Introduce Meiza86 | Dua makna hidup " Bersyukur dan Berusaha"

Maiza Fikri, ST, SE, M.M
maizafikri@rocketmail.com

Pengertian Etika


Dua pengertian;
1. Etika  kata Yunani ethos,
berarti
adat istiadat atau
kebiasaan.

2. Etika  flsafat moral,
ilmu yang membahas nilai dan
norma
yang
diberikan
oleh
moralitas
dan
etika

dalam
pengertian pertama di atas.

► Nietzsche,
► etika

sebagai ilmu menghimbau orang
untuk memiliki moralitas tuan dan
bukan moralitas hamba.



Kant,



etika berusaha menggugah kesadaran manusia
untuk bertindak secara otonom dan bukan secara
heteronom.




Etika bermaksud membantu manusia untuk
bertindak secara bebas dan bertanggungjawab.



Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur
pokok dari otonomi moral yang merupakan salah
satu prinsip utama moralitas, termasuk etika
bisnis.

Norma Khusus dan
Norma Umum
Norma Khusus
aturan yang berlaku
dalam bidang kegiatan khusus
atau
kehidupan khusus,
mis. aturan olah raga, aturan pendidikan,

lebih khusus aturan sebuah sekolah.

Norma Umum
bersifat umum dan universal.
Norma umum ada tiga yaitu,
norma sopan santun,
norma hukum,
norma moral.





Teori Etika.

Etika Deontologi



EtikaTeleologi.


Etika Deontologi

kata Yunani deon  kewajiban.

penekanan pada kewajiban manusia
untuk bertindak secara baik.

Suatu tindakan itu baik
dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada
dirinya sendiri
bukan
pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu
Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan
berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan
terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu.
Menekankan motivasi, kemauan baik dari pelaku bisnis.




Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai
moral:



(1) tindakan itu harus dijalankan berdasarkan
kewajiban;



(2) tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu, melainkan tergantung pada
kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan itu;



(3) dilakukan berdasarkan sikap hormat pada
hukum moral universal.




Etika Teleologi



mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai,
atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan
oleh tindakan tersebut.

Etika Umum
dan
Etika Khusus.
Etika Umum
suatu etika mengenai norma dan nilai moral,
kondisi-kondisi dasar bagi anusia untuk bertindak
secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis.
Etika Umum sebagai ilmu atau filsafat moral

 etika teoretis



Etika Khusus



penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma
moral dasar dalam kehidupan khusus.



Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku
dan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan
dan kegiatan khusus tertentu.



Etika Khusus memberi aturan sebagai pedoman

bagi setiap orang dalam kehidupan dan kegiatan
khusus.



Etika Khusus dianggap sebagai
Etika Terapan.
karena

aturan normatif yang bersifat umum
diterapkan secara khusus
dalam kegiatan tertentu.

Etika Terapan – Etika Bisnis.



Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari
Etika Terapan.




Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus
prinsip-prinsip dan norma-norma moral di bidang
bisnis.









Beberapa prinsip Etika Bisnis

1. otonomi;
2. kejujuran;
3. keadilan;
4. saling menguntungkan,

5. integritas moral.



Prinsip Otonomi



 sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri.



Prinsip Kejujuran



 kejujuran dalam memenuhi syaratsyarat perjanjian,




kejujuran dalam penawaran barang dan
jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding,



kejujuran dalam hubungan kerja intern.





Prinsip Keadilan

 memperlakukan setiap orang sesuai dengan
haknya masing-masing,
baik dalam relasi eksternal maupun internal
perusahaan.

 Paham
 1.

Tradisional  Keadilan

Keadilan Legal

Menyangkut

hubungan antara
individu/kelompok masyarakat dengan
negara.

 Hubungan vertikal.

 Dasar moral:
 1. semua orang mempunyai harkat dan
martabat yg sama.

 2. semua warga negara  status dan
kedudukan yg sama



Prinsip dasar  konsekuensi legal
dan moral:



1. perlindungan hukum yang sama;



2. tidak ada yang diperlakukan
istimewa oleh hukum dan negara;



3. produk hukum tidak boleh demi
kepentingan orang atau kelompok tertentu;



4. ketaatan yang sama dari semua warga.

= Keadilan Legal =
+ dalam bisnis  negara bersikap
netral dalam memperlakukan semua
pelaku ekonomi.
+ dalam perusahaan  pimpinan
perusahaan memperlakukan semua
karyawan yang sama sesuai
peraturan hukum yang berlaku.

