76499020 Mengoperasikan Peralatan Pengalih Daya Tegangan Rendah
MENG O PERA SIKA N PERA LA TA N PENG A LIH DA YA TEG A NG A N RENDA H
P MCB OL STOP START
L1
L2
L3 K
OL N
DI REKTORAT PEMBI NAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDI DI KAN NASI ONAL 2005
KODE MODUL Milik Negara PTL.OPS.001( 2)
Tidak Diperdagangkan
SEKO LA H MENENG A H KEJURUA N BIDA NG KEA HLIA N TEKHNIK LISTRIK PRO G RA M KEA HLIA N PEMA NFA A TA N ENERG I LISTRIK
MENG O PERA SIKA N PERA LA TA N PENG A LIH DA YA TEG A NG A N RENDA H
Tim Penyusun: Drs. Ahmad Hadiyanto Tatang Sumitra
Tim Fasilitator: Drs. Edy Burnaw i Tji Han Drs. Sudarsono, MT Wiono, S.Pd
DI REKTORAT PEMBI NAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDI DI KAN NASI ONAL 2005
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program- program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan , Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan), Teknologi I nformasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi ( Competency
Based Training/ CBT) . Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005 a.n. Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Dr, Joko Sutrisno, MM NIP 131415680
PETA KEDUDUKAN MODUL
PTL.OPS.006
PTL.HAR.007
PTL.OPS.005 PTL.HAR.01208
PTL.OPS.004
Kedudukan Modul
PTL.HAR.003
PTL.KON.006
PTL.HAR.009
TAMATAN SMK
PTL.OPS.001
PTL.OPS.002
PTL.HAR.011
PTL.KON.002
PTL.KON.007
PTL.HAR.001
PTL.HAR.005
PTL.KON.001
PTL.KON.008
PTL.HAR.002
PTL.HAR.006
PTL.HAR.026
PTL.HAR.004
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003
Modul PTL.OPS.001(2) viii
DAFTAR JUDUL MODUL
No. Kode Modul
Judul Modul
1. PTL.KON.001(1) Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
2. PTL.KON.002(1) Menyiapkan bahan kebutuhan kerja Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan
3. PTL.HAR.001(1)
listrik rumah tangga
4. PTL.KON.006(1) Memasang neon sign (aplikasi khusus)
5. PTL.KON.007(1) Memasang sistem perpipaan dan saluran
6. PTL.KON.008(1) Memasang dan menyambung sistem pengawatan
Mengoperasikan peralatan pengalih daya
7. PTL.OPS.001( 2)
tegangan rendah
8. PTL.OPS.003(2) Mengoperasikan gen set Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
9. PTL.OPS.004(1)
elektromekanik
10. TPL.HAR.002(1) Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu
11. PTL.HAR.003(1)
cahaya ( Illumination Sign)
12. PTL.HAR.006(1) Melilit dan membongkar kumparan
13. PTL.HAR.009(1) Memelihara panel listrik Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan
14. PTL.OPS.002(2)
tinggi
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
15. PTL.OPS.005(2)
elektronik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
16. PTL.OPS.006(2) PLC
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan
17. PTL.HAR.004(1)
penunjang (operasional support)
Merakit dan menguraikan komponen listrik/
18. PTL.HAR.005(1) elektronika pada peralatan rumah tangga
Merakit dan mengurai komponen elektronika pada
19. PTL.HAR.007(1)
rambu cahaya
Merakit dan mengurai komponen listrik/elektronika
20. PTL.HAR.008(1) pada sarana penunjang (operasional support)
Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya
21. PTL.HAR.011(1)
tegangan rendah
Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik
22. PTL.HAR.012(1) sistem kendali dan rangkaian terkait
Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik
23. PTL.HAR.026(1)
pada mesin-mesin listrik
Modul PTL.OPS.001(2) ix
STANDAR KOMPETENSI KEAHLI AN DAN LEVEL KUALI FI KASI
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Bidang Ketenagalistrikan.
Level Jenjang Kode
Sertifikat
Kompetensi
Kompetens Kualifikas Pendidika
Melaksanakan persiapan PTL.KON.001(1) pekerjaan awal
Menyiapkan bahan PTL.KON.002(1) kebutuhan kerja
Tanpa
Memasang system Teknisi SMK PTL.KON.007(1)
Sertifikat
perpipaan dan saluran Memasang dan
PTL.KON.008(1) menyambung sistem pengawatan
Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu
PTL.HAR.003(1) cahaya ( Illumination
Sign) Memasang neon sign
PTL.KON.006(1) (aplikasi khusus)
PTL.HAR.009(1) Memelihara panel listrik Pemasangan Mengoperasikan
dan
PTL.OPS.001(2) peralatan pengalih daya Pemeliharaa Teknisi SMK tegangan rendah
n Instalasi
Listrik
Mengoperasikan PTL.OPS.002(2) peralatan pengalih daya tegangan tinggi
Merawat dan memperbaiki peralatan
PTL.HAR.011(1) pengalih daya tegangan
rendah Melakukan pekerjaan
Pemeliharaa
TPL.HAR.002(1) dasar perbaikan motor Teknisi SMK
n dan
Listrik
Modul PTL.OPS.001(2) x
Level Jenjang Kode
Sertifikat
Kompetensi
Kompetens Kualifikas Pendidika
Melilit dan membongkar
Perbaikan
PTL.HAR.006(1) kumparan
Motor Listrik
Memelihara dan memperbaiki peralatan
PTL.HAR.026(1) listrik pada mesin-mesin
listrik Melakukan pekerjaan
dasar perbaikan PTL.HAR.001(1)
Pemeliharaa
peralatan listrik rumah
Teknisi SMK Merakit dan
Alat
menguraikan komponen Rumahtangg PTL.HAR.005(1) listrik/elektronika pada
peralatan rumah tangga Mengoperasikan mesin
PTL.OPS.004(1) produksi dengan kendali elektromekanik
Mengoperasikan mesin PTL.OPS.005(2) produksi dengan kendali elektronik
Mengoperasikan mesin
Pelayanan
PTL.OPS.006(2) produksi dengan kendali
Teknisi SMK
n Sistem
Merakit dan
Kendali
menguraikan komponen PTL.HAR.007(1) elektronika pada rambu
cahaya Memelihara dan
memperbaiki peralatan PTL.HAR.012(1) listrik sistem kendali dan
rangkaian terkait Melakukan pekerjaan
Pelayanan
dasar perbaikan
Pemeliharaa
PTL.HAR.004(1) Teknisi SMK peralatan penunjang
n Peralatan
(operasional support)
Penunjang
PTL.OPS.003(2) Mengoperasikan genset
Modul PTL.OPS.001(2) xi
Level Jenjang Kode
Sertifikat
Kompetensi
Kompetens Kualifikas Pendidika
Merakit dan mengurai komponen
PTL.HAR.008(1) listrik/elektronika pada sarana penunjang (operasional support)
Modul PTL.OPS.001(2) xii
PROFI L KOMPETENSI LULUSAN
Profil kompetensi lulusan SMK terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan, yang masing-masing telah memuat kompetensi kunci. Kompetensi umum mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik, sedangkan kompetensi kejuruan mengacu pada SKKNI.
