Contoh Tata Kerja Organisasi lembaga

ORGANISASI DAN TATA KERJA
KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT III
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
PERIODE 2014 - 2015

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT III
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2014

ORGANISASI DAN TATA KERJA
KORPS SUKARELA PMI UNIT III UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
PERIODE 2014 – 2015
PEMBUKAAN
Sebagai dasar pembentukan mental dan kepribadian generasi muda, manusia sebagai makhluk
sosial serta sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa pada hakekatnya mempunyai derajat dan hak-hak
yang sama dan saling memerlukan satu sama lainnya. Oleh karena itu generasi muda merupakan
potensi dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara khususnya dalam bidang sosial, sesuai dengan
jiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
UPN "Veteran" Yogyakarta sebagai monumen hidup kemerdekaan, maka dalam rangka membina
dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dibentuklah Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran"

Yogyakarta, sebagai organisasi yang merupakan wadah aktivitas mahasiswa yang berorientasi pada
pengabdian dan pelayanan tugas-tugas kemanusiaan, dengan tidak membedakan warna kulit,
golongan, suku bangsa, bahasa, bangsa, agama dan kebudayaan.
Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta merupakan wadah untuk berlatih
organisasi bagi mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta, maka disusunlah Organisasi dan Tata Kerja
sebagai berikut:
BAB I
LANDASAN HUKUM
Pasal 1
Organisasi dan Tata Kerja ini berlandaskan pada:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI tahun 2009.
2. Pedoman Umum Korps Sukarela PMI yang diterbitkan oleh Markas Besar PMI tahun 2004.
3. Surat Keputusan Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta tentang berdirinya Korps Sukarela PMI Unit
III UPN "Veteran" Yogyakarta tahun 1983.
4. Manajemen Relawan tahun 2008
Pasal 2
1. Organisasi dan Tata Kerja ini disahkan dalam Musyawarah Anggota XXVIII Korps Sukarela PMI
Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta tanggal 9 Juli 2013.
2. Organisasi dan Tata Kerja ini menjadi landasan yang mengatur dan mengikat mekanisme kerja
seluruh jajaran dalam Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.


BAB II
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 3
1. Organisasi ini bernama Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit III Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Yogyakarta.
2. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1983 untuk batas waktu yang
tidak ditentukan.
3. Organisasi ini berkedudukan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
BAB III
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berasaskan Pancasila.
Pasal 5
Korps sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta bertujuan:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, berbudi pekerti yang luhur serta tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Menyiapkan mahasiswa agar menjadi sarjana yang sujana (Bijaksana dan pandai) dan mampu

mandiri.
3. Ikut berperan aktif pada kegiatan kepalangmerahan di dalam dan di luar perguruan tinggi.
4. Menyiapkan mahasiswa sebagai kader Palang Merah Indonesia.
Pasal 6
Korps sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta berfungsi:
1. Sebagai wadah aktivitas mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta yang berorientasi pada pengabdian
dan pelayanan tugas kemanusiaan baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi dengan
melaksanakan Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional,
yaitu: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.
2. Memberikan pembinaan pada umumnya kepada generasi muda yang bergerak dalam bidang sosial
kemanusiaan.
3. Sebagai wadah pengkaderan generasi muda dalam bidang sosial kemanusiaan.

BAB IV

LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 7
1. Lambang Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berbentuk segi lima dengan
gambar tengah berbentuk burung merpati disertai lambang PMI, topi baja berbintang, padi, kapas
dan tulisan KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT UPN "VETERAN"

YOGYAKARTA serta angka romawi tiga.
2. Arti lambang Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah:
a. Merpati yang berjiwa palang merah menoleh kekanan mengembangkan sayapnya demi
perdamaian, dengan berorientasi pada kegiatan sosial terlambang pada pemberian bantuan
pangan dan sandang (padi dan kapas), serta memegang teguh patriotisme dan bermental baja
(topi baja), dengan tetap menjunjung tinggi satu kemuliaan yaitu menyembah dan berlindung
kepada Tuhan Yang Maha Esa (bintang).
b. Warna:
1). Merah adalah keberanian
2). Putih adalah kesucian
3). Hijau adalah harapan
4). Kuning adalah kemuliaan
c. Dasar:
1). Segilima adalah Pancasila
2). Sayap (7) adalah Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
3). Ekor (9) adalah sembilan pelopor berdirinya KSR PMI Unit III UPN "Veteran"
Yogyakarta
4). Topi baja adalah patriotisme dan bermental baja
5). Bintang adalah Ketuhanan

6). Padi (21) adalah tanggal lahir
7). Kapas (11) adalah bulan lahir
8). Angka romawi tiga adalah melambangkan Unit III
9). Lingkaran adalah satu kesatuan keluarga
10). Merah Putih adalah bendera Indonesia

Pasal 8
1. Pakaian Seragam adalah:
a. Pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah pakaian
yang dilengkapi dengan tanda pengenal dan atribut tertentu yang dipakai dan digunakan oleh
anggota Korps Sukarela PMI Unit III dalam melaksanakan tugas organisasi.
b. Macam dan bentuk pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta
ada lima macam, yaitu:
1). Pakaian seragam harian I (PSH I)

2). Pakaian seragam harian II (PSH II)
3). Pakaian seragam Lapangan I (PSL I)
4). Pakaian seragam lapangan II (PSL II)
5). Rompi lapangan
c. Penggunaan pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta adalah:

1). PSH I digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di luar lingkungan UPN yang tidak
bersifat lapangan, misalnya: upacara, rapat, di kantor, belajar mengajar, undangan atau
pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
2). PSH II digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di dalam lingkungan UPN yang
tidak bersifat lapangan, misalnya : upacara, rapat, di kantor, belajar mengajar ,undangan
dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
3). PSL I digunakan pada saat menjalankan tugas yang bersifat khusus, misalnya: penjagaan
intern UPN, piket posko, latihan bersama dengan organisasi lain diluar PMI, atau pada
keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
4). PSL II digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan atau pada keadaan lain
apabila pimpinan menganggap perlu.
5). PSL III digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan dari PMI
6). Rompi lapangan digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas yang bersifat khusus,
misalnya: piket posko, penjagaan insidentil atau pada keadaan lain apabila pimpinan
menganggap perlu.
7). Pakaian seragam dan tanda pengenal Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran"
Yogyakarta hanya dibenarkan dipakai pada waktu menjalankan tugas. Kepada mereka
yang sengaja melanggar ketentuan ini, pengurus akan mengambil tindakan seperlunya
setelah sebelumnya memberikan peringatan.
d. Untuk keperluan pakaian seragam anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran"

