Ekonomi dan Perubahan Sosial dan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial pastilah melakukan ekonomi dalam kehidupannya demi
mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Selain itu ketika hidup di dunia ini, tentulah
terjadi berbagai perubahan dalam masyarakat, baik yang menimbulkan dampak positif,
maupun yang berdampak negatif. Penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai
ekonomi dan perubahan sosial, karena menurut penulis kedua hal tersebut merupakan hal
yang sering terjadi di masyarakat. Oleh karena itu penulis merasa memerlukan pemahaman
mengenai kedua hal tersebut, walau hanya sekilas saja agar penulis khususnya, umumnya
para pembaca memiliki gambaran atas keduanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi ekonomi?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan seseorang?
3. Apakah motif untuk melakukan kegiatan ekonomi?
4. Apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial?
5. Apa saja teori perubahan sosial?
6. Apa saja ciri-ciri perubahan sosial?
7. Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial?
8. Apa saja faktor yang menyebabkan perubahan?
9. Apa saja faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan?

10. Apa saja faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan?
11. Kemanakah arah perubahan?
12. Bagaimana contoh kasus perubahan sosial yang menimbulkan akibat buruk?
13. Bagaimanakah contoh kasus perubahan sosial yang menimbulkan akibat baik?

C. TUJUAN MASALAH
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosioantropologi
2. Mengetahui definisi ekonomi.
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan seseorang.
4. Mengetahui motif untuk melakukan kegiatan ekonomi.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan sosial.
6. Mengetahui teori perubahan sosial.
7. Mengidentifikasi ciri-ciri perubahan sosial.
8. Mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial.
9. Mengedentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan.
10. Mengidentifikasi faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan.
11. Mengidentifikasi faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan.
12. Mengetahui arah perubahan.

13. Mengetahui contoh kasus perubahan sosial yang menimbulkan akibat buruk.

14. Mengetahui contoh kasus perubahan sosial yang menimbulkan akibat baik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Seperti
kebutuhan, keinginan, dan usaha mereka demi kelangsungan hidup mereka. Adapun ekonomi
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Suherman Rosydi
Ilmu akonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk
memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang
timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau
untuk mencapai kemakmuran.
2. Menurut Ensiklopedi Indonesia
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha
tersebut
3. Menurut Jack Hirshleifer
Ilmu ekonomi merupakan studi tentang keputusan dalam memilih di antara berbagai

tindakan yang mungkin di ambil, atau ilmu ekonomi juga mempelajari apa yang
terjadi bila keputusan bermacam-macam orang saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya.
4. Menurut Adam Smith
Ilmu ekonomi merupakan ilmu secara sistematis mempelajari tingkah laku manusia
dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna
mencapai tujuan tertentu
5. Menurut M. Manullang
Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari masysrakat dalam usahanya
untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat
memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa barang-barang maupun jasa).

6. Robert H. Lauer
“Perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat
kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia”.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEBUTUHAN SESEORANG
Sebagai seorang makhluk yang hidup secara sosial dan juga membutuhkan ekonomi
dalam menjalani kehidupannya, tentu kebutuhan tiap orang akan ekonomi ini berbeda-beda.
Keberagaman tingkat ekonomi yang dibutuhkan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya:
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial tiap individu memberikan pengaruh bagi kebutuhan ekonominya.
Misalnya kebutuhan ekonomi seorang petani yang hidup di persawahan pastilah berbeda
dengan kebutuhan ekonomi seorang guru yang hidup di lungkungan pendidikan.
2. Fisik
Keadaan fisik seseorang juga mempengaruhi jumlah kebutuhan ekonomi seseorang.
Misalnya, seseorang yang fisiknya cenderung gampang sakit, tentu kebutuhan ekonominya
berbeda dengan seseorang yang memmiliki kondisi fisik yang kuat atau tak mudah sakit.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang pun bisa mempengaruhi akan kebutuhan ekonominya.
Contohnya, seseorang yang duduk di bangku SD dan seseorang yang sedang duduk di bangku
SMA tentu tingkat kebutuhannya akan ekonomi berbeda.

