Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb

Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 15 Studi Kasus zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN

  Menurut Kuiper (1971), analisis ekonomi teknik pada suatu proyek pembangunan mengarahkan para perencana dalam menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang mempunyai bentuk bermacam-macam. Altenatif ini bisa berupa perbandingan biaya, resiko yang mungkin terjadi, atau berdasarkan asas manfaat dari proyek tersebut. Perbandingan alternatif ini dapat dilihat pada Tabel 1.

  

( lanjutan )

Tabel 1. Masalah dan solusi dalam analisis ekonomi teknik

PENDAHULUAN

  B. Studi hubungan manfaat dan biaya

   Pada kondisi dimana alternatif-alternatif yang didapat tidak hanya beda biayanya, tetapi juga beda manfaatnya, maka digunakan analisis dengan cara Kelompok B.

  mempunyai manfaat yang identik, maka pemilihan hanya didasarkan pada biaya yang paling ekonomis dan perencana melakukan analisis dengan cara Kelompok A.

  

( lanjutan )

 Jika pada suatu proyek, alternatif-alternatif yang didapatkan

  b. Untuk multi-guna

  a. Untuk satu penggunaan

  2. Proyek-proyek alternatif

  b. Untuk multi-guna

  a. Untuk satu penggunaan

  1. Proyek tunggal

  c. Resiko dan n variabel

  Biaya Tahunan Konstan

Biaya Tahunan

Bervariasi

  b. Resiko dan 2 variabel

  a. Resiko dan 1 variabel

  3. Melibatkan resiko

  c. Dengan n variabel

  b. Dengan 2 variabel

  a. Dengan 1 variabel

  2. Alternatif yang terkait

  1. Alternatif yang tidak terkait

  A. Perbandingan biaya

  Biaya Tahunan dengan Variabel yang Terkait

PENDAHULUAN

BIAYA TAHUNAN KONSTAN

  Dasar perhitungannya adalah membuat semua biaya yang diperlukan menjadi biaya tahunan, jika alternatif-alternatif yang muncul mempunyai manfaat yang identik, maka biaya tahunan yang ekonomis adalah biaya yang paling murah dari salah satu alternatif tersebut.

BIAYA TAHUNAN KONSTAN ( lanjutan ) Contoh :

  Untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih muncul masalah untuk membawa air dari sumber ke bangunan pengambilan, dari hasil analisis teknis didapatkan tiga alternatif terpilih yaitu :

  1. Saluran terbuka dibuat sesuai kemiringan 2.

  Saluran syphon baja

  3. Saluran aqueduct beton bertulang

BIAYA TAHUNAN KONSTAN ( lanjutan )

  Ketiga alternatif mempunyai manfaat identik, yang berbeda hanyalah jenis saluran pembawanya. Pemilihan didasarkan pada biaya tahunan yang paling murah seperti disajikan dalam tabel berikut :

  Alternatif I Alternatif II Alternatif III Biaya Modal $ 1.500.000,- $ 1.200.000,- $ 1.800.000,- OM/tahun $ 50.000,- $ 60.000,- $ 40.000,-

  100 tahun 30 tahun 40 tahun

Umur Proyek BIAYA TAHUNAN KONSTAN ( lanjutan )

  Jika bunga sebesar 5 % dan kehilangan energi diabaikan, maka perbandingan biaya tahunan dari ketiga alternatif adalah :

  Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bunga 5 % $ 75.000,- $ 60.000,- $ 90.000,- Depresiasi (A/F,5,100) (A/F,5,30) (A/F,5,40)

  

$ 570,- $ 18.060,- $ 14.904,-

$ 50.000,- $ 60.000,- $ 40.000,-

OM

  

$ 125.570,- $ 138.060,- $ 144.904,-

  Dari hasil analisis dipilih Alternatif I dengan biaya tahunan terendah.

