View of Pengaruh Pemberian Bahan Organik yang Diperkaya Mikroba Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kangkung Darat (Ipomoea reptans)

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

Pengaruh Pemberian Bahan Organik yang Diperkaya Mikroba
Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kangkung Darat
(Ipomoea reptans)
Oleh:
Zahanis, , Widodo Haryoko, 2)Megi Martavia

1)

1)

1) Prodi Agroteknologi Faperta Universitas Tamansiswa Padang
2) Dinas Pertanian kota Bukit Tinggi

ABSTRACT
Ipomoea reptans is a plant annuals short lived and can be cultivated easily of
land devoted to farming. Produktifity Ipomoea sp determined from the the

ability plants in the use of microorganism able to increase soil nutriens
absorption control pathogens in soil and accelerate the weathearing of organic
waste a solid without cause pollution to the environtment. Experiment have been
done in village Aro Kandikia Nagari Gaduik Kecamatan Tilatang Kamang
Kabupaten Agam the purpose of this research to get measure organic matter
enriched microbes bamboo proper to growth and the production of Ipomoea sp .
Complete random design , in the provision of organic matter bamboo microbes
that is repeated three times .The given consisting of 0 kg/plot ( Mo ) , 0.25
kg/plot ( M1) 0.5 kg/plot(M2) , 1 kg/plot( M3 ) , 1.25 kg/plot( M4 ) , 1.5
kg/plot( (M5 ) . The outcome of the experiment shows that growth and the
production of plants land the highest ( Ipomoea reptans) in the provision of 1 kg
per a plot to the production of 78 g per a clump or equivalent to 15,4 ton / ha ,
while production the lowest in the provision of 0 kg namely 66 g per a clump or
equivalent to 13.2 ton / ha .
Key word : Ipomoea reptans , Bamboo microbes

PENDAHULUAN
Kangkung

adalah


tanaman

cabut

dan

kangkung

petik.

semusim yang berumur pendek dan

Kandungan

dapat dibudidayakan dengan mudah

kangkung segar tiap 100 g yaitu 3,0 g

dipekarangan


lahan

lemak, 5,4 g karbohidrat, 73,0 g

pertanian. Berdasarkan cara panennya

kalsium, 50 mg fosfor, 2,5 zat besi

kangkung dibagi dua, yaitu kangkung

6300,0 SI vitamin A, 0,007 vitamin

rumah

atau

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

zat


gizi

tanaman

Page 57

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

B, 32, 0 mg Vitamin C, 87,7 mg air

mikroba yang ada pada bambu.

dan

sumber


Mikroba bambu yang dimanfaatkan

tanaman

adalah dari bambu jenis bambu

kangkung juga dapat berfungsi untuk

betong, karena bambu betong dapat

menenangkan syaraf atau sebagai

dimanfaatkan

obat tidur (Rukmana, 2000).

fermentasi susu kerbau yang disebut

29,0


vitamin

kalori.
dan

Selain

mineral,

sebagai

tempat

Pusat penanaman kangkung di

dadih, ataupun tempat penampungan

Indonesia adalah Jawa Barat seluas

nira. Di dalam batang bambu terdapat


4,273 ha, Jawa Tengah 3,479 ha, dan

mikroba yang dapat berfungsi sebagai

Jawa Timur seluas 3,022 ha.

perombak (Satgas Pertanian Organik,

Di

Indonesia total luas panen kangkung

2012)
Berdasarkan pemikiran diatas,

mencapai 31,981 ha atau menempati
urutan ke 11 dari 18 jenis sayuran

penulis


telah

komersil yang dibudidayakan dan

percobaan yang berjudul “Pengaruh

dihasilkan oleh Indonesia. Produksi

Pemberian

kangkung nasional sebesar 15 ton/ha

Diperkaya Mikroba Bambu Terhadap

(Bandini dan Azis, 2000).

Pertumbuhan dan Produksi Kangkung

Bahan


melaksanakan

Organik

yang

merupakan

Darat (Ipomoea reptans)” dengan

pendek,

tujuan untuk memperoleh takaran

produktivitas kangkung ditentukan

bahan organik yang diperkaya dengan

dari kemampuan tanaman kangkung


mikroba bambu yang tepat untuk

dalam menyerap air dan unsur hara

pertumbuhan dan produksi kangkung

dari

darat.

Kangkung
tanaman

berumur

tanah.