C. MOTIF EKONOMI
Dalam melakukan suatu pemenuhan ekonomi, terdapat beberapa motif atau dorongan di
dalamnya. Diantara motif tersebut adalah:

1. Motif memenuhi kebutuhan
2. Motif memperoleh keuntungan

3. Motif memperoleh penghargaan
4. Motif memperoleh kekuasaan
5. Motif sosial / menolong sesama

D. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat yang ikut
memberikan pengaruh terhadap sistem sosialnya. Seperti halnya ekonomi, perubahan sosial
pun memiliki beberapa definisi yangdikeluarkanoleh beberapa ahli di bidangnya. Definisidefinisi itu antara lain:
1. Menurut Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.
2. Menurut Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
3. Menurut Selo Soemardjan
Perubahan

sosial

adalah


segala

perubahan-perubahan

pada

lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
4. William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial
5. Samuel Koenig

Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola
kehidupan manusia

E. TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Terdapat dua teori yang mencoba menjelaskan bagaimana perubahan sosial itu terjadi.
Teori tersebut adalah:
1. Teori Siklus
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan soaial itu terjadi berulang. Maksudnya perubahan
sosial itu terjadi berputar seperti roda. Apa yang terjadi pada masa ini mempunyai kemiripan
dengan apa yang telah terjadi di masa dulu. Sehingga perubahan sosial tidak bisa dihentikan
pada tahap tertentu, karena sifatnya yang berputar.
2. Teori Perkembangan atau Teori Linier
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan sosial berkembang menuju suatu titik tertentu
yang perubahannya bisa direncanakan dan dapat pula diarahkan. Apa yang terjadi pada masa
ini merupakan perkembangan dari masa dulu. Max Weber berpendapat bahwa masyarakat
berubah secara linier dan masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat
yang rasional.

F. CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL
Suatu perubahan dalam masyarakat dikatakan sebagai perubahan sosial apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami
perubahan baik lambat maupun cepat.

Maksudnya masyarakat pasti terus mengalami perkembangan, baik dalam segi
berpakaian, kebutuhan, dll. Perubahan ini pasti terjadi, baik laimbat maupun cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan

perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.

Maksudnya, ketika suatu lembaga kemasyarakatan tertentu mengalami perubahan, seperti
cara pikirnya, maka lembaga-lembaga lain pun akan ikut mengalami perubahan, karena tiap
lembaga tentu akan berusaha untuk tampil sebagai yang paling baik di antara yang lain.
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
Ketika suatu perubahan sosial terjadi dengan waktu yang relative cepat, makahal ini akan
mengakibatkan masyarakat tidak atau kurang terorganisasi, karena masyarakat akan mencoba
beradaptasi denganperubahan yang ada.
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena

keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Perubahan di masyarakat tidak dibatasi oleh suatu bidang. Artinya perubahan itu dapat
terjadi dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang spiritual. Inilah yang disebut
perubahan sosial.


G. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Dalam perubahan sosial terdapat dua bentuk perubahan sosial berdasarkan cepat
lambatnya, yakni:
1. Perubahan evolusi
Perubahan ini terjadi secara lambat dan tanpa dorongan atau keinginan tertentu dari
masyarakat,yakni terjadi begitu saja. Namun menyesuaikan dengan dorongan dari usahausaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya serta pertumbuhan
masyarakat.
a. Uniliniear theories of evolution
Menurut teori ini manusia dan masyarakat mengalami perkembangan bertahan dari
tingkat sederhana, kemudian menengah, lantas sempurna.
b. Universal theory of evolution

Menurut teori ini suatu perkembangan tidaklah berjalan bertahap dalam suatu urutan
tahap tertentu, namun mengikuti suatu garis evolusi.
c. Multilined theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian pada tahap-tahap perubahan
tertentu dalam evolusi.
2. Perubahan revolusi
Perubahan yang terjadi secara cepat dan juga mempengaruhi perubahan di lembagalembaga kemasyarakatan. Agar terjadinya suatu revolusi, maka tentulah ada syarat yang

harus dipenuhi sebelumnya. Syarat itu adalah:
a. Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya seseorang yang mampu memimpin masyarakat untuk melakukan perubahan.
c. Adanya seorang pemimpin yang mampu merumuskan rencana perubahandari
keinginan-keinginandan aksi protes masyarakat.
d. Seseorang yang ingin menjadi pemimpin haruslah memiliki tujuan bagi masyarakat,
baik yang abstrak maupun yang konkret.
e. Adanya suatu waktu dimana segala hal yang dibutuhkan untuk mengadakan
perubahan telah terkumpul.
3. Perubahan kecil
Perubahan kecil adalah perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau tidak membawa pengaruh yang begitu berarti bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamnya. Contohnya seperti perubahan mode pakaian.
Perubahan ini disebut perubahan kecil karena tidak akan mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan dan juga tidak akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
4. Perubahan besar
Perubahan besar adalah perubahan pada unsur struktur sosial yang akanmembawa
pengaruh langsung atau akan membawa pengaruh yang begitu berarti bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakat di dalamnya. Contohnya kepadatan penduduk di pulau Jawa
akan melahirkan berbagai pengaruh yang besar, seperti areal tanah yang sebenarnya masih

bisa diolah untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan menyempit.
5. Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan

Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang memang telah direncanakan akan
diadakan oleh pihak-pihak tertentu atau oleh sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
6. Perubahan yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki
Perubahan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki adalah perubahan yang terjadi
tanpa perencanaan terlebih dahulu sebelumnya, sehingga perubahan tersebut terjadi diluar
jangkauan pengawasan masyarakat, sehingga memungkinkan untuk menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

H. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
1. Bertambah dan berkurangnya Penduduk
Jumlah penduduk yang bertambah ataupun berkurang dalam waktu yang relatif cepat
tentu menimbulkan perubahan dalam struktur perubahan, terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Seperti tiba-tiba adanya peraturan dalam masyarakat.yang mengatur akan
segala hal mengenai tanah, karena jumlah penduduk yang bertambah secara drastic
(pertambahan dalam kurun waktu yang cepat), sehingga hal ini harus dilakukan untuk
menghindari keributan antar masyarakat mengenai tanah. Atau ketika penduduk berkurang
secaradrastis, bisa dikarenakan kepindahan mereka dari desa ke kota, maka haruslah ada cara
untuk mengisi kekosongan di desa, agar pemanfaatan tanah misalnya dapat ditanggulangi.
2. Penemuan-penemuan baru
Suatu perubahan sosial juga dapat terjadi karena ditemukannya penemuan-penemuan
baru. Penemuan baru ini terbagi atas dua pengertian, discovery dimana penemuan-penemuan
baru ditemukan, dan invention dimana penemuan-penemuan baru itu telah diakui dan
diterima oleh masyarakat.
3. Pertentangan masyarakat
Suatu perubahan sosial juga mungkin terjadi karena pertentangan yang terjadi di
masyarakat. Misalnya, apabila suatu kelompok masyarakat di suatu daerah tengah memiliki
konflik dengan kelompok masyarakat di daerah lain, maka masing-masing kelompok
masyarakat akan berusaha menemukan penemuan-penemuan baru untuk ditunjukkan pada
kelompok lain bahwa merekalah yang paling unggul.

4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Perubahan sosial juga dapat diakibatkan oleh pemberontakan ataupun revolusi.
Contohnya saja revolusi di Rusia telah dimana bentuk kerajaan absolute menjadi dictator
proletariat.

I. FAKTOR-FAKTOR

YANG

MENDORONG

JALANNYA

PROSES

PERUBAHAN
1. Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu faktor pendorong terjadinya proses perubahan adalah kontak dengan
kebudayaan lain. Ketika individu maupun kelompok melakukan interaksi dengan individu
dan kelompok lain, maka informasi-informasi dari masing-masing kelompok atau individu
akan dikethui oleh lawan interaksi mereka. Hal ini akan mendorong masing-masing untuk
melakukan penemuan baru yang belum ditemukan oleh kelompok atau individu lain.
2. Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan berusaha mengajarkan pada tiap individu tentang beragam kemampuan.
Ketika seseorang mendapatkan pendidikan yang membuat cara berpikirnya terasah, maka
ketika itulah pemikiran-pemikiran ke arah perubahan akan mulai nampak dan mungkin
sebagian individu atau kelompok akan berusaha mewujudkan pemikiran mereka mengenai
perubahan yang mereka tilai akan jauh lebih baik bila berhasil diciptakan.
3. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju
Ketika seseorang atau sekelompok orang berhasil mewujudkan suatu perubahan baru
yang positif, hendaklah kita selaku penikmat dan pengguna yang ikut merasakan dan
memajukan menghargai hasil karyanya. Dengan cara ini invidu atau kelompok akan merasa
terdorong untuk menciptakan penemuan-penemuan baru lainnya yang lebih baik.
4. Toleransi
Perubahan sosial akan terwujud jika kita memiliki sikap toleransi terhadap perbuatanperbuatan yang menyimpang. Karena dengan hal ini orang-orang akan berlomba dengan jujur
untuk menciptakan perubahan yang baik.
5. Sistem terbuka lapisan masyarakat

