Chapter 2 Analisis Dan Keuangan

LOGO

ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN

DR. AGUS TONY POPUTRA,SE.,MM.,MA.,Ak

PENDAHULUAN
Analisis laporan keuangan fokus pada perhitungan rasio agar dapat
mengevaluasi kondisi keuangan masa lalu dan sekarang serta
memproyeksi hasil di masa mendatang.
Perhitungan rasio keuangan terutama menggunakan data dari
Neraca dan Laporan Rugi Laba.
Fokus analisis rasio berbeda-beda tergantung pada kepentingan
khusus dari analis atau pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Contoh: kreditur yang berorientasi pada kepentingan jangka pendek
akan memperhatikan prospek jangka pendek (short-term outlook).
Sebaliknya, investor yang berorientasi pada kepentingan jangka
panjang akan lebih memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang (long-term viability), dan kemampuan
menghasilkan laba (profitability).


www.themegallery.com

ANALISIS RASIO
Analisis rasio berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Bagi manajer keuangan, dari perhitungan rasio-rasio tertentu akan
diperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan di
bidang keuangan sehingga dapat membuat keputusan-keputusan penting
bagi kepentingan perusahaan di masa akan datang.
Bagi investor atau calon investor, dari perhitungan rasio-rasio tertentu akan
diperoleh informasi penting untuk membuat keputusan tentang apakah
tetap melakukan investasi di perusahaan atau menjual sahamnya (untuk
investor yang telah ada) dan membeli atau tidak membeli saham
perusahaan (untuk calon investor).
Dalam pembuatan keputusan, hasil perhitungan rasio perlu dievaluasi
dengan cara:
1. Analisis Trend atau historical analysis, yaitu menganalisis perkembangan
rasio keuangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
2. Norma industri, yaitu menggunakan rata-rata suatu rasio dari beberapa
perusahaan sejenis (dalam satu industri) dan membandingkan dengan rasio

dimaksud yang dimiliki perusahaan.
www.themegallery.com

MACAM-MACAM RASIO
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio); rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang
berupa hutang-hutang jangka pendek (short-term debts).
Rasio Leverage; rasio ini menyangkut jaminan yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila suatu saat
perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio ini juga menunjukan seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rasio Aktivitas (Activity Ratio); rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam menggunajan dana yang tersedia yang tercermin dalam
perputaran modalnya.
Rasio Keuntungan (Profitability Ratio); rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

www.themegallery.com

RASIO-RASIO LIKUIDITAS

Current ratio
Current ratio = current assets/current liabilities
Current ratio yang menunjukan jaminan yang lebih baik atas hutang jangka pendek. Tapi bila
terlalu tinggi maka pengaruhnya terhadap earning power (pengembalian investasi) kurang
baik karena tidak semua modal kerja didaya gunakan.
Quick ratio
Quick ratio = (current assets-inventory)/current liabilities
Elemen-elemen aktiva lancar selain inventory, dianggap paling likuid untuk menjamin
pembayaran hutang saat jatuh tempo. Kredit akan memperhatikan rasio ini dalam pemberian
kredit. Apabila rasio ini kurang dari 100%, maka posisi likuiditas dianggap kurang baik.
Cash ratio
Cash ratio = cash/current liability atau
Cash ratio = (cash + marketable securities)/current liabilities
Bertambah tinggi cash ratio berarti jumlah uang tunai maupun dengan marketable securities
yang tersedia semakin besar sehingga tidak ada masalah dalam pelunasan hutang saat jatuh
tempo. Namun bila rasio ini terlalu tinggi akan mengurangi potensi untuk mempertinggi
tingkat pengembalian investasi.
www.themegallery.com

