Prosedur pelaksanaan Garansi Outgoing Pada Unit Binis Finance Center Area 00 PT. telekomunikasi Indonesia TBK

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kerja praktek merupakan kegitan yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa dalam menempuh jenjang S1 maupun D3 yang merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh suatu universitas tertentu. Setiap mahasiswa bebas melakukan kerja praktek dimanapun mereka inginkan baik di perusahaan-perusahaan maupun di instansi-instansi tertentu. Dengan adanya kerja praktek mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun laporan kerja praktek, kerja praktek ini dilaksanakan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dimana penulis ditempatkan pada bagian Finance Center Area 00 Bandung 3, penulis diperkenankan untuk membantu tugas para pegawai tersebut, seperti : mengecek SPB , mencetak SPB, dan membantu dalam pelaksanaan garansi outgoing.

Dalam laporan ini penulis akan menerangkan kegiatan-kegiatan selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek yang telah dilaksankan. Penulis tertarik untuk mengambil judul laporan kerja praktek tentang pelaksanaan garansi outgoing atau surety bond karena penulis secara langsung mengamati dan melaksankan kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan, dimana dalam kegiatan bisnisnya tersebut perusahaan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain untuk melakukan perjanjian ataupun kontrak-kontrak yang akan dilakukan dalam


(2)

kegiatan bisnis tersebut. Perjanjian atau kontrak-kontrak dengan perusahaan lain tersebut merupakan hal yang sangat penting dilakukan, karena dengan adanya kerja sama dengan perusahaan lain tersebut dapat menciptakan tali kekeluargaan, tidak adanya persaingan, dapat menciptakan produk yang lebih berkualitas yang dapat memuaskan konsumen.

PT. Telekomunikasi Indonesia bekerja sama dengan Lembaga-lembaga keuangan untuk melakukan penjaminan terhadap perusahaan atau perorangan yang berinvestasi atau melakukan kerja sama dalam hal pembuatan produk dengan PT. Telekomunikasi Indonesia . Perjanjian yang dilakukan wajib dilandasi dengan hukum-hukum yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak supaya dalam pelaksanaannya tidak terjadi tindakan-tindakan yang dapat melanggar perjanjian yang telah disepakati oleh ke dua belah pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut. Pelaksanaan garansi outgoing atau surety bond tersebut merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh unit bisnis finance center area 00 pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dimana penulis ditempatkan pada unit bisnis tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui prosedur pelaksanaan garansi pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, yang dituangkan dalam judul :

“PROSEDUR PELAKSANAAN GARANSI OUTGOING PADA UNIT BISNIS FINANCE CENTER AREA 00 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK”.


(3)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan garansi outgoing.

2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan garansi outgoing pada unit bisnis

finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan garansi

outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun manfaat dari kerja praktek ini diantaranya adalah : 1. Kegunaan Bagi Penulis

a) Mendapatkan pengetahuan mengenai prosedur pelaksanaan garansi

outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

b) Penulis dapat menyalurkan ide dan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan untuk diaspirasikan di perusahaan dalam kegiatan pelaksanaan garasnsi outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

c) Adanya disiplin waktu dan tanggung jawab dalam bekerja sehingga dapat melatih keterampilan bagi penulis dalam memasuki dunia kerja.


(4)

2. Kegunaan Bagi Perusahaan

a) Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam melakukan pelaksanaan garansi outgoing.

b) Dapat membantu meringankan pekerjaan staff dan disesuaikan dengan tingkat kinerja agar beban pekerjaan pelaksanaan garansi outgoing di perusahaan menjadi lebih ringan.

c) Adanya ide-ide dan saran yang dapat menjadi objektif secara umum mengenai perusahaan sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam prosedur pelaksanaan garansi outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3. Kegunaan Bagi Pihak Lain

a) Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan referensi mengenai prosedur pelaksanaan garansi outgoing.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Yang berlokasi di Jalan Japati No. 1 Bandung. Penulis melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 30 Juli 2011. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kerja Praktek dilaksanakan setiap hari senin-jumat.


(5)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek Tahun Akademik

2011

NO URAIAN

JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

1 Pengajuan KP 2 Melaksanakan

KP

3 Pengambilan Data

4 Bimbingan KP 5 Sidang KP


(6)

6

2.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Sejarah TELKOM berawal pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober 1856, yaitu saat pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan antara Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Selanjutnya pada tahun 1884, didirikanlah perusahaan swasta yang menyediakan layanan pos dan telegrap domestik dan kemudian layanan telegrap internasional. Layanan telepon mulai diperkenalkan tahun 1882 sampai dengan 1906, layanan telepon disediakan oleh perusahaan swasta. Pada 1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada 1961, sebagian besar dari layanan ini dialihkan kepada perusahaan milik negara. Pada 1965, pemerintah memutuskan pemisahan layanan pos dan telekomunikasi ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang bergerak sebagai penyedia layanan telekomunikasi domestik dan internasional serta PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) yang bergerak sebagai pembuat perangkat telekomunikasi. Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT. Indonesian Satellite


(7)

Corporation (Indosat) yang baru saja dibentuk saat itu. Selanjutnya pada 1991,

Perumtel mengalami perubahan status, yaitu menjadi perseroan terbatas milik negara dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, atau TELKOM.

