Warta Teresa_201006_20Jun10.pdf

  No. 335/Thn. VI/20 Juni 2010

Warta Mingguan – Umat Paroki I bu Teresa Th. C/ I I – Hari Minggu Biasa XI I I

Tema Minggu I ni: “Menyangkal Diri dan Memikul Salib?” (Luk 9:18-24)

  Inside This Issue: Liputan Utama………………… 2 I man Katolik…………………… 3 Berita Seputar Paroki………

3 Renungan………………………

  4 I nfo Kategorial………………… 6 Mengenal Orang Kudus……

  7 Orang Muda Katolik………… 8 Warta Paroki…………………… 9 Jadwal Pelayanan……………… 10 Kalender Liturgi………………… 10 Mutiara I man…………………… 11

Sejenak Tersenyum………… 11 Penasihat: Romo Y. Natalis, Pr. Redaksi: Andreas E. S., Arifin, Bambang S. W., Caecilia, Fridus

  RM, Martinus, Steven F., Nancy Email Redaksi: wartaku_teresa@yahoo.com

LIPUTAN UTAMA

  

Misa Karyawan Se-Jababeka: 17 Juni 2010

  World Cup 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan telah bergema akhir-akhir ini. Mulai dari koran, televisi, radio dan berbagai pembicaraan pasti selalu berbicara tentang pertandingan World Cup. Tak heran jika setelah pulang bekerja, umumnya langsung duduk di depan televisi sambil menyaksikan laga dari negara-negara favoritnya. Tetapi tidak demikian yang terjadi dengan para karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan sekitar kawasan industri Jababeka-Cikarang. Mereka dengan setia mengikuti Misa Karyawan Katolik yang bertempat di auditorium lantai 3, Rumah Sakit Harapan Keluarga (yang dulunya disebut Rumah Sakit Harapan I nternational), Jababeka. Misa yang diadakan pada tanggal 17 Juni 2010 ini dihadiri oleh kurang lebih 30 karyawan-karyawati dan yang dipimpin oleh Rm. Yosef Natalis Kurnianto, Pr.

  Misa Karyawan yang dimulai tepat pk. 18.00 dibuka dengan lagu pembukaan: Bapa yang Kekal ini bertemakan untuk mengajak kita semua mempersiapkan diri sebelum berdoa dan berdoa secara autentik. Dalam khotbah yang dibawakan oleh Rm. Natalis kali ini menceritakan tentang sejauh manakah kita berdoa kepada Tuhan. Apakah kita pada umumnya diam sambil menundukkan kepala disuruh berdoa saat kegiatan lingkungan? Cukupkah saja kita membuat tanda salib dan langsung makan ketika makanan yang disajikan itu enak-enak? Terlalu berlebihkah kata-kata yang kita ucapkan dalam permohonan kita? Ya! Sering sekali kita berdoa demikian. Ada yang malu akan kata-kata yang diucapkan dalam doanya. Ada juga yang saking bagus doanya, tetapi kebanyakan meminta permohonannya dikabulkan daripada ucapan syukur. Ada juga yang berdoa karena ingin dipandang dan dipuji orang lain. I tu bukanlah doa dalam arti sebenarnya! Doa itu merupakan ungkapan hati secara tulus dalam keheningan yang merupakan juga ungkapan kedalaman hati seseorang. Kita seharusnya senantiasa berdoa, baik dalam keadaan suka maupun duka bukan hanya dalam keadaan susah, kita baru berdoa kepada Tuhan! Dari 24 jam yang telah disediakan oleh Tuhan untuk kita, apakah kita mau berdoa secara tulus dalam keheningan dan dengan keadaan batin yang mendalam kepada Tuhan? Umumnya, kita semua sering berdoa terburu-buru bahkan lupa berdoa juga pernah.

  Adapun gagasan lain yang disampaikan dalam khotbah Rm. Natalis kali ini, yakni ajakan untuk saling mengampuni. Maukah kita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita lebih dari sekali ataupun dua kali? Memang susah bagi kita untuk mengampuni kesalahan orang lain apalagi sudah lebih dari satu-dua kali. Kita memang lebih condong untuk diampuni daripada mengampuni. Maka di akhir khotbahnya, Rm. Natalis berpesan supaya kita senantiasa memberikan kegembiraan pengampunan kepada sesama. Setelah Misa Karyawan Se-Jababeka ini selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan penyampaian lowongan pekerjaan oleh seksi Pekerja dan disertai makan-makan martabak telor maupun martabak manis yang telah disiapkan oleh panitia.

  ( HAA)

IMAN KATOLIK

  

Baptis Bayi

  Setiap dua bulan sekali Paroki I bu Teresa secara rutin memberikan sakramen baptis bayi. Rata-rata setiap upacara tersebut diselenggarakan hadir 30-50 baptisan bayi. Hal ini tentunya sejalan dengan himbauan Bp. Uskup Julius Kardinal Dharmaatmaja, SJ pada saat kunjungan pastoran tahun 2009 yang lalu. Dimana beliau berpesan agar umat memberi perhatian bagi pendidikan iman anak; dan yang paling konkret adalah dengan mulai membaptis anak sesegera mungkin. Oleh karenanya, orangtua diharapkan juga memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya baptis bayi.

