PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ( PKM )
P EN YU S U N AN U S U LAN P AN D U AN P ROGRAM KREATIVITAS MAH AS IS W A ( P KM ) Cancer Chemoprevention Research Center Fakultas Farmasi
BAGIAN I JENIS USULAN PKM Perbedaan kelima jenis kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi teknis pelaksanaan yang berlainan. Berikut
adalah karakteristik dari masing‐masing PKM:
- PKM Penelitian (PKMP) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi masing‐masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode penelitian
dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan merupakan pertimbangan utama.
- PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya
teknologi
(prototipe, model, peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat (kelompok
tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk
PKMT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar teknologi yang akan diterapkan sudah tersedia, bukan dicari melalui penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk penyesuaian bisa
dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam rangka adaptasi.
- PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi
pada profit, umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan
berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa
pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun tidak dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok masyarakat
tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan dilakukannya penelitian/ percobaan untuk mencari temuan.
- PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan
program membantu masyarakat, yaitu program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan,
keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat, pengembangan kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan olah
raga, dll. PKMM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal. Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian sudah harus
dikenal dan dikuasai. Tidak ada kegiatan penelitian dalam PKMM.
- PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) merupakan kegiatan penulisan ilmiah dari suatu hasil karya mahasiswa dalam
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (praktek lapang, KKN, PKM, magang, dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang siap cetak dan tulisan yang dibuat berasal dari hasil karya
mahasiswa peserta yang telah selesai dilaksanakan. Penjelasan lengkap PKMI dapat dilihat dalam
Panduan PKMI yang diterbitkan tersendiri.
BAGIAN II SISTEMATIKA DAN FORMAT USULAN A.
Judul Program 1.
Judul kegiatan hendaklah singkat (maksimal 20 kata) dan spesifik 2. Cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan yang diusulkan
3. Judul tidak boleh mengandung singkatan yang tidak lazim digunakan B.
Latar Belakang Masalah 1.
Cara pembuatan paragraf: paragraf minimal berisi 3 kalimat. Kalimat pertama merupakan pernyataan umum.
Kalimat kedua dan setelahnya berisi data‐data/fakta yang mendukung kalimat pertama. Kalimat terakhir berisi simpulan/saran/ide terkait dengan permasalahan yang diungkapkan. Jika kalimat
yang berisi data hanya 1 kalimat, maka minimal 1 paragraf terdiri dari 3 kalimat. Paragraf yang hanya berisi 1‐2 kalimat menunjukkan kekurangan penulis dalam menyusun paragraf (akan mengurangi
nilai). Contoh:
Studi kinetik kanker menemukan adanya berbagai jenis onkogen yang berperan dalam karsinogenesis di hepar (1). Overekspresi N‐ras dan c‐myc oleh senyawa karsinogen merupakan abnormalitas genetik yang sering terjadi pada kanker (Peters dan Vousden, 1997). CYP1A2 di hepar telah diketahui dapat mengaktivasi senyawa prokarsinogen (benzo(a)pyrene) menjadi intermediet reaktif yang berinteraksi dengan nukleofil selular dan akhirnya memicu karsinogenesis dengan ditandai terjadinya overekspresi N‐Ras dan c‐myc (Kawajiri et al., 1993). Aktivasi melalui enzim tersebut dapat dihambat oleh senyawa‐senyawa flavonoid seperti flavones, hidroxyflavone dan galangin (Zhai, 1998) (2). Senyawa flavonoid diperkirakan dapat menghambat overekspresi pada N‐ras dan c‐myc (3).
2.
Berisi 3‐5 paragraf Paragraf
1 berisi tentang latar belakang rumusan masalah yang lebih umum, paragraf kedua berisi tentang data‐data yang mendukung alternatif solusi yang dapat dilakukan, dan paragraf ketiga berisi tentang rumusan masalah yang lebih khusus terkait dengan usulan yang akan dikerjakan.