1. Kompetensi Umum
a. Tuntutan UUSPN Ps 3
1 Beriman dan bertaqwa
2 Berakhlak mulia
8. Tanggung jawab
b. Tuntutan dunia kerja
1 Disiplin
2 Jujur
2. Kompetensi Kejuruan
Level
Sub Kompetensi Kualifikasi
Kompetensi
Teknisi Mengoperasikan Menerapkan prosedur pengoperasian sistem peralatan pengalih
kelistrikan
daya tegangan
Mengidentifikasi alat ukur
rendah Melaksanakan operasi peralatan pengalih daya Mengamati dan Menanggulangi masalah operasi
pengalih daya Membuat laporan pengoperasian Mempersiapkan pengoperasian Melaksanakan pengoperasian Membuat laporan pengoperasian
Modul PTL.OPS.001(2) xiii
MEKANI SME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan Modul
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Kerjakan Cek Kemampuan
Nilai ≥7
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan Evaluasi
Modul
Nilai ≥7
berikutnya/ Uji Kompetensi
Modul PTL.OPS.001(2) xiv
DESKRI PSI PEMELAJARAN
KOMPETENSI
: Mengoperasikan Peralatan Pengalih Daya Tegangan Rendah
KODE
: PTL.OPS.001(2)
DURASI PEMELAJARAN
: 60 Jam @ 45 menit
A B C D E F G LEVEL KOMPETENSI KUNCI
Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhi
KONDISI KINERJA
Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja
yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI
KRI TERI A KI NERJA
LI NGKUP BELAJAR
SI KAP
PENGETAHUAN
KETERAMPI LAN
Melakukan pengopera- pengoperasian sistem
1. Menerapkan prosedur
Peralatan yang berkaitan
Meliputi pengetahuan
Mentaati ketentuan cara
Memahami SOP
sian sistem kelistrikan kelistrikan
dengan pengoperasian
keterampilan dan sikap
pengoperasian sistem
peralatan pengalih daya
diidentifikasi masing-
dalam melaksanakan
kelistrikan
tegangan rendah
sesuai dengan prosedur
masing fungsi dan
pengoperasian sistem
Mengidentifikasi
pengoperasiannya sesuai
pensaklaran untuk
komponen peralatan
SOP
memutuskan dan
pengalih daya tegangan
Diagram kerja dan
menyambungkan
rendah
sistem kelistrikan
tenaga listrik pada
Memahami fungsi
dipahami berdasarkan
panel tegangan rendah
masing-masing
standar praktis
serta pengetahuan
komponen pengalih
pendukung dan
daya rendah
keterampilan yaitu
Memahami diagram
kesehatan dan
kerja dan sistem
keselamatan kerja
kelistrikan
serta penggunaan perkakas.
Melakukan pengukuran ukur
2. Mengidentifikasi alat
Instrumen/peralatan
Meliputi pengetahuan
Mentaati ketentuan cara
Mengidentifikasi
ukur besaran listrik
keterampilan dan sikap
penggunaan instrumen/
instrumen/alat ukur
besaran listrik
diidentifikasi sesuai
dalam melaksanakan
alat ukur besaran listrik
besaran listrik
dengan prinsip kerja dan
pengoperasian sistem
Memahami prinsip kerja
Modul PTL.OPS.001(2) xv
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI
KRI TERI A KI NERJA
LI NGKUP BELAJAR
SI KAP
PENGETAHUAN
KETERAMPI LAN
peruntukkannya
pensaklaran untuk
instrumen/alat ukur
Hasil pembacaan alat
memutuskan dan
besaran listrik
ukur dibandingkan
menyambungkan
Membandingkan hasil
dengan nilai/angka yang
tenaga listrik pada
pengukuran dengan
ditetapkan sesuai
panel tegangan rendah
spesifikasi pabrikan
spesifikasi pabrikan
serta pengetahuan pendukung dan keterampilan yaitu kesehatan dan keselamatan kerja serta penggunaan perkakas.
