Modul 1 sella fix docx

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan yang mempunyai proses pembuatan produk yang rumit terkadang
pimpinan perusahaan sulit mengetahui proses yang berlangsung pada perusahaan
baik dalam skala kecil maupun secara keseluruhan. Umumnya semua perbaikan
yang dilakukan ditunjukkan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.
Peta kerja menjadi alat yang baik dipakai untuk menganalisa suatu operasi kerja
dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada.

Pembuatan produk pasti membutuhkan peta yang baik dan berurutan agar operator
yang membuat produk tersebut mudah membacanya. Kemampuan membuat peta
kerja ini salah satu yang harus dimiliki oleh seorang sarjana Teknik Industri agar
mampu menganalisis pembuatan suatu produk lebih dalam. Peta-peta tersebut
meliputi Operation Process Chart, Assembly Process Chart, Flow Diagram, Flow
Process Chart, Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri, Peta Regu Kerja.

Praktikum modul I ini membahas tentang peta kerja dalam produk pembuatan
Tamiya. Praktikan diharapkan mampu merakit, mengemas, mendalami seluruh
proses manufaktur hingga membuat pemetaannya agar informasi yang dikaji dapat

dipahami orang lain. Hasil akhir dari praktikum ini diharapkan mampu memahami
peta kerja secara keseluruhan.

1

UNIVERSITAS WIDYATAMA

PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum kali ini, praktikan diharapkan:
a. Melatih kemampuan dalam membuat peta-peta kerja suatu operasi atau
kegiatan yang spesifik.
b. Melatih kemampuan dalam mengamati detail rangkaian operasi yang
spesifik.
c. Melatih kemampuan menggunakan peta-peta kerja untuk mengidentifikasi
masalah yang ada.
d. Melatih kemam puan dalam menggunakan peta-peta kerja sebagai alat
analisis untuk perbaikan suatu stasiun kerja.
e. Melatih kemampuan untuk meneruskan informasi dari peta-peta kerja untuk

menentukan jumlah mesin yang diperlukan pada suatu rangkaian operasi.
a.

2

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara
luas dan sekaligus bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk
memperbaiki suatu metode kerja.Peta kerja dapat menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Peta kerja, dapat melihat semua langkah atau kejadian
yang dialami oleh suatu benda kerja mulai dari masuk ke pabrik (bentuk bahan
baku); dan semua langkah yang dialami benda kerja tersebut (transportasi, operasi
mesin, pemeriksaan, perakitan, dll) sampai akhirnya menjadi produk jadi.
Lambang peta-peta kerja yang digunakan saat ini dikembangkan oleh Gilberth.
Membuat suatu peta kerja awalnya diusulkan 40 lambang, kemudian
disederhanakan menjadi 4 lambang yaitu:
Tabel 2.1 Lambang Peta Kerja Gilberth
Deskripsi

Lambang
Operasi

Transportasi

Pemeriksaan

Penyimpanan/Menunggu
(Sumber : Modul Analisis Pengukuran Kerja)

Tahun 1947, American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat
standar lambang-lambang yang terdiri dari 6 macam lambang. Lambanglambang yang diusulkan merupakan hasil modifikasi dari lambang yang di
usulkan oleh Gilberth. Lambang-lambang tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Lambang Peta Kerja

3

Deskripsi
Operasi


Transportasi

Pemeriksaan

Menunggu

Penyimpanan

Aktivitas Gabungan
(Sumber : Modul APK Peta Kerja)

Lambang

a. Operasi (Operation)
Terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun
kimiawi. Mengambil atau menerima informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga merupakan operasi. Aktivitas administrasi
(perencanaan dan perhitungan) juga merupakan operasi. Contoh aktivitas
operasi: menyerut kayu dengan mesin serut, mengeraskan logam, merakit,
mengebor benda kerja, mengetik, dll.