Sebelum tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi kedalam dua belas wilayah operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti. Pada tahun 1995, TELKOM merombak kedua belas witel menjadi tujuh divisi regional (Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi IIIJawa Barat; Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI Kalimantan; dan Divisi VII Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network. Di bawah sejumlah kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (KSO), TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh divisi regional (Divisi Regional I. III. IV. VI dan VII) kepada konsorsium swasta.

Pada tanggal 14 Nopember 1995, Pemerintah melakukan penjualan saham TELKOM melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2007). Saham TELKOM juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary Shares (ADSs) dan ditawarkan pada publik di Bursa Efek Tokyo dalam bentuk Public Offering Without Listing. TELKOM saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan


(8)

kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, dengan nilai kapitalisasi diperkirakan mencapai sekitar Rp.139.104 miliar per 31 Desember 2008. Pemerintah memiliki hak 52.47% dari keseluruhan saham TELKOM yang dikeluarkan dan beredar. Pemerintah juga memegang saham Dwiwarna TELKOM, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu. Kemudian pada tahun 1999, industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan. Undang-undang Telekomunikasi No.36 (Undang-undang Telekomunikasi) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 merupakan pedoman yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat. Reformasi yang dilakukan Pemerintah kemudian menghapus kepemilikan bersama TELKOM dan Indosat di sebagian besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kompetitif. Hasilnya, pada tahun 2001 TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%. sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham TELKOM di Lintasarta. Pada tahun 2002, TELKOM menjual 12,7% sahamnyadi Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile) sehingga kepemilikan saham TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi 65,0%.Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2001, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak


(9)

bergerak di Indonesia dan Indosat sebagai satu-satunya penyelenggara layanan Sambungan Langsung Internasional (SLI).

Beberapa waktu lalu Telkom mengadakan survey persepsi stakeholder (baik internal maupun external). Hasil survey tersebut menyatakan bahwa baik

stakeholder internal maupun external menginginkan adanya sebuah perubahan mendasar di tubuh Telkom. Berkenaan dengan hal itu Telkom melakukan perubahan mendasar dari sisi brand untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh stakeholder serta menetapkan perubahan portopolio bisnis yang baru yaitu

TIME (Telecomunication, Information, Media & Edutainment), memiliki

positioning baru yaitu life confident, tagline baru yaitu the world is in your hand

sebagai pengganti commited 2 u serta corpporate identity baru yaitu life in touch.

Telkom juga menetapkan hari jadinya yaitu tanggal 23 oktober.

Gambar 2.1 Logo Lama Gambar 2.2 Logo Baru

Sumber: www.telkom.co.id Sumber: www.telkom.ac.id

Arti dari penulisan logo baru Telkom adalah sebagai berikut;

1. Expertise : Lingkaran merupakan simbol kelengkapan dari products services


(10)

2. Empowering: Tangan yang meraih ke luar mencerminkan pertumbuhan dan

exspansi ke luar.

3. Assured : Jemari mencerminkan kecermatan perhatian, serta kepercayaan dan hubungan erat,

4. Proggresive : kombinasi tangan dan lingkaran menjadi simbol matahari terbit, simbol perubahan dan awal yang baru,

5. Heart : Telapak tangan secara universal biasa diartikan untuk menceritakan kehidupan seseorang sebagai simbol pencapaian dan untuk menggapai masa depan.

Visi, Misi, dan Tujuan PT. Telkom (Persero) Tbk

a. Visi PT. Telkom (Persero) Tbk antara lain;

“Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional”.

b. Misi PT. Telkom (Persero) Tbk antara lain;

1. Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan 2. kualitas terbaik dan harga kompetitif.

3. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

c. Tujuan Strategis PT. Telkom (Persero) Tbk

Tujuan sasaran strategis PT. Telkom ( Persero) Tbk adalah menciptakan nilai unggul untuk mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$30 miliar pada tahun 2010.


(11)

2.2 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Struktur organisasi utama PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 : Struktur Organisasi PT. Telkom Tbk. Sumber : www.telkom.co.id


(12)

Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk terdiri dari:

1. Direktur Utama (CEO) 2. Wakil Direktur Utama (CEO)

3. Corporate Office Group, yang terdiri dari

a. Direktorat Human Capital & General Affair, b. Direktorat Keuangan, Direktorat Information c. Direktorat Compliance & Risk

d. Unit Strategic Investment and Corporate Planning, e. Internal Auditor Department,

f. Corporate Affairs dan

g. Corporate Communications Department.

4. Business Operations Group terdiri dari ;

a. Direktorat Consumer,

b. Direktorat Enterprises and Wholesale dan c. Direktorat Network & Solution.

Direktorat Keuangan memfokuskan pada pengelolaan keuangan Perusahaan, mengelola operasi keuangan secara terpusat. Tugas ini dibebankan kepada Unit

Finance Center. Direktorat Human Capital & General Affair memfokuskan pada manajemen sumber daya manusia Perusahaan, mengelola fungsi dan operasional sumber daya manusia secara terpusat melalui Unit Human Resources Center.