  Dalam Kitab Suci memang tidak terungkap soal pembaptisan bayi. Meskipun dalam Kis 6: 33 dikatakan bahwa kepala penjara Filipi “memberikan diri dibaptis, ia dan keluarganya” (bdk. Kis 16: 15, 18: 8). Mungkin di antaranya ada juga anak-anak, mungkin tidak. Dari Kitab Suci soal baptis bayi tidak Nampak dengan jelas, dan tetap tidak jelas sampai abad ke-2. Tetapi sekitar tahun 250 membaptis anak sudah menjadi kebiasaan di Afrika Utara, dalam arti bahwa bersama dengan orang dewasa juga anak-anak mereka ikut dibaptis. Namun kemudian ada juga yang pembaptisan anak-anak sampai mereka dewasa. Pada zaman St. Agustinus (354-430) baptis bayi sudah menjadi kebiasaan umum di wilayah itu, karena ajaran tentang dosa asal mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hidup umat beriman.

  Dalam perkembangan selanjutnya pemahaman pembaptisan bayi pun terus berkembang. Alasan saat ini yang dikemukan dalam buku liturgi “Upacara Pembaptisan Kanak-Kanak” ialah bahwa “ mereka dibaptis

  

dalam iman Gereja yang diakui oleh para orangtua dan w ali baptis serta semua hadirin ”.

  Mereka dibaptis sebagai anak, bukan sebagai orang dewasa yang mandiri; sebagai seorang anak yang dalam segala hal bergantung pada orangtua mereka. Maka buku liturgi juga menambahkan: “ Sak r am en i n i b ar u m en d ap at ar t i sep en u h n y a k al au an ak - an ak y an g d i b ap t is d al am Ger ej a, k em u d i an d i d i d i k p u l a d al am i m an i t u ”.

  Pembaptisan kanak-kanak sebetulnya berarti menerima seluruh keluarga, termasuk anak-anak, ke dalam lingkungan Gereja. Hal ini sangat terlihat dalam upacara pembaptisan terutama pada saat “penolakan setan dan pengakuan iman”, dimana pemimpin upacara menyapa para orangtua (dan wali baptis). Pada saat anak mau dibaptis orangtua (dan wali baptis) ditanyai lagi: “Maukah saudara supaya anak ini dipersatukan dengan Kristus dan diterima sebagai anggota Umat Allah?”. Yang ditanyai bukan anak itu sendiri (yang belum tahu apa-apa). Yang ditanyai dan menjawab dalah orangtua sendiri, bersama dengan wali baptis.

  Pembaptisan anak-anak, khususnya bayi, tidak dapat dilepaskan dari iman

  . Bukankah hal ini pula yang merupakan salah satu kewajiban dari

  serta tanggung jaw ab orangtuanya

  orangtua pada saat janji perkawinan dengan mengatakan: bersedia untuk setia pada iman Katolik dengan membaptis anak-anak yang dipercayakan Tuhan dan memberikan pendidikan dan teladan hidup? ( YNK) Sumber: Konferensi Wali Gereja I ndonesia. I m an Kat ol i k . Penerbit Kanisius: Yogyakarta & Penerbit Obor: Jakarta (1996). hlm. 425-426.

BERITA SEPUTAR PAROKI

  

Rapat Pleno Juni 2010:

Laporan Bidang Pengembangan Talenta dan

Kaderisasi

  Tak terasa kita telah memasuki pertengahan tahun 2010 dan sebentar lagi juga akan dilaksanakan RAKA berikutnya. Sudah semakin banyak laporan pertanggung jawaban yang dibahas oleh masing-masing bidang dan seksi. Kali ini, pada tanggal 13 Juni 2010, kita akan mendengarkan laporan pertanggung jawaban dari bidang Pengembangan Talenta dan Kaderisasi. Rapat Pleno yang biasanya dimulai pk. 09.30, rapat Pleno kali ini agak telat dimulai karena harus menunggu kedua romo Paroki yang berhalangan hadir tepat waktu dikarenakan pada tanggal yang sama dilaksanakan juga pembinaan wali baptis dan orang tua serta Mistagogi di gedung Gereja, di gedung Trinitas.

  Setelah mendapat keputusan untuk memulai rapat dari Rm. Samuel, akhirnya rapat Pleno pun dibuka oleh Bu Elena dengan agenda pembahasan bidang Pengembangan Talenta dan Kaderisasi yang terdiri dari sie. Pekerja, Pemberdayaan Perempuan, Research and Development (R&D), Trainer, HRD/ Wirausaha, dan Balai Latihan Kerja (BLK). Dengan diawali kata sambutan dari DP Pendamping bidang Pengambangan Talenta dan Kaderisasi, Bp. Marcel. Sambil mendengarkan kata sambutan dari Bp. Marcel, kedua romo kita akhirnya datang menghadiri rapat Pleno.

