Program dan Kegiatan Subdit Kurikulum

  PROGRAM SUBDIT KURIKULUM TAHUN 2016 M.Bakrun Kasubdit Kurikulum

DIREKTORAT PEMBINAAN

SMK 2016

  

TUGAS SUBDIT KURIKULUM

TUGAS SUBDIT KURIKULUM

  MELAKSANAKAN PENYUSUNAN BAHAN PERUMUSAN, KOORDINASI, DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN, NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KRITERIA, BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI, FASILITASI PENJAMINAN MUTU DI

BIDANG KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

  a. Penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum sekolah menengah kejuruan;

b. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan;

  c. Penyusunan bahan fasilitasi penyelenggaraan teaching factory pada sekolah menengah kejuruan; d. Penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan;

  e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan; dan

f. Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan.

  

FUNGSI

  NAWACITA.5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia (RENSTRA DIT.PSMK)

  

f. Penilaian terhadap sekolah/madrasah secara

komprehensif yang diikuti dengan intervensi

untuk pengembangannya. i. Penguatan kecakapan akademik siswa SMK seperti matematika , pemecahan masalah dan bahasa untuk memenuhi kebutuhan industri yang mensyaratkan penguasaan keterampilan dasar;

k. Pengembangan kurikulum yang diselaraskan

dengan kebutuhan lapangan kerja berdasarkan masukan dari dunia usaha/dunia industri;

3. Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya melalui:

  a. Penguatan kurikulum yang memberikan keterampilan abad ke 21; b. Diversifikasi kurikulum agar siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi, minat, dan kecerdasan individu;

  c. Penyiapan guru untuk mampu melaksanakan kurikulum secara baik; d. Evaluasi pelaksanaan kurikulum secara ketat, komprehensif, dan berkelanjutan; e. Peningkatan peran serta guru dan pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan umpan balik pelaksanaan kurikulum di tingkat kelas; f. Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk mendukung efektivitas pembelajaran; g. Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek

pembelajaran di kelas untuk guru dan kepala sekolah;

h. Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online untuk membangun jaringan pertukaran materi pembelajaran dan penilaian antar guru;

i. Peningkatan kualitas pembelajaran literasi, matematika,

dan sains sebagai kemampuan dasar yang dibutuhkan

dalam kehidupan keseharian dan dalam bermasyarakat, yang dilakukan secara responsif gender; dan j. Penguatan kurikulum tentang ketahanan diri seperti

perilaku hidup bersih dan sehat, kepedulian terhadap

lingkungan, kesehatan reproduksi, pengetahuan gizi seimbang, dan pendidikan jasmani dengan tetap mengedepankan norma-norma yang dianut masyarakat Indonesia, serta penguatan kurikulum tentang kewirausahaan.

4. Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel melalui:

  a. Peningkatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif; b. Peningkatan mutu, validitas, dan kredibilitas penilaian hasil belajar siswa; c. Penguatan mutu penilaian diagnostik dan peningkatan kompetensi guru dalam bidang penilaian di tingkat kelas;

  

d. Pemanfaatan hasil penilaian siswa untuk peningkatan

kualitas pembelajaran secara berkesinambungan; e. Pemanfaatan hasil ujian untuk pemantauan dan peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan; f. Penguatan lembaga penilaian pendidikan yang indepen-den dan kredibel; serta Pengembangan

sumberdaya lembaga penilaian pendidikan di pusat

dan daerah.

IKK DALAM RENSTRA DIT PSMK

  

IKK 3.7 Jumlah SMK yang menerapkan kurikulum 3102 (25%)

yang berlaku 11,384

  IKK 3.8 Jumlah bahan ajar SMK yang 355 disusun

  

IKK 3.9 Jumlah SMK yang menerapkan standar 187

penilaian pendidikan 12%

  IKK 3.10 Jumlah SMK Rujukan 375

  IKK 3.11 200 Jumlah SMK yang melaksanakan teaching factory/technopark

  

IKK 3.14 Jumlah siswa yang melaksanakan praktik 1,527,200

kerja industri

  IKK 3.16 Jumlah SMK yang melaksanakan 100 pembelajaran Kewirausahaan

  

IKK 3.18 Jumlah SMK Pariwissata/Kelautan yang 140

dikembangkan untuk mendukung poros kemaritiman

  

IKK 3.19 Jumlah SMK Pertanian yang dikembangkan 160 untuk mendukung poros ketahanan pangan n ra ja la be

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

  m

DAN IMPLEMENTASI

  Pe it

KURIKULUM SMK

  bd Su

  

DASAR HUKUM

1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

  2. UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

  3. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

  4. PP 13/2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP 19/2005 tentang SNP.

  5. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

  6. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

  7. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen Nomor 5496/C/KR/2014 dan 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Dikdas dan Dikmen.

