Alergi Alergi Klasifikasi dan rujukan ek

Alergi
Alergi
Klasifikasi dan rujukan eksternal

Urtikaria adalah ciri umum dari alergi.

ICD-10

T78.4

ICD-9

995.3

DiseasesDB

33481

MedlinePlus

000812


eMedicine

med/1101

MeSH

D006967

Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang
menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologiterhadap bahan-bahan yang
umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan
kata lain, tubuh manusiabereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh
tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak
bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitastersebut disebut alergen.
Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE
Alergi diturunkan oleh kedua orangtuanya dengan tingkat resiko sebagai berikut:




Kedua orangtua tidak memiliki riwayat alergi (termasuk asma), maka anak tetap dapat
terkena alergi dengan tingkat resiko maksimum 15 persen



Salah satu orangtua mengalami riwayat alergi, maka resiko anak mendapat alergi meningkat
menjadi 20-40 persen



Kedua orangtua mengalami riwayat alergi, maka resiko anak mendapat alergi meningkat lagi
menjadi 60-80 persen

Pencegahan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:


Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah. Hal ini termasuk tidak
menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat
menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi. Usahakan

jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun meletakkan kandang hewan peliharaandi
sekitar rumah anda.



Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat
pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi. Untuk mandi, haruslah
menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore sebelum
PK.17.00'. Sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampoo
untukbayi. Dilarang menggunakan cat rambut.



Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di
rumah terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.



Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.




Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat
akan efektif.



Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun.



Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih
dari PK.24.00'



Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat yang menimbulkan reaksi alergi. Hindari
bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Harus mematuhi aturan diet alergi.




Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang
berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk
melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu
reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau
dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1
kali sebulan) berturut-turut, dan diulang setiap 6 bulan sekali.