Yogyakarta yang telah ditentukan penyediaan dan pembiayaannya menjadi kebijaksanaan
pengurus.
2. Penggunaan Atribut Pakaian Seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta
Atribut tambahan yang tidak menunjukkan tanda kualifikasi/keahlian/penghargaan tidak
diperkenankan untuk dipakai.
BAB V
PEMBINA DAN PENANGGUNG JAWAB
Pasal 9
Pembina Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah:
a. Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta
b. Ketua PMI Daerah Istimewa Yogyakarta

Pasal 10

Penanggung jawab Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah Wakil Rektor I
UPN "Veteran" Yogyakarta.
Pasal 11
Pembina teknis Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah:
1. Ketua PMI Cabang Kota Yogyakarta.
2. Tenaga Dosen, Tenaga Administratif dan atau Tenaga profesional yang ditunjuk oleh Perguruan

Tinggi.
BAB VI
DEWAN PERTIMBANGAN PENGURUS
Pasal 12
Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta membentuk Dewan Pertimbangan Pengurus
(DPP) yang bertugas:
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Komandan baik diminta maupun tidak.
2. Memberikan laporan kepada Komandan tentang jalannya kepengurusan untuk dijadikan bahan
evaluasi.
3. Memberikan laporan hasil kerja secara lisan dan tertulis pada saat Musyawarah Anggota.
Pasal 13
1. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus dipilih dan diangkat dalam Musyawarah Anggota.
2. Jangka waktu keanggotaan Dewan Pertimbangan Pengurus sesuai dengan masa bakti
kepengurusan.
3. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus berjumlah sekurang – kurangnya dua orang dengan salah
seorang diantaranya sebagai koordinator.
Pasal 14
Kriteria Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus adalah:
1. Minimal aktif dalam dua periode masa pengabdian di Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran”
Yogyakarta.

2. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran”
Yogyakarta.
3. Mampu dan tahu seluk beluk organisasi kepalangmerahan pada umumnya dan Korps Sukarela
PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta pada khususnya.
4. Tidak menjabat di kepengurusan Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta pada
periode tersebut.
5. Belum pernah mendapat sanksi organisasi.
6. Berdomisili di Yogyakarta selama periode kepengurusan.
7. Pada saat dipilih masih berstatus mahasiswa di UPN “Veteran” Yogyakarta.
BAB VII

KEANGGOTAAN
Pasal 15
Keanggotaan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta terdiri dari:
1. Anggota
2. Anggota Istimewa
Pasal 16
1. Syarat-syarat Calon Anggota:
a. Warga negara Indonesia.
b. Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta.

c. Mendaftarkan diri secara sukarela.
d. Lulus tes seleksi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
2. Syarat-syarat Anggota:
a. Telah memenuhi syarat calon anggota.
b. Bersedia menjadi anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
c. Telah mengikuti Pemantapan Tahap Awal.
d. Telah dilantik menjadi anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
3. Anggota adalah masih berstatus mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta.
4. Bersedia menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan dengan sukarela di lingkungan UPN
"Veteran" Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pasal 17
Anggota Istimewa adalah anggota yang telah menyelesaikan kuliah (lulus) atau keluar dengan hormat
dari UPN "Veteran" Yogyakarta.
Pasal 18
Keanggotaan akan berakhir karena:
1. Meninggal dunia.
2. Diberhentikan karena melakukan perbuatan yang merugikan nama baik dan kedudukan KSR PMI
Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta atau civitas akademika, setelah mempertanggungjawabkan
dalam Musyawarah Luar Biasa.
BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN
ANGGOTA DAN ANGGOTA ISTIMEWA
Pasal 19
1. Anggota:
a.

Anggota berhak mengikuti Musyawarah anggota.

b. Anggota berhak mengemukakan pendapat untuk kemajuan organisasi yang diatur dalam
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
c. Anggota berhak duduk dalam kepengurusan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2. Anggota Istimewa
a. Anggota Istimewa berhak mengikuti Musyawarah sebagai nara sumber.
b. Anggota Istimewa berhak memberi masukan untuk kemajuan organisasi.
Pasal 20
1. Anggota berkewajiban:
a. Menjalankan Organisasi dan Tata Kerja dan menjaga nama baik civitas akademika.
b. Menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi.
2. Anggota Istimewa berkewajiban turut menjaga nama baik Korps Sukarela PMI Unit III UPN
"Veteran" Yogyakarta di dalam dan di luar UPN ”Veteran” Yogyakarta.
BAB IX
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 21
1. Bentuk dan struktur organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah
lini dan staf.
2. Komandan adalah pimpinan tertinggi organisasi dan dibantu sepenuhnya oleh staf dibawahnya.
3.

Bagan struktur organisasi terlampir.
BAB X
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 22

Musyawarah terdiri dari:
1. Musyawarah Anggota (Musyang).
2. Musyawarah Luar Biasa (MLB).
Pasal 23
1. Musyawarah Anggota memegang kekuasaan tertinggi di dalam organisasi Korps Sukarela PMI
Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
2. Musyawarah Anggota diadakan sekali pada akhir periode kepengurusan.
3. Musyawarah Anggota bertugas:
a. Membahas, mengevaluasi, mengesahkan, dan menetapkan laporan pertanggungjawaban
Komandan.
b. Mengesahkan dan menetapkan Laporan Hasil Kerja Dewan Pertimbangan Pengurus.
c. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela PMI
Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta periode berikutnya.
d. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Program Kerja Korps Sukarela PMI Unit III UPN
"Veteran" Yogyakarta periode berikutnya.
e. Memilih dan menetapkan pimpinan untuk masa bhakti satu periode kepengurusan berikutnya.
f.

Memilih Dewan Pertimbangan Pengurus untuk masa bhakti satu periode kepengurusan
berikutnya.