BIAYA TAHUNAN KONSTAN ( lanjutan )

  Jika bunga sebesar 10 % untuk kondisi yang sama, maka perbandingan biaya tahunan dari ketiga alternatif adalah :

  Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bunga 10 % $ 150.000,- $ 120.000,- $ 180.000,- Depresiasi (A/F,10,100) (A/F,10,30) (A/F,10,40)

  $ 1,- $ 7.296,- $ 4.068,- OM $ 50.000,- $ 60.000,- $ 40.000,-

  

$ 200.000,- $ 187.296,- $ 224.068,-

  Dari hasil analisis dipilih Alternatif II dengan biaya tahunan terendah.

BIAYA TAHUNAN KONSTAN ( lanjutan )

  Dari kedua analisis dengan suku bunga yang berbeda (5 % dan 10 %), ternyata ada perubahan alternatif yang dipilih (dari Alternatif I ke Alternatif II). Untuk kasus pemilihan saluran penyediaan air bersih, dapat disimpulkan bahwa dengan bunga yang lebih tinggi, maka besarnya biaya modal menjadi paling penting untuk dipertimbangkan dibanding dengan faktor yang lainnya (depresiasi dan OM).

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI

  Biaya tahunan suatu proyek sering tidak konstan, namun bervariasi yang bisa berupa :

   tambahan biaya pada periode tertentu.  Hal ini akan menyulitkan jika digunakan untuk membandingkan beberapa alternatif biaya tahunan. Untuk memudahkan analisis perbandingan, maka semua biaya yang ada diubah menjadi nilai sekarang (present value) dan dipilih nilai yang terkecil.

  gradient series (bisa naik atau turun), atau

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan ) Contoh :

  Suatu proyek untuk distribusi air dari bangunan pengambilan ke lokasi pelayanan akan dilakukan dengan dua alternatif.

  1. Alternatif I - jaringan pipa dan stasiun pompa

  2. Alternatif II - terowongan dengan lubang pemasukan

  (inlet) dan pengeluaran (outlet) yang kecil Jika bunga 6 %, analisislah dari kedua alternatif tersebut yang paling ekonomis berdasarkan kondisi masing-masing.

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan )

  Alternatif I - jaringan pipa dan stasiun pompa dengan kondisi :

   Umur pompa dan jaringan pipa = 25 tahun

   Umur terowongan = 50 tahun

   Biaya operasional - pemeliharaan, OM = Rp. 200 juta/tahun

  Rp. 40 M

   Biaya modal = Rp. 110 M  Setelah 10 tahun, terowongan akan diperbesar dengan biaya

  Alternatif II - terowongan dengan lubang pemasukan (inlet) dan pengeluaran (outlet) yang kecil dengan kondisi :

   Harga energi = Rp. 100,-/kwh

   Umur proyek = 50 tahun

   Biaya operasional - pemeliharaan, OM = Rp. 1,5 M/tahun

   Biaya modal = Rp. 60 M 

  /detik selama 5000 jam

  3

   Setelah 10 tahun pertama, Q = 15 m

  /detik selama 3000 jam

  3

   Pada 10 tahun pertama, Q = 10 m

  ) = 0,8

   Efisiensi (

  Tinggi energi pompa (head) = 200 m

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan )

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan ) Analisis Alternatif I :

  Produksi pada 10 tahun pertama (P ) :

  1 10×10×200

  P = = 25.000 kw

  1 0,8

  Biaya Energi (BE ) :

  1 BE = 25000 × 3000 × 100 = Rp. 7,5 M

  1 Produksi setelah 10 tahun pertama (P ) :

  2 10×15×200

  P = = 37.500 kw

  2 0,8

  Biaya Energi (BE ) :

  2 BE = 37500 × 5000 × 100 = Rp. 18,75 M

  2 BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan ) Analisis Alternatif I

  Untuk membandingkan dua alternatif harus dilakukan untuk kondisi waktu yang sama. Umur alternatif I adalah 25 tahun, sedangkan umur alternatif II adalah 50 tahun, oleh karena itu perhitungan untuk alternatif I juga dibuat untuk 50 tahun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

  Memberi biaya modal di akhir tahun ke 25 yang besarnya  sama dengan biaya modal di awal tahun, yaitu sebesar Rp.

  60 M.

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan ) Analisis Alternatif I

  Untuk biaya energi yang dipakai adalah BE , karena setelah 

  2

  3 sepuluh tahun pertama debitnya adalah 15 m /detik.

