KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN TITIDAN ARTIKEL PENELITIAN

  KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN TITIDAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: Y. APRIMA BEATHA NIM. F1072141021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

  

KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN

HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN

TITIDAN

Y. Aprima Beatha, Entin Daningsih, Titin

  

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak

Email: aprimabeatha@gmail.com

  

Abstract

This study aimed to determine the feasibility of class X biodiversity material magazines

from morphology, nutrient content and fruit fiber of baladok (Burasaia congesta Decne),

jempari (Ixora lobbii Loudon) and titidan (Nephelium cuspidatum Blume) that was

carried out in Tembawang forest, Bengkayang District. This research was descriptive

method using purposive sampling technique. There were two stages of validation, namely

instrument validation and media validation. Magazine media was validated by five

validators consisting of two lecturers of biology education FKIP Tanjungpura university,

one biology teacher in Pontianak City and two biology teachers in Bengkayang District.

  

Assessment of instrument validation and magazine validation consisted of three aspects

and 10 criteria which were calculated using the analysis method of Lawshe Content

Validity Ratio (CVR) and Content Validity Index (CVI). Based on the results of the study,

instrument validation was said to be feasible to use and corrected, while magazine

validation obtained CVR and CVI of 0.99 values on aspects of language, content and

construction in accordance with Lawshe's minimum CVR value for five validators so that

the magazine was said to be valid and feasible to used as a learning media on material

biodiversity in class X high school.

  Keywords: magazine, biodiversity, baladok, jempari, titidan PENDAHULUAN

  Mahnun (2012) mengatakan kata “me- dia” berasaldaribahasalatin yaitu “medium” yang artinyaadalah “perantara” atau “pengantar”, sehinggadari kata inidapatdiketahuibahwa media adalahsaranapenyalurpesanatauinformasidala mpembelajaran yang akandisampaikanolehsumberpesanatauinform asikepadapenerimapesanatauinformasitersebu t. Dalam proses belajarmengajar, penggunaan media pembelajarandapatmembantudalampencapaia nkeberhasilansuatupembelajaran. Dengan demikian, media menjadi salah satu unsur penting untuk menentukan menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran (Titin dan Ella, 2016).

  Berdasarkanhasilobservasi di SMA SwastaSantunUntan Pontianak yang dilakukanpadatanggal 9 November 2017, diketahuibahwakurikulum yang digunakanadalahkurikulum 2013yang sudahditerapkansejaktahun 2016.Dalam proses pembelajaranmaterikeanekaragamanhayati guru menggunakanmetodediskusi, ceramah, danpraktikumdenganmengamatilangsung di lingkungansekitarsekolah. Media yang digunakanuntukmenunjangmaterikeanekarag amanhayatiadalahdenganmenggunakan power point, gambardanobjeklangsung (media realia) yang ada di sekitarsekolah.Selamakegiatanbelajarmengaj ar yang telahdilakukanoleh guru di SMA SwastaSantunUntan Pontianak, kesulitanataukendala yang dihadapidalampenyampaianmaterikeanekarag amanhayatiadalahsaatlistrikpadammakasulitu ntukmenggunakanpower point sehingga media majalahdapatdijadikanalternatif sebagai media pembelajaran.

  Majalah sebagaian ada yang mengatakan sebagai bahan ajar dan ada banyak yang menyatakan media. Adapun penelitian yang menyatakan majalah sebagai bahan ajar adalah Riono (2016) dan Rangsing dkk (2015). Penelitian yang menyakan majalah sebagai media adalah Dewi dan Agus (2014), Suprihatin dkk (2012), Asfuriah (2014) dan Suryani (2015). Dari paparan tersebut, banyak yang menyatakan majalah sebagai media sehingga dalam penelitiannya ini menggunakan majalah sebagai media pembelajaran. Majalahselamainihanyadijadikansebagai media informasi yang menyampaikanberitaaktual.Namun, jikamajalahdijadikansebagai media pembelajaranmakadapatmenyajikaninformasi yang berkaitandengankonsep- konseppembelajarankhususnyapadamaterikea nekargamanhayati (Asfuriyah, 2014).