RASIO-RASIO LEVERAGE

Total debt to equity ratio
Total debt to equity ratio = (current liabilities + long term
debt)/Equities
Long term debt to equity ratio
Long term debt to equity ratio = Long term debts/equities
Total debt to total assets ratio
Total debt to total assets ratio = Total debts/ total assets
Makin tinggi nilai tiga rasio di atas berarti semakin besar dana pihak luar yang digunakan.
Dari sudut pandang solvabilitas, semakin tinggi rasio ini kurang baik karena bila terjadi
likuidasi perusahaan akan mengalami kesulitan.
Time interest earned ratio
Time interest earned ratio = EBIT/ interest expense
Makin kecil rasio ini, tidak baik sebab menunjukan laba perusahaan yang tersedia untuk
membayar beban bunga semakin kecil
Keterangan : EBIT = Earning before interest and taxes
www.themegallery.com

RASIO-RASIO AKTIVITAS -- 1
Total asset turnover
Total asset turnover = Net sales/average total asset

Makin tinggi rasio ini makin baik sebab menunjukan semakin baik pemanfaatan asset
perusahaan untuk menghasilkan pengembalian investasi atau menggambarkan pemakaian
asset secara lebih efisien.
Receivable turnover
Receivable turn over = Net credit sales/average receivable
Makin tinggi rasio ini makin baik sebab makin cepat piutang berubah menjadi kas (uang)
Average collection period
Average col. period = (Average receivable x360 hari)/ net credit sales
atau
Average collection period = 360 hari / receivable turnover
Makin tinggi rasio ini kurang baik sebab semakin lama piutang berubah menjadi kas (uang
tunai) apabila nilai rasio ini melebihi jangka waktu kredit yang ditetapkan perusahaan.
www.themegallery.com

RASIO-RASIO AKTIVITAS -- 2
Inventory turnover
Inventory turnover = COGS/average inventory
Makin tinggi rasio ini makin cepat persediaan terjual, sehingga memperbesar keuntungan.
Average day’s inventory
Average day’s inventory = (Average inventory x 360 hari)/ COGS

atau
Average day’s inventory = 360 hari / inventory turnover
Makin tinggi rasio ini kurang baik sebab semakin lama persediaan terjual.
Working capital turnover
Working capital turnover = Net sales/average (current assets-current liabilities)
Makin tinggi rasio ini sangat baik sebab penggunaan modal kerja semakin baik dalam menghasilkan
penjualan.
Fixed asset turnover
Fixed asset turnover = Net sales/average fixed assets
Makin tinggi rasio ini sangat baik sebab penggunaan aktiva tetap semakin baik dalam menghasilkan
penjualan atau semakin kecilnya kapasitas menganggur.

www.themegallery.com

RASIO-RASIO PROFITABILITAS -- 1
Gross profit margin
Gross profit margin = (Sales-COGS)/sales
Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan dan COGS. Bila rasio ini rendah, bisa disebabkan oleh
penjualan yang turun atau COGS meningkat atau keduanya meningkat tapi COGS
meningkat lebih tinggi. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Profit margin
Profit margin = Net operating income/net sales
Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan, COGS, dan biaya usaha. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik.
Net profit margin
Net profit margin = EAT /net sales
Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan, semua biaya perusahaan, dan pajak. Semakin tinggi
rasio ini semakin baik.
Keterangan : EAT = earning after tax
www.themegallery.com

RASIO-RASIO PROFITABILITAS -- 2
Operating profit margin
Operating profit margin = EBIT/Net sales
Semakin tinggi rasio ini semakin baik sebab perusahaan semakin mampu membayar beban
bunga dan memberikan keuantungan neto.
Operating ratio
Operating ratio = (COGS+adm. Exp.+selling exp.+ general expense)
Net Sales
Semakin tinggi rasio ini kurang baik sebab biaya-biaya perusahaan semain meningkat

dibanding penjualan. Ini juga mengindikasikan inefisiensi atau pemborosan.
Earning power atau return on investment (ROI) atau return on assets (ROA)
ROI = EAT / Total Asset atau ROI = (EBIT – Tax)/Total asset
Semakin tinggi rasio ini semakin baik sebab pengembalian investasi makin baik.
Rate of return on net worth atau return on equity (ROE)
ROE = EAT / Equity
Semakin tinggi rasio ini semakin baik sebab pengembalian investasi pemilik makin baik.
www.themegallery.com

