Dokumen tips metodologi pelaksanaan jala
METODOLOGI PELAKSANAAN
Proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan jalan Bandar Udara Medan Baru Kualanamu.
Pendahuluan :
Pelaksanaan
Pekerjaan proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan Jalan Bandar Udara
Medan Baru Kualanamu ,harus dilaksanakan secara bersama sama , mengingat waktu yang
tersedia begitu singkat dan waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan hanya 135
hari (3,5 bulan ).
Jenis Pekerjaan adalah sbb :
1. Service Road Jalur Trailer. ( 668 x 7 m )
2. Penambahan Jalur Gateway. (Kendaran Roda dua )
3. Box culvert
4. TOL Gate trailer
5. Pek. Arsitektur
6. Service Road Apron Cargo. (117 x 15 m)
7. Service Road Maintenance Building. ( leb. 4 dan t = 20 cm )
8. Pek. Rambu Lalu Lintas
9. Pek. Papan Nama Bandara
10. Pek. Saluran Beton . ( u – Ditch )
11. Pek. Jalan Inspeksi Kawasan
12. Pek. Saluran Batu kali. ( 1,1 x 1,05 x 10,58 km )
13. Pek Pagar BRC.
Yang menjadi pekerjaan Major Item atau pekerjaan yang menjadi lintasan kritis adalah
pekerjaan : Jalan Inspeksi Kawasan sepanjang 4m x 10,58 km.
Sehingga perhatian Utama dalam pelaksanaan Proyek ini adalah pekerjaan Major Item
tersebut , tanpa mengurangi perhatian kepada pekerjaan lainnya.
PELAKSANAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan.
Untuk mendukung pelaksanan Proyek , harus dibuatkan fasilitas – fasilitas
pendukung antara lain :
-
Kantor Direksi Lapangan
-
Kantor Pemborong
-
Barak Kerja
-
Listrik
-
Air kerja
-
Papan Nama Proyek
-
PPPK
-
Mobilisasi Alat yang diperlukan
-
Pengukuran / Bowplank
Pada pekejaan Persiapan ini , kontraktor harus sudah melaksanakan pengukuran untuk
setiap jenis pekerjaan .
Yang ditetapkan dalam setiap jenis Pekerjaan antara lain :
-
Patok tetap yang sudah diketahui ketinggiannya . Tujuannya adalah
sebagai acuan ketinggian untuk menentukan peil setiap bagian dari
seluruh jenis pekerjaan.
-
Menetapkan Patok , untuk menentukan lebar jalan yang akan dibuat ,
posisi tempat bangunan yang akan dibangun, dsb.
Setelah Pengukuran selesai dengan
pembuatan
patok patok , dilanjutkan dengan
Pembuatan Bowplank sebagai ACUAN untuk pelaksanaan Proyek.
Sebelum pekerjaan dimulai ,
kontraktor sudah membuatkan
SHOP DRAWING yang
dikeluarkan oleh Engineer sesuai bidangnya masing masing dan harus sudah di APROOVE
oleh Direksi pekerjaan.
Shop drawing dibuatkan setelah diadakan pengukuran , dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan , untuk menjadi Acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan juga untuk acuan
perhitungan volume.
Dalam pelaksanaan pekerjaan
, setiap bahan yang digunakan harus diberikan
Contoh
Material untuk diuji ( TEST ) di Laboratorium . Bahan yang digunakan adalah bahan yang
lolos atau sesuai dengan Specifikasi yang dipersyaratkan.
2. PEKERJAAN SUBGRADE
Pek. Subgrade ada 2 bagian :
1. Pekerjaan subgrade diatas galian
2. Pekerjaan subgrade diatas timbunan.
Pekerjaan Subgrade diatas galian.
Apabila lapis tanah Subgrade terletak diatas galian , harus
diusahakan agar bentuk
melintang dan memanjang setelah dipadatkan harus sesuai dengan gambar rencana ,
dengan toleransi sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kepadatan
Subgrade pada galian
harus sesuai dengan percobaan Laboratorim PB . 0111 – 76 ( AASHTO 99 )
Pekerjaan Subgrade dengan timbunan
Bahan yang digunakan
untuk timbunan , harus sesuai dengan
specifikasi yang
dipersyaratkan yaitu CBR min 6 %. Timbunan ini dipadatkan sampai mendapatkan berat
kering yang dipersyaratkan untuk Pekerjaan Subgrade.
