Resume Tahap Tahap Perkembangan Manusia

TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
A. TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
Manusia pasti berkembang. Mulai dari dilahirkan, menjadi anak-anak, remaja, dewasa,
hingga meninggal nanti begitulah tahap-tahap perkembangan manusia. Berikut ini adalah
tahap-tahap perkembangan manusia jika di ukur dari periode atau jenjang waktu/masa :
-

Periode Pralahir

-

Masa Neoratus (10-14 hari)

-

Masa Bayi (4 minggu-2 bulan)

-

Masa Kanak-kanak (2 tahun-11 tahun)


-

Masa Remaja (11-16 tahun)

-

Masa Dewasa (>16 tahun)

Selain fisik, mental manusia juga berkembang. Perkembangan mental ini dikarenakan
berubahnya lingkungan, tanggung jawab, dan masalah yang datang. Selain itu perkembangan
mental ini juga dipicu oleh tuntutan orang-orang di sekitar dan tentu juga dipengaruhi oleh
tugas dari perkembangan itu sendiri dari anak-anak sampai dewasa.

B. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
1. Masa Kanak-kanak
a. Tingkah Laku Sosial yang mula-mula
1) Negativisme, yaitu bentuk tindak laku social dimana anak menunjukan sifat
keras kepala dan selalu mengatakan “tidak”
2) Persaingan, hal ini dapat dilihat ketika anak-anak menganjak usia empat
tahun dimana anak-anak telah memiliki rasa cemburu jika anak lain

menginginkan mainan yang dia punya.
3) Teasing, yaitu perbuatan memarahi seseorang dengan jalan memperingatkan
kesalaha-kesalahan, tetapi anak menggunakannya untuk kepentingannya
sendiri.
4) Bullying, yaitu serangan fisik terhadap orang yang lemah dengan tujuan
menyakiti orang tersebut.

b. Stuttering dan Stammering

Stuttering (gagap) adalah pengulangan suara, suku kata dengan tidak sengaja,
sedangkan Stammering yaitu ketidakmampuan mengucapkan sepatah kata dengan
lengkap. Stammering merupakan bentuk gagap yang parah.
c. Moralitas Anak
Kaidah-kaidah moral harus tertanam dalam diri anak pada umur antara 3-6 tahun. Kita
dituntut untuk memberikan reward dan punishment kepada anak, tetapi kedua hal tersebut
tidak boleh berlebihan dan harus konsisten sesuai dengan kesalahan dan kebaikan yang anak
lakukan. Hal ini bertujuan agar anak menimbang-nimbang apa yang dia lakukan dan apa yang
dia tidak lakukan.
Masa kanak-kanak adalah masa di mana manusia mengalami perkembangan kognitif.
Menurut PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap :

-

Sensor Motorik (usia 0-2 tahun) Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat
berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk
menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari
perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum mengerti akan komunikasi berupa berbiacara
ataupun isyarat, tetapi senjata terbesar yang menjadi alat satu-satunya untuk berkomunikasi
adalah 'menangis'.

-

Pra-operasional (usia 2-7 tahun). Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan
'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga
memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 67 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir
yang sistematis yang rumit.

-

Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun) Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya
dan dapat bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah

dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis.

-

Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas) Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi
sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara
konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.

Sedangkan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan pada masa
anak-anak adalah sebagai berikut:
a) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
b) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
c) Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
e) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
f) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari

g) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai
h) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
i) Mencapai kebebasan pribadi.


2. Masa Remaja
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki
masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga:
-

12 - 15 tahun = masa remaja awal

-

15 - 18 tahun = masa remaja pertengahan

-

21 tahun = masa remaja akhir

Berikut adalah penilaian-penilaian terhadap Masa Remaja :
-


Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke
peralihan masa dewasa

-

Masa remaja sebagai periode perubahan.

-

Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

-

Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian
diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan
penyesuaian diri.

