makalah anatomi sistem saraf .docx

.KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karma rahmat dan karunianyalah sehingga Kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah Sistem Saraf Pusat cerebrum selain itu Salam dan taslim tak
lupa Kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat jasa beliau sehingga kita
sebagai seorang manusia diberi kesempatan untuk mengecap suatu nikmat yang sangat besar
yaitu pendidikan dengan keadaan beriman kepada Allah SWT.
Terselesainya makalah ini tidak terlepas dari dukungkan dan motivasi dari beberapa pihak yang
telah membantu kami, baik itu bantuan Materil maupun Moril. Oleh karena itu kami sebagai
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Sebagai penulis Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun.

UNAAHA,17 OKTOBER 2016

KELOMPOK I

Page 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................


1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

2

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ..............................................................................................

3

B.Tujuan ............................................................................................................

3

C.Rumusan Masalah .........................................................................................

4


BAB II PEMBAHASAN
A.

Struktur cerebrum……………………..........…….……….........................

5

B.

Area fungsional korteks serebral ……………....…………….…...............

6

C.

Diensefalon ……...............................................................………….........

7

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

Page 2

14
15

BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada tubuh Mahluk hidup antara system yang satu dengan system yang lain saling bekerja sama
untuk menunjang kehidupan . Oleh karena itu , mahuk hidup perlu mekanisme tertentu sehingga
kerja system organ berlangsung serasi . Manusia mengkoordinir atau mengkoordinasi kerja
system organ didalam tubuh salah satunya melalui syaraf atau kesatuan system yang disebut
dengan system syaraf
Sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur sistem-sistem organ tubuh yang
lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dmiliki
manusia . Selain itu , system syaraf dibagi menjadi 2 yaitu system saraf pusat dan system saraf
tepi .

Sistem Saraf Pusat atau yang biasa disebut SSP sendiri itu memiliki pengertian yaitu sebagai
pusat pengendalian aktivitas tubuh. SSP terdiri atas otak dan sum – sum tulang belakang sebagai
bagian terpenting dari system saraf dilindungi oleh tulang dan 3 selaput meninges
Dalam perkembangannya otak terdiri atas otak depan , otak tengah dan otak belakang . otak
depan berkembang menjadi 2 bagian yaitu otak besar yaitu sereberum ( otak besar ) dan
diensefalon . sedangkan , otak belakang berkembang menjadi otak kecil dan ( serebelum ) Sum
– sum tulang belakang ( Medula Oblongota )
b. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Otak Besar ( Cerebrum )?
2. Jelaskan struktur cerebrum?
3. Area fungsional korteks serebral?

Page 3

C. Tujuan makalah
1. Memberikan gambaran dan penjelasan mengenai cerebrum (otak besar)
2. Memberikan penggambaran dan penjelasan mengenai bagian – bagian cerebrum (otak besar)

Page 4


BAB II
PEMBAHASAN
Otak Besar ( Cerebrum )
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari
otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi
mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang
berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu
yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang
bayak mengandung dendrit dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik
yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi
mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn
dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :
(a)

Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.

(b) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
(c)


Lobus oxsipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.

(d) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar,
sikap.
A. Struktur Serebrum. Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian
terbesar otak.
1. Korteks Serebral terdiri dari enam lapisan sel dan serabut saraf. Ketebalan masingmasing lapisan berbeda di berbagai area serebrum.
2. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
3. Korpus Kalosum, yang terdiri dari serabut termielinisasi, menyatukan kedua hemisfer.
4. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura ceruk dalam dan sulkus ceruk
dangkal menjadi empat lobus (frontal, parietal, oksipital, dan temporal) yang dinamakan
sesuai dengan tulang tempatnya berada.

Page 5

a. Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan.
b. Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebrum .
c. Sulkus pusat (fisura Rolando) memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.
d. Sulkus lateral ( fisura sylvius) memisahkan lobus frontal dan temporal.
e. Sulkus parieto okspital memisahkan lobus parietal dan oksipital.

5. Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.
Fungsi girus meliputi

Gambar 9-17. Sisi lateral hemisfer serebral kanan

a. Girus prasental pada setiap hemisfer terletak dalam lobus frontal, tepat disepan
fisura sentral. Girus ini mengandung neuron yang bertanggung jawab untuk aktifitas
motorik volunteer.
b. Girus postsentral terletak tepat dibelakang fisura sentral, mengandung neuron yang
terlibat dalam aktifitas sensorik.
B. Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer, area sensorik primer,
dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi untuk
integrasi dan interpretasi tingkat tinggi.

Page 6

1. Area motorik primer pada korteks
a. Area motorik primer terdapat dalam girus presentral. Di sini, neuron (pyramidal)
mengendalikan kontraksi volunter otot rangka . Aksonnya menjalar dalam dalam traktus
pyramidal.

b. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron
(ekstrapiramidal) mengendalikan aktifitas motorik yang terlatih dan berulang, seperti
mengerti.
c.