Pasal 24
1. Musyawarah Luar Biasa diadakan bila dianggap perlu.
2. Musyawarah Luar Biasa memusyawarahkan masalah-masalah yang dianggap penting dan luar
biasa.
Pasal 25
1. Keputusan sidang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Bila tidak mendapatkan keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat, maka dapat dilakukan
pengambilan suara terbanyak.
Pasal 26
1. Rapat adalah pertemuan resmi untuk mengkordinasikan jalannya kegiatan – kegiatan organisasi.
2. Rapat Kerja adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan pada awal kepengurusan dan diikuti
oleh seluruh pengurus dalam rangka konsolidasi, koordinasi, dan menjabarkan Program Kerja
organisasi serta penjelasan kebijakan Komandan untuk pelaksanaan program kerja Korps Sukarela
PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
3. Rapat Pengurus adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan dan diikuti oleh seluruh pengurus
Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta dalam rangka melaporkan hasil kegiatan
kepada Komandan secara tertulis dann lisan.
4. Rapat Anggota adalah pertemuan resmi yang dipimpin oleh Komandan dan diikuti seluruh anggota
Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta dalam rangka penjelasan dan evaluasi
kegiatan.
BAB XI
KEPENGURUSAN
Pasal 27
Kepengurusan Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta sedikitnya terdiri atas,yaitu :
1. Komandan (Dan)
2. Wakil komandan (Wadan)
3. Kepala Seksi (Kasi)
4. Kepala Bidang (Kabid)
Pasal 28
1. Pimpinan terpilih membentuk staf pengurus.
2. Staf pengurus yang terbentuk terdiri dari Kepala Seksi, dan Kepala Bidang.

Pasal 29
Tugas dan tanggung jawab pimpinan:

Komandan
1. Membuat keputusan umum.
2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas KSR PMI Unit III UPN
“Veteran” Yogyakarta baik ke dalam maupun ke luar.
Wakil komandan (Wadan)
1.

Mengkoordinir pelaksanaan tugas pengurus

2.

Meneruskan instruksi Komandan kepada staf pengurus

3.

Menggantikan tugas-tugas Komandan apabila Komandan berhalangan
Pasal 30

Tugas dan tanggung jawab staf pengurus:
1. Kepala Seksi
a. Memberikan masukan berupa informasi atau laporan berdasarkan situasi dan kondisi serta
pertimbangan yang ada kepada Komandan.
b. Berkoordinasi menyiapkan rencana detail atas dasar kebijaksanaan Komandan.
c. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan Komandan kepada stafnya.
d. Mengawasi pelaksanaan instruksi komandan.
e. Secara bersama-sama berkoordinasi dan mengawasi kegiatan staf dibawahnya.
f.

Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik di masing-masing jajaran
seksi

g. Bertanggung jawab atas tugas stafnya.
h. Bertanggung jawab kepada Komandan.
2. Kepala Bidang
a. Melaksanakan tugas-tugas seksi sesuai bidangnya.
b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan organisasi secara langsung sesuai bidangnya.
c. Memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas-tugas bidang dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan organisasi kepada kepala seksi.
d. Selalu mengadakan koordinasi antar bidang untuk melaksanakan tugas di bawah pengawasan
Kepala Seksi.
e. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan organisasi dan pengurus kepada
anggota sesuai dengan bidangnya.
f.

Bertanggung jawab kepada Kepala Seksinya.
Pasal 31

Apabila Komandan tidak ada ditempat dan Wakil Komandan berhalangan maka Wakil Komandan
harus menunjuk salah satu Kepala Seksi untuk mewakili.
BAB XII
PERBENDAHARAAN
Pasal 32

1. Perbendaharaan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah seluruh harta
kekayaan yang berupa barang inventaris serta surat-surat berharga termasuk uang milik Korps
Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
2. Pengadaan perlengkapan pendukung aktivitas diperoleh dari:
a. UPN "Veteran" Yogyakarta
b. PMI Cabang Kota Yogyakarta
c. Donatur yang tidak mengikat
d.

Iuran dari anggota

3. Sumber dana berasal dari:
a. UPN "Veteran" Yogyakarta
b. Palang Merah Indonesia
c. Iuran Anggota
d. Donatur yang tidak mengikat
e. Usaha – usaha positif
BAB XIII
PENERTIBAN
Pasal 33
1. Komandan dapat memberhentikan pengurus apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta
ketentuan–ketentuan yang berlaku dan dapat mengangkat pengurus pengganti, setelah
memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada.
2. Komandan dapat memberhentikan anggota apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta
ketentuan-ketentuan yang berlaku setelah memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada.
3. Pengurus dan anggota yang diberhentikan diberi hak untuk mempertanggungjawabkan pada
Musyawarah Luar Biasa atau rapat yang diadakan.

BAB XIV
PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 34
1. Organisasi dan Tata Kerja hanya dapat diubah oleh Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar
Biasa.
2. Keputusan perubahan Organisasi dan Tata Kerja adalah sah apabila disetujui dalam sidang
sedikitnya 2/3 dari jumlah suara yang sah.

BAB XV
PENUTUP
Pasal 35

1. Hal-hal yang belum diatur oleh Organisasi dan Tata Kerja ini akan diatur dalam ketentuan
tersendiri yang tidak bertentangan dengan Organisasi dan Tata Kerja.
2. Organisasi dan Tata Kerja ini berlaku terhitung mulai saat disahkan dan ditetapkan.

Dibuat di : Yogyakarta
Tanggal : 17 Juni 2014
KETUA KOMISI A

DANANG HARIMUKTI T.W
NIA: 03 2013 0049

KETENTUAN – KETENTUAN
KORPS SUKARELA PMI UNIT III UPN "VETERAN" YOGYAKARTA
PERIODE 2014 – 2015
I.

PENDAHULUAN
Organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat baik dibidang keorganisasian maupun operasional disegala
bidang. Perkembangan yang ada juga tidak lepas dari beberapa permasalahan sehingga diperlukan
penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan
kejelasan tentang pola kerja sistem birokrasi, rentang kontrol, antisipasi serta perencanaan struktur
organisasi yang sederhana dengan mobilitas yang tinggi. Naskah ketentuan – ketentuan ini
merupakan penjabaran lebih terinci dari Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela PMI Unit III
UPN “Veteran” Yogyakarta dengan maksud supaya pengurus dapat lebih jelas dari apa yang
dimaksud dalam Organisasi dan Tata Kerja tersebut.

