Dokumen tips metodologi pelaksanaan jala

METODOLOGI PELAKSANAAN
Proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan jalan Bandar Udara Medan Baru Kualanamu.
Pendahuluan :
Pelaksanaan

Pekerjaan proyek : Pekerjaan lanjutan Pembangunan Jalan Bandar Udara

Medan Baru Kualanamu ,harus dilaksanakan secara bersama sama , mengingat waktu yang
tersedia begitu singkat dan waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan hanya 135
hari (3,5 bulan ).
Jenis Pekerjaan adalah sbb :
1. Service Road Jalur Trailer. ( 668 x 7 m )
2. Penambahan Jalur Gateway. (Kendaran Roda dua )
3. Box culvert
4. TOL Gate trailer
5. Pek. Arsitektur
6. Service Road Apron Cargo. (117 x 15 m)
7. Service Road Maintenance Building. ( leb. 4 dan t = 20 cm )
8. Pek. Rambu Lalu Lintas
9. Pek. Papan Nama Bandara
10. Pek. Saluran Beton . ( u – Ditch )

11. Pek. Jalan Inspeksi Kawasan
12. Pek. Saluran Batu kali. ( 1,1 x 1,05 x 10,58 km )
13. Pek Pagar BRC.

Yang menjadi pekerjaan Major Item atau pekerjaan yang menjadi lintasan kritis adalah
pekerjaan : Jalan Inspeksi Kawasan sepanjang 4m x 10,58 km.
Sehingga perhatian Utama dalam pelaksanaan Proyek ini adalah pekerjaan Major Item
tersebut , tanpa mengurangi perhatian kepada pekerjaan lainnya.
PELAKSANAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan.
Untuk mendukung pelaksanan Proyek , harus dibuatkan fasilitas – fasilitas
pendukung antara lain :

-

Kantor Direksi Lapangan

-

Kantor Pemborong


-

Barak Kerja

-

Listrik

-

Air kerja

-

Papan Nama Proyek

-

PPPK


-

Mobilisasi Alat yang diperlukan

-

Pengukuran / Bowplank

Pada pekejaan Persiapan ini , kontraktor harus sudah melaksanakan pengukuran untuk
setiap jenis pekerjaan .
Yang ditetapkan dalam setiap jenis Pekerjaan antara lain :
-

Patok tetap yang sudah diketahui ketinggiannya . Tujuannya adalah
sebagai acuan ketinggian untuk menentukan peil setiap bagian dari
seluruh jenis pekerjaan.

-


Menetapkan Patok , untuk menentukan lebar jalan yang akan dibuat ,
posisi tempat bangunan yang akan dibangun, dsb.

Setelah Pengukuran selesai dengan

pembuatan

patok patok , dilanjutkan dengan

Pembuatan Bowplank sebagai ACUAN untuk pelaksanaan Proyek.
Sebelum pekerjaan dimulai ,

kontraktor sudah membuatkan

SHOP DRAWING yang

dikeluarkan oleh Engineer sesuai bidangnya masing masing dan harus sudah di APROOVE
oleh Direksi pekerjaan.
Shop drawing dibuatkan setelah diadakan pengukuran , dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan , untuk menjadi Acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan juga untuk acuan

perhitungan volume.
Dalam pelaksanaan pekerjaan

, setiap bahan yang digunakan harus diberikan

Contoh

Material untuk diuji ( TEST ) di Laboratorium . Bahan yang digunakan adalah bahan yang
lolos atau sesuai dengan Specifikasi yang dipersyaratkan.
2. PEKERJAAN SUBGRADE
Pek. Subgrade ada 2 bagian :

1. Pekerjaan subgrade diatas galian
2. Pekerjaan subgrade diatas timbunan.
Pekerjaan Subgrade diatas galian.
Apabila lapis tanah Subgrade terletak diatas galian , harus

diusahakan agar bentuk

melintang dan memanjang setelah dipadatkan harus sesuai dengan gambar rencana ,

dengan toleransi sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kepadatan

Subgrade pada galian

harus sesuai dengan percobaan Laboratorim PB . 0111 – 76 ( AASHTO 99 )
Pekerjaan Subgrade dengan timbunan
Bahan yang digunakan

untuk timbunan , harus sesuai dengan

specifikasi yang

dipersyaratkan yaitu CBR min 6 %. Timbunan ini dipadatkan sampai mendapatkan berat
kering yang dipersyaratkan untuk Pekerjaan Subgrade.

