V-Y PEDICLE ISLAND FLAP NEVUS PIGMENTOSUS PADA REGIO INFRAORBITAL DEKSTRA DENGAN ANESTESI LOKAL BI-LEVEL MENGGUNAKAN LARUTAN TUMESEN
Laporan Kasus
V-Y PEDICLE ISLAND FLAP NEVUS PIGMENTOSUS PADA
REGIO INFRAORBITAL DEKSTRA DENGAN ANESTESI LOKAL
BI-LEVEL MENGGUNAKAN LARUTAN TUMESEN
Qaira Anum, Sri Lestari, Frien Re/la Syarif, Mutia Sari, Rina Mufriyanti
SMF/Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK Universitas Andalas/RS Dr. M.Djamil
- – Padang
ABSTRAK Nevus pigmentosus merupakanproliferasijinakpigmen melanosit yang timbul setelah lahir, berkembang perlahan, stabil, dan dapat mengalami regresi spontan. Terapi pilihan untuk nevus pigmentosus adalah bedah eksisi. Salah satu teknik eksisi efektif untuk memperbaiki defekpada areapipi bagian medial berbatasan dengan hidung adalah teknik V-Y pedicle island flap. Untuk meminimalisasi perdarahan dan agar durasi analgesia lebih panjangpasca operasi, digunakan anestesia lokal bi-level menggunakan larutan tumesen.
Seorang pasien perempuan usia 15 tahun dengan nevus pigmentosus di regio infraorbital dekstra berukuran 1,8cm x 2cm x 0,4cm. Dilakukan eksisi komplitpada nevus dan flap dengan desain
V-Y pedicle island flap menggunakan anestesi lokal bi-level dengan larutan tumesen sebanyak 50cc.
Luka pasca operasi 2 minggu baik dan pasien merasapuas.
Pada pasien ini dilakukan bedah eksisi dengan desain V-Y pedicle island flap yang merupakan desain optimal untuk defekpada kulit dengan sliding movement jaringan yang diinsisi. Tindakan eksisi dengan anestesi lokal bi-level menggunakan larutan tumesen agar terjadi vasokonstriksi vaskular sehingga absorbsi larutan anestesi lebih lama dan nyeri pasca operasi bulging di daerah operasi dan sekitar menyebabkan perdarahan minimal. Efek adrenalin dan selama operasi tidak ada atau minimal dan efek hidrodiseksi anestesi tumesen memudahkan untuk underminingyan'«ga». (MDVI2016:42 /S: 32S -40S) Kata kunci: V-Y pedicle island flap, nevus pigmentosus, anestesi lokal bi-level, larutan tumesen ABSTRACT
Nevus pigmentosus is a proliferation of benign pigmented melanocytes that arise after birth, slowly, stable, and can undergo spontaneous regression. Therapeutic option is by surgical removal of the nevus with excision. One excision technique that is effective in improving the reconstruction of defects in the medial part of the cheek area adjacent to the alar nasal is V-Y pedicle island flap technique. To minimize bleeding, and a longer duration of postoperative analgesia, bi-level local anesthesia with tumescent solution is used.
A 15-year-old female was diagnosed with nevus pigmentosus on the right infraorbita region size 1,8cm x 2cm, 0,4cm. Complete excision was performed of the nevus with V-Y pedicle island flap design using 50 cc of tumescent solution with bi-level local anesthesia. Two weeks post surgery
showed good results and patient felt satisfied.