II. LANDASAN
1. Surat Keputusan Istimewa Musyawarah Anggota XXVIII Nomor: 005/SKEP/IST/VI.2013
tentang pembentukan komisi – komisi.
2. Laporan pertanggungjawaban Komandan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran"
Yogyakarta periode 2013 – 2014.
III. TUJUAN
1. Menyempurnakan dan memperbaharui tata organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN
"Veteran" Yogyakarta sesuai dengan perkembangan keadaan organisasi.
2. Membakukan pemecahan permasalahan yang ada dalam tubuh organisasi guna lancarnya tugas
kepengurusan yang akan datang.
3. Sebagai dasar penentu kebijakan organisasi.
IV. KETENTUAN – KETENTUAN
1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengurus.
2. Ketentuan tentang Pakaian Seragam Unit III.
3. Ketentuan tentang Pemakaian dan Penggunaan Lambang dan Atribut Unit.
4. Ketentuan tentang Struktur dan Jalur Organisasi.
5. Prosedur Tetap Satuan Pelaksana Tugas Piket.
6. Ketentuan tentang Calon Anggota.
1. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGURUS
1.1. Struktur

Organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta

(terlampir)

1.2. Tata Kerja Pengurus
1.2.1. Kepala Seksi Operasi
a.

Membuat gambaran atas kebijakan komandan yang meliputi:
-

Perencanaan operasional kegiatan pelayanan.

-

Perencanaan operasional kegiatan pembinaan organisasi.

-

Perencanaan operasional kegiatan pembinaan gugus satuan tugas.

-

Perencanaan pendidikan dan pelatihan calon anggota dan anggota.

b.

Dalam pembuatan perencanaan menyangkut didalamnya Organisasi dan Tata Kerja.

c.

Mengadakan pengawasan, pelaksanaan terhadap rencana operasional, pendidikan
dan pelatihan dan mengevaluasinya serta hasilnya diserahkan kepada Komandan untuk
diolah lebih lanjut.

d.

Bertanggung jawab atas kegiatan dan tugas operasional, pendidikan dan pelatihan
kepada Komandan

e.

Bertanggung jawab atas tugas pengorganisasian, pelayanan dan gugus satuan tugas.

f.

Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik operasi.

1.2.1.1. Kepala Bidang Operasi
a.

Bertanggung jawab atas pengelolaan tugas-tugas operasional berupa:
 Pelayanan Donor darah dan penjagaan Pertolongan Pertama.
 Piket Posko.
 Bantuan bencana alam.
 Pengendalian terhadap kedisiplinan dan tata sikap anggota.

b.

Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Personalia dalam pendistribusian personil
dan bidang lain yang terkait untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasional.

c.

Bertanggung

jawab

atas

penyelenggaraan

sistem

komunikasi

dan

pemeliharaannya.
d.

Bertanggung jawab terhadap inventarisasi barang dan administrasi Seksi
Operasi.

1.2.1.2. Wakil Kepala Bidang Operasi
a.

Membantu Kepala Bidang Operasi dalam melaksanakan tugasnya

b.

Bertanggung

jawab

atas

penyelenggaraan

sistem

komunikasi

dan

pemeliharaannya.
c.

Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi Seksi Operasi.

1.2.1.3. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
a. Bertanggung jawab atas seluruh program Pelatihan dan Peningkatan Kualitas anggota
b. Mengawasi, mengadakan analisa dan evaluasi atas suatu kegiatan program dan
melaporkan kepada komandan.

c. Bertanggung jawab atas tugas stafnya yaitu bidang pendidikan dan pelatihan.
d. Bekerja sama atas inventarisasi barang dan administrasi.

1.2.1.4. Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan
a.

Membantu tugas-tugas kepala bidang pendidikan dan latihan dalam pelaksanaan
program diklat.

b.

Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan Administrasi Bidang
Pendidikan dan Latihan.

1.2.2. Kepala Seksi Administrasi dan Hubungan Masyarakat
a. Perencanaan pelayanan administrasi meliputi :
 Pembuatan surat – surat yaitu : SPRINT, surat keluar, surat tugas, surat jalan, surat
keterangan Nota Dinas, surat panggilan, dan SKEP.
 Pengadaan blangko – blangko, yaitu :daftar inventaris administrasi dan blangko
disposisi surat.
 Penataan , pengarsipan dan pengagendaan surat.
b. Membuat perencanaan kehumasan atas kebijaksanaan komandan yang meliputi
informasi organisasi baik keluar maupun kedalam.
c. Memberi penjelasan a.n. Komandan kepada anggota dan pihak yang berkompeten atas
hal : rapat, kunjungan dan hasil kegiatan program kerja.
d. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan tugas adminisrtasi, serta informasi
Organisasi baik keluar maupun kedalam.
e. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan adminisrtasi, serta informasi

Organisasi baik keluar maupun kedalam
f. Bertanggungjawab atas publikasi dan informasi organisasi baik keluar maupu kedalam
g. Mengawasi, mengevaluasi hasil kerja kehumasan kepada komandan apb. Wakil
komandan
1.2.2.1.1.

Kepala Bidang Administrasi Umum

a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas administrasi yang berupa:
- Pembuatan surat keluar.
- Pembuatan surat tugas dan surat jalan.
- Pembuatan surat edaran.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan administrasi organisasi.
c. Bertanggung jawab atas herregistrasi anggota.
d. Bertanggung jawab atas pengagendaan administrasi organisasi,pelaksanaan administrasi
organisasi dan pengelolaan dokumen-dokumen administrasi organisasi
e. Bertanggung jawab atas kelancaran rapat-rapat organisasi.

f. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang-barang Administrasi
g. Bertanggung jawab terhadap pemantauan administrasi kepanitiaan dan atau staf
pelaksana.

1.2.2.2. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan publikasi dan organisasi baik keluar maupun
kedalam
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian surat-surat organisasi
c. Bertanggung jawab atas pendokumentasian kegiatan organisasi baik media elektronik
maupun media cetak diluar kepanitiaan.
d. Mengarahkan teknis pelaksanaan dokumentasi dan dekorasi dalam kegiatan kepanitiaan
maupun staf panitia sesuai dengan prosedur.
e. Bertanggung Jawab atas Pengelolaan dokumen – dokumen organisasi baik yang visual
maupun non visual.
f. Bertanggung jawab atas informasi dari luar.
1.2.3. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan
a.

