MAKALAH LAPORAN KEUANGAN BANK INDONESIA

AKUNTANSI
PERBANKAN: LAPORAN
KEUANGAN BANK
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
Per Januari 2014

SEKOLAH
TINGGI
ILMUILMU
EKONOMI
PETRA
BITUNG
SEKOLAH
TINGGI
EKONOMI
PETRA
BITUNG
Jurusan
Akuntansi
Jurusan
Akuntansi

Tahun akademik 2018

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Makalah ini di buat selaku untuk melengkapi tugas Akuntansi
Perbankan yang berjudul Laporan Keuangan Bank.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bitung, 23 Maret 2018

Salam Penyusun,

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………

1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….

3-4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………

4

C. Tujuan……………………………………………………………….


4

BAB II PEMBAHASAN
A. Bank………………………………………………………………….

5-6

B. Laporan Keuangan…………………………………………………… 6-12
C. Neraca………………………………………………………………..

13-17

D. Laporan Laba Rugi…………………………………………………..

18-23

E. Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank …………………………… 24-26
F. Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank …………………………. 27-29
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 30

B. Saran…………………………………………………………………... 30
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 31

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan
perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak luar
perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak),
kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak lainnya yang berkepentingan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas,
atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Baridwan (2004:11) berpendapat bahwa ”laporan keuangan adalah ringkasan dari
suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan”.
Sedangkan Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan adalah hasil

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas tersebut”.
Kemudian menurut Sugiono dan Untung (2008:3) menyatakan bahwa “laporan
keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi)
yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan”.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal
10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Makalah ini disusun untuk membahas laporan keuangan di lembaga keuangan
terutama Bank, karena setiap perusahaan atau lembaga dapat mengevaluasi semua kegiatan
keuangan yang dilakukan dengan melihat dan menganalisis semua kegiatan keuangan yang

telah di lakukan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami konsep dari laporan
keuangan Bank

b. Rumusan Masalah
1. Apa itu bank?
2. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?
3. Apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca?
4. Apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank?
5. Apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank?
6. Apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank?

c. Tujuan
1. Mengetahui apa itu bank
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank

5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan Kontingensi
Bank

BAB II PEMBAHASAN
a. Bank
 Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan
menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut pasal 1 Undang - Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, Bank adalah
Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.


 Jenis Bank

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank berdasarkan
undang-undang, yaitu:
1. Bank umum adalah : Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima
simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam usahanya terutama dalam
memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank Perkreditan Rakya adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Fungsi Pokok Bank
Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa - jasa keuangan baik
kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana bank - bank melakukan
beberapa fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan rutinnya di bidang keuangan.
Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan berikut. Bank memiliki fungsi
pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88)


1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan
ekonomi.
2. Menciptakan uang.
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional
6. Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga.
7. Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.

b. Laporan Keuangan
 Pengertian Laporan Keuangan

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat
penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak
hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau
menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihakpihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 19) laporan keuangan dalam suatu

perusahaan sebenarnya merupakan output dari proses atau siklus akuntansi dalam suatu
kesatuan akuntansi usaha, dimana proses akuntansi meliputi kegiatan-kegiatan :

 Mengumpulkan bukti-bukti transaksi
 Mencatat transaksi dalam jurnal
 Memposting dalam buku besar dan membuat kertas kerja
 Menyusun laporan keuangan
Menurut Munawir (2001 : 2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktifitas
perusahaan tersebut”
 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 , Tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di
masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini
mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut PSAK (2007) merupakan ciri khas
yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat
karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2. Relevan Agar bermanfaat,
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini
atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus
dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

 Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang mempunyai
beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan ini bertujuan agar dalam
membaca laporan keuangan tidak menimbulkan salah tafsir.
Menurut Jumingan (2005 : 10) empat keterbatasan laporan keuangan adalah :
1. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan intern report, bukan merupakan
laporan final karena laba rugi riil/final hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual
atau dilikuidasi. Karena alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk periode
waktu tertentu.
2. Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya pasti.
Sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan standar lain
karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan.
3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi keuangan dari waktu
ke waktu.
Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan
perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi
kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang.
 Jenis Laporan Keuangan

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan
perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan
pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan
perusahaan.

Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:
1. Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya
dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas secara garis besar akan sama
dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah
karena sebagian besar aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan
dalam waktu dekat.
2. Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban
menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang
menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non
operasional
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan. Kas dan
setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4. Laporan Perubahan Ekuitas

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau
kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam
neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung dengan
informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir periode
akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat minimal dan
sifatnya formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan transaksi keuangan
bukan berdasarkan kebutuhan.
Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk
menerbitkan laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan melihat laporan posisi
keuangan yang dilihatnya adalah informasi yang sudah basi. Sementara pengguna Aplikasi
Komputer akuntansi dapat menampilkan laporan neraca kapan saja.
Dalam menyusun neraca pada akuntansi manual terlebih dahulu dibuat jurnal setiap
transaksi keuangan. Terus dibuat Neraca saldo dengan menghitung jumlah saldo setiap
rekening neraca & laba rugi selama satu periode akuntansi dan hasilnya dimasukkan ke kertas
kerja (neraca lajur). Berdasarkan fakta atau hal tertentu di buat ayat penyesuaian sehingga
didapat neraca saldo yang disesuaikan. Kolom berikutnya ikhtisar pabrikasi, rugi laba untuk
merangkum biaya dan rugi laba kolom terakhir adalah neraca akhir.

 Pos pos Neraca
Menurut Jumingan (2005 : 13) unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, utang dan modal sendiri. Pos-pos ini didefinisikan
sebagai berikut :

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat
berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan
uang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi
uang kas.

b. Utang
Utang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu
tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan yang
berasal dari pihak luar tersebut. Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang,
penyerahan barang atau jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada
perusahaan.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Dalam
catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan mengurangkan modal pinjaman dari
jumlah keseluruhan modal yang ditanamkan dalam aktiva.

Tabel Pos pos Neraca Menurut Bank Indonesia
Aktiva

Pasiva

1. Kas

1) Giro

2. Giro Bank Indonesia

2) Call Money

3. Tagihan pada Bank lain

3) Tabungan

a) Giro

4) Deposito berjangka

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

b) Call Money
4. Kredit yang diberikan
5. Surat Berharga dan Tagihan

5) Kewajiban Lainnya
6) Surat berharga
7) Pinjaman Diterima
a. Bank Indonesia

6. Penyertaan
b. Subordinasi
7. Cadangan Aktiva yang
diklasifikasikan
8. Aktiva Tetap

8) Rupa Rupa Pasiva

9. Rupa rupa Aktiva

9) Modal
a. Modal Disetor
b. Agio Saham
c. Cadangan
d. Laba Ditahan
10) Laba /Rugi Tahun Berjalan

c. Neraca
1. Pengertian
Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal
sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut neraca karena kenyataannya terjadi
keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance
sheet). Defini lain dari neraca bank yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan
posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan
Capital (modal).
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode
(bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat dususun setiap saat bila
diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
Isi/ elemen neraca bank terdiri dari :
1. Kelompok Aset:

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

 Aset Lancar
 Investasi jangka panjang
 Aset tetap Aset yang tidak berwujud


Aset lain-lain

2. Kelompok Kewajiban:
 Kewajiban lancar
 Kewajiban jangka panjang
 Kewajiban lain-lain
3. Kelompok Ekuitas:
 Modal saham
 Agio/disagio saham
 Cadangan-cadangan Saldo laba

b. Contoh Neraca
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
perJanuary2014

(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
ASET
1.Kas
2.Penempatan pada Bank Indonesia

Bank
01-2014
14,554,120
63,803,524

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

3.Penempatan pada bank lain
4.Tagihan spot dan derivatif
5.Surat berharga
a.Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b.Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
6.Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
7.Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse
repo)
8.Tagihan akseptasi
9.Kredit
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
10.Pembiayaan syariah
11.Penyertaan
12.Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/a. Surat berharga
b. Kredit
c. Lainnya
13.Aset tidak berwujud
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/14.Aset tetap dan inventaris
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/15.Aset Non Produktif
a.Properti terbengkalai
b.Aset yang diambil alih
c.Rekening tunda
d.Aset antarkantor 2)
i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
16.Cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan -/17.Sewa pembiayaan
18.Aset pajak tangguhan
19.Aset Lainnya
TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
1.Giro
2.Tabungan