3 PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH
Pekerjaan galian Tanah terdapat pada pekerjaan :
1. Box culvert = 373 m3
2. Saluran Beton ( U - Ditch )
= 363 m3
-----------------
Jumlah
= 736 m3
Pekerjaan ini bisa dilaksanakan menggunakan Excavator selama 2 Minggu.
Pekerjaan
galian ini tdak begitu dalam , hanya kira kira
menggunakan penanganan khusus.
TIMBUNAN TANAH
Pekerjaan yang menggunakan tanah timbunan adalah sbb :
2 meter.,
jadi tidak perlu
1. Jalan inspeksi
= 37.030 m3
2. Service road jalur trailer
= 10.985 m3
3. Penambahan Jalur gate way
4. Service Road apron cargo
=
=
1.248 m3
906 m3
5. Service Road maintenance building = 1.116 m3
----------------Jumlah
= 51.285 m3
Pekerjaan ini bisa dilaksanakan dalam 2 bulan , dengan menggunakan Tronton sebanyak
10 bh.
Kapasitas 10 tronton : 10 x 10 x 10 x 25 x 2 bln = 50.000 m3.
Sebelum tanah timbunan ini dibawa ke lapangan , harus diadakan pengetesan contoh
tanah timbunan dengan standard rujukan AASHTO sbb :
T 88 – 87
T 89 – 58
T 90 – 70
- Particle size analysis of soils
- Determining the liquid limit of soils
- Determining the plastic limit and plasticity index of
soils
T 99 – 74
- Moisture density Relations of soils using a 2,5 kg Rammer
and
a 305 mm Drop.
T 145 – 73
- Classification of soils and soil aggregate mixtures for
highway
construction purposes
T 180 - 75
- Moisture density relation of soils using a 4,55 kg
Rammer and
a 475 mm Drop.
T 191 – 81
Density of soil in place by the sand cone method.
T 193 – 72
The California Bearing Ratio.
T 258 – 73
Determining Expansive soil and Remedial actions
Setelah contoh tanah timbunan memenuhi
Standard Rujukan , baru bisa diangkut
kelapangan yang telah siap untuk ditimbun.
Penimbunan ini diikuti dengan perataan menggunakan Motor Grader dan juga untuk
menyesuaikan kemiringan
permukaan
sesuai kebutuhan. Setelah Perataan selesai ,
dilanjutkan dengan pemadatan dengan menggunakan Compactor. Pemadatan dilakukan ,
sambil menyiramkan air sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kepadatan maximum.
Kepadatan diukur dengan alat Sand Cone T191 – 81 dan CBR T 193 – 72.
LAPIS PONDASI AGGREGATE .
Pekerjaan yang menggunakan Lapisan Pondasi Aggregate ialah :
-
Pekerjaan Jalan Inspeksi
= 19.991 m
Pekerjaan ini bisa diangkut selama 20 hari, dengan menggunakan dumptruk # 10 bh .
Sebelum bahan lapis pondasi aggregate dibawa ke lapangan , harus dibawa dulu contoh
aggregate untuk di Test di laboratorium dengan Standard Rujukan :
T 89 – 68
- Determining the liquid limit of soils.
T 90 – 70
- Determining the Plastic limit and Plastiicity index of soils
T 96 -77
- Resistance to abration of small size coarse aggregate by use of
The loss angeles machine.
T112 -78
- Clay lumps and Fariable particles in aggregate
T 176 – 73
- Plastic fines in graded aggregate and soils by use of the
Sand Equivalent Test
T 180 -74
- Moisture density relation s of soils using a 4,54 kg Rammer
And a 457 mm Drop
T 191 – 61
- Density of soil in place by sand cone Method
T 193 - 72
- The California Bearing Ratio.
Setelah lapisan pondasi aggregate memenuhi standard rujukan
disebarkan diatas timbunan
dipadatkan dengan
, baru diangkut
dan
jalan yang sudah ditest juga kepadatannya. Kemudian
alat Compactor, Vibro Roller dan Compactor lainnya, sehingga
memenuhi Standard Rujukan yang telah ditetapkan .
