ISPRING PEKERJAAN BATU & BETON

  

PEKERJAAN BATU DAN BETON

PRAKTIKAN

RIZKY MUHAMMAD

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

FAISAL

SMKN 2 GARUT

  KD dan Indikator

pembelajaran

  KD dan Indikator

pembelajaran

  

Kompetensi Inti

Kompetensi Inti

  

MENU

MENU

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

  

Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

  

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perlaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

  

KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifk sesuai dengan bakat dan

mintanya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

KD dan Indikator

  

Pembelajaran

Pembelajaran

  Kompetensi Dasar

  3.7 Mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi batu dan beton

  4.7 Mendemonstrasikan pekerjaan konstruksi batu dan beton  

  Indikator Pembelajaran

  3.7.1 Mengemukakan Pekerjaan Pengukuran Lapangan

  3.7.2 Menegaskan Pekerjaan Memasang Papan Duga

  3.7.3 Mengaitkan Pekerjaan Dinding Bangunan

  

Dengan pembelajaran model discovery

learning, siswa dapat Mengkategori

macam-macam pekerjaan konstruksi batu

dan beton serta Mendemonstrasikan

pekerjaan konstruksi batu dan beton

secara tanggung jawab, jujur, peduli,

kerjasama , santun, percaya diri, dan

disiplin.

  

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

INFORMASI

  

INFORMASI

  Media pembelajaran ini dibuat menggunakan Software Ms. Power Point dan Ispring Presenter

  Materi disusun berdasarkan modul pembelajaran oleh: Tidak ada hak cipta Guru Pamong PPL           Enden Lesmanawati, M.Pd NIP. 197105151998012001 Praktikan           Rizky Muhammad Faisal NIM 1102067

  SMKN 2 GARUT SMKN 2 GARUT Website Website Petunjuk Arah Petunjuk Arah PEKERJAAN BATU & BETON

  

Pekerjaan Pengukuran

Lapangan

  

1.Pengukuran Membuat

Garis Siku

  

2.Pengukuran Membuat Bidang Datar Pengukuran Membuat Garis Siku Perbandingan Antar Sisi AC : AB : BC = 3 : 4 : 5

Pengukuran Membuat Garis Siku

  langkah-langkah kontrol garis sku- siku:

  a. Tarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD),

  b. Tarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD),

  c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D, membentuk bidang segi empat,

  d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD,

  e. Bila jarak diagonal antara BC Pengukuran Garis Siku dengan Alat Survey Pemetaan

  

Pengukuran Membuat Bidang Datar

Menggunakan Waterpass (Automatic

Level)

  

Pengukuran Membuat Bidang

Datar Menggunakan Selang Air

(Waterpassen) langkah kerja

  1) Persiapkan alat yang digunakan untuk pengukuran dan periksa bila ada kemungkinan kerusakan pada alattersebut; 2) Isi slang plastik dengan air bersih, hingga tidak ada gelembung udara(usahakan slang plastik berwarna putih dan berdiameter 1 cm);

3) Tentukan jarak antara dua titik antara belakang misal A dan mukamisal

  B, dimana jarak disesuaikan dengan panjang slang plastik,dirikan jelas pada A dan B.

4) Rentangkan slang plastik antara titik A dan B, tunggu hingga kedua

permukaan air slang tidak bergerak dan tenang 5) Ukur ketinggian dari dari muka tanah sampai dari muka air padaslang titik A (catat sebagai bacaan belakang B. demikian pulaketinggian dari muka tanah sampai muka air pada slang dititik B (catatsebagai bacaan muka B). disamping itu juga diukur jarak mendasardari A ke B. 6) Tentukan letak titik muka berikutnya dengan jarak B ke C

  

Memasang Papan

Duga (Bouwplank)

  pedoman dan persyaratan

memasang bouwplank

  1) Bahan Bouwplank dibuat dari kayu yang mudah dikerjakan dan kuat

2) Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas, gunakan paku

dan atau cat sebagi tanda batas garis dan penarikan benang, diusahakan bowplank tidak goyang pada saat pelaksanaan pekerjaan pemasangan bangunan, seperti galian, pemasanagan batu, dan lain lain. 3) Letak kedudukan bowplank harus seragam, dan sisi atas bowplank harus terletak satu bidang rata (horizontal) dengan papan bowplank lainnya. 4) Garis benang bowplank merupakan bagian batas atau garis pedoman pelaksanaan pekerjaan.