Menyiapkan komponen peralatan pengalih daya
3. Melaksanakan operasi
Komponen peralatan
Meliputi pengetahuan
Mentaati langkah kerja
Memahami langkah
operasi pengalih daya
keterampilan dan sikap
pengoperasian pengalih
kerja pengoperasian
peralatan operasi peng-
dipersiapkan sesuai SOP
dalam melaksanakan
daya tegangan rendah
peralatan pengalih daya
alih daya tegangan
Sistem pengalih daya
pengoperasian sistem
tegangan rendah
rendah
dioperasikan dengan
pensaklaran untuk
Mengoperasikan
menggunakan urutan
memutuskan dan
peralatan pengalih daya
kerja yang ditetapkan
menyambungkan
tegangan rendah
dalam SOP
tenaga listrik pada panel tegangan rendah serta pengetahuan pendukung dan keterampilan yaitu kesehatan dan keselamatan kerja serta penggunaan perkakas.
Mengatasi gangguan menanggulangi
4. Mengamati dan
Ganguan yang berkaitan
Meliputi pengetahuan
Mengkonsultasikan
Menganalisa gangguan
pada pengoperasian masalah operasi
dengan penyimpangan
keterampilan dan sikap
alternatif pemecehan
melalui penunjukan alat
peralatan pengalih daya pengalih daya
pe-nunjukan alat alat
dalam melaksanakan
masalah kepada pihak
ukur
ukur diidentifikasi
pengoperasian sistem
terkait
Memahami cara meng-
tegangan rendah
dengan memperhatikan
pensaklaran untuk
atasi gangguan pada
toleransi yang ditetapkan
memutuskan dan
peralatan pengalih daya
sesuai instruksi manual
menyambungkan
tegangan rendah
Penyimpangan yang
tenaga listrik pada
teridentifikasi
panel tegangan rendah
penyebabnya, ditentukan
serta pengetahuan
alternatif penanggu-
pendukung dan
langannya.
keterampilan yaitu
Modul PTL.OPS.001(2) xvi
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI
KRI TERI A KI NERJA
LI NGKUP BELAJAR
SI KAP
PENGETAHUAN
KETERAMPI LAN
Alternatif penyelesaian
kesehatan dan
masalah dikonsultasikan
keselamatan kerja
dengan pihak yang
serta penggunaan
terkait dengan
perkakas.
memperhatikan SOP Alternatif penyelesaian masalah yang telah
disetujui dilaksanakn hingga gangguan teratasi
Membuat laporan peng- operasian
5. Membuat laporan peng-
Laporan dibuat sesuai
Meliputi pengetahuan
Mengikuti prosedur
Memahami langkah
dengan format dan
keterampilan dan sikap
penyimpanan atau
kerja pengoperasian
operasian peralatan
prosedur yang
dalam melaksanakan
pengarsipan laporan
peralatan pengalih daya
pengalih daya tegangan
ditetapkan
pengoperasian sistem
tegangan rendah
rendah
Format laporan
pensaklaran untuk
disimpan/ disiapkan
memutuskan dan
sesuai prosedur
menyambungkan tenaga listrik pada panel tegangan rendah serta pengetahuan pendukung dan keterampilan yaitu kesehatan dan keselamatan kerja serta penggunaan perkakas.
Modul PTL.OPS.001(2) xvii
GLOSARY
I STI LAH
KETERANGAN
Sumber energi AC (Alternating Current) untuk tegangan bolak balik.
C-DC Sumber energi DC (Direct Current) untuk tegangan
searah. Miniatur
berfungsi untuk MCB mengamankan peralatan dari akibat hubung singkat.
Circuit
Breaker
Saklar untuk membuka dan menutup yang bekerja Kontaktor
secara elektromagnetik. Tombol tekan yang digunakan untuk memutuskan
Push Botton
dan menghubungkan aliran listrik.
Thermal Over Load Pengaman arus akibat dari beban lebih, Mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
Motor 3 Fasa mekanik dengan sumber tegangan 3 Fasa.
Forward-Reverse Motor 3 Fasa yang bekerja dengan arah putaran maju Motor 3 Fasa
dan mundur. Motor 3 Fasa yang bekerja dengan arah putaran maju
Run-Jogging terus dan dapat pula dengan maju sesaat selama Motor 3 Fasa
tombol di tekan. Starting Y- Motor 3 Fasa yang bekerja dengan sistim pengasutan
Motor 3 Fasa
hubungan Y- . Mesin yang digunakan untuk mengangkat dan
Mesin Crane
memindahkan barang pada jalur rel. Kesalahan pembacaan alat ukur yang menggunakan
Paralak
indera penglihatan. Direct On Line adalah sistim mengoperasikan Motor
DOL
secara langsung tanpa pengasutan.
Reservoir
Bak penampung
Float Switch Saklar pelampung (saklar permukaan) Selektor Switch
Saklar pemilih
Short Circuit
Peristiwa hubung singkat
Plugging
Pembalikan arah putaran Pemanfaatan sisa putaran motor yang beralih menjadi
Regeneratif
energi generator.
BAB. I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
merupakan modul bahan ajar praktikum yang mengoperasikan peralatan sesuai dengan identifikasi masing-masing fungsi dan pengoperasiannya. Diagram kerja dan sistim kelistrikan harus dipahami berdasarkan standar praktis. Penggunaan alat ukur dan pembacaannya harus sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Pengoperasian peralatan pengalih daya dioperasikan dengan urutan kerja. Mengatasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan alat ukur dan penyebab lainnya. Pelaporan yang dibuat dengan format dan prosedur yang ditetapkan.