Ciri-ciri kejiwaan remaja :
-


keadaan emosinya goncang

-

bersemangat

-

peka, mudah tersinggung

-

Lari dari kenyataan (regresif)
Perkembangan pada Masa Remaja meliputi :

Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional.
Perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sbb :
1) Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis
2) Merencanakan strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan

masalah.

3) Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas,
dan identitas

a. Perkembangan Emosi
Remaja Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat,
emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan
murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat.
Sehingga sering mengalami akibat negatif dari lingkungan yang kurang kondusif tersebut
berupa tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan hokum.

b. Perkembangan Kesadaran Beragama
Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam hati, pikirannya dan kehidupannya.
Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kejadian-kejadian di masyarakat dimana
hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku
amoral lainnya dan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di masyarakat. Di sinilah
idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami pertanyaan-pertanyaan yang
tersimpan di dalam pikirannya mengenai perbedaan masyarakat di dalam beragama.


Menurut Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagai berikut:
1. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
3. Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang
sebaya.
4. Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin.
5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab.
6. Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi
ekonomi dan finansial.
7. Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga.

8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai
dengan norma yang ada di masyarakat.

3. Masa Dewasa

Menurut Ericson, pembagian masa dewasa adalah:

a. Masa Dewasa Awal

Kemampuan untuk membaur identitas Anda dengan identitas orang lain tanpa takut
bahwa Anda akan kehilangan sesuatu dari diri Anda.

b. Masa Dewasa Tengah
Masa produktivitas maksimum. Pada masa ini kekuatan watak yang muncul, perhatian
rasa prihatin dan tanggung jawab yang menghargai siapa yang membutuhkan
perlindungan dan perhatian.

c. Masa Dewasa Akhir
Dalam masa ini nostalgia dapat menjadi sumber kekuatan dan kedamaian pribadi yang
sejati.
Menurut Siti Partini Suardiman masa dewasa adalah :
-

Usia produktif atau masa kesuburan sehingga siap menjadi ayah atau ibu dalam
mengasuh dan mendidik anak.

-

Usia dimana banyak masalah, adanya persoalan yang pernah dialami pada masa lalu

mungkin berlanjut, serta adanya problem baru baik yang berhubungan dengan rumah
tangga baru, hubungan sosial, keluarga, maupun pekerjaan.

-

Usia dimana mengalami ketegangan emosi yang berhubungan dengan persoalanpersoalan yang dihadapi. Misalnya persoalan jabatan, karier, Focial dan teman.

Hurlock (1991) menyebutkan bahwa tingkat keberhasilan pria dan wanita dalam
menyesuaikan diri pada masa dewasa madya dapat dinilai dari empat kriteria, yaitu prestasi,
tingkat emosional yang diartikan seberapa tegang individu menghadapi konflik-konflik pada usia
ini, pengaruh perubahan fisik, dan rasa bahagia pada tersebut.
Menurut Siti partini masa ini adalah Masa yang ditakuti adanya perubahan yang menuju
kemunduran, maka merasa terancam sehingga menimbulkan rasa takut, merasa tersingkir, dan
terabaikan, kesehatan dan kariernya merasa terancam juga, bahkan merasa tidak menarik lagi.
Masa transisi, yaitu mengalami kemunduran untuk pria, ada perubahan dalam kejantanan, bagi
wanita mengalami berkurang/hilangnya kesuburan.

4. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Jika ditanya mengenai implementasinya dalam pembelajarang, kita bias contohkan saja
berdasarkan pendapat Schaie, dimana pada masa lansia seseorang dapat mengungkapkan
kembali pengalaman tersebut kepada orang lain seperti contoh sejarah peperangan yang terjadi
di suatu Negara , baik secara lisan maupun tulisan (biografi) agar dapat memberimanfaat bagi
masyarakat luas. Itu akan dijadikan suatu pengetahuan yang penting bagi generasi muda.

TUGAS RESUME
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN”

OLEH

AFRINALDI
14063038
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015