Surgical excision was performed to the patient with V-Y pedicle island flap which is an optimal design for the defect of the skin on an incision that allows sliding movement of the tissue. Excision with tumescent solution bi-level local anesthesia used to reduce the side effects of regular local anesthetic technique such as higher diffusion and absorption of anesthesia, and the long effect of analgesia post surgery. The effects of adrenaline and bulging in the surrounded operation area causing none or minimal bleeding during surgery and the hydrosection effects of tumescent anesthesia is easier for tissue undermining. (MDVI 2016:42 / S: 32S-40S) Keywords: V-Y pedicle island flap, nevus pigmentosus, bi-level local anesthesia, tumescent solution
Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan No.45 — Padang, Sumatera Barat Telp/Fax: 0751-810256 Email: [email protected]
QAnum, dkk
4 '
dengan hasil dalam batas normal. Hasi\followup 2 minggu pasca operasi baik dan pasien merasa puas.
danprothrombin time/activatedpartial thromboplastin time
larutan tumesen. Sebelum tindakan bedah, dilakukan persiapan pra-operasi dan pemeriksaan hematologi rutin
island flap menggunakan anestesi lokal bi-level dengan
Seorang pasien perempuan berusia 15 tahun dengan tahi lalat yang besar pada daerah pinggir hidung sampai bawah mata kanan yang muncul sejak 12 tahun yang lalu dan semakin membesar dalam 2 tahun terakhir. Tidak ada riwayat muncul rambut pada tahi lalat dan riwayat mudah berdarah pada tahi lalat tersebut. Pasien ingin membuang tahi lalat tersebut oleh karena ukurannya sudah makin besar dan mengganggu penampilan. Pada pemeriksaan fisis tampak rumor soliter berwarna hitam berukuran 1,8cm x 2cm x 0,4cm di regio infraorbita dekstra. Setelah dilakukan pemeriksaan fisis dan penunjang, pasien dan orang tua pasien dan menandatangani informed consent dan pada pasien direncanakan untuk dilakukan eksisi pada lesi dan rekonstruksi pada defek kulit dengan desain V-Y pedicle
8 LAPORAN KASUS
Anestesi tumesen dilakukan dengan menginfiltrasi larutan tumesen menggunakan kanula infiltrator yang dimasukkan ke dalam lemak subkutan atau intradermal hingga jaringan terdistensi.
Prosedur bedah kulit yang dilakukan oleh ahli bedah kulit adalah menggunakan anestesi lokal dengan beberapa pilihan teknik. Teknik anestesi lokal yang sering digunakan antara lain anestesi topikal menggunakan krim anestesi yang berisi lidokain, prilokain, atau kombinasi keduanya, teknik infiltrasi anestesi lokal yang dibagi menjadi infiltrasi lokal, blok regional (ring-block anesthesia), dan anestesi tumesen.
ini dipilih pada pasien karena lokasi anatomi defek, ukuran defek, dan juga karena usia pasien yang masih muda untuk menghasilkan risiko minimal pasca operasi.
2 Desain rekonstruksi V-Y pedicle island flap
keuntungan dalam suplai pembuluh darah dan pola penyembuhan yang lebih baik.7 Desain ini dapat dilakukan pada defek yang berlokasi di dahi, kelopak mata, hidung, pipi dan bibir.
5 V-Y pedicle island flap -memiliki
titik menjauhi defek dan diperluas menjadi dua titik terpisah pada garis defek yang akan diperbaiki. Kedua insisi ini dapat linear atau berbentuk kurva bergantung dari defek yang akan diperbaiki dan harus memiliki sudut sekitar SOderajat di antaranya untuk menghindari standing cone formation pada saat penutupan.
6 Island pedicle advancement flap digunakan pada subcutaneous pedicle dengan membuat dua insisi dari satu
Advancement flap dapat dibagi menjadi unipedicle, bipedicle, dan V-Y, atau subcutaneous tissue pedicle island flap.
V-Y pedicle island flap nevus pigmentosus pada regio infraorbital dekstra
3 Salah satu jenis rekonstruksi yang sering dilakukan pada
PENDAHULUAN
Nevus pigmentosus merupakan proliferasi jinak pigmen melanosit yang timbul setelah lahir, berkembang perlahan, stabil, dan dapat mengalami regresi spontan. Terapi pilihan untuk nevus pigmentosus adalah bedah eksisi.