Modul ini terdiri dari dari 4 (empat) kegiatan belajar yanq terdiri: 1. Menerapkan prosedur pengoperasian sistem kelistrikan, 2. Mengidentifikasi alat ukur, 3. Melaksanakan operasi peralatan pengalih daya tegangan rendah dan 4. Mengamati dan menanggulangi masalah operasi pengalih daya.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu menguasai cara mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah, membaca peralatan ukur, mengatasi dan menanggulangi masalah operasi pengalih daya.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini diperlukan prasyarat. Yaitu harus mempelajari modul yang terdahulu yang terdiri dari:
1. Melaksanakan persiapan pekerjaan awal (PTL.KON.001(1))
2. Menyiapkan bahan kebutuhan kerja (PTL.KON.002(1))
3. Memasang sistim perpipaan dan saluran (PTL.KON.007(1))
4. Memasang dan menyambung sistim pengawatan (PTL.KON.008(1)) Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah merupakan satu
dari enam bagian kompetensi yang dimiliki oleh teknisi dengan sertifikat
kompetensi Pemasangan dan Pemeliharaan I nstalasi Listrik.
Keenam kompetensi tersebut adalah: 1. Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya, 2. Memasang neon sign, 3. Memelihara panel listrik, 4. Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah, 5. Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi dan 6. Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya tegangan rendah.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi peserta diklat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mempelajari modul ini:
a. Memahami tujuan pemelajaran sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai
b. Membaca tahap demi tahap seluruh materi yang disajikan
c. Materi bahan ajar ini merupakan implementasi dari konsep yang dilaksanakan di bengkel ataupun di lapangan
d. Untuk menyakinkan pemahaman materi bahan ajar peserta didik harus menyelesaikan semua tugas pada lembar tugas akhir modul ini dan diserahkan kepada guru/pembimbing secara individual/kelompok
e. Jika nilai hasil belajar kurang dari 70%, anda belum berhasil dan harus mengulangi lagi seluruh materi pada kegiatan belajar tersebut
f. Jika melaksanakan kegiatan praktek, ikutilah prosedur/petunjuk yang ditentukan pada lembar kerja dan bertanyalah pada guru pembimbing setiap ada kesulitan
2. Petunjuk bagi guru pembimbing
a. Membantu peserta diklat dalam melaksanakan proses belajar
b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep-konsep maupun praktek melalui dialog/tanya jawab
d. Membantu peserta diklat untuk menambah wawasan melalui pengalaman, buku referensi atau melalui narasumber di luar sekolah, misalkan DU/DI
e. Merencanakan dan melaksanakan penilaian serta mempersiapkan perangkatnya
f. Menjelaskan tentang kompetensi yang harus dikuasai serta merencanakan pemelajaran selanjutnya
g. Mencatat hasil pencapaian kemajuan siswa
D. Tujuan Akhir
Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan mampu:
1. Mengetahui prosedur mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
2. Membaca peralatan ukur dan peralatan pendukung lainnya
3. Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
4. Menanggulangi masalah mengoperasikan pengalih daya tegangan rendah
E. Cek Kemampuan
1. Sebutkan kebutuhan komponen peralatan pengalih daya!
2. Apa fungsi lampu indikator pada panel tenaga listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan rangkaian pengendali?
4. Apa yang dimaksud dengan rangkaian pengawatan?
5. Sebutkan langkah-langkah prosedur mengoperasikan peralatan pengalih daya!
6. Perawatan apa saja yang dilakukan pada panel tenaga listrik?
7. Bagaimana cara mengatasi masalah pada panel listrik bila terjadi gangguan atau kecelakaan!
BAB. I I PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DI KLAT Kompetensi : Mengoperasikan Peralatan Pengalih Daya Tegangan
Rendah
Sub Kompetensi :
1. Menerapkan prosedur pengoperasian sistem kelistrikan
2. Mengidentifikasi alat ukur
3. Melaksanakan operasi peralatan pengalih daya tegangan rendah
4. Mengamati dan menanggulangi masalah operasi pengalih daya.
Tanda Jenis
Alasan Tanggal
Tempat
Tangan Kegiatan
Waktu
Belajar
Perubahan Guru
B. KEGI ATAN BELAJAR PESERTA DI KLAT
Kegiatan Belajar 1 Menerapkan Prosedur
Pengoperasian Sistem Kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Memahami gambar rangkaian pengendali pengalih daya
2. Memahami gambar rangkaian pengawatan pengalih daya
3. Memahami langkah-langkah mengoperasikan sistem kelistrikan
b. Uraian Materi
Untuk mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah memerlukan pengetahuan dasar tentang prosedur mengoperasikan peralatan. Pengetahuan dasar untuk melaksanakan pengoperasian peralatan pengalih daya tegangan rendah yang dimaksud adalah:
1. Sumber energi yang digunakan
2. Komponen-komponen pengalih daya
3. Memahami rangkaian pengendali pengalih daya
4. Memahami rangkaian power pengalih daya
1. Sumber Energi
Sumber energi yang kita jumpai untuk berbagai kegiatan sehari-hari yang digunakan baik di rumah maupun di industri adalah sumber energi Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC).
1.1. Direct Current ( DC)
Sumber energi DC adalah arus yang memiliki besar dan arah yang konstan /tetap bila dibandingkan terhadap waktu. Sumber DC biasanya dapat diperoleh melalui baterei atau dari sumber AC yang telah disearahkan. Simbol sumber DC seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1. Simbol Sumber DC
1.2. Alternating Current ( AC)
Sumber energi AC adalah arus yang besar dan arahnya berubah sepanjang waktu. Arus AC nilainya naik dari nol ke nilai maksimum, turun ke nol lagi, kemudian berbalik mengikuti suatu pola dalam arah yang berlawanan. Pertukaran arah yang berlangsung secara periodik
disebut frekuensi.