  Posisi Benang Pada Papan Bouwplank

  Bidang atas papan bangunan biasanya dipasang pada kedudukan

  ± 0,00 sebagai duga lantai

  Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk

  

Sambungan Papan

Bowplank

  

Sambungan papan bouwplank diusahakan

terletak pada sumbu patok, sehingga jarak

patok harus memperhitungkan terhadap

panjang papan yang akan dipergunakan

  Bila sambungan papan bouwplank

sebagai bouwplank.

terletak di antara patok, maka sambungan papan harus menggunakan klem.

Pekerjaan Dinding Bangunan

  • salah satu elemen tegak (vertical) pada bangunan
  • berfungsi sebagai penutup atau pembatas ruangan
  • membentuk dan melindungi isi bangunan
  • Dinding yang dirancang dengan kuat, berfungsi menahan kekuatan horisontal dan vertikal yang menjadi beban pada dinding

Jenis Dinding Bangunan

  1) Structural; yaitu dapat memikul beban beban merata, bahan harus kaku dan kokoh dan bisanya jenis ini dibuat dari bahan; a) Batu alam min. tebal 30 cm, b) Batu buatan, dan c) Beton/Beton bertulang.

  

2) Non structural; yaitu tidak memikul beban, biasanya digunakan untuk

bangunan ringan dan dapat dianggap memikul dengan syarat dinding elemen penyebar beban harus kaku, dinding penyekat tersebut harus pula cukup kokoh dan kaku. Jenis sdidnding ini biasanya terbuat dari; a) Batu alam

  b) Batu buatan; Batako, batu bata, bata celcon atau hebel

  c) Kayu (triplek, plywood, Partisi)

  d) Metal (baja, seng, alumunium)

  e) Plastic

  f) Kaca

  Ukuran

Bata

  Proporsi ukuran bata merah standar SNI 15-2094-1991: panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm

Sebagai acuan umum, dapat dipakai bata merah dengan rentang dimensi:

panjang = 19 cm - 24 cm lebar = 9 cm - 12 cm

  Ukuran bata merah yang terlalu kecil akan menyebabkan borosnya pemakaian spesi untuk perekat pasangan bata. Ukuran bata merah yang terlalu besar akan membuat pasangan dinding bata lebih lemah dalam kekuatannya Bata Merah yang Baik

  Setelah direndam air 24 jam, tidak boleh menjadi rapuh dan mudah hancur Bata merah tidak boleh mengandung terlalu banyak garam :

  • rendam bata dalam posisi tegak (berdiri)
  • diamkan selama 24 jam lihat apakah muncul bercak putih di permukaan, tidak boleh lebih dari

    50%

    Bata merah yang baik tidak permukaan tidak terendam muncul menyerap air lebih dari 10% bercak putih (akibat garam yang berat keringnya : tert>timbang bata merah dari proses penyerapan air) kering
  • rendam dalam air selama

  Dinding Bata

Hebel

  

Hebel adalah jenis bahan pembentuk dinding dari bahan

pabrikan, yang terbuat dari campuran semen, pasir

(silica), dan kapur, lalu dicampur air dan bahan

pengembang setelah itu diproses dengan diberi uap air

tekanan tinggi dimana dalam pembentukannya gas-gas

dibuang, kemudian kantong-kantong udara dimanfaatkan

untuk mengisi campuran beton (Semen, pasir dan

  • UK 10 cm x 19 cm x 59 cm atau UK 60 cm x 20 cm
  • ketebalan 8–10 cm
keuntungan menggunakan Hebel sebagai dinding

  • Pemasangan Cepat • Solid • Tahan Api • Presisi • Ramah Lingkungan • Bagus untuk akustik
kekurangan dinding bata hebel

  • Harga relative lebih mahal dibanding bata/batako • Tidak semua tukang mampu memasang hebel.
  • Pembelian melalui pemesanan pada toko yang

Dinding Batako

  salah satu bahan bangunan yang berupa batu- batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan bahan tambah lainnya (additive).

