Jenis Sifat dan Kegunaan Logam Non Ferro
Jenis, Sifat dan Kegunaan Logam Non Ferro
Jenis, Sifat dan Kegunaan Logam Non Ferro
Logam non ferro dapat digolongkan ke dalam logam non ferro berat dan logam
non ferro ringan. Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan
tetapi dapat diperbaiki dengan memadukannya. Kebanyakan dari logam non ferro
adalah tahan korosi karena adanya lapisan oksida yang kuat. Sedangkan
beberapa logam non ferro mempunyai daya penghantar listrik dan daya penghantar
panas yang baik.
(a). Logam berat dan logam ringan
Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. Logam berat
dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm 3. Sedangkan logam ringan dengan berat
jenis kurang dari 5 kg/dm3. Logam berat dan logam ringan menurut keberadaannya
terdapat dalam dua bentuk yaitu logam murni dan logam paduan.
Logam murni yaitu logam dengan sifat-sifat :
1). Kadar kemurnian 99,9 %.
2). Kekuatan tarik rendah
3). Titik lebur tinggi
4). Daya hantar listrik baik
5). Daya tahan terhadap karat baik.
Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat :
1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.
Macam-macam logam paduan yaitu;
1). Paduan tuang
2). Paduan tempa Dalam logam paduan dikenal perbedaan antara paduan logam berat
dan paduan logam ringan.
Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain sebagai berikut.
a). Kuningan atau loyang yaitu paduan antara tembaga dengan seng dan sedikit
tambahan timbal.
b). Perunggu yaitu campuran antara tembaga, timah, sedikit seng dan timbal.
c). Paduan nikel untuk logam-logam tahan karat, misalnya monel, metal dan sebagainya.
d). Paduan seng untuk alat-alat ukur dan bagian-bagian mesin.
Logam-logam untuk paduan berat lainnya dan kegunaan dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 1. Macam-macam Paduan dan kegunaannya.
N
o
1.
Nama paduan
Kegunaan
Wolfram/tungste
n(W)
Untuk paduan baja, kawat pijar, dan bahan
campuran elektoda las TIG/WIG.
2.
Molibdenum (Mo)
Paduan baja, pipa-pipa, dan alat rontgen.
Untuk alat-alat kedokteran dan paduan
lainnya.
Paduan baja tahan karat, pelapis logam
dan
pelindung tahan karat.
3.
Tantalum (Ta)
4.
Kromium (Cr)
5.
Mangan (Mn)
Paduan baja.
6.
Vanadium (V)
paduan baja tahan karat.
7.
Kobalt (Co)
8.
Kadmium (Cd)
9.
Bismut (Bi)
Paduan baja perkakas potong.
Padua logambantala pelapi baj
n
logam
n,
s
a
tahan karat, tahan uap racun dan
sebagainya.
Paduan bahan yang digunakan dalam
sekeringSekering.
Sedangkan untuk paduan logam ringan kita kenal antara lain sebagai berikut.
1).Aluminium dan paduannya yang banyak digunakan untuk paduan logam ringan, misalnya
duralumin yang biasa digunakan untuk badan pesawat terbang, kendaraan bermotor,
kapal pesiar, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
2).Paduan magnesium digunakan hanya bila dalam konstruksi mesin yang factor berat
menjadi pertimbangan utama. Sebab magnesium mempunyai daya gabung yang tinggi
terhadap oksigen dan mudah terbakar.
3).Paduan titanium banyak digunakan untuk paduan aluminium sebagai logam ringan yang
banyak dipakai pada konstruksi pesawat terbang.
(b). Logam mulias
Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai
sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan
bahan logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah
jadi, dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya
bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak dicampur dengan bahan
lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik, kecuali logam mulia
tersebut.Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.