  

8. Keputusan Kepala Balitbang Kemdikbud Nomor 022/H/KR/

2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana

Kurikulum 2013.

TRISAKTI DAN NAWACITA

  Visi: Visi:

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian berlandaskan gotong royong. berkepribadian berlandaskan gotong royong. Misi ke-7: Misi ke-7:

Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

  

Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

  Nawacita ke 8 dan 9: Nawacita ke 8 dan 9: 8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

  8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

  9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat

  9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial. restorasi sosial. Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan): Kebudayaan):

  1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai

  1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk karakter bangsa. pembentuk karakter bangsa.

  2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan

  2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat restorasi sosial. memperkuat restorasi sosial.

  Kerangka Strategis Kemdikbud 2015- 2019Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.

  • Meningkatkan mutu

  • Meningkatkan

   Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

  • Fokus kebijakan

   Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.

  pendidikan sesuai lingkup

Standar Nasional

Pendidikan untuk

mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

  

ketersediaan serta

keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.

  

didasarkan pada

percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan

pemahaman akan

keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.

   Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.

   Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah.

   Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.

   Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik. Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.

  STRATEGI 1 STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 3 Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik

  SASARAN PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam

  1

  1 kurikulum setiap sekolah. kurikulum setiap sekolah. Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal. 2 daerah berbasis keunggulan lokal.

2 Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks

  3

  3 kebutuhannya. kebutuhannya.

  

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung

kurikulum yang bermutu dan beragam.

  4 kurikulum yang bermutu dan beragam.

4 Menumbuhkan Siswa sebagai warga negara Indonesia serta Menumbuhkan Siswa sebagai warga negara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa

  5

  5 melalui kurikulum nasional yang utuh. melalui kurikulum nasional yang utuh.

AZAS PENGEMBANGAN

  

1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu

sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.

  2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah dan guru.

  

Pengembangan dan implementasi mengandung indikator proses

dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara rutin di dalam Kemdikbud.

  3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan melalui penyebarluasan praktik terbaik dan inovasi di sekolah- sekolah rintisan dan rujukan. Praktik terbaik diimplementasikan pada skala luas sesuai peta rencana implementasi.

  

4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan

dengan melibatkan publik di seluruh tahapan.

  5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan

dengan tata kelola birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan

kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.

PELIBATAN PUBLIK DALAM PROSES

  Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab TUJUAN TUJUAN dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem pendidikan. pendidikan. Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif, Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif, berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks Indonesia yang beragam. Indonesia yang beragam. Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji

dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.

dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.

Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik KERANGKA KERANGKA kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik DASAR DASAR maupun bentuk lain. maupun bentuk lain. Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi. dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi. Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan mekanisme Kemdikbud. mekanisme Kemdikbud.

SKEMA PERSIAPAN SEKOLAH

  Kesiapan sekolah didorong secara Kesiapan sekolah didorong secara

  Kapasitas

  kontinu melalui berbagai metode kontinu melalui berbagai metode

  Definisi sekolah

  komprehensif dengan skema komprehensif dengan skema

  1

  1 persiapan sekolah yang lengkap. persiapan sekolah yang lengkap.

  Menerapkan

  Berbagai bentuk assessment kesiapan Berbagai bentuk assessment kesiapan

  Conto Rujukan Mengembangk

  sekolah (termasuk guru) serta tingkat sekolah (termasuk guru) serta tingkat

  h: an

  kapasitas sekolah dalam penerapan kapasitas sekolah dalam penerapan Kurnas, yang terintegrasi dengan Kurnas, yang terintegrasi dengan

  2

  2 Menerapkan bentuk assessment lain yang sudah bentuk assessment lain yang sudah

  Siap Mengembangk ada.

  ada.

  an

  Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam mendampingi sekolah lainnya dalam

  Menerapkan

  rangka percepatan peningkatan

  Belum

  rangka percepatan peningkatan

  3

  3 Mengembangk kesiapan sekolah. kesiapan sekolah.

  siap an

  Tahap Tahun Sekolah yang Target Implementa Pelajaran Disiapkan si: 16 991 Sekolah Rintisan (Ex

  Kriteria

  2015/2016 6% sekolah sasaran dan mandiri K13

  sekolah

  • sekolah yang lulus verifikasi)

  rintisan dan proses Monev

  

2016/2017 19% Sekolah lainnya*

  dikoordinasika n oleh unit

  

2017/2018 35% Sekolah lainnya*

terkait.