  BAHAN

PEMBUATA

N BATAKO

batu tras, semen, pasir,

kapur dan pasir dan semen,

air batubara dan air

  

(Persyaratan

Umum Bahan Bangunan di Indonesia) tahun

1982 pasal 6

  “Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”

Menurut SNI 03-0349-1989

  “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan

Bentuk Batako

  batu cetak yang berlubang (hollow block) batu cetak yang tidak berlubang (solid block)

Klasifkasi Batako

  • • Batako Normal, densitas

    sekitar 2200-2400 kg/ m3
  • • Batako Ringan, densitas

    < 1800 kg/m3

Spesifkasi Umum Batako

  • Berat jenis normal 1000 kg/m3
  • Berat jenis kering 950 kg/m3
  • Kuat tekan : 5,5 N/mm²
  • Tebal spesi : 20 – 30 mm
  • • Jumlah (kebutuhan) batako press

    per 1 m2 : 20 – 25 buah

  

Keuntungan Menggunakan

Batako sebagai Dinding Bangunan

  1) Secara kuantitatif dalam pemasangan dinding, jumlahnya lebih sedikit bila dibanding dengan batu bata. 2) Memasang lebih cepat, dan dimensi

ukruan lebih seragam dibanding bata merah.

  3) Tidak perlu diplester untuk menghemat biaya

4) Sebelum pemakaian tidak perlu direndam

air.

  Kekurangan Menggunakan

Batako sebagai Dinding Bangunan

  

1) Gampang retak pada dinding

2) Gampang pecah, sehingga membutuhkan ekstra ketika

pengangkutan dan pemasangan

Batako Putih

  Terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air, dan sering juga disebut batu cetak kapur trass Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih kecokelatan

  UK: panjang 20 cm–30 cm, tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi

Batako Semen

  • Terbuat dari campuran semen dan pasir dengan batako putih
  • Menggunakan dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat
  • Ukuran batako semen: o panjang 36 cm–40 cm, o tinggi 18 cm–20 cm dan o tebal 8 cm–10 cm

  Kelebihan dinding menggunakan batako

semen

  1) Lebih kedap air 3) Membutuhkan rangka beton pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara 9-12 m2 luas bidang dinding 4) Ukuran material lebih presisi dan seragam 5) Ketersediaan material relatif terjamin, serta fluktuasi harga tidak terlalutinggi karena proses pembuatannya tidak terlalu dipengaruhi oleh musim. mengurangi pemakaian spesi, dan material

  Kekurangan dinding menggunakan batako

semen

  1) Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.

  3) Dinding mudah berlubang karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya, sehingga menyulitkan untuk pemasangan perabot pada dinding.

Proses produksi batako

  

2) Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan

menggunakan mesin pengaduk/manual dan setelah rata ditambahkan air.

  3) Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata dan siap dipakai. 4) Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving block dengan menggunakan sekop dan di atasnya

boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada

  Proses produksi

batako

  5) Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata mekanisme tekan pada mesin cetak. 6) Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.

  7) Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan produk akhir sehingga batako l paving block mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.

  8) Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan cara pengunaan batako sebagai dinding

bangunan

  1. Penyimpanan, diusahakan di dalam keadaan cukup kering

  2. Untuk Keamanan konstruksi batako, sebaiknya disusun maksimal per lima lapis.

  

3. Pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak

boleh direndam air.

  

4. Pemotongan batako dipergunakan palu, sendok semen, atau

Rangka Pengkaku untuk Dinding Batako

  Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-1ubang batu batako.Kolom beton ini selalu dipasang disudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding seperti terlihat padagambar diatas.Jika dinding bersilangan salah satu dinding terdiri daribatu batako yang tidak berlubang, maka digunakan angker besi beton. Teknik dan Susunan Pemasangan

Batako yang

dipersyaratkan untuk dipedomani

  • Konstruksi Batako Hubungan Sudut • Konstruksi Batako Hubungan Persilangan • Konstruksi Batako Dengan Penguat Besi Beton

  Konstruksi Batako Hubungan Sudut

  

Konstruksi Batako

Sudut Dengan Penguat

Kolom

  Konstruksi Batako

Hubungan Persilangan

  