(c). Logam radioaktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif karena
radionuklida. Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan penyebaran partikel pada
saat terjadi perubahan spontan suatu inti atom atau disebabkan pembelahan inti secara
spontan. Diantara logam radioaktif yang kita kenal adalah uranium, radium dan
plutonium
Contoh Logam Ringan
Senin, Maret 19, 2012 |
Logam Ringan yaitu logam yang mempunyai massa jenis kurang dari 5 g/cm³, berikut contoh
contohnya yang saya rangkum dari Wikipedia :
1. Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor
atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke
logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif,
apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus
disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 0,968 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur 0,927 g/cm³
Titik lebur 370,87 K (97,72 °C, 207,9 °F)
Titik didih 1156 K (883 °C, 1621 °F)
2. Litium
Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3.
Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium
adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam
alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara lembap.
Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan dilapisi minyak.
Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat
tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur
lain. Litium ditemukan di beberapamineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan
lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium
klorida dan kalium klorida.
Sekelumit litium terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun unsur ini tidak
berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek neurologi dari ion litium Li+
membuat garam litium sangat berguna sebagai obat penstabilan suasana hati. Litium dan
senyawa-senyawanya mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik dan gelas tahan
panas, aloi dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang, dan
baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika nuklir.
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 0,534 g·cm−3
Titik lebur 453,69 K (180,54 °C, 356,97 °F)
Titik didih 1615 K (1342 °C, 2448 °F)
3. Skandium
Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sc dan
nomor atom 21. Skandium berupa logam transisi yang lembut dan warnanya putih keperakan,
merupakan mineral yang langka dari Skandinavia dan kadang-kadang diklasifikasikan bersama
yttrium dan lantanida sebagai elemen mineral langka.
Massa jenis (sekitarsuhu kamar) 2.985 g/cm³
Massa jenis cair padatitik lebur 2.80 g/cm³
Titik lebur 1814 K (1541 °C, 2806 °F)
Titik didih 3109 K (2836 °C, 5136 °F)
4 Kalsium
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20. Mempunyai massa
atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen
terabaikan kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di
air laut dilihat dari segi molaritas dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium, dan sulfat
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 1,55 g·cm−3
Titik lebur 1115 K (842 °C, 1548 °F)
Titik didih 1757 K (1484 °C, 2703 °F)
5. Boron
Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5.
Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batuborax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3
dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas
dalam alam.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 2.34 g/cm³
Titik lebur 2349 K (2076 °C, 3769 °F)
Titik didih 4200 K (3927 °C, 7101 °F)
6. Barium
Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ba dan nomor atom
56. Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara lainBarium Sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang
mengandung Barium antara lain Barium Hidroksida (Ba(OH)2)
Barium adalah logam putih berwarna perak yang ditemukan di alam. Senyawa barium dapat
diproduksi oleh industri, seperti industri minyak dan gasuntuk membuat lumpur pengeboran.
Barium juga digunakan untuk membuat cat, batu bata, ubin, kaca, dan karet dari barium sulfat.
Selain itu, barium digunakan oleh dokter dalam melakukan tes medis dan pengambilan foto sinarx. Barium masuk ke dalam udara selama proses pertambangan, pemurnian, produksi senyawa
barium, dan dari pembakaran batubara serta minyak. Beberapa senyawa barium mudah larut
dalam air dan ditemukan didanau atau sungai.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 3.51 g/cm³
Titik lebur 1000 K (727 °C, 1341 °F)
Titik didih 2170 K (1897 °C, 3447 °F)
7. Selenium
Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor
atom 34.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gray) 4.81 g/cm³ (alpha) 4.39 g/cm³ (vitreous) 4.28 g/cm³
Titik lebur 494 K (221 °C, 430 °F), Titik didih 958 K (685 °C, 1265 °F)
8. Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom
19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah.
Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau
minerallainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris,
Kalium sering disebut Potassium.