Menganalisa aplikasi atas kebijaksanaan hasil kerja Seksi secara terus - menerus
selama satu periode.

b.

Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep di kegiatan sesuai dengan
kondisi.

c.

Mengajukan hasil penelitian:
- Aktifitas operasi dan anggota.
- Study banding dengan organisasi lain.
- Meningkatkan motivasi dan kemampuan anggota.
- Meninjau kepemimpinan dalam rangka regenerasi.

d. Mengadakan penelitian dan pengembanagan atas jalannya keorganisasian sebagai
bahan untuk periode berikutnya.
e. Mengadakan pengawasan dan analisa terhadap hasil kerja selama satu periode
kepada Komandan dan a.p.b. Wakil Komandan.
1.2.3.1. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan
a.

Secara terus – menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan
informasi kepada Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan.

b.

Membantu

Kepala

Seksi Penelitian

dan Pengembangan

dalam

menjalankan tugas – tugasnya.
c.

Mengadakan analisa aplikasi atas kebijakansanaan hasil kerja seksi
secara terus menerus selama 1 periode.

d.

Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep kegiatan dan atau
program sesuai situasi dan kondisi.

e.

Mengajukan hasil penelitian meliputi :


Aktifitas organisasi dan anggota



Studi banding dengan organisasi lain kerjasama dengan seksi
Hubungan Masyarakat



Tingkat motivasi dan kemampuan anggota



Tinjauan kepemimpinan dalam rangka regenerasi

f.

Mengadakan penelitian dan pengembangan atas jalannya keorganisasian
sebagai bahan periode berikutnya.

g. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan anggota.
h. Secara terus menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan informasi yang
menyangkut organisasi kepada kepala seksi personalia
i. Mengadakan kegiatan dalam hal mencakup pengembangan anggota.
1.2.4. Kepala Seksi Keuangan dan Logistik
a. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi :
- Kebutuhan kesekretariatan dan kegiatan organisasi
- Kebutuhan kesejahteraan organisasi
- Pencarian dana
b. Bertanggungjawab atas bidang keuangan yaitu :
- Pembukuan keuangan organisasi
- Pendistribusian keuangan
- Mengkoordinir keuangan pada kebutuhan lain
c. Membuat perencanaan logistik dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan organisasi
d. Bertanggungjawab atas hasil investigasi logistik yang meliputi :
- Kesekretariatan dan alat operasional
- Obat-obatan dan perlengkapan organisasi
e. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pengunaan keuangan keuangan dan logistik
kepada komandan apb. Wakil komandan
1.2.4.1. Kepala Bidang Keuangan dan Logistik
a. Bertanggungjawab atas keuangan harian
b. Bertanggung jawab atas iuran anggota.
c. Bertanggung jawab atas inventarisasi logistik dan keuangan di masing-masing jajaran
seksi.
d. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi:
- Kebutuhan kesekretaraiatan dan kegiatan organisasi
- Kebutuhan kesejahteraan organisasi
- Pencarian dana
e. Bertanggung jawab atas bidang keuangan yaitu:
- Pembukuan keuangan organisasi
- Pendistribusian keuangan
- Mengkoordinir keuangan pada kebutuhan yang lain

f. Bertangungjawab dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
organisasi
g. Bertanggung jawab atas hasil inventarisasi logistik yang meliputi :
- Kesekretariatan dan alat operasional
- Obat-Obatan dan perlengkapan organisasi
1.2.5. Kepala Seksi Personalia
a. Membuat perencanaan kepersonaliaan yang meliputi:
- Pengelolaan personil.
- Pembinaan personil.
b. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas-tugas Personalia kepada
Komandan apb. Wakil Komandan.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program pembinaan anggota.
d. Bertanggungjawab atas penerimaan anggota baru
e. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan calon anggota dan anggota
1.2.5.1. Kepala Bidang Personalia
a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas personalia yang meliputi:
- Pendistribusian personil.
- Penerimaan calon anggota.
b. Bekerja sama dangan Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan dalam peningkatan
kemampuan anggota.
c. Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Operasi dalam pendistribusian personil.
d. Bertanggung jawab atas tugas-tugas pendataan yang berupa:
-

Pendataan pasien.

-

Pendataan anggota istimewa

-

Pendataan keaktifan dan kualifikasi anggota

e. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi seksi Personalia.
f. Merencanakan, mengembangkan suatu konsep kegiatan Pendidikan dan Latihan.
1. KETENTUAN TENTANG PAKAIAN SERAGAM UNIT III
2.1.

Pakaian Seragam Harian I (PSH I)
2.1.1. PSH I berwarna biru tua untuk celana dan rok, serta warna putih untuk kemeja.
2.1.2. PSH I terdiri atas:
1.Tutup kepala pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
2.Baju untuk pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
3.Celana untuk pria:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
4.Rok untuk wanita:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
5.Sepatu:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
6.Ikat pinggang :
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
7.Pita nama:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
8.Pita nama unit:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
9.Badge unit:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
10.

Pita nama lokasi:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta

11.

Badge Lokasi
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta

12.

Atribut PMI:
Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi
tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.

13.

Tanda Tingkatan:
Dibuat dari kain berwarna merah, berbentuk segitiga sama kaki dengan
tingkatan A (untuk KSR Tingkat Dasar) atau B (untuk KSR Tingkat Lanjutan)
warna hitam disablon atau dibordir.

14.

Tali keur:
- Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan.
- Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
- Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
- Dikenakan dibahu sebelah kanan.

15.

Tanda Jabatan:
Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit
hanya dipakai oleh Komandan.

2.1.3.

PSH I digunakan di luar lingkungan UPN pada waktu:
- Upacara
- Rapat
- Bekerja di kantor
- Menghadiri undangan
- Waktu belajar dan mengajar
- Keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.2. Pakaian Seragam Harian II (PSH II)
2.2.1.

PSH II berwarna biru tua untuk celana dan rok serta warna biru muda untuk
kemeja.

2.2.2.

