

yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Anda harus
memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri.
Terdapat tiga jalur utama yang dapat dipilih: memulai bisnis baru,
membeli bisnis yang sudah ada, mengembangkan bisnis yang sudah ada,
dan kemitraan atau waralaba (franchise).

BAB II
TEORI ISI
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan

adalah

adalah

proses

mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Karekteristik
seorang wirausaha adalah :


Percaya diri



Berorientasikan tugas dan hasil



Berani mengambil risiko



Kepemimpinan



Keorisinilan



Berorientasi ke masa depan



Jujur dan tekun
Sifat-sifat

seorang

wirausaha

adalah

memiliki

sifat

keyakinan,

kemandirian, individualitas, optimisme, selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif, memiliki kemampuan
mengambil risiko dan suka pada tantangan, ertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun, memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas, memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
Sumber gagasan untuk usaha baru secara internal dan eksternal
Eksternal dan Internal. Banyak perluang dalam mengidentifikasi hal baru dan
lebih baik untuk dikerjakan dan cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan
sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang
tersembunyi dengan gagsan baru, kemudian bekerja keras mengubah peluang
menjadi kenyataan.

Para wirausahawan mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan
senantiasa menyimpan informasi yang menarik minat dalam ingatan mereka.
Terdapat dua jenis kesadaran yang memaksa penelusuran peluang venture yang
baru yaitu kesadaran yang tercermin dalam orientasi eksternal dan yang
tercermin dalam orientasi internal.
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa
moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari
bahasa Perancis : Perantara
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga
kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara
baru.
Berikut ini adalah tiga jenis Perilakunya :


Keinginan untuk berprestasi



Keinginan untuk bertanggung jawab



Preferensi kepada resiko-resiko menengah

Teknik-teknik yang biasa digunakan untuk meraih lima kategori peluang :



Mendesain ulang produk atau jasa dengan menggunakan metodologi yang



disebut atribut pemetaan
Mendiferesiansikan ulang produk atau jasa dengan menggunakan analisis




rantai konsumsi dan proses yang unik
Segmentasi ulang pasar dengan segmentasi berdasar perilaku
Membuat konfigurasi pasar yang baru dengan mengubah batas-batas yang



tidak menggeser pasar yang telah ada
Mengembangkan terobosan dalam kompetensi atau area kekuatan
persaingan yang akan memberikan keuntungan kompetitif yang baru

Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam
dunia bisnis dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan.
Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula.
Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan
didalam organisasi beserta mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan
lainnya. Contohnya adalah membuat struktur kepemimpinan pada suatu
perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan. seperti
manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor
yang berhubungan langsung ke para karyawan. Bagian-bagian tersebut
dihubungkan oleh rantai komando kekuasaan serta tanggung jawab kepada
bawahannya.
Membuat struktur organisasi diperlukan pembentukan struktur bisnis
diantaranya adalah:
1. Spesialisasi
Spesialisasi merupakan pembagian tugas untuk menyelesaikan satu masalah
bersama. Contohnya adalah Pabrik pembuatan sepeda motor, di dalam
pabrik itu tugas akan dibagi-bagi menjadi perbagaian seperti ada yang pada
bagaian rangka, bagian body, bagian pemasangan, bagian penjualan dan
bagian-bagaian lainnya. Pada intinya semua bagian tersebut mempunyai
satu tujaan sama yaitu untuk pembuatan dan pemasaran barang tersebut.
Dengan diadakannya spesialisasi pekerjaan membuat pekerjaan menjadi
lebih cepat terselesaikan dan lebih teratur apalagi sudah berada pada
organisasi yang besar spesialisasi sangat dibutuhkan.
2. Departementalisasi
Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit
yang

logis. Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan

dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan tersebut.
Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk
memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi sendiri dibagi atas
beberapa macam yaitu :



Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk
ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan
atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona
ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang
xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih
tepat sasaran dan efisien.



Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai
dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian
departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan
departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa.



Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya,
misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu
mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan.



Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan
produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di
Kalimantan maupun di Sumatara.



Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemen berdasarkan aktifitas perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen
penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain.
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah
menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan
perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan
karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan
keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka

dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan
tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan
dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para
menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi
yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer
tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat
berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya
BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya.
Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota
maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan
untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun
apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya
lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah
peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan
menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu.
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan
komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor
cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi
maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk
memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan
cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya.
Pengorganisasian dalam suatu perusahaan/industri sangat penting
karena organisasi dapat berperan sebagai alat administrasi dan manajemen.
Suatu organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
melibatkan banyak orang, karena itu diperlukan adanya pembangian kerja
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan selanjutnya akan ditangani oleh
unit-unit dalam suatu organisasi.

BAB III
PEMBAHASAN LANJUT

3.1 Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang
orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang baru.
Orientasi eksternal didapat dari :
a. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang
menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen
untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b. Perusahaan

yang

sudah

ada,

yaitu

wirausahawan

harus

selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk
peluang baru.
c. Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik
karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua
cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan
pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah
terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
e. Penelitian dan Pengembangan, merupakan suatu kegiatan yang sering
menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan
terhadap produk yang sudah ada.

