TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PENUNJANG PE (1)

1

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PENUNJANG PERKEMBANGAN SISTEM
INFORMASI DALAM AKUNTANSI

Alfika1, Ropianto2
Matakuliah Sistem Basis Data
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam
e-mail : [email protected]; [email protected]

ABSTRAK
Kebutuhan akan informasi yang cepat, relevan dan terpercaya menjadi hal yang pertama dan utama
dalam semua aspek kehidupan terutama bagi para pengguna informasi tersebut. Oleh karena itu,
dukungan berupa Teknologi Informasi sangat dibutuhkan di era serba otomatis saat ini terutama dalam
mengembangkan sistem informasi, termasuk sistem informasi akuntansi. Semua komponen yang terlibat
dalam pembangunan sebuah sistem informasi saat ini tanpa terkecuali terus melakukan perbaikan dan
pembaruan terhadap teknologinya demi memenuhi kebutuhan dalam memperoleh informasi yang cepat
dan akurat sebagai sarana pengambilan keputusan.oleh karena itu penelitian ini mencoba menelaah
dengan menggunakan teknik penelitian studi literatur dan analisis konten untuk mengetahui sejauh mana
sebenarnya teknologi informasi dapat menunjang perkembangan sistem informasi akuntansi. Kesimpulan

dari yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwasanya selain dapat mempengaruhi perkembangan
sistem informasi akuntansi, ternyata teknologi informasi juga mampu meningkatkan kinerja baik secara
individu maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Kata kunci—Teknologi Informasi, Sistem informasi Akuntansi, Kinerja Perusahaan.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun selalu mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Banyaknya fasilitas kemudahan-kemudahan yang ditimbulkan
oleh perkembangan teknologi informasi secara langsung berdampak kepada kegiatan
organisasi.Dampak dari perkembangan teknologi informasi yang terjadi memacu organisasiorganisasi untuk tetap exist serta dapat meningkatkan prestasi yang dijalankannya. Peran
teknologi informasi menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi, selain itu teknologi
informasi dapat memenuhi kebutuhan organisasi dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan
akurat (Ismanto,2010). Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah mulai merambah ke
berbagai bidang kehidupan dan tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja suatu organisasi. Oleh karena itu, sebelum
mengimplementasikannya, sebaiknya pengembang sistem memiliki pemahaman mengenai
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemakai dalam memanfaatkan TI
(Darmini,2009). Di Indonesia penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan


2

TI telah banyak dilakukan. Tjhai (2003) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja Akuntan Publik yang termasuk dalam BIG FIVE di Indonesia.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara faktor sosial dengan pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan faktor affect memiliki
hubungan positif dan tidak signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil
penelitiannya juga menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan antara faktor
konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sebaliknya, faktor
kompleksitas,kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai hubungan negatif
dan tidak signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi.Teknologi informasi meliputi
teknologi komputer (computing technology) dan teknologi jaringan yang digunakan untuk
memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat finansial atau non finansial
(Bodnar dan Hopwood, 2006). Teknologi informasi khususnya teknologi komputer sangat
berpotensi untuk memperbaiki performa individu dan organisasi, karenanya banyak pengambil
keputusan menginvestasikan dana untuk teknologi informasi. Tetapi harus disadari bahwa
investasi dibidang teknologi informasi membutuhkan dana yang besar (Diana dkk,2010).


2. LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.Pengertian Sistem.
Dalam bukunya Sistem Informasi Managemen, Mc. Leod (2004, p9), sistem adalah
sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Menurut O’Brien (2005), sistem adalah sekumpulan dari elemen yang saling
berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk suatu kesatuan, salain itu sistem juga dapat
diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Oleh karena itu dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
system adalah sekumpulan dari elemen – elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi
dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.2.Pengertian Informasi
Menurut Mc. Leod (2004, p12) informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang
memiliki arti. Dimensi informsi terdiri dari 4 hal, berikut adalah penjelasan dari keempat hal
tersebut :
a.

Akurat

Informasi harus bebas dari keasalahan – kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya sehingga tidak menimbulkan banyak gangguan yang dapat merubah dan
merusak informasi tersebut.

b.

Tepat pada waktunya

3

Informasi yang datang pada penerima harus tepat pada waktunya, informasi yang terlambat
sudah tidak bernilai lagi karena informasi merupakan hal penting dalam pengambilan
keputusan.
c.

Relevan
Informasi yang diterima harus bermanfaat bagi penerimanya.

d


.Kelengkapan
Informasi harus menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau suatu
penyelesaian. Menurut O’Brien (2005, p5), informasi adalah data yang telah diubah
menjadi suatu konteks yang memiliki arti yang berguna bagi pemakai akhir.

