Global Cybercrime Industri dan Strukturn

1. Global Cybercrime Industri dan Struktur nya: Aktor , Motivasi, Ancaman, dan
Penanggulangan.
Cybercrime menjadi industri yang didorong oleh perkembangan teknologi. Teknologi
informasi berkembang pesat dengan mudahnya akses pertukaran informasi antar personal
maupun golongan. Perkembangan pesat ini berbanding terbalik dengan dampak dari teknologi
yang semakin maju.
Perkembangan teknologi menjadi bumerang, seperti jaringan internet yang dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Kini para penjahat telah
beralih dari kejahatan konvensianal menuju kejahatan digital. Sebelum era digital kejahatan
dilakukan secara nyata dalam artian penjahat yang melakukan kejahatan terlihat nyata adanya.
Berbeda dengan penjahat yang menjajaki kemajuan digital, mereka terlihat abstrak dan perlu
proses yang panjang untuk mengetahui pelaku kejahatan. Sebelum era digital perampok bank
merampok uang secara nyata, yaitu dengan masuk bank dan menodongkan pistol untuk
mendapatkan uang. Berbeda halnya dengan era digital sekarang, dengan ditopangnya
perkembangan teknologi, penjahat tidak perlu repot-repot masuk ke bank menodongkan pistol
kemudian baku tembak dengan polisi. Banyak perampokan-perampokan bank melalui dunia
maya. Memanfaatkan teknologi bank yang banyak beralih menggunakan teknologi, perampok
merampok melalui sistem teknologi yang dibuat oleh bank itu sendiri. Tidak perlu adanya baku
tembak yang beresiko besar pada kematian.
“ Pertumbuhan sinergi antara organisasi kriminal dengan internet menimbulkan
ketidakamanan dalam teknologi digital di dunia.” (Kshetri, 2005; Williams,2001). berdasarkan

pernyataan william dengan mengatakan dunia digital sekarang ini sudah tidak aman, ini dilandasi
pada banyak fakta kejahatan digital yang telah terjadi saat ini dan mengalami kenaikan estimasi
dari tahun ketahun. Kejahatan ini populer dengan nama Cybercrime.

2. Definisi Cybercrime
Dari sekelumit fakta yang sudah dijelaskan tentang Cybercrime, belum ada definisi yang pas
untuk mengartikan kata cybercrime. Banyak versi yang menjelaskan tentang Cybercrime, seperti
Forester & Morrison (1994) mendefinisikan kejahatan komputer sebagai : aksi kriminal dimana
komputer digunakan sebagai senjata utama. Kemudian definisi yang dikemukakan oleh girasa
(2002) : aksi kejahatan yang menggunakan teknologi komputer sebagai komponen utama.”
Dari pendapat forester & Morisson serta Girasa apakah sudah mewakili definisi Cybercrime.
Apabila ada orang membunuh dengan menggunakan alat yaitu komputer kemudian korban
meninggal apakah merupakan kejahatan komputer karena pembunuh menggunakan komputer
sebagai alat untuk membunuh. Tavani (2000) memberikan definisi cybercrime yang lebih
menarik, yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber.” Mungkin pendapat Tavani lebih
mendekati definisi Cybercrime karena kejahatan dilakukan di dunia Cyber.

3. Dampak Cybercrime
Cybercrime menimbulkan dampak bagi ekonomi, politik maupun sosial. Dari sudut pandang

ekonomi, cybercrime menimbulkan banyak kerugian besar. Baik kerugian individu, perusahaan
maupun negara. dampak negatif bagi ekonomi terus meningkat tiap tahunnya. Dampaknya sangat

besar dibandingkan dengan perampokan gaya konvensional. Imbasnya dapat memicu dampakdampak yang lain bagi sosial maupun politik atau keamanan nasional.
Dewasa ini kebanyakan bank memanfaatkan teknologi internet dalam transaksi untuk
kemudahan customer dan kemudahan pihak bank dalam mengatur transaksi. Karena banyaknya
kejahatan dunia maya orang jadi mengalami krisis kepercayaan serta ketakutan akan kejahatan di
dunia maya terjadi pada dirinya. Karena cybercrime orang akan takut untuk menyimpan uangnya
di bank dengan alasan takut terjadi carding atau pembobolan rekening secara online. Ketakutan
menjadi dampak nyata yang disebabkan oleh cybercrime,karena banyak fakta kasus yang menjadi
alasan ketakutan .
Disamping dampak ekonomi dan sosial, dampak politik maupun ketahanan negara juga
menjadi perhatian nasional. Cybercrime bukan hanya sekedar pembobolan bank tapi banyak
lagi,termasuk terorisme yang bisa menggagu kestabilan nasional. Dengan adanya jaringan
internet teroris dapat menghack database suatu negara atau meneror dan lebih parah lagi dapat
menimbulkan perang dunia. Begitu besar dampak cybercrime bagi segala aspek yang ada.
Banyak data survey yang menyebutkan bahwa setiap tahun terus cybercrime dan kerugian
akibat cybercrimeterus meningkat. Karena para penjahat kini beralih ke gaya digital dalam
melakukan kejahatannya. Dengan resiko tertangkap kemungkinan kecil, tidak perlu berkontak
fisik dengan objek, serta bisa dilakukan dimana saja menjadi alasan seorang penjahat untuk

