Alih Fungsi Lahan dan Dampaknya terhadap

ALIH FUNGSI LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP EKSISTENSI
KELEMBAGAAN PERTANIAN DI WILAYAH PINGGIRAN PERKOTAAN
(Studi di Desa Petir dan Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

Oleh:
Tomi Setiawan, Haidar Adi M., Indria R. Mutiar, dan Yamres Pakniany.

Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor

Latar Belakang Penelitian
 Penurunan Rumah Tangga Petani
 Menurut sensus pertanian tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah rumah
tangga usaha pertanian mengalami penurunan sebesar 16,32% dibandingkan
tahun 2003

 Peningkatan Alih fungsi lahan
 Peningkatan Dalam waktu dua tahun (2009-2010), di Kabupaten Bogor telah
terjadi alih fungsi lahan seluas ±482,32 hektar atau laju alih fungsi lahan sekitar
241 hektar/tahun (Cahya, 2014).


 Peningkatan Permintaan lahan
 Kenaikan penggunaan lahan untuk perumahan. Seperti yang terjadi di Desa
Babakan, yaitu dengan luas 80,59 Ha di tahun 2008 menjadi 82,5 Ha di tahun
2011 (Data Kecamatan,2011).

Pertanyaan Penelitian
 Faktor-faktor apa saja yang mendorong alih fungsi lahan di Desa Petir dan
Desa Babakan?
 Apakah alih fungsi lahan berkorelasi dengan eksistensi kelembagaan
pertanian di dua desa tersebut?

Tujuan Penelitian
 Menjelaskan faktor-faktor yang mendorong alih fungsi lahan pertanian
yang terjadi di Desa Petir dan Desa Babakan.
 Menjelaskan korelasi faktor eksternal dan faktor internal alih fungsi lahan
dengan eksistensi kelembagaan pertanian yang terjadi di Desa Petir dan
Desa Babakan.

Landasan Teoritik
Grand Theory, & Midle Range

 Perubahan sosial adalah setiap perubahan dari sebuah sistem sosial sebagai
suatu kesatuan.

 Perubahan dapat terjadi dalam skala besar maupun kecil, yang terjadi di
dalam atau mencakup sistem sosial terutama pada skala historis atau dalam
sosiologi makro. (Sztompka, 2011)
 Penelitian ini memfokuskan pada perubahan yang terjadi akibat dari alih
fungsi lahan. Di mana alih fungsi lahan ini menjadikan perubahan luas lahan
dan peruntukan lahan dan mengakibatkan adanya perubahan-perubahan
dalam kelembagaan di dalamnya. (Soekanto, 1990)

Landasan Teoritik (lanjutan.....)
Praxis Theory
 Faktor dalam alih fungsi lahan pertanian yaitu:
 Faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih melihat sisi petani
pengguna lahan.
 Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berupa dorongan-dorongan
dari luar yang mempengaruhi petani pengguna lahan. (Lestari, 2005)
 Hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan yakni:
 Cara (usage), lebih menonjol pada hubungan antar individu dalam

masyarakat atau menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.
 Kebiasaan (folkways), mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar
dibandingkan cara.
 Tatakelakuan (mores), merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara
berperilaku dan diterima sebagai norma-norma pengatur. (Soekanto,
1990).

Kerangka Pikir

Metode Penelitian
 Paradigma penelitian ini adalah pragmatimse, dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif (mixed method), untuk menjelaskan (eksplanasi), serta memberikan
pemahaman yang bersifat menyeluruh (komprehensif) dan mendalam (in-deph)
tentang fenomena-fenomena sosial yang menjadi objek studi.
 Korelasi spearman rank digunakan untuk mencari atau untuk menguji signifikansi
hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk
ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama (Umar, 2002:325). Untuk
pengolahan korelasi digunakan SPSS ver. 21.0 for Windows.
 Hipotesis: Faktor-faktor eksternal dan internal perubahan lahan memiliki korelasi
dengan kelembagaan pertanian baik di desa Babakan maupun di desa petir.