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 0,89 g·cm−3
Titik lebur 336,53 K (63,38 °C, 146,08 °F)
Titik didih 1032 K (759 °C, 1398 °F)
9. Fransium
Fransium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Fr dan nomor
atom 87.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1.87 g/cm³
Titik lebur 300 K (27 °C, 80 °F)
Titik didih 950 K
10. Rubidium
Rubidium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rb dan nomor
atom 37.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1.532 g/cm³
Titik lebur 312.46 K (39.31 °C, 102.76 °F)
Titik didih 961 K (688 °C, 1270 °F)
CARA PENGOLAHAN LOGAM NON FERRO
logam bukan besi/non ferro ini ditambang dalam bentuk bijih-bijihan, akan tetapi
tidak dalam keadaan murni melainkan bercampur dengan unsur-unsur lain. pada
umumnya bijih-bijih logam ini terdiri atas logam (0,5-20%) dengan batu-batuan
(kapur dan pasir) yang secara kimiawi terikat dengan oksigen, belerang serta
karbon dioksida.
1. PROSES BIJIH LOGAM
Bijih-bijih logam yang yang diperoleh dari hasil penambangan terlebih dahulu
dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Pecahan-pecahan tersebut kemudian
digiling halus, untuk selanjutnya dicampur dengan minyak dan air diaduk hingga
antara tepung, minyak dan air tercampur dengan baik, kemudian ditenangkan.
Minyak akan mengikat logam dan belerang yang akan berada di bagian atas
adonan, sedangkan air akan mengikat lumpur dan kotoran lain yang berada di
bagian bawah adonan. Setelah dipisahkan antara yang ada di bagian bawah
dengan bagian atas, campuran lumpur dan air dibuang. Campuran antara
minyak, logam dan belerang tersebut kemudian dipanasi dengan udara panas
untuk menghilangkan belerang hingga diperoleh logam oksid.
2. PROSES KERING (PIROMETALURGI)
Bijih logam yang sudah diproses menjadi logam oksid dimasukkan ke dalam
dapur api untuk mereduksi oksigennya dalam suatu proses dioksidasi dalam
dapur tersebut. Logam oksid dipanasi hingga cair belerang yang tersisa juga ikut
terbakar pada saat yang sama. Kandungan-kandungan yang lain misalnya silikon
dan besi dioksidasikan menjadi terak yang mengapung di atas cairan logam
kemudian teraknya dipisahkan. Maka diperoleh cairan logam dengan kadar
kemurnian 99%.
3. PROSE BASAH (HIDROMETALURGI)
Prose ini sering juga dikatakan senagai elektro metalurgi. Dalam proses ini
dengan oksid ditenangkan dalalm larutan sulfat/alkali melalui saringan. Bila
perliu digabung dengan reaksi kimia tertentu untuk membebaskannya dari
logam-logam yang tidak diinginkan. Kemudian di masukkan ke dalam lautan
tembaga sulfat (elektrolit untuk mengikutiproses elektrolisa) dengan bntuan dua
buah elektrode yang dialiri listrik arus searah. Larutan yang mengandung logam
dipisahkan. Logam-logam sebagai ion positif bergerak menuju katode negatif dan
di sana dibuang. Hasil dari proses elektrolisis ini adalah logam dengan kemurnian
(98-99%).
4. PROSES KERAMIK
Logam yang bertitik lebur tinggi seperti wolfram dan molibdenium tidak dapat
diproses dengan proses kering maupun basah melainkan dengan proses keramik.
Proses keramik/yang biasa juga disebut proses sinter, terdiri atas penerjaan
sebagai berikut:
a) serbuk logam karbida diberi pengerjaan pendahuluan, yaitu digiling,
dicampur, ditamah dengan lilin dan dijadikan butiran-butiran.
b) serbuk yang telah diberi pengerjaan pendahuluan ini dipadatkan.
c) bentuk yang telah padat tersebut diberi pengerjaan sinter pendahuluan pada
suhu ± 700°C
d) bentuk padat yang telah diberi pengerjaan sinter pendahuluan tersebut
dipadatkan lagi dengan tekanan tinggi (60 N/cm2)
e) kemudian bentuk padat tersebut di sinter lagi pada suhy 1400°C
f) selanjutnya hasil sinter yang kedua tersebut dicloning untuk menghilangkan
distorsi bentuk yang kecil dan menjaga komponen agar dalam toleransi yang
dikehendaki.