b. Pemeriksaan (Inspection)
Terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik
kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap suatu
obyek dengan cara membandingkan obyek tersebut dengan suatu standar
tertentu. Contoh aktivitas pemeriksaan: mengukur dimensi benda, memeriksa
warna benda, menguji kualitas bahan dan produk, memeriksa jumlah bahan
baku dan produk yang dipesan, membaca skala pengukur temperatur.
c. Transportasi (Transportation)
Terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami
perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses operasi.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari proses operasi bukanlah
merupakan transportasi, contoh: keramik yang mengalami operasi pemanasan
sambil bergerak diatas ban berjalan. Contoh aktivitas transportasi: benda
kerja diangkut dari mesin bubut ke tempat mesin skrap untuk mengalami
operasi berikutnya atau saat objek atau bahan dipindahkan dari lantai bawah
kelantai atas dengan menggunakan elevator.
d. Menungu (Delay)
Terjadi apabila benda kerja, pekerjaan atau perlengkapan tidak mengalami
kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Suatu obyek atau
benda kerja atau bahan ditinggilakan untuk sementara tanpa pencatatan

sampai diperlukan kembali. Contoh aktivitas menunggu: obyek menunggu
untuk diproses atau diperiksa, peti barang menunggu untuk dibongkar, bahan

menunggu untuk didistribusikan ke tempat lain, pekerja menunggu elevator
sambil membawa obyek atau benda kerja.
e. Penyimpanan (Storage)
Terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu
prosedur perizinan tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah
dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.
Contoh aktivitas penyimpanan: dokumen-dokumen atau catatan-catatan
disimpan dalam berkas, bahan baku disimpan dalam gudang (receiving),
barang jadi disimpan di gudang (shipping).
f. Aktivitas Gabungan
Terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan
atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
A. MACAM-MACAM PETA KERJA
Pada dasarnya peta kerja dapat dibagi dalam 2 kelompok besar berdasarkan
kegiatannya, yaitu:
1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja

keseluruhan, apabila kegiatan kerja melibatkan sebagian besar atau semua
fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Yang
termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan adalah:
a) Peta Proses Operasi
b) Peta Aliran Proses
c) Peta Proses Kelompok Kerja
d) Diagram Aliran
2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja
setempat, apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang
biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.

Kelompok kegiatan kerja setempat:
a) Peta Pekerja dan Mesin
b) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
a. PETA PROSES OPERASI (OPERATION PROCESS CHART)
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
(operasi dan pemeriksaan) yang akan dialami bahan baku. Peta proses operasi
yang dicatat hanyalah kegiatan-kegoatan operasi dan pemeriksaan saja,
biasanya pada akhir proses terdapat penyimpanan (storage).
Kegunaan Peta Proses Operasi

1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggurannya.
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.
Prinsip Pembuatan Peta proses Operasi
a) Pada baris paling atas dinyatakan kepala “Peta Proses Operasi”. Diikuti
oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal
dipetakan, sebagia usulan atau sekarang, nomor peta.
b) Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
c) Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan
terjadinya pembuatan proses.
d) Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut sesuai dengan proses yang terjadi
e) Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan opersai.

f) Untuk memperoleh peta proses operasi yang baik, produk yang biasanya

paling banyak memerlukan operasi, harus dipetaka terlebih dahulu.
Dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.

b. PETA ALIRAN PROSES (Flow Process Chart)
Suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan,
transportasi, menunngu (delay) terjadi dan penyimpanan (storage) yang terjadi
selama satu proses. Peta Aliran Proses terdapat informasi-informasi yang
diperlukan untuk bahan analisis perbaikan sistem kerja. Informasi yang dapat
diperoleh adalah: waktu yang dibutuhkan dalam satu proses (jam) dan jarak
perpindahan dalam suatu proses (meter). transportasi, menunngu (delay)
terjadi dan penyimpanan (storage) yang terjadi selama satu proses. Peta Aliran
Proses terdapat informasi-informasi yang diperlukan untuk bahan analisis
perbaikan sistem kerja. Informasi yang dapat diperoleh adalah: waktu yang
dibutuhkan dalam satu proses (jam) dan jarak perpindahan dalam suatu proses
(meter).