3 PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH
Pekerjaan galian Tanah terdapat pada pekerjaan :
1. Box culvert = 373 m3
2. Saluran Beton ( U - Ditch )


= 363 m3
-----------------

Jumlah

= 736 m3

Pekerjaan ini bisa dilaksanakan menggunakan Excavator selama 2 Minggu.
Pekerjaan

galian ini tdak begitu dalam , hanya kira kira

menggunakan penanganan khusus.
TIMBUNAN TANAH
Pekerjaan yang menggunakan tanah timbunan adalah sbb :

2 meter.,

jadi tidak perlu


1. Jalan inspeksi

= 37.030 m3

2. Service road jalur trailer

= 10.985 m3

3. Penambahan Jalur gate way
4. Service Road apron cargo

=
=

1.248 m3
906 m3

5. Service Road maintenance building = 1.116 m3
----------------Jumlah


= 51.285 m3

Pekerjaan ini bisa dilaksanakan dalam 2 bulan , dengan menggunakan Tronton sebanyak
10 bh.
Kapasitas 10 tronton : 10 x 10 x 10 x 25 x 2 bln = 50.000 m3.
Sebelum tanah timbunan ini dibawa ke lapangan , harus diadakan pengetesan contoh
tanah timbunan dengan standard rujukan AASHTO sbb :
T 88 – 87
T 89 – 58
T 90 – 70

- Particle size analysis of soils
- Determining the liquid limit of soils
- Determining the plastic limit and plasticity index of

soils
T 99 – 74

- Moisture density Relations of soils using a 2,5 kg Rammer


and
a 305 mm Drop.
T 145 – 73

- Classification of soils and soil aggregate mixtures for

highway
construction purposes
T 180 - 75

- Moisture density relation of soils using a 4,55 kg

Rammer and
a 475 mm Drop.

T 191 – 81

Density of soil in place by the sand cone method.


T 193 – 72

The California Bearing Ratio.

T 258 – 73

Determining Expansive soil and Remedial actions

Setelah contoh tanah timbunan memenuhi

Standard Rujukan , baru bisa diangkut

kelapangan yang telah siap untuk ditimbun.
Penimbunan ini diikuti dengan perataan menggunakan Motor Grader dan juga untuk
menyesuaikan kemiringan

permukaan

sesuai kebutuhan. Setelah Perataan selesai ,

dilanjutkan dengan pemadatan dengan menggunakan Compactor. Pemadatan dilakukan ,
sambil menyiramkan air sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kepadatan maximum.
Kepadatan diukur dengan alat Sand Cone T191 – 81 dan CBR T 193 – 72.
LAPIS PONDASI AGGREGATE .
Pekerjaan yang menggunakan Lapisan Pondasi Aggregate ialah :
-

Pekerjaan Jalan Inspeksi

= 19.991 m

Pekerjaan ini bisa diangkut selama 20 hari, dengan menggunakan dumptruk # 10 bh .
Sebelum bahan lapis pondasi aggregate dibawa ke lapangan , harus dibawa dulu contoh
aggregate untuk di Test di laboratorium dengan Standard Rujukan :
T 89 – 68

- Determining the liquid limit of soils.

T 90 – 70

- Determining the Plastic limit and Plastiicity index of soils

T 96 -77

- Resistance to abration of small size coarse aggregate by use of
The loss angeles machine.

T112 -78

- Clay lumps and Fariable particles in aggregate

T 176 – 73

- Plastic fines in graded aggregate and soils by use of the
Sand Equivalent Test

T 180 -74

- Moisture density relation s of soils using a 4,54 kg Rammer
And a 457 mm Drop

T 191 – 61

- Density of soil in place by sand cone Method

T 193 - 72

- The California Bearing Ratio.