  Majalahmerupakan media cetak yang dijadikansebagai media pembelajaran.Suatuinovasi media yang dibuatdalambentukmajalahmakabesarkemung lankankegiatanbelajarnya.MenurutRohani (dalamSuryani, 2015) menyatakan, “majalahadalah media komunikasimasadalambentuk media cetak yang dapatberfungsimenyajikanbacaan yang aktual, memuattentang data terakhir yang berisihal-hal yang menarikperhatian, memperkayapembendaharaanpengetahuan, dandapatmembangkitkanmotivasipembacany a”.

  Majalahbelumdigunakansecaraluasuntuk pembelajarandanpenggunaanmajalahdalampe mbelajaran pun sangat minim. Selainitu, majalahjugamemilikitampilan yangmenarikjikadijadikansebagai media pembelajaranuntuksiswakarenamenampilkan gambardanteks yang dapatmemberikankesansantaikepadasiswaseh inggasiswamenjaditidakbosanuntukmembaca nya.Majalahinijugadapatmeningkatkanmotiv asisiswauntukbelajar. Hal inididukungdenganadanyapenelitiandari Rangsingdkk (2015), telahmenerapkankanmajalahpadaPembelajara n IPA di SMP dengan rata-rata nilaisebesar 80.04% sehinggadapatdikatakanbahwamajalahdapatm eningkatkanmotivasi.

  KelebihanmajalahmenurutRangsingdkk (2015), yaitu (1) majalahditampilkanteks yang bervariasidangambar-gambar yang dipadukandenganwarnamenariksehinggamam pumenarikminatbanyak orang untukmembacanya; (2) tampilan di dalammajalahbaikgambarmaupunteksdapatm emberikesansantaidantidakmembosankansehi nggadirasalebihmenarikdaripadabukuteksbias a. Perbedaan media majalahdengan media pembelajaranlainnyaadalahtidakhanyamemili kitampilanteks yang bervariasidangambar- gambar yang dipadukandenganwarna-warna yang sangatmenariktetapiterdapatjugapengetahuant ambahantentangprofililmuandanfind word.

  Pulau Kalimantan sebagai salah satu dari lima pulau besar di Indonesia memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman jenis tergolong tinggi di dunia. Kalimantan Barat merupakan salah Kalimantan barat menyimpan banyak keanekaragaman hayati, salah satunya tumbuhan. Namun, ulah manusia yang merusak hutan berdampak pada penurunan populasi bahkan musnahnya beberapa jenis tumbuhan hutan termasuk jenis-jenis buah- buahan hutan dan sumber daya genetik atau plasma nutfahnya (Uji, 2004). Salah satu contoh jenis buah-buahan hutan adalah buahbaladok (BurasaiancongestaDecne.), jempari (Ixoralobbii Loudon) dantitidan(NepheliumcuspidatumBlume).

  Dengan adanya kondisi seperti ini, maka perlu adanya upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati mencerminkan adanya kelestarian lingkungan hidup. Pengenalan pelestarian lingkungan kepada anak/siswa dapat dilakukan melalui pembelajaran materi keanekaragaman hayati. Pembelajaran pembelajaran materi keanekaragaman hayati ini diharapkan dapat menunjukkan sikap cinta terhadap lingkungan. Majalahmaterikeanekaragaanhayatikelas

  X dikembangkandarihasilpenelitianilmiahmorfo logidankandungangizisertaseratbuahbaladok (BurasaiancongestaDecne.), jempari (Ixoralobbii Loudon) dantitidan(NepheliumcuspidatumBlume).Pem belajaranmaterikeanekaragamanhayatikelas

  X berbantuanmajalahdiharapkandapatmemberik anpengetahuantambahanbagisiswa. Berdasarkanhal yang telahdipaparkandiatas, penelitibermaksudmelakukanpenelitiantentan g “KelayakanMajalahMateriKeanekaraga- man HayatiDari Buah Baladok, Jempari Dan Titidan”.

  Bentukpenelitian yangdigunakanadalahdeskriptif.Suryabrata (2015), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi- situasi atau kejadian-kejadian”. Penelitian deskriptif dalam hal ini berupa pembuatan dari morfologi dan kandungan gizi buah baladok, jempari dan titidan.