Direktorat IT, di bawah Chief Information Officer (CIO), terfokus pada manajemen TI perusahaan serta supply management dan Information Service Center dan Supply Center. Kemudian Direktorat Compliance & Risk Management


(13)

terfokus pada kepatuhan, manajemen hukum dan risiko manajemen Perusahaan. Sementara itu, Direktorat Network & Solution terfokus pada pengembangan infrastruktur dan manajemen jasa selain itu mengarahkan operasional Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi Multimedia, Divisi Fixed Wireless Network, Research and Development Center dan Maintenance Service Center. Direktorat Konsumer terfokus pada pengelolaan pelayanan bagi segmen pasar ritel serta pengelolaan tujuh divisi regional. Sementara itu, Direktorat Enterprise & Wholesale terfokus pada pengelolaan jalur pelayanan bagi segmen pasar

Enterprise & Wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise Service dan Divisi

Carrier and Interconnection Service. Untuk mempercepat dan memastikan proses pengambilan keputusan efektif, Direksi didukung oleh Komite Eksekutif, yang terdiri dari: Komite Etik, HR & Organisasi; Komite Costing, Tarif, Pricing & Marketing; Komite Corporate Social Responsibility; Komite Regulasi; Komite

Disclosure; Komite Pengelolaan anak perusahaan; Komite Produk, Infrastruktur dan Investasi; Komite Treasury, Keuangan dan Akuntansi ; dan Komite Risiko. Dasar pembentukan organisasi TELKOM dirancang dan dibangun sedemikian rupa untuk mendukung pencapaian perkembangan dan pertumbuhan berkelanjutan untuk jangka panjang dengan terfokus pada pemenuhan tingkat kepuasan pelanggan, menyediakan layanan berkualitas dan mempekerjakan sumber daya manusia yang kompeten.

Secara luas, organisasi TELKOM pada 2008 terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan unit-unit usaha. Dewan Komisaris dipimpin Komisaris Utama, yang bertanggung jawab terhadap pengawasan operasional Perusahaan.


(14)

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko. Rapat koordinasi yang merupakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan sekali dalam setiap dua pekan. Sejak 31 Desember 2008, Direksi terdiri dari delapan direktur, yaitu: 1. Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama (CEO);

2. Ermady Dahlan, Direktur Network & Solutions (PGS COO); 3. I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer;

4. Arief Yahya, Direktur Enterprise & Wholesale

5. Sudiro Asno, Direktur Keuangan (CFO);

6. Faisal Syam, Direktur Human Capital & General Affair;

7. Indra Utoyo, Direktur IT & Supply (CIO);


(15)

Adapun gambar struktur organisasi Finance Center Area 00 yang merupakan tempat penulis melaksankan kerja praktek yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.4

Struktur Organisasi FC-Area 00 Sumber: www.telkom.co.id

OSM Finance Center Area 00 Manager CashOpera tion Manager Tax Operation OM Bandung-1 (Support Center) OM Bandung-3 (Support Center) OM Bandung-2 (Support Center) Officer-1 Finance Service Officer-2 Finance Service Officer-3 Finance Service Asman Financial Service HRC & FC

Asman Financial Service TLC & RDC

Officer-2 Cash Bank Officer-3 Cash Bank Officer-2 Verification & Tax


(16)

2.3 Deskripsi Jabatan A. Umum

1. Direktur Utama

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan,

b. Memelihara dan mengurus aset perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan kepemilikan termasuk perjanjian dengan pihak ketiga.

2. Direktur Keuangan

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan fungsional korporasi di lingkungan Direktorat Keuangan.

b. Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan fungsi keuangan secara terpusat yang mencakup penyelenggaraan operasional keuangan di seluruh unit bisnis melalui pusat keuangan serta memastikan pengendalian investasi pada anak perusahaan.

3. Direktur Human Capital & General Affairs

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan fungsional korporasi di lingkungan Direktorat SDM dan general affairs.


(17)

b. Bertanggung jawab untuk menjalankan peran utama dalam mengelola operasional SDM di seluruh unit bisnis melalui Human Resources Center

c. memastikan pengendalian beberapa unit Corporate Service, Support Service

dan Enterprise Service meliputi: Human Resources Center (“HR Center”),

Training Center (“TTC”), Management Consultant Center (“MCC”),

Community Development Center (“CDC”), dana pensiun dan berbagai

yayasan.

4. Direktur Network & Solution

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan pengelolaan operasional bisnis, sebagai sebuah unit, menjalankan pengelolaan infrastruktur dan layanan di lingkungan Direktorat Network& Solution.

b. Bertanggung jawab dalam pengelolaan bisnis unit lainnya, termasuk: Divisi

Long Distance, Divisi Multimedia, Divisi Fixed Wireless Network dan layanan pendukung lainnya seperti Research & Development Center

(“R&D”), Maintenance Service Center (“MSC”) dan TELKOM

Construction Center (“TCC”).