PSH II terdiri atas:
1. Tutup kepala pria dan wanita:
Topi pet warna biru tua dengan lambang KSR PMI Unit III di depan dan tulisan
KSR PMI Unit III di samping kiri.
2. Baju untuk pria dan wanita:
Kemeja lengan panjang warna biru memakai lep pundak dengan model terlampir.
3. Celana untuk pria:
Celana panjang model biasa warna biru tua, tidak berploi, bersaku samping miring
dan saku belakang satu buah tertutup dan berkancing.
4. Rok untuk wanita:
Rok warna biru dengan panjang 5–10 cm dibawah lutut, bersaku dalam, longgar
jahitan samping, model span, bawah longgar, dengan belahan tertutup.
5. Sepatu:
Untuk pria sepatu rendah warna hitam (bukan kets) dan untuk wanita sepatu
dengan tumit maksimal setinggi 3 cm warna hitam.
6. Ikat pinggang:
Warna hitam dengan mata sabuk lambang KSR PMI Unit III dan/atau atas
kebijakan komandan
7. Pita nama:
Dari kain dengan dasar berwarna putih dan tulisan berwarna hitam serta dijahit
diatas saku sebelah kanan, dengan bingkai warna hitam.
8. Pita nama unit:
Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan tulisan KSR PMI
UPN berwarna hitam dijahit 2 cm dibawah jahitan lengan kanan dan 2 cm diatas
badge unit.
9. Badge unit:
Gambar badge sesuai dengan lambang KSR PMI Unit III yang dijahit 2 cm di
bawah pita nama unit.
10. Pita nama lokasi:
Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan bertulisan Unit
Kegiatan Mahasiswa berwarna hitam dijahit 2 cm diatas badge lokasi.
11. Badge lokasi
Gambar badge sesuai dengan lambang UPN “Veteran” Yogyakarta yang dijahit 2
cm di bawah pita nama lokasi

12. Atribut PMI:

Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi
tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.
13. Tali keur:
 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan
 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia,
Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator
Pelaksana dalam suatu kegiatan.
 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
 Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
 Dikenakan dibahu sebelah kanan.
14. Tanda Jabatan:
Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit
hanya dipakai oleh Komandan.
2.2.3. PSH II digunakan di dalam lingkungan UPN pada waktu:
- Upacara
- Rapat
- Bekerja di kantor
- Menghadiri undangan
- Waktu belajar dan mengajar
-

Dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.3. Pakaian Seragam Lapangan I (PSL I)
2.3.1. PSL I berwarna biru tua untuk celana dan biru muda untuk kemeja.
2.3.2. PSL I terdiri dari:
1.Tutup kepala untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSH II
2.Baju untuk pria dan wanita:
Kemeja lengan panjang warna putih memakai lep pundak dengan model terlampir,
lengan digulung sampai diatas siku.
3.Celana untuk pria dan wanita:
Celana panjang model lapangan warna biru tua dengan model terlampir.
4.Sepatu:
Untuk pria sepatu jungle warna hitam dan untuk wanita sepatu kets dan/atau
jungle warna hitam.
5.Ikat pinggang:

Kopel rim kecil warna hitam dan/atau atas kebijakan Komandan
6.Tali keur:
 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan
 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia,
Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator
Pelaksana dalam suatu kegiatan.
 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
 Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
 Dikenakan dibahu sebelah kanan.
7.Tanda jabatan:
Sama dengan PSH I …
PSL I digunakan pada waktu sedang menjalankan tugas yang bersifat khusus,
misalnya

:

penjagaan

intern

UPN,

latihan

bersama

dengan

unit/organisasi/instansi lain di luar PMI atau keadaan lain apabila pimpinan
menganggap perlu dan wajib untuk Kepala Seksi Operasi dan Kepala Bidang
Operasi dalam setiap kegiatan.
2.4. Pakaian Seragam Lapangan II (PSL II)
2.4.1. PSL II berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru untuk kaos.
2.4.2. PSL II terdiri dari:
1.Tutup kepala untuk pria dan wanita.
Sama dengan PSH II
2.Baju untuk pria dan wanita:


Kaos lengan panjang berwarna biru, berkaret dan berkerah warna hitam,
tanpa saku serta model leher tanpa kancing, memiliki pelindung pada bahu
dan siku.



Di dada sebelah kiri tertera lambang KSR PMI Unit III dan tulisan KSR PMI
Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berwarna putih



Di punggung tertera tulisan KORPS SUKARELA yang dapat dilihat dari jauh
berwarna putih



Di lengan kiri terdapat lambang UPN “Veteran” Yogyakarta



Di lengan kanan terdapat bendera Indonesia

3.Celana untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSL I.
4.Sepatu:
Sama dengan PSL I.
5.Ikat pinggang:

Sama dengan PSL I.
2.4.3. PSL II digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dan pada keadaan lain
apabila pimpinan menganggap perlu.
2.5. Pakaian Seragam Lapangan III ( PSL III )
2.5.1. PSL III berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru muda untuk kaos.
2.5.2. PSL III terdiri dari:
1.

Tutup kepala pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta

2.

Baju untuk pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta

3.

Celana untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSL I

4.

Sepatu:
Sama dengan PSL I

5.

Ikat pinggang :
Sama dengan PSL I

2.5.3. PSL III digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dari PMI.
2.6. Pakaian Seragam Muslim
2.6.1. Pakaian Seragam Muslim Harian I:
1.Baju lengan panjang berwarna putih seperti model terlampir dengan panjang 5 cm
diatas lutut.
2.Jilbab berwarna putih dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah ada.
3.Rok berwarna biru tua seperti model terlampir dengan panjang sampai mata kaki.
4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.
2.6.2. Pakaian Seragam Muslim Harian II:
1.Baju lengan panjang berwarna biru seperti model terlampir dengan panjang 5 cm
diatas lutut.
2.Jilbab berwarna biru tua dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah
ada.
3.Rok sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian I.
4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.
2.6.3. Pakaian Seragam Muslim Lapangan I:
1. Baju sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II.
2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II.
3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.
2.6.4. Pakaian Seragam Muslim Lapangan II:
1. Kaos lengan panjang berwarna biru seperti model terlampir dan ketentuan lain sama
dengan PSL II.