 2. Keadilan Komutatif
  mengatur hubungan yang adil antara orang
yang satu dengan orang yg lain.
 Hubungan horisontal

interaksi sosial sosial antara warga yg
satu dengan lainnya, tidak boleh ada yang
dirugikan.
Relasi bisnis harus setara.



3. Keadilan Distributif (keadilan
ekonomi)



 distribusi ekonomi yg merata dan
yang dianggap adil oleh semua
warga negara.



Keadilan Distributif  tidak mengakui
prinsip sama rata dlm pembagian
kekayaan ekonomi.



Pembagian kekayaan ekonomi sesuai
dengan haknya masing-masing.



Prinsip Saling Menguntungkan 



bisnis dijalankan sedemikian rupa agar
semua pihak menikmati keuntungan.





Integritas Moral 

tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis



Etika Bisnis




dalam

Hubungan Kerja



Hubungan kerja sebagai suatu relasi
internal dalam suatu perusahaan
harus diberlakukan prinsip Etika
Bisnis yang ketiga yaitu prinsip
keadilan.

• Adam Smith
• menganggap prinsip keadilan sebagai
prinsip yang paling pokok.
• prinsip paling pokok dari keadilan
adalah prinsip no harm (tidak
merugikan hak dan kepentingan
orang lain).

Prinsip no harm,
merupakan rumusan lain dari






The Golden Rules (Kaidah Emas) yaitu :
“Perlakukan orang lain sebagaimana
anda ingin diperlakukan, dan jangan
lakukan pada orang lain apa yang anda
sendiri tidak ingin diperlakukan

HUBUNGAN KERJA
PERJANJIAN KERJA
PERATURAN PERUSAHAAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PERATURAN PER-UU-AN

PERJANJIAN KERJA


Pasal 1.14 UU no. 13/2003



Perjanjian kerja adalah perjanjian
antara pekerja/buruh dengan
pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja, hak,
dan kewajiban para pihak.



KUHPerdata psl. 1601a



Perjanjian kerja adalah suatu
perjanjian di mana pihak yang satu,
buruh, mengikatkan diri untuk
bekerja pada pihak yang lain,
majikan, selama suatu waktu
tertentu dengan menerima upah.

PERJANJIAN KERJA


Pasal 1601a KUHPerdt.
Unsur-unsur:


Pekerja melakukan pekerjaan,
 Pengusaha membayar upah,
 Bekerja pada pihak lain,
 Suatu waktu tertentu

Pengusaha membayar
upah


Imbalan jasa bagi pekerja



Upah sebagai unsur utama
perjanjian kerja,



Prinsip “no work no pay”

Bekerja pada pihak lain
– Di bawah perintah pengusaha

• unsur kewenangan

PERJANJIAN KERJA

WAKTU TERTENTU

WAKTU TIDAK TERTENTU

Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu
pasal 56 ayat 2, UU no. 13/2003

diadakan
 Jangka waktu
– Selesainya suatu pekerjaan tertentu

PKWT


Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan,
yang



Sekali selesai/bersifat sementara
Selesai paling lama 3 tahun
Bersifat musiman
Berhubungan dengan produk baru,
kegiatan baru, produk tambahan dalam
percobaan.





PKWT
perpanjangan - pembaruan






Perpanjangan:
Dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling
lama 1 tahun. Perpanjangan didahului pemberitahuan
7 hari sebelumnya.

Pembaruan:
Setelah berakhirnya PKWT yang lama, pembaruan
hanya 1 kali paling lama 2 tahun. Pembaruan
dilakukan 30 hari setelah berakhirnya PKWT.

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK
TERTENTU


dapat mensyaratkan masa percobaan 3
bulan



dalam masa percobaan pengusaha dilarang
membayar upah di bawah upah minimum.

► Perjanjian

kerja berakhir jika:

 Pekerja meninggal dunia
 Berakhirnya jangka waktu perj. Kerja
 Putusan pengadilan/putusan atau
penetapan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
 Adanya keadaan/kejadian tertentu yang
tercantum dlm Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja
Bersama.

PEKERJA ANAK



Pengusaha dilarang mempekerjakan anak



Pengecualian:


Anak berusia 13 – 15 tahun



Syarat mempekerjakan pekerja anak;











Izin tertulis orang tua
Perjanjian kerja antara pengusaha – orang
tua/wali
Waktu kerja maksimum 3 jam
Bekerja pada siang hari
Tidak mengganggu waktu sekolah
Memperhatikan keselamatan - kesehatan
kerja
Hubungan kerja yang jelas
Upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pekerja Perempuan
Persyaratan untuk bekerja
pukul 23.00 – 07.00
Pekerja perempuan di bawah 18 th dilarang
bekerja,
Dilarang mempekerjakan perempuan hamil,
membahayakan kesehatan, keselamatan,
kandungan dan dirinya,
Menyediakan makanan dan minuman bergizi,
Menjaga kesusilaan dan keamanan tempat kerja,
Angkutan antar jemput.