  Rapat dimulai dengan laporan dari BLK yang telah 2 tahun berjalan. Dari pengamatan Bp. Marcel, BLK saat ini kurang dikenal oleh umat dan serta kurangnya sistem administrasi dan tenaga-tenaga pengajar. Selama ini, BLK telah menyusun berbagai macam kursus seperti komputer, Microsoft Office, Auto CAD, akuntansi dan mengetik tetapi para peminat sungguhlah sedikit dan umumnya berasal dari kaum muda. Diharapkan juga nantinya BLK dapat mengembangkan proyek tahap keduanya dimana akan ditujukan untuk umat yang telah berumur 35 tahun ke atas seperti kursus membuat kue, menjahit, salon, babysitter, service AC/ HP, serta las. Hal ini dipertimbangkan karena pada umur 35 tahun ke atas, akan sulit untuk mendapatkan lowongan pekerjaan di perusahaan dan juga perlunya umat untuk mendapatkan keterampilan baru dalam membuat usahanya sendiri.

  Lalu, laporan pertanggung jawaban dilanjutkan ke sie. Pekerja, dimana dilaporkan telah melaksanakan Misa bagi komunitas pekerja Katolik di kawasan EJI P-Lippo Cikarang dan Jababeka, serta memberikan data lowongan pekerjaan kepada umat dengan menempelkan berita tersebut di papan pengumuman di Trinitas, sms, email dan melalui Facebook. Tetapi dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, Crisis Centre yang belum terlaksana karena kekurangan tim dalam pembentukan Crisis Centre. Oleh karena itu, Rm. Samuel meminta bantuan kepada OMK untuk membantu membuka Crisis Centre ini. Setelah mendengarkan tanggapan dari Rm. Samuel, rapat dilanjutkan dengan laporan dari sie. Pemberdayaan Perempuan dimana seksi ini dibentuk untuk memberdayakan peran ibu-ibu yang sungguh penting dalam membangun keluarga. Di dalam seksi ini, adapun kegiatan yang dilaksanakan seperti arisan dan doa bareng tetapi jangan salah sangka, arisan di sini bukan konsumsi dan ngegosip melainkan sharing ibu-ibu bagaimana mengurus keluarganya. Dan terakhir dari R&D, menginformasikan bahwa akan dilaksanakan retret pada bulan Agustus 2010 dan diharapkan dari masing-masing lingkungan mengirimkan perwakilannya masing-masing. Disamping memberikan informasi retret tersebut, juga diberitahukan bahwa tim R&D sedang membuat kurikulum studi pemantapan kegiatan seperti Bina I man berdasarkan segmentasi usia serta pembuatan doa harian.

  Setelah kita mendengarkan berbagai laporan dari seksi-seksi di bidang Pengembangan Talenta dan Kaderisasi, rapat dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban dari Panitia Komuni I , Misa Novena Roh Kudus dan Perayaan Nama Pelindung Paroki. Akhirnya, waktu juga yang memisahkan kita karena waktu telah menunjukkan pk. 13.45, dimana kita semua mesti kembali ke rumah masing-masing dan juga romo perlu menyiapkan diri untuk misa sore nanti. ( HAA)

  RENUNGAN

“Hidup yang Paradoksal Nan Mulia....”

  Sore itu bukanlah suatu sore yang menyenangkan seperti biasanya bagi Pak Yusuf Dulla Popang. Pak Yusuf, demikian para warga mengenalnya, biasanya senang menikmati senja di depan rumahnya. Ada aneka tanaman angrek yang mulai mengeluarkan kembang-kembangnya, sementara tabulapot - pohon mangga – hasil kreasi sampingannya sebenarnya sudah siap untuk dipanen. I tupun bukan menjadi perhatiannya. Secangkir kopi hitam yang sejak tadi menjadi temannya, sudah habis diteguknya. Entahlah, hari ini minuman kopi itu tetap terasa pahit padahal sudah ada larutan gulanya. “

  Tuhan mampukanlah aku agar aku tetap kuat memanggul salibku dan mengikutiMu di jalan hidupku ini”, demikian doa singkat Pak Yusuf yang karena perkawinannya, telah memutuskan untuk percaya kepada Yesus Kristus..

  Pak Yusuf menjadi Pegawai Negeri pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Balikpapan. Di instansi pemerintah itu, Pak Yusuf adalah seorang pegawai yang beragama Katolik dan tergolong senior. Hari itu dia dipanggil oleh atasannya Dan kepadanya ditawari jabatan atau posisi yang lebih tinggi asal saja Pak Yusuf bersedia melepaskan keyakinanannya. Sambil menatap atasannya, Pak Yusuf dengan tegar menjawab bahwa dia tidak akan melepaskan keyakinan yang dianutnya sekarang. “

  Lebih baik saya melepaskan pekerjaan saya daripada melepaskan keyakinan saya. Apalagi posisi atau jabatan itu tidak memberikan kebahagiaan sepanjang hidup saya” tambahnya bulat. Pesan liturgi gereja kita di Minggu biasa yang ke-12 ini sungguh menantang. Pertanyaan Yesus kepada para murid-Nya langsung menyangkut hakekat keberadaan mereka sebagai murid-murid-Nya. “