Jenis, Sifat dan Kegunaan Logam Non Ferro
Logam non ferro dapat digolongkan ke dalam logam non ferro berat dan logam
non ferro ringan. Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan
tetapi dapat diperbaiki dengan memadukannya. Kebanyakan dari logam non ferro
adalah tahan korosi karena adanya lapisan oksida yang kuat. Sedangkan
beberapa logam non ferro mempunyai daya penghantar listrik dan daya penghantar
panas yang baik.
(a). Logam berat dan logam ringan
Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. Logam berat
dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm 3. Sedangkan logam ringan dengan berat
jenis kurang dari 5 kg/dm3. Logam berat dan logam ringan menurut keberadaannya
terdapat dalam dua bentuk yaitu logam murni dan logam paduan.
Logam murni yaitu logam dengan sifat-sifat :
1). Kadar kemurnian 99,9 %.
2). Kekuatan tarik rendah
3). Titik lebur tinggi
4). Daya hantar listrik baik
5). Daya tahan terhadap karat baik.
Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat :
1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.
Macam-macam logam paduan yaitu;
1). Paduan tuang
2). Paduan tempa Dalam logam paduan dikenal perbedaan antara paduan logam berat
dan paduan logam ringan.
Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain sebagai berikut.
a). Kuningan atau loyang yaitu paduan antara tembaga dengan seng dan sedikit
tambahan timbal.
b). Perunggu yaitu campuran antara tembaga, timah, sedikit seng dan timbal.
c). Paduan nikel untuk logam-logam tahan karat, misalnya monel, metal dan sebagainya.
d). Paduan seng untuk alat-alat ukur dan bagian-bagian mesin.
Logam-logam untuk paduan berat lainnya dan kegunaan dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 1. Macam-macam Paduan dan kegunaannya.
N
o
1.
Nama paduan
Kegunaan
Wolfram/tungste
n(W)
Untuk paduan baja, kawat pijar, dan bahan
campuran elektoda las TIG/WIG.
2.
Molibdenum (Mo)
Paduan baja, pipa-pipa, dan alat rontgen.
Untuk alat-alat kedokteran dan paduan
lainnya.
Paduan baja tahan karat, pelapis logam
dan
pelindung tahan karat.
3.
Tantalum (Ta)
4.
Kromium (Cr)
5.
Mangan (Mn)
Paduan baja.
6.
Vanadium (V)
paduan baja tahan karat.
7.
Kobalt (Co)
8.
Kadmium (Cd)
9.
Bismut (Bi)
Paduan baja perkakas potong.
Padua logambantala pelapi baj
n
logam
n,
s
a
tahan karat, tahan uap racun dan
sebagainya.
Paduan bahan yang digunakan dalam
sekeringSekering.
Sedangkan untuk paduan logam ringan kita kenal antara lain sebagai berikut.
1).Aluminium dan paduannya yang banyak digunakan untuk paduan logam ringan, misalnya
duralumin yang biasa digunakan untuk badan pesawat terbang, kendaraan bermotor,
kapal pesiar, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
2).Paduan magnesium digunakan hanya bila dalam konstruksi mesin yang factor berat
menjadi pertimbangan utama. Sebab magnesium mempunyai daya gabung yang tinggi
terhadap oksigen dan mudah terbakar.
3).Paduan titanium banyak digunakan untuk paduan aluminium sebagai logam ringan yang
banyak dipakai pada konstruksi pesawat terbang.
(b). Logam mulias
Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai
sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan
bahan logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah
jadi, dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya
bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak dicampur dengan bahan
lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik, kecuali logam mulia
tersebut.Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.