Dengan


pemanfaatan mikroorganisme

dapat

meningkatkan serapan unsur hara,

METODE PENELITIAN

mengendalikan patogen dalam tanah

Percobaan

ini

telah

dan mempercepat pelapukan limbah

dilaksanakan di lahan petani Jorong

organik padat tanpa menimbulkan

Aro

pencemaran

Kecamatan

terhadap

lingkungan

(Mangunsong, 2001)

yang

Kandikia

Nagari

Tilatang

Kabupaten Agam.

Gaduik
Kamang

Bahan yang

Salah satu mikroorganisme

digunakan pada percobaan ini adalah

dapat

benih kangkung darat, bambu, beras,

dimanfaatkan

adalah

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Page 58

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

Penumbuhan mikroba bambu

dan dedak . Sedangkan peralatan
yang dipakai yaitu, kompor, pisau,

dilakukan

cangkul, ajir, tali plastik, timbangan,

beras dimasak dengan kondisi akhir

meteran, gembor, ember, toples dan

menjadi nasi yang agak keras atau 1/3

seperangkat alat tulis.

masak, kemudian nasi didinginkan,

Percobaan telah dilaksanakan

dengan

masukkan

cara

1

ke dalam

kg

wadah

Acak

berupa ruas bambu yang di belah dan

Lengkap (RAL) dengan perlakuan

diikat pada kedua sisinya. Simpan

pemberian bahan organik dengan

didalam ruangan yang terlindung

mikroba bambu dan 3 ulangan.

cahaya matahari langsung selama 3

Takaran yang diberikan terdiri 0

hari. Pindahkan nasi dari ruas bambu

kg/plot (M0), 0,25 kg/plot (M1), 0,5

ke stoples, kemudian tambahkan 10

kg/plot (M2), 1 kg/plot (M3), 1,25

ltr air. Basahi dedak halus dengan

kg/plot

nasi yang telah diencerkan dengan air

menggunakan

Rancangan

(M4),

1,5

kg/plot

(M5)

kebasahan 65 – 70 %,

dengan 3 ulangan data yang diperoleh

sampai

disidik ragam dan dilanjutkan dengan

fermentasi di atas lantai tanah dengan

DMRT 0,05 bila terdapat beda nyata.

ketebalan ±10 – 15 cm. Tutup
diatasnya

Pelaksanaan dimulai dengan
pengolahan
digunakan

tanah,
untuk

lahan

yang

penelitian

ini

dengan

plastik

untuk

menghindarkan dari air hujan selama
± 7 hari, di aduk 2 – 3 kali selama
proses fermentasi,

dibersihkan dari berbagai gulma yang
tumbuh, kemudian digemburkan dan
dibiarkan

selama

satu

minggu.

Setelah itu dibuat plot-plot dengan
ukuran panjang 2 m, lebar 1 m, tinggi
30 cm, jarak antara plot 40 cm.
Pembuatan

saluran

drainase

di

sekeliling lahan berukuran lebar 40
cm dengan kedalaman 30 cm.
Penumbuhan Mikroba Bambu

Pemupukan
Bahan

organik

diberikan

setelah pembuatan plot dengan cara
ditabur diatas plot, kemudian diaduk
sampai rata. Pupuk kandang diberikan
10 ton/ha setara 2 kg/plot 1 minggu
sebelum tanam, pemberian mikroba
bambu sesuai perlakuan diberikan 3
hari sebelum tanam dan pupuk urea
diberikan hari ke 3 setelah tanam,

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Page 59

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

serta perlakuan

takaran

Pupuk

p ISSN : 2085-403X

drainase tetap terjaga agar air tidak

buatan diberikan yaitu, Urea 100

menggenangi

kg/ha setara 20 gr/plot. Pupuk buatan

kangkung darat.

diberikan ½ bagian dari rekomendasi
pada semua plot percobaan secara
merata di atas bedengan 3 hari setelah
tanam.

areal

pertanaman

Pengamatan

dilakukan

terhadap umur muncul kecambah,
tinggi tanaman, diameter batang,
jumlah daun pertananaman sampel,
panjang

Persiapan benih
Benih kangkung darat

yang

daun

terpanjang,

bobot

tanaman per rumpun, bobot segar

digunakan yaitu, benih yang bermutu

pada

Cap Panah Merah PT. EAST SEED

terpanjang, panen .