Ketentuan mengenai waktu istirahat
pekerja perempuan.








Pekerja perempuan yang dalam masa haid
merasa sakit dan memberitahukan pada
pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari
pertama dan kedua masa haid.
Berhak memperoleh istirahat 1,5 bln sebelum
dan 1,5 setelah melahirkan
Perempuan yang mengalami keguguran 1,5 bln
setelah keguguran.
Berhak menyusui anaknya selama jam kerja.

OUTSOURCING
perjanjian pemborongan pekerjaan
atau
penyediaan jasa pekerja/buruh

Perjanjian pemborongan
pekerjaan
 Syarat-syarat:
Dilakukan

secara terpisah dari kegiatan

utama
Perintah langsung atau tidak langsung
dari pemberi kerja
Merupakan kegiatan penunjang
Tidak menghambat proses produksi
secara langsung.

Perjanjian pemborongan
pekerjaan


Syarat-syarat:






Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama
Perintah langsung atau tidak langsung dari
pemberi kerja
Merupakan kegiatan penunjang
Tidak menghambat proses produksi secara
langsung.

Syarat-syarat lain:



Perusahaan penerima pekerjaan harus
berbentuk badan hukum,



Perlindungan kerja/syarat-syarat kerja
perusahaan penerima dan pemberi
pekerjaan sekurang-kurangnya sama
atau sesuai dengan perat.per-uu-an



Hubungan kerja perusahaan penerima
pekerjaan dengan pekerja dapat dlm
bentuk PKWTT atau PKWT.



Jika tidak memenuhi ayat 2 dan 3 psl. 65
UU no 13/2003 maka demi hukum status
hubungan kerja dengan prsh penerima
beralih ke persh. Pemberi pekerjaan.

Penyediaan Jasa Pekerja


= Bentuk usaha –


- Badan Hukum



- Izin instansi Ketenagakerjaan

• Pekerjaan:

– Tidak melaksanakan kegiatan pokok

• Melaksanakan kegiatan jasa penunjang



Syarat-syarat :







Hubungan kerja antara pekerja dengan
perusahaan peyedia jasa,
PKWT atau PKWTT
Perlindungan upah, kesejahteraan, syarat kerja,
perselisihan menjadi tanggung jawab penyedia
jasa,
Perjanjian antara persh pengguna jasa dan persh
penyedia jasa.

PERATURAN PERUSAHAAN


Disusun oleh pengusaha sendiri.



Para pekerja tidak terlibat dalam pembuatan peraturan perusahaan.



Wajib dibuat dalam perusahaan yang mempekerjakan 10 pekerja atau
lebih.
Masa berlaku 2 tahun






Isi : hak dan kewajiban pengusaha-pekerja
syarat-syarat kerja
tata tertib perusahaan
jangka waktu berlaku

PERJANJIAN KERJA BERSAMA


Para pihak:

Serikat Pekerja/Serikat Buruh
 Beberapa Serikat Pekerja/Serikat Buruh


Pengusaha
 Beberapa Pengusaha
 Perkumpulan Pengusaha


 Hak
1.

Pekerja.

Hak atas pekerjaan,
2. Hak atas Upah yang adil,
3. Hak untuk beserikat dan berkumpulan,
4. Hak atas perlindungan Keamanan dan
Kesehatan,
5. Hak untuk diproses Hukum secara adil,
6. Hak untuk diperlakukan secara sama,

 Hak atas Pekerjaan.

  1. kerja melekat pada tubuh manusia.
= kerja adalah aktivitas tubuh,
= kerja merupakan hak asasi manusia

• 2. kerja merupakan perwujudan diri
manusia,

• = melalui kerja, manusia merealisasi dirinya
sbg manusia,

• = berkaitan dengan harkat dan martabat
manusia.



3. Hak atas kerja


= merupakan salah satu hak asasi
manusia.



= HAM  setiap warga negara, sesuai
dengan bakat, kecakapan dan
kemampuan, berhak atas pekerjaan
yang layak.



HAM.


Setiap orang berhak untuk mendirikan
serikat pekerja dan tidak boleh
dihambat untuk menjadi anggotanya
demi melindungi dan memperjuangkan
kepentingannya serta sesuai dengan
ketentuan perat.per-uu-an.