  Informasi yang disajikan dalam majalah tidak hanya dari materi keanekaragaman hayati tetapi juga dari hasil penelitian lainnya yaitu tentang morfologi dan kandungan gizi serta serat buah baladok, jempri dan titidan. Pembuatan majalah diadopsi dari Asfuriyah (2014) yang dimodifikasi dengan tahapan sebagai berikut: (1) analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar; (2) menentukan rubrik-rubrik majalah; (3) penyusunan majalah, meliputi: (a) perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai; (b) pengumpulan bahan artikel; (c) menentukan alat evaluasi atau penilaian; (d) penyusunan artikel; (e) struktur majalah.

  Struktur majalah yang digunakan diadopsi dari Suryani (2015) yang dimodifikasi memiliki format sebagai berikut: (1) halaman sampul depan; (2) redaktur; (3) daftar isi; (4) kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran; (5) halaman isi meliputi beberapa rubrik, yaitu rubrik ilmiah,

  spotlight , get learn more, info bio dan profil

  ilmuan; (6) halaman sampul belakang berupa rubrik evaluasi dengan bentuk find word.

  Dalam penelitian ini, majalah dilakukan validasi terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai media pembelajaran. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan majalah sebagai media pembelajaran materi keanekaragaman hayati kelas X. Validasi yang dilakukan ada dua yakni validasi instrumen dan validasi media. Pemilihan validator dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2015), teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

  Validasi instrumen dilakukan sebelum validasi media. Validasi intrumen dilakukan untuk memgetahui kelayakan dari lembar validasi yang akan digunakan dalam memvalidasi media majalah. validator instrumen terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi di FKIP Untan Pontianak dan 1 orang guru biologi kelas x di SMAS Santun Untan Pontianak.Hasil validasi dilanjutkan dengan validasi media majalah.Setelah validasi instrumen dinyatakan layak digunakan maka dilanjutkan dengan validasi media.

METODE PENELITIAN

  Validasi media majalah dilakukan untuk mengetahui kelayakan majalah yang digunakan dalam media pembelajaran. Validator media majalah terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi di FKIP Untan Pontianak dan 3 orang guru biologi kelas X yang meliput sekolah SMAS Santun Untan Pontianak, SMAN 1 Lumar dan SMAN 1 Bengkayang. Untuk memvalidasi majalah, aspek yang divalidasi terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek bahasa, isi dan konstruksi dengan 10 kriteria.

  Setelah majalah selesai divalidasi oleh validator, selanjutnya dilakukan analisis validasi dengan menggunakan analisis

  Content Validity Ratio (CVR). Lawshe

  (1975), CVR merupakan sebuah pendekatan validasi isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan

  judgement para ahli atau validator. Rumus PEMBAHASAN

  analisis CVR, yaitu:

  Hasil Penelitian

  Majalah yang dibuat dalam penelitian ini adalah majalah khusus yang bernama CVR= ........................................(1)

  Bioedu, dibatasi dengan sub materi tertentu pada materi keanekaragaman hayati (konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem, manfaat keanekaragaman hayati

  Keterangan: dan upaya pelestarian keanekaragaman Ne: Jumlah ahli yang menyatakan setuju hayati) serta informasi yang diperoleh dari dengan kevalidan media (dianggap hasil penelitian lainnya yaitu tentang setuju jika nilai setiap aspek 3,00-4,00, morfologi dan kandungan gizi dari buah jika < 3,00 maka dianggap tidak setuju baladok, jempari dan titidan.Pembuatan kevalidan media). media majalah didesain menggunakan N: Jumlah anggota validator atau tim ahli. aplikasi Adobe Indesign CC 2015 dengan

  Setelah didapatkan nilai CVR, berbagai warna, font tulisan yang bervariasi kemudian dihitung nilai CVI (Content dan jenis huruf yang bervariasi (sans serif,

  Validity Index) untuk menggambarkan bahwa cosmic , dan times new romans). Majalah

  secara keseluruhan butir-butir instrumen dalam penelitian ini diberi nama bioedu mempunyai validasi isi yang baik.Adapun dicetak menggunakan kertas Art paper rumus CVI adalah sebagai berikut: dengan ukuran 29.8 cm x 21.9 cm.