setiap

plot,

panjang

akar

Indonesia Kebutuhan benih 10 kg/ha
setara 2 g/plot.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanaman
Penanaman benih kangkung

Umur Muncul Kecambah

darat dengan jarak 20 cm x 10 cm

Pemberian bahan organik

dalam plot. Penanaman dilakukan

yang diperkaya dengan pemberian

pada sore hari, sebelumnya bedengan

mikroba bambu mempengaruhi umur

atau plot disiram terlebih dahulu

muncul kecambah . Hasil uji lanjut

supaya benih tidak bertebaran dan

disajikan pada Tabel 1.

keadaan tanah lembab.
Penyiraman dilakukan
pagi

atau

menggunakan

sore

hari

gembor.

pada
dengan

Saluran

Tabel 1. Umur muncul kecambah tanaman kangkung dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu (kg/plot)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Umur Muncul Kecambah ( hari )
3,00
2,66
2,66
2,33
2,33

b
b
b
a
a
Page 60

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

1,25

2,00 a

KK = 0,018
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT
5%.
Tabel
pemberian

1
pupuk

menunjukkan
organik

yang

meningkat sehingga dengan cepat
membasahi

kulit

biji

kangkung

diperkaya dengan mikroba bambu

memacu perkecambahan begitu juga

mempengaruhi

sebaliknya.

umur

kecambah

muncul
tanaman

Bahan organik yang

diperkaya dengan mikroba bambu

kangkung.Pemberian bahan organik

dapat

yang

serta ketersediaan mikroba bambu di

diperkaya

dengan

mikroba

memperbaiki struktur tanah

bambu dengan dosis 0,75 kg per plot

dalam

– 1,25 kg per plot dapat mempercepat

menghambat dormansi benih dan

munculnya umur kecambah tanaman

mempercepat masa perkecambahan

kangkung (2 hari), sedangkan pada

tanaman. Pemberian pupuk organik

pemberian 0 – 0,5 kg per plot

dapat menjaga dan menstabilkan

kecambah tanaman kangkung muncul

kelembaban tanah, kondisi tanah yang

setelah 3 hari.

lembab

tanah

sehingga

mengakibatkan

dapat

dormansi

Pemberian

pupuk

organik

terhambat

diperkaya

dengan

mikroba

munculnya kecambah Faktor-faktor

bambu dapat mempercepat muncul

yang menyebabkan dormansi pada

kecambah tanaman kangkung, hal ini

biji dapat dikelompokkan dalam: (a)

disebabkan karena pemberian bahan

faktor lingkungan eksternal, seperti

organik

dengan

cahaya, temperatur, dan air; (b) faktor

mikroba bambu dapat meningkatkan

internal, seperti kulit biji, kematangan

kapasitas menahan air, sementara

embrio,

perkecambahan

membutuhkan

rendahnya zat perangsang tumbuh;

kelembaban untuk melunakan kulit

(c) faktor waktu, yaitu waktu setelah

biji

pematangan, hilangnya inhibitor, dan

yang

dan

yang

diperkaya

melarutkan

cadangan

sehingga

adanya

mempercepat

inhibitor,

makanan dalam biji. Semakin banyak

sintesis

bahan organik maka kemampuan

(Dwidjoseputro, 2000).

tanah menahan air akan semakin baik

Perkecambahan

dan

kelembaban

media

semakin

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

dengan

zat

perangsang

penyerapan

dan

tumbuh

diawali
air

dari
Page 61

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

lingkungan air dari lingkungan sekitar

membesar dan biji yang melunak

biji, baik tanah, udara, maupun media

(Elisa, 2011).

lainnya. Perubahan yang teramati

Tinggi Tanaman

adalah membesarnya ukuran biji yang

Pemberian

bahan

organik

disebut tahap imbibisi. Biji menyerap

yang diperkaya dengan pemberian

air dari lingkungan sekelilingnya,

mikroba bambu mempengaruhi tinggi

baik dari tanah maupun dari udara.

tanaman kangkung. Hasil uji lanjut

Efek

disajikan pada Tabel 2.

yang

terjadi

membesarnya

ukuran biji karena sel-sel embrio
Tabel 2. Tinggi tanaman kangkung dengan pemberian bahan organik yang
diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu (kg/plot)

Tinggi Tanaman ( cm )