Ho: Tidak terdapat korelasi antara Faktor-faktor eksternal dan internal perubahan
lahan dengan kelembagaan pertanian, di desa Babakan maupun di desa petir
H1: terdapat korelasi antara Faktor-faktor eksternal dan internal perubahan lahan
dengan kelembagaan pertanian, di desa Babakan maupun di desa petir

Hasil dan Pembahasan
1. Profil Responden Desa Babakan

Usia Responden

Pengalaman Bertani
3%

10%
26%

45%
52%
64%


Pendidikan Responden
40-50

50-60

60 keatas

20-30
13%
32%

3%
52%

Tidak Tamat SD

SD

Tidak Tamat SMP


SMP

30-40

Diatas 40 Tahun

1. Profil Responden Desa Babakan (lanjutan.....)

Penguasaan Lahan 1985-2000

Penguasaan Lahan 2000-2015

2%4%
28%
36%

39%
2%
55%
34%

Milik Sendiri

Garap

Gadai

MilikOrang Tua

Milik Sendiri

Garap

Gadai

Pendapatan Pertanian 2015
10%
19%

71%


< Rp.1.000.000,00- Rp.1.500.000,00

Rp.1500.000,00-Rp.2.000.000,00

>Rp.2.000.000,00

MilikOrang Tua

Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif Desa Babakan

Faktor Eksternal 1985-2000
12,90

7
6

35,48
45,16
45,16


5

41,94
45,16

0,00

2

6

20

54,84

Tidak Pernah

9,68


1

Sering

Linear (Sering)

64,52

0,00

67,74

Kadang-kadang

58,06
35,48

2

80


83,87

19,35
22,58

3

60

64,52

16,13

70,97

40

38,71
38,71
35,48

0,00

4

16,13
16,13
0

0,00

58,06

16,13
12,90

1

22,58

5

0,00

54,84

22,58

48,39

25,81
25,81

3

22,58

7

51,61

9,68

4

Faktor Eksternal 2000-2015

0

38,71
20

Tidak Pernah

51,61

40

Kadang-kadang

60

80

Sering

10

Linear (Sering)

Faktor Internal 1985-2000

Faktor Internal 2000-2015
70,97

5

0,00
5

12,90
16,13

19,35
80,65

38,71

9,68

4

4

51,61

35,48

9,68

54,84
58,06

3

12,90
3

25,81

19,35

16,13

67,74
48,39

2

22,58
2

38,71

29,03

12,90

48,39
51,61

1

12,90
1

35,48

29,03

12,90
0

10

20

Tidak Pernah

58,06
30

40

Kadang-kadang

50

Sering

60

70

Linear (Sering)

800

10

20

Tidak Pernah

30

40

50

Kadang-kadang

60

Sering

70

80

Linear (Sering)

90

Cara tahun 1985-2000

Cara tahun 2000-2015

96,77

100

100

93,55
87,10

83,87

80,65
80

80
67,74
64,52
60

70,97

64,52
61,29

54,84
48,39

45,16
40 35,48

67,74
54,84

38,71
35,48

35,48
35,48

58,06

20

19,35
12,9012,90

3,23

45,16
41,94
40

19,35

20

9,68
3,23
0,00
0,00

0

0,00

0,00 0,00 0,00
0

1

2

3

4

5

6

7

64,52
61,29

61,29

35,48

32,26

38,71

38,71
29,03

25,81

22,58
9,68

70,97

60

29,03
19,35
16,13
12,90

8

9

10

11

12

80,65

77,42

74,19

70,97

87,10

83,87

13

22,58

19,35

16,13

12,90

19,35
12,90

6,45
0,00
0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00
0,00

0,00
0,00

0,00 0,00 0,00

1

5

9

11

2

3

4

6

7

8

10

12

13

-20
Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

Linear (Sering)

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

Linear (Sering)

Kebiasaan Tahun 1985-2000
6,45
9,68

15

13

0,00
0,00
0,00

12

0,00

11

0,00 6,45

10

0,00

14

0,00

6

0,00

5

0,00

4
3

0,00
3,23
0,00 6,45

2

0,00

1

0,00

14
100,00
13

0,00

12

0,00

74,19
93,55
80,65

19,35

7

0,00

83,87
25,81

8

15

83,87

16,13

0,00
3,23
0,00
0,00

9

Kebiasaan Tahun 2000-2015

0,00

9

0,00

7

83,87

9,68

90,32
22,58

96,77
93,55
87,10
80,65

19,35
20,00

Tidak Pernah

40,00

60,00

Kadang-kadang

Sering

80,00

6
5

77,42

12,90

8

100,00

Linear (Sering)