  Struktur tampilan Struktur tampilan

  ∑

  majalah (Gambar 1) yang digunakan diadopsi CVI= ........................................(2)

  ∑

  dari Suryani (2015) yang dimodifikasi memiliki format sebagai berikut: (1) halaman Keterangan: n : Jumlah item seluruh aspek kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran;

  Jika pada perhitungan akhir skor CVR dan (5) halaman isi meliputi beberapa rubrik,

  CVI memenuhi nilai batas minimum Lawshe yaitu rubrik ilmiah, spotlight, get learn more , (1975) yaitu 0.99 maka majalah dinyatakan info bio dan profil ilmuan; (6) halaman valid dan layak digunakan sebagai media sampul belakang berupa rubrik evaluasi pembelajaran. dengan bentuk find word.

HASIL PENELITIAN DAN

  a b

  

Gambar 1. Tampilan Majalah

  Setelah majalah dicetak, tahap selanjutnya adalah melakukan validasi. Majalah divalidasi untuk mengetahui kelayakan sebagai media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati. Validasi yang dilakukan ada 2, yaitu validasi instrumen dan validasi media. Validasi instrumen dilakukan oleh 3 validator yaitu 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Untan dan 1 orang guru yang mengajar mata pelajaran biologi kelas X di SMAS Santun Untan Pontianak. Hasil validasi intrumen dinyatakan layakdigunakan maka dilanjutkan dengan validasi media majalah. Validasi media dilakukan oleh 5 validator yaitu 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Untan dan 3 orang guru yang mengajar mata pelajaran biologi kelas X (SMAS Santun Untan Pontianak, SMAN 1 Bengkayang, SMAN 1 Lumar) menggunakan lembar validasi yang dimodifikasi dari Arsyad (2011) serta Ardianto & Erdinaya (2005).Perolehan hasil analisis validasi media majalah dapat diperoleh pada Tabel. 1. c c d e f

  Tabel 1. Data Hasil Analisis Validasi Media Majalah

  4

  4

  3

  3

  8. Ilustrasi cover dapat merefleksikan isi majalah

  0.99

  4

  4

  3

  4

  3

  7. Tata letak cover serasi dan menarik minat baca

  0.99

  4

  4

  4

  3

  4

  0.99

  6. Keserasian warna pada majalah

  4

  Hasil validasi majalah Bioedu berdasarkan aspek bahasa, isi dan konstruksi diperoleh nilai CVI dan CVR 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Pada aspek bahasa dengan 1 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99. Pada aspek isi dengan 4 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99. Pada aspek konstruksi dengan 6 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99.

  Munadi (dalam Rangsing dkk, 2015) menyatakan majalah merupakan media cetak yang menyajikan informasi dengan tugas utamanya menyampaikan berita aktual. Majalah dalam konteks ini adalah media cetak yang berfungsi sebagai media informasi dan media pembelajaran yang jelas target audiensnya. Dalam majalah ini audiens yang ditargetkan adalah siswa kelas X SMA. Selain itu, majalah memberikan nuansa belajar yang menarik sehingga memberikan kesenangan dalam belajar (Dewi dan Agus, 2014).

  Pembahasan Penelitian

  0.99 Keterangan: CVR = ContentValidity Ratio CVI = ContentValidity Index Semua kriteria majalah telah memenuhi nilai minimum Lawshe (1975) dan nilai CVI yang didapatkan masuk kedalam kisaran 0-1 yaitu 0.99 (Tabel 1).