Orientasi internal didapat dari tiga tahap penggunaan sumber daya
internal :
a. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian
masalah yang perlu dipecahkan
b. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang
nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
c. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk
memecahkan

masalah-masalah

dan

membuat

konsep

dasar

bias

dipraktekkan

3.2 Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus
menerus. Proses penjaringan ide merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah-langkah
dalam penjaringan ide dapat dilakukan :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda, Ketika ide dimunculkan secara riil
atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan
jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar.
Selain itu, produk tersebut juga harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya.
2. Mengamati pintu peluang, Wirausaha harus mengamati potensi-potensi
yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan
produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk
baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing
di pasar.

3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam, Analisis ini sangat
penting untuk menjamin jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan telah
memadai atau tidak.
4. Menaksir biaya awal, Yaitu biaya awal yang diperlukan usaha baru.
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi, Misalnya resiko teknik,
resiko financial, dan resiko pesaing. Analisis SWOT sangat penting dalam
menciptakan keberhasilan usaha baru.
6. Sebelum memulai membuat sebuah usaha, kita harus menyiapkan daftar
peluang sebagai gagasan usaha. Daftar peluang merupakan kebiasaan
wirausaha dalam mengiventarisasi peluang dengan membuat daftar
pengembangan ide-ide atau penemuan-penemuan baru.
Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha),
baik itu dilakukan sendiri maupun bersama teman-teman, adalah sebagai
berikut:
a. Memulai Bisnis Baru
Memulai bisnis baru merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula.
Terdapat tiga bentuk usaha yang bias dirintis oleh Anda, yaitu:
1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri.
2. Persekutuan (Partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih.
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan
atas dasar badan usaha dengan modal berupa saham.

b. Membeli Bisnis yang Sudah Ada
Membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan
nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.

c. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada
Mengembangkan bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan
keluarga.

d. Memilih usaha franchise
Waralaba (franchise) adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara pewaralaba
(franchisor) dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan
jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Dibawah ini beberapa
kiat memilih bisnis waralaba:
1. Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini.
2. Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan
terbukti sukses dimana-mana.
3. Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan
keuangan, minat, dan bakat kita.
4. Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik
kepada terwaralaba.
5. Jangan cepat percaya dengan angka-angka yang disodorkan oleh
pewaralaba.
6. Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap gerai-gerai
yang akan menjadi pilihan kita.
7. Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak
waralaba local yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan
system waralaba.
8. Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya banyak
potensi usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita dapat
membujuk wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan baik
serta memiliki prospek usaha yang cerah. Bahkan mungkin kita dapat
menjadi penggagas dan menjadi tim pemasaran waralaba baru tersebut.
Paling tidak, kita dapat membuka gerai atau cabang untuk usaha tersebut
dengan persyaratan yang sangat ringan.

e. Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha
Perlu perjuangan dan ketekunan dalam menerjemahkan mimpi besar ke dalam
tindakan nyata.
Berikut ada beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula
atau wirausahawan baru adalah :
1. Usaha di bidang makanan atau kuliner
2. Usaha pakaian dan perhiasan
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal
4. Usaha pendidikan
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi
6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha.

Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausahawan: Pertanian,
Pertambangan, Pabrikasi, Konstruksi, Perdagangan, Jasa Keuangan, Jasa
perorangan, Jasa pendidikan, Jasa Transportasi & Jasa Pariwisata.
Setelah menemukan ide, lalu menentukan bidang dan jenis usaha yang
akan dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha.
Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan
organisasi bisnis adalah:
1. Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk
mendirikan sebuah usaha.
2. Resiko : memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk
mendukung kegiatan bisnis.
3. Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan
aktivitas bisnisnya.
4. Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengawasi usaha.

5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan
mengarahkan para karyawannya.
6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi
menjalankan suatu kegiatan bisnis.

3.3 Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
Proses inovasi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat

bagaimana

menggabungkan

kesamaan

dan

gagasan

yang

berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
Gagasan muncul dari sumber gagasan, dan gagasan-gasan tersebut
harus disempurnakan daan kemudian dikembangkan terhadap jasa atau prroduk
akhir sebelum ditawarkan. prosen penyempurnaan ini disebut proses
perencanaan dan pengembangan produk, yang terbagi dalam lima tahapan
yaitu:
1. Tahap Gagasan
2. Tahap Konsep
3. Tahap Pengembangan Produk
4. Tahap Uji Pemasaran
5. Tahap Komersialisasi

3.4 Produk-produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk
penciptaan suatu produk :
1. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya
uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
2. Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
3. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya
sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk
memproduksinya sendiri
4. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
5. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses

3.5 Arti Penting Orientasi Pemasaran
Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan
kurangnya daya saing, kedua hal terseburt mencerminkan kenaifan para pendiri
perusahaan di dalam mengabaikan pentingnya orientasi pasar.
Wirausahawan harus berorientasi konsumen artinya terlalu sering
seorang wirausahawan menyakini gagasan atau produk jasa baru tanpa
memikirkan tentang identifikasi konsumen dan kebutuhan konsumen serta
keinginan untuk membeli.
Manajemen strategi orientasi pasar adalah sistem yang dirancang untuk
membantu manajemen dengan cepat dalam membuat, menentukan strategi,
melalui usaha menciptakan visi strategi. Keputusan suatu strategi yang

dirumuskan akan menunjukkan daya kekuatannya, perubahan atau proses dari
terbentuknya strategi.
Suatu strategi biasanya disusun untuk jangka waktu lebih satu tahun,
bahkan kadang dalam beberapa dekade masih bisa dipergunakan.Terdapat
perbedaan kemampuan yang nyata untuk menentukan taktik, dan strategi,
biasanya bisa dilihat dalam biaya pemakaian sumberdaya dan penggunaan
waktu yang tersedia, baik itu hanya untuk sekedar pengulangan strategi atau
perubahan strategi. Kadang-kadang suatu keputusan yang salah merupakan
pemborosan biaya yang berlebihan, dimana hal itu akan dapat mengancam
eksistensi organisasi.
Visi Strategi adalah pandangan ke depan dari satu atau beberapa
strategi. Walaupun realisasi strateginya yang optimal untuk diterapkan
perusahaan mungkin segera dapat dikembangkan dilaksanakan atau mungkin
ditunda. Sebab bisa jadi perusahaan tidak siap atau timbul kondisi darurat.
Sebuah Visi Strategi akan berisi petunjuk dan maksud tentang strategi dan
aktivitas strateginya.Peran penting dari sistem dalam pengertian ini adalah untuk
dengan cepat sebaik mungkin dapat membuat strategi.
Didalam kenyataan, mengidentifikasi kebutuhan untuk diantisipasi
dalam strategi seringkali menjadi tahap yang rawan. Keruwetan besar sering
terjadi, karena strategi bukan hanya menunjukkan keputusan yang dibuat tetapi
lebih menunjukkan aktifitas/kegiatan proses pembuatannya.
Selanjutnya peran penting dari manajemen strategi orientasi pasar
adalah agar tidak timpang dalam memilih alternatif-alternatif strategi yang
paling baik, yaitu dari banyaknya analisa-analisa yang dilakukan guna diperoleh
keleluasaan memilih sesuai ciri-ciri tertentu alternatif yang ada.
Berbagai manfaat dan keuntungan penerapan manajemen strategi
orientasi pasar adalah :


Mempercepat
strategi.

pertimbangan

dalam

pemilihan



Pertimbangan kemampuan jangka panjang.



Meningkatkan keakuratan dalam keputusan alokasi
dana.



Melengkapi metode untuk membantu menganalisa
strategi dan membuat keputusan.



Melengkapi

manajemen

strategi

dan

sistem

kontrolnya.


Memperbaiki komunikasi dan koordinasi baik secara
verti-kal maupun horizontal.



Membantu mengatasi perubahan.

Sedangkan beberapa bisnis yang mempunyai kepentingan menggunakan
pendekatan manajemen strategi orientasi pasar diantaranya adalah :
a. Membutuhkan strategi yang multi fungsional.
b. Membutuhkan pengembangan sinergi antar pasar.
c. Membutuhkan koordinasi strategi dari bermacam merk.
d. Melibatkan keberadaan pasar yang kompleks dan banyaknya elemen
marketing mix.

3.6 Matriks Produk Pasar
Langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
1. Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah
produk – pasar
2. Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
3. Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah
yang akan tertarik
4. Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau
daerah pasaran baru pada bauran
5. Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada
kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4

3.7 Kegagalan Dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usaha kecil
baru, messkipun terkadang kemampuan manajerial bisa ditunjukan dalam berbagai cara,
kekurangan yang paling besar mungkin dikarenakan kurangnya pengalaman lini prodduk,
manajerial dan pengalaman yang tidak berimbang.
Banyak kegagalan yang dikarenakan kurangnya pengalamn tersebut bisa
dihindari dengan perencanaan sebelum produk atau jasa tersebut diterima dan
dipasarkan yaitu:
1. Kurangnya obyektivitas
2. Kurangnya kedekatan dengan pasar
3. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
4. Diabaikannya kebutuhan finansial
5. Kurangnya diferensiasi produk
6. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :


Pengetahuan pasar yang tidak memadai



Kinerja produk yang salah



Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif



Tidak disadarinya tekanan persaingan



Keusangan produk yang terlalu cepat



Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat



Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi
yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan
pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang
berkaitan

Peluncuran usaha baru, yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :


Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk
atau jasa



Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki



Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses



Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan
produksi



Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa



Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang
membedakannya dari pesaing



Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan
merek jasa

DAFTAR PUSTAKA

Masykur Wiratmo, Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki
Dunia Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
Rusman Hakim, Kiat Sukses Berwiraswasta, Gramedia, Jakarta, 1998.
Peter F. Drucker, Inovasi dan Kewiraswastaan Praktek dan Dasar-dasar,
Gelora Aksara Pratama, 1994
Anindra, Orientasi Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, 1999.