Konstruksi Batako

Dengan Penguat Besi

Beton

Dinding Batu Alam

  • Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami, bentuk, tekstur, dan motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami
  • batu alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan
  • Dinding batu alam biasanya terbuat dari bebatuan yang terdapat di alam, beda dengan batu olahan, seperti batu kali, batu cadas, batu candi, dan batu yang dapat dipakai sebagai dinding baik itu berfungsi sebagai penyekat, penahan maupun sekalian sebagai dekorasi
  • • Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu

    bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-

    seling, untuk menyatukan batu diberi adukan seperti campuran ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah.
  • Batu alam biasanya digunakan untuk pondasi rumah, meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukuran batu alam biasanya tidak teratur, lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai, bentuk

    dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat

    proses pemasangan agak sedikit sulit butuh ahli

  • batu andesit, batu ini paling keras di antara batu alam yang umum dipakai. Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori rapat, warnanya gelap, ukuran yang tersedia mulai 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm, dengan ketebalan 3-4 cm. Seperti halnya batu paras, penggunaan batu ini cocok di segala ruang, pola yang banyak digunakan adalah susun bata, ini menjadikan struktur pelapis dinding ini kuat karena saling mengikat.

  Dinding Penahan

Tanah

  Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur akan cenderung terguling atau tergeser.

  Fungsi utama dari dinding penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat benda- benda yang ada atas tanah, adanya berat tanah, adanya berat air (tanah) dan lain sebagainya.

  

Dinding penahan merupakan dinding

yang dibangun untuk menahan

massa tanah di atas struktur atau

bangunan yang dibuat. Jenis

konstruksi dapat dikonstribusikan

merupakan konstruksi dengan

mengandalkan berat konstruksi untuk

melawan gaya-gaya yang bekerja.

  Hal tersebut dapat terjadi pada dinding saluran irigasi, prasarana tepi jalan kondisi khusus, perlindungan tebing, dan lain-lain

  

Fungsi Khusus DPT

  • Fungsi khusus yang dapat diberikan oleh dinding pasangan batu yaitu, pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan jenis sarana dan prasarana lain, dan pemeliharaan, penunjang umur dan bagian dari jenis sarana dan prasarana lain.

Fungsi Khusus DPT

  • Dinding penahan tanah, biasanya dibuat dari pasangan batu kali, yaitu pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air.
  • Dikenal beberapa jenis dinding penahan tanah, seperti konstruksi batu kali murni, batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity), tembok yang dibuat dari bahan kayu (talud kayu), dan tembok yang dibuat dari bahan beton (talud beton).

  Dinding Beton

  • dapat dibentuk sesuai keinginan,
  • mampu memikul beban tekan yang berat,
  • • tahan terhadap temperatur tinggi,

    • biaya pemeliharaan relative kecil.
  • bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah, pelaksanaan pekerjaan memerlukan ketelitian yang tinggi, berat,
  • daya pantul suara besar,
  • membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk,
  • tidak memiliki kekuatan tarik,
  • setelah dicampur beton segera mengeras, dan
  • beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa di daur ulang.

Dinding Partisi

  • • partisi berarti pembatas atau

    sekat ruangan Bahan:
  • Papan Gypsum • Papan Kalsium

Papan Gypsum

  Papan gypsum terdiri dari bahan gypsum yang dibungkus dengan kertas penguat di sekelilingnya

  Papan Gypsum

Ketebalan Papan Gypsum di Pasaran

  

9mm,

12mm

dan 15 mm

untuk

type gypsum standar

(plasterboard) Karena kekuatan papan gypsum yang terletak pada kertas pembungkusnya, maka untuk gypsum standar (plasterboard) yang ada dipasaran rata-rata tidak tahan terhadap basah dan lembab, kertas akan mengelupas dan inti gypsum akan terurai. Bila memang memerlukan gypsum sebagai partisi maka beberapa merk terkenal mengeluarkan type papan gypsum dengan pelapis yang lebih tahan terhadap lemba, bukan basah, karena bahan gypsum memang tidak akan bertahan terhadap basah tentu dengan harga

  

Bahan papan gypsum standar

(plasterboard) relatif lunak sehingga

bahan gypsum relatif bisa menyerap

suara dengan baik daripada dinding

bata. Papan gypsum cocok

digunakan untuk ruang-ruang yang

memerlukan peredaman suara, dan

karena sifat peredaman gypsum yang

  3) Ketahanan

Terhadap Api

  Papan gypsum standar (plasterboard) mempuyai lapisan kertas sebagai penguat, dan seperti kita ketahui bahwa kertas adalah penghantar api, sehingga kurang aman terhadap api. Namun beberapa produsen menciptakan gypsum yang lebih tahan terhadap api dengan lapisan kertas khusus (tentu dengan harga yang lebih mahal).