  Biaya OM yang digunakan adalah sama dengan periode 25  tahun pertama. Harga sekarang dari Alternatif I sampai umur 50 tahun :

  = 60 + 60 F/P, 6,25 + 7,5 P/A, 6,25 + 18,75 P/A, 6,40 P/F, 6,10 + 1,5 P/A, 6,50 = 60 + 60 0,233 + 7,5 7,360 + 18,75 15,400 0,558 + 1,5 15,762

  = Rp. 314, 06 M

BIAYA TAHUNAN BERVARIASI ( lanjutan ) Analisis Alternatif II :

  Harga sekarang dari Alternatif II : = 110 + 40 P/F, 6,10 + 0,2 P/A, 6,50 = 110 + 40 0,558 + 0,2 15,762 = Rp. 135,49 M

  Kesimpulan :

  Alternatif II dipilih karena lebih ekonomis dibandingkan

  . 314,06

  Alternatif I dengan rasio : = = 2,32.

  . 135,49

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT

  Pada perencanaan teknik, sering terdapat variabel yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Perubahan variabel akan mempengaruhi perubahan konstruksi yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi biaya. Dari beberapa alternatif yang diajukan, kemudian dihitung biaya yang berhubungan dengan variabelnya yang selanjutnya dijumlahkan dan diambil nilai yang terendah.

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( lanjutan ) Contoh :

  Pada proyek pembangunan jembatan terdapat hubungan variabel antara bentang dan pilar. Untuk bentang pendek akan membutuhkan jumlah pilar yang lebih banyak dibandingkan dengan bentang yang lebih panjang. Sebagai ilustrasi akan dibuat sebuah jembatan yang melintasi sebuah lembah dengan panjang total 2000 m. Hasil analisis teknis diperoleh biaya modal untuk bentang dan pilarnya seperti pada tabel berikut :

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( ) lanjutan Bentang Pilar

  3/2 Biaya Modal Rp. 2 juta Rp. 1 M/tiap pilar G L

  Umur 35 tahun 50 tahun 3 % Biaya Modal 0,5 % Biaya Modal

  OM Bunga 5 % 5 %

  L adalah jarak antar pilar untuk setiap perubahan jumlah,

  misal dipakai 1 pilar, maka L = 2000/2 = 1000 m, jika 2 pilar, maka L = 2000/3 = 667 m, dan seterusnya. Untuk kasus ini diminta menganalisis berapakah jumlah pilar yang paling ekonomis.

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( lanjutan )

  Hubungan jumlah pilar dan bentang dapat dinyatakan sebagai berikut :

  2000

  Bentang =

  (Jumlah Pilar:1)

  Biaya tahunan satu pilar : Bunga : 5 % = Rp. 50.000.000,-

  G1 M Depresiasi : (A/F,5,50) = Rp. 4.780.000,-

  G1 M OM : 0,5 % = Rp. 5.000.000,-

  G1 M

  = Rp. 59.780.000,-

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( ) lanjutan

  Biaya tahunan bentang :

  3/2 3/2

  Bunga : 5 % = Rp. 100.000 GRp. 2 jutaGL GL

  3/2 3/2

  Depresiasi : (A/F,5,35) = Rp. 22.140 GRp. 2 jutaGL GL

  3/2 3/2

  OM : 3 % = Rp. 60.000 GRp. 2 jutaGL GL

  3/2 = Rp. 182.140

  GL Untuk selanjutnya total biaya tahunan antara jumlah pilar dan bentangnya disajikan dalam bentuk tabel.

  BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( lanjutan )

  Total biaya tahunan Tabel.

BIAYA TAHUNAN dengan VARIABEL yang TERKAIT ( ) lanjutan Kesimpulan :

  Untuk kasus pembangunan jembatan tersebut, dari hasil analisis total biaya tahunan dipilih yang nilainya terkecil, yaitu sebesar Rp. 4.689.446.952,73 untuk jumlah pilar 25 buah dengan bentang 77 m.

  Terima kasih dan Semoga Lancar Studinya!