  Seluruh sekolah sudah 2018/2019 40% implementasi

  Catatan:

  1.Di luar skema ini, peningkatan kapasitas Kepsek/Guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk menerapkan kurikulum nasional serta pengembangan berkelanjutan.

  2.Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang

  

PROSES PENGEMBANGAN

PROSES PENGEMBANGAN

DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL

DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL

  PROSES PROSES

  PROSES KONTINU IMPLEMENTASI

  PERBAIKAN; PERBAIKAN; Berdasarkan Berdasarkan

  KURIKULUM NASIONAL

  evaluasi dan evaluasi dan masukan publik masukan publik

  PROSES

  PROSES

  PENERAPAN

  PENERAPAN

  PELATIHAN

  PELATIHAN

  KURIKULUM BERTAHAP MONITORING KURIKULUM KURIKULUM

  BERTAHAP MONITORING

  GURU DAN

2013 GURU DAN

dan PENDAM- dan

  dan PENDAM- dan

  2006 (KTSP) 2013 (PERBAIKAN) PENDAM-

  PENDAM-

  PINGAN EVALUASI

  PINGAN EVALUASI

  PINGAN

  PINGAN

  SEKOLAH

  SEKOLAH

  SEKOLAH

  SEKOLAH Pengembangan: Pengembangan:

  • Nilai-nilai
  • Nilai-nilai

  2015 2016 - 2020

  kebangsaan kebangsaan

  • Pendidikan Pendidikan

  karakter karakter terintegrasi

  PELIBATAN PUBLIK

  terintegrasi

  • Keterampilan Keterampilan

  (PRAKTISI FORMAL DAN NONFORMAL),

  bernalar bernalar

  AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA USAHA/

  • Penilaian Penilaian

  INDUSTRI DAN ORGANISASI PROFESI,

  otentik otentik (menyeluruh (menyeluruh ORANGTUA DAN SISWA. dari proses dari proses sampai output) sampai output)

  • Ragam model pengembangan kapasitas
  • Ragam model pengembangan kapasitas

TAHAPAN IMPLEMENTASI

  • Persiapan sekolah rintisan K-13
  • Program pengembangan yang holistik
  • Persiapan sekolah rintisan K-13
  • Program pengembangan yang holistik

  13

  (semua kelas)

  ± 19% sekolah K- 13 (kelas

  1,4,7,10)

  ± 35% sekolah KTSP ± 19% sekolah K- 13 (kelas

  1,2,4,5,7,8,1 0,11)

  ± 35% sekolah K- 13 (kelas

  1,4,7,10)

  ± 6% sekolah K- 13 (semua

  kelas)

  ± 25% sekolah K- 13 (semua

  ± 35% sekolah K- 13 (kelas

  kelas)

  1,2,4,5,7,8,1 0,11)

  ± 40% sekolah K- 13 (kelas

  1,4,7,10)

  ± 60% sekolah K- 13 (semua

  kelas)

  ± 40% sekolah K- 13 (kelas

  1,2,4,5,7,8,1 0,11)

  sekolah secara reguler berbasis kompetensi & konteks wilayah

  untuk daerah khusus, termasuk 3T

  sekolah secara reguler berbasis kompetensi & konteks wilayah

  untuk daerah khusus, termasuk 3T

  ± 94% sekolah KTSP ± 6% sekolah K-13 ± 75% sekolah KTSP ± 6% sekolah K-

  1 PENERAP AN KURIKULU M 2013 DI SEMUA SEKOLAH DAN SEMUA KELAS

  202

  201

  Tahapan implementasi Kurikulum Nasional dengan pendampingan sekolah dan pengimbasan dari sekolah rintisan.