Gambar 2.1 Operation Process Chart
(Sumber: Modul Analisi Pengukuran Kerja)

Perbedaan Peta Aliran Proses & Peta Proses Operasi

Tabel 2.3 Perbedaan Peta Aliran Proses & Peta Proses Operasi
Peta Aliran Proses
Memperlihatkan semua aktivitas dasar
Menganalisis setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap (apa,
dimana, kapan, siapa, dan bagaimana)

Peta Proses Operasi
Terbatas
pada

operasi

dan

pemeriksaan saja
Analisis (informasi) yang ditampilkan
kurang lengkap (apa dan bagaimana)

Digunakan untuk menganalisis salah Digunakan untuk menganalisis semua

satu komponen dari produk yang komponen dari produk yang dirakit
dirakit atau dibuat

atau dibuat

(Sumber : Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)

Macam-macam Peta Aliran Proses
Peta Aliran Proses pada umumnya terbagi dalam 2 tipe, yaitu:
a) Peta Aliran Proses tipe bahan; suatu peta yang menggambarkan kejadian
yang dialami bahan dalam suatu proses operasi.
b) Peta Aliran Proses tipe orang; suatu peta yang menggambarkan suatu proses
dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusianya. Peta ini merupakan gambar
simbolis san sistematis dari suatu metoda kerja yang dijalani oleh seseorang
atau sekelompok pekerja ketika pekerjaannya membutuhkan pergerakan dari
satu tempat ke tempat lain.

Kegunaan Peta Aliran Proses
1. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai
dari awal sampai akhir proses.
2. Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses
3. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau
dilakukan oleh orang selama proses berlangsung.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda
kerja.
Prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses
a) Pada bagian paling atas ditulis kepala peta dengan judul “Peta Proses
Operasi”, diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi lain seperti:
nomor atau nama komponen, nomor peta, peta orang atau bahan atau
sekarang atau usulan, tanggal pembuatan, nama pembuatan peta (dicatat
disebelah kanan atas kertas).
b) Disebelah kiri atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total
dan waktu total dari setiap kegiatan, dan total jarak perpindahan yang
dialami bahan atau orang selama proses berlangsung.
c) Dibagian badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang dan
informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani, waktu yang
dibutuhkan. Juga ditambahkan dengan kolom analisa, catatan dan tindakan
yang diambil berdasarkan analisa tersebut.
Cara Analisa Peta Aliran Proses
Cara yang cukup efektif digunakan untuk menganalisis Peta Aliran Proses adalah
dengan menggunakan “Dot and Check Techinique” sebagai berikut:

Tabel 2.1 Cara Analisa Peta Aliran Proses
No Pertanyaan

Berikutnya

1.

Apa tujuannya?

Mengapa?

2.

Dikerjakan dimana?

Mengapa?

3.

Dikerjakan kapan?

Mengapa?

4.

Siapa yang mengerjakan?

Mengapa?

5.

Bagaimana
mengerjakannya?

Mengapa?

Tindakan

yang

Mungkin

dilakukan
Menghilangkan aktivitas yang
tidak perlu
Menggabungkan atau merubah
tempat kerja
Menggabungkan atau merubah
waktu atau urutan proses
Menggabungkan atau merubah
orang
Menyederhanakan

atau

memperbaiki metoda

(Sumber : Modul Analisi dan Pengukuran Kerja Peta Kerja)

c.

PETA PROSES KELOMPOK KERJA

Peta Proses Kelompok Kerja merupakan bagian dari Peta Aliran Proses. Peta
Proses Kelompok Kerja digunakan untuk menunjukkan beberapa aktivitas dari
sekelompok orang yang bekerja bersama dalam suatu proses kerja, aktivitas yang
satu dengan aktivitas yang lainnya saling bergantungan. Adanya kebergantungan
antar aktivitas, maka dalam Peta Proses Kelompok Kerja biasanya banyak
dijumpai lambang menunggu (delay), yang menunjukkan bahwa satu aktivitas
sedang menunggu selesainya aktivitas lain.
Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja :
a) Dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok
kerja.
b) Dapat meminimumkan waktu menunggu.
c) Bisa mengurangi ongkos produksi/proses.
d) Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi/proses.

Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja

1. Buat judul peta “Peta Proses Kelompok Kerja” kemudian tulis identifikasi
lainnya beserta ringkasan.
2. Untuk membuat Peta Proses Kelompok Kerja tidak diperlukan lambang
penyinpanan (storage).
3. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara
berdekatan, perubahan lambang menunjukkan perubahan aktivitas.
d. DIAGRAM ALIRAN (Flow Diagram)
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta
Aliran Proses. Diagram Aliran biasanya disertakan setelah Peta Aliran Proses
dibuat (Diagram Aliran berfungsi untuk memperjelas suatu Peta Aliran Proses).
Aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam Diagram Aliran harus sesuai dengan
aktivitas yang terjadi di dalam Peta Alitan Proses.
Kegunaan Diagram Aliran :
a) Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses (memberi informasi tambahan
mengenai arah aliran). Informasi tersebut berguna sebagai bahan analisis
untuk bisa memperpendek jarak perpindahan.
b) Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
Prinsip Pembuatan Diagram Aliran :
1. Dibagian kepala ditulis “Diagram Aliran” kemudian diikuti identifikasi
lainnya.
2. Lambang dan nomor aktivitas harus disesuaikan dengan Peta Aliran
Proses.
3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodik sepanjang garis aliran.
4. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna yang berbeda.

5. Bila hanya digambarkan lintasan untuk seorang operator dan satu barang,
maka perbedaan warna berarti menunjukkan perbedaan antara cara
sekarang dengan cara yang diusulkan.
e. PETA PEKERJA DAN MESIN
Peta pekerja dan mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan
koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi
antara pekerja dan mesin. Contoh Peta Pekerja dan Mesin, menggambarkan
aktivitas yang terjadi selama operasi pembelian satu kilogram kopi giling dari
suatu toko pangan. Kegunaannya adalah:
1. Merubah tata letak tempat kerja.
2. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
3. Merancang kembali mesin dan peralatan.
4. Menambah pekerja bagi sebuah mesin, atau sebaliknya menambah mesin
bagi seorang pekerja.
f. PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
Peta tangan kanan dan tangan kiri, yaitu yang menggambarkan gerakangerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan
kanan dan tangan kiri, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang
dibebankan pada tangan kanan dan tangan kiri ketika melakukan pekerjaan.
Kegunaanya adalah:
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif.
3. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja.
4. Sebagai alat untuk melatih pekerja baru.

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 PENGUMPULAN DATA
a. List Part
Tabel 4. 1 Daftar Komponen Tamiya
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
24.
25.

Part Name

Part Number

Quantity/Unit

B-1
B-2
D-1
A-1
C-1
C-2
G-11
G-2
D-2
A-2
A-4
A-5
A-3
D-4
G-14
G-14.1
A-7
E-2
E-3
A-8
A-6
E-1
E-4
D-3

2
2
2
4
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
4
5
1
2
1
1
1

Velg FR LH/RH
Velg RR LH/RH
Axle Shaft FR/RR
Bearing FR/RR LH/RH
Tire FR LH/RH
Tire RR LH/RH
Gear No.1 (Green)
Gear No.2 (Orange)
Propeller Shaft
Chasis
Cover Engine
Cover Gear
Cover Axle Shaft Rear
Bemper RR
Gear No.3 (Blue)
Pin Shaft Gear No.3
Aksesoris RR
Bolt
Washer
Key
Aksesoris FR
Nut
Screw
Body

(Sumber: Pengumpulan Data)
24

10
9
1,2
7

4

5,6
8
19

13

20
14
25

11
21
12

15
18

Gambar 4.1 Komponen Tamiya
(Sumber: Pengumpulan Data)

