Asuransi syariah dan asuransi konvension (4)

MAR

27

contoh makalah asuransi

Pengantar Hukum Bisnis
Pembahasan : Asuransi
O
L
E
H
Dedy Junianto Sitanggang
Alfindo Ockto Josua Sinaga
Robby Josua Marbun
Marnaek
Icha
Dosen: Ibu L.Sudjiman,MBA.,BSc

Fakultas Ekonomi/Akutansi


Universitas Advent
Indonesia, Bandung
2012
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami sebagai penulis. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah yang sedang anda baca ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengantar
Hukum Bisnis
Dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Mam
L.Sudjiman MBA.,BScselaku Dosen mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis yang telah
meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing
kami dalam menyelesaikan karya tulis ini, dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
orang tua dari anggota kelompok kami yang telah memberikan dorongan kepada kami, dan
kepada teman teman kami Darwin Sinaga, Adil Ganda padang kami mengucapkan terimakasih
dan yang terakhir kepada anggota kelompok kami antara lain, Dedy Sitanggang, Redy Simbolon,
Alfindo Sinaga dan Robby Marbun. Harapan kami dalam membuat Makalah ini semoga Tuhan
Yang Maha esa memberkahi makalah ini dan dapat benar benar bermanfaat bagi kelompok kami
terutama pembaca.

Bandung : Universitas Advent Indonesia,2012
Penulis

Dedy Junianto Sitanggang

Daftar Isi
Halaman

Kata Pengantar................................................................................................. 1
Daftar Isi.......................................................................................................... 2
Bab I................................................................................................................. 3
Pendahuluan............................................................................................ 3

1.1 Sejarah Asuransi di Dunia........................................... 3
1.2 Sejaraha Asuransi di Indonesia.................................... 3
Bab II............................................................................................................... 8
2.1 Pengertian Asuransi.......................................................................... 8
2.2 Manfaat Asuransi.............................................................................. 9
2.3 Jenis Asuransi.................................................................................... 10
Bab III.............................................................................................................. 14

Kesimpulan............................................................................................. 14
Daftar Pustaka........................................................................................ 15

Bab 1

PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Asuransi di Dunia

Sekitar tahun 2250 SM bangsa Babylonia hidup di daerah lembah sungai Euphrat dan Tigris
(sekarang menjadi wilayah Irak), pada waktu itu apabila seorang pemilik kapal memerlukan dana
untuk mengoperasikan kapalnya atau melakukan suatu usaha dagang, ia dapat meminjam uang
dari seorang saudagar (Kreditur) dengan menggunakan kapalnya sebagai jaminan dengan
perjanjian bahwa si Pemilik kapal dibebaskan dari pembayaran hutangnya apabila kapal tersebut
selamat sampai tujuan, di samping sejumlah uang sebagai imbalan atas risiko yang telah dipikul
oleh pemberi pinjaman. Tambahan biaya ini dapat dianggap sama dengan “uang premi” yang
dikenal pada asuransi sekarang. Di samping kapal yang dijadikan barang jaminan, dapat pula
dipakai sebagai jaminan berupa barang-barang muatan (Cargo). Transaksi seperti ini disebut
“RESPONDENT/A CONTRACT”.
1.2 Sejarah Asuransi Di Indonesia
Bisnis asuransi masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda dan negara kita pada

waktu itu disebut Nederlands Indie. Keberadaan asuransi di negeri kita ini sebagai akibat
berhasilnya Bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan di negeri jajahannya.
Untuk menjamin kelangsungan usahanya, maka adanya asuransi mutlak diperlukan. Dengan
demikian usaha pera.suransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu, yakni zaman
penjajahan sampai tahun 1942 dan zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman kemerdekaan.

Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah tahun, hampir
tidak mencatat sejarah perkembangan. Perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Hindia
Belanda pada zaman penjajahan itu adalah :
1.

Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.

2.

Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan Asuransi yang
berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.
Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan asuransi kerugian di
Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan
bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan peranan asuransi belum dikenal oleh masyarakat, lebih-lebih

oleh masyarakat pribumi.
Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih sangat
terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan. Asuransi
kendaraan bermotor masih belum memegang peran, karena jumlah kendaraan bermotor masih
sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Pada zaman
penjajahan tidak tercatat adanya perusahaan asuransi kerugian satupun. Selama terjadinya Perang
Dunia II kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti, terutama karena ditutupnya
pemsahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris
Jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk keperluan orang yang berkepentingan, baik untuk
selama

hidupnya

maupun

untuk

waktu

yang


ditentukan

dalam

perjanjian.Orang

yang

berkepentingan dapat mengadakan asuransi itu bahkan tanpa diketahui atau persetujuan orang
yang diasuransikan jiwanya.Jadi setiap orang dapat mengasuransikan jiwanya, asuransi jiwa
bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga.Asuransi jiwa dapat diadakan selama hidup
atau

selama

Pihak-pihak

yang


jangka

waktu

mengikatkan

diri

tertentu yang
secara

timbal

dtetapkan
balik

itu

dalam


disebut

perjanjian.