Contoh:
Doxorubicin merupakan salah satu agen kemoterapi golongan antibiotik yang sering dipakai dalam pengobatan kanker (Thurston et al., 1998) melalui mekanisme induksi apoptosis sel kanker (Massart et al., 2004). Namun penggunaan doxorubicin sebagai agen kemoterapi memiliki efek samping, diantaranya toksik pada jaringan normal terutama menekan sistem imun dan toksik pada jantung (Tyagi et al., 2004; Wattanapitayakul et al., 2005). Di samping itu banyak sel kanker yang mulai resisten terhadap doxorubicin melalui mekanisme multidrug resistance (MDR) sehingga menyebabkan sel kanker tidak sensitif dan pengobatan menjadi tidak efektif (Conze et al., 2001; Davis et al., 2003). Beberapa penelitian mulai diarahkan pada pengujian kombinasi bahan alam dengan agen kemoterapi untuk mengurangi terjadinya resistensi dan efek samping obat. Penggunaan kombinasi tersebut diarahkan melalui mekanisme cell cycle arrest atau dengan induksi apoptosis. Salah satu bahan alam yang mempunyai prospek untuk digunakan dalam kombinasi dengan agen kemoterapi adalah waru (Hibiscus tiliaceus). Hasil isolasi senyawa baru dari H. tiliaceus yaitu N‐trans‐ feruloyltiramine, hibiscusamide, dan N‐cis‐feruloyltiramine diketahui mempunyai daya sitotoksik yang sangat baik dengan IC < 4 µg/ml pada sel P‐388 dan sel HT‐29 (Chen et al., 2006). Sedangkan dalam bentuk ekstrak,
50 data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik Waru memliki nilai IC sebesar 138,4 µg/ml (Natasya,2007).
50 Berbagai data diatas menunjukkan ekstrak etanolik H. tiliaceus memiliki potensi yang kuat dalam meningkatkan efek terapi jika dikombinasikan dengan salah satu agen kemoterapi, doxorubicin. Di samping hasil penelitian yang telah diketahui, masih banyak keterbatasan informasi yang diperlukan dalam rangka pengembangan ekstrak etanolik kulit batang H. tiliaceus sebagai agen kokemoterapi. Belum diketahui dengan pasti bagaimana efek ekstrak terhadap profil daur sel kanker serta terhadap profil ekspresi protein regulator apoptosis. Selain itu, belum diketahui bagaimana aktivitas ekstrak dalam uji kombinasi dengan doxorubicin. Padahal kedua hal ini sangat penting sebagai dasar penyusunan regimen kokemoterapi.
3. Latar belakang masalah harus terkait dengan rumusan masalah yang dibuat
Contoh rumusan masalah yang dapat dibuat dari latar belakang di atas (terutama dari paragraf III):
1. Bagaimanakah efek ekstrak etanolik kulit batang H. tiliaceus (EH) terhadap daur sel kanker WiDr?
2. Bagaimana profil ekspresi protein regulator apoptosis Bax dan Bcl‐2 pada sel WiDr akibat perlakuan dengan EH?
3. Apakah kombinasi EH dengan agen kemoterapi doxorubicin memiliki efek sinergis pada sel WiDr?
Lain halnya jika dalam rumusan masalah tertulis:
1. Apakah senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak etanolik kulit batang Waru (Hibiscus tiliaceus), yaitu:
hibiscusamide, N‐trans‐feruloyltiramine dapat berinteraksi secara antagonistik dengan COX‐2?
Pasti ada yang kurang di dalam latar belakang karena masalah COX‐2 belum disinggung sama sekali. 4.
Pembahasan latar belakang jangan terlalu melabar ke masalah yang umum dan tidak utama Analisis
terhadap penting tidaknya suatu permasalahan dimunculkan dalam latar belakang adalah ketika masalah tersebut dihilangkan, tidak ada pengaruh terhadap latar belakang yang diungkapkan.
Contoh:
Kanker hepar merupakan penyakit kanker yang mempunyai insidensi terbesar kelima di dunia, dengan insidensi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita (2‐4:1). Jumlah kematian di dunia yang disebabkan oleh kanker hepar menunjukkan lebih dari satu juta jumlah kematian per tahun. Di Amerika Serikat, lebih dari 12.000 jumlah kematian per tahun terkait dengan kanker hepar (Thuluvath et al., 2006). Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C, cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan (Fong, 2002).
Pada
paragraf di atas, pembahasan lebih diutamakan pada kanker hepar dan data‐data yang terkait dengan insidensi kanker hepar. Dalam paragraf tersebut belum disebutkan simpulan/ide paragraf (seharusnya
pada kalimat terakhir) sehingga dapat diprediksikan bahwa paragraf ini tidak memiliki kaitan yang erat dengan paragraf selanjutnya. Meskipun paragraf ini dihilangkan, tidak ada pengaruh signifikan
pada latar belakang.
5. Latar belakang hendaknya memiliki alur yang jelas. Susunlah kerangka tiap paragraf sebelum menulis dan jabarkan dengan kalimat sendiri. Lebih baik saat menulis latar belakang dimulai dari halaman yang
kosong.
C. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Rumusan masalah harus sudah diungkapkan secara implisit dalam latar belakang. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang
diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluang usaha yang akan diraih. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi,
dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan PKM. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah harus jelas dan cukup rinci sehingga diperoleh gambaran akan
penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana metode yang digunakan.
D.
Tujuan Program
Tujuan umum meliputi permasalahan dengan cakupan yang lebih luas (umum) dan tidak terkait secara langsung dengan rumusan masalah. Umumnya terkait dengan latar belakang umum (paragraf pertama di bagian
latar belakang). Tujuan khusus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Jika rumusan masalah terdiri dari 3 poin, maka sebaiknya tujuan (juga hipotesis) berisi 3 poin. Berikan pernyataan singkat mengenai
tujuan kegiatan PKMP. Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model.
Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKMT, PKMK maupun PKMM selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur.
Contoh (tujuan dari poin B.3):
Rp 6.000.000 Biaya Maks Rp 6.000.000 Biaya Maks
4. Bagi Industri Farmasi Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan ilmiah bagi pengembangan produk herbal terstandar untuk kanker hepar.
3. Bagi Masyarakat Umum Penelitian ini berguna untuk membuktikan secara ilmiah khasiat dari kulit jeruk (Citrus reticulata) yang selama ini belum banyak dimafaatkan oleh masyarakat. Keberhasilan program ini dapat digunakan sebagai landasan ilmiah mengenai kemanfaatan kulit jeruk keprok sebagai salah satu alternatif pengobatan kanker terutama kanker hepar
2. Bagi mahasiswa Pada Umumnya Penelitian ini hendaknya mampu memacu semangat dan motivasi mahasiswa untuk berkarya dalam melakukan penelitian yang kreatif dan inovatif.
Bagi Mahasiswa Pelaksana Program Pelaksanaan program ini akan membantu mahasiswa dalam mengasah kreativitas, penalaran ilmiah, kemampuan dan keterampilan dalam penerapan ilmunya dalam bidang molekuler. Dari program ini, diharapkan kepekaan dan kepedulian mahasiswa akan masalah‐masalah yang ada di masyarakat, terutama dalam hal kanker dapat ditingkatkan
Contoh: 1.
kondisi terjadi setelah kegiatan PKM selesai. Misalnya bagaimana kegunaan program bagi penderita kanker, bagi masyarakat pada umumnya, bagi dunia pendidikan, dll. Jangan lupa menyebutkan kegunaan program bagi mahasiswa sendiri (meningkatkan kreativitas, kerja sama tim, pengalaman, dll.).
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, apabila perubahan
F. Kegunaan Program
7 Luaran Artikel, paten Paten, model desain, piranti lunak, jasa Barang dan jasa komersial Jasa, desain, barang Publikasi di jurnal ilmiah
Rp 6.000.000 Hadiah/Insentif Rp 1.500.000 6 Laporan Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Artikel
3 Strata Pendidikan Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, Si Diploma, S1
4 Jumlah Anggota 3 ‐5 orang 3 ‐5 orang 3 ‐5 orang 3 ‐5 orang 3 ‐5 orang 5 Alokasi Dana Biaya Maks Rp 6.000.000 Biaya MaksTujuan umum
Mengembangkan metode pengobatan kanker yang berbasis alam untuk meningkatkan potensi dan mengurangi efek
samping agen kemoterapi. Tujuan khusus:Semua bidang ilmu atau yang relevan Karya kelompok yang telah dilaksanakan
Karya kreatif, dalam penulisan artikel ilmiah 2 Materi kegiatan Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan Semua bidang ilmu atau yang relevan
Karya kreatif, inovatif dalam membantu masyarakat
Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha
Karya kreatif, inovatif dalam menciptakan karya teknologi
NO. KRITERIA JENIS KEGIATAN PKMP PKMT PKMK PKMM PKMI 1 Inti Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam penelitian
Tabel 1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Luaran kegiatan PKM mengacu pada Tabel 1.
3. Mengeksplorasi potensi kombinasi EH dengan agen kemoterapi doxorubicin pada sel WiDr. E. Luaran yang Diharapkan
2. Mempelajari profil ekspresi protein regulator apoptosis Bax dan Bcl‐2 pada sel WiDr akibat perlakuan dengan EH.
1. Mengetahui aktivitas EH terhadap daur sel kanker WiDr.
G. Tinjauan Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan,
dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan PKM yang diusulkan. Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam kegiatan PKM. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
Tinjauan pustaka terutama menjeaskan mengenai penelitian‐penelitian terdahulu yang telah dilakukan.