6. Penduduk yang heterogen
Suatu daerah yang memiliki penduduk yang heterogen, maksudnya tidak hanya terdiri
dari ras yang sama misalnya, maka akan lebih mudah terjadi konflik, sehingga antara
kelompok yang satu dengan kelompok lain akan berusaha mewujudkan perubahan-perubahan
yang dianggap akan mampu membuat kelompoknya dipandang lebih unggul dari kelompok
yang lain.
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Ketika suatu masyarakat merasakan ketidakpuasan terhadap sesuatu, maka mereka akan
berusaha memikirkan jalan keluar dari permasalahan mereka agar mereka mampu hidup
dengan puas (karena apa yang mereka inginkan telah tercapai), lalu mereka akan memikirkan
cara-cara untuk melahirkan perubahan-perubahan baru.
8. Orientasi ke masa depan
Tiap orang tentu menginginkan kehidupan yng jauh lebih baik tiap tahun, bahkan tiap
detiknya. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong seseorang memikirkan dan
merencanakan suatu perubahan dalam kehidupannya dan lingkungannya demi mendapatkan
kehidupan yang dipandang akan menjadi lebih baik dari masa sekarang.
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
Faktor lain yang mendorong terciptanya perubahan sosial adalah nilai bahwa manusia
harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya. Nilai inilah yang membangkitkan
semangat tiap individu dan kelompok untuk berusaha memikirkan dan menciptakan
perubahan yang dinilai akan memperbaiki kehidupannya menjadi lebih baik.

J. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHALANGI TERJADINYA PERUBAHAN
Selain adanya faktor-faktor yang menyebabkan perubahan akan terjadi, tentulah ada
faktor-faktor yang menghalangi atau menghambat perubahan. Faktor-faktor itu adalah:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Hal

ini

akan

mengakibatkan

kurangnya

informasi

mengenai

perkembangan-

perkembangan apa saja yang tengah berjalan di masyarakat lain, sehingga masyarakat atau
individu kurang memiliki semangat untuk melakukan atau memikirkan perubahan.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Ketika ilmu pengetahuan perkembangannya lambat, maka pengetahuan yang dimiliki
masyarakat dan individu pun akan lambat berkembang, sehingga mungkin kan menunda atau
ahkan menghentikan proses penciptaan perubahan baru yang telah terpikirkan atau
tergambarkan.
3. Sikap masyarakat yang sangat trdisional
Hal ini pun akan mengakibatkan perkembangan perubahan terhenti atau tertunda, karena
sikap masyarakat yang mungkin terlalu tradisional dan tak mau menerima perubahanperubahan baru yang dinilai akan mengganggu adat mereka.
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

atau vested

interests.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
Rasa takut ini akan menghalangi terbentuknya perubahan-perubahan baru karena
pemikiran mereka yang berusaha mempertahankan kebudayaan yang berjalan disekitar
mereka.
6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
Ketika individu atau suatu kelompok memiliki prasangka buruk mengenai hal-hal yang
baru, otomatis segala hal yang baru, terutama perubahan baru tidak akan terwujud atau
keterwujudannya sedikit terhambat.
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Hal lain yang akan menghabat kemunculan perkembangan perubahan baru adalah
hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Apabila seseorang atau sekelompok orang
menemukan atau menciptakan suatu perubahan baru di suatu daerah dan ternyata perubahan
tersebut bertentangan dengan ideologi yang ada di daerah tersebut, maka tentu saja perubahan

itu akan ditolak atau proses perkembangannya hingga diterima oleh masyarakat terhambat
atau lambat.
8. Adat atau kebiasaan
Adat atau kebiasaan di suatu daerah juga akan menghambat atau bahkan mencegah proses
perkembangan atau kemunculan perubahan baru di daerah tersebut, apabila adat atau
kebiasaan di daerah tersebut benar-benar melekat tanpa bisa menerima sesuatu hal yang baru.
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki (nilai
pasrah).
Suatu persepsi seperti di atas akan membuat tiap individu bahkan masyarakat enggan
untuk menciptakan atau memikirkan perubahan bahkan menerima perubahan baru yang telah
tercipta.

K. ARAH PERUBAHAN
Ketika memikirkan dan memutuskan untuk melakukan perubahan, maka kita harus
mengetahui kemana arah perubahan itu terjadi. Perubahan tentu saja akan bergerak menjauhi
atau meninggalkan faktor yang akan diubah. Lantas perubahan akan bergerak menuju sesuatu
yang benar-benar baru (belum pernah terjadi) atau sesuatu yang sudah pernah terjadi di masa
lampau lalu dicoba untuk diperbaiki dan diterapkan di masa sekarang.