5. Direktur Consumer

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan jalur pengiriman dan layananan di Direktorat Consumer.


(18)

b. Bertanggung jawab untuk fokus dalam pengelolaan fungsi dari jalur pengiriman dan segmen pelanggan ritel serta konsumen.

6. Direktur Enterprise & Wholesale

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan fungsi korporasi di bidang jalur pengiriman dan pelanggan di Direktorat Enterprise& Wholesale.

b. Bertanggung jawab untuk menjalankan pengelolaan jalur pengiriman dan layanan pelanggan untuk bisnis korporasi dan wholesale termasuk berbagai unit seperti Divisi Enterprise Service (“ESC”) dan Divisi Carrier and Interconnection Service (“CISC”).

7. Direktur IT & Supply

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam menerapkan pengelolaan pendayagunaan teknologi informasi Perusahaan dan pengelolaan fungsi supply management di Direktorat IT & Supply.

b. Bertanggung jawab atas pengelolaan pusat layanan informasi dan supply center.

8. Direktur Compliance & Risk Management

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

a. Fokus dalam pengelolaan kepatuhan, hukum dan pengelolaan risiko di


(19)

b. Bertanggung jawab atas pengelolaan kepatuhan, hukum dan pengelolaan risiko Perusahaan.

Direksi TELKOM secara bersama-sama bertanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan operasi TELKOM, termasuk menciptakan struktur pengendalian internal, memastikan pelaksanaan fungsi audit internal di setiap kegiatan manajemen dan mengambil tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sejalan dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi TELKOM dibantu oleh Komite Eksekutif.

Pedoman Pelaksanaan Kerja Direksi

1. Pedoman Pelaksanaan Kerja Direksi mengatur:

a. Penunjukan atau kuasa bertindak untuk dan atas nama Direksi dan Perusahaan;

Mekanisme atau forum persetujuan pengambilan keputusan.

1. Mekanisme atau forum persetujuan pengambilan keputsan mengatur:

a. Kriteria ketidakhadiran dan pejabat pengganti sementara bagi anggota Direksi b. Benturan kepentingan Direksi dalam transaksi dengan pihak terkait

B. Khusus

1. OM Bandung-3, tugasnya antara lain :

a. Memastikan tersedianya strategi pengelolaan Financial Service yang sejalan dengan strategi operasional Kandatel/Unit Bisnis.


(20)

b. Memastikan tersedianya rumusan/ penjabaran sistem dan kebijakan pengelolaan Financial Servicesesuai dengan pedoman serta kebijakan sub bisnis unitnya serta kebijakan fungsional perusahaan.

c. Memastikan tersedianya usulan RKA Financial Service mengacu pada strategi dan kebijakan pengelolaan Financial Service.

d. Memastikan tercapainya kinerja fungsi Financial Service melalui pelaksanaan RKA dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di fungsinya sesuai kebijakan yang berlaku (SKU dan SKI).

e. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.

f. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.

g. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-pihak terkait.

h. Memastikan kebijakan Financial Service dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.

i. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian dan evaluasinya secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.

j. Memastikan pelaksanaan pelayanan financial kepada unit bisnis berjalan dengan efektif dan efisien.

k. Memastikan efektivitas pelaksanaan transaksi akuntansi danreporting, kepatuhan dan konsistensi implementasi kebijakan, proses/prosedur, teknik, metode ( bisnis area yang dilayani).


(21)

l. Memastikan akurasi dan konsistensi pencatatan/ penyajian Trial Balance

bisnis unit yang disupport.

m. Memastikan kesiapan penyusunan sertifikasi Trial Balance OSM Finance Center Area dan penjelasan atas ketidakwajaran atas Trial Balance.

n. Memastikan bahwa pelaksanaan audit internal dan eksternal tidak ditemukan adanya major finding.

2.4 Aspek Kegiatan Usaha PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Selain melalui restrukturisasi perusahaan, TELKOM melaksanakan transformasi bisnis melalui sejumlah tahapan lainnya, di antaranya pengembangan usaha yang ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan dan menjajaki peluang yang ada. Sebagai operator telekomunikasi terpadu, TELKOM telah melakukan pengembangan usaha yang berbasis pada telepon tidak bergerak kabel, telepon tidak bergerak nirkabel, seluler, data dan internet dan network &

interkoneksi untuk memenuhi seluruh kebutuhan berbagai segmen pelanggan, baik pelanggan biasa, pelanggan korporasi, maupun operator telekomunikasi berlisensi lainnya.

Produk dan layanan TELKOM dapat dikelompokkan sebagai berikut: sambungan telepon tidak bergerak kabel, sambungan telepon tidak bergerak nirkabel, seluler, data & internet dan network & interkoneksi.

Daftar berikut merupakan produk-produk utama yang memberikan kontribusi besarpada pendapatan TELKOM.


(22)

1. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel

a. TELKOM LOKAL

Telkom Lokal atau secara khusus mengidentifikasi panggilan antar pelanggan tetap dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu kode area. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp.250 per pulsa.

b. TELKOM SLJJ.