penanggung

dan

tertanggung.Penanggung dengan menerima premi memberikan pembayaran, tanpa menyebutkan
kepada orang yang ditunjuk sebagai penikmatnya.
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam perundang-undangan
dan perusahaan peasuransian.Istilah perasuransian berasal kata “asuransi” yang berarti
pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek dari ancaman bahaya yang menimbulkan
kerugian.Dalam pengertian “perasuransian” selalu meliputi dua jenis kegiatan, yaitu usaha asuransi

dan usaha penunjang usaha asuransi.Perusahaan perasuransian selalu meliputi perusahaan
asuransi dan penunjang asuransi.
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum merupakan asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri kepada
penanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang di pertanggungkan.Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, dan
secara aspek hukum telah dituangkan dalam Kitab Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246,
“Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena
suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang taktentu.”
.

Selain dalam KUHD pasal 246, juga dalam Undang – undang asuransi No. 2 tahun 1992

pasal 1 disebutkan Äsuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
peristiwa pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

Pengertian lain, seperti dari Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum asuransi di
Indonesia memberi pengertian asuransi sebagai berikut : “suatu persetujuan dimana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai
pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu
peristiwa yang belum jelas”.
Robert I. Mehr dan Emerson Cammack, dalam bukunyaPrinciples of Insurance menyatakan
bahwa suatu pengalihan risiko (transfer of risk) disebut asuransi.
D.S. Hansell, dalam bukunya Elements of Insurance menyatakan bahwa asuransi selalu
berkaitan dengan risiko (Insurance is to do with risk)

Dalam asuransi konvensional perusahaan asuransi disebut Penanggung, sedangkan orang
yang membeli produk Asuransi disebut Tertanggung atau Pemegang Polis, Tertanggung membayar
sejumlah uang yang disebut premi untuk membeli produk yang disediakan oleh perusahaan
asuransi . Premi asuransi yang dibayarkan oleh Tertanggung menjadi pendapatan perusahaan
Asuransi, dengan kata lain terjadi perpindahan kepemilikan dana premi dari Tertanggung kepada
Perusahaan Asuransi. Bila Tertanggung mengalami risiko sesuai dengan yang tertuang dalam
kontrak asuransi, maka Perusahaan Asuransi harus membayar sejumlah dana yang disebut Uang
Pertanggungan kepada Tertangggung atau yang berhak menerimanya. Sebaliknya bila sampai akhir
masa


kontrak

Tertanggung

tidak

mengalami

risiko

yang

diperjanjikan maka kontrak Asuransi berakhir maka semua hak dan kewajiban kedua belah pihak
berakhir. Dari proses diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi perpindahan risiko financial yang
dalam istilah asuransi disebut dengan transfer of risk dari Tertanggung kepada Penanggung.
Contoh, ketika seseorang membeli polis asuransi kebakaran untuk rumah tinggal dia akan
membayar uang (premi) yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi, disaat yang sama
perusahaan asuransi akan menanggung risiko finansial bila terjadi kebakaran atas rumah tinggal
tersebut. Contoh lain dalam asuransi jiwa, ketika seseorang membeli asuransi kematian (term
insuransce) dengan jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun dengan uang pertanggungan 100 juta
rupiah, maka dia harus membayar premi yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi (misal 500
ribu rupiah) per tahun, artinya bila tertanggung meninggal dunia dalam masa perjanjian diatas, maka
ahli waris atau orang yang ditunjuk akan memperoleh uang dari perusahaan asuransi sebesar 100
juta, namun bila peserta hidup sampai akhir masa perjanjian maka dia tidak akan memperoleh
apapun.

Ditinjau dari sudut syariah,

contoh transaksi yang terjadi diatas dapat dikategorikan sebagai akad tabaduli (pertukaran atau jual
beli), namun cacat karena ada unsur gharar (ketidakjelasan), yaitu tidak jelas kapan pemegang polis
akan mendapatkan uang pertanggungan karena dikaitkan dengan musibah seseorang (bisa tahun
pertama, kedua atau tidak sama sekali karena masih hidup di akhir masa perjanjian).

Bab II
2.1 PENGERTIAN ASURANSI
Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
Penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.Pada hakekatnya asuransi adalah suatu perjanjian antara nasabah asuransi
(tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari
nasabah kepada perusahaan asuransi.
Resiko yang dialihkan meliputi: kemungkinan kerugian material yang dapat dinilai dengan uang
yang dialami nasabah, sebagai akibat terjadinya suatu peristiwa yang mungkin/belum pasti akan
terjadi (Uncertainty of Occurrence & Uncertainty of Loss). Misalnya :
1. Resiko terbakarnya bangunan dan/atau Harta Benda di dalamnya sebagai akibat sambaran petir,
kelalaian manusia, arus pendek.
2. Resiko kerusakan mobil karena kecelakaan lalu lintas, kehilangan karena pencurian.
3. Meninggal atau cedera akibat kecelakaan, sakit.
4. Banjir, Angin topan, badai, Gempa bumi, Tsunami
2.2 MANFAAT ASURANSI
Setiap asuransi pasti bermanfaat, yang secara umum manfaatnya adalah :
1.

Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.

2.

Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.

3.

Transfer Resiko; Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat
memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi.

4.

Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan
tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan
tidak pasti.

5.

Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan
perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.

6.

Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam
jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

7.

Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha

2.3 JENIS ASURANSI
Jenis asuransi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Asuransi kebakaran
Asuransi kebakaran ialah asuransi yang mempertanggungkan kerugian akibat kebakaran
yang terjadi di daratan.Kalau suatu bangunan telah diasuransikan terhadap bencana kebakaran,
maka dicantumkan dalam perjanjian.
2. Asuransi pengangkutan
Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang mempertanggungkan kemungkinan resiko
terhadap pengangkutan barang.
Asuransi pengangkutan dapat dibagi menjadi:
a. Asuransi pengangkutan darat - sungai
b. Asuransi pengangkutan laut
c. Asuransi pengangkutan udara
3. Asuransi jiwa
Persetujuan antara kedua pihak, yang di dalamnya tercantum pihak mana yang berjanji
akan membayar premi dan pihak lain yang berjanji akan membayar sejumlah uang yang telah
ditentukan jika seseorang tertanggung meninggal atau selambat-lambatnya pada waktu yang
ditentukan. Asuransi jiwa adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan konsumen yang
menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan santunan sejumlah dana apabila
konsumen meninggal dunia, atau ditanggung sampai masa tertentu. Dengan adanya asuransi jiwa
ini, maka keluarga yang ditinggalkan merasa aman dari segi keuangan, walaupun ini tidak
diharap-harap.
Pangsa pasar asuransi jiwa di negara kita sangat potensial. Tahun 2001 sudah ada 10,71%
penduduk yang menjadi konsumen asuransi jiwa, sebagaimana diungkapkan oleh AAJI =
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia.
Asuransi jiwa terdiri atas dua macam yaitu:

a.

Asuransi modal, pada asuransi ini telah tercantum dalam polis bahwa bila telah tiba saatnya
(meninggal/habis masa asuransi) maka ganti rugi akan dibayar sekaligus.

b. Asuransi nafkah hidup, di sini ganti rugi dibayarkan secara berkala selama yang
dipertanggungkan masih hidup.
4. Asuransi kredit
Mempertanggungkan kemungkinan resiko pemberian kredit kepada orang lain. Dalam hal
ini asuransi hanya mengganti kerugian setinggi-tingginya 75% dari kerugian.Di negara kita
pernah ada LJKK (Lembaga Jaminan Kredit Koperasi) yang memberi jaminan kepada Bank,
terhadap pinjaman koperasi.
5. Asuransi kecurian
Yang termasuk dalam asuransi kecurian ini harus disebutkan satu persatu barang yang
diasuransikan itu. Apabila terjadi resiko, maka barang-barang tersebut akan diganti.
6. Asuransi perusahaan
Pertanggungan kerugian ini menyangkut perusahaan yang dirugikan oleh suatu sebab
yang dapat menghentikan/menghambat kegiatan perusahaan.Ganti kerugiannya biasanya
didasarkan kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya kegiatan perusahaan
tersebut.
7. Asuransi mobil
Resiko yang dipertanggungkan dalam asuransi kendaraan bermotor ini antara lain:
kerugian atau kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir
dijalan, oleh sebab apapun juga, karena perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran,
sambaran petir, juga termasuk kerugian karena adanya uru hara, dan total lost dari kendaraan.
8. Asuransi terhadap tanggung jawab karena hokum
Asuransi yang dilakukan untuk menjaga kalau-kalau kita berbuat kesalahan yang dapat
merugikan seseorang atau harta benda seseorang.
9. Asuransi tenaga kerja (Astek)
Asuransi tenaga kerja yaitu usaha asuransi yang dibentuk oleh pemerintah untuk
menanggung resiko yang menimpa tenaga kerja diperusahaan/pabrik.Dengan jasa asuransi ini
para pengusaha dan masyarakat umumnya dapat mengurangi/meringankan malapetaka.Selain itu

dengan asuransi diharapkan perlindungan ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas yang
dapat membantu kepentingan orang banyak.

Bab III
Kesimpulan
Banyak masyarakat yang kurang memahai arti dari asuransi.Jasa yang diberikan oleh
perusahaan asuransi adalah berupa proteksi akibat berbagai risiko yang mungkin terjadi. Akan
tetapi sekarang ini dengan semakin berkembangnya produk asuransi serta kerja sama perusahaan
asuransi dengan perusahaan di sektor lain seperti perbankan dan sekuritas, maka pengertian
asuransi menjadi lebih luas bukan hanya sebagai sarana proteksi, tetapi juga sebagai tempat
berinvestasi.
Perusahaan asuransi adalah jenis perusahaan yang menjalankan usaha asuransi. Usaha
asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa
asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau
terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.