Frekuensi diartikan pula sebagai jumlah gelombang dari sinyal ac pada setiap detik. Frekuensi diukur dalam satuan Hertz (Hz).
Sumber energi yang sering digunakan oleh perumahan atau industri hampir semuanya mempergunakan arus bolak-balik (AC). Keuntungan mempergunakan arus AC ialah arusnya dapat dinaikkan atau diturunkan sehingga mempermudah didalam mengirimkan ke jarak yang jauh.
Selain dari pada itu keuntungan lain dari arus AC adalah karena sifatnya yang selalu berubah arah pada setiap setengah putaran (gelombang) maka dalam penggunaannya tidak memakai kutub sehingga pemasangan suatu alat ke sumber ini tidak perlu khawatir terhadap polaritas.
Sumber AC diperoleh dari generator AC, simbol untuk sumber AC adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Simbol Sumber AC
1.3. Bahaya Listrik Pada Manusia
Keselamatan kerja adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik dapat menyebabkan luka yang serius bahkan kematian. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan atau kurangnya pengertian tentang listrik. Mempelajari lebih dahulu cara mengoperasikan rangkaian peralatan listrik dengan tepat merupakan hal utama. Pelajari bagaimana alat itu bekerja dan cara yang tepat untuk menanganinya.
Arus listrik yang mengalir pada kabel tidak nampak oleh kasat mata. Arus listrik akan mudah diketahui dengan menggunakan alat ukur. Barangkali bahaya yang paling besar terhadap aliran listrik adalah bahaya sengatan listrik . Arus yang mengalir ke tubuh manusia yang lebih dari
10 mA dapat melumpuhkan korban. Bahaya sengatan listrik meningkat sesuai dengan kenaikan tegangan ( voltase). Karena itu mereka yang bekerja dengan tegangan tinggi harus dilatih dan diperlengkapi peralatan pengaman yang tepat.
Jika kulit manusia basah atau luka, maka resistansinya terhadap aliran listrik dapat turun drastik. Jika hal itu terjadi, maka walaupun tegangan yang mengalir hanya sedang saja arus listrik akan menyengat dengan serius. Teknisi yang berpengalaman mengetahui hal tersebut, dan akan membuat pembagian tegangan yaitu tegangan rendah dan tegangan tinggi. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman, kita akan mempelajari banyak prosedur pengamanan khusus berkaitan dengan listrik.
2. Komponen Peralatan Pengalih Daya
Komponen-komponen peralatan pengalih daya ditempatkan pada panel listrik, meliputi: Pengaman listrik, Kontaktormagnit, Time delay, Push botton, Overload, Lampu indikator, Transformator, alat ukur listrik.
Pada setiap peralatan pengalih daya disertai gambar rangkaian pengendali dan gambar rangkaian pengawatan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan operator memahami cara kerja peralatan pengalih daya tersebut.
Gambar 5. Panel Pengalih daya
2.1. Pengaman Panel
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan (ayat 412 C 2 , ayat 412 C 5).
NFB
MCB 1 FASA
MCB 3 FASA
Gambar 6. Pengaman Listrik
Pengaman listrik NFB digunakan untuk pengaman induk, MCB 1 Fasa digunakan untuk pengaman rangkaian pengendali dan MCB 3 Fasa untuk pengaman rangkaian pengawatan.
2.2. Kontaktormagnit
Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load). Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama (NO) yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu dengan nomor terminal 13-14 (NO) dan 21-22 (NC). Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 2-4-6 dihubungkan ke beban ( load).
Gambar 7. Kontaktormagnit
Kontak utama
5-6 13-14
NO
Kontak
b 21-22
Gambar 8. Simbol Kontaktormagnit
Terminal a-b merupakan kumparan penguat magnit yang berfungsi untuk menghasilkan kemagnitan.
Kontaktormagnit pabrikan terdiri dari beberapa kontak diantaranya: 3NO+1NO; 3 NO+1NO 1NC; 3 NO+2NO 2NC. Untuk kemampuan arusnya dapat memilih dengan kemampuan arus 10 A; 15 A; 25 A; 30A; 50 A dll.
2.3. Push Botton
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Berdasarkan jenis kontaknya terdiri dari: Single kontak dan Double kontak.
Gambar 9. Simbol tombol tekan
OFF-Normally Close
ON-Normally open
Gambar 10. Tombol Tekan
2.4. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu sistim pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8.
Terminal Kontak
a. Kedudukan soket
b. Hubungan terminal
c. Simbol Time delay
Gambar 11. Time Delay
Gambar 12. Soket Gambar 13. Time Delay
2.5. Thermal Over Load Relay
Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik akan putus bila arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui proses panas yang terdapat pada relay. Pada saat mereset kembali memerlukan waktu untuk mengaktifkan kembali karena perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.