21,983,957
154,453
92,679,795
2,349,196
65,319,063
24,998,402
13,134
2,814,028

10,911,654
409,777,508

409,777,508
3,159,220
17,237,157
156,259
15,308,102
1,772,796
2,177,179
1,301,302
11,701,779
4,862,756
762,830
151,090
19,815
504,669
87,256
(13,703,089
)
13,790,345
287,711
2,815,372
17,691,504
631,297,997

106,405,469
202,024,078

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

3.Simpanan berjangka
167,141,014
4.Dana investasi revenue sharing
5.Pinjaman dari Bank Indonesia
6.Pinjaman dari bank lain
19,272,680
7.Liabilitas spot dan derivatif
141,878
8.Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
2,539,445
9.Utang akseptasi
10,911,654
10.Surat berharga yang diterbitkan
564
11.Pinjaman yang diterima
13,234,532
12.Setoran jaminan
1,779,506
13.Liabilitas antar kantor 2)
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
14.Liabilitas pajak tangguhan
15.Liabilitas lainnya
19,365,028
16.Dana investasi profit sharing
TOTAL LIABILITAS
542,815,848
EKUITAS
17.Modal disetor
11,666,667
a. Modal dasar
16,000,000
b. Modal yang belum disetor -/4,333,333
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/18.Tambahan modal disetor
17,476,308
a. Agio
17,476,308
b. Disagio -/c. Modal sumbangan
d. Dana setoran modal
e. Lainnya
19.Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
(1,046,852)
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
181,158
b. Selisih penilaian kembali aset tetap
c. Lainnya
(1,228,010)
20.Selisih kuasi reorganisasi
21.Selisih restrukturisasi entitas sepengendali
22.Modal pinjaman
4,467,866
23.Cadangan
4,384,227
a. Cadangan umum
2,333,333
b. Cadangan tujuan
2,050,894
24.Laba/rugi
51,533,933
a. Tahun-tahun lalu
50,101,725
b. Tahun berjalan
1,432,208
TOTAL EKUITAS
88,482,149
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
631,297,997

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

A. Laporan Rugi Laba Bank
a. Pengertian
Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi utama, atau bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu
laba (atau rugi) bersih.
Berdasarkan Undang – Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 34,
setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan laba
/ rugi berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut
Bambang Riyanto pengertian laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan, dimana neraca ( Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan
modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba rugi (Income Statement )
mencerminkan hasil – hasil yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya meliputi
periode 1 tahun.
-Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor-beban usaha
-Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok
-Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan
-Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih-harga pokok penjualan
-Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

b. Contoh Laporan Laba Rugi
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
perJanuary2014

(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. Pendapatan dan Beban Bunga
A. Pendapatan dan Beban Bunga
1. Pendapatan Bunga
1. Pendapatan Bunga
a. Rupiah
a. Rupiah
b. Valuta Asing
b. Valuta Asing
2. Beban Bunga
2. Beban Bunga
a. Rupiah
a. Rupiah
b. Valuta Asing
b. Valuta Asing
Pendapatan (Beban) Bunga bersih
Pendapatan (Beban) Bunga bersih
B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga
B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

Bank
01-2014

4,162,241
4,162,241
3,874,095
3,874,095
288,146
288,146
1,453,398
1,453,398
1,373,880
1,373,880
79,518
79,518
2,708,843
2,708,843

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan
a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
i. Surat berharga
i. Surat berharga
ii. Kredit
ii. Kredit
iii. Spot dan derivatif
iii. Spot dan derivatif
iv. Aset keuangan lainnya
iv. Aset keuangan lainnya
b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan
b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan (mark to market)
c. Keuntungan penjualan aset keuangan
c. Keuntungan penjualan aset keuangan
i. Surat berharga
i. Surat berharga
ii. Kredit
ii. Kredit
iii. Aset keuangan lainnya
iii. Aset keuangan lainnya
d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised)
d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised)
f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method
f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method
e. Dividen
e. Dividen
g. Komisi/provisi/fee dan administrasi
g. Komisi/provisi/fee dan administrasi
h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai
h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai
i. Pendapatan lainnya
i. Pendapatan lainnya
2. Beban Operasional Selain Bunga
2. Beban Operasional Selain Bunga
a. Penurunan nilai wajar aset keuangan
a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
i. Surat berharga
i. Surat berharga
ii. Kredit
ii. Kredit
iii. Spot dan derivatif
iii. Spot dan derivatif