Daftar Pustaka
Volman, A.F.A Het Net Handlesrecht, 1953
http://jojogaolsh.wordpress.com/makalah-asuransi/
http://www.anneahira.com/makalah-asuransi.htm
http://www.scribd.com/search?query=makalah+asuransi

Diposkan 27th March 2012 oleh Welcome in my Blog
0

Tambahkan komentar

information for anything


Klasik



Kartu Lipat



Majalah



Mozaik



Bilah Sisi



Cuplikan



Kronologis

1.
MAY

29

Cara Membuat Blog di Blogspot (Blogger.com) GRATIS
Blogger.com platform blog yang jadi salah satu blog pilihan blogger Indonesia terutama buat yang baru belajar sepertiku.
Walau sebagian blogger pro mencibir blogspot dan selalu membanding bandingkan dengan Wordpress.org blogspot selalu
yang utama dihatiku karena dia gratis dan sudah support beragam script dan bisa memasang iklan.
Langsung saja ini langkah demi langkah cara membuat blogger di Blogspot terbaru :
1. Membuat Email di Gmail.com:
Blogger.com sudah di akusisi oleh Google jadi langkah pertama dalam membuat blog di blogspot ialah kita wajib untuk
memiliki akun GMAIL sebagai email yang digunakan untu daftar di blogger.com. Walaupun sebenarnya bisa menggunakan
email lain tapi percaya deh mending make GMAIL dari awal.
Cara Membuat Email di Gmail
Daftar GMAIL gratis buka www.gmail.com lalu klik di pojok kanan atas Create An Account atau Buat Akun

membuat akun di Gmail.com

Tinggal isi data data di akun gmail yang akan dibuat seperti nama, tempat tanggal lahir , password dan lain-lain.

Biasanya dalam membuat email di GMAIL kita perlu verifikasi lewat nomor handphone jadi usahakan masukan nomor
handphone yang bisa dikirimin sms dari Google untuk verifikasi.
Setelah email di Gmail dibuat baru kita bisa melanjutkan ke step 2 membuat blog.
2. Daftar di Blogger.com
Setelah membuat email di GMAIL sekarang saatnya daftar di www.Blogger.com
buka www.blogger.com lalu klik bagian kanan atas yang bertulisan 'sign up atau daftar'

daftar blogger | Sign Up

Isi data-data sesuai keinginan :












email : email GMAIL yang kita buat tadi di tahap 1
Password : pilihlah password minimal 8 karakter
Display Name (nama tampilan) : Merupakan nama yang digunakan
sebagai nama kita di akun blog nanti. Misal aku memilih nama "ayead gaptek" maka
nama yang akan muncul ketika aku posting nanti ialah "posted by ayead gaptek atau
diposting oleh ayead gaptek"
Gender (Jenis Kelamin) : pilih kelamin sesuai kenyataan atau kalau ragu
pilih "other atau lainnya"
Birthday (tanggal lahir) : masukan dengan format tanggal/bulan/tahun
misal jika tanggal lahir 17 agustus 1945 maka yang dimasukkan = 17/08/1945 jika
dalam format bahasa inggris seperti gambar dibawah maka format tanggalnya
ialah bulan/tanggal/tahun
Word Verification (verifikasi) : masukan karakter yang terdapat di bawah
Lalu centang Acceptance of terms (penerimaan peryaratan)
Klik Continue / Lanjutkan

3. Membuat Blog | Cara Bikin Blog
Sampai proses diatas sobat sudah selesai cara membuat akun Blogger, sekarang saatnya membuat BLOGnya.

Di akun blogger klik "Blog baru" untuk membuat blog. Lalu akan muncul halaman untuk memilih Judul, Alamat Blog dan
Template.

Cara Membuat Blogger : memilih Judul, Alamat dan template

Pilih Judul dan Alamat blog.



Judul digunakan sebagai penama blog, misal
judul Blognya Ayead Tergaptek
Alamat merupakan url alamat blog yang
blog blogayead.blogspot.com
Saran Gaptek : dalam memilih judul dan nama blog jangan
dieja maupun menggunakan simbol yang aneh-aneh. Pilih
lain dan tidak membingungkan.
Memilih Template Blog

untuk blog ini dulu kuberi
diinginkan misal alamat
pilih yang aneh atau susah
yang mudah diingat orang

Ada berbagai template bawaan dari blogger yang tersedia sobat bisa memilih terserah
sesuai dengan yang disuka lalu klik 'Buat Blog'

Saran Gaptek : Dalam memilih template blog awal, aku lebih suka dengan
template 'AWESOME' karena lebih terlihat simpel tanpa banyak background gambar.
Template yang namanya 'Simple' justru sebenarnya tidak simpel seperti namanya
karena menggunakan background dalam bentuk gambar sehingga berat untuk dibuka.
4. Blog Sudah Jadi
Selamat ! sampai disini blog sudah berhasil dibuat, namun masih kosong. Setelah ini
akan ada beberapa hal yang perlu di setting sebelum melakukan posting.