L. CONTOH KASUS PERUBAHAN SOSIAL YANG MENIMBULKAN AKIBAT
BURUK
TEREKAM CCTV, GENG MOTOR SUNTER BERAMBUT CEPAK
Aksi pengeroyokan geng motor yang terjadi di SPBU Shell di Jalan Danau Sunter, Jakarta
Utara, terekam kamera CCTV. Dalam tayangan CCTV itu, tampak puluhan orang berbadan
tegap datang dengan mengendarai sepeda motor. Dalam kejadian itu satu orang tewas.
Hingga saat ini polisi masih menelusuri perihal peristiwa ini. Dugaan sementara peristiwa
di Sunter adalah aksi balas dendam karena tewasnya Kelasi Arifin, anggota TNI AL yang
diserang geng motor, Sabtu (31/3) lalu di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara.
Geng motor merupakan salah satu dari kelompok sosial yang anggota kelompok
menggunakan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. kelompok sosial ini dibentuk
kebanyakan karena adanya latar belakang yang sama. Lebih sering latar belakangnya adalah
“have fun with motorcycle”. Mungkin awalnya memang nongkrong-nongkrong di jalan
dengan sepeda motor. Entah hanya kumpul-kumpul atau melakukan tindakan yang lainnya
yang bagi mereka mengasikkan. Sebagian dari kebanyakan geng motor, mayoritas geng
motor beranggotakan remaja. Aksi geng motor yang sedang marak (brutal) banyak
diidentikkan dengan kenakalan remaja yang selalu bisa dilakukan oleh remaja lainnya .
Memang, remaja merupakan sebuah posisi dimana tidak dapat dikatakan anak-anak juga
belum bisa dikatakan remaja. Posisi remaja merupakan posisi rawan, dimana ia bisa dapat
goyah dan yakin dengan mudahnya. Entah itu tentang pencarian jati diri atau mencari posisi
dalam sebuah komunitas. Penarian jati diri inilah yang sering menjadikan kenakalan remaja
semakin menjadi. Perubahan social yang terjadi dikalangan remaja biasanya cepat terjadi dan
menimbulkna disorganisasi untuk penyesuainan diri. Aksi geng motor tak jarang dapat
berujung pada kriminalitas pembunuhan.
Menurut teori fungsional yang dikemukakan oleh Wiliam F.Ogburn, faktor teknologis
yaitu adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru akan mengakibatkan
perubahan yang secara luas. Seperti halnya penemuan dibidang informasi, komunikasi dan
teknologi dapat menimbulkan hal positif maupun negative. Lalu dengan semakin canggihnya
teknologi didunia otomotif, maka timbulah masyarakat yang cenderung sering melakukan
hubungan dengan masyarakat lain yang menyukai otomotif pula. Atas dasar kecintaan pada
dunia otomotif ini maka timbulah rasa in group sehingga mereka membuat suatu komunitas
baru atau jika otomotifnya itu pada motor yang biasa disebut geng motor.

Dewasa ini sering terdengar image negative dari para komunitas geng motor itu. Banyak
sekali kasus yang terjadi diberbagai daerah, khusunya Bandung dan Jakarta. Aksi mereka ini
seringkali menimbulkan kriminalitas, seperti kekerasan, pembunuhan dan sebagainya. Entah
atas dasar apa mereka melakukan hal itu, mungkin banyak sekali alasan mengapa mereka
melakukan hal itu. Seperti halnya pada kasus Aksi pengeroyokan geng motor yang terjadi di
SPBU Shell di Jalan Danau Sunter, Jakarta Utara, yang terekam kamera CCTV.
Dalam tayangan CCTV waktu kejadian dimulai pada Sabtu (7/4) pukul 02.55 WIB.
Sebanyak empat kamera CCTV merekam kedatangan kelompok penyerangan dan aksi
penganiayaan yang mereka lakukan. Tampak dalam tayangan tersebut, puluhan orang
mengendarai sepeda motor masuk ke dalam mini market Circle K yang terletak di area pom
bensin Shell. Kelompok penyerang ini mengenakan helm dan berjaket hitam. Di wajah
mereka terlihat cat putih di pipi bagian bawah mata. Di rekaman CCTV itu juga terlihat, tiga
orang mengenakan baju biru yang sama. Mereka berbadan kekar dan berambut cepak, lalu
masuk ke dalam mini market dan melakukan penganiayaan terhadap korban.Mereka masuk
ke dalam minimarket dengan mengayun-ayunkan kayu dan pentungan. Di sana, terlihat
korban meninggal dunia yaitu Soleh dan luka berat yaitu Zaenal yang diserang dan dianiaya.
Korban pun sempat lari ke gudang di sebelah belakang minimarket. Namun penyerang
bergerombol menyusul dan menganiaya korban di gudang itu. Belum puas, kelompok
penyerang yang tetap menggunakan helm itu kemudian menyeret para korban yang sudah
berlumur darah keluar dari mini market. Penganiayaan itu dilanjutkan di parkiran pom
bensin, di depan mini market itu. Di luar, korban ditendang dan dihadiahi bogem mentah
berkali-kali oleh para pelaku. Hingga akhirnya dua orang korban dibawa oleh pelaku dengan
menggunakan motor. Dua unit sepeda motor terlihat berbonceng tiga, dua orang dari
kelompok pelaku dan seorang diapit di tengah merupakan kelompok korban.
Akibat peristiwa ini, salah seorang remaja itu tewas yakni Soleh (16) dengan sejumlah
luka bacokan di tubuhnya. Sementara tiga temannya, yakni Zaenal (19), Adrian (19) dan Reza
(16) mengalami cedera luka berat dan ringan akibat terkena sabetan golok.
Hingga saat ini polisi masih menelusuri perihal peristiwa ini. Dugaan sementara peristiwa
di Sunter adalah aksi balas dendam karena tewasnya Kelasi Arifin, anggota TNI AL yang
diserang geng motor, Sabtu (31/3) lalu di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara.