TELKOM SLJJ atau panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan.

c. TELKOM Sambungan Langsung Internasional (SLI)007.

Sebelumnya layanan ini dinamai TELKOM International Call (“TIC”) 007 dan diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, TELKOM mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007. Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) 007 adalah layanan jasa komunikasi antar-negara melalui SLI dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107. TELKOMSLI-007 memberikan tujuh manfaat nyata : real expert, real time and price, real simple, real value, real care, real sound dan real lifestyle.


(23)

d. TELKOMSpeedy.

Speedy Broadband Access merupakan layanan internet broadband yang

memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 1024 kbps (downstream). Speedy memberikan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada. Untuk memperoleh layanan ini, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM melalui nomor kontak 147 atau Plasa TELKOM, tidak memerlukan penyedia jasa internet lain. Biaya akses dan biaya internet dapat digabung dalam satu tagihan sedangkan penanganan pelanggan (customer service) dilakukan melalui satu pintu, 147 atau Plasa TELKOM. Setiap layanan yang disediakan memiliki koneksi tinggi yang sangat handal dan aman melalui kabel modem, yang memungkinkan penggunaan bersamaan dengan pengguna lainnya.

2. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel

a. TELKOMFlexi.

TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data yang berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi Code Division Multiple Access (“CDMA”) 2000-IX dan biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Izin penyelenggaraan layanan TELKOMFlexi terbatas pada satu kode area tertentu (limited mobility), karena produk ini tidak memiliki fasilitas roaming seperti halnya pada seluler.


(24)

a. Telkomsel

Telkomsel merupakan penyedia jasa telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, yaitu kartuHALO,

simPATI dan Kartu As. Telkomsel menawarkan satu layanan pascabayar dan dua

layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.

b. kartuHALO.

Diperkenalkan pertama kali tahun 1995, kartuHALO merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2008 terdapat 1,94 juta pelanggan. Dengan pangsa pasar mencapai 60% daripelanggan pascabayar,

kartuHALO tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini. kartuHALO memiliki tiga pilihan layanan, yaitu HALO keluarga untuk paket layanan keluarga, HALObebas yang menawarkan sejumlah paket termasuk tarif khusus untuk panggilan ke 10 nomor favorit, gratis 150 SMS per bulan, gratis biaya abonemen dan tarif flat nasional serta HaloHybrid yang merupakan layanan pascabayar yang dapat diubah kapanpun menjadi layanan prabayar sewaktu-waktu atau sampai batas penggunaan telepon dicapai.


(25)

c. simPATI.

Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling sukses. Perbedaan antara layanan prabayar dibandingkan operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/ domestik. Keunggulan kompetitif lain dari simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari penyadapan dan penggandaan), kemudahan akses dan harga yang terjangkau. Semua pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan optimal dan berkesinambungan dari penggunaan kartu tersebut. Telkomsel meluncurkan dua variasi kartu

simPATI, yaitu simPATI Ekstra dan simPATI PeDe.

d. Kartu AS

Diluncurkan tahun 2004, produk ini merupakan kartu prabayar yang terjangkau dan murah. kartu AS dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif. Pada September 2008, Telkomsel memperkenalkan paket perdana baru kartu AS Fress yang menawarkan informasi harian dan 100 SMS gratisper bulan.

4. Data dan Internet

a. TELKOMGlobal -01017.

TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium untuk panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat untuk setiap waktu). Layanan Telkom Global 01017 yang resmi dan mudah ini


(26)

tidak memerlukan perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode onestage dialing.

b. TELKOMSave.

TELKOMSave adalah layanan panggilan Internasional VoiP standar yang sejenis dengan TELKOMGlobal-01017 namun menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebihdahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, setelah itu barumemutar nomor tujuan. Tarif layananyang dikenakan adalah 69% dari tarif SLI. Layanan ini terdiri dari pascabayar

5. SLI (Sambungan Langsung Internasional)

a. TELKOMNet Instan

Ini merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Pada konfigurasi koneksi internet pelanggan mengisi dial

number 0809 8 9999, konfigurasi DNS dan proxy server dikosongkan. Untuk login, pelanggan mengisi username: telkomnet@instan dan password: TELKOM. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.

6. plasa.com (www.plasa.com)

Layanan portal web TELKOM yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional. Plasa.com diharapkan menjadi portal informasi yang


(27)

komprehensif dan komunitas internet terlengkap yang didukung dengan akses internet yang cepat. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, Online Web Forum, Online Classified Ads services, Online Blogging for netters, Electronic Cards services, Online Webchat services and IRC-like Webchat, Online Messaging services, RSS News clips and Komunitas Sekolah Indonesia (KSI). Kelompok pengembangan plasa.com juga terus mengembangkan saluran baru untuk memperkaya konten online seperti dengan memasukkan musik video dimasa mendatang.

a. i-VAS Card.