Area broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini
mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan di hubungkan
dengan kemampuan bicara.

2. Area sensorik korteks
a. Area sensorik primer terdapat dalam girus possentral. Di sini, neuron menerima
informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan, suhu, sentuhan, dan
propriosepsi dari tubuh.
b. Area visual primer, terletak dalam lobus oksivital dan menerima informasi dari retina
mata. c c. Area auditori primer, terletak pada tepi atas lobus temporal, menerima inpuls
saraf yang berkaitan dengan pendengaran
.d. Area olfaktori primer, terletak pada permukaan medial lobus temporal, berkaitan dengan
indera penciuman.
e. Area pengecap primer (bustatori), terletak dalam lobus parietal dekat bagian inferior
girus postsentral, terlibat dalam persepsi rasa.

3. Area asosiasi telah dipetakan dalam system yang disebut klasifikasi Brodmann
a. Area asosiasi frontal, yang terletak pada lobus frontal, adalah sisi fungsi intelektual dan
fisik yang lebih tinggi.

Page 7

b. Area asosiasi somatic (somestetik), yang terletak dalam lobus parietal, berkaitan dengan
interpretasi bentuk dan tekstur suatu objek dan keterkaitan bagian-bagian tubuh secara
posisional.
c. Area asosiasi visual, yang terletak pada lobus oksipital, dan area asosiasi auditorik, yang
terletak dalam lobus temporal, berperan untuk menginterprestasi pengalaman visual dan
auditori
d. Area wicara wernicke, yang terletak dalam bagian superior lobus temporal, berkaitan
dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara. Bagian ini berhubungan dengan area
wicara Broca.
Gambar 9-18. Permukaan
lateral

hemisfer


kanan

serebral

memperlihatkan

beberapa area fungsional
dan beberapa area asosiasi
Brodmann

4. lateralisasi otak dan
dominasi

serebral.

Kedua hemisfer serebral strukturnya simetris, tetapi beberapa fungsinya tidak simetris.
a. Hemisfer dominan berkaitan dengan bahasa, wicara, analisis dan kalkulasi.
b. Hemisfer non dominan bertanggung jawab untuk persepsi spasial dan pemikiran nonverbal, atau ide.

5. Traktus srebral. Subtansi putih serebrum tersusun dari tiga jenis serabut


Page 8

.a. Traktus asosiasi panjang dan pendek, menghubungkan neuron-neuron pada hemisfer yang
sama.
b.Serabut komisura menghubungkan satu hemisfer kearea koresponden pada hemisfer lain;
misalnya korpus kalosum.
c. Serabut proyeksi adalah bagian dari jalur dari asenden dan desenden yang keluar-masuk
neuron, terletak di bagian lain otak.
1. Gunggila basal adalah kepulauan substansi abu-abu (neuron) yang terletak jauh di dalam
substansi putih serebrum. Pulau-pulau ini merupakan nucleus berpasangan yang
berasosiasi dengan pergerakan kasar tubuh dan berhubungan dengan neuron dalam girus
presentral. Gangguan pada nucleus basal dapat mengakibatkan penyakit yang berkaitan
dengan aktifitas motorik seperti Parkinson, chorea, dan athetosis. Struktur yang tercakup
dalam ganglia basal meliputi:
a. Nucleus kauda, di namakan sesuai dengan bentuknya yang seperti ekor, di hubungkan
dengan pergerakan otot rangka tak sadar.
b. Nucleus amigdaloid adalah bagian ekor nucleus kauda
c. Nucleus lentikular (lentiform) terdiri dari dua bagian, putamen dan globus pallidus,
yang bila disatukan disebut korpus striatum karena termielinisasinya. Globus pallidus
mengatur tonus otot dan ketepatan gerakan otok.
d. Klaustrum adalah lapisan tipis substansi abu-abu yang ditemuakan di antara putamen dan
lobus insular serebrum, yang terletak jauh di dalam sulkus lateral.
C. Diensefalon, berarti “di antara otak,” terletak di antara serebrum dan otak tengah serta
tersembunyi dibalik hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal. Bagian ini terdiri dari seluruh
struktur yang berada di sekitar vantrikel ketiga.
1. Thalamus terdiri dari dua massa oval (lebar 1¼ cm dan panjang 3¾ cm) substansi abuabu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk
membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.

Page 9

a. Banyak nucleus sensorik dan metorik penting yang terletak dalam thalamus, misalnya,
nucleus genikulasi, nucleus ventral, dan nucleus ventrolateral.

Gambar 9-19.
A.

Ganglia

basal.

Potongan

B.

transfersal

hemisfer serebral pada
tingkat A-A

b.