GRADASI LAPIS Pondasi aggregate Kelas B
Ukuran saringan
ASTM mm
50
25
9,5
4,75
2
0,425
0.075
Persentasi lolos menurut berat
Kelas B
100
65 -80
35 - 65
20 -50
10-40
2-25
2 - 15
Imperial
2 in
1 in
3/8 in
No: 4
10
40
200
Properti Lapis Pondasi aggregate
SIFAT
Abration of coarse aggregat
KELAS A
0 – 45 %
KELAS B
0 – 40 %
AASHTO T96 -77
Plasticity Index ( AASHTO T 90 - 70
Liquid limit (AASHTO T 89 – 68 )
Soft Fragments ( AASHTO T 150 – 74 )
CBR at 100 % DRY density after
0-6
0 - 25
0–5%
80 min
4 - 10
0 - 35
0 -5 %
50 min
4 days soaking (AASHTO T 180 , Method D )
Rongga dalam aggregate mineral
14 min
10 min
Pada kadar air Optimum
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan pekerjaan yang menggunakan beton adalah sbb :
1. Service Road jalur Trailer.
2. Penambahan jalur Gate way
K 125 = 480 ,
= 234
k350
= 1.297 m3
=
632
3. Box Culvert
=
4. Service Road Apron Cargo
17
=
= 177
5. Service Road Maintenance building
=
= 363
6. Saluran Beton
=
=
40
117
473
934
=
91
-------------------------------------------------K 125
= 1.311 m3, K350 = 3.544 m3.
Untuk pekerjaan Beton , kontraktor menggunakan Beton dari Batching Plant yang sudah
ada dilokasi pekerjaan . tinggal kita minta beton dengan kekuatan yang kita butuhkan. Jadi
tidak perlu penjelasan lebih detail
PEKERJAAN MARKA
Marka yang digunakan ada 2 jenis yaitu :
1. Marka bukan Termoplastik.
AASHTO M 248 – 77
2. Marka Termoplastik
AASHTO M 249 - 79
( Jenis padat bukan serbuk )
PEKERJAAN PASANGAN BATU
Pekerjaan yang menggunakan pasangan batu adalah :
Pekerjaan saluran pasangan Batu Kali . ( 8.464 m3 )
Batu yang digunakan adalah batu yang memenuhi Standard Rujukan .
PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat.
Bahan aspal untuk lapis Resap Pengikat adalah :
Setelah
Aspal semen Pen 60/70 yang memenuhi standard AASHTO M 20.
aggregate kelas B
, dipadatkan
sesuai specifikasi , baru disemprot dengan
distributor aspal ( lapisan resap pengikat ) dengan jumlah aspal 0,45 liter /m2.
2. Campuran Aspal Panas (hot mix)
Pekerjaan Campuran Aspal Panas ( Hot Mix ) , hanya ada pada pekerjaan : Jalan Inspeksi
Kawasan.
Lapisa aspal Panas ( hot mix) pada jalan Inspeksi Kawasan ada 2 lapisan yaitu :
1. AC – BC
- TEBAL = 5 CM
Volume
= 2.116 m3
2. AC – WC - TEBAL = 5 CM
Volume
= 42.320 m2
GRADASI AGGREGATE untuk Campuran ASPAL . ( laston AC )
UKURAN AYAKAN
ASTM
1 ½ in
1 in
¾ in
½ in
3/8 in
No.4
No.8
No.16
No. 30
( MM )
37,5
25
19
12.5
9,5
4.75
2.36
1,18
0,6
% BERAT YANG LOLOS
LASTON AC
WC
BC
100
100
90 -100
90 - 100
Max. 90
Max. 90
39,1
34.6
25,6 – 31.6
22.3 – 28,3
19,1 -23,1
16,7 – 20,7
BASE
00
90-100
Max 90
39.5
26,8 -30,8
18,1 -24,1
13,6 – 17,6
Untuk Pekerjaan Campuran Aspal Panas , akan menggunakan AMP yang ada dekat lokasi
pekerjaan , yang sudah terbiasa digunakan dalam Proyek Bandara Medan Baru Kuala namu.
Selanjutnya untuk perhitungan Schedule Pelaksanaan Pekerjaan , akan kami masukkan
langsung dalam TIME SCHEDULE.