Untuk mendukung para pengguna internet, TELKOM mengeluarkan Internet

Value Added Service (“i-VAS”) Card yang merupakan alat pembayaran

(micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet. Saat ini beragam layanan telah tersedia di portal internet mulai dari layanan untuk men-download ring tone, aplikasi,e-mail, games dan sebagainya. Sejalan dengan penggunaan internet yang semakin luas di Indonesia, keragaman konten di dunia maya itu semakinbanyak.

b. TELKOM 159

TELKOM mencoba memberi solusi atas kondisi tersebut dengan meluncurkan produk kartu i-VAS yang mengusung motto “Satu Kartu Multi Layanan Internet”dan menjadi alat pembayaran untuk berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment, dengan nilai transaksi di bawah Rp.200.000.


(28)

c. Ventus.

Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi antara e-mail dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile push e-mail yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay e-mail yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone (telepon seluler) atau telepon PDA. Melalui Ventus, pemilik account e-mail dapat menerima atau mengirim pesan elektronik dan tidak hanya melalui SMS, melainkan melalui terminal telepon seluler atau PDA, Ventus termasuk jasa multimedia untuk

Penyedia Jasa Aplikasi (‘PJA”),

Adapun kegiatan-kegiatan yang terdapat di OM (Operation Manager) Bandung-2 khususnya dalam Finance Service Bandung-2 yaitu :

1. Melaksanakan aktivitas untuk mensupport bidang keuangan unit bisnis LCA, TTC, RDC.

2. Berhubungan dengan transaksi keuangan, dimana dalam transaksi tersebut terdapat cash in dan cash out.

a. Cash in meliputi transaksi keuangan menerima atau menjual barang; pengujian-pengujian, penjualan dokumen, mengawasi pemasukan rekening-rekening bank dan rekening-rekening koran.

b. Cash out meliputi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh unit bisnis; mencatat/memproses verifikasi tagihan untuk dibayarkan ke kas TELKOM secara terpusat.


(29)

30 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00 dan terfokus pada prosedur pelaksanaan garansi outgoing.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00 sejak tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan tanggal 30 Juli 2011. Dalam pelaksanaannya, penulis secara langsung mempelajari dan mengamati prosedur pelaksanaan garansi outgoing, serta mempraktekkannya secara langsung pada bagian unit bisnis finance center area 00. Sebelum pelaksanaan kerja praktek, penulis terlebih dahulu diberikan pengarahan dan penjelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan

Adapun teknis kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut :

1.

Pengenalan lingkungan kerja di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00.


(30)

2. Perkenalan dengan staff dan karyawan yang ada di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00. khususnya pada bagian unit bisnis finance center area 00 Bandung 3.

3. Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing kerja praktek mengenai dan pengenalan struktur organisasi bagian unit penjualan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00.

4. Pemahaman teori dasar mengenai pedeoman pelaksanaan pengelolaan kas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00.

5. Melakukan pencatatan berkas pada unit bisnis finance center area 00 Bandung 3.

6. Melakukan pencocokan data nota dinas dengan mencocokan dan mengurutkan daftar vendor msc dan isc sesuai dengan data yang ada pada unit bisnis finance center area 00 Bandung 3.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Paktek

3.3.1 Pengertian Garansi Outgoing

Garansi outgoing atau surety bond adalah perjanjian atau kontrak yang melibatkan tiga pihak dalam kontrak yaitu principal, obligee, dan surety. Dalam surety bonds biasanya principal memperoleh surat tanggungan (bond) dan membayar premi, tetapi obligee menerima perlindungan dari principal. Kerugian pada surety bond bisa dilakukan secara sengaja oleh tertanggung (principal),


(31)

secara teori surety bond tidak akan mengalami kerugian. Jika kerugian terjadi, surety (penjamin) mempunyai hak meminta penggantian kepada principal.

Sebagai ilsutrasi pelaksanaan garansi outgoing atau surety bond misalnya seseorang (obligee) mengikat perjanjian dengan seorang kontraktor (principal), dimana didalamnya disebutkan bahwa principal akan menyiapkan pekerjaan sesuai dengan kontrak dan pihak obligee akan membayar sepenuhnya jika pekerjaan telah selesai. Baik principal maupun obligee bersedia untuk mengikatkan diri kepada surety. Jika ternyata kontraktor tidak memenuhi kewajibannya maka surety akan membayar kerugian kepada obligee lalu menagih kepada principal tersebut.

3.3.2 Prosedur Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia

Menurut Prof. Sumordjo, prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam satu atau beberapa bagian dan yang ditetapkan untuk menjalankan suatu transaksi perusahaan secara berulang-ulang terjadi seragam.

Adapun maksud utama digunakannya prosedur antara lain: 1. Memberikan informasi yang lebih baik dalam hal: a. Kualitas (isi sesuai dengan tujuan)


(32)

c. Struktur informasi (dalam bentuk apa informasi itu disajikan)

2. Memperbaiki pengendalian internal (internal control), sehingga data/informasi yang dihasilkan oleh berbagai unit kerja lebih lengkap, lebih benar dan dapat lebih dipercaya.

3. Mengurangi biaya tata usaha dan administrasi

Dengan menggunakan prosedur yang lebih baik maka dapat dicegah pemborosan waktu, tenaga dan biaya.