1 Rekonstruksi setelah dilakukan eksisi pada kelainan
kulit di wajah memerlukan pemahaman anatomi unit kosmetika wajah, pergerakan jaringan, dan kemampuan untuk memakai jaringan yang bersebelahan dengan defek pada kulit.
2 Terdapat berbagai macam jenis rekonstruksi kulit
pada wajah dengan mempertimbangkan tipe dan lokasi kelainan kulit, usia, dan faktor kosmetik serta fungsinya.
defek wajah adalah flap. Flap klasik dikategorikan berdasarkan design, suplai pembuluh darah, komposisi, dan metode pemindahan.
pada defek berukuran kecil hingga sedang. Flap ini juga berdasarkan pada prinsip sliding movement jaringan.
4 Desain flap lokalisata misalnya advancement,
transposisi, dan rotasi merupakan pilihan desain yang berguna pada rekonstruksi di pipi. Berdasarkan pandangan estetika, pipi dibagi menjadi 3 bagian yaitu suborbital, preaurikular dan bukomandibular.
4 Advancement flap
merupakan salah satu desain flap paling dasar dan banyak dipakai oleh ahli bedah kulit dengan prinsip dasar single
advancement flap yang digunakan untuk penutupan primer.
5 Desain ini relatif mudah dilakukan dan dapat digunakan
Gambar 1. Lesi berbentuk buah pir berwarna Hitam dengan ukuran 1,8 cm x 2 cm x 0,4 cm.
Efek iritasi deterjen cair pencuci alat makan kajian berdasarkan
MDVI Vol. 42 No. Suplemen Tahun 2015, 34 S - 42 S
Prosedur tindakan fisiologis 0,9%, lidokain 2%, natrium bikarbonat, dan Pembuatan larutan tumesen dengan formula Lillis adrenalin. Keburuhan pada pasien ini adalah 50 cc larutan (modifikasi Kligman) yang terdiri dari campuran larutan tumesen tersebut.
Gambar 2. Tandai lesi dan gambar desain flap dengan spidol kemudian dilakukan tindakan aseptik-antiseptik dengan povidone iodine dan
alkohol 70% pada daerah lapangan operasiGambar 3. Pasien dilakukan insisi pada area di antara kedua alis untuk masuknya kanul infiltrator yang sebelumnya sudah dianestesi lokal
menggunakan lidokain 2%.
Kemudian larutan tumesen dimasukkan subkutan menggunakan kanul infiltrator di bawah lesi dan sekitarnya sampai pipi kanan terdistensi
kemudian tunggu selama 20 menit agar anestesi lokal bekerja maksimal.QAnum, dkk
V-Y pedicle island flap nevus pigmentosus pada regio infraorbital dekstra
Gambar 4. Pasien dilakukan infiltrasi anestesi lokal dengan lidokain 2% pada incision lines (garis insisi).
Gambar 5. Pasien dilakukan insisi pada incision lines
Gambar 6. Nevus telah diangkat dan insisi desain^Jap berbentuk huruf V.
Efek iritasi deterjen cair pencuci alat makan kajian berdasarkan
MDVI Vol. 42 No. Suplemen Tahun 2015, 34 S - 42 S
Gambar?. Pedicle island dibebaskan dari jaringan sekitar, namun jaringan subkutis di bawah 'island' tetap intak agar suplai darah pada
jaringan tetap ada, kemudian dilakukan undermining dengan gunting tumpul pada daerah sekeliling incision lines.
Gambar 8. Tarik jaringan island flap ke arah tepi cranial garis insisi
Gambar 9. Haecting jaringan dermis dan subkutis menggunakan benang polyglactin 4.0.
QAnum, dkk
V-Y pedicle island flap nevus pigmentosus pada regio infraorbital dekstra
Gambar 10. Haecting epidermis menggunakan benang polypropylene 5.0.