  Menurut kamu, siapakah Aku ini?” (Luk.9: 20) Karena pembaptisan dan iman kepada Kristus, (bdk. Gal. 3: 26-29) bacaan kedua hari ini, kitapun menjadi murid-murid Yesus di jaman ini – jaman yang menawarkan pelbagai kenikmatan dalam segala bentuk dan aspek hidup manusia. Untuk Anda dan saya mempunyai profesi di tengah masyarakat, untuk Anda dan saya yang mempunyai kedudukan dan harta milik, untuk Anda dan saya yang tergolong kelas menengah ke atas atau sebaliknya menjadi anggota masyarakat biasa, bahkan yang harus bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup, hari ini Yesus datang dan menemui kita masing- masing sambil bertanya lagi, “ menurut kamu, siapakah Aku ini?”. Seperti Petrus, kitapun akan menjawab, “ Mesias dari Allah”. “Mesias” berasal dari bahasa I brani yang artinya “

  Yang Terurapi”, dalam bahasa Yunani “Kristos” – menjadi Kristus seperti yang kita sekarang gunakan. Seharusnya Kristus menjadi “Yang Utama” karena “berasal dari Allah”, lepas dari segala mala- petaka seperti cara pandang manusia. Tetapi itu bukanlah “Kristus” yang kita imani. Kata Yesus kepada para murid-Nya, “

  Putera Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam- imam kepada dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”.(ay.22). Lalu, tentang menjadi murid-Nya, Yesus berkata,: "

  Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. (ay.23-24). Maka identitas kristiani adalah suatu bentuk hidup yang paradoksal. Dalam I njil yang sama, Lukas mencatat Sabda Yesus menjawab perdebatan di antara para murid tentang siapakah yang terbesar di antara mereka (bdk. Luk.9: 48). Lalu kata Yesus, “

  Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar." (ay.48). Beberapa contoh paradoks menurut ajaran Yesus: menjadi besar dengan menjadi kecil, yang kehilangan – akan menyelamatkan, yang sekarang menangis – akan tertawa, yang sekarang lapar – akan dikenyangkan, atau dalam I njil Mateus (3: 1-12) kita jumpai perikop yang terkenal: Sabda Bahagia Yesus dalam khotbah di bukit. Mari kita berefleksi lebih tentang tiga syarat yang Yesus minta: menyangkal diri, memikul salib setiap hari, dan mengikuti Aku. Pertama adalah “harus menyangkal diri”. Apakah kita mau menyangkal keinginan untuk menjadi yang nomor satu, terkemuka, dihormati, dipuji, dihargai, disanjung-sanjung, diakui di mana-mana, terkenal, termasyhur? Apakah kita siap untuk dihina, direndahkan, diejek, dilalaikan, dijelekkan namanya, dilupakan, tidak dianggap, tidak diberi tempat, dinodai, dimusuhi, dituduh, difitnah, tidak diperhitungkan namanya, .....dst.

  Kedua, adalah “memikul salibnya setiap hari”. Apakah kita menerima dan melaksanakan tugas dengan rela dan cinta, tidak bersungut-sungut, tidak berusaha menghindari tugas dengan mencari banyak dalih dan alasan, hanya karena merasa tugas itu tidak enak atau tidak cocok, padahal penting? Apakah kita termasuk orang yang melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan tetap berbuat baik walaupun berat? Sanggupkah kita menolak godaan-godaan yang mengajak mencari keuntungan materi secara cepat dan mudah, sebanyak-banyaknya lewat cara yang kotor dan tak halal? Ketiga, adalah mengikuti Yesus secara konsekuen. Pelindung kita, I bu Teresa dari Kalkuta, kiranya adalah teladan kita dalam hal ini. Jelang peringatan 100 tahun kelahiran I bu Teresa (27 Agustus 1910 – 27 Agustus 2010) semua pihak yang berlindung kepadanya mau belajar dari dekat bagimana menjadi murid Yesus yang sejati melalui perjumpaan dan uluran tangan kasih kepada orang miskin, lapar, dan yang sekarat di pinggir jalan. I bu Teresa menghabiskan seluruh diri dan hidupnya untuk pelayanan kepada orang kecil, papa bahkan yang tak lagi diperhitungkan oleh masyarakat banyak. Dalam riwayat hidupnya, dikutip kembali kata-kata I bu Teresa sendiri, “ By blood, I am Albanian. By citizenship, an I ndian. By faith, I am a Catholic nun. As to my calling, I belong to the world. As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus.” I bu Teresa kiranya telah menjadi contoh Semoga komitment I bu Teresa dari Kalkuta juga menjadi semangat dan perjuangan hidup kita semua!