0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25

54,87
59,30
60,13
61,07
62,03
60,57

b
a
a
a
a
a

KK = 3,62
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT
5%.
Tabel
pemberian

2
bahan

memperlihatkan

hasil tanaman kangkung tertinggi

organik

yaitu 62,03 cm.

yang

Pemberian

diperkaya mikroba bambu sebanyak

bahan

organik

0,25 kg/plot sampai 1,25 kg/plot

dengan penambahan mikroba bambu

menunjukkan nilai tinggi tanaman

mempengaruhi

terbaik,

tanpa

kangkung, hal ini disebabkan karena

bambu

mikroba bambu memiliki jumlah

sedangkan

penambahan

dengan

mikroba

yang

cukup

tanaman

menunjukkan hasil tinggi tanaman

unsur

kangkung terendah. Pemberian bahan

memenuhi

organik dengan penambahan mikroba

terutama unsur nitrogen, hal ini

bambu sebesar 1 kg/plot memberikan

seiring

dengan

(2001)

yang

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

hara

tinggi

kebutuhan

untuk
tanaman

pendapat.

Plaster

menyatakan

bahwa

Page 62

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

nitorgen

lebih

optimum

p ISSN : 2085-403X

dalam

darat dengan perlakuan pupuk 135 kg

menunjang pertumbuhan vegetatif,

N/ha yaitu 21,8 daun dan perlakuan

oleh karena itu tanaman sayuran yang

pupuk 45 kg N/ha menghasilkan

terdiri dari batang dan daun saja lebih

jumlah daun 19daun.

responsif terhadap kadar N tanah.
Hasil
(2006)

penelitian

menunjukkan

Wijaya

Jumlah Daun Tanaman

bahwa

Hasil sidik ragam jumlah daun

perlakuan pupuk 135 kg N/ha pada

tanaman kangkung darat dipengaruhi

tanaman

menghasilkan

oleh pemberian pupuk organik yang

tinggi tanaman 30,98 cm sedangkan

diperkaya dengan beberapa dosis

perlakuan pupuk 45 kg N/ha hanya

bahan organik yang diperkaya dengan

menghasilkan tinggi tanaman sebesar

mikroba bambu. Hasil uji lanjut

25,04 cm. Penelitian tersebut juga

jumlah daun disajikan pada Tabel 3.

kangkung

menunjukkan jumlah daun kangkung
Tabel 3. Jumlah daun tanaman kangkung darat dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu (kg/plot)

Jumlah Daun ( Helai )

0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25

15,67
17,00
16,33
17,33
22,67
21,67

b
b
b
b
a
a

KK = 12,25
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT.5%

Tabel

3

menjelaskanjumlahdaun

dan lebih baik hasilnya dengan

pertanaman terbanyak diperoleh dari

penambahan mikroba bambu sebesar

pemberian

0 kg/plot – 0,75 kg/plot.

pupuk

organik

yang

diperkaya dengan mikroba bambu
sebanyak 1 kg/plot menghasilkan

yang

22,67

1,25kg/plot

tanaman, semakin banyak jumlah

menghasilkan 21,67 helai, berbeda

mikroba bambu yang diberikan maka

helai,

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

dapat

dipergunakan

bagi

Page 63

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

hara

semakin

mencukupi

p ISSN : 2085-403X

bagi

pertumbuhan jumlah daun tanaman.

tanaman, dalam hal ini pemberian

Sejalan dengan pendapat Rinsema

sebesar 1 kg/plot – 1,5 kg/plot cukup

(2000)

untuk

menunjang

pupuk organik dapat memperbaiki

jumlah

daun

perkembangan

tanaman.

Hal

ini

didukung oleh Huang et al., (2004),

dengan

peningkatan

menyatakan

bahwa

sifat fisik, biologi dan kimia tanah.
Diameter Batang
Hasil analisis ragam diameter

jumlah daun mengalami peningkatan
seiring

yang

batang dengan
organik

berdampak

bambu berbeda tidak nyata. Hasil uji

luas

total

penampang daun sehingga luas daun
juga

semakin

dengan

mikroba

lanjut disajikan pada Tabel 4.

seiring

Tabel 4 memperlihatkan tidak

konsentrasi

adanya pengaruh pemberian pupuk

meningkat

peningkatan

diperkaya

pupuk

konsentrasi pupuk daun. Jumlah daun
pada

yang

pemberian

pupuk daun. Hal ini berkaitan dengan

organik

yang

peranan nitrogen sebagai komponen

bambu

terhadap

klorofil.