  Juli 201

  5 Juli

  201

  5 Juli

  201

  9 Juli

  201

  9 Juli

  201

  7 Juli

  7 Juli

  1 Juli

  201

  6 Juli

  201

  6 Juli

  201

  8 Juli

  201

  8 Juli

  202

  Juli 202

  Juli 202

PERBAIKAN K-13 PERBAIKAN K-13

PROSES PENGEMBANGAN

  PENDAMPINGAN DAN OTORISASI PENDAMPINGAN DAN OTORISASI PENGEMBANGAN OPSI

TEMPLATE SILABUS,

  BUKU SISWA & GURU SERTA MATERI AJAR BERMUTU PENGEMBANGAN OPSI

  BUKU SISWA & GURU SERTA MATERI AJAR BERMUTU SILABUS SILABUS RPP RPP MATERI & ALAT AJAR MATERI & ALAT AJAR KESIAPAN PESERTA DIDIK KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM STANDAR PROSES STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN STANDAR PENILAIAN

  KURIKULUM NASIONAL KEMDIKBUD SEKOLAH KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH (pilihan, terintegrasi dengan keunggulan lokal)

TEMPLATE SILABUS,

REVISI PRINSIP PENILAIAN

REVISI PRINSIP PENILAIAN

UNTUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

   Dilakukan oleh Pendidik selama Proses dan Akhir Pembelajaran;

   Tujuan Penilaian, penekanan pada: o

  Formatif (Membentuk karakter dan perilaku, menjadikan pembelajar sepanjang hayat – To Drive Learning, dan terampil). o

  

Diagnostik (Melihat perkembangan siswa dan feedback-koreksi

pembelajaran). o

  Sumatif (Mengukur capaian yang didapat oleh siswa dari hasil belajar).

   Ranah yang dinilai tidak hanya Pengetahuan dan Keterampilan, melainkan juga Sikap.

   Proses Penilaian: Lebih sederhana, terjangkau untuk dilakukan, tidak menjadi beban bagi guru/siswa, tapi tetap mengutamakan prinsip dan kaidah penilaian.

   Penilaian Mencakup: o

  Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik berat pada proses, hasilnya menjadi umpan balik bagi perbaikan pembelajaran, o

  Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik berat pada tingkat capaian hasil pembelajaran; 

  

Tidak hanya “Assessment Of Learning”, tapi juga “Assessment For

Learning”, dan “Assessment As Learning”.

  

PERSIAPAN

PENATAAN ULANG SPEKTRUM KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

  

LANGKAH PENATAAN

SPEKTRUM

LANGKAH PENATAAN

SPEKTRUM

STRUKTUR SPEKTRUM KEAHLIAN

  

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

  1. Bidang Keahlian Kumpulan Program Keahlian yang memiliki kesamaan

karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama.

  2. Program Keahlian Kumpulan Paket Keahlian yang memiliki kesamaan karakteristik dasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas.

  3. Paket Keahlian Satuan program pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun. Pada setiap Paket Keahlian yang dibuka, SMK dapat mengkhususkan kompetensi tertentu (konsentrasi keahlian) sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait, tanpa mengabaikan kemampuan dasar keahlian yang bersangkutan.

  Fungsi Spektrum Keahlian PMK

  

1. Dasar dan acuan pengembangan dan peningkatan

mutu, relevansi, dan daya saing lulusan SMK/MAK (nasional, regional dan internasional).

2. Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK merupakan acuan dalam:

  a. Pembukaan dan penyelenggaraan bidang/ program/paket keahlian;

  b. Pengembangan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pendidikan dan pelatihan;

  c. Penentuan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK, dan d. Pelaksanaan akreditasi SMK/MAK.

  Karakteristik Paket Keahlian

  1. Membentuk lulusan menguasai satu jenis jabatan

pekerjaan (profesi/ keahlian) formal yang berjenjang,

pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna untuk hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan, lapangan kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas dan spesifik.

  2. Ruang lingkup kompetensi mengacu kepada standar kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan diakui,

dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.

  3. Memerlukan waktu tatap muka terstruktur untuk program kejuruan/ peminatan (C1, C2, C3) 2996 jp @ 45

menit untuk program 3 tahun atau 4724 jp @ 45 menit

untuk program 4 tahun .

  4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3) dengan Paket Keahlian lainnya dalam satu Program Keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar.

  5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan fisik maupun psikologis peserta didik.

REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN SEBELUMNYA NO. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN

  6. Bisnis dan Manajemen

  7 Jumlah 46 128

  5

  9. Seni Pertunjukan

  10

  2

  8. Seni Rupa dan Kriya

  7

  4

  7. Pariwisata

  5

  3

  1. Teknologi dan Rekaysa

  18

  3

  5. Perikanan dan Kelautan

  16

  6

  4. Agribisnis dan Agroteknologi

  6

  2

  3. Kesehatan

  7

  3

  2. Teknik Informasi dan Komunikasi

  62

  8

  

BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN YANG ADA PERUBAHANNYA

NO. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN

  18

  4

  19 Jumlah 50 126

  8

  8. Seni

  7

  5

  7. Pariwisata

  5

  4

  6. Bisnis dan Manajemen

  1

  61

  1. Teknologi dan Rekaysa

  19

  7

  4. Agribisnis dan Agroteknologi

  6

  5

  3. Kesehatan

  5

  2

  2. Teknik Informasi dan Komunikasi

  5. Kemaritiman

  • Paket Keahlian TTA dan Alat mesin Pertanian Digabung
  • Ditambah Program Agribisnis Sumberdaya perairan yg sebelumnya bagian dari Bidang perikanan dan Kalautan

  4.7.3

  7.2.1 Usaha Perjalanan Wisata Sebelumnya berupa Paket Keahlian, dengan bidang program keahlian Kepariwisataan

  7.1.1 Akomodasi perhotelan

  7.2 Usaha Jasa Pariwisata

  7.1 Perhotelen

  7. Pariwisata

  6.3.2 Perbankan Syariah Pemisahan yg dulunya Program keuangan, mjd Program Akuntansi dan Perbankan

  6.3.1 Perbankan

  6.2.1 Akuntansi

  6.3. Perbankan

  6.2. Akintansi

  6. Bisnis dan Manajemen

  5. Kemaritiman Sebelumnya namanya Bidang Perikanan dan Kelautan

  4.7.2

  REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN HASIL PENATAAN NO. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN Keterangan

  4.7.1

  

4.5.2 Mekanisasi Pertanian

  4.7. Agribisnis Sumberdaya perairan

  4.5 Mekanisasi Pertanian

  4. Agribisnis dan Agroteknologi

  3.3.1Teknologi Laboratorium Medik Tambahan program dan paket keahlian

  3.3 Teknologi Laboratorium Medik

  3. Kesehatan

  

8.8.2. Fotografi dan Film

Dipindah ke Bidang Seni

  

8.8.1 Produksi dan Siaran

Program Radio dan TV

  2. Teknik Informasi dan Komunikasi Audio Visual

  1. Teknologi dan Rekaysa - - Tetap

  8. Seni Bidang Seni Rupa dan Kriy,a digabung dengan seni Pertunjukkan

  KELAS

  X

  XI

  XII

  1

  2

  1

  2

  1

  2 Kelompok A

RANCANGAN STRUKTUR KURIKULUM SMK

  3

  11

  3 Kelompok B

  7 Seni Budaya 3 3 - - - -

  8 Kewirausahaan - -

  2

  2

  2

  2

  9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

  2

  2

  2 2 - - Jumlah A dan B 24 24 22 22 16 16 Kelompok C (Peminatan)

  C1. Dasar Bidang Keahlian

  10 Simulasi Digital

  3 3 - - - -

  12 C2. Dasar Program Keahlian

  3

  3

  26 26 32 32

  24

  24

  3 Jumlah C1, C2 dan C3

  3

  3

  20 Pengembangan Produk Kreatif - -

  13

  19

  18

  17

  16

  15 C3. Paket Keahlian

  14

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  3 Bahasa Indonesia

  3

  3

  3

  3

  4

  3

  6 Bahasa Inggris

  3 3 - -

  1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  4

  5 Sejarah Indonesia

  4

  2

  4

  4

  4

  4

  4 Matematika

  2

  4

MATA PELAJARAN DASAR BIDANG KEAHLIAN

  No . Bidang Keahlian Mata Pelajaran

  1

  2

  3 1. Teknologi & Rekayasa Simdig Fisika Kimia

  2. TIK Simdig Fisika-Kimia Sistem Komputer

  3. Kesehatan Simdig Fisika Biokimia 4. Agribisnis dan Agroteknologi Simdig Fiska-Kimia Biologi

  5. Kemaritiman Simdig Fisika-Kimia Biologi 6. Bisnis dan Manajemen Simdig (Pengantar) Ekonomi Bisnis (Pengantar) Administrasi