  0.99 CVI

  4

  3

  4

  9. Tipografi mudah dibaca

  3

  10. Media tahan lama

  0.99

  4

  4

  4

  3

  3

  4

  0.99 Konstruksi

  Aspek Kriteria yang dinilai Validator Rata-rata tiap kriteria (CVR)

  4

  4

  4

  3

  4

  2. Kesesuaian silabus, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, kebenaran konsep dan konteks kehidupan dengan isi materi keanekaragaman hayati dalam majalah

  0.99 Isi

  4

  4

  0.99

  3

  3

  1. Bahasa yang digunakan dalam majalah

  5 Bahasa

  4

  3

  2

  1

  4

  3. Informasi yang disajikan dalam media majalah

  4

  4

  3

  4

  3

  4

  5. Ilustrasi isi majalah mendukung materi

  0.99

  4

  4

  3

  3

  3

  4. Tata letak memudahkan pembaca mempelajari isi majalah

  0.99

  4

  4

  4

  4

  Pada aspek bahasa terdiri dari satu kriteria, yaitu bahasa yang digunakan dalam media majalah sesuai PUEBI. Berdasarkan hasil validasi satu kriteria diperoleh nilai CVR masing-masing 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Hasil validasi telah menunjukkan nilai CVR yang sempurna berdasarkan nilai tertinggi Lawshe (1975) tetapi masih memiliki nilai 3 pada setiap kriteri sehingga terdapat saran-saran yang diberikan validator. Adapun saran-saran yang diberikan validator adalah kata kalimat tuntas pada majalah bioedu halaman 17 dalam rubrik spotlight perlu diperbaiki karena bahasa yang digunakan tidak dipahami siswa.Media pembelajaran memerlukan bahasa yang mudah dipahami siswa dengan menggunakan bahasa yang baku dan komunkatif dalam penyajian materi yang termuat pada media pembelajar (Ambarsari dan Bambang, 2017).

  Dalam aspek isi terdiri dari empat kriteria, yaitu kesesuaian isi majalah dengan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan konteks kehidupan; informasi yang disajikan dalam media majalah; ilustrasi isi majalah mendukung materi; dan tata letak memudahkan pembaca mempelajari isi majalah. Berdasarkan hasil validasi empat kriteria diperoleh nilai CVR masing-masing adalah 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Hasil validasi telah menunjukkannilai CVR yang sempurna berdasarkan nilai tertinggi Lawshe (1975) tetapi masih memiliki nilai 3 pada setiap kriteria sehingga terdapat saran-saran yang validator adalah urutan isi terstruktur sesuai rubriknya (rubrik Spotlight semua dan get learn more semua sehingga tidak terpisah antara Spotlight dan Get Learn More). Saran lain yaitu keterangan gambar pada halaman 22 dicantumkan. Pada rubrik Get Learn Moredi sub judul Deskripsi Morfologi dan Klasifikasi Buah Baladok Jempari dan Titidan, tidak hanya mencantumkan gambar buahnya saja tetapi juga ditambahkan gambar pohon, daun, dan bunga dari buah baladok, jempari dan titidan. Pada halaman 18 tabel terlalu kecil dan dicantumkan sumber yang didapat pada tabel.Riono (2016), majalah memiliki ilustrasi yang mudah dimengerti, ilustrasi atau gambar sesuai dengan isi materi, serta tata letak majalah mudah dibaca dan dimengerti. Selain itu, Embun dan Mardiah (2015) gambar dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk menyerap dan memahami isi materi sehingga ilustrasi (gambar/foto) harus sesuai dengan isi materi.

  Dalam aspek konstruksi terdiri dari lima kriteria, yaitu keserasian warna pada majalah, tata letak cover serasi dan menarik minat baca,ilustrasi cover dapat merefleksikan isi majalah, tipografi mudah dibaca dan media tahan lama.Berdasarkan hasil validasi lima kriteria tersebut tergolong valid dengan nilai CVR masing-masing adalah 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Hasil validasi telah menunjukkannilai CVR yang sempurna berdasarkan nilai tertinggi Lawshe (1975) tetapi masih memiliki nilai 3 pada setiap kriteria sehingga terdapat saran-saran yang diberikan validator. Saran-saran yang diberikan validator adalah gambar pada halaman 4 diperbesar dan jangan banyak ruang kosong. Cover majalah sebaiknya diganti dengan gambar asli dan tidak ilustrasi.