melakukan kejahatan cyber.
Dengan banyaknya survey yang menyebutkan peningkatan cybercrime maka problem ini
harus menjadi perhatian yang lebih, mengingat manusia sekarang tidak bisa terlepas dari
teknologi.di mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur, manusia sekarang tidak bisa terlepas
dari teknologi. Pemerintah harus menanggulangi cybercrime agar tidak menimbulkan banyak
korban dan kerugian baik untuk personal, golongan maupun negara. dimulai dari membangun
security untuk mencegah kejahatan cyber terjadi, serta pembinaan terhadap pengguna komputer
dalam memakai teknologi secara bijak agar sadar bahwa komputer bukan alat untuk kejahatan.
Pemerintah wajib membuat undang-undang yang sesuai dan pas sebagai senjata untuk mencegah
terjadinya cybercrime. Biaya menjadi salah satu problem dalam menanggulangi kejahatan cyber,
karena untuk mendeteksi kejahatan cyber memerlukan alat yang super canggih, dan alat itu mahal
harganya.

4. Target, Sasaran Cybercrime
Kejahatan cenderung terjadi pada dunia sosial yang banyak digunakan oleh user, dan ini
menjadi target yang banyak di bajak. Seperti e-mail dan media sosial seperti facebook, twitter dan
lain-lain. Kejahatan komputer terintegrasi dengan ilmu sosial, ilmu psikologi dan ilmu yang
lainnya.seorang penjahat cyber memadukan ilmu sosial untuk menipu korban dengan cara
merubah persepsi korban serta mindsetnya untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh
penjahat cyber.

Ada klasifikasi penjahat cyber tergantung apa yang dilakukan, target serta dampak dari
kejahatanya tersebut. Seperti cyber terorist, mereka melakukan kejahatan komputer untuk

mengancam atau mengacaukan suatu negara, dan dampaknya merugikan suatu negara. ada pula
kejahatan komputer yang terjadi karena persaingan bisnis dan pertentangan antar personal.
Target kejahatan maya sangat beragam tergantung skill hacker dan kepentingan yang sesuai
dengan niat pelaku untuk melakukan kejahatan. Target penyerang di inisiasi oleh teroris, lawan
bisnis maupun ideologi hacker. Salah satu target pelaku yaitu di bidang bisnis atau pada
perusahaan, baik itu peusahaan kecil maupun perusahaan besar. Dengan niat menghancurkan
bisnis ataupun sebagai ladang keuntungan untuk mengeruk uang dari korban. Penyerang di dunia
cyber ada beberapa kriteria ada penyerang untuk mengumpulkan kekayaan dari hasil mencuri dari
akun personal. Ada juga yang memanfaatkan dunia cyber untuk kepentingan transaksi ilegal.
Cyber piracy atau Pembajakan internet yang terjadi di dunia maya, seperti mengambil data dari
suatu server. Biasanya ini dilakukan oleh Hacker. Ada istilah cracker yang hampir sejenis dengan
hacker, namun craker bersifat merusak dan ini disebut cyber vandalism, seperti memasukan virus
kedalam server lewat jaringan internet.Cyber trespass atau Penyalahgunaan internet yaitu
menyalahgunakan sesuatu yang dibajak untuk kepentingan orang yang membajak, seperti
membajak facebook orang lain kemudian disalahgunakan dengan tujuan mencoreng nama baik
pengguna facebook tersebut.
Yang menjadi korban dan sasaran kejahatan dunia maya adalah beragam dimulai dari