Setelah lapisan pondasi aggregate memenuhi standard rujukan
disebarkan diatas timbunan
dipadatkan dengan

, baru diangkut

dan

jalan yang sudah ditest juga kepadatannya. Kemudian

alat Compactor, Vibro Roller dan Compactor lainnya, sehingga

memenuhi Standard Rujukan yang telah ditetapkan .
GRADASI LAPIS Pondasi aggregate Kelas B
Ukuran saringan
ASTM mm
50
25
9,5
4,75
2
0,425
0.075

Persentasi lolos menurut berat
Kelas B
100
65 -80
35 - 65
20 -50
10-40
2-25
2 - 15

Imperial
2 in
1 in
3/8 in
No: 4
10
40
200

Properti Lapis Pondasi aggregate
SIFAT
Abration of coarse aggregat

KELAS A
0 – 45 %

KELAS B
0 – 40 %

AASHTO T96 -77
Plasticity Index ( AASHTO T 90 - 70
Liquid limit (AASHTO T 89 – 68 )
Soft Fragments ( AASHTO T 150 – 74 )
CBR at 100 % DRY density after

0-6
0 - 25
0–5%
80 min

4 - 10
0 - 35
0 -5 %
50 min

4 days soaking (AASHTO T 180 , Method D )
Rongga dalam aggregate mineral

14 min

10 min

Pada kadar air Optimum

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan pekerjaan yang menggunakan beton adalah sbb :
1. Service Road jalur Trailer.
2. Penambahan jalur Gate way

K 125 = 480 ,
= 234

k350

= 1.297 m3
=

632

3. Box Culvert

=

4. Service Road Apron Cargo

17

=

= 177

5. Service Road Maintenance building

=

= 363

6. Saluran Beton

=

=

40

117

473
934
=

91

-------------------------------------------------K 125

= 1.311 m3, K350 = 3.544 m3.

Untuk pekerjaan Beton , kontraktor menggunakan Beton dari Batching Plant yang sudah
ada dilokasi pekerjaan . tinggal kita minta beton dengan kekuatan yang kita butuhkan. Jadi
tidak perlu penjelasan lebih detail
PEKERJAAN MARKA
Marka yang digunakan ada 2 jenis yaitu :
1. Marka bukan Termoplastik.

AASHTO M 248 – 77

2. Marka Termoplastik

AASHTO M 249 - 79
( Jenis padat bukan serbuk )

PEKERJAAN PASANGAN BATU
Pekerjaan yang menggunakan pasangan batu adalah :
Pekerjaan saluran pasangan Batu Kali . ( 8.464 m3 )
Batu yang digunakan adalah batu yang memenuhi Standard Rujukan .

PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat.
Bahan aspal untuk lapis Resap Pengikat adalah :
Setelah

Aspal semen Pen 60/70 yang memenuhi standard AASHTO M 20.

aggregate kelas B

, dipadatkan

sesuai specifikasi , baru disemprot dengan

distributor aspal ( lapisan resap pengikat ) dengan jumlah aspal 0,45 liter /m2.
2. Campuran Aspal Panas (hot mix)

Pekerjaan Campuran Aspal Panas ( Hot Mix ) , hanya ada pada pekerjaan : Jalan Inspeksi
Kawasan.
Lapisa aspal Panas ( hot mix) pada jalan Inspeksi Kawasan ada 2 lapisan yaitu :
1. AC – BC

- TEBAL = 5 CM

Volume

= 2.116 m3

2. AC – WC - TEBAL = 5 CM

Volume

= 42.320 m2

GRADASI AGGREGATE untuk Campuran ASPAL . ( laston AC )

UKURAN AYAKAN
ASTM
1 ½ in
1 in
¾ in
½ in
3/8 in
No.4
No.8
No.16
No. 30

( MM )
37,5
25
19
12.5
9,5
4.75
2.36
1,18
0,6

% BERAT YANG LOLOS
LASTON AC
WC
BC
100
100
90 -100
90 - 100
Max. 90
Max. 90
39,1
34.6
25,6 – 31.6
22.3 – 28,3
19,1 -23,1
16,7 – 20,7

BASE
00
90-100
Max 90
39.5
26,8 -30,8
18,1 -24,1
13,6 – 17,6

Untuk Pekerjaan Campuran Aspal Panas , akan menggunakan AMP yang ada dekat lokasi
pekerjaan , yang sudah terbiasa digunakan dalam Proyek Bandara Medan Baru Kuala namu.
Selanjutnya untuk perhitungan Schedule Pelaksanaan Pekerjaan , akan kami masukkan
langsung dalam TIME SCHEDULE.

Jakarta 16 November 2011
PT.Penata Karya Keluarga Utama

( Ir. Effendi Sianipar )