CONTOH NERACA
PT. ABC
Neraca
Per 31 Desember 2009
Aktiva

Hutang dan Ekuitas

Kas

100.000 Hutang dagang


100.000

Surat berharga jk pendek

150.000 Hutang wesel

100.000

50.000 Hutang pajak

50.000

Piutang
Inventori
Total Aktiva lancar

200.000

Total hutang lancar


500.000 Hutang jangka panjang
Total hutang

Aktiva tetap

500.000
750.000

1.500.000 Ekuitas:
Modal saham

1.000.000

Laba ditahan

250.000

Total ekuitas
Total Asset


250.000

1.250.000

2.000.000 Total hutang & Ekuitas

2.000.000

www.themegallery.com

CONTOH LABA RUGI
PT. ABC
Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2009
Penjualan

4.000.000

Harga Pokok Penjualan (COGS)

2.500.000

Laba Bruto
Biaya penjualan, adm., dan umum
Laba Usaha (EBIT)
Bunga (10% obligasi)

1.500.000
950.000
550.000
50.000

Laba sebelum pajak

500.000

Pajak

250.000

Laba setelah pajak

250.000

www.themegallery.com

PERHITUNGAN RASIO-RASIO -- 1
 Current ratio = current assets/current liabilities = 500.000/250.000 = 200%
 Quick ratio = (current assets-inven.)/current liab. = 300.000/250.000= 120%
 Cash ratio = cash/current liability = 100.000/250.000 = 40% atau 0,4 x
 Total debt to equity ratio = (current liabilities + long term debt)/Equities
= 750.000/1.250.000 = 60%
 Long term debt to equity ratio = Long term debts/equities
= 500.000/1.250.000 = 40%
 Total debt to total assets ratio = Total debts/ total assets
= 750.000/2.000.000 = 37,5%
 Time interest earned ratio = EBIT/ interest expense = 550.000/50.000 = 11 x

www.themegallery.com

PERHITUNGAN RASIO-RASIO -- 2
 Total asset turnover = Net sales/total asset = 4.000.000/2.000.000 = 2x
 Receivable turnover = Net credit sales/average receivable = 4.000.000/50.000 = 80x
 Average col. period = (Average receivable x360 hari)/ net credit sales
= (50.000 x 360)/4.000.000 = 4,5 hari atau
= 360 hari / receivable turnover = 360/80 = 4,5 hari
 Inventory turnover = COGS/average inventory = 2.500.000/200.000 = 12,5x
 Average day’s inventory = (Average inventory x 360 hari)/ COGS
= (200.000 x 360)/2.500.000 = 28,8 hari atau
= 360 hari / inventory turnover = 360/12,5 = 28,8 hari
 Working capital turnover = Net sales/(current assets-current liabilities)
= 4.000.000/250.000 = 16x
 Fixed asset turnover = Net sales/fixed assets = 4.000.000/1.500.000 = 2,67 x

www.themegallery.com

PERHITUNGAN RASIO-RASIO -- 3
 Gross profit margin = (Sales-COGS)/sales = 1.500.000/4.000.000 =
37,5%
 Net profit margin = EAT /net sales = 250.000/4.000.000 = 6,25%
 Operating profit margin = EBIT/Net sales = 550.000/4.000.000 =
13,75%
 ROI = EAT / Total Asset = 250.000/2.000.000 = 12,5% atau
ROI = (EBIT – Tax)/Total asset = (550.00-250.000)/2.000.000 = 15%
 ROE = EAT / Equity = 250.000/1.250.000 = 20%
 Operating ratio = (COGS+adm. Exp.+selling exp.+ general expense)
Net Sales
= 3.450.000/4.000.000 = 86,25%