Dari kasus di atas kita mampu mengambil pemahamanjika perilaku di atas memang
merupakan contoh artikel perubahan ekonomi di bidang teknologi. Pada awalnya alat

transportasi yang dikenal oleh masyarakat Indonesia di zaman tradisional mungkin hanya
sepeda, becak, delman,dan sejenisnya, hingga penemuan mengenai alat transportasi modern
ditemukan, seperti motor dan mobil. Tujuan penciptaan perubahan baru di bidang transportasi
mungkin pada awalnya memiliki tujuan baik. Namun ternyata sebagian orang malah
memanfaatkan perubahan ini untuk kepentingan yang tidak bermanfaat atau bahkan
merugikan masyarakat lain, seperti pada contoh kasus di atas yang menggambarkan
pemanfaatan perubahan baru di bidang transportasi untuk memenuhi keinginan buruk
sekelompok orang, yakni demi memenuhi hawa nafsu untuk berfoya-foya dan melakukan
aksi kekerasan dengan label balas dendam. Aksi merekalah yang membuat perubahan baru di
bidang transportasi mendapatkan label buruk.

M. CONTOH KASUS PERUBAHAN SOSIAL YANG MENIMBULKAN AKIBAT
BAIK
Pengaruh Internet terhadap perubahan sosial di masyarakat
Beberapa

waktu

yang

lalu,

Masyarakat

Indonesia

dikejutkan

oleh kasus kriminalisasi Bibit-Chandra yang berawal dari persiteruan antara KPK
dengan kepolisian. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad
Rianto dan Chandra M Hamzah dituding menerima suap dari pengusaha Anggodo
Widjojo.
Tuduhan

suap

terhadap

kedua

pimpinan

KPK

tersebut

(Bibit-Chandra)

diduga penuh dengan rekayasa terkait dengan kasus yang sedang ditangani oleh KPK.
Dukungan

masif

dari

publik

mengalir

pada

dua

pimpinan

KPK

itu

setelah sidang Mahkamah Konstitusi (MK) November 2009. Lembaga hukum itu memutar
rekaman Anggodo Widjojo dengan sejumlah orang terkait Bibit dan Chandra.
Dukungan

publik

mengalir

deras

seiring

menguatnya

indikasi

kriminalisasi

terhadap Chandra dan Bibit pasca pemutaran rekaman itu. Salah satu dukungan
datang

dari

facebookers.

Dengan

judul

'Gerakan

1.000.000

Facebookers

Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto,' 9 Desember 2009, Usman Yasin Full
mengumpulkan dukungan bagi dua pimpinan KPK itu.
Presiden

Susilo

Bambang

Yudhoyono

pun

meminta

agar

kasus

dugaan suap itu diselesaikan di luar pengadilan. Kejaksaan lalu merespons dengan
menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP). Namun, Senin lalu,

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan SKPP itu tidak sah. Pengadilan juga
memerintahkan agar kasus Bibit-Chandra dilimpahkan ke pengadilan. Ini menjawab
gugatan SKPP yang diajukan Anggodo Widjojo.
Dukungan

untuk

Bibit-Chandra

pun

mengalir

kembali.