(c). Logam radioaktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif karena
radionuklida. Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan penyebaran partikel pada
saat terjadi perubahan spontan suatu inti atom atau disebabkan pembelahan inti secara
spontan. Diantara logam radioaktif yang kita kenal adalah uranium, radium dan
plutonium
Contoh Logam Ringan
Senin, Maret 19, 2012 |
Logam Ringan yaitu logam yang mempunyai massa jenis kurang dari 5 g/cm³, berikut contoh
contohnya yang saya rangkum dari Wikipedia :
1. Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor
atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke
logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif,
apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus
disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 0,968 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur 0,927 g/cm³
Titik lebur 370,87 K (97,72 °C, 207,9 °F)
Titik didih 1156 K (883 °C, 1621 °F)
2. Litium
Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3.
Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium
adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam
alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara lembap.
Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan dilapisi minyak.
Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat
tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur
lain. Litium ditemukan di beberapamineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan
lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium
klorida dan kalium klorida.
Sekelumit litium terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun unsur ini tidak
berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek neurologi dari ion litium Li+
membuat garam litium sangat berguna sebagai obat penstabilan suasana hati. Litium dan
senyawa-senyawanya mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik dan gelas tahan
panas, aloi dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang, dan
baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika nuklir.
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 0,534 g·cm−3
Titik lebur 453,69 K (180,54 °C, 356,97 °F)
Titik didih 1615 K (1342 °C, 2448 °F)
3. Skandium
Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sc dan
nomor atom 21. Skandium berupa logam transisi yang lembut dan warnanya putih keperakan,
merupakan mineral yang langka dari Skandinavia dan kadang-kadang diklasifikasikan bersama
yttrium dan lantanida sebagai elemen mineral langka.
Massa jenis (sekitarsuhu kamar) 2.985 g/cm³
Massa jenis cair padatitik lebur 2.80 g/cm³
Titik lebur 1814 K (1541 °C, 2806 °F)
Titik didih 3109 K (2836 °C, 5136 °F)
4 Kalsium
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20. Mempunyai massa
atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen
terabaikan kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di
air laut dilihat dari segi molaritas dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium, dan sulfat
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 1,55 g·cm−3
Titik lebur 1115 K (842 °C, 1548 °F)
Titik didih 1757 K (1484 °C, 2703 °F)
5. Boron
Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5.
Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batuborax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3
dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas
dalam alam.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 2.34 g/cm³
Titik lebur 2349 K (2076 °C, 3769 °F)
Titik didih 4200 K (3927 °C, 7101 °F)
6. Barium
Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ba dan nomor atom
56. Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara lainBarium Sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang
mengandung Barium antara lain Barium Hidroksida (Ba(OH)2)
Barium adalah logam putih berwarna perak yang ditemukan di alam. Senyawa barium dapat
diproduksi oleh industri, seperti industri minyak dan gasuntuk membuat lumpur pengeboran.
Barium juga digunakan untuk membuat cat, batu bata, ubin, kaca, dan karet dari barium sulfat.
Selain itu, barium digunakan oleh dokter dalam melakukan tes medis dan pengambilan foto sinarx. Barium masuk ke dalam udara selama proses pertambangan, pemurnian, produksi senyawa
barium, dan dari pembakaran batubara serta minyak. Beberapa senyawa barium mudah larut
dalam air dan ditemukan didanau atau sungai.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 3.51 g/cm³
Titik lebur 1000 K (727 °C, 1341 °F)
Titik didih 2170 K (1897 °C, 3447 °F)
7. Selenium
Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor
atom 34.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gray) 4.81 g/cm³ (alpha) 4.39 g/cm³ (vitreous) 4.28 g/cm³
Titik lebur 494 K (221 °C, 430 °F), Titik didih 958 K (685 °C, 1265 °F)
8. Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom
19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah.
Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau
minerallainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris,
Kalium sering disebut Potassium.
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 0,89 g·cm−3
Titik lebur 336,53 K (63,38 °C, 146,08 °F)
Titik didih 1032 K (759 °C, 1398 °F)
9. Fransium
Fransium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Fr dan nomor
atom 87.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1.87 g/cm³
Titik lebur 300 K (27 °C, 80 °F)
Titik didih 950 K
10. Rubidium
Rubidium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rb dan nomor
atom 37.