www.themegallery.com

CONTOH NERACA KOMPARATIF
PT. XYZ
Neraca
Per 31 Desember 2008 dan 2009
Aktiva

Hutang dan Ekuitas

2009
Kas

12.000

2008

2009

20.000 Hutang dagang

120.000

150.000

80.000

100000

200.000

250.000

454.000

400.000

654.000

650.000

Modal saham

150.000

150.000

Laba ditahan

100.000

200.000

250.000

350000

904.000

1.000.000

Piutang

232.000

280.000 Hutang bank

Inventori

160.000

200.000

404.000

500.000 Hutang jangka panjang

Total Aktiva lancar

Total hutang lancar
Total hutang

Aktiva tetap

500.000

500.000 Ekuitas:

Total ekuitas
Total Asset

904.000

2008

1.000.ooo Total hutang & Ekuitas

www.themegallery.com

CONTOH LABA RUGI KOMPARATIF
PT. XYZ
Laba Rugi Komparatif
Untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2009 dan 2008
2009

2008

Penjualan

1.840.000

2.000.000

Harga Pokok Penjualan (COGS)

1.067.200

1.200.000

772.800

800.000

384000

400.000

388.800

400.000

37.800

40.000

Laba sebelum pajak

351.000

360.000

Pajak

175.500

180.000

175.500

180.000

Laba Bruto
Biaya penjualan, adm., dan umum
Laba Usaha (EBIT)
Bunga (10% obligasi)

Laba setelah pajak

www.themegallery.com

EVALUASI KINERJA KEUANGAN -- 1
ROI 2008 = EAT/Total asset = 180.000/1.000.000 = 18%
ROI 2009 = 175.000/904.000 = 19%
Misalkan norma industri = 15%
Evaluasi :
Rasio keuntungan perusahaan meningkat pada 2009 dan berada di atas rata-rata industrinya.
Ini berarti kondisi keuntungan perusahaan meningkat.
ROE 2008 = EAT/Equity = 180.000/350.000 = 51%
ROE 2009 = 175.500/250.000 = 70%
Misalkan norma industri = 40%
Evaluasi :
Kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan laba sangat baik karena terjadi peningkatan
yang tajam dan lebih baik dari rata-rata industri.
Gross profit margin 2008 = GP/Net sales = 800.000/2.000.000 = 40%
Gross profit margin 2009 = 772.800/1.840.000 = 42%
Misalkan norma industri = 36%
Evaluasi :
Rasio perusahaan relatif konstan karena kenaikan sangat rendah, yaitu hanya 2%, tetapi cukup
baik jika dibandigkan dengan rata-rata industri
www.themegallery.com

EVALUASI KINERJA KEUANGAN -- 2
Operating margin 2008 = EBIT/Net Sales = 400.000/2.000.000 = 20%
Operating margin 2009 = 388.800/1.840.000 = 21%
Misalkan norma industri = 19%
Evaluasi :
Kemampuan penjualan menghasilkan laba meningkat walaupun tidak tinggi. Namun demikian
lebih baik dari rata-rata industri.
Net profit margin 2008 = EAT/Net sales = 180.000/2.000.000 = 9%
Net profit margin 2009 = 175.500/1.840.000 = 9,5%
Misalkan norma industri = 6%
Evaluasi :
Kemampuan penjualan menghasilkan laba meningkat walaupun tidak tinggi. Namun demikian
lebih baik dari rata-rata industri.
Total assets turnover 2008 = Net sales/Average total assets = 2.000.000/1.000.000 = 2x
Total assets turnover 2009 = 1.840.000/(904.000+1.000.000): 2 = 1,932x
Misalkan norma industri = 2,5x
Evaluasi :
Perputaran aktiva mengalami sedikit penurunan dan kondisi perusahaan kurang baik jika
dibandingkan dengan rata-rata industri.
www.themegallery.com