Jakarta 16 November 2011
PT.Penata Karya Keluarga Utama
( Ir. Effendi Sianipar )
Proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan jalan Bandar Udara Medan Baru Kualanamu.
Pendahuluan :
Pelaksanaan
Pekerjaan proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan Jalan Bandar Udara
Medan Baru Kualanamu ,harus dilaksanakan secara bersama sama , mengingat waktu yang
tersedia begitu singkat dan waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan hanya 135
hari (3,5 bulan ).
Jenis Pekerjaan adalah sbb :
1. Service Road Jalur Trailer. ( 668 x 7 m )
2. Penambahan Jalur Gateway. (Kendaran Roda dua )
3. Box culvert
4. TOL Gate trailer
5. Pek. Arsitektur
6. Service Road Apron Cargo. (117 x 15 m)
7. Service Road Maintenance Building. ( leb. 4 dan t = 20 cm )
8. Pek. Rambu Lalu Lintas
9. Pek. Papan Nama Bandara
10. Pek. Saluran Beton . ( u – Ditch )
11. Pek. Jalan Inspeksi Kawasan
12. Pek. Saluran Batu kali. ( 1,1 x 1,05 x 10,58 km )
13. Pek Pagar BRC.
Yang menjadi pekerjaan Major Item atau pekerjaan yang menjadi lintasan kritis adalah
pekerjaan : Jalan Inspeksi Kawasan sepanjang 4m x 10,58 km.
Sehingga perhatian Utama dalam pelaksanaan Proyek ini adalah pekerjaan Major Item
tersebut , tanpa mengurangi perhatian kepada pekerjaan lainnya.
PELAKSANAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan.
Untuk mendukung pelaksanan Proyek , harus dibuatkan fasilitas – fasilitas
pendukung antara lain :
-
Kantor Direksi Lapangan
-
Kantor Pemborong
-
Barak Kerja
-
Listrik
-
Air kerja
-
Papan Nama Proyek
-
PPPK
-
Mobilisasi Alat yang diperlukan
-
Pengukuran / Bowplank
Pada pekejaan Persiapan ini , kontraktor harus sudah melaksanakan pengukuran untuk
setiap jenis pekerjaan .
Yang ditetapkan dalam setiap jenis Pekerjaan antara lain :
-
Patok tetap yang sudah diketahui ketinggiannya . Tujuannya adalah
sebagai acuan ketinggian untuk menentukan peil setiap bagian dari
seluruh jenis pekerjaan.
-
Menetapkan Patok , untuk menentukan lebar jalan yang akan dibuat ,
posisi tempat bangunan yang akan dibangun, dsb.
Setelah Pengukuran selesai dengan
pembuatan
patok patok , dilanjutkan dengan
Pembuatan Bowplank sebagai ACUAN untuk pelaksanaan Proyek.
Sebelum pekerjaan dimulai ,
kontraktor sudah membuatkan
SHOP DRAWING yang
dikeluarkan oleh Engineer sesuai bidangnya masing masing dan harus sudah di APROOVE
oleh Direksi pekerjaan.
Shop drawing dibuatkan setelah diadakan pengukuran , dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan , untuk menjadi Acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan juga untuk acuan
perhitungan volume.
Dalam pelaksanaan pekerjaan
, setiap bahan yang digunakan harus diberikan
Contoh
Material untuk diuji ( TEST ) di Laboratorium . Bahan yang digunakan adalah bahan yang
lolos atau sesuai dengan Specifikasi yang dipersyaratkan.
2. PEKERJAAN SUBGRADE
Pek. Subgrade ada 2 bagian :
1. Pekerjaan subgrade diatas galian
2. Pekerjaan subgrade diatas timbunan.
Pekerjaan Subgrade diatas galian.
Apabila lapis tanah Subgrade terletak diatas galian , harus
diusahakan agar bentuk
melintang dan memanjang setelah dipadatkan harus sesuai dengan gambar rencana ,
dengan toleransi sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kepadatan
Subgrade pada galian
harus sesuai dengan percobaan Laboratorim PB . 0111 – 76 ( AASHTO 99 )
Pekerjaan Subgrade dengan timbunan
Bahan yang digunakan
untuk timbunan , harus sesuai dengan
specifikasi yang
dipersyaratkan yaitu CBR min 6 %. Timbunan ini dipadatkan sampai mendapatkan berat
kering yang dipersyaratkan untuk Pekerjaan Subgrade.