  Gambar blur pada halaman 19. Jilidan diperbaiki. Pada halaman 15 seharunya diganti dengan gambar-gambar ekosistem yang ada di daerah Bengkayang. Spasi tulisan dihalaman 14 terlalu besar.Riono (2016) mengatakan majalah yang baik adalah pemakaian warna sesuai dengan tema, cover menarik perhatian calon pembaca dengan ilustrasi atau gambar yang dipakai sesuai tema Suwarti dkk (2015) gambar yang menarik dan tulisan berwarna akan meningkatkan motivasi belajar siswa.

  Secara keseluruhan penilaian rata-rata majalah bioedu (CVI) dari analisis validasi media majalah dengan 10 kriteria dikatakan valid dengan nilai

  0.99 yang secara keseluruhan kriteria memiliki validitas sangat baik. Dengan demikian majalah bioedu layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati (keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem, pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan upaya pelestarian). Sebelum majalah bioedu ini digunakan dalam pembelajaran di sekolah maka perlu perbaiki sesuai dengan saran-saran yang telah diberikan oleh validator. Penggunaan majalah bioedu memang sudah layak digunakan dalam pembelajaran tetapi dalam keefektivannya pada kegiatan pembelajaran di sekolah belum teruji sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Islam. 37 (1): 27-35.

  Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA. 7 (1): 45-56. Uji, T. (2004). Keanekaragaman Jenis, Plasma

  Titin, dan Ella N. D. (2016). Penyusunan Perangkat Pembelajaran Pada Materi Ruang Lingkup Biologi Kelas X SMA.

  Jurnal Pendidikan Biologi . 2 (2): 1-6.

  Pengembangan Handout Dengan Tampilan Majalah Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Untuk Siswa SMP.

  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Suwarti, Ardi, dan Erismar A. (2015).

  Biore (Biologi Reproduksi) Submateri Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa SMA/MA. Skripsi .

  Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Suryani, I. F. (2015). Pengembangan Majalah

  (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya. Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret. (): 495-505.

  Bandung: Alfabet. Suprihatin, C., Supurwoko dan Daru W.

  Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D .

  Skripsi . Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

  Riono, Alfanika. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Fiqih Model Majalah Anak Materi Thaharah Untuk Peningkatan Keefektifan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2.

  (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Majalah Siswa Pintar Fisika (MAPF) Pada Pembelajaran IPA Di SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda). Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 4 (3): 243-247.

  Rangsing, B., Subiki dan Rif’ati, Dina H.

  Mahnun, Nunu. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media Dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal Pemikiran

  Berdasarkan hasil validasi maka media majalah dikatakan valid dengan nilai CVR dan CVI 0.99 sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.

  logy . 28 (4): 563-575.

  Pelajaran IPA Materi Bumi Dan Cuaca Di Madrasah Ibtidaiyah Najahijah Palembang. JMIE. 1 (1): 81-107. Lawshe, C. H. (1975). A Quantitive Approach to Content Validity. Personnel paycho-

  Penggunaan Media Gambar Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata

  IPA SMA. JUPERMASI.1(1): 155-157. Embun, S. dan Mardiah A. (2015). Pengaruh

  D. W. (2014).PengembanganMajalah Green Sebagai Media PembelajaranBiologiPadaMateriSistemR eproduksiManusiaUntukSiswaKelas XI

  D.

  Universitas Negeri Semarang. Dewi, N. A.danAgus W.

  Asfuriyah, S. (2014). Pengembangan Majalah Sains Berbasis Contextual Learning Sebagai Media Pembelajaran IPA Tema Pemanasan Global Untuk SMP. Skripsi.

  Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran.

  Ardianto, E. dan Erdinaya E. K. (2005).

  Pengembangan Media Pop Culture Up Rumah Adat Jawa Untuk Pembelajaran Menyusun Teks Deskripsi Pada Peserta Didik SMP Kelas VII. Jurnal Sematik.6 (2): 1-10.

  DAFTAR RUJUKAN Ambasari, D. W. dan Bambang H. (2017).

  Media majalahbioeduperludiperbaikiterlebih dahulu sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas media majalah dalam proses pembelajaran disekolah.

  Saran

  Nuftah, dan Potensi Buah-Buahan Asli Kalimantan. Jurnal Bio Smart. 6 (2): 117-125.