  ( Br u n o)

INFO KATEGORIAL

  

Jadw al Pertandingan Volley Putra, Jadw al Pertandingan Volley Putri,

27 Juni 2010

  27 Juni 2010 Lingkungan yang bertanding Jam Lingkungan yang bertanding Jam Mikael Vs Gembala Baik

  10.00 Elisabeth Vs Theresia

  10.00 Thomas Vs Stefanus

  10.00 Pemenang FX - Yoh Bosco Vs Pemenang Gregorius-

  10.00 Yakobus Vs Ratu Rosari

  10.00 Veronika Elisabeth Vs Theresia

  10.00 Pemenang Vincentius–Sisilia Vs Pemenang Basilius

  10.00 Pemenang Vincentius-Sisilia Vs A.-K. Kudus

  10.00 Pemenang Basilius A.-K.Kudus Maria Vs I gnatius

  10.00 Tempat Pertandingan Volley Putra & Putri: Pemenang Mikael-G.Baik Vs Pemenang Lap.Beverlly, Lippo Cikarang)

  10.00 Yakobus –Ratu Rosari Pemenang Thomas-Stefanus Vs Angela

  10.00 Jadw al Pertandingan Tarik Tambang & Hasil Pertandingan Badminton & Tenis Meja, Balap Karung, 27 Juni 2010

13 Juni 2010 ( Tempat: Lap.Beverlly,Lippo Cikarang) Badminton Tenis Meja

  

Juara 1 : Lk.Theresia Juara 1 : Lk. Lukas Lingkungan yang bertanding Jam

Juara 2 : Lk. Petrus Juara 2 : Lk. F. Xaverius Semua Lingkungan

  10.00 Juara 3 : Lk. Mikael Juara 3 : Lk. Yoseph (37 Lingkungan) Hasil Pertandingan Bola Volley Putri, Hasil Pertandingan Bola Volley Putra,

13 Juni 2010

  13 Juni 2010 Lingkungan yang Pemenang Skore Lingkungan yang Pemenang Skore bertanding bertanding

  • Antonius Vs Dominikus

  Kristus Raja Vs Theresia Theresia 0-2

  Thomas Vs Maria Zakaria - -

  Lukas Vs Hendrikus Lukas 2-0

  Stefanus Vs Kalistus Stefanus 2-0

  Angela Vs Bernadeth Angela 2-0

  Kristus Raja Vs Theresia Theresia 0-2

  • Antonius Vs Dominikus

  Lukas Vs Hendrikus Lukas 2-0

  Thomas Vs Maria Zakaria Thomas 2-0

  Angela Vs Bernadeth Angela 2-0

  Stefanus Vs Kalistus Stefanus 2-1

MENGENAL ORANG KUDUS

  

Catatan Ibu Teresa

  "Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi." Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.

  Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan. Dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk. Saya memberitahu para suster : "Kalian merawat yang tiga; saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk." Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan, dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : “Terima kasih" lalu ia meninggal.

  Saya tidak bisa tidak harus memeriksa hati nurani saya sendiri. Dan saya bertanya : " Apa yang akan saya katakan, seandainya saya menjadi dia?" dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri. Mungkin saya berkata : "Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau lainnya". Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak ia memberi saya ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia mati dengan senyum di wajahnya.

  Lalu ada seorang laki-laki yang kami pungut dari selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah perawatan ia hanya berkata : "Saya telah hidup seperti hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan." Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah : "I bu, saya akan pulang kepada Tuhan" - lalu ia mati.

  Begitu indah melihat orang yang dengan jiwa besar tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi.

  • * Hidup adalah keindahan, kagumi itu.

  • * Hidup adalah mimpi, w ujudkan itu.

  • * Hidup adalah tantangan, hadapi itu.

  • * Hidup adalah kew ajiban, penuhi itu.

  • * Hidup adalah pertandingan, jalani itu.

  • * Hidup adalah mahal, jaga itu.

  • * Hidup adalah kekayaan, simpan itu.

  • * Hidup adalah kasih, nikmati itu.

  • * Hidup adalah janji, genapi itu.

  • * Hidup adalah kesusahan, atasi itu.

  • * Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.

  • * Hidup adalah perjuangan, terima itu.

  • * Hidup adalah tragedi, hadapi itu.

  • * Hidup adalah petualangan, lew ati itu.

  • * Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.

  • * Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.

  

Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.

  

Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.

  dikutip dari:

ORANG MUDA KATOLIK

  

Empowerment Retreat (Retret Pemberdayaan)

  • -4 sampai 6 Juni 2010- (Lanjutan)

  Brrrrr… dinginnya udara pagi di Cimahi membuat kami pingin tidur lagi, tetapi tetap dengan semangat kami memasuki ruangan doa walaupun beberapa dari kami (terutama yang cowok-cowok) tidak mandi pagi karena air yang terlalu dingin. Di ruang doa, kami mulai dengan melaksanakan doa Lectio Devina yang dipimpin oleh Rm. Samuel dan setelah doa Lectio Devina, kami mensharingkan apa saja yang telah kami dapatkan selama doa Lectio Devina. Kriuk…kriuk…aduh-aduh, perut udah mulai keroncongan minta sarapan pagi nih… Setelah ber-Lectio Devina, kami langsung menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan pagi dan juga yang bagi belum mandi, langsung ngantri di kamar mandi. Tepat pk. 08.00, acara selanjutnya pun dimulai. Acara berikutnya dengan tema Mengenal Tuhan Lewat