Adapun prosedur pelaksanaan garansi outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai berikut:

1. Penerbitan garansi outgoing

1) Menerima surat maupun dokumen pendukung permohonan penerbitan bank garansi/surety bond, dapat lihat pada lampiran 1.

2) Memverifikasi surat permohonan bank garansi/surety bond dan dokumen pendukung bank garansi/surety bond dibandingkan dengan kontrak, memarafnya atau menandatanganinya sesuai kewenangan.

3) Memeriksa keabsahan, kelengkapan dan keakuratan surat permintaan penerbitan bank garansi/surety bond kepada bank/lembaga penerbit dibandingkan dengan surat permohonan bank garansi/surety bond dan justifikasi bank garansi/surety bond serta menandatangani surat permintaan penerbitan bank garansi/surety bond kepada bank/lembaga penerbit.


(33)

4) Memeriksa keabsahan, kelengkapan dan keakuratan bank garansi/surety bond dibandingkan dengan surat penerbitan bank garansi/surety bond dan menandatanganinya serta mencatat di log book bank garansi/surety bond. 2. Monitoring garansi outgoing

1) Menerima daftar bank garansi/surety bond yang masih Outstanding.

2) Memverifikasi kelengkapan dan keakuratan daftar garansi/surety bond yang masih outstanding dibandingkan dengan copy bank baransi/surety bond dan log book bank garansi/ surety bond serta menandatangani daftar bank garansi/surety bond yang masih outstanding.

3. Penutupan garansi outgoing

1) Menerima surat permintaan pengembalian bank garansi.

2) Memverifikasi kelengkapan dan keakuratan surat permintaan untuk mengembalikan bank garansi/surety bond dibandingkan dengan kontrak serta menandatanganinya

3) Memverifikasi kelengkapan dan keakuratan surat pernyataan bank garansi/surety bond yang tidak berlaku dibandingkan dengan kontrak serta menandatanganinya diatas materai.

4) Memverifikasi keakuratan bank garansi yang diterima kembali dan memarafnya.

5) Menerima surat pernyataan tutup bank garansi.

6) Memverifikasi kelengkapan dan keakuratan surat pernyataan tutup bank garansi/surety bond dan memaraf surat pernyataan tutup bank garansi/surety bond.


(34)

4. Pencairan garansi outgoing

1) Menerima surat klaim pihak ketiga sebagai pemberi kerja dan menandatangani surat klaim pihak ketiga.

2) Mereview surat klaim pihak ketiga sebagai pemberi kerja dan menandatangani surat klaim pihak ketiga.

3) Memverifikasi laporan hasil negosiasi terhadap kontrak dan menandatangani laporan hasil negosiasi.

4) Mereview surat klaim dari bank/lembaga penerbit terhadap bank garansi/surety bond dan laporan hasil negosiasi dan menandatangani surat klaim dari bank/lembaga penerbit serta mencatat di log book bank garansi/surety bond.

5) Menerima surat pencairan atau surat konfirmasi kebenaran bank garansi, dapat dilihat pada lampiran 2.

6) Memeriksa kebsahan, kelengkapan dan keakuratan surat pencairan atau surat konfirmasi kebenaran bank garansi dan nota debit terhadap bank garansi dan laporan hasil negosiasi dan memberi paraf pada surat pencairan bank garansi, dapat dilihat pada lampiran 2.

7) Memverifikasi keakuratan input data surat pencairan bank garansi dan debet nota dibandingkan dengan surat pencairan bank garansi dan debet nota serta memaraf surat pencairan bank garansi dan debet nota.

8) Aplikasi menolak field mandatory yang tidak terisi dengan lengkap.

9) Aplikasi menolak proses surat pencairan bank garansi dan debet nota apabila anggaran tidak mencukupi.


(35)

10) Akses untuk meng-input surat pencairan bank garansi dan debet nota dilakukan dengan menggunakan individual user ID dan password.

11) Memverifikasi keakuratan SPB yang dicetak dibandingkan dengan surat pencairan bank garansi dan debet nota serta menandatanganinya (fiatur). 12) Memvalidasi keabsahan fisik SPB dan memaraf pada SPB.

13) Akses untuk melakukan approval on-line SPB dilakukan dengan menggunakan individual user ID dan password.


(36)

(37)

(38)

3.3.3 Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia

Hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan garansi outgoing pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu :

1. Dokumen Pendukung bank garansi/surety bond tidak lengkap dan atau tidak akurat.

2. Surat yang pendukung pelaksnaan bank garansi/surety bond tidak lengkap dan tidak akurat.

3. Daftar bank garansi yang masih outstanding tidak lengkap dan atau tidak akurat.

4. Bank garansi/surety bond tidak akurat.

5. Laporan hasil negosiasi tidak lengkap dan atau tidak akurat. 6. Terjadi kesalahan pemilihan akun.

7. Input surat pencairan bank garansi dan debet nota dilakukan oleh personil yang tidak berwenang.

8. SPB yang dicetak tidak akurat. 9. SPB fisik yang diterima tidak absah.


(39)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: SANDI AKHMAD SOLIHIN

NIM

: 21208080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2011


(40)

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Cianjur, 14 Mei 1990

Usia : 21 tahun

Berat /Tinggi badan : 68 kg/178 cm

Hobby : Olahraga

Status : Belum Menikah

Alamat : Jalan Tubagus Ismail Dalam No. 22 RT 003 RW

001 Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Coblong

Bandung 40132.