95 97 Terminal Kontak
95-96 NC 97-98
NO
a. TOR (Thermal Over Load Relay)
b. Simbol kontak
c. Hubungan Terminal
Gambar 14. Thermal Over Load Relay (TOR)
3. Memahami Rangkaian Pengendali Pengalih Daya
Pada Panel Pengalih daya terdapat rangkaian pengendali yang ditempelkan pada belakang pintu panel. Hal ini bertujuan untuk memudahkan operator di dalam memahami mengoperasian peralatan pengalih daya. Di dunia industri banyak terdapat berbagai macam rangkaian pengendali seperti misalkan: Rangkaian Pengendali Direct On Line, Forward-reverse Motor, Sistim Pengasutan dan lain-lain. Yang harus diperhatikan di dalam memahami rangkaian pengendali pengalih daya antara lain:
Mengetahui sumber energi yang digunakan Memahami simbol-simbol kelistrikan
Mengenal komponen yang terpasang Mengetahui cara kerja komponen Mengetahui urutan penempatan komponen Mengetahui Penggunaan Pengalih daya Memahami cara kerja peralatan Memahami cara kerja rangkaian pengendali
Berikut ini contoh rangkaian pengendali pengalih daya untuk menjalankan motor 3 fasa ( Direct On Line ).
P MCB
OL STOP
Gambar 15. Rangkaian Pengendali DOL
4. Memahami Rangkaian Pow er Pengalih Daya
Rangkaian Power adalah rangkaian yang menghubungkan sumber energi ke beban (motor) dengan dilengkapi sistim pengaman listrik. Rangkaian power biasa ditempelkan pada pintu panel berdampingan dengan rangkaian pengendali. Berikut ini contoh rangkaian power Motor 3 Fasa pada rangkaian pengendali DOL.
MOTOR 3 FASA
Gambar 16. Rangkaian Daya (Power)
c. Rangkuman
Prosedur untuk mengoperasikan peralatan pengalih daya sedikitnya harus dimiliki atau mempunyai pengetahuan dasar tentang kelistrikan
Pengetahuan dasar kelistrikan yang dimaksud adalah memahami tentang:
1. Sumber energi yang digunakan
2. Komponen-komponen pengalih daya
3. Memahami rangkaian pengendali pengalih daya
4. Memahami rangkaian power pengalih daya Sengatan listrik dengan arus 10 mA apabila menyentuh tubuh manusia
maka akan berakibat fatal yang dapat membuat kelumpuhan tubuh Seorang teknisi harus mengenal komponen listrik yang berkaitan dengan
pengoperasian peralatan pengalih daya Gambar rangkaian pengendali dan gambar rangkaian daya ( Power) harus
tertempel dibelakang pintu panel. Hal ini untuk memudahkan operator untuk mengoperasikan peralatan
d. Tugas
1. Buatkan rangkaian pengendali DOL Motor 3 Fasa!
2. Buatkan rangkaian daya DOL Motor 3 Fasa!
e. Tes Formatif
1. Sebutkan komponen-komponen yang digunakan pada peralatan pengalih daya!
2. Terangkan cara kerja MCB!
3. Apa fungsi Thermal Over Load Relay?
4. Terangkan cara kerja rangkaian pengendali DOL !
5. Terangkan cara kerja rangkaian daya ( Power) DOL!
f. Lembar kerja Alat dan bahan:
5. Sablon simbol ..................................................
1 set
6. Kertas gambar ukuran A4 ..................................
1 lembar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
3. Gunakanlah peralatan gambar dengan benar dan berhati-hatilah!
4. Bersihkan meja gambar sebelum dan sesudah digunakan!
5. Berdoalah setelah selesai melakukan kegiatan belajar!
Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Rekatkan kertas gambar dengan isolasi pada sudut kertas gambar
3. Buatlah garis tepi
4. Buatlah gambar rangkaian pengendali DOL Motor 3 Fasa
5. Buatlah gambar rangkaian daya ( Power) DOL Motor 3 Fasa
6. Kedua gambar rangkaian dikerjakan pada selembar kertas A4
7. Rencanakan tata letak ( lay out) gambar yang sesuai
8. Kumpulkan hasil pekerjaan jika sudah selesai
9. Setelah selesai bersihkan alat gambar dan kembalikan ke tempatnya
Kegiatan Belajar 2 Mengidentifikasi Alat Ukur
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Memasang alat ukur Ampermeter
2. Memasang alat ukur Voltmeter
3. Membaca alat ukur Ampermeter
4. Membaca alat ukur Voltmeter
b. Uraian Materi
Kelengkapan pada panel listrik sebagai indikator penunjuk besaran listrik adalah alat ukur ampermeter dan voltmeter. Alat ukur Ampermeter dipasang secara seri dengan beban dan Voltmeter dipasang secara paralel dengan beban. Apabila nilai nominal arus terlalu besar dari batas ukur peralatan Ampermeter maka hal ini sangat membahayakan alat ukur Ampermeter dan mengakibatkan kerusakan alat ukur tersebut. Agar alat ukur dapat digunakan maka harus diturunkan lebih dahulu dengan menggunakan transformator arus.
Gambar 17. Alat ukur Ampermeter dan Voltmeter
1. Ampermeter
Ampermeter digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada beban. Pemilihan batas ukur Ampermeter yang dipasang pada panel listrik harus lebih besar 7–8 kali dari arus nominal beban. Mengingat arus start beban pada motor berkisar 7–8 arus nominal. Sehingga jarum penunjukan saat start beban tidak sampai pada batas maksimum batas ukur Ampermeter. Ampermeter dipasang secara seri dengan beban seperti dicontohkan sbb:
Transformator Arus
MOTOR 3 FASA
MOTOR 3 FASA
Gambar 18. Pemasangan Ampermeter
2. Voltmeter
Penyesuaian tegangan beban dengan tegangan sumber energi memerlukan penunjukan besaran. Voltmeter digunakan untuk maksud tersebut. Batas ukur voltmeter disesuaikan dengan sumber energi yang disediakan. Cara penyambungan peralatan Voltmeter dihubungkan paralel dengan sumber energi. Dan dipasang pada rangkaian daya seperti pada contoh sebagai berikut:
Pada tegangan 3 Fasa terdapat 2 tegangan yaitu:
Tegangan fasa diberi notasi V f dan tegangan Line diberi notasi V L.