3 PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH
Pekerjaan galian Tanah terdapat pada pekerjaan :
1. Box culvert = 373 m3
2. Saluran Beton ( U - Ditch )
= 363 m3
-----------------
Jumlah
= 736 m3
Pekerjaan ini bisa dilaksanakan menggunakan Excavator selama 2 Minggu.
Pekerjaan
galian ini tdak begitu dalam , hanya kira kira
menggunakan penanganan khusus.
TIMBUNAN TANAH
Pekerjaan yang menggunakan tanah timbunan adalah sbb :
2 meter.,
jadi tidak perlu
1. Jalan inspeksi
= 37.030 m3
2. Service road jalur trailer
= 10.985 m3
3. Penambahan Jalur gate way
4. Service Road apron cargo
=
=
1.248 m3
906 m3
5. Service Road maintenance building = 1.116 m3
----------------Jumlah
= 51.285 m3
Pekerjaan ini bisa dilaksanakan dalam 2 bulan , dengan menggunakan Tronton sebanyak
10 bh.
Kapasitas 10 tronton : 10 x 10 x 10 x 25 x 2 bln = 50.000 m3.
Sebelum tanah timbunan ini dibawa ke lapangan , harus diadakan pengetesan contoh
tanah timbunan dengan standard rujukan AASHTO sbb :
T 88 – 87
T 89 – 58
T 90 – 70
- Particle size analysis of soils
- Determining the liquid limit of soils
- Determining the plastic limit and plasticity index of
soils
T 99 – 74
- Moisture density Relations of soils using a 2,5 kg Rammer
and
a 305 mm Drop.
T 145 – 73
- Classification of soils and soil aggregate mixtures for
highway
construction purposes
T 180 - 75
- Moisture density relation of soils using a 4,55 kg
Rammer and
a 475 mm Drop.
T 191 – 81
Density of soil in place by the sand cone method.
T 193 – 72
The California Bearing Ratio.
T 258 – 73
Determining Expansive soil and Remedial actions
Setelah contoh tanah timbunan memenuhi
Standard Rujukan , baru bisa diangkut
kelapangan yang telah siap untuk ditimbun.
Penimbunan ini diikuti dengan perataan menggunakan Motor Grader dan juga untuk
menyesuaikan kemiringan
permukaan
sesuai kebutuhan. Setelah Perataan selesai ,
dilanjutkan dengan pemadatan dengan menggunakan Compactor. Pemadatan dilakukan ,
sambil menyiramkan air sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kepadatan maximum.
Kepadatan diukur dengan alat Sand Cone T191 – 81 dan CBR T 193 – 72.
LAPIS PONDASI AGGREGATE .
Pekerjaan yang menggunakan Lapisan Pondasi Aggregate ialah :
-
Pekerjaan Jalan Inspeksi
= 19.991 m
Pekerjaan ini bisa diangkut selama 20 hari, dengan menggunakan dumptruk # 10 bh .
Sebelum bahan lapis pondasi aggregate dibawa ke lapangan , harus dibawa dulu contoh
aggregate untuk di Test di laboratorium dengan Standard Rujukan :
T 89 – 68
- Determining the liquid limit of soils.
T 90 – 70
- Determining the Plastic limit and Plastiicity index of soils
T 96 -77
- Resistance to abration of small size coarse aggregate by use of
The loss angeles machine.
T112 -78
- Clay lumps and Fariable particles in aggregate
T 176 – 73
- Plastic fines in graded aggregate and soils by use of the
Sand Equivalent Test
T 180 -74
- Moisture density relation s of soils using a 4,54 kg Rammer
And a 457 mm Drop
T 191 – 61
- Density of soil in place by sand cone Method
T 193 - 72
- The California Bearing Ratio.
Setelah lapisan pondasi aggregate memenuhi standard rujukan
disebarkan diatas timbunan
dipadatkan dengan
, baru diangkut
dan
jalan yang sudah ditest juga kepadatannya. Kemudian
alat Compactor, Vibro Roller dan Compactor lainnya, sehingga
memenuhi Standard Rujukan yang telah ditetapkan .