EVALUASI KINERJA KEUANGAN -- 3
Inventory turnover 2008 = COGS/Average inventory = 1.200.000/200.000 = 6x
Inventory turnover 2009 = 1.067.000/(160.000+200.000):2 = 5.93x
Misalkan norma industri = 5x
Evaluasi :
Terjadi penurunan efisiensi dalam inventory, namun efisiensi perusahaan masih lebih baik
dibanding rata-rata industri.
Average collection period 2008 = (Average receivable x 360)/Net credit sales
= (280.000
x 360)/2.000.000 = 50 hari
Average collection period 2009 = [{(280.000+232.000):2} x 360]/1.840.000 = 50 hari
Misalkan norma industri = 60 hari
Evaluasi :
Jangka waktu pengumpulan kredit tidak berubah, namun demikian kondisi ini lebih baik dari ratarata industri.
Debt to equity ratio 2008 =Total liabilities/Equity = 650.000/350.000 = 186%
Debt to equity ratio 2009 = 654.000/250.000 = 262%
Misalkan norma industri = 200%
Evaluasi :
Resiko yang dihadapi perusahaan makin tinggi karena makin tergantung pada hutang dan juga
melebihi risiko rata-rata industri.
www.themegallery.com

EVALUASI KINERJA KEUANGAN -- 4
Debt to total assets ratio 2008 =Total liabilities/total assets = 650.000/1.000.000 = 65%
Debt to total assets ratio 2009 = 654.000/904.000 = 72%
Misalkan norma industri = 50%
Evaluasi :
Resiko yang dihadapi perusahaan makin tinggi karena makin tergantung pada hutang dan juga
melebihi risiko rata-rata industri.
Current ratio 2008 = current assets /current liabilities = 500.000/250.000 = 200%
Current ratio 2009 = 404.000/200.000 = 202%i
Misalkan norma industri = 250%
Evaluasi :
Kemampuan membayar hutang jangka pendek perusahaan agak sedikit membaik, namun masih
lebih rendah dari rata-rata industri.
Quick ratio 2008 = (Current assets-inventory)/current liabilities = 300.000/250.000
=
120%
Quick ratio 2009 = 244.000/200.000 = 122%
Misalkan norma industri = 150%
Evaluasi :
Tingkat likuiditas perusahaan hanya sedikit berubah dan masih kurang baik jika dibanding ratarata industri.
www.themegallery.com

DU PONT FORMULA
ROI

Profit margin

Net operating
income

Sales

(:)

(-)

COGS

Depreciation
Taxes

Total assets
turnover

(X)

Sales

Sales

Total
Cost

Fixed
assets

Operating
expenses
Interest

(:)

(+)

Total assets

Current
assets

Inventory

Cash

Account
receivable

Marketable
securities

Other
income
www.themegallery.com

CONTOH PERHITUNGAN MENGGUNAKAN DU PONT
FORMULA
Kinerja keuangan PT. BBY tahun 2009 sbb:
Sales
3.000.000
Tahun 2010 manajemen ingin
menaikan total assets turnover
COGS
2.580.000
menjadi 1,6x. Tetapi kenaikan ini
Gross profit
420.000
menyebabkan penambhan
Operating expenses
90.000
penjualan dan biaya. Diperkirakan
Net operating income
330.000
kenaikan biaya total sebesar
Depreciation
100.000
200.000.
230.000
Masalah yang dihadapi sekarang:
Other income
15.000
EBIT
245.000
1. Berapa penjualan tahun 2010?
Interest
45.000
2. Bagaimana dampaknya
terhadap ROI tahun 2010?
EBT
200.000
Taxes
80.000
EAT
120.000
Current assets = 700.000; Fixed assets = 1.300.000; Total Assets = 2.000.000
Net profit margin 2009 = 120.000/3.000.000 = 4%
Total assets turnover 2009 = 3.000.000/2.000.000 = 1,5x
ROI = 1,5 x 4% = 6%

www.themegallery.com

PENYELESAIAN
Tahun 2010:
Total assets turnover = 1,6 = Sales/2.000.000
 Sales = 1,6 x 2.000.000 = 3.200.000
Total cost 2010 = 2.880.000 + 200.000 = 3.080.000
Net income = 3.200.000 – 3.080.000 = 120.000
Profit margin = 120.000/3.200.000 = 3,75%
ROI = 1,6 x 3,75% = 6%
Kesimpulan:
Kenaikan penjualan tahun 2010 tidah berguna sebab ROI-nya tetap, kecuali kenaikan
penjualan tidak disertai kenaikan biaya atau kenaikan penjualan melebihi kenaikan biaya.

www.themegallery.com

LOGO