  Orang Lain. Di sini, kami belajar bagaimana cara untuk menjadi seorang pemenang seperti: harus proaktif, berpikir menang-menang, mengerti lebih dulu baru dimengerti, mewujudkan sinergi, dan lain-lain. Setelah acara di kelas berlangsung, kami semua pergi ke taman dan di sana, kami harus mulai untuk memberanikan diri berjoget-joget ria tanpa malu-malu. Yah…walau gerakan serba aneh dan konyol, mau gak mau kami semua harus berani menirukan apa yang dilaksanakan oleh anggota kelompok kami. Lalu, acara pun dilanjutkan dengan permainan tebak peran. Mirip dengan permainan bisik berantai, di sini kami harus membuat gerakan yang mengungkapkan tindakan ataupun gambar suatu tokoh. Ups.. game ini tidaklah mudah karena kita hanya diperbolehkan menggunakan bahasa tubuh, tidak boleh ngobrol ataupun gerakan bibir. Kadang susah, kadang mudah untuk mengerti tokoh apakah tersebut, tergantung dari pengetahuan kita dan apakah kita mau mengerti gerakan teman kita. Setelah game yang seru tersebut, kami pun kembali ke ruangan untuk mensharingkan pengalaman kami selama melaksanakan game tersebut.

  Setelah makan siang yang cukup, kami pun kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Tepat pk. 15.00, kami melaksanakan permainan berikutnya, yaitu permainan jembatan manusia, dimana delapan orang dari kelompok membungkuk untuk membuat jembatan dan satu orang harus melewati jembatan tersebut dengan menginjakkan/ merangkak di punggung teman-temannya dan tiap orang di tiap kelompok harus melewati jembatan tersebut. Waduh…gimana donk dengan teman-teman kami yang berat! Bisa patah punggung kami ntar! Ternyata setelah melaksanakannya, tidak terasa berat sama sekali. Mungkin ini kami rasakan karena kami tidak percaya bahwa kami sebenarnya mampu. Lalu, setelah makan malam, kami melaksanakan acara yang bertemakan Tuhan Memberikan yang Terbaik. Di sini, kami mempelajari bahwa, kita perlu menggali potensi-potensi kita dan melahirkan emosi-emosi positif seperti keberanian, kegembiraan, dan hasrat yang berkobar-kobar sehingga kita dapat mencapai tujuan hidup dengan cara mencapainya dengan kekuatan yang didapat dari Tuhan. Setelah mendapatkan pelajaran yang berharga tersebut, kami melaksanakan permainan untuk menghidupkan 9 lilin dengan 1 batang korek. Waduh…susah juga, tetapi dengan kerja sama yang baik antar anggota dalam kelompok, akhirnya ada juga kelompok yang bisa menghidupkan 9 lilin tersebut.

  Seperti malam sebelumnya, pada akhir acara pada hari ini, kami melaksanakan doa Lectio Devina yang dibimbing oleh Rm. Samuel. Bedanya dengan tadi pagi, kali ini kita melaksanakan Lectio Devina dengan teknik mendengarkan suara. Sebelum kami kembali beristirahat, Rm. Samuel berpesan untuk menuliskan pengalaman kedua Lectio Devina tersebut dan dikumpulkan besok paginya.

  Bersambung…( HAA)

JADWAL KEGIATAN PAROKI

WARTA PAROKI

  • PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria) Tgl.

  • PDKK Santa Maria Tgl.

  • Accounting : Sabtu 17: 00 – 19: 00

  5 Sie Pasdior Mengundang teman-teman Dirigen dan Pelatih koor lingkungan, pada pertemuan tgl

  11 Juli ‘10 . di Paroki St . Arnoldus Bekasi . Pendaftaran di Sekretariat Paroki paling lambat tgl

  4 Juli ‘10 .

  3 Tim Persekutuan Akan diadakan

  Retret untuk Remaja pada tgl 09 s/ d 11 Juli ‘10 , bagi Remaja silahkan mendaftar pada Panitia di depan Loby Trinitas setelah misa atau di sekretariat paroki, tempat terbatas.

  4 Tim Pew artaan Akan diadakan retret bagi siswa-siswi sekolah negeri dan swasta non katolik pada tgl

  31 Juni ‘10 s/ d

  2 Juli ‘10 , bagi siswa-siswi sekolah negeri dan swasta non katolik silahkan mendaftar pada Panitia di depan Lobby Trinitas setelah misa atau di sekretariat paroki, tempat terbatas.

  , di Rumah Putih, Jl. Pinus Hijau I I I / 24 Meadow Green, Lippo Cikarang

  20 Juni ‘10 , jam 10:00- 14:00

  2 Sekretariat Paroki Jadwal Kurus Persiapan Perkawinan tgl

  • Ms. Word :

  • Ms. Excel : Minggu 10: 15 – 12: 00
  • Mengetik :
  • Membahas Rencana Pelatihan Koor Lingkungan.
  • Autocad :
  • B. I nggris : Sabtu 17: 00 – 18: 30
  • Sharing pengetahuan dan ketrampilan antar Dirigen

  . Acara:

  Dibuka pendaftaran lomba non olahraga pada tanggal 12 - 13 , 19 - 20 Juni ‘10 di lobby trinitas setelah misa

  Tanggal Lingkungan 06-Jul-2010 Lk. Theresia & Lk. Dominikus 13-Jul-2010 Lk. Agustinus & Lk. Maria

  Mohon Pengurus Lingkungan menginformasikan tempat dan alamat yang akan digunakan untuk tempat kunjungan ke sekretariat paroki.