Untuk melihat blog yang baru dibuat bisa langsung mencoba dengan langsung
mengetikan
alamat
blog
yang
baru
dibuat
tadi
di
browser
contoh : blogayead.blogspot.com

5. Jangan lupa cek email yang didaftarkan tadi untuk memverifikasi akun
google kita .
Di email yang kita daftarkan pada tahap 1 nanti akan ada "
Google Email Verification
" buka dan klik link yang ada di dalam email tersebut

6. Hal Yang Dilakukan Setelah Membuat Blog
Sebelum posting ada beberapa hal yang menurutku perlu di atur dulu dari blog sobat
diantaranya :







PANDUAN AWAL BLOGGING DI BLOSPOT (1): ' DRAFT BLOGGER '
Cara Merubah Bahasa Blog (Blogspot)
3 Setting Komentar Yang Perlu Diubah di Blog Sobat Tergaptek (Blogspot)
CARA TERMUDAH MEMBUAT READMORE DI BLOG (BLOGSPOT)
CARA MUDAH MEMBUAT RELATED POST (ARTIKEL TERKAIT) DI BLOG
Widget Blogspot Keren dan Tidak Penting Menurut Blogger Gaptek




Cara Tergaptek Submit Sitemap Ke Webmaster (Google, Yahoo dan Bing
Apabila sobat ingin mencoba template lain , bisa sobat download di
penyedia template gratis diTemplate Blogspot Lengkap lalu upload template tersebut
caranya ada di Cara Upload Template Blogger Di Tampilan Terbaru
Info lainnya seputar blogspot bisa dilihat di Tips Ngeblog Tergaptek

Dan Baca Juga recomended : Yang Harus Diketahui Blogger
Newbie

7. Blog Siap Dipakai
Sobat bisa membuat postingan / tulisan baru, mengedit tampilan

keterangan :
1. Membuat Postingan / Tulisan Baru
2. Melihat Postingan / mengedit post
3. Mengatur Widget
4. Setting
5. Mengatur Tampilan Template : warna dan lain-lain
6. Blog Baru, Satu akun blogger bisa digunakan untuk membuat banyak blog jadi sobat bisa menambah blog lain cukup
dengan 1 akun blogger saja.

Semoga Cara Membuat Blog sederhana dari blogspot ini bermanfaat.

Diposkan 29th May 2012 oleh Welcome in my Blog
0

Tambahkan komentar
2.
APR

26

contoh makalah macam macam kalimat
open

here

Bahasa Indonesia
Pembahasan : macam macam kaliamat
Dosen Pembimbing

Nama nama kelompok

:

: Dedy junianto Sitanggang
Redy Anto Simbolon
Timbul Simbolon
Endro Situmorang
Robby Josua Marbun
Erwin Silitonga

Jurusan
: Akutansi
Universitas Advent Indonesia
Tahun 2012

Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami sebagai penulis. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang sedang anda baca ini disusun untuk
melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang
telah meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk
membimbing kami dalam menyelesaikan karya tulis ini, dan tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih orang tua dari anggota kelompok kami yang telah memberikan dorongan kepada
kami, dan kepada teman teman kami Darwin Sinaga, Adil Ganda padang kami mengucapkan
terimakasih dan yang terakhir kepada anggota kelompok kami antara lain, Dedy Sitanggang,
Redy Anto Simmbolon, Endro Situmorang, Erwin Sihotanga, Timbul Simbolon dan Robby
Marbun. Harapan kami dalam membuat Makalah ini semoga Tuhan Yang Maha esa memberkahi
makalah ini dan dapat benar benar bermanfaat bagi kelompok kami terutama pembaca.
Bandung : Universitas Advent Indonesia,2012

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar...................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................ 2
Bab ........................................................................................................................................ 3
Pendahuluan .......................................................................................................... 3
Bab II..................................................................................................................................... 4
1).Berdasarkan Nilai Informasinya......................................................................... 4
2).Berdasarkan Diathesis........................................................................................ 5
3).Berdasarkan Urutan Katany............................................................................... 5
4).Berdasarkan Jumlah inti Membentuknya........................................................... 5
5).Berdasarkan Pola-pola Dasar yang dimilikinya.................................................. 6
6).Berdasarkan Jumlaah Kontur yang ada di dalamnya......................................... 6

7).Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya................................ 7
8).Berdasarkan Pengucapannya.............................................................................. 8
Bab
III................................................................................................................................... 9
Kesimpulan............................................................................................................. 9
Daftar Pustaka........................................................................................................ 10

Bab I
Pendahuluan
Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain
karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Satuan
bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak)
dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu). Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat
mengungkapkan suatu maksud dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai
kalimat. Untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar
suatu kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat
dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan

struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata
gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna
menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai
pengungkap maksud penuturannya.

Bab II
Kalimat dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam hal sebagai berikut:
(1) Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
a) kalimat

berita

adalah

suatu

kalimat

yang

mengandung

peristiwa

atau

kejadian.

Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1.