N

tanaman kangkung darat disebabkan

dalam tanaman berasosiasi dengan

karena hara pada pupuk organik lebih

pembentukan

banyak

Bertambahnya

sehingga
fotosintesis

klorofil

meningkatkan
yang

unsur

di

daun
proses

diperkaya

mikroba

dimater

termanfaatkan

batang

oleh

daun

tanaman.

memacu

Tabel 4. Diameter batang tanaman kangkung darat dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mkroba bambu
(kg/plot)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
KK = 9,62

Diameter Batang ( cm )
0,80
0,87
0,90
0,83
0,97
0,93

Hal ini dibuktikan dengan tingginya

bambu dan mempengaruhi jumlah

kandungan nitrogen pada mikroba

daun tanaman kangkung darat.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Page 64

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Jumlah daun dipengaruhi oleh

p ISSN : 2085-403X

Panjang Daun Terpanjang

K dan N. Kmembantu pembentukan
Hasil sidik ragam pajang daun

protein dan karbohidrat, memperkuat
jaringan tanaman, mengatur berbagai
proses

fisiologi

membentuk

tanaman,

antibodi

dan

tanaman

(Krisna, 2002). Widayanti (2008)
menyatakan

bahwa

dengan

bertambahnya unsur N pada tanaman
berasosisasi

dengan

untuk

memacu

pertumbuhan daun tanaman. Semakin
banyak tunas yang memperoleh hara
maka

pertumbuhan

perkembangan
semakin

cepat

tunas-tunas
diikuti

dan
akan
dengan

meningkatnya jumlah daun. Dari hal
tersebut sangat memungkinkan jika
hara

banyak

dengan pemberian pupuk organik
yang

terserap

dan

dipergunakan untuk perkembangan

diperkaya

bambu

berbeda

lanjutan

panjang

dengan
nyata

mikroba
Hasil

daun

uji

tanaman

disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 mempelihatkan bahwa

pembentukan

klorofil daun sehingga meningkatkan
fotosintesis

terpanjang tanaman kangkung darat

panjang daun terpanjang diperoleh
dari penggunaan bahan organik yang
diperkaya mikroba bambu sebanyak
1,00

kg/plot

(15,43

mm),

hasil

tersebut sama dengan pemberian
bahan organik yang diperkaya dengan
mikroba bambu dengan takaran 1,25
kg/plot, 0,75 kg/plot dan 0,50 kg/plot,
namun berbeda dengan pemberian
mikroba bambu sebesar 0,00 kg/plot
dan 0,25 kg/plot.

daun tanaman dan tersedia sedikit
untuk perkembangan diameter batang
tanaman kangkung darat.

Tabel 5. Panjang daun terpanjang tanaman kangkung dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu
(kg/plot)
0,00
0,25
0,50
0,75

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Panjang daun terpanjang ( cm )
10,70
13,10
14,30
14,10

c
b
ab
ab

Page 65

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

1,00
1,25

15,43 a
14,30 ab

KK = 10,83
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT
5%.

Panjang daun tanaman kangkung

terjaga, 2) membantu memegang ion

darat berkorelasi dengan jumlah daun

sehingga

tanaman kangkung, jumlah daun

tukar ion atau ketersediaan hara. 3)

tanaman kangkung darat terbanyak

menambah hara terutama N, P, dan K

terdapat

pada

bahan

setelah bahan organik terdekomposisi

organik

yang

mikroba

sempurna, 4) membantu granulasi

pemberian
diperkaya

bambu

sebanyak

panjang

daun

1

kg/plot

terpanjang

meningkatkan

kapasitas

dan

tanah sehingga tanah menjadi lebih

juga

gembur

atau

remah,

yang akan

diperoleh dari pemberian perlakuan

memperbaiki

yang

daun

perkembangan sistem perakaran, serta

disebabkan oleh ketersediaan hara

5) memacu pertumbuhan mikroba dan

didalam tanah yang cukup bagi

hewan tanah lainnya yang sangat

tanaman

sama.