Di

dunia

maya, dukungan digalang dengan berbagai cara, salah satunya adalah 'GERAKAN 1
JUTA FACEBOOKERS: Bebaskan Chandra-Bibit dari Penangkapan KEDUA.'
Apa yang dilakukan facebookers tersebut diberikan dalam rangka membela Bibit dan
Chandra sehubungan dengan dikabulkannya praperadilan yang diajukan oleh Anggodo
Widjojo yang dinilai sebagai bentuk kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Gerakan
facebookers yang kedua kalinya merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang dimotori oleh
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) Usman Yasin.
Kasus lain yang menggunakan internet dalam upaya memenuhi rasa keadilan dan ternyata
berpengaruh pada perubahan sosial adalah kasus yang menimpa Prita Mulyasari, seorang ibu
rumah tangga yang mengirimkan keluhannya dengan mengirimkan email kepada 10
(sepuluh) orang temannya. Akibat keluhannya itu, Prita kemudian harus dipidana dengan
dasar Pasal 27 ayat 3 UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Bahkah salah seorang anggota Wantimpres, Adnan Buyung Nasution, merasa heran ketika
mengetahui kasus yang menimpa Prita Mulyasari. Sanksi pidana kurungan yang dikenakan
pada Prita bisa membungkam orang lain untuk beropini atau berpendapat.
Sementara itu, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Bu
Indah Sukmaningsih, berpendapat bahwa penulisan yang dilakukan Prita merupakan suatu
bentuk informasi

mengenai pelayanan publik. Dengan demikian masyarakat sudah

seharusnya mengetahui tentang hal itu. Menurut Bu Indah, seharusnya pihak Rumah Sakit
Omni menerima feed back yang dilakukan oleh Prita dan melakukan pendekatan lebih secara
kekeluargaan serta menggunakan hati nurani, serta tidak serta merta menempuh jalur hukum.
Prita Mulyasari pada awalnya didiagnosis terkena demam berdarah, padahal ternyata Prita
hanya terkena virus udara. Kemudian dokter memberinya obat dosis tinggi melalui suntikan.
Prita yang merasa tertipu kemudian berniat pindah ke rumah sakit lain namun kesulitan
mendapat hasil laboratorium.
Putusan Pengadilan Tinggi Banten juga menghukum Prita berdasarkan gugatan perdata
yang diajukan pihak Rumah Sakit Omni Internasional, yaitu berupa denda Rp 204 juta. Apa

yang dialami Prita mendorong terbentuknya dukungan dalam jejaring sosial facebook, yang
lebih dikenal dengan facebookers, dengan membuat gerakan koin untuk Prita.
Selain itu, masih ada beberapa kasus lain yang dalam mendukung tercapainya rasa
keadilan, suatu kelompok masyarakat menggunakan situs jejaring sosial facebook, sebut saja
kasus Susno Duaji, ex-Kabareskrim yang mencoba membongkar kebobrokan di tubuh
kepolisian, Kasus Budiono Sri Mulyani terkait Bank Century dan juga Kasus Gayus terkait
makelar kasus pajak.
Jejaring sosial seperti facebookers ini sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi
di bidang komunikasi sangat mempengaruhi perubahan sosial. Hukum seyogyanya juga dapat
digunakan sebagai sarana social engineering yaitu melalui penggunaan secara sadar untuk
mencapai suatu tertib atau keadaan masyarakat sebagaimana dicita-citakan atau untuk
melakukan perubahan-perubahan yang diinginkan. Namun bagaimana jika ternyata hukum
dirasakan tidak memihak kepada keadilan oleh masyarakat? Dapatkah contoh-contoh
kasus di atas disebut sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh suatu
kelompok sosial, yang disebut facebookers, untuk mewujudkan rasa keadilan
dan juga mengakibatkan terciptanya suatu perubahan sosial dalam masyarakat?
refrensi:http://www.hukor.depkes.go.id/?art=62
Dari artikel di atas kita dapat melihat akibat atau dampak baik yang dikarenakan
kehadiran perubahan di bidang teknologi dan informasi. Dulu cara masyarakat untuk
menyampaikan informasi atau memperolehnya mungkin hanya dengan cara asap, informasi
dari mulut ke mulut, kentong yang dipukul, dan sejenisnya. Namun beriring waktu, mulailah
ditemukan teknologi dan aplikasi dengan tujuan untuk mempermudah pemberian dan
penerimaan informasi. Dalamcontoh kasus yang dipaparkan di atas perkembangan teknologi
dan informasi yang dicoba ditonjolkan adalah aplikasi facebook, yaitu salah satu media sosial
untuk mempermudah menerima, memerikan informasi serta menambah jejaring kita atau
relasi dan kenalan kita.
Dalam artikel di atas nampak dua kasus dimana ketidakadilan begitu nampak jelas. Hal
inilah yang membuat individu tertentu menjadi geram dan mulailah ia mengajak pengguna
facebook untuk ikut prihatin atas ketidakadilan yang terjadi dan ikut mendukung agar
keadilan ditegakkan. Inilah contoh dampak positif akan kehadiran perubahan di bidang
teknologi dan informasi.

BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Seperti
kebutuhan, keinginan, dan usaha mereka demi kelangsungan hidup mereka. Karena
perspektif tiap orang berbeda, begitu pun dalam merumuskan pengertian ekonomi. Beberapa
ahli mencoba mengeluarkan pendapat mereka mengenai pengertian ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan seseorang adalah:
1. Lingkungan sosial
2. Fisik
3. Pendidikan
Adapun motif seseorang hingga melakukan ekonomi adalah:
1. Motif memenuhi kebutuhan
2. Motif memperoleh keuntungan
3. Motif memperoleh penghargaan
4. Motif memperoleh kekuasaan
5. Motif sosial / menolong sesama
Perubahan sosial merupakan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat yang ikut
memberikan pengaruh terhadap sistem sosialnya
Teori terjadinya perubahan sosial ada dua, yakni teori siklus dan teori perkembangan atau
teori linier.
Adapun ciri-ciri perubahan sosial adalah:
1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami
perubahan baik lambat maupun cepat

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Bentuk-bentuk perubahan sosial yang dikenal adalah:
1.
a.
b.
c.
2.
3.
4.
5.
6.

Perubahan evolusi. Perubahan ini memiliki beberapa bentuk lain, yakni:
Uniliniear theories of evolution
Universal theory of evolution
Multilined theories of evolution
Perubahan revolusi.
Perubahan kecil
Perubahan besar
Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan adalah:
1. Bertambah dan berkurangnya Penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
3. Pertentangan masyarakat
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kontak dengan kebudayaan lain
Sistem pendidikan formal yang maju
Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju
Toleransi
Sistem terbuka lapisan masyarakat
Penduduk yang heterogen
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Orientasi ke masa depan
Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya

Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan:
1.
2.
3.
4.

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Sikap masyarakat yang sangat trdisional
Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

interests.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

atau vested

6.
7.
8.
9.

Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Adat atau kebiasaan
Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki (nilai
pasrah).

Ketika memikirkan dan memutuskan untuk melakukan perubahan, maka kita harus
mengetahui kemana arah perubahan itu terjadi. Perubahan tentu saja akan bergerak menjauhi
atau meninggalkan faktor yang akan diubah. Lantas perubahan akan bergerak menuju sesuatu
yang benar-benar baru (belum pernah terjadi) atau sesuatu yang sudah pernah terjadi di masa
lampau lalu dicoba untuk diperbaiki dan diterapkan di masa sekarang

DAFTAR PUSTAKA
Sasrawan, Hedi. 2013. 18 Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli. [Online].
Tersedia:

http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/18-pengertian-perubahan-sosial-

menurut.html. [9 Desember 2014].
Haryanto.

2012.

Pengertian

Perubahan

Sosial.

[Online].

Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/. [9 Desember 2014].
___

.

___.

Perubahan

Sosial.

[Online].

Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial. [9 Desember 2014].
___

.

2014.

Pengertian

Perubahan

Sosial.

[Online].

Tersedia:

http://www.materisma.com/2014/03/pengertian-dan-teori-perubahan-sosial.html.

[9

Desember 2014].
___ . ___ . Ekonomi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi`. [9 Desember
2014].
Zulsyid. 2014. Pengertian Ilmu Ekonomi menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:
https://www.bersosial.com/threads/pengertian-ilmu-ekonomi-menurut-para-ahli.12150/.

[9

Desember 2014].
___ . 2011. Pengaruh Internet terhadap Perubahan Sosial di Masyarakat. [Online]. Tersedia:
http://jhens-fernando.blogspot.com/2011/11/kali-ini-saya-akan-membahas-tentang.html. [ 11
Desember 2014].
Wulandari, Windy. 2012. Terekan CCTV, Geng Motor Sunter Berambut Cepak. [Online].
Tersedia:

http://teropongsosiologi.blogspot.com/2013/01/contoh-kasus-akibat-

perubahan.html. [11 Desember 2014].
Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2013.