Gambar 11. Segera sesudah operasi dan dioleskan salap antibiotik.
Gambarl2. Luka ditutup dengan perban steril.
Efek iritasi deterjen cair pencuci alat makan kajian berdasarkan
MDVI Vol. 42 No. Suplemen Tahun 2015, 34 S - 42 S
DISKUSISeorang pasien perempuan usia 15 tahun dengan nevus pigmentosus pada regio infraorbita dekstra, dilakukan eksisi dan ditutup defeknya 4 dengan V-Ypedicle island flap. Terdapat beberapa pilihan teknik rekonstruksi wajah, salah satunya adalah V-Y pedicle island flap. Konsep rekonstruksi ini pertama kali dikenalkan oleh Gonzalez-Ulloa, dkk. di Meksiko tahun 1961 yang melaporkan penggunaan teknik rekonstruksi pada subunit estetika dari defek di hidung dan dahi.
9 Awalny a. flap ini dikenal dengan nama island pedicle flap oleh karena pemisahan epidermis dan dermis
membentuk sebuah pulau (island) pada kulit dan membentuk sebuah pedicle subkutan yang terdiri dari lemak subkutis, otot dan kadang-kadang muskuloaponeurotik superfisial yang membuat suplai darah dari bawahflap menuju ke jaringan sehingga tidak menyebabkan nekrosis pada jaringan.7
Gambar 13. Dua minggu pasca operasi, tampak daerah flap dalam kondisi baik.
Gambar 14. Komponen pada flap. (Modifikasi sesuai dengan kepustakaan no.3)
QAnum, dkk
V-Y pedicle island flap nevus pigmentosus pada regio infraorbital dekstra
Sliding movement pada desain ini diciptakan oleh 3 faktor:
1). Pemindahan flap untuk menutup defek, 2). Stretching
flap itu sendiri, 3). Movement oleh karena eksisi pada tepi
5 proksimal dariflap .
Gambar 16. V-Y subcutaneous tissue pedicle island advancement Gambar 15. Single advancement flap. flap. Insisi inisial pada desain ini berbentuk seperti huruf V dan pada Tanda panah menunjukkan pergerakan pemindahan jaringan. saat penutupan membentuk huruf Y. (Modifikasi sesuai dengan (Modifikasi sesuai dengan kepustakaan no.5) kepustakaan no. 10)
V-Y subcutaneous tissue pedicle island advancement Teknik anestesi pada pasien ini dipilih
flap juga sering disebut sebagai kite flap yang berguna pada menggunakan anestesi lokal bi-level menggunakan larutan
rekonstruksi defek di regio yang memerlukan pelepasan tumesen. Larutan tumesen untuk anestesi lokal berisi kontraksi jaringan terutaman seperti pada garis hidung, campuran lidokain, adrenalin, natrium bikarbonat dan salin,
nasolabial fold atau pipi dengan hasil operasi yang relatif dengan formula Kligman, atau modifikasinya digunakan
4
sempurna dengan skar yang sangat minimal. Selain hasil untuk meminimalisir perdarahan dan durasi analgesia lebih yang baik secara kosmetik, desain ini juga dipilih pada panjang pasca operasi. Teknik anestesi lokal ini mengurangi pasien yang berusia muda oleh karena lebih efek samping difusi dan absorbsi anestesi yang berlebihan,
2
11
menguntungkan. distensi jaringan, dan awitan anestesi yang lambat. Larutan Desain V-Y advancement flap dapat digunakan untuk diinfiltrasi menggunakan kanula infiltrator yang dimasukkan dari dahi antara kedua alis mata ke dalam lemak subkutan di memperbaiki berbagai macam defek di hampir seluruh area bawah lesi dan jaringan sekitar hingga jaringan pipi anatomi tubuh. Desain ini juga mengurangi regangan luka terdistensi.s Teknik anestesi lokal dengan larutan tumesen dan risiko skar hipertrofi pasca operasi sehingga bisa ini mengandung adrenalin sehingga efek anestesi lebih
5 didapatkan hasil yang baik secara kosmetik. Li JH, dkk.