Panjangnya

yang

pemberian

pupuk

aerasi

tanah

dean

ditunjang

oleh

membantu proses dekomposisi bahan

organik

yang

organik tanah.

diperkaya dengan mikroba bambu,

Menurut

Sharma

(2002),

kandungan nitrogen mikroba bambu

peran mikroba tanah dalam siklus

yang tinggi menjamin ketersedian

berbagai unsur hara didalam tanah

hara

daun

sangat penting, sehingga bila salah

terutama hara nitrogen. Penggunaan

satu jenis mikroorganisme tersebut

pupuk organik memperbaiki struktur

tidak berfungsi maka akan terjadi

tanah sehingga penyerapan hara lebih

ketimpangan dalam unsur hara di

efektif.

dalam tanah. Ketersediaan unsur hara

untuk

perkembangan

Sarwono
manambahkan,

(2007)
bahan

organik

memiliki peran penting di tanah

sangat berkaitan dengan aktivitas
mikroorganisme

yang

terlibat

didalamnya.

karena : 1) membantu menahan air,
sehingga ketersediaan air tanah lebih

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Bobot per Rumpun

Page 66

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

Hasil analisis ragam bobot per

bambu mempengaruhi nilai bobot per

rumpun tanaman kangkung darat

rumpun tanaman kangkung darat,

menunjukkan

pemberian

data bobot per rumpun tanaman

diperkaya

tersaji pada Tabel 6.

bahwa

pupuk

organik

yang

dengan

berbagai

dosis

mikroba

Tabel 6. Bobot per rumpun tanaman kangkung darat dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu
Bobot per rumpun ( gram )
(kg/plot)
0,00
66,0
c
0,25
67,67 bc
0,50
72,00 abc
0,75
77,33 a
1,00
78,00 a
1,25
74,00 ab
KK = 5.05
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT
5%.

Tabel 6 menunjukkan nilai tertinggi

perlakuan yang sama yaitu pemberian

bobot perumpun tanaman kangkung

bahan

darat diperoleh dari pemberian bahan

mikroba bambu sebanyak 1 kg/plot.

organik

yang

diperkaya

mikroba

organik

Pemberian

yang

diperkaya

bahan

organik

dengan

mikroba

bambu sebanyak 1,00 kg/plot, hasil

yang

ini sama dengan pemberian mikroba

bambu dapat meningkatkan hasil

bambu sebesar 0,50 kg/plot, 75

bobot per rumpun pada tanaman

kg/plot dan 1,25 kg/plot, namun

kangkung darat, hal ini disebabkan

berbeda dengan pemberian bahan

karena bahan organik dan mikroba

organik diperkaya mikroba bambu

bambu memiliki unsur hara yang

sebesar 0,00 kg/plot dan 0,25 kg/plot.

cukup untuk memenuhi kebutuhan

Hasil

pertumbuhan

tersebut

berkesinambungan

diperkaya

tanaman

kangkung

dengan nilai tinggi tanaman, jumlah

darat. Menurut Kunia et al (2008),

daun, panjang daun dan panjang

pupuk organik mampu meningkatkan

rumpun terpanjang yang mana hasil

dan

yang terbaik diperoleh dari jumlah

tanah, meningkatkan

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

memperta-hankan

kesuburan
jumlah dan

Page 67

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

aktivitas metabolit jasad mikro tanah

Pemberian

organik

dengan

mikroba

serta dapat memperbaiki penampilan

yang

tanaman. Pertumbuhan tanaman yang

bambu

baik

peningkatan

memberikan nilai bobot segar per plot

terhadap

tanaman kangkung darat terbaik (3,08

penyakit dan meningkatkan kualitas

kg/plot), hasil ini akan sama dengan

dan kuantitas hasil produksi.

pemberian

daya

mengakibatkan
tahan

tanaman

diperkaya

bahan

sebanyak

bahan

1

kg/plot

organik

yang

diperkaya dengan mikroba bambu
dengan takaran 0,5 kg/plot, 0,75

Bobot Segar per Plot
Berat segar per plot tanaman

kg/plot dan 1,25 kg/plot, namun

kangkung ditentukan oleh pemberian

pemberian mikroba sebesar 0 kg/plot

bahan

– 0,25 kg/plot menunjukkan hasil

organik

yang

diperkaya

berbagai dosis mikroba bambu. Data

yang

bobot

perlakuan yang lain.

segar

per

plot

tanaman

berbeda

dan

rendah

dari

kangkung darat tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7. Bobot segar per plot tanaman kangkung darat dengan pemberian bahan
organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu
Bobot segar per plot ( Kg )
(kg/plot)
0,00
2,64 c
0,25
2,75 bc
0,50
2,98 ab
0,75
2,88 ab
1,00
3,08 a
1,25
2,99 a
KK = 4,71
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT
5%.