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1.532 g/cm³
Titik lebur 312.46 K (39.31 °C, 102.76 °F)
Titik didih 961 K (688 °C, 1270 °F)
CARA PENGOLAHAN LOGAM NON FERRO
logam bukan besi/non ferro ini ditambang dalam bentuk bijih-bijihan, akan tetapi
tidak dalam keadaan murni melainkan bercampur dengan unsur-unsur lain. pada
umumnya bijih-bijih logam ini terdiri atas logam (0,5-20%) dengan batu-batuan
(kapur dan pasir) yang secara kimiawi terikat dengan oksigen, belerang serta
karbon dioksida.
1. PROSES BIJIH LOGAM
Bijih-bijih logam yang yang diperoleh dari hasil penambangan terlebih dahulu
dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Pecahan-pecahan tersebut kemudian
digiling halus, untuk selanjutnya dicampur dengan minyak dan air diaduk hingga
antara tepung, minyak dan air tercampur dengan baik, kemudian ditenangkan.
Minyak akan mengikat logam dan belerang yang akan berada di bagian atas
adonan, sedangkan air akan mengikat lumpur dan kotoran lain yang berada di
bagian bawah adonan. Setelah dipisahkan antara yang ada di bagian bawah
dengan bagian atas, campuran lumpur dan air dibuang. Campuran antara
minyak, logam dan belerang tersebut kemudian dipanasi dengan udara panas
untuk menghilangkan belerang hingga diperoleh logam oksid.
2. PROSES KERING (PIROMETALURGI)
Bijih logam yang sudah diproses menjadi logam oksid dimasukkan ke dalam
dapur api untuk mereduksi oksigennya dalam suatu proses dioksidasi dalam
dapur tersebut. Logam oksid dipanasi hingga cair belerang yang tersisa juga ikut
terbakar pada saat yang sama. Kandungan-kandungan yang lain misalnya silikon
dan besi dioksidasikan menjadi terak yang mengapung di atas cairan logam
kemudian teraknya dipisahkan. Maka diperoleh cairan logam dengan kadar
kemurnian 99%.
3. PROSE BASAH (HIDROMETALURGI)
Prose ini sering juga dikatakan senagai elektro metalurgi. Dalam proses ini
dengan oksid ditenangkan dalalm larutan sulfat/alkali melalui saringan. Bila
perliu digabung dengan reaksi kimia tertentu untuk membebaskannya dari
logam-logam yang tidak diinginkan. Kemudian di masukkan ke dalam lautan
tembaga sulfat (elektrolit untuk mengikutiproses elektrolisa) dengan bntuan dua
buah elektrode yang dialiri listrik arus searah. Larutan yang mengandung logam
dipisahkan. Logam-logam sebagai ion positif bergerak menuju katode negatif dan
di sana dibuang. Hasil dari proses elektrolisis ini adalah logam dengan kemurnian
(98-99%).
4. PROSES KERAMIK
Logam yang bertitik lebur tinggi seperti wolfram dan molibdenium tidak dapat
diproses dengan proses kering maupun basah melainkan dengan proses keramik.
Proses keramik/yang biasa juga disebut proses sinter, terdiri atas penerjaan
sebagai berikut:
a) serbuk logam karbida diberi pengerjaan pendahuluan, yaitu digiling,
dicampur, ditamah dengan lilin dan dijadikan butiran-butiran.
b) serbuk yang telah diberi pengerjaan pendahuluan ini dipadatkan.
c) bentuk yang telah padat tersebut diberi pengerjaan sinter pendahuluan pada
suhu ± 700°C
d) bentuk padat yang telah diberi pengerjaan sinter pendahuluan tersebut
dipadatkan lagi dengan tekanan tinggi (60 N/cm2)
e) kemudian bentuk padat tersebut di sinter lagi pada suhy 1400°C
f) selanjutnya hasil sinter yang kedua tersebut dicloning untuk menghilangkan
distorsi bentuk yang kecil dan menjaga komponen agar dalam toleransi yang
dikehendaki.