panjang, tanpa nyeri, serta perdarahan saat operasi sangat
11
melaporkan penggunaan V-Y subcutaneous tissue pedicle minimal.
island advancement flap pada 175 pasien yang memiliki
defek pada wajah dengan hasil sempurna pada seluruh
KESIMPULAN
pasien, tanpa adanya skar pada wajah yang dipantau hingga
2
6 bulan pasca operasi. Insisi awal pada desain ini ber bentuk Dilaporkan satu pasien usia 15 tahun dengan nevus seperti huruf V dan pada saat penutupan membentuk huruf pigmentosus yang dieksisi dan dilakukan rekonstruksi defek
Y, oleh karena itu disain ini disebut sebagai disain V-Y pada regio infraorbita dekstra dengan disain V-Y pedicle
5
10 flap. ' V-Y subcutaneous tissue pedicle island advancement flap juga sering disebut sebagai kite flap.* (Gambar 16)
Efek iritasi deterjen cair pencuci alat makan kajian berdasarkan
MDVI Vol. 42 No. Suplemen Tahun 2015, 34 S - 42 S
3.island flap dengan anestesi lokal bi-level menggunakan Kwon KH, Lee DG, Koo SH, Jo MS, Shin H, Seul JH.
Usefulness of V-Y advancement flap for defects after skin larutan tumesen sebanyak 50 cc. Dua minggu pasca operas! tumor excision. Ann Plast Surg. 2012; 39: 619-25. menunjukkan hasil yang baik dan pasien merasa puas.
4. Heller L, Cole P, Kaufman Y. Cheek reconstruction: Current concepts in managing facial soft tissue loss. Semin
UCAPAN TERIMA KASIH Plast Surg. 2008; 22: 294-305.
5. Khrisnan R, Garman M, Gussman JN, Orengo I. Advancement Ditujukan kepada Rizki Syaputra (Graphic Designer; flaps: A basic theme with many variations. Dermatol Surg.
2005; 31: 986-94.
email: [email protected]) yang telah membantu 6.
Baker SR. Advancement flaps. Dalam: Baker SR, penyunting. membuat desain grafis visual pada gambar 14 - 16.
Baker local flaps in facial reconstruction. Edisi ke-2. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2007. h. 157-87.
DAFTAR PUSTAKA 7.
Berlin AL, Cohen JL. Surgical repair using a V-Y advancement flap. The Dermatologist. 2012; 3: 44-6.
Darmanescu M, Trifu V, Chivu S, Sotcan R. Local anesthetic hyperplasia of melanocytes. Dalam: Goldsmith LA, Katz SI, techniques in dermatology. Ther Pharm Clin Toxicol. 2011; Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K, penyunting. 15:45-50. Fitzpatrick's dermatology in general medicine. Edisi ke-8.
1. Grichnick JM, Rhodes AR, Sober AJ. Benign neoplasia and 8.
9. Suarez JEP, Sadigh PL, Jeng SF. Aesthetic subunit New York: McGrawHill; 2012. h.1377-410. reconstruction facilitated with V-Y island advancement flaps 2. Li JH, Xing X, Liu HY, Li P, Xu J. Subcutaneous island on the face: A case report. Plast Reconstr Surg Glob Open. pedicle flap variations and versatility for facial reconstruction.
2014; 2: el48. Ann Plast Surg. 2006; 57(3): 255-9.
10. Patel KG, Sykes JM. Concepts and local flap design and classification. Operat Tech Otolaryngol 2011; 22: 13-23 Gadelha ADR, Leao TLDM. Rile of four: A simple and safe formula for tumescent anesthesia in dermatologic surgical procedures. Surg Cosm Dermatol. 2009; 1(2): 99-102.