2.1.3.Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi adalah sebuah kombinasi teratur apapun
dari orang – orang, hardware, software,jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Hall
(2006, p6), Sistem informsi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
kombinasi yang teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi,
dan sumber daya data yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan
informasi ke dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang berguna untuk
memproses data menjadi informasi dan pengetahuan.
2.1.4.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones dan Rama (2006, p6), “ The Accounting Information Sistem is a subsistem
of an MIS (Management Information Sistem) that provides accounting and financial
information, as well asother information obtained inthe routine processing of accounting

transaction” yang apabila diterjemahkan menjadi, sistem informasi akuntansi merupakan
subsistem dari MIS (Sistem Informasi Manajemen) yang menyediakan informasi keuangan,
serta informasi lainnya yang diperoleh dalam proses rutin transaksi akuntansi.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), “ Accounting Information Sistem is a sistem
that collects, records, stores, and processes data to produce information for decision makers
“Pendapat Jones dan Rama tersebut dapat diterjemahkan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk
menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan definisi – definisi diatas,
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari MIS yang terdiri
dari sekumpulan sumber daya yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data
untuk menyediakan informasi keuangan bagi pembuat keputusan yang dibutuhkan manajemen.
2.1.5.Karakteristik Sitem Informasi Akuntansi
Menurut Mc. Leod (2007, p239), karakteristik sistem informasi adalah sebagai berikut:
a.

Melaksanakan tugas yang diperlukan
Perusahaan diharuskan memelihara catatan kegiatannya. Manajemen pasti menerapkan

4


sistem informasi akuntansi sebagai suatu cara dalam mencapai dan menjaga
pengendalian.
b.

Berpegang pada prosedur yang relative standar
Peraturan dan praktek yang diterima oleh perusahaan dapat menentukan cara
pelaksanaan pengolahan data.

c.

Menangani data yang rinci
Data – data yang etrsedia harus lengkap dan terperinci, sehingga memudahkan dalam
penanganan dan penemuan solusi jika terdapat masalah.

d.

Berfokus pada historis
Data yang terkumpul oleh sistem informasi akuntansi umumnya menjelaskan apa yang
terjadi di masa lampau.


e.

Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian dari output informasi bagi manager
perusahaan seperti laporan rugi / laba.

2.1.6.Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), terdapat lima komponen dalam sistem
informasi akuntansi, yaitu :
a.

People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.

b.

Procedure, baik cara yang manual maupun terotomatisasi, termasuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data yang berhubungan dengan aktiva organisasi.

c.


Data, mengenai kegiatan atau proses bisnis organisasi.

d.

Software, digunakan untuk memproses datayang ada di organisasi.

e.

Information Technology Infrastructure, yang termasuk computer dan peralatan
komunikasi jaringan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi meliputi segala alat maupun metode yang terintegrasi untuk
digunakan dalam menjaring atau menangkap data (capture), menyimpan (saving), mengolah
(process), mengirim (distribute), atau menyajikan kebutuhan informasi secara elektronik
kedalam berbagai format, yang bermanfaat bagi user (pemakai informasi) Teknologi ini dapat
berupa kombinasi perangkat keras dan lunak dari komputer, non komputer (manual) maupun
prosedur, operator, dan para manajer dalam suatu sistem yang terpadu satu sama lain[14].

Pada prinsipnya teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi
perubahan [4]. Definisi teknologi informasi secara menyeluruh adalah teknologi komputer yang

5

digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang
digunakan untuk mengirimkan informasi. Pengertian Teknologi Informasi sejatinya sangatlah
luas dan mencakup semua bentuk teknologi yang digunakan dalam menangkap, memanipulasi,
mengkomunikasikan, menyajikan, dan menggunakan data yang akan diubah menjadi
informasi[8].
Berdasarkan pemahaman mengenai pengertian teknologi informasi, maka dapat kita
simpulkan bahwa teknologi informasi memang menjadi pilihan utama dalam menciptakan
sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif
di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Investasi di bidang teknologi informasi
dalam suatu organisasi umumnya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja
individual anggota organisasi dan institusi.
Pemanfaatan teknologi informasi menurut Thomson et al. (1991) terkait dengan
kebutuhan pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam
menggunakan teknologi pada saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, indikatornya
berdasarkan pada intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau

perangkat lunak yang digunakan. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung
oleh kemampuan sumber daya manusia yang mengoperasikannya dapat berdampak pada
meningkatnya kinerja perusahaan maupun kinerja individu yang bersangkutan [9].
Pemanfaatan teknologi merupakan tingkat integrasi teknologi informasi pada pelaksanaan
tugas- tugas akuntansi, hal ini sesuai dengan pendapat (Jurnali dan Supomo, 2002).
Pemanfaatan tingkat integrasi teknologi informasi pada pelaksanaan tugas- tugas akuntansi
terdiri dari:
1) Bagian akuntansi/keuangan memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan tugas.
2) Jaringan internet telah terpasang di unit kerja.
3) Jaringan komputer telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit kerja dalam
pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.
4) Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan
secara komputerisasi.
5) Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
6) Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi.
7) Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
8) Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya[10].
3.2 Dampak Penggunaan Teknologi Informasi Bagi Sistem Informasi Akuntansi
Seperti yang telah kita pahami bersama, industrialisasi memberi dampak pada munculnya
teknologi baru dalam kegiatan pemanufakturan karena semakin banyak bahan baku yang dapat
diolah menjadi produk, dan dengan adanya tambahan sumber daya maka kapasitas tenaga
manusia dapat dilipat gandakan, sehingga berdampak pada cara hidup dan pola berfikir dalam
masyarakat. Oleh karena itu, semakin banyak tersedia produk yang khusus memberikan
pemenuhan kebutuhan tertentu. Industrialisasi bersama teknologi yang ada menyebabkan
terjadinya perubahan yang sangat mendasar pada aspek sosial dan ekonomi, penciptaan
kemakmuran masyarakat menjadi berfokus pada efisiensi melalui operasi skala besar (mass

6

production) yang dilaksanakan melalui proses industri[15].
Kemajuan
dalam
bidang
teknologi
informasi
mengakibatkan
teknologi
pertanggungjawaban perusahaan juga mengalami perkembangan, dari teknik single entry
bookkeeping yaitu model laporan keuangan neraca yang menunjukkan kondisi keuangan saat
tertentu, kemudian ke teknik double entry bookkeeping berupa laporan laba-rugi dan laporan
perubahan posisi keuangan (modal) sebagai cerminan kondisi dan kinerja pada periode tertentu,
pada saat ini di era informasi diajukan teknik triple entry bookkeeping yang dikemukakan oleh
Yuji Ijiri, disamping masih didasarkan pada laporan neraca, laba-rugi, dan perubahan posisi
keuangan juga diharapkan teknik ini mampu menunjukan laporan perubahan laba dalam jangka
waktu tertentu[16].
Dampak terbesar yang diharapkan muncul dengan adanya sistem akuntansi yang
terkomputerisasi adalah laporan keuangan atau output yang diperlukan oleh pengguna dapat
dengan cepat dan cepat diperoleh. Seperti yang telah diketahui selama ini bahwa siklus
akuntansi yang berlaku umum adalah sebagai berikut;

Gambar 1. Siklus Akuntansi Konvensional[18]
Dengan adanya sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan memanfaatkan teknologi
informasi diharapakan siklus akuntansi yang sebelumnya harus melewati beberapa tahapan
dapat menjadi lebih efisien, seperti gambar berikut;

7

Gambar 2. Siklus Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi[21].
Dampak teknologi informasi seperti yang diuraikan sebelumnya juga dapat terlihat dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sari dan Pamono,2013) yang menyimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan manajemen dan
perkembangan perusahaan. Lebih jauh terkait teknologi sistem informasi akuntansi (Sari dan
Pamono,2013) menyimpulkan bahwa teknologi informasi memberikan pengaruh terhadap
manajemen perusahaan terutama terkait dengan kebijakan pengambilan keputusan manajemen.
Selain itu menurut (Sari dan Pamono 2013) sistem My- Orion yang di gunakan PT. JNE
Logistik dapat memperkecil kelemahan dibandingkan dengan sistem Visual Basic. Baik dalam
proses input data sampai output data, sehingga efektifitas perusahaan dapat dicapai[3].
Selain itu penelitian yang dilakukan (Laksmana dan Muslichah,2002) yang menguji
tentang seberapa jauh pengaruh teknologi informasi, saling ketergantungan, karakteristik sistem
akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, menunjukan bahwa teknologi informasi
memberikan dampak yang positif terhadap kinerja manajemen melalui peningkatan sistem
akuntansi manajemen perusahaan. Hasil ini tentu menunjukan bahwa semakin baik penerapan
teknologi informasi pada sebuah perusahaan dapat memberikan dampak pada peningkatan
kinerja dari sebuah perusahaan[19].
Penelitian yang dilakukan (Darmini dan Putra,2009) menguji pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi terhadap peningkatan kinerja individu pada Bank Perkreditan Rakyat di
Tabanan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penerapan teknologi informasi
memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja individual. Berdasarkan penelitian tersebut,
secara simultan pemanfaatan teknologi informasi dan kepercayaan kepada teknologi sistem
informasi yang baru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada BPR di
Kabupaten Tabanan. Hasil ini tentu semakin memperkuat asumsi bahwa dengan adanya
teknologi yang terintegrasi dengan baik pada sebuah perusahaan, dapat membantu dalam
meningkatkan kualitas kinerja dari individu yang bekerja pada perusahaan tersebut. Peningkatan
kinerja individu tersebut tentunya diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas kinerja
perusahaan secara keseluruhan[20].