Ucapan langsung

Contoh: Dia akan Pergi Bekerja
2.
Ucapan tidak langsung
Contoh
:
Rian
bukan
anak
yang
suka
mencontek
(b) kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan
tentang yang belum diketahui
Contoh
:
Kapan
Kakak
pulang
ke
rumah
ibu?
(c) kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang
lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan tanggapan sesuatu. kalimat perintah dapat
berupa :
suruhan
ajakan
permintaan
larangan
b) kalimat harapan
Kalimat harapan adalah kalimat yang menyatakan keinginan untuk memperoleh sesuatu.Suatu
harapan merupakan keinginan yang bersifat jangka panjang.

Kalimat harapan ditandai oleh kata-kata seperti saya berharap, harapan saya, semoga, mudahmudahan, insya Allah, dsb.
Contoh : Saya berharap mereka dapat berhasil dalam ujian
c) kalimat pengandaian
(2) Berdasarkan diathesis
kalimat dibedakan atas:
a) Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat
yang berupa kata kerja me-atau berContoh Adik mencuci baju kakak
b)

Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat
yang berupa kata kerja di- .
Contoh : baju kakak dicuci oleh adik

(3) Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
a) kalimat normal (subjek mandahului predikat)
b) kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
(4) Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
a) kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat
Contoh : Diam!
b) kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti. contoh : ria
pergi kedapur , tia belajar di kamar
(5) Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
a) kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya
netral.

b) kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya
terdiri dari dua kata
c) kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa
penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat inti:
 hanya terdiri atas dua kata
 kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua
menduduki jabatan predikat)
 urutannya adalah subjek mendahului predikat
 intonasinya adalah intonasi berita yang netral
(6) Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
a) kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
b) kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur
adalah
bagian
arus
ujaran
yang
diapit
oleh
dua
kesenyapan.
Contoh:
(i)
# Pergi! #
(ii)
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
(7) Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan
atas:
1. kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
2. kalimat majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
(b. 1) kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi
kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a) Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
b) Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c) Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d) Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
tetapi,sedangkan, melainkan
e) Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung
kemudian, lalu, lantas.

(b.2) kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
(b.3) kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat
majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
(b.4) kalimat majemuk rapatan
(8) Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung
juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang
ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat
tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
- Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang
lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi
kalimat berita.
Contoh:
- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan

Bab III
Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan
maupun tertulis harus memiliki S dan P (Srifin dan Tasai, 2002: 58).Panjang atau pendek,

kalimat hanya dan harus terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat pendek menjadi panjang atau
berkembang karena diberi tambahan-tambahan atau keterangan-keterangan pada subjek, pada
predikat, atau pada keduanya (Wijayamartaya, 1991: 9).
Kalimat dapat terdiri atas satu klausa jika kalimat itu merupakan kalimat tunggal yang berklausa,
sedangkan kalimat luas biasanya terdiri atas dua klausa atau lebih. “ Kalimat adalah kontruksi
gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola yang tertentu, dan
dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan (Kridalaksana, 1984 : 83). Berdasarkan pernyataan di
atas, kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa klausa merupakan salah satu unsur segmental
pembentuk kalimat, dengan kata lain klausa sebagai bagian dari kalimat.

Daftar Pustaka
Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Diksi Insan Mulia.

http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/
Diposkan 26th April 2012 oleh Welcome in my Blog
0

Tambahkan komentar
3.
APR

11

Warga Aceh Diminta Menjauh dari
Pantai

VIVAnews - Gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter mengguncang Sumatera. Warga di Aceh langsung
panik
dan
lari
ke
dataran
tinggi.
Pantauan VIVAnews, warga di Lueng Batang terlihat panik saat gempa kuat mengguncang wilayah
mereka.
Mereka
langsung
lari
ke
kawasan
dataran
tinggi
di
Simpang
Lambaro.
Sementara itu, warga di Banda Aceh juga diminta menjauh dari bibir pantai. Karena gempa ada di
kedalaman
10
km
dan
hanya
berjarak
15
kilometer
saja
dari
darat.
Gempa terjadi pada pukul 15.38 dan berpusat di 2,31 Lintang Utara dan 92,67 Bujur Timur. Gempa
dirasakan di Lampung, Padang dan Bengkulu.(umi)

Diposkan 11th April 2012 oleh Welcome in my Blog
0

Tambahkan komentar
4.
MAR

27

Badan dan Lembaga Keuangan
Pembahasan : “Dana Pensiun”

Dosen Pembimbing
Nama

nama

: Remista Hasibuan SE,MM
kelompok
Dedy Sitanggang
Alfindo Sinaga
Redy Simbolon

:

Fakultas : Ekonomi/Akutansi
Universitas Advent Indonesia
Tahun 2012
Kata Pengantar :

Robby

marbun

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami sebagai penulis. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah yang sedang anda baca ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Badan dan
Lembaga Keuangan
Dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Mem
Remista Hasibuan SE.MM selaku Dosen Badan dan Lembaga Keuangan (BLK) yang telah
meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing
kami dalam menyelesaikan karya tulis ini, dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
orang tua dari anggota kelompok kami yang telah memberikan dorongan kepada kami, dan
kepada teman teman kami Darwin Sinaga, Adil Ganda padang kami mengucapkan terimakasih
dan yang terakhir kepada anggota kelompok kami antara lain, Dedy Sitanggang, Redy Simbolon,
Alfindo Sinaga dan Robby Marbun. Harapan kami dalam membuat Makalah ini semoga Tuhan
Yang Maha esa memberkahi makalah ini dan dapat benar benar bermanfaat bagi kelompok kami
terutama pembaca.
Bandung : Universitas Advent Indonesia,2012
Penulis