V O-R
V O-S
Tegangan fasa (V f )
Tegangan Line (V L )
V S-T
Gambar 19. Pemasangan Voltmeter
3. Thermal Overload Relay ( TOR)
Thermal Overload Relay pada bimetalnya dipasang secara seri dengan beban. TOR akan bekerja bila arus beban lebih besar dari arus beban nominal. Bagian dalam TOR terdapat bimetal, sehingga apabila arus yang melewati TOR melebihi dari arus nominal maka bimetal akan naik suhunya dan mengakibatkan bimetal mengembang dan membuka kontak arus. Thermal Overload Relay disetting pada kedudukan yang sama dengan arus nominal beban. Pemasangan TOR digambarkan sebagaimana berikut:
Gambar 20. Pemasangan TOR
4. Skala Pembacaan Alat Ukur
Ketelitian dan kecermatan dalam membaca alat ukur merupakan ketepatan dalam menentukan nilai besaran listrik. Pembagian skala harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Apabila terjadi kesalahan menentukan nilai ukur besaran listrik maka akan mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti: Pemberian tegangan beban yang tidak sesuai akan mengakibatkan
kumparan Motor bisa terbakar Arus beban tidak dapat terdata dengan sesungguhnya
Motor akan rusak
Kesalahan menentukan nilai ukur besaran listrik dapat diakibatkan oleh tiga hal, yaitu:
a. Kesalahan melihat ( Paralak) , yaitu kesalahan akibat tidak tepat posisi pada saat membaca alat ukur. Yang benar adalah mata harus tegak lurus dengan alat ukur yang dibaca
b. Kerusakan pada alat ukur itu sendiri, yaitu karena alat ukur yang sudah rusak atau penempatan alat ukur yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
c. Tidaktahu atau kurang teliti dalam membaca alat ukur
c. Rangkuman
Ampermeter dipasang secara seri dengan beban Voltmeter dipasang secara paralel dengan sumber energi Thermal Overload Relay dipasang secara seri dengan beban. Pembacaan alat ukur harus dilakukan dengan cermat dan teliti
d. Tugas
1. Pasanglah alat ukur Ampermeter, Voltmeter dan Thermal Overload Relay
pada panel listrik yang mengoperasikan peralatan pengalih daya DOL
2. Bacalah penunjukan pada alat ukur Ampermeter dan Voltmeter saat panel listrik sedang bekerja
e. Tes Formatif
1. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Ampermeter!
2. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Voltmeter!
3. Berapa amper Thermal Overload Relay disetting pada rangkaian daya!
4. Bagaimanakah cara pemasangan TOR pada beban! 4. Bagaimanakah cara pemasangan TOR pada beban!
1. Panel listrik .......................................................
1 buah
2. Obeng plus .......................................................
1 buah
3. Obeng min .......................................................
1 buah
4. Tang potong ....................................................
1 buah
5. Tes pen ............................................................
8. MCB 1 Fasa .......................................................
1 buah
9. MCB 3 Fasa .......................................................
1 buah
10. Thermal Overload Relay ....................................
1 buah
11. Kabel NYA ....................................................... secukupnya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
3. Gunakanlah peralatan praktek dengan benar dan berhati-hatilah dalam bekerja!
4. Jangan menghubungkan sumber tegangan sebelum mendapatkan persetujuan dengan instruktor!
5. Berdoalah setelah selesai melakukan kegiatan belajar!
Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Tempatkan panel listrik pada posisi yang kuat dan tidak goyah
3. Pasang komponen yang diperlukan pada rel omega sesuai dengan kebutuhan pada rangkaian pengendali dan rangkaian daya DOL
4. Lakukan pengawatan rangkaian pengendali DOL
5. Lakukan pengawatan rangkaian daya DOL Motor 3 Fasa
6. Lakukan pengawatan alat ukur Ampermeter, Voltmeter dan Thermal Overload Relay
7. Rencanakan penempatan komponen sesuai dengan tata letak yang praktis dan mudah dalam pemasangannya
8. Kumpulkan hasil pekerjaan jika sudah selesai
9. Setelah selesai bersihkan lingkungan tempat kerja dan kembalikan semua peralatan ke tempat semula
Kegiatan Belajar 3
Melaksanakan Operasi Peralatan Pengalih Daya
Tegangan Rendah
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Membaca rangkaian pengendali peralatan pengalih daya tegangan rendah
2. Mengetahui cara kerja rangkaian pengendali peralatan pengalih daya
3. Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
4. Membaca rangkaian daya peralatan pengalih daya tegangan rendah
5. Mengetahui cara kerja rangkaian daya pengalih tegangan rendah
b. Uraian Materi
Syarat utama seorang teknisi adalah harus dapat membaca rangkaian pengendali dan rangkaian daya ( Power). Apabila kedua rangkaian ini sudah dipahami dan dimengerti maka teknisi sudah bisa melaksanakan pengawatan rangkaian peralatan pengalih daya untuk berbagai jenis operasi pengendali. Dan sekaligus teknisi akan handal dalam mengoperasikan peralatan pengalih daya tersebut. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah untuk jenis operasi yang sering digunakan oleh dunia industri.