2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Lapangan I.
3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.
2.7. Rompi Lapangan
2.7.1. Rompi lapangan berwarna biru tua, tanpa kerah, memakai resleting, lep pundak,
bersaku 4, di dada kiri tertera lambang dan logo UPN “Veteran” Yogyakarta berwarna
hitam, dan di dada kanan tertera tulisan UKM KSR berwarna hitam, serta di
punggung tertera lambang dan tulisan KSR PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta
dengan warna merah yang dapat dilihat dari jauh. Dengan model terlampir.
2.7.2. Rompi lapangan digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas yang bersifat
insidentil, atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

3.

KETENTUAN TENTANG PEMAKAIAN & PENGGUNAAN LAMBANG UNIT
3.1. Pemakaian
Sebagai lambang dan identitas Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta.
3.2. Lambang digunakan untuk:
1. Keperluan Anggota.
2. Surat menyurat.
3. Acara seremonial.
4. Harta benda Unit.
5. Seragam/atribut.
6. Cindera mata/penghargaan.
3.3. Diluar penggunaan tersebut diatas tidak diperkenankan.

4. KETENTUAN TENTANG STRUKTUR DAN JALUR ORGANISASI
4.1. Surat Perintah (SPRINT)
SPRINT adalah surat dari Komandan untuk memerintahkan tentang penugasan dan
diberikan kepada yang termaktub di dalamnya serta masa berlakunya sejak tanggal
ditetapkannya hingga kegiatan tersebut berakhir.
4.1.1. SPRINT Operasional:
1. Diberikan kepada Koordinator.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Koordinator dan memberikan perintah kepada
Koordinator untuk mengkoordinir anggota dalam penugasan.
3. Setelah penugasan selesai selambat-lambatnya satu bulan, Koordinator
memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan apb.
Kepala Seksi Operasi.
4.1.2. SPRINT Staf Pelaksana:
1. Diberikan kepada Ketua Pelaksana.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Pelaksana dan memberikan perintah kepada
Ketua Pelaksana untuk mengkoordinir Staf Pelaksana yang termaktub dalam
lampiran.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis selambat-lambatnya
satu bulan setelah kegiatan selesai kepada Komandan apb. Staf Kasi yang
terkait/bersangkutan.
4.1.3.

SPRINT Panitia:

1. Diberikan kepada Ketua Panitia.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Panitia dan memberikan perintah kepada Ketua
Panitia untuk mengkoordinir Staf Panitia yang termaktub dalam lampiran.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan
selambat – lambatnya satu bulan setelah selesai kegiatan.
4.2. Surat Keputusan (SKEP)

SKEP adalah surat yang diberikan untuk:
1. Memutuskan suatu hal baru, berdasarkan kebijaksanaan organisasi.
2. Masa berlaku SKEP sepanjang waktu yang telah ditentukan atau dengan telah
dikeluarkannya SKEP baru yang berhubungan.
4.3. Surat Tugas (ST)
4.3.1. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Komandan untuk penugasan kepada pengurus
dan anggota baik yang bersifat pendidikan maupun operasional.
4.3.2. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Koordinator Pelaksana berdasarkan SPRINT
Komandan
4.4. Prosedur Tetap (PROTAP)
Kepanitiaan
KOMANDAN
STEERING COMMITE
KETUA PANITIA

SEKSI
SEKSI

SEKSI

SEKSI

SEKSI

Keterangan:
1. Konsep proposal dibuat oleh Panitia yang bersangkutan berdasarkan
kebijaksanaan organisasi dengan memperhatikan saran dari Steering Commite.
2. Pelaksanaan

kegiatan

dibuat

dan

disusun

oleh

Panitia

berdasarkan

saran/pertimbangan Steering Committe.
Staf Pelaksana
KOMANDAN
STEERING COMMITE
KETUA
PELAKSANA

SEKSI

SEKSI

SEKSI

SEKSI

Keterangan:
1. Konsep

proposal

dibuat

dan

disusun

oleh

staf

pengurus

dengan

mengikutsertakan Ketua Pelaksana.
2. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan konsep kegiatan.
3. Ketua pelaksana dalam kondisi khusus/situasi tertentu dapat mengambil
kebijaksanaan operasional dengan tetap berdasarkan konsep kegiatan.

Koordinator Pelaksana
KOMANDAN
STEERING COMMITE
KOORDINATOR
PELAKSANA

ANGGOTA

Keterangan:
Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan
dengan pertimbangan Staf Pengurus.
KOMANDAN
STEERING COMMITE
KOORDINATOR
PELAKSANA

STAF PELAKSANA
ANGGOTA

Keterangan:
1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan
dengan pertimbangan Staf Pengurus dibantu Staf Pelaksana.
2. Koordinator Pelaksana dengan Staf Pelaksana merupakan jalur Komando, tetapi
Staf tidak berhak memberikan komando kepada anggota.
Steering Commite
1. Steering Commite terdiri atas ketua merangkap anggota dan beberapa anggota.
2. Dibentuk dan tercantum dalam Surat Perintah.
3. Jika tidak tercantum dalam Sprint, Steering Commite adalah staf pengurus.
5.

PROSEDUR TETAP SATUAN PELAKSANA TUGAS PIKET
5.1. Pendahuluan
Untuk menjaga kelangsungan tatanan administrasi diperlukan tenaga serta sistem yang
tetap, sehingga terjangkau oleh setiap orang.
Sesuai dengan maksud dan tujuan administrasi yang teratur dan terarah dan saling
berhubungan, maka diperlukan suatu prosedur dalam menjalankan administrasi.
5.2. Tata Kerja Satuan Pelaksana Piket Posko
Satuan Pelaksana

a.

Satuan Pelaksana terdiri atas regu-regu yang mempunyai tugas operasional dan staf
pengurus dengan tugas administrasi.

b.

Satuan Pelaksana dalam menjalankan administrasi tidak berdasarkan fungsi tugas
operasional, tetapi berdasarkan tata laksana administrasi yang berlaku dalam
kesekretariatan.

c.