74,19
83,87
83,87

16,13
25,81

74,19

12,90

10

100,00
16,13

0,00

11

96,77

12,90
12,90
16,13

41,94
45,16
90,32

9,68

83,87

16,13
19,35

0,00

80,65
32,26

0,00

51,61
48,39

0,00

2

0,00

1

0,00

0,00

54,84

35,48

9,68

3

64,52

35,48

0,00

4

67,74

58,06

32,26

9,68

51,61
48,39
80,65

19,35
20,00

Tidak Pernah

40,00
Kadang-kadang

60,00
Sering

80,00

100,00

Linear (Sering)

Tata Kelakuan tahun 1985-2000

Tata Kelakuan tahun 2000-2015

90

90
77,42

80
70

70

64,52
58,06

60

51,61

50

30

45,16
38,71
35,48
32,26
29,03

38,71

35,48

51,61

50

45,16

41,94 41,94

40

35,48
32,26 32,26

29,03

30
22,58

22,58
19,35

20
12,90

16,13

10
0

64,52

60

51,61

40

77,42

80

19,35
16,13

20

22,58
16,13

19,35

10
0,00
1
Sering

3,23

0,00
2

3

Kadang-kadang

0,00

0
4
Tidak Pernah

5

6
Linear (Sering)

1
Sering

2

3

Kadang-kadang

4
Tidak Pernah

5

6
Linear (Sering)

Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan
1. Desa Babakan
Korelasi tahun 1985-2000
∑VFext85
Correlation
∑VFext85

rho

Sig. (1-tailed)

Correlation
∑VFin85

(r)

∑VKlbg85

-.113

∑VFext0

Correlation
.

.272

.270

31

31

31

-.113

1.000

.062

Sig. (1-tailed)

∑VFext00

Correlation

31

-.114

.
31

.062

.371
31
1.000

N

Sig. (1-tailed)
N

Spearman'
s Tho

∑VFin00

(r)

Sig. (1-tailed)

Correlation
.270

.371

.

31

31

31

∑VKlbg00

1.000

.196

.238

.

.145

.099

31

31

31

.196

1.000

.344*

.145

.

.029

31

31

31

.238

.344*

1.000

.099

.029

.

31

31

31

Coefficient

N

Coefficient
Sig. (1-tailed)

∑VKlbg00

Coefficient

Correlation
.272

∑VFin00

0

-.114

Coefficient

N

∑VKlbg85

∑VFin85

Coefficient

N
Spearman's

1.000

Korelasi tahun 2000-2015

Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

1. Desa Babakan (lanjutan....)
Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan tahun 1985-2000
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan sebelum
kurun waktu tahun 2000 di desa Babakan adalah sebesar -0,114 yang berarti nilai r < 0. Jika
nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel
faktor-faktor eksternal perubahan lahan (independent) maka makin besar nilai variabel
kelembagaan (dependent), atau makin besar nilai variabel faktor-faktor eksternal
perubahan lahan (independent) maka makin kecil pula nilai variabel kelembagaan
(dependent). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa dorongan eksternal perubahan
lahan hanya sedikit (kecil) mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.
 Sementara korelasi antara faktor-faktor internal perubahan lahan terhadap kelembagaan
sebelum tahun 2000 adalah sebesar 0, 062 yang berarti nilai r > 0. Jika nilai r > 0, artinya telah
terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel faktor-faktor internal
perubahan lahan (independent) maka besar pula nilai variabel kelembagaan (dependent),
atau makin kecil nilai variabel faktor-faktor internal perubahan lahan (independent) maka
makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa semakin besar dorongan internal perubahan lahan maka semakin besar
pula dalam mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.