  7. Pariwisata Simdig (Pengantar) Pariwisata

  IPA Terapan

  8. Seni Simdig Teori Seni Kreativitas

  MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH JAM PELAJARAN KEJURUAN/PEMINATAN Kelas/ Semester JP Terstruktur

  XII

  2

  48 18 864 4724

  1

  XIII

  32 16 512

  2

  32 18 576

  1

  27 18 486

  

Minggu

Efektif

Jumlah JP Per Kelas Jumlah JP Keseluruhan

  2

  27 18 486

  1

  XI

  26 18 468

  2

  26 18 468 2996

  1

  X

  48 18 864

  PROGRAM PENDIDIKAN 4 TAHUN Dasar Pengembangan

PP Nomor 17 Tahun 2010 (jo. PP Nomor 66 Tahun

2010), tentang Pengelolaan dan

  Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 78: (3) SMK dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga) tingkatan kelas, yaitu kelas 10 (sepuluh), kelas

11 (sebelas), dan kelas 12 (dua belas), atau

terdiri atas 4 (empat) tingkatan kelas yaitu

kelas 10 (sepuluh), kelas 11 (sebelas), kelas

12 (dua belas), dan kelas 13 (tiga belas) sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

  PROGRAM PENDIDIKAN 4 TAHUN Tujuan Pengembangan

1. Mengakomodasi kebutuhan dunia kerja (DU-DI: a. Jabatan di atas operator/pelaksana.

b. Kedewasaan usia biologis (maturity age).

2. Memenuh tuntutan ketuntasan dan keutuhan kompetensi keahlian, tidak cukup dengan durasi 3 tahun.

  Karakteristik

  

1. Merupakan satuan program 4 tahun utuh, bukan 3

+ 1.

  2. Berdasarkan tuntutan penguasan keutuhan dan ketuntasan kompetensi paket keahlian. Dihargai (Sertifikasi) lebih dari lulusan program 3 tahun.

  3. Dapat berupa pemfusian (blended) dari lintas keahlian yang ada.

  4. Diselenggarakan bersama Institusi Pasangan

(DU-DI) mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian/sertifikasi.

  PROGRAM PENDIDIKAN 4 TAHUN

  Rambu-rambu Umum

  1.Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).

  

2.Kompetensi kejuruan (C2 dan C3) mengacu

pada SKK yang berlaku di dunia kerja bersangkutan.

  3.Setiap paket keahlian dikembangkan berdasarkan SKK yang berlaku di dunia kerja: Standar Internasional/ Regional, SKKNI, Standar Industri, Standar Asosiasi/ Komunitas.

  Penataan Spektrum

1. Analisis Paket Keahlian

  a. Mengkaji keberadaan Paket Keahlian: 1) kesempatan kerja bagi lulusan dan

perkembangannya, termasuk peluang

berwirausaha dan pengembangan karir.

  

2) kelayakan sebagai program pendidikan 3

atau 4 tahun pada tingkat dikmen berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai.

  

3) perbedaan KD minimal 35% dibandingkan

Paket Keahlian lainnya dalam satu Program Keahlian.

  b. Melalui pertimbangan yang sama, boleh jadi akan lahir Paket Keahlian baru yang belum ada pada spektrum yang berlaku.

2. Penamaan Paket Keahlian

  a. empiris: terutama terkait dengan pengakuan dunia kerja dalam rangka pemasaran lulusan, image masyarakat, mewakili kompetensi kejuruan yang terkandung dan mudah dikenali.

b. Sosial: normatif.

  c. akademis: dapat dipertanggungjawabkan.