personal atau konsumen, perusahaan sampai pada suatu lembaga negara. perusahaan menjadi
sasaran kejahatan cyber karena sebuah dapat menguntungkan seorang penjahat dari segi ekonomi,
serta persaingan menjadi salah satu alasan perusahaan menjadi sasaran kejahatan. Dari aspek
personal, kejahatan cyber rentan terjadi karena seorang personal atau konsumen kebanyakan tidak
mengerti tentang kejahatan dunia maya dan cenderung meremehkan kejahatan tersebut. Seorang
penjahat cyber memanfaatkan kelemahan dari pertahan personal untuk melakukan kejahatanya,
berbeda dengan suatu perusahaan yang cenderung mengantisipasi adanya kejahatan cyber dan
merancang pertahanan untuk mencegah kejahatan cyber tersebut.
Sistem pemerintahan suatu negara sering menjadi sasaran bagi cyber terorist, dengan niat
menghancurkan keseimbangan sistem suatu pemerintahan. Biasanya penyerangan ke suatu
pemerintahan negara dilakukan oleh negara lain dengan maksud dan tujuan tertentu tergantung
kepentingan suatu negara yang menyerang.

5. Motivasi Cybercrime
Ada banyak dasar motivasi bagi seorang penjahat cyber tergantung jenis penjahat cyber
tersebut. Sebuah pemahaman yang lebih dalam serangan web memerlukan sebuah penelitian dari
motivasi yang memberi energi perilaku unit hacking ( Coates , 2002). Motivasi seorang penjahat
melakukan cybercrime terbagi atas 3 kategori yaitu :
1. Motivasi intrinsik
2. Motivasi ekstrinsik

3. Kombinasi antara intrinsik dan ekstrinsik

1. Motivasi intrinsik
yaitu motivasi yang terjadi didalam seseorang untuk melakukan cybercrime. Kepuasan
dan niat untuk bersenang-senang menjadi motivasi seorang penjahat cyber untuk melakukan
kejahatan tanpa ada tekanan dan imbalan yang diberikan untuknya. Serta motivasi intrinsik
merupakan motivasi tantangan untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan dirinya. motivasi
ini cenderung terjadi untuk kenikmatan seorang penjahat dalam melakukan kejahatan cyber.
Lindenberg ( 2001) berpendapat bahwa bertindak atas dasar prinsip juga merupakan bentuk
motivasi intrinsik. Prinsip juga menjadi salah satu bentuk motivasi seperti prinsip salah
tentang seorang yang belajar di jurusan komputer harus bisa hacking. Coba-coba juga
termasuk dalam bentuk motivasi intrinsik.

2. Motivasi ekstrinsik
yaitu motivasi yang timbul dari luar karena suatu tekanan dan tuntutan. Biasanya
motivasi ekstrinsik bersifat merusak dan merugikan individu, kelompok, organisasi, dan
negara. keinginan untuk memperkaya diri karena tuntutan hidup termasuk motivasi
ekstrinsik. Atau tuntutan pekerjaan yang mengharuskan seseorang melakukan cybercrime.
Kebanyakan penjahat dengan motivasi ekstrinsik lebih cenderung untuk kebutuhan ekonomi.
Tuntutan perusahan untuk menyerang perusahaan lain karena persaingan bisnis menjadi

motivasi seorang untuk melakukan kejahatan karena tuntutan pekerjaan yang di embannya.

3. Kombinasi antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
Kombinasi motivasi merupakan motivasi yang sangat berbahaya, karena selain sebagai
tuntutan juga sebagai kesenangan atau kenikmatan seoran penjahat dalam melakukan
kejahatan cyber. Motivasi intrinsik tidak terlalu berbahaya karen niat pelaku hanya untuk
bersenang-senang, sedangkan motivasi ekstrinsik mengakibatkan kerugian namun bersifat
sementara, ketika tidak ada lagi tekanan dan tuntutan motivasi ekstrinsik akan berhenti. Tapi
kombinasi motivasi lebih berbahaya, karena selain sebagai tuntutan juga sebagai kesenangan
dan kenikmatan Dan ini bisa terus berlanjut.

Kesimpulan



Bahwa kejahatan siber membawa dampak kerugian yang besar secara ekonomi ,
dan hal ini dilakukan baik per orangan maupun berkelompok / terorganisir dengan
baik (seperti mafia).




Bentuk kejahatan yang dilakukan secara konvensional sudah mulai dikembangkan secara
siber sehingga jangkauannya sangat luas tidak hanya itu mafia dapat memanfaatkan jasa
hackers untuk memperlancar aksinya
Definisi Cybercrime adalah segala macam bentuk kegiatan yang dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi informasi / internet sebagai media untuk maksud atau tujuan
tertentu yang dapat merugikan pihak lain dan melanggar undang-undang atau normanorma yang berlaku di dalam sebuah Negara.
Dampak serangan cyber crime mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik.
Kesenangan dan tuntutan menjadi motivasi penjahat cyber dalam melakukan cybercrime.