SERIKAT PEKERJA


Syarat-syarat mewakili para pekerja
dalam pembuatan PKB:





Terdaftar di Dep. Tenaga Kerja
Memiliki anggota lebih dari 50 o/o dari
jumlah pekerja
Jika ada beberapa serikat pekerja dalam
perusahaan tetapi tidak memenuhi
jumlah 50 o/o tsb maka diadakan koalisi
antara beberapa serikat pekerja.

PENGUSAHA

• Pengusaha
• Beberapa pengusaha dari perusahaan
sejenis.

• Organisasi pengusaha

ISI
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
 Syarat-syarat kerja

►Tata

tertib perusahaan

FUNGSI
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
 Menciptakan

Ketenangan

kerja bagi pekerja

Ketenangan

usaha bagi pengusaha

PERJANJIAN KERJA BERSAMA
SUMBER HUKUM

Ketentuan dalam Perjanjian Kerja
tidak boleh betentangan
dengan
ketentuan dalam PKB








Akibat Hukum:
Jika ketentuan perjanjian kerja bertentangan
dengan ketentuan PKB maka:
ketentuan Perjanjian Kerja batal demi hukum
dan ketentuan PKB berlaku bagi Perjanjian
Kerja tersebut.



Jika hal-hal yang diatur dalam PKB
tidak diatur dalam Perjanjian Kerja
maka,



ketentuan PKB berlaku otomatis bagi
perjanjian kerja tsb.

KLASIFIKASI SIFAT KETENTUAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Sifat obligatoire




sifat normatif
sifat diagonal

MOGOK KERJA
Salah satu hak asasi manusia adalah setiap orang
berhak untuk menyampaikan pendapat di muka
umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan
perat.per-uu-an.
Mogok kerja adalah hak dasar Pekerja dan Serikat
Pekerja
Hak mogok kerja baru dapat digunakan jika
perundingan gagal.

Mogok kerja sah, jika:



7 (tujuh) hari sebelum mogok kerja memberitahukan pada
pengusaha dan instansi ketenagakerjaan,



Pemberitahuan menyangkut (minimal):
- waktu mulai dan berakhirnya pemogokan,
- tempat mogok kerja
- alasan pemogokan
- tanda tangan ketua dan sekretaris SP sebagai
penanggung
jawab.

Larangan bagi pengusaha dalam
pemogokan yang sah



mengganti pekerja yang mogok dengan
pekerja dari luar perusahaan.



memberikan sanksi atau tindakan
balasan pada pekerja atau pengurus
serikat pekerja selama atau sesudah
mogok kerja

Upaya instansi ketenagakerjaan

 Mempertemukan dan merundingkan penyelesaian
permasalahan dengan para pihak yang berselisih.
 Jika tercapai kesepakatan maka dibuat Perjanjian
Bersama.
 Jika tidak tercapai kesepakatan maka diserahkan
pada Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA



PHK demi hukum



PHK atas dasar kesepakatan pekerja –
pengusaha



PHK sepihak



PHK karena keputusan pengadilan

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Perselisihan Hubungan Industrial
karena
perbedaan pendapat
menimbulkan
Pertentangan
Pengusaha – Pekerja
Pengusaha – Serikat Pekrja
Serikat Pekerja – Serikat Pekerja

Jenis perselisihan
• Perselisihan hak
• Perselisihan kepentingan
• Perselisihan pemutusan hubungan kerja
• Perselisihan antar serikat pekerja dalam
satu perusahaan.

Mogok kerja tidak sah


Tidak memenuhi ketentuan psl. 140 ayat 1-2 UU no. 13/2003



Dikualifikasi sebagai mangkir



Pemanggilan untuk kembali bekerja dilakukan 2 kali berturutturut secara patut dan tertulis dalam tenggang waktu 7 hari



Pekerja yang tidak memenuhi panggilan dianggap
mengundurkan diri

Proses
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Pekerja
Pengusaha
Serikat Pekerja
Pengusaha
Serikat Pekerja
Serikat Pekerja

Bipartit
Disnaker
Konsiliasi

Arbitrase

Mediasi

Pengadilan Hubungan Industrial

 Konsiliasi
 Perselisihan kepentingan
 Perselisihan PHK
 Perselisihan antar Serikat Pekerja
Arbitrase
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan antar Serikat Pekerja
Mediasi
Perselisihan Hak
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan PHK
Perselisihan antar Serikat Pekerja

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan
berwenang memeriksa dan memutus:

• Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak
• Di tingkat pertama dan terakhir mengenai



perselisihan kepentingan
Di tingkat pertama mengenai perselisihan PHK
Di tingkat pertama dan terakhir mengenai
perselisihan antara SP