Hasil panen bobot segar tanaman

yang

kangkung darat per plot sebanyak

bambu sebanyak kg/ha. Rukmana

3,08 kg/plot, maka hasil tanaman

(2000) menyatakan, panen tanaman

kangkung terbaik akan didapatkan

kangkung

jika mengaplikasikan bahan organik

ton/ha.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

diperkaya

dapat

dengan

mencapai

mikroba

15-30

Page 68

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Pemberian

bahan

organik

p ISSN : 2085-403X

Panjang Akar Terpanjang

dengan mikroba bambu secara nyata
meningkatkan

hasil

kangkung darat, jika dibandingkan
dengan

petak

Pemberian

perlakuan

control.

bahanorganik

meningkatkan

hasil

akan
tanaman

budidaya karena tiga mekanisme
yaitu (1) peningkatan kapasitas air
tersedia,

(2)

unsurhara,dan

peningkatan
(3)

suplai

peningkatan

struktur tanah tanah dan sifat fisik
lainnya. Ada hubungan erat antara
peningkatan

bahan

Panjang

tanaman

organik

dan

kapasitas air tersedia dan kemampuan
tanah untuk bertahan pada kekeringan
tanah yaitu dengan meningkatnya

akar

terpanjang

tanaman kangkung darat dipengaruhi
oleh pemberian pupuk organik yang
diperkaya dengan berbagai dosis
mikroba bambu. Nilai terbaik panjang
akar

terpanjang

pemberian

pupuk

dihasilkan

dari

organik

yang

diperkaya mikroba bambu sebesar 1
kg/plot (52,76 cm), hasil ini akan
menyamai jika mikroba bambu di
aplikasikan sebanyak 1,25 kg/plot,
hasil tersebut akan berbeda atau lebih
rendah

bila

mikroba

bambu

diaplikasikan sebanyak 0,00 kg/plot–
0,75 kg/plot

kandungan air tanah. (Lal, 2006).
Tabel 8. Panjang akar terpanjang tanaman kangkung darat dengan pemberian
bahan organik yang diperkaya mikroba bambu
Bahan Organik + Mikroba bambu
Panjang akar ter panjang ( cm )
(kg/plot)
0,00
29,53
c
0,25
30,50
c
0,50
37,76 bc
0,75
42,93 b
1,00
52,76 a
1,25
48,46 a
KK = 13,49
Angka diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tida nyata menurut DMRT
5%.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Page 69

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

.Hal tersebut menjelaskan bahwa

populasi mikroorganisme disekitar

peman-jangan akar akan memicu

rhizosfer

peningkatan hasil tanaman kangkung

mikroorganisme

darat.

menguntungkan, maka tanaman akan

didominasi

oleh
yang

Sistem perakaran yang baik

memperoleh

memperpendek

dengan

hadirnya

ditempuh unsur hara untuk mendekati

tersebut.

Tujuan

tersebut

dapat

akar tanaman. Bagi tanaman yang

tercapai

hanya

apabila

kita

sistem

menginokulasikan

akan

jarak

perakarannya

berkembang,

peran

yang

kurang

akar

dapat

ditingkatkan dengan adanya interaksi
simbiosis

dengan

mikroba tanah dalam siklus berbagai
unsur hara didalam tanah sangat
penting, sehingga bila salah satu jenis
mikroorganisme
berfungsi

maka

tersebut

tidak

akan

terjadi

ketimpangan dalam unsur hara di
dalam tanah. Ketersediaan unsur hara
sangat berkaitan dengan aktivitas
mikroorganisme

yang

terlibat

didalamnya. (Douds and Millner,

yang besar

mikroorganisme

mikroorganisme

yang bermanfaat sebagai inokulan
disekitar perakaran tanaman.