14

Gambar 4.2 Komponen Tamiya pada Workstation 1
(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 4.3 Komponen Tamiya pada Workstation 2
(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 4.4 Komponen Tamiya pada Workstation 3
(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 4.5 Komponen Tamiya pada Workstation 4
(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 4.6 Produk Tamiya
(Sumber: Pengumpulan Data)

4.2 PENGOLAHAN DATA
4.2.1 Operation Process Chart

Gambar 4.7 OPC
(Sumber: Pengolahan Data)
4.2.2 Assembling Process Chart

Gambar 4.8 Asembling Process Chart
(Sumber: Pengumpulan Data)

3. Flow Diagram

Gambar 4.9 Flow Diagram
(Sumber: Pengumpulan Data)

4. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

Gambar 4.10 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
(Sumber: Pengumpulan Data)

6. Peta Regu Kerja

Gambar 4.11 Peta Regu Kerja
(Sumber: Pengumpulan Data)

7. Peta Flow Process Chart

Gambar 4.12 Flow Process Chart
(Sumber: Pengumpulan Data)

BAB V
ANALISIS

5.1 ANALISIS
Peta kerja yang dibuat dalam praktikum ini adalah peta kerja untuk produk
tamiya. Peta kerja yang dibuat meliputi, peta proses operasi, peta aliran proses,
peta regu kerja, peta kerja tangan kiri dan kanan, diagram aliran dan peta proses
perakitan. Hal yang dilakukan adalah membongkar Tamiya untuk mengetahui
komponen-komponen tersebut, setiap komponen tersebut dapat diketahui bahan
asal atau mentah sebelum komponen tersebut dirakit untuk kemudian dibuat
berbagai peta kerja.
Setiap pembuatan peta-peta kerja, penempatan komponen, pengukuran waktu, dan
posisi kerja sangat berpengaruh terhadap proses pekerjaan misalnya dalam proses
assembling komponen Tamiya tidak diletakan dengan benar sehingga dapat
menyebabkan proses kerja terhambat yang menjadikan waktu terbuang atau tidak
efisien. Kejadian ini sebenarnya dapat dihindari misalnya dengan menempatkan
suatu komponen dengan baik dan benar. Pembuatan peta kerja ini banyak hal yang
sangat mempengaruhi proses produksi cepat tidaknya dalam membuat tamiya
seperti, penempatan komponen, metode kerja, pengukuran waktu dan posisi kerja
menentukan pengaruh pada proses pekerjaan.
Proses kerja sangat berpengaruh contohnya seorang pekerja yang sedang merakit
komponen-komponen Tamiya, seperti dalam peta kerja

Assembling Process

Chart. Seorang pekerja harus bisa memahami apa saja yang di dahulukan untuk di
rakit, itu harus dilakukan dengan baik dan benar, ini bisa membuat pekerjaan
menjadi lebih mudah, efisien, nyaman dan cepat. Pembuatan peta yang paling
efektif yaitu Assembling Process Chart (APC) kita dapat mengetahui bahwa
waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi satu tamiya dibutuhkan waktu
produksi sebanyak 250,84 detik.

22

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan pada modul mengenai peta kerja yaitu:
1. Peta kerja sangat dapat membantu pengerjaan suatu produksi karena kita
bisa melihat langkah-langkah proses pengerjaan dari awal hingga suatu
barang dikatakan jadi.
2. Peta kerja juga bisa terdapat hal-hal penting seperti bahan material waktu
pembuatan yang dibuat secara tersusun dan mudah di mengerti dalam
suatu gambaran langkah atau proses produksi.
6.2 SARAN
Saran pada modul mengenai peta kerja yaitu:
1. Pada saat membuat peta kerja seharusnya kita terlebih dahulu menyusun
komponen-komponen bahan agar bisa mempermudah pembuatan proses
peta kerja.
2. Apabila praktikum memerlukan aplikasi yang dapat mempermudah
pembelajaran seharusnya aplikasi tersebut diajarkan terlebih dahulu guna
untuk menambah pemahaman.

23