8

Penelitian yang juga menguji pengaruh manfaat teknologi informasi terhadap peningkatan
kinerja individu dilakukan oleh (Antasari dan Yaniartha,2015). Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh positif pada
kinerja individual, selain itu penggunaan teknologi informasi juga memberikan pengaruh positif
pada kinerja individual. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan teknologi informasi
memberikan dampak pada peningkatan kinerja individual yang pada akhirnya dapat berdampak
pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan[22].
Dari uraian dan pembahasan tentang dampak teknologi informasi bagi sistem informasi
akuntansi tersebut dapat kita simpulkan bahwa teknologi informasi selain dapat membantu
mempermudah penerapan dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi, juga dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan kinerja sebuah perusahaan.

4.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang di lakukan sebelumnya, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntasi ini sangat berperan penting bagi teknologi informasi
2. Sistem informasi akuntasi ini lebih memudahkan penyajian laporan daripada sistem manual
3. Pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan
komputer.
4. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak
perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya.
5. Pada sistem manual data dicatat di jurnal dan buku besar. Pada sistem komputerisasi, data
disimpan di file dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin
6. Adanya sistem akuntansi yang terkomputerisasi adalah laporan keuangan atau output yang
diperlukan oleh pengguna dapat dengan cepat diperoleh.

5. SARAN

Setelah mengemukakan beberapa kesimpulan dari keseluruhan isi Paper ini maka penulis
dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan memanfaatkan teknologi
informasi diharapakan siklus akuntansi yang sebelumnya harus melewati beberapa tahapan
dapat menjadi lebih efisien.
2. Sebaiknya sistem akuntansi yang terkomputerisasi bisa diterapkan secara bertahap dalam
pelaksanaannya, dengan kata lain tidak mengabaikan/meninggalkan sistem manual.

9

DAFTAR PUSTAKA

Ismanto, Agus. 2010.Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh terhadap Kinerja Individu
Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Perbanas Surabaya
Darmini, Sagung Rai dan I Nyoman Wijana Asmara Putra. 2009. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada Bank Perkreditan Rakyat di
Kabupaten Tabanan.Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol.4, No.1, Hal.64-72
Tjhai Fung Jin. 2003.“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan
Publik”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1-26.
Bodnar, George H dan William S. Hoopwood (Amir Abadi Jusuf dan Rudi M.Tambunan,
Penerjemah). 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.
Diana, Mahendra, Dhyah dan Mimin. 2010.Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi
Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi dan Pengaruh Kualitas Pelayanan
Pegawai Administrasi Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Lingkungan FISE UNY.
McLeod. 2004. Sistem Informasi Manajemen. PT. Indeks. Jakarta.
O’Brien, James. (2005). Pengantar sistem Informasi : Perspektif Bisnis dan Manajerial,Edisi ke
12 terjemahan Dewi Fitiriasari dan Deny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta.
Rama, D. V, Jones, F. L. 2006.Accounting information systems. Publishing. Roff, J. T, SouthWestern College
B, Marshall Romney,dan Steinbart, Paul J.2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Sembilan, Buku Satu, diterjemahkan: Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari. Salemba
Empat, Jakarta.
McLeod, R. dan Schell, G.P. 2007,Management Information System (edisi ke-10), Pearson
Prentice Hall, New Jersey.
Ann Thomson, et. Al,Tydi’s Physioterapy, Twelft Edition, Butterworth Heinemann,1991.
Jurnali, Teddy dan Bambang Supomo. 2002.“Pengaruh Faktor-Faktor Kesesuaian Tugas
Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan
Publik”.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.5.No.2, Halaman : 63-77.
Laksmana, Arsono dan Muslichah (2002)“Pengaruh Teknologi Informasi, Saling
Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, 106 –125.
Darmini, Anak Agung Sagung Rai dan I Nyoman Wijaya Asmara Putra. 2009.“Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada Bank Perkreditan
Rakyat di Kabupatan Tabanan”.JurnalAkuntansi & Bisnis.Vol. 4 No.1.D
Antasari dan Yaniartha (2015).Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan
Penggunaan Teknologi Informasi pada Kinerja Individual dengan Kepuasan Kerja
Sebagai

10

Variabel Pemoderasi Issn: 2302-8556E-Jurnal Akuntansi Univ. Udayana. 10.2. Hlm, 354369 dalam ojs.unud.ac.id diakses 22 April 2015.