1. Desa Babakan (lanjutan....)
Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan tahun 2000-2015
 Kemudian, korelasi antara faktor-faktor Internal perubahan lahan terhadap kelembagaan
setelah kurun waktu tahun 2000 adalah sebesar 0,238yang berarti nilai r > 0. Jika nilai r < 0,
artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel faktor-faktor
Internal perubahan lahan (independent) maka besar pula nilai variabel kelembagaan
(dependent), atau makin kecil nilai variabel faktor-faktor Internal perubahan lahan
(independent) maka makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa semakin besar dorongan internal perubahan lahan maka
semakin besar pula dalam mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.
 Sementara korelasi antara faktor-faktor Internal perubahan lahan terhadap kelembagaan
setelah tahun 2000 adalah sebesar 0,344 yang berarti nilai r > 0. Jika nilai r > 0, artinya telah
terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel faktor-faktor Internal
perubahan lahan (independent) maka besar pula nilai variabel kelembagaan (dependent),
atau makin kecil nilai variabel faktor-faktor Internal perubahan lahan (independent) maka
makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa semakin besar dorongan internal perubahan lahan maka semakin besar
pula dalam mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.

Hasil dan Pembahasan (lanjutan...)
1. Analisis Deskriptif Desa Petir

Faktor Eksternal tahun 1985-2000
26,67

7

7

36,67
36,67

20,00

6

23,33
26,67
23,33

4

33,33
20,00

3

30,00

2

50,00

23,33
26,67

1

40,00

13,33
0

10
Sering

20
Kadang-Kadang

30

40
Tidak Pernah

40,00

50
Linear (Sering)

16,67

2

46,67

40,00
40,00
40,00

10,00
0

10
Sering

56,67

26,67

20,00

1
60

53,33

6,67

3

50,00

50,00

33,33

16,67

4

43,33

40,00
40,00

20,00

5

50,00

43,33
40,00

16,67

6

53,33

26,67

5

Faktor Eksternal tahun 2000-2015

20
Kadang-Kadang

30

40
Tidak Pernah

50,00

50
Linear (Sering)

60

Faktor Internal tahun 2000-2015

Faktor Internal tahun 1985-2000
23,33

46,67

5

5

43,33

40,00

33,33

13,33
46,67

4

46,67
4

40,00

36,67

13,33

16,67
50,00

3

50,00
3

23,33
26,67

33,33
16,67

20,00

50,00

2

2

53,33

33,33

26,67

16,67

20,00

36,67

1

1

40,00
40,00
0

10
Sering

20
Kadang-Kadang

30

40
Tidak Pernah

43,33
20,00

50

60

Linear (Sering)

0

10
Sering

20
Kadang-Kadang

30

40
Tidak Pernah

50
Linear (Sering)

60

Cara tahun 1985-2000

Cara tahun 2000-2015

3,33
0,00

13

96,67

0,00

12

0,00

11
10

23,33

16,67

50,00
50,00
50,00

6,67

6
5

3,33

4

0,00
0,00
10,00

3
2
1

23,33
0

20
Sering

76,67

23,33

0,00

33,33

Kadang-Kadang

4

Tidak Pernah

80

100

Linear (Sering)

63,33
100,00

0,00
0,00
10,00
40,00
0,00

1
60

60,00

33,33

3,33

2

43,33

40

36,67
3,33

3

46,67
43,33

86,67

13,33

0,00

5
100,00

96,67
96,67

3,33
0,00

6

46,67
50,00

93,33
93,33

6,67
3,33
0,00

7

56,67

36,67

83,33

0,00

8

33,33

0,00

11

9

83,33

16,67

3,33
3,33

10

16,67

8
7

63,33

36,67

0,00
0,00

9

93,33

96,67

0,00

12

76,67

6,67

0,00
3,33

13

70,00

26,67
20

Sering

80,00

20,00

3,33
0

50,00

40

Kadang-Kadang

60
Tidak Pernah

80

100

Linear (Sering)

Kebiasaan Tahun 2000-2015
16,67

15

60,00

40,00

13

3,33
0,00

12
11
10

0,00 6,67

9
8

66,67

33,33

63,33
20,00
23,33
33,33

16,67

7

96,67

13,3320,00

3,33

0,00

4
3

83,33

16,6723,33
16,67

2

26,67

1

20
Sering

Kadang-Kadang

60
Tidak Pernah

80

Linear (Sering)