  

4) Ketahanan Terhadap

Benturan dan Goresan;

  Aplikasi gypsum sebagai dinding partisi saat ini sudah menjadi suatu hal yang umum, namun dari berbagai kasus yang terjadi, pemasangan papan gypsum di ruang yang biasa dilalui banyak orang cenderung mudah rusak dan gupil terutama di bagian sudut dinding seperti sebagai pelapis kolom. Selain itu bila dinding tergores dengan sesuatu yang tajam maka dipastikan kertas akan mudah terkelupas, tetapi perbaikan untuk hal ini cukup mudah

Papan Kalsium

  Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium menyerupai bahan plafon fbercement, namun lebih tebal dan kuat.

  1) Ketahanan

terhadap air

  Papan Kalsium lebih tahan terhadap air dan lembab. Bila terkena air, papan kalsium tidak akan terurai seperti halnya papan gypsum, ataupun terkelupas seperti triplek atau multiplek, namun dari beberapa pengalaman yang saya temui, papan kalsium bila terkena air dan lembab akan mudah sekali terdapat bercak-bercak hitam, namun hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan pengamplasan dan pengecatan kembali.

  

Papan kalsium memiliki material yang

cukup padat, bahkan lebih padat dari

plesteran dinding bata pada umumnya,

oleh karena itu dari segi akustik papan

kalsium cenderung tidak dapat

menyerap suara dengan baik dan

tidak cocok untuk ruang yang

membutuhkan peredaman suara

  3) Ketahanan

Terhadap Api

  • Bahan papan kalsium rata-rata tidak mudah terbakar dan tidak juga menyebarkan nyala api, sehingga bahan ini sangat cocok untuk ruang- ruang yang membutukkan perlindungan terhadap api, dan yang rentan pada

  

4) Ketahanan Terhadap

Benturan dan Goresan

Bahan dengan kerapatan yang padat, menjadikan

papan kalsium cocok diaplikasikan di ruang

dimana banyak orang dan barang berlalu lalang.

  

Papan Kalsium tidak mudah ”gupil” dan gores,

namun perlu dicatat bahwa papan kalsium

mempuyai sifat yang lebih getas, sehingga bila

mengalami benturan yang cukup keras pada

bagian yang tidak terdapat rangka bisa

mengalami keretakan, dan keretakan pada papan

kalsium memang bisa diatasi dengan pemberiana

plaster & compount seperti halnya pada gypsum,

  Papan Triplek/ Multiplek

  • Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing- masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

  1) Ketahanan

terhadap air

  • Papan Triplek/Multiplek bila dibiarkan tanpa pelapis tidak akan tahan terlalu lama di tempat yang berair, namun bila hanya tersiram untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama, triplek /multiplek lebih bertahan daripada papan gypsum standar. Bila direndam dalam air dalam waktu yang cukup lama maka papan akan mengelupas tiap lapisannya, dan melapuk. Namun dengan pelapisan yang baik partisi triplek/multiplek dapat digunakan untuk ruang yang lembab
  • Papan Multiplek memiliki

    tingkat reduksi yang cukup

    bagus tergantung juga

    ketebalannya dan mudah

    dibentuk, sehingga papan

    multiplek cocok ruang yang

    memerlukan pengaturan tata

  

3) Ketahanan

Terhadap Api

Sifat bahan dasar kayu sebagai

penghantar api, kayu olahan multiplek

sebaiknya dihindarkan untuk partisi

ruang- ruang yang kontak langsung

dengan api seperti dapur, dan

laboratorium penggunaan multiplek untuk

partisi ruang yang retan terhadap api

dapat diatasi dengan penggunaan bahan

pelapis yang tahan api. Dinding Partisi dari Berbagai Bahan