Dedy Junianto Sitanggang

Daftar isi :
Halaman
Kata Pengantar................................................................................................. 1
Daftar Isi.......................................................................................................... 2
Bab 1................................................................................................................ 3
Pendahuluan......... .................................................................................... 3
Bab 2................................................................................................................ 4
A.Pengertian.............................................................................................. 4
B.Tujuan Penyelengaraan Dana Pensiun................................................... 4
C.Jenis Dan Lembaga Keuangan............................................................... 6
D.Jenis Progaram Pensiun......................................................................... 6
E.Sistem Pembayaran Pensiun................................................................... 7
F.Keunggulan dan Kelemahan Dana Pensiun........................................... 9
Bab 3............................................................................................................... 11

Kesimpulan................................................................................................ 11
Daftar Pustaka........................................................................................... 12

Bab 1
Pendahuluan
Sebagai karyawan perusahaan, timbul suatu kesadaran bahwa hidup mereka ini sangat
bergantung pada perusahaan di mana mereka bekerja. Pada saat-saat mereka masih aktif,
penghasilan nampaknya bukanlah menjadi persoalan. Namun demikian, jika suatu saat karyawan
tersebut tidak dapat lagi bekerja pada perusahaan karena sesuatu hal, misalnya karena kecelakaan
kerja atau usia lanjut, maka kontinuitas kehidupan mereka akan terganggu.
Persoalan ini apabila dilihat secara sepintas mungkin adalah persoalan yang sepele.
Tetapi jika dilihat dari skala yang lebih luas, bisa menjadi persoalan yang cukup serius. Misalnya
persoalan hari tua (usia lanjut) atau berhenti bekerja sewaktu-waktu secara langsung atau tidak,
pasti ada di benak mereka. Hal ini mungkin juga berpengaruh kepada konsentrasi kerja karyawan
dan bukan tidak mungkin jika akhirnya berpengaruh pada tingkat produktivitas karyawan. Antara
perusahaan dengan karyawan sebenarnya merupakan bagian integral yang saling membutuhkan.
Di antara keduanya bisa dikombinasikan suatu kerja sama yang saling mutualis. Di satu
pihak karyawan memerlukan ketenangan kerja dan jaminan-jaminan mereka, dan di lain pihak
perusahaan membutuhkan tenaga mereka untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Antara dua
kehendak ini yang seharusnya dipadukan.
Berkenaan dengan hal itu, pemerintah nampaknya menyadari bahwa upaya pemeliharaan
kesinambungan penghasilan pada hari tua perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius.
Dalam rangka inilah perlunya pembentukan suatu lembaga yang diharapkan dapat menunjang
upaya-upaya memenuhi kebutuhan ini.

Bab 2
A.Pengertian Dana pensiun
Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab lain sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau
diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan
yang terdapat dalam suatu perusahaan.
B. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
a. Bagi Pemberi Kerja

Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggara dana pensiun adalah sebagai
berikut:
1. Kewajiban moral
Perusahaaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada
karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Tenaga kerja tidak dapat dipandang sebelah mata
sebagai faktor produksi. Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberkan jaminan
ketenangan atas masa depan para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki masa pensiun
tidak dapat dilepas begitu saja. Perusahaan masih memiliki tanggung jawab moral terhadap
mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk mengikuti atau membentk
sendiri dana pensiun untuk para karyawannya.
2. Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada
perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi
yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan keamanan yang diterima oleh
karyawan.
3. Kompetisi pasar tenaga kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang
diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih
dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja
Dengan tawaran manfaat yang kompetitif bagi para karyawan, perusahaan akan dapat
mempertahankan karyawan yang berkualitas. Di era yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan
bersaig untuk mendapatkan tenaga yang profesional. Salah satu alat pengikat bagi karyawan
yang berkualitas adalah tawaran manfaat pensiun pada karyawan tersebut.
b. Bagi Karyawan
Jika dipandang dari sisi karyawan, tujuan penyelenggara dana pensiun adalah sebagai berikut:
1.Rasa aman terhadap masa yang akan datang
Karyawan mengharapkan mendapatkan jaminan ekonomis karena penghasilan yang ia
terima memasuki masa pensiun. Harapan ini akan memengaruhi kinerja saat ini, pada saat ia
masih produktif
2. Kompensasi yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia nikmati pada saat
mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja.
C. Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, dan
untuk menyelenggarakan PPMP atau PPIP bagi kepentingann sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, dan
untuk menyelenggarakan PPMP atau PPIP bagi kepentingann sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
D. Jenis Program Pensiun
a. Program Pensiun Iuran Pasti (defined contribution plan)
Adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan
seluruh iuran beserta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing sebagai
manfaat pensiun. Manfaat pensiun yang diterima oleh Peserta tergantung pada besarnya iuran
pasti, hasil pengembangan dana tersebut diinvestasikan serta lamanya menjadi Peserta.
b. Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit plan)
Adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau
program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.
c. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan :
Adalah program pensiun iuran pasti, yang iurannya dari pemberi kerja berdasarkan pada
rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
E. Sistem Pembayaran Pensiun
Pada saat menerima pensiun, biasanya perusahaan dapat menawarkan dua macam sistem
pembayaran kepada karyawan. Sistem pembayaran memiliki maksud tertentu yang saling
menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/KMK.017/1998. Tanggal 13 Juli 1998. Menurut peraturan ini ada 2 jenis pembayaran dan
ketentuan pembayaran.
Ada dua jenis pembayaran pensiun :
1.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Pertimbangannya:
a. Perusahaan tidak mau mengurusi karyawannya yang sudah pensiun.
b. Memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk berusaha dengan uang pensiunnya.
c. Karena permintaan pensiunan itu sendiri.
Rumus sekaligus pada PPMP :
MP = FPd x MK x PDP
Keterangan
:
MP
=
Manfaat
Pensiun
FPd
=
Faktor
Penghargaan
dalam
desimal
MK
=
Masa
Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa bulan terakhir.
Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak
boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
Sedangkan
menurut
rumus
bulanan
pada
PPMP
:
MP
=
Fpe
x
MK
x
PDP
Keterangan
:
MP
=
Manfaat
Pensiun
FPe
=
Faktor
Penghargaan
dalam
persentase