Talamus

merupakan

setasiun

pemancar

sensorik

utama untuk serabut
aferen

dari

medula

spinalis serebrum.
1. Akson neuron sensorik muncul dari sinaps tumbuh bersama nuklei talamus untuk
mempresepaikan kesadaran akan sensasi.
2. SERABUT TELAMUS merantang dalam traktus talamokortikalke area sensorik serebrum
unuk lokasilasasi, diferinsisasi dan interpretasi sensasi yang lebih baik
3. Beberapa

TRAKTUS EFEREN (MOTORIK) yang keliar dari serebum juga bersinafsis

dengan neuron talamus
4. HIPOTALAMUS terletek di sisi inferior talamus dan membantu dasar serta bagian bawa sisi
dinding ventrikal ketiga.
a. struktur

Page 10

1. bagian enferior evutalamus adalah suptansi abu abu yang menyelunggi keasma oftik, yang
merupakan persilangan pada sarap optik.
2. bagian tengah hipotalamus terdiri dari hinfudibulum (batang) kelenjar hipopisis posterior
tempat meletaknya kelenjar hipopisis.
b. fungsi
1. hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktifitas SSO yang melakukan funggsi
vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu
tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktifitas seksual.
2.hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, jeri,
kegembiraan, dan kemarahan.
3. hipotalamus mempreduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inxhibisi hormon
kulenjar hipopisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endoklin.
(3). epitalamus membentuk langit langit tipis fentrirkel ketiga. Suatu masa berukuran kecil,
badan finelal, yang mungkin memiliki funggsi endoklin, menjulur dari ujung pesterior
efitalamus.
D. sistem limbik terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang
terlibat dalam aktifitas emosional dan terutama aktifitas prilaku tidak sadar
1. GIRUS SINGULUM, GIRUS HIPOKAMPUS, dan lobus pripomis merupakan bagian
sistem limbik dalam korteks serebral.
2. FORNIKS dan AREA SEPTUM pada bagian prontal otak dekat bagian radiks bulbus
olfaktori adalah bagian sub-kortikal sistem limbik.
3. bagian-bagian hipotalamus, badan mamilari, nukleus amigdaloid, dan bebarapa nukleus
talamius anterior tertentu juga termaksut sistem limbik.
(E). korpora kuadrigemina, adalah bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan
pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks.
Otak tengah, pons, dan medulla oblon-gata disebut batang otak.

Page 11

1. korpora kuadrigemina, adalah empat tonjolan bulat yang di sebut kolikuli yang
menyusun langit-langit otak tengah.
a. Dua kolikulus superior berkaitan dengan refleks visual.
b. Dua kolikulus inferior berkaitan dengan refleks auditori.
2. pedunkulus serebral adalah dua berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus
asenden desenden untuk membentuk bagian dasar otak tengah
3. otak tengah mengandung aquaductus sylvius, yaitu saluaran yang menghubungkan
ventrikel ketiga dengan ventrikel keempat.
4. Nuklei pada saraf kranial III, IV, dan sebagian saraf kranial V berada dalam otak
tengah.
5. substansi nigra adalah area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.
6. Nukleus merah adalah masa neuron merah muda berbentuk oval berperan dalam tonus
otot dan postur.
F. pons (berarti jembatan) hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan
medulla, yang panjang, dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral.
mengandung

serabut-serabut

ascendens

dan

descendens

yang

Pons juga

menghubungkan

otak

depan,mesencephalon,dan medulla spinalis.beberapa sel saraf di dalam pons berfungsi sebagai
stasiun perantara,sedangkan yang lain membentuk inti saraf otak.
medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons diatas dengan medulla spinalis
dibawah. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior medulla,dan setia sisi terdapat
benjolan yang disebut piramis. Piramis tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasal
dari sel-sel besar didalam gyrus precentralis cortex cerebri. Piramis mengecil kebawah,dan disini
hampir seluruh serabut-serabut descendes menyilang kesisi lainnya,membentuk decussatio
pyramidum
1. pusat respiratorik terletak dalam pons dan mengatur frekuensi dan kedalam pernapasan.

Page 12

2. Nuklei saraf kranial V, VI, dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi
dari saraf kranial VIII.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Page 13

Sistem Saraf Pusat atau yang biasa disebut SSP sendiri itu memiliki pengertian yaitu sebagai
pusat pengendalian aktivitas tubuh. SSP terdiri atas otak dan sum – sum tulang belakang sebagai
bagian terpenting dari system saraf dilindungi oleh tulang dan 3 selaput meninges
Otak dewasa beratnya rata-rata sekitar 3 lb (1,5 kg) dengan ukuran sekitar 1.130 cm 3 pada wanita
dan 1.260 cm 3 pada pria, meskipun ada variasi individu yang besar.
Ciri luar otak yang paling jelas adalah cerebrum yang membentuk lebih dari empat per lima
jaringannya. Cerebrum memiliki tampilan berlekuk karena permuakaannya yang berlipat-lipat
yag disebut cortex cerebrum.
Cerebrum ( Otak Besar ) terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus
yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat
Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus
Temporal.

DAFTAR PUSTAKA
Bauman, Rich. and Steve ,D 1991. Human dan Anatomy and Physiology, Laboratory Textbook.
Whittier Publications Inc, United States of Amerika 1991

Page 14

Page 15