950,859
950,859
141,256
141,256
5,447
5,447

135,809
135,809

10,746
10,746
10,746
10,746

16,412
16,412

577,385
577,385
8,430
8,430
196,630
196,630
1,868,864
1,868,864

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

iv. Aset keuangan lainnya
iv. Aset keuangan lainnya
b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan
b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)
c. Kerugian penjualan aset keuangan
c. Kerugian penjualan aset keuangan
i. Surat berharga
i. Surat berharga
ii. Kredit
ii. Kredit
iii. Aset keuangan lainnya
iii. Aset keuangan lainnya
d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)
d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)
e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment)
e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment)
i. Surat berharga
i. Surat berharga
ii. Kredit
ii. Kredit
iii. Pembiayaan syariah
iii. Pembiayaan syariah
iv. Aset keuangan lainnya
iv. Aset keuangan lainnya
f. Kerugian terkait risiko operasional
f. Kerugian terkait risiko operasional
g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method
g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method
h. Komisi/provisi/fee dan administrasi
h. Komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)
i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)
j. Beban tenaga kerja
j. Beban tenaga kerja
k. Beban promosi
k. Beban promosi
l. Beban lainnya
l. Beban lainnya
Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih
Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih
LABA (RUGI) OPERASIONAL
LABA (RUGI) OPERASIONAL
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

492,235
492,235
7,179
7,179
393,110
393,110

91,946
91,946
(319)
(319)

55,770
55,770
25
25
632,026
632,026
54,961
54,961
634,166
634,166
(918,005)
(918,005)
1,790,838
1,790,838

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris
1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
4. Pajak Penghasilan
4. Pajak Penghasilan
a. Taksiran pajak tahun berjalan
a. Taksiran pajak tahun berjalan
b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
LABA (RUGI) BERSIH
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT

1,528
1,528
1,528
1,528
1,792,366
360,158
360,158
211,368
211,368
(148,790)
(148,790)
1,432,208

d. Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
a. Pengertian
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak
yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung
kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau
sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat
mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil
transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva
adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk
sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin
pula berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk
kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

proses produksi alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning assets) adalah
aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.

b. Contoh Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
perJanuary2014

(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
1.Penempatan pada bank lain
a.Rupiah

L
DPK
21,912,2
42
309,833

01-2013
KL
D

M
71,715

Jumlah
21,983,9
57
309,833

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

b.Valuta Asing
2.Tagihan spot dan derivatif
a.Rupiah
b.Valuta Asing
3.Surat berharga
a.Rupiah
b.Valuta Asing
4.Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
a.Rupiah

21,602,4

71,715

09
154,453
154,347
106
92,579,7

21,674,1

24
154,453
154,347
106
100,00 92,679,7

90
78,593,5

5
86,784

88
13,986,2

13,221

02
2,814,02

95
78,680,3
72
13,999,4
23
2,814,02

8
2,814,02

8
2,814,02

8

8

b.Valuta Asing
5.Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual ke
mbali (Reverse Repo)
a. Rupiah
b.Valuta Asing
6.Tagihan Akseptasi
7.Kredit
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
i. Rupiah
ii.Valuta Asing
b.Bukan debitur UMKM
i. Rupiah
ii.Valuta Asing
c. Kredit yang direstrukturisasi
i. Rupiah

10,892,4

10,911,6

19,174

80
54
384,368, 18,169,2 939,4 609,4 5,690,9 409,777,
503
31
40
20
14
508
54,837,1 4,389,88 490,6 382,1 1,772,4 61,872,2
00
7
09
53
52
01
54,570,7 4,376,48 490,6 382,1 1,772,4 61,592,5
97
9
09
53
52
00
266,303 13,398
279,701
329,531, 13,779,3 448,8 227,2 3,918,4 347,905,
403
44
31
67
62
307
267,091, 11,387,7 447,8 227,2 2,449,8 281,604,
625
47
62,439,7 2,391,59