mikroorganisme

contohnya jamur mikoriza, Peran

manfaat

Unsur P merupakan salah satu
unsur yang memiliki peran dalam
perkembangan akar. Beberapa unsur
lain seperti unsur K (K) yang dapat
membantu penyerapan unsur P dan
mikroorganisme seperti Azopirilium,
dan Rhizobium yang dapat menambat
unsur N juga dapat meningkatkan
pertumbuhan

akar

(Harjowigeno,

2003).
KESIMPULAN
Berdasarkan

2000).
Lugtenberg dan Kravchenko
(2000)
mikroba

menjelaskan,
tanah

akan

selain

itu

berkumpul

percobaan

disimpulkan bahwa pemberian pupuk
organik

yang

diperkaya

mikroba

rumpun bambu sebanyak 0,5 kg/plot

didekat perakaran tanaman (rhizosfer)

memberikan

yang menghasilkan eksudat akar dan

meningkatkan pertumbuhan dan berat

serpihan tudung akar sebagai sumber

segar per plot tanaman kangkung

makanan mikroorganisme tanah. Bila

darat yaitu 3,08 kg/ plot.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

nilai

terbaik

untuk

Page 70

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

DAFTAR PUSTAKA
Bandini dan Azis. 2000. Kangkung.
Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 4.
Douds, D.D. and Patricia D millner.
2000.
Biodiversity
of
Arbuskular
Mycorrhizal
Fungi In Agroecosystem.
Agriculture
Ecosystems
and Environment. Vol 74.
Hal 77-93
Dwidjoseputro, D., 2002, Pengantar
Fisiologi
Tumbuhan,
Gramedia PustakaUtama,
Jakarta.
Elisa,
2011,
Dormansi
dan
Perkecambahan Biji, http:
elisa.ugm.ac.id/, diakses 30
November 2013.
Hardjowigeno, S.2005. ilmu Tanah.
Akademika
Pressindo,
Jakarta.
Huang, Z.A., D. A. Jiang, Y. Yang,
J.- W. Sun and S.-. Jin.
2004. Effects of Nitrogen
Deficiency
on
Gas
Exchange,
Chlorophyll
Fluorescence
and
Antioxidant Enzymes in
Leaves of Rice Plants.
Photosynthetica.
42(3):
357-364.
Krisna, K.R.2002. Potassium in soil
and its influence on crop
growth and yield, p. 141153. In: K.R. Krisna (Ed).
Soil Fertility and Crop
Production
Science
Publisher Inc.USA.
Kunia, Kabelan. 2008. Pupuk
Organik Atasi Degradasi
Kesuburan. http://express.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

p ISSN : 2085-403X

Com/w3jbiopupuk/vol
8/Kunia/index.
Html.(14
Agustus 2008)
Lal, R., 2006. Enhancing crop yields
in the developing countries
through restoration of the
soil organic carbon pool in
agricultural lands. Land
Degrad. Develop. 17: 197209
Lugtenberg B.J.J and Lev V
Kravchenko. 2000. Tomato
Seed And Root Exsudate
Sugars:
Composition,
Enviromental
Microbiology. Vol 1 (5)
Hal 439 - 446
Mangunsong, A. 2001. Bahan
Organik.
Politeknik
Pertanian
Universitas
Andalas Tnjung Pati. 55
Hal.
Plaster, E.J. 2001. Soil Science and
Management.
Delmar
nd
Publishers Inc. 2 ed. New
York.
Rinsema, W.T, 2000. Pupuk dan
pemupukan, Bhatara karya
Aksara, Jakarta, 235 hal
Rukmana,
R.2000.
Bertanam
Kangkung.
Kanisius.
Yogyakarta
Satgas Pertanian Organik, Deperta
Sumbar.
2010.
Pengembangan Pupuk dan
Nutrisi Organik.
Sarwono Hardjowigeno. 2007. Ilmu
Tanah. Jakarta : PT
Mediatama Sarana Perkasa.
Sharma,
A.K.
2002.
Organic
Farming. Central Acid

Page 71

Jurnal Embrio (10) (1 ) (57-72) 2018
https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

Zone Research Institute
Jodhpur. Agrobios. India.
Widayanti, A.2008. Efek Pemotongan
dan pemupukan terhadap
produksi
dan
kualitas

p ISSN : 2085-403X

Borreria allata (Aulbl).
Sebagai hijauan makanan
ternak kualitas tinggi.
Skripsi Pertanian Bogor,
Bogor.

Dokumentasi Penelitian

1. Persiapan Lahan

3. Panjang Akar Tanaman Kangkung

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/embrio/arhcive

2. Tanaman Kangkung umur 25 HST

4. Tanaman Kangkung per rumpun

Page 72