Misalnya, jika akan digunakan suatu bahan alam untuk diteliti, uraikan penelitian‐penelitian yang telah dilakukan (track record). Bagian lain, seperti penjelasan mengenai kanker, karsinogenesis, metode, tidak perlu diungkapkan
terlalu luas dan melebar karena akan menjadi tidak fokus. Tidak benar bahwa semakin banyak tinjauan yang diungkapkan maka semakin baik tinjauan tersebut. Ungkapkan hal‐hal yang relevan saja yang terkait
dengan landasan teori yang diperlukan untuk menyusun hipotesis. Cara
mengungkapkan tinjauan pustaka harus diperhatikan agar tidak terjadi plagiatisme. Jangan menulis tinjauan sama persis dengan sumber pustaka atau hanya sekedar menterjemahkan. Jangan terpaku pada kalimat ‐kalimat penulis pustaka karena hal ini akan mudah terlihat oleh reviewer. Ambil ide dari pustaka dan ungkapkan
dengan kalimat sendiri. Susunlah kerangka tulisan sebelum menulis sehingga tinjauan yang dikemukakan memiliki alur yang jelas dan terarah.
Semua pustaka yang tercantum dalam naskah harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Sebaliknya, semua pustaka
yang tercantum dalam Daftar Pustaka harus diacu di dalam naskah. Pustaka dari jurnal ilmiah sebagai pustaka primer lebih diutamakan (memiliki nilai yang lebih tinggi untuk diacu) daripada pustaka sekunder
(buku) atau tersier (lain‐lain, seperti dari internet, artikel di majalah/Koran, dsb.). Kesalahan
yang sering dilakukan adalah plagiatisme dan penulisan tinjauan yang kurang relevan. Contoh yang sering terjadi adalah pada saat menuliskan tinjauan tentang metode docking (Argus Lab) dan Hyperchem. Seharusnya
yang perlu diulas adalah mengenai kimia komputasi dan docking itu sendiri terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Bukan menjelaskan cara kerja metode yang akan dilakukan (tidak pada tempatnya).
Landasan Teori
Landasan teori disusun berdasarkan pada intisari tinjauan pustaka yang dipaparkan terkait dengan rumusan masalah. Ungkapkan hal‐hal yang relevan sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah sehingga hipotesis yang
diajukan rasional dan dapat diterima dengan logis.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang diperkirakan berdasarkan pada landasan teori.
Jumlah poin pada hipotesis disesuaikan dengan jumlah poin pada rumusan masalah. Contoh:
1. EH dapat meningkatkan ekspresi protein proapoptosis Bax dan menekan ekspresi protein antiapoptosis Bcl‐2.
2. EH menunjukkan efek sinergis pada perlakuan kombinasi dengan agen kemoterapi doxorubicin pada sel WiDr. Keterangan Empiris
Jika perkiraan jawaban belum dapat dibuat berdasarkan studi pustaka (karena merupakan hal benar‐benar baru),
maka tidak perlu dibuat landasan teori dan hipotesis. Cukup dibuat keterangan empiris yang ingin diketahui.
Contoh:
1. Bagaimana aktivitas EH terhadap fase‐fase daur sel kanker WiDr.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha (untuk PKMK)
Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan
secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKMK selesai dilaksanakan.
G.
Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian harus diberikan secara
konkrit. Uraian permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan. Hindari usulan kegiatan
percobaan dalam PKMM. H.
Metode Pelaksanaan Program
Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci. Khusus untuk PKMP dapat diganti dengan Metode Penelitian. Uraian untuk PKMP dapat meliputi variabel dalam penelitian, alat dan bahan serta jalannya
penelitian termasuk analisis data. Studi pustaka tidak perlu dicantumkan. Uraian untuk PKMT, PKMK dan PKMM dilakukan untuk menjelaskan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan
dalam butir (D). Tuliskan koordinator pelaksana disetiap akhir langkah dalam metode (di dalam kurung) untuk menunjukkan pembagian kerja yang baik dalam tim. Buat metode pelaksanaan progran secara skematis (dengan flowchart).
I.
Jadwal Kegiatan Program
Buatlah jadwal kegiatan PKM yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan
PKM dalam bentuk Bar‐chart. Bar‐chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (H). Untuk menghindari keterikatan
waktu pelaksanaan dengan periode waktu tertentu, usahakan tidak menggunakan nama bulan secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan,
gunakan kata “bulan ke‐1, bulan ke‐2”, dan seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya. J.