  JADWAL KUNJUNGAN DEWAN PAROKI KE LINGKUNGAN BULAN JULI2010 Tanggal Lingkungan 20-Jul-2010 Lk. Gembala Baik 27-Jul-2010 Lk. Gregorius & Lk. Yakobus

  10 dan

  Rabu 19: 00 – 21: 00

  1 Tim Peribadatan Dibuka pendaftaran baru bagi Putra Altar dan Putri Sakristi. Pendaftaran di depan lobi setelah Misa atau di Sekretariat Paroki.

  07 Juli ‘10 , pk. 19.30 , diadakan Persekutuan Doa Karismatik Katolik Santa Maria di Ruko Thamrin Blok F No. 12, Lippo Cikarang

  PDKK ( Persekutuan Doa Karismatik Katolik)

  23 Juni ‘10 , pk. 19.30

  , di Ruko Roxy B. 52,

  Lippo Cikarang , diadakan Persekutuan Doa Karismatik Katolik Elza dengan pembicara:

  Yurika Agustina (dari

  PDKK Gloria ), Worship Leader:

  Cello

  , pembicara: Bp. Binner Simanjuntak (dari Paroki Arnoldus - Bekasi

  Legio Mariae Setiap Selasa, 10: 00 – 12: 00 di Rumah Putih Misa Senakel Setiap Sabtu I , 06: 00 di Trinitas

  ) Orang Muda Katolik ( OMK) Mengundang para orang muda Katolik untuk hadir dalam talkshow bertemakan

  Leadership dengan pembicara: Mbak Dian . Bertempat di Rumah Putih ,

  Jl. Pinus Hijau 3 No. 24, Meadow Green- Lippo Cikarang pada hari

  Sabtu ,

  26 Juni ’10 , pk. 19.00 .

  I nformasi lebih lanjut, hubungi: Anes (0878-8232-2338) Balai Latihan Kerja ( BLK) Jadw al Kursus:

  Minggu 08: 00 – 09: 30

  Minggu 09: 30 – 10: 15

6 Panitia Perayaan Nama Pelindung Paroki

JADWAL PELAYANAN

  Hari Tgl. Pk. Koor Sabtu 26-Jun-10 17: 30 Bernadet Minggu 27-Jun-10 7: 30 Yohanes Minggu 27-Jun-10 16: 00 Gembala Baik Jumat 02-Jul-10 19: 00 Fransiskus Xaverius Sabtu 03-Jul-10 17: 30 Ratu Rosari Minggu 04-Jul-10 7: 30 I gnasius Loyola

  Hari Tgl. Pk. Koor Minggu 04-Jul-10 16: 00 Keluarga Kudus Sabtu 10-Jul-10 17: 30 Veronika Minggu 11-Jul-10 7: 30 Dominikus Minggu 11-Jul-10 16: 00 Caecilia Sabtu 17-Jul-10 17: 30 Kristus Raja Minggu 18-Jul-10 7: 30 Vincentius

17.30 WI B Minggu, 27 Juni 2010

  1Raj. 19: 16b,1921; Mzm. 16: 1-2a,5,7-8,9-10,11; Gal. 5: 1,13-18; Luk. 9: 51-62

  2Raj. 25: 1-12; Mzm. 137: 1-2,3,4-5,6; Mat.8: 1-4 26-Jun-10 Hari Biasa Rat. 2: 2,10-14,18-19; Mzm. 74: 1-2,3-5a,56-57,20-21; Mat. 8: 5-17 27-Jun-10 Hari Minggu Biasa XI I

  2Raj. 22: 8-13; 23: 1-3; Mzm. 119: 33,34,35,36,37,40; Mat. 7: 15-20 24-Jun-10 Hari Raya Kelahiran S. Yohanes Pembaptis Yes. 49: 1-6; Mzm. 139: 1-3,13-14ab,14c-15; Kis. 13: 22-26; Luk. 1: 57-66,80 25-Jun-10 Hari Biasa

  2Raj. 19: 96-11,14-21,31-35a,36; Mzm. 48: 2-3a,36-4,10-11; Mat. 7: 6,12-14 23-Jun-10 Hari Biasa

  2Raj. 17: 5-8,13-15a,18; Mzm. 60: 3,4-5,12-13; Mat. 7: 1-5; atau dr RUybs 22-Jun-10 Hari Biasa

  Tanggal Hari Raya/ Pesta - Bacaan Liturgi

  

Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga ( Juni – Juli 2010)

Tanggal Lingkungan Dokter Jaga Apoteker Peraw at / Bidan

20-Jun-10 Lk. Basilius Agung dr. Riani I ndo, Wulan Bernadeth, Shellyana Dewi

27-Jun-10 Lk. Vincentius dr. Andreas Yovita, Lina, Fransiska Rika Amalia, C. Novi I ndri

  Koor

Lk. Bernadet Lk. Yohanes Lk. Gembala Baik

Organis Bpk. Alex Bpk. Agri H. Bpk. Herman

  Pandya, Hendrikus, Leon,

Rommy, Fandi

Bintang, Bob, Daniel B., Evan Tata Tertib &

  A. Haryanto, S. Budiyani Putra Altar Julius, Leo, Christian G., Kiki

  A. P. Ram Rosanto, A. Dorman Hutabarat, Herman B. Kanga, J. Surachmad, M. Subagyo, M. Pangudiyono, Y. R. Reming, Br. Petrus Pay

  Sukirna, P. Budiono, A. Z. Sardjono, Fr. Yulius

  16.00 WI B Lektor / Lektris Yustina, Vivi Rosa F., Claudia Angel, Yohanes Komentator Tyas R. Wisnu Thomas Prodiakon G. David Tjahjono, L. A.