GRADASI LAPIS Pondasi aggregate Kelas B
Ukuran saringan
ASTM mm
50
25
9,5
4,75
2
0,425
0.075
Persentasi lolos menurut berat
Kelas B
100
65 -80
35 - 65
20 -50
10-40
2-25
2 - 15
Imperial
2 in
1 in
3/8 in
No: 4
10
40
200
Properti Lapis Pondasi aggregate
SIFAT
Abration of coarse aggregat
KELAS A
0 – 45 %
KELAS B
0 – 40 %
AASHTO T96 -77
Plasticity Index ( AASHTO T 90 - 70
Liquid limit (AASHTO T 89 – 68 )
Soft Fragments ( AASHTO T 150 – 74 )
CBR at 100 % DRY density after
0-6
0 - 25
0–5%
80 min
4 - 10
0 - 35
0 -5 %
50 min
4 days soaking (AASHTO T 180 , Method D )
Rongga dalam aggregate mineral
14 min
10 min
Pada kadar air Optimum
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan pekerjaan yang menggunakan beton adalah sbb :
1. Service Road jalur Trailer.
2. Penambahan jalur Gate way
K 125 = 480 ,
= 234
k350
= 1.297 m3
=
632
3. Box Culvert
=
4. Service Road Apron Cargo
17
=
= 177
5. Service Road Maintenance building
=
= 363
6. Saluran Beton
=
=
40
117
473
934
=
91
-------------------------------------------------K 125
= 1.311 m3, K350 = 3.544 m3.
Untuk pekerjaan Beton , kontraktor menggunakan Beton dari Batching Plant yang sudah
ada dilokasi pekerjaan . tinggal kita minta beton dengan kekuatan yang kita butuhkan. Jadi
tidak perlu penjelasan lebih detail
PEKERJAAN MARKA
Marka yang digunakan ada 2 jenis yaitu :
1. Marka bukan Termoplastik.
AASHTO M 248 – 77
2. Marka Termoplastik
AASHTO M 249 - 79
( Jenis padat bukan serbuk )
PEKERJAAN PASANGAN BATU
Pekerjaan yang menggunakan pasangan batu adalah :
Pekerjaan saluran pasangan Batu Kali . ( 8.464 m3 )
Batu yang digunakan adalah batu yang memenuhi Standard Rujukan .
PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat.
Bahan aspal untuk lapis Resap Pengikat adalah :
Setelah
Aspal semen Pen 60/70 yang memenuhi standard AASHTO M 20.
aggregate kelas B
, dipadatkan
sesuai specifikasi , baru disemprot dengan
distributor aspal ( lapisan resap pengikat ) dengan jumlah aspal 0,45 liter /m2.
2. Campuran Aspal Panas (hot mix)
Pekerjaan Campuran Aspal Panas ( Hot Mix ) , hanya ada pada pekerjaan : Jalan Inspeksi
Kawasan.
Lapisa aspal Panas ( hot mix) pada jalan Inspeksi Kawasan ada 2 lapisan yaitu :
1. AC – BC
- TEBAL = 5 CM
Volume
= 2.116 m3
2. AC – WC - TEBAL = 5 CM
Volume
= 42.320 m2
GRADASI AGGREGATE untuk Campuran ASPAL . ( laston AC )
UKURAN AYAKAN
ASTM
1 ½ in
1 in
¾ in
½ in
3/8 in
No.4
No.8
No.16
No. 30
( MM )
37,5
25
19
12.5
9,5
4.75
2.36
1,18
0,6
% BERAT YANG LOLOS
LASTON AC
WC
BC
100
100
90 -100
90 - 100
Max. 90
Max. 90
39,1
34.6
25,6 – 31.6
22.3 – 28,3
19,1 -23,1
16,7 – 20,7
BASE
00
90-100
Max 90
39.5
26,8 -30,8
18,1 -24,1
13,6 – 17,6
Untuk Pekerjaan Campuran Aspal Panas , akan menggunakan AMP yang ada dekat lokasi
pekerjaan , yang sudah terbiasa digunakan dalam Proyek Bandara Medan Baru Kuala namu.
Selanjutnya untuk perhitungan Schedule Pelaksanaan Pekerjaan , akan kami masukkan
langsung dalam TIME SCHEDULE.
Jakarta 16 November 2011
PT.Penata Karya Keluarga Utama
( Ir. Effendi Sianipar )