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. : Nama Lengkap
b. NIM :
c. : Fakultas/Program Studi
d. : Perguruan Tinggi
e. : Waktu untuk kegiatan PKM jam/minggu 2.
Anggota Pelaksana (rincian seperti butir 1) K.
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. : Nama Lengkap dan Gelar
2. : Golongan Pangkat dan NIP
3. Jabatan Fungsional : 4. :
Jabatan Struktural 5. :
Fakultas/Program Studi 6. :
Perguruan Tinggi 7. :
Bidang Keahlian 8. Waktu untuk kegiatan PKM : jam/minggu
L. Biaya
Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas (maksimum Rp. 6 Juta) maupun pihak lain dengan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (h) dengan Rekapitulasi biaya yang terdiri atas: bahan habis pakai,
peralatan penunjang PKM, perjalanan, lain‐lain. Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya.
Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen pendamping tidak diperkenankan. M.
Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan
pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Daftar pustaka sebaiknya ditulis dengan metode Harvard (format nama&tahun) untuk membiasakan mahasiswa
karena dalam penulisan skripsi digunakan metode tersebut. Contoh penulisan daftar pustaka sebaiknya melihat pada tata cara penulisan skripsi. Cara penulisan daftar pustaka harus konsisten.
Contoh:
a. Penulisan artikel dalam jurnal
Nama Penulis, Tahun Terbit, Judul Artikel, Nama Jurnal, Volume(Nomor):Halaman. Meiyanto, E., Supardjan, Da’i, M., Agustina, D., 2006, Efek Antiproliferatif Pentagamavunon‐0 terhadap Sel Kanker Payudara T47D, Jurnal Kedokteran Yarsi, 14(1):11‐15 b.
Penulisan buku
Buku: Nama Penulis, Tahun Terbit, Judul Buku, Penerbit, Kota tempat terbit, Halaman. Artikel dalam buku: Nama Penulis, Tahun Terbit, Judul artikel, dalam: Nama Editor, Judul Buku, Penerbit, Kota tempat terbit, Halaman. Chang, L.C., Kinghorn, A.D., 2001, Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents, in: Trigali, C., Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation, Characterisation and Biological Properties, Taylor & Friends, New York. c.
Penulisan artikel dari internet
Nama penulis, Tahun Terbit, Judul Artikel, tersedia di URL diakses pada Tanggal Bulan Tahun. Meiyanto, E., 2005, Kanker, tersedia di http://www.ccrcfarmasiugm.wordpress.com diakses pada 12 September 2007.
N.
Lampiran 1.
Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana 2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk PKMT, PKMK, PKMM) 3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Kecil, Koperasi atau Kelompok Tani (untuk PKMT,
PKMK, PKMM) 4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKMT, PKMK, PKMM) 5. Hal‐hal lain yang dianggap perlu
BAGIAN II ATURAN PENYUSUNAN USULAN
1.
Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan seperti yang diberikan dalam buku panduan ini. Perhatikan
perbedaan mendasar dari masing‐masing PKM. 2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan,
sederhana, dan jelas. 3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman
pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya). 4. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor
halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas. 5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah.
Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab. 6.
Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
7.
Khusus PKMP dan PKMT, penulisan pustaka (penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka) hendaknya mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem
Vancouver atau sistem Harvard (contoh bisa dilihat dalam panduan khusus PKMI).
FORMAT KULIT MUKA USUL PKM LAMPIRAN 1.
(Warna hijau tua, ukuran A-4)
Logo
Perguruan
Tinggi
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
………………………………………………………………………………
BIDANG KEGIATAN:
- *
PKM . . . . . . . . . . . . .
Diusulkan oleh: _______________________ (Nama Ketua Kelompok) _______________________ (Nama-nama Anggota Kelompok) _______________________ (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus ) _______________________ (menyertakan NIM dan tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
- * Pilih salah satu bidang kegiatan (PKMP, PKMT, PKMK, PKMM)
LAMPIRAN 2. FORMAT HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
5. Dosen Pendamping
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi, (__________________________) (_________________________) NIP.
NIM.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : . . . . . . bulan
__________, ______________
Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa (__________________________) (_________________________) NIP.b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp
a. Dikti : Rp
6. Biaya Kegiatan Total :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
b. NIP :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : orang
1. Judul Kegiatan :
f. Alamat email :
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
d. Universitas/Institut/Politeknik :
c. Jurusan :
b. NIM :
a. Nama Lengkap :
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (Pilih salah satu) ( ) PKMT ( ) PKMM
NIP.