  07.30 WI B Minggu, 27 Juni 2010

  Sabtu, 26 Juni 2010

  

Jadw al Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi

Hari Minggu Biasa XI I I

04-Jul-10 Lk. Elisabeth dr. Ferry Anastasia P., Endang, Lidwina FX. Mariati, Anna

21-Jun-10 Pw S. Aloysius Gonzaga

MUTIARA IMAN

  

Semua Anakmu Akan Menjadi Murid Tuhan dan

Besarlah Kesejahteraan Mereka

(Yes 54:13)

  Elizabeth memandang Kyle, putranya yang berumur 15 tahun sedang berdiri di tempat pengambilan bagasi di bandara udara. Dia hampir tak mengenalinya karena Kyle berpakaian hitam-hitam dari kepala sampai ujung kakinya. “Mengapa dia berbuat seperti itu?”, tanya Elizabeth dalam hatinya sambil memperhatikan bibirnya, kukunya yang diwarna hitam dan rambutnya yang disisir lurus ke atas. Telinga dan hidungnya ditindik. Dia mengenakan jas sepanjang mata kakinya.

  Sekarang ini diluar suhu amat panas! Elizabeth berpikir bukankah Kyle baru seminggu tinggal di tempat ayahnya yang telah berpisah dengan dirinya! “Mengapa Dale, mantan suaminya, mengirim dia pulang seperti ini!”, kata Elizaberth dengan geram.

  Ketika Elizabeth mendengar orang banyak berbisik dan melihat sambil menunjuk-nunjuk ke arah Kyle, maka bangkitlah belas kasihnya kepada Kyle. Dalam hati Elizabeth berkata, ”Tuhan, aku ingin menunjukkan belas kasih dan cinta yang Kau berikan kepadaku saat aku memberontak kepada-Mu. Tolong bantulah aku untuk dapat bersabar terhadap Kyle.”

  Kyle mulai mengunjungi ayahnya ketika Elizabeth dan Dale bercerai 2 tahun yang lalu. Elizabeth telah berdoa dan melepaskan Kyle dalam perlindungan Tuhan pada setiap kali mengunjungi ayahnnya. Setiap kali Kyle pulang, dia menjadi semakin gelisah dan suasana hatinya berubah-ubah. Kyle semakin sukar didekati. Kehadiran Tuhan menguatkan Elizabeth dan menolongnya untuk lebih sabar.

  Dia tak henti-hentinya berdoa, “Tuhan, apapun yang terjadi, Kyle adalah anakku dan muridMu. Aku mengajarkan firmanMu. Dia mematuhinya dan memperoleh damaiMu.” Suatu pagi di hari Minggu sebelum ke gereja, Kyle sengaja dengan keras kepala tak mau meninggalkan kamarnya. I bunya menunggu selama 1 jam, dan akhirnya dengan santainya turun dari kamarnya ke bawah. Elizabeth tidak memarahinya, dia malah terdorong untuk berdoa dengan Kyle. Kyle tidak menolak ketika I bunya berdoa dam memeluknya.

  “I bu, maafkan aku”, Kyle menangis. “Aku menjadi sangat bingung ketika mengunjungi ayah. Seakan dia membenci Tuhan dan tidak setuju dengan semua yang ibu ajarkan padaku dari Alkitab. Aku mencintai ayah, tapi setiap kali aku pergi ke sana telah membuat aku semakin buruk. Aku justru merasa damai ketika di rumah bersama I bu.”

  Ketika engkau mengajarkan firman Tuhan pada anak-anakmu, jangan mundur dan putus asa untuk berharap ketika mereka tak mematuhi. Tuhan bersama mereka seperti Dia bersamamu. Engkau adalah busur dimana anak-anakmu sebagai panah yang hidup dilepaskan.

  Diterjemahkan dari: “God’s Hand on my Shoulder” Oleh: Rachel S. Winata

SEJENAK TERSENYUM

  Orang Baru

Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi, semangatnya untuk bersaksi tidak

kalah besar dengan orang Kristen yang sudah puluhan tahun percaya Yesus.

  Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bus, ia ketemu orang yang ia tidak kenal. Spontan ia bertanya, "Mas, kenal Yesus tidak?“

Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, "Tidak tuh. Maaf, aku orang baru di sini. Coba tanya ibu yang jualan

di warung itu!"

  Paroki Ibu Teresa Cikarang

  2010 Sekretariat Paroki I bu Teresa - Cikarang

  Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550