MK
=
Masa
Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa bulan terakhir.
Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak
boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Perhitungan menggunakan rumus sekaligus pada PPIP adalah sebagai berikut :
IP
=
3
x
FPd
x
PDP
Keterangan
:
IP
=
Iuran
Pensiun
FPd
=
Faktor
Penghargaan
per
tahun
dalam
desimal
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun
Sedangkan
perhitungan
dengan
rumus
bulanan
adalah
:
IP
=
3
x
Fpe
x
PDP
Keterangan
:
IP
=
Iuran
Pensiun
FPe
=
Faktor
Penghargaan
per
tahun
dalam
persen
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun
F. Keungguulan dan Kelemahan Dana Pensiun
1. Program Pensiun Manfaat Pasti
Keeunggulan :
• Besar
manfaat
pensiun
mudah
dihitung
• Lebih
memberikan
kepastian
kepada
peserta
• Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu
Kekurangan :
• Beban
biaya
mudah
• Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan
2.
Program Pensiun Iuran Pasti
Keunggulan :
• Beban
biaya
stabil
dan
mudah
• Nilai
hak
peserta
setiap
saat
mudah
• Risiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta.
Kekurangan :
• Besar
manfaat
pensiun
tidak
mudah
• Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau

berfluktuasi

diperkirakan
ditetapkan

ditentukan

Bab 3
KESIMPULAN
Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab lain sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan.. Jenis – jenis dana pensiun antara lain Pensiun Normal, Pensiun Dipercepat,
Pensiun Ditunda, Pensiun Cacat. Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3
jenis Dana Pensiun yaitu: Dana Pensiun Pemberi Kerja, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Dana
Pensiun berdasarkan Keuntungan, Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun, antara lain :Prinsip
Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Prinsip Independensi, Prinsip Akuntabilitas , Prinsip
Transparansi, Prinsip Perlindungan Konsumen , Prinsip Struktur Pengendalian Intern, Prinsip
Kualifikasi Penyelenggara .

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Dana
pensiun
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/pengelolaan.htm Siamat,
Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan.
Penerbit: LP-FEUI. Jakarta.
www.perbendaharaan.go.id rivai, veithzal dkk.2007.
bank and financial institution management, raja grafindo persaka. Jakarta, hlm. 1072.
Manurung mandala, dkk. 2004. uang, perbankan dan ekonomi moneter. Jakarta: FEUI

Diposkan 27th March 2012 oleh Welcome in my Blog
0

Tambahkan komentar
5.
MAR

27

contoh makalah asuransi

Pengantar Hukum Bisnis
Pembahasan : Asuransi

O
L
E
H
Dedy Junianto Sitanggang
Alfindo Ockto Josua Sinaga
Robby Josua Marbun
Marnaek
Icha
Dosen: Ibu L.Sudjiman,MBA.,BSc

Fakultas Ekonomi/Akutansi
Universitas Advent
Indonesia, Bandung
2012
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami sebagai penulis. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah yang sedang anda baca ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengantar
Hukum Bisnis
Dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Mam
L.Sudjiman MBA.,BScselaku Dosen mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis yang telah
meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing
kami dalam menyelesaikan karya tulis ini, dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
orang tua dari anggota kelompok kami yang telah memberikan dorongan kepada kami, dan
kepada teman teman kami Darwin Sinaga, Adil Ganda padang kami mengucapkan terimakasih
dan yang terakhir ke