3. Posisi Paket Keahlian pada Program Keahlian Jika hasil analisis keberadaan suatu Paket

  

Keahlian pada suatu Program Keahlian dan

atau Bidang Keahlian dinilai tidak tepat, dapat diusulkan untuk dipindahkan dengan alasan-

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

PELAKSANAAN KURIKULUM

  

2013

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Januari 2016

  DESAIN INDUK RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN PELAKSANAAN K13 A

PELAJARAN 2016/2017 A PELAJARAN 2016/2017 SASARAN SEKOLAH SASARAN SEKOLAH B B Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN C C INSTRUKTUR INSTRUKTUR PELATIHAN PELATIHAN D D Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal | Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal | Kesiapan Materi Pelatihan Kesiapan Materi Pelatihan PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN E E Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal | Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal | Kesiapan Materi Pendampingan Kesiapan Materi Pendampingan MONITORING DAN EVALUASI (Pelatihan, MONITORING DAN EVALUASI (Pelatihan, F F Pendampingan dan Pelaksanaan) Pendampingan dan Pelaksanaan) ANGGARAN ANGGARAN G G

  39

  Tahapan Implementasi Kurikulum 2013 Tahap Rintisan

  B SASARAN SEKOLAH SASARAN SEKOLAH

  41

ROADMAP SMK MENERAPKAN K-2013 TAHUN 2015-20120

  Sekolah Pelaksana K13 Tahun Pelajaran 2016/2017

Tahun Pelajaran Tahun pelajaran

  2016/2017 Jumlah 2015/2016 N Sekol Sekola o ah h Rintisa Mandi

  Usulan Jumlah Kuota (25%) n ri Masuk

1 SMK 1.000 499 1.499 1.606 941 3.105

  Batas akhir pengusulan 15 Februari 2016 Kriteria Sekolah Pelaksana K13 Tahun

Pelajaran 2016/2017

  1. Akreditasi A, minimal B bagi kabupaten/kota tidak memiliki berakreditasi A

  2. Tersedia guru untuk semua kelas/mata pelajaran

  3. Jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar

  4. Representasi wilayah pada kabupaten/kota

  

Kriteria Instruktur

No Unsur Kriteria Umum Level

  1. Penulis KI, KD, Silabus, dan pedoman tematik/ Tim pengembang 1 kurikulum mapel

  2. Penulis pedoman penilaian

  IN ,

  IP

  3. Penulis buku teks tematik/pelajaran Praktisi Pendidikan 1. Guru

  2

  2. Kepala sekolah

  IN ,

  IP , IK,

  3. Pengawas

  SS

  4. Pegiat pendidikan

  

1. Dosen LPTK (rekomendasi Puskurbuk)

Akademisi

  3

  2. Widyaiswara P4TK

  IN ,

  IP , IK

  3. Widyaiswara LPMP

  1. Direktorat

  IN ,

  IP Manajemen

  4

  2. Puskurbuk

  IN , IP

  3. Puspendik

  IN , IP

  4. Dinas pendidikan

  IN , IP, IK, SS

  5. LPMP

  IN , IP, IK, SS

  IN= Instruktur Nasional

  IP= Instruktur Provinsi

  IK= Instruktur Kabupaten/Kota

  Jadwal Implementasi K13 Persiapan Pelatihan IN, IP, IK dan SS

  3 Bahan Pelatihan dan Pendampingan

  2. Pelatihan

  1. Buku guru dan siswa

  Pelaksanaan Pendampingan di Sekolah Sasaran

  Pelaksanaan Pendampingan di Sekolah Sasaran

  5 Sistem Monitoring Monitoring, dan evaluasi

  4 Jenjang Pelatihan dan Pendampingan

  2 Seleksi Instruktur (Nasional/ Prov/Kab/kota)

  Agustus- Desember Maret - Juni Januari - Februari

  1 Seleksi sekolah sasaran

  4 Sekolah Sasaran Sekolah Sasaran dan Materi

  3 Instruktur Kab/kota/

CLUSTER

  2 Instruktur Provinsi

  1 Instruktur Nasional

  Pelatihan

  3. Pendampingan

  C PELATIHAN PELATIHAN

  46

  

Sasaran Pelatihan

  Sasaran Pelatihan/ Pendampingan ( Blokgrand ke SMK cluster Instrukt Intruktu Instrukt Sekolah oleh LPMP) ur r No Sekolah ur Kab/ Sekolah Induk

  Provinsi Nasional sasaran Kota Klaster

  (Direkto ( Direkto

  Kepala (LPMP) Guru Jumlah rat ) rat) Sekolah

  1 SMK 1,606 160 44,968 1,606 46,574 19,058 360 148 Alternatif:

  1. Pelatihan sasaran dilaksanakan di LPMP

  2. Pelatihan sasaran dilaksanakan di sekolah induk