80,00
36,67
36,67

0,00
0

50,00
50,00

86,67
30,00
30,00

56,67
53,33
60,00
50,00

33,33
16,67
13,33
63,33
23,33
20,00
36,6743,33
16,67
36,67 46,67
46,6753,33
20

Sering

96,67

60,00

20,00
20,00

1
100

13,33
16,67

7

2
73,33

40

10

20,00
20,00
13,33

3

40,00
43,33

0,00
0

11

13,33

0,00

60,00

20,00
13,33

4

60,00

36,67

12

5

73,33

26,67

3,33
0,00

6

16,67

0,00

13

8

63,33

33,33

14

0,00

9
100,00

3,33

5

93,33

56,67
50,00

0,00
0,00

6

3,33

15

43,33
40,00

0,00

14

Kebiasaan tahun 1985-2000

40

Kadang-Kadang

60
Tidak Pernah

80

100

Linear (Sering)

Tata Kelakuan Tahun 1985-2000

Tata Kelakuan tahun 2000-2015

50,00
6

100,00
6

33,33

0,00
0,00

16,67
0,00

20,00

5

5

20,00

40,00
40,00

80,00
0,00

100,00

4

4

63,33

0,00
0,00

36,67
13,33
3

73,33
3

46,67
40,00

26,67
0,00

0,00

50,00

2

2

33,33

3,33

66,67

46,67

50,00
1

100,00
1

33,33

0,00
0,00

16,67
0

20
Sering

40

Kadang-Kadang

60
Tidak Pernah

80

100

Linear (Sering)

0

20
Sering

40

Kadang-Kadang

60
Tidak Pernah

80

100

Linear (Sering)

Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan
2. Desa Petir
Korelasi tahun 1985-2000

Korelasi tahun 2000-2015

∑VFext85 ∑VFin85 ∑VKlbg85
Spearman's
rho

∑VFext85

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

∑VFin85

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

∑VKlbg85

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

1.000

-.047

-.300

.

.402

.054

30

30

30

-.047

1.000

.165

.402

.

.192

30

30

30

-.300

.165

1.000

.054

.192

.

30

30

30

∑VFext00
Spearman's rho ∑VFext00

Correlation
Coefficient

.780**

-.015

.

.000

.468

30

30

30

.780**

1.000

-.001

.000

.

.497

30

30

30

-.015

-.001

1.000

.468

.497

.

30

30

30

N
Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
∑VKlbg00

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)

∑VKlbg00

1.000

Sig. (1-tailed)
∑VFin00

∑VFin00

N
*. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

2. Desa Petir (lanjutan.....)
Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan tahun 1985-2000
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan sebelum kurun
waktu tahun 2000 di desa Babakan adalah sebesar -0,300 yang berarti nilai r < 0. Jika nilai r < 0,
artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel faktor-faktor
eksternal perubahan lahan (independent) maka makin besar nilai variabel kelembagaan
(dependent), atau makin besar nilai variabel faktor-faktor eksternal perubahan lahan
(independent) maka makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa dorongan eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil)
mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.
 Sementara korelasi antara faktor-faktor internal perubahan lahan terhadap kelembagaan
sebelum tahun 2000 adalah sebesar 0,165 yang berarti nilai r > 0. Jika nilai r > 0, artinya telah
terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel faktor-faktor internal
perubahan lahan (independent) maka besar pula nilai variabel kelembagaan (dependent),
atau makin kecil nilai variabel faktor-faktor internal perubahan lahan (independent) maka
makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata lain, dapat dikatakan
bahwa semakin besar dorongan internal perubahan lahan maka semakin besar pula dalam
mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.

1. Desa Petir (lanjutan.....)
Korelasi Faktor Eksternal dan Internal dengan Kelembagaan tahun 2000-2015
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan setelah kurun
waktu tahun 2000 di desa Babakan adalah sebesar -0.015 yang berarti nilai r < 0. Jika nilai r < 0,
artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel faktor-faktor
eksternal perubahan lahan (independent) maka makin besar nilai variabel kelembagaan
(dependent), atau makin besar nilai variabel faktor-faktor eksternal perubahan lahan
(independent) maka makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa dorongan eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil)
mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.
 Korelasi antara faktor-faktor internal perubahan lahan terhadap kelembagaan setelah kurun
waktu tahun 2000 di desa Babakan adalah sebesar -0.001 yang berarti nilai r < 0. Jika nilai r < 0,
artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel faktor-faktor
internal perubahan lahan (independent) maka makin besar nilai variabel kelembagaan
(dependent), atau makin besar nilai variabel faktor-faktor internal perubahan lahan
(independent) maka makin kecil pula nilai variabel kelembagaan (dependent). Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa dorongan eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil)
mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.