18

67

26
283
1,468,6 66,301,0

1,013
78
7
36
24
7,001,32 3,433,42 54,13 19,29 1,652,6 12,160,8
0
6
7
3
26
02
3,434,83 1,588,11 54,13 19,29 818,68 5,915,06
5

7

7

3

3

5

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

ii.Valuta Asing
d.Kredit Properti
8.Penyertaan

3,566,48 1,845,30

833,94 6,245,73

5
9
3
7
25,991,8 3,195,45 131,8 61,28 309,33 29,689,7
89
2,656,40

9

07

6

27
1,118

9.Penyertaan modal sementara
10.Komitmen dan Kontinjensi
a.Rupiah
b.Valuta Asing
11.Aset yang diambil alih

162,040,
820
99,615,8
98
62,424,9
22

3
474,2

3
27,469

665,314 1,712

241 61,632

485,244 1,712

241 60,239

180,070

1,393
19,815

e. Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank
a. Pengertian dan Klasifikasi Komitmen
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang
disepakati bersama terpenuhi.
Jenis Komitmen ada 2 : 1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh
suatu bank kepada nasabah atau pihak lain. 2. Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang akan
diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.

71
3,158,10
2
1,118
162,769,
719
100,163,
334
62,606,3
85
19,815

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

 Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan adalah komitmen
bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai.
 Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) yang Masih Berjalan Tagihan
atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan
sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam
valas dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.
b. Pengertian Kontigensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung
syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari.
kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bang
yang bersangkutan.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang baru akan
terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan
datang.
Isi Laporan Kontigensi dapat berupa :
Tagihan kontingensi
1. Garansi yang diterima.
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian.
3. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor.
4. Transaksi valuta asing dan semua jenis transaksi tersebut apabila ditemukan dalam
transaksi sehari-hari wajib dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening
administratif, yang dapat berupa tagihan maupun kewajiban
c. Contoh Laporan Komitmen dan Kontingensi
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Komitmen dan Kontinjensi
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
perJanuary2014

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
I. TAGIHAN KOMITMEN
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
3. Lainnya
II. KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed
- Rupiah
- Valuta Asing
ii. Uncommitted
- Rupiah
- Valuta Asing
b. Lainnya
i. Committed
ii. Uncommitted
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed
- Rupiah
- Valuta Asing
b. Uncommitted
- Rupiah
- Valuta Asing
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri
b. L/C dalam negeri
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
5. Lainnya
III.TAGIHAN KONTINJENSI
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan
b. Bunga lainnya

Bank
01-2014
172,377

172,377
101,471,218
88,504,856
19,139,429
6,847,303
6,029,158
818,145
12,292,126
11,681,086
611,040
69,365,427
25,334,966
44,030,461
157,060
133,860
133,860
23,200
23,200
12,655,148
9,788,307
2,866,841
154,154
25,511,695
18,372,389
369,331
18,003,058
7,106,577
7,054,628
51,949

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

3. Lainnya
IV.KEWAJIBAN KONTINJENSI
1. Garansi yang diberikan
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Lainnya

32,729
61,717,182
61,452,656
22,601,019
38,851,637
264,526

BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan
perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak
luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi
pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak lainnya yang
berkepentingan.
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
b. Saran
Dalam membuat laporan keuangan bank harus memenuhi PSAK. Sementara
data yang di ambil dari website milik Bank Indonesia hanya menyajikan neraca,
laporan laba rugi, laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank, Laporan Komitmen dan
Kontingensi Bank sementara menurut PSAK harus ada laporan arus ka, perubahan
ekuitas dan catatan atas laporan keuangan itu sendiri. Jadi, kita harus membuat secara
manual 3 unsur tersebut.

AKUNTANSI PERBANKAN: LAPORAN KEUANGAN BANK

DAFTAR PUSTAKA

http://asepramlan.blogspot.co.id/2011/01/laporan-keuangan-bank.html
https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsilaporan-keuangan-bank/
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-laporan-keuanganmenurut.html
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-konvensional/
Default.aspx