1. Forw ard–Reverse Motor 3 Fasa
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB diubah pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „FOR“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kanan“, lampu indikator menyala merah
3. Apabila menginginkan Motor berputar ke „Kiri“ maka matikan lebih dahulu rangkaian dengan menekan tombol „STOP“
4. Tekan tombol „REV“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kiri“, lampu indikator hijau menyala
5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Bila tombol „FOR“ dan tombol „REV“ ditekan secara bersamaan maka salah satu tombol yang lebih awal menekan akan bekerja lebih dahulu, karena kecepatan menekan antara kedua tombol mempunyai jarak waktu
0.02 detik
2. Pada saat Motor 3 Fasa sedang berputar ke „kanan“ maka apabila tombol „REV“ ditekan tidak akan dapat mengoperasikan motor berputar ke „kiri“
3. Apabila terjadi short Circuit maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
4. Demikian juga bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
2. Run–Jogging Motor 3 Fasa
Gambar 26. Rangkaian Daya (Power) Run-Jogging
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „RUN“ maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju), lampu indikator warna merah menyala
3. Bila tombol tekan „JOG“ ditekan maka Motor 3 Fasa berputar sesaat selama tombol ditekan (Jogging)
4. Dan bila dilepas maka Motor 3 Fasa berhenti
5. Untuk menjalankan Running kembali tekan tombol „RUN“
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
3. Starting Y- Otomatis ( Bintang- Delta)
Gambar 28. Rangkaian Daya (Power) Starting Y-
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „START“ maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Bindatang ( Y ), dengan ditandai lampu indikator warna merah menyala
3. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay
maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( ), dengan ditandai lampu indikator warna hijau menyala
4. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
4. Forw ard–Reverse Otomatis
Gambar 30. Rangkaian Daya (Power) Forward-Reverse Otomatis
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3 Fasa bekerja dengan arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu indikator menyala berwarna merah. Setelah beberapa detik sesuai
dengan pengesetan Time Delay Relay (T 1 ) maka Motor 3 Fasa mati dan T 2 bekerja untuk menunda waktu
3. Setelah Delay T 2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T 3 bekerja menunda waktu sesuai pengesetan
4. Apabila Setting T 3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T 4 bekerja untuk menunda waktu
5. Setelah Delay T 4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian seterusnya
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu berwarna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
5. Motor Pumpa Dengan Kontrol Permukaan
Gambar 31. Rangkaian Pengendali Pumpa dengan kontrol permukaan
Gambar 32. Rangkaian Daya Pumpa dengan kontrol permukaan
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Pada saat Bak penampung (Reservoir) kosong maka kedua Float Switch (Saklar permukaan) Float Switch UP dan Float Switch DOWN dalam keadaan tertutup (Normally Close)
3. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan pertama maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Bindatang ( Y ), dengan ditandai menyala lampu indikator warna merah
4. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay
maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( ). Motor mengisi Bak penampung
5. Pada saat Air telah memenuhi Bak penampung maka Float Switch UP
membuka dan Motor 3 Fasa berhenti
6. Setelah Air surut mencapai batas Float Switch Dow n maka Motor 3 Fasa bekerja kembali
7. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan kedua
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
6. Dasar Mesin Crane
FOR REV
Gambar 33. Rangkaian Pengendali Mesin Crane
Gambar 34. Rangkaian Daya Mesin Crane
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Lakukan pemilihan menentukan arah putaran Motor 3 Fasa dengan merubah posisi „ SELEKTOR SWI TCH “ (Saklar Pemilih) pada posisi Forward ( For )
3. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar maju (Forward) dan ditandai dengan menyala lampu merah
4. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar maju sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah
5. Apabila menginginkan Motor berputar mundur (Reverse) maka terlebih
dahulu tekan tombol „STOP“ kemudian pindahkan saklar „ SELEKTOR
SWI TCH “ pada posisi Reverse ( Rev )
6. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar mundur (Reverse) dan ditandai dengan menyala lampu merah
7. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah
8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan reverse agar tidak mencapai batas tak terhingga
9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
c. Rangkuman
Seorang teknisi harus memahami Rangkaian pengendali dan rangkaian
daya (Power) Prosedur mengoperasikan peralatan pengalih daya harus sesuai dengan
urutan kerja peralatan yang telah ditentukan Beberapa contoh rangkaian peralatan pengalih daya seperti: Forward-
Reverse, Run-Jogging, Starting Y- , Forward-Reverse Otomatis, Motor Pumpa dengan kontrol permukaan, Dasar Mesin Crane dan lain-lain Reverse, Run-Jogging, Starting Y- , Forward-Reverse Otomatis, Motor Pumpa dengan kontrol permukaan, Dasar Mesin Crane dan lain-lain
1. Lakukan kegiatan merangkai rangkaian pengendali dan rangkaian daya Run- Jogging Motor 3 Fasa pada panel listrik!
2. Lakukan pula kegiatan merangkai rangkaian pengendali dan rangkaian daya Starting Y- Motor 3 Fasa pada panel listrik!
3. Dan Buatkan rangkaian pada panel listrik untuk rangkaian pengendali dan rangkaian daya Motor Pumpa dengan kontrol permukaan!
4. Buat rangkaian pengendali dasar Mesin Crane!
e. Tes Formatif
1. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Motor 3 Fasa!
2. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Run-Jogging Motor 3 Fasa!
3. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Starting Y- Motor 3 Fasa!
4. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Otomatis Motor 3 Fasa!
5. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Motor pumpa dengan kontrol permukaan Motor 3 Fasa!
6. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Dasar Mesin Crane!
f. Lembar Kerja Alat dan bahan:
1. Panel listrik ......................................................
1 buah
2. Obeng plus ......................................................
1 buah
3. Obeng min ......................................................
1 buah
4. Tang potong ...................................................
1 buah