Kesimpulan
1. Faktor yang melatarbelakangi para petani melakukan konversi lahan pertanian Di
desa Babakan dan desa Petir, adalah (1) faktor eksternal, yaitu mendapatkan
tawaran kerja diluar pertanian, mengalami gagal panen, masalah sarana produksi
pertanian yang tidak terjangkau, mengalami fluktuasi harga pertanian,
mendapatkan tawaran pihak swasta (biong) untuk menjual lahan, dan
mendapatkan kemudahan untuk membeli lahan di tempat lain. (2) faktor internal,
yaitu bekerja di pertanian kurang dari delapan jam, mendapatkan hasil panen
yang rendah, tidak memiliki modal yang cukup untuk bertani, mendapatkan
pendapatan non-pertanian lebih tinggi, dan semakin sulitnya mencari tenaga
kerja pertanian

2. Terdapat korelasi antara faktor eksternal dan faktor internal alih fungsi lahan dengan eksistensi
kelembagaan pertanian yang terjadi di Desa Babakan dan Desa Petir, meskipun dengan variasi
yang berbeda-beda.
 Di desa Babakan,
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan sebelum
kurun waktu tahun 1985-200 di desa Babakan menunjukkan bahwa bahwa dorongan eksternal
perubahan lahan hanya sedikit (kecil) mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.
Sementara korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan
sebelum tahun 2000 menunjukkan bahwa besarnya dorongan internal perubahan lahan
maka akan memperbesar nilai perubahan kelembagaannya.
 Korelasi antara faktor-faktor Internal perubahan lahan terhadap kelembagaan dalam kurun
waktu tahun 1985-2000 menunjukkan bahwa besarnya dorongan internal perubahan lahan
maka akan memperbesar nilai perubahan kelembagaannya. Sementara korelasi antara
faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan dalam kurun waktu tahun
1985-2000 menunjukkan bahwa besarnya dorongan internal perubahan lahan maka akan
memperbesar nilai perubahan kelembagaannya.

 Di desa Petir,
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan dalam
kurun waktu tahun 1985-2000 di desa Babakan menunjukkan bahwa bahwa dorongan
eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil) mempengaruhi nilai perubahan
kelembagaannya. Sementara korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan
terhadap kelembagaan dalam kurun waktu tahun 1985-2000 menunjukkan bahwa
besarnya dorongan internal perubahan lahan maka akan memperbesar nilai perubahan
kelembagaannya.
 Korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan lahan terhadap kelembagaan dalam
kurun waktu tahun 2000-2015 di desa Babakan menunjukkan bahwa bahwa dorongan
eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil) mempengaruhi nilai perubahan
kelembagaannya. Begitu juga dengan korelasi antara faktor-faktor eksternal perubahan
lahan terhadap kelembagaan dalam kurun waktu tahun 2000-2015 di desa Babakan
menunjukkan bahwa bahwa dorongan eksternal perubahan lahan hanya sedikit (kecil)
mempengaruhi nilai perubahan kelembagaannya.

Saran
 Bagi masyarakat dan khususnya para petani di desa Babakan maupun desa Petir
supaya memikirkan ulang dan memiliki rencana yang jelas ketika akan melakukan
alih fungsi lahan pertanian miliknya untuk menjadi pemanfaatan lain, hal ini demi
mewujudkan ketahanan pangan yang berkelajutan di kedua desa tersebut.
 Bagi pemerintah untuk menegakkan peraturan yang terkait dengan alih fungsi
lahan yang sudah ada, agar pemerintah mengoptimalisasikan dan melakukan
Monitoring serta evaluasi sehingga laju alih fungsi lahan pertanian bisa terkendali.
Jika diperlukan ada revisi mengenai prioritas agar lebih memperhatikan nilai tukar
pertanian yang rendah dibandingkan non pertanian.

Terima Kasih