Satuan Pelaksana ini diketuai oleh seorang Koordinator
membawahi satuan piket operasi dan

administrasi

Pelaksana
selanjutnya

yang

bertanggung

jawab kepada Komandan apb. Kepala Bidang Operasi.
5.2.2

Tugas Satuan Pelaksana Piket Posko

5.2.2.1 Operasional
1) Penyiapan sarana Pertolongan Pertama operasional.
a. Periksa keadaan kotak obat dan dragbar (isi laporan

keadaan

padalembar yang tersedia).
b. Periksa keadaan obat-obatan dan kelengkapan lainnya (isi laporan
keadaan pada lembar yang tersedia).
c. Jika semua dalam keadaan siap berikan pada label
bahwa sarana Pertolongan Pertama dalam

kotak obat

keadaan siap.

d. Jika terdapat kekurangan segera laporkan kepada Kordinator
Pelaksana.
e. Formulir laporan disesuaikan dengan administrasi lapangan.
f. Formulir diserahkan kepada Koordinator Pelaksana Penjagaan.
2) Pelayanan Donor Darah
a. Catat data pemohon pada formulir yang tersedia.
b. Catat data penderita pada formulir yang tersedia.
c. Cek daftar donatur yang diperkirakan bisa (jika tidak ada berikan
jawaban dengan segera).
d. Catat nama donatur pada lembar yang tersedia.
e. Hubungi nama-nama yang bersangkutan.
3) Kesiapsiagaan terhadap musibah bencana.
a. Catat data pelapor bila berdasarkan laporan.
b. Catat isi berita.
c. Catat sarana komunikasi yang dipakai.
d. Catat nama instansi yang bersangkutan.
e. Segera laporkan kepada Komandan.
5.2.2.2 Kesekretariatan
1) Surat menyurat.
a. Surat yang bersifat terbuka (termasuk surat beramplop tidak dilem)
harus dibuka dan diklasifikasikan maksud isi surat.
b. Klasifikasi surat terdiri dari:

 Perlunya keputusan Komandan (peminjaman alat, bantuan
personil dan lain-lain) dilampirkan lembar disposisi.
 Biasa (undangan, pemberitahuan dan lain-lain) tak perlu
dilampirkan lembar disposisi.
 Penting, segera, rahasia dilampirkan lembar disposisi.
c. Surat yang sudah diklasifikasikan dicap dengan cap agenda surat.
d. Surat yang tertutup segera diserahkan kepada Komandan
e. Pengiriman surat dinas dengan membawa buku ekspedisi.
f. Tidak dibenarkan pengiriman berita lisan kecuali berita kecelakaan
dan berita meninggal dunia.
2) Inventarisasi
a. Inventarisasi adalah pertanggungjawaban atas barang-barang Posko
yang dipakai selama kegiatan Piket Posko.
b. Pemakaian dan prosedur peminjaman barang sesuai dengan
kebijaksanaan pengurus.
5.3 Pelaksanaan Piket Posko
5.3.1. Tujuan:
a. Menjaga kelancaran kegiatan administrasi operasional organisasi.
b. Meningkatkan dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
c. Memberikan pelayanan Pertolongan Pertama dan donor darah

kepada

masyarakat yang membutuh-kan.
5.3.2 Tanggung jawab satuan pelaksana dalam piket:
a. Bertanggung jawab atas suatu kejadian pada hari itu.
b. Bertanggung jawab atas operasional dan adminintrasi organisasi pada hari itu.
5.3.3

Teknis pelaksanaan Piket Posko diatur oleh Seksi Operasi.

6. KETENTUAN CALON ANGGOTA
6.1. Bagi calon anggota yang tidak memenuhi ketentuan tetapi yang bersangkutan sudah lulus
test unit dan persyaratan lainnya dapat langsung dikirim ke Diklat KSR, dengan catatan
tidak melebihi waktu satu periode kepengurusan sesuai dengan kebijakan pengurus.
6.2. Bagi calon anggota yang belum lulus Diklat dapat mengikuti Diklat kembali dengan tidak
melalui test unit dan persyaratan lain yang selanjutnya mengikuti ketentuan dengan
mendaftarkan diri ke unit pada periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat
pernyataan yang dibuat.
6.3. Bagi calon anggota yang pada saat sebelum pelaksanaan pelantikan KSR ternyata
mendapat sanksi akademis langsung dinyatakan gugur.

6.4. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota dapat menjadi anggota
dengan melalui pendaftaran pada tahap pelatihan sampai dengan pelantikan selama satu
periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat pernyataan yang dibuat.
6.5. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota yang telah
mendaftarkan diri dan karena suatu hal tidak dapat dipertanggungjawabkan, selanjutnya
dinyatakan gugur sebagai calon anggota (mendaftar ulang dari awal/Penerimaan Anggota
Baru ).
V. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.
1. Dalam menjalankan program kerja pengurus dapat membentuk panitia atau staf pelaksana,
pembentukan tersebut disesuaikan dengan jenis program kerja tahunan, dengan pertimbangan
dalam pembentukan staf pelaksana berdasarkan pola pembinaan.
2. Pertanggungjawaban panitia dan staf pelaksana langsung ke Komandan Korps Sukarela PMI
Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.
VI. PENUTUP
Ketentuan-ketentuan ini dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program-program yang
ditetapkan bagi pengurus periode selanjutnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Tanggal : 17 Juni 2014
KETUA KOMISI A

DANANG HARIMUKTI TW
NIA: 03 2013 0471

STRUKTUR ORGANISASI
KSR PMI UNIT III UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
PERIODE 2014 – 2015
Rektor
UPN “Veteran” Yogyakarta

Ketua PMI DIY

Wakil Rektor I
UPN “Veteran” Yogyakarta

Ketua PMI Cabang Kota
Yogyakarta
Pendamping KSR PMI Unit III
UPN “Veteran” Yogyakarta

Komandan
Wk. Komandan

DPP

Kepala Seksi
Administrsi dan
Hubungan Masyarakat

Kepala Seksi
Operasi

Kepala dan
Wk. Ka.
Bidang
Operasi

Kepala dan
Wk. Ka.
Bidang Diklat

Kepala Bidang
Minu

Kepala Bidang
Humas

Kepala Seksi
Penelitian dan
Pengembangan

Kepala Seksi
Keuangan & Logistik

Kepala Seksi
Personalia

Kepala Bidang
Litbang

Kepala Bidang
Anlog

Kepala Bidang
Pers

ANGGOTA

KEPALA BIDANG
DIKLAT