No. Telepon : 085723153724

PENDIDIKAN FORMAL

SD Negeri Mayak 1 Cibeber – Cianjur 1996 – 2002

SMP Negeri 2 Cibeber – Cianjur 2002 – 2005

SMA Negeri 1 Cibeber – Cianjur 2005 – 2008


(41)

i

Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Nama : Sandi Akhmad Solihin

NIM : 21208080

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Bandung, November 2011 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si) NIP. 4127.34.02.011

Pembimbing Perusahaan

(Otto Herman Setiadi) NIK : 632959

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

(Linna Ismawati, SE., M.Si) NIP. 4127.34.02.008


(42)

ii

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan

judul “PROSEDUR PELAKSANAAN GARANSI OUTGOING PADA UNIT

BISNIS FINANCE CENTER AREA 00 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Laporan kerja praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh jenjang S1 pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis berusaha menyajikan Laporan Kerja Praktek ini sebaik mungkin, namun demikian penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan penulis dan kemampuan penulis, namun demikian penulis berusaha dalam penyusunannya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Oleh karena kritik dan saran yang membangun bagi semua pihak akan merupakan masukan yang berharga bagi penulis guna memperbaiki dan menyempurnakan Laporan Kerja Praktek di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(43)

iii

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Raeny Dwisanti, SE., M.Si selaku Dosen Wali di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si selaku pembimbing Kerja Praktek di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Windi Novianti, SE., MM. selaku koordinator pelaksaanaan kerja praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Pak Otto Herman Setiadi selaku pembimbing kerja praktek dan sekaligus sebagai Manajer Unit Bisnis Finance Center Area 00 pada pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk terima kasih atas bimbingannya.

8. Bu Ade dan Pak Kurnia yang selalu memberikan ilmunya kepada penulis dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek.

9. Bu Tia, Bu Elva, Bu Heli, Pak Haryanto, Teh Eli, Teh Dewi, Mas Iman dan seluruh staf PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk khususnya di unit bisnis finance center area 00 yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kerja praktek.

10. Ayah, ibu dan kakakku tercinta dan tersayang yang telah memberikan dorongan, kasih sayang, perhatian dan doa selama ini kepada penulis.


(44)

iv suka dan duka.

12. Teman-teman kosan Mas Warimin Erik Wandi, Reza Meiriyadhi, Zulham Saptahadi, Rachmat Surya yang selalu menemani hari-hari penulis ketika di kosan.

13. Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan dalam penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi, masukan atau saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.

Bandung, November 2011 Penulis

Sandi Akhmad Solihin (21208080)


(45)

v

KATA PENGANTAR...…. ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek... 3

1.3. Kegunaan Kerja Praktek... 3

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….. 6

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………... 6

2.2 Struktur Organisasi……… 11

2.3 Deskripsi Jabatan………... 16

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan………... 21

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK……… 30

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……… 30

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……… 30


(46)

vi

Tbk………. 3.3.3 Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk……….. 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 40

4.1 Kesimpulan……… 40

4.2 Saran……….. 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(47)

vii Tabel 1.1

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan kerja praktek tahun akademik 2011 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

5 37


(48)

viii Gambar 2.1

Gambar 2.2 Gambar 2.3

Gambar 2.4

Logo Lama PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Logo Baru PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Struktur Organisasi Finance Center Area 00

9 9 11


(49)

ix Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Dokumen pendukung dalam permohonan pelaksanaan Garansi Outgoing

Surat pencairan atau surat konfirmasi kebenaran bank garansi. Surat Permohonan Kerja Praktek.

Surat Bukti Kerja Praktek dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Lampiran 5 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek


(50)

(1)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR...…. ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek... 3

1.3. Kegunaan Kerja Praktek... 3

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….. 6

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………... 6

2.2 Struktur Organisasi……… 11

2.3 Deskripsi Jabatan………... 16

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan………... 21

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK……… 30

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……… 30

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……… 30


(2)

vi

3.3.1 Pengertian Garansi Outgoing……… 31

3.3.2 Prosedur Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk………. 32

3.3.3 Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk……….. 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 40

4.1 Kesimpulan……… 40

4.2 Saran……….. 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(3)

vii

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Tabel 3.1

Jadwal kegiatan kerja praktek tahun akademik 2011 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Garansi Outgoing pada Unit Bisnis Finance Center Area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

5 37


(4)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3

Gambar 2.4

Logo Lama PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Logo Baru PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Struktur Organisasi Finance Center Area 00

9 9 11


(5)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran

Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Dokumen pendukung dalam permohonan pelaksanaan Garansi Outgoing

Surat pencairan atau surat konfirmasi kebenaran bank garansi. Surat Permohonan Kerja Praktek.

Surat Bukti Kerja Praktek dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Lampiran 5 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek


(6)