Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja
Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA)
Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)
(Studi Kasus : PT Barata Indonesia, Cilegon, Banten)
Ade Sri Mariawati 1), Ani Umyati2 ,Febi Andiyani 3)
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
E-mail : adesri77@gmail.com 1), ani.umyati@untirta.ac.id2), febiandiyani@gmail.com 3)

Abstrak
PT. Barata Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha alat berat, kontruksi baja,
pengecoran dan pengerjaan sipil. Dimana setiap proses produksi PT. Barata Indonesia menggunakan mesinmesin dan alat yang penggunaan dari mesin-mesin tersebut mengandung bahaya dan resiko yang sewaktu-waktu
dapat mengancam keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Hazard Identification and Risk Asessment (HIRA)
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengendalikan risiko kecelakaan kerja dan dilakukan
penilaian risiko, yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja yang dapat terjadi. Penelitian ini dilakukan
untuk mengurangi kecelakaan yang dapat terjadi di PT Barata Indonesia dan mencegah kecelakaan kerja yang
akan terjadi. Hasil dari penelitian Setelah melakukan penerapan menggunakan metode HIRA terdapat enam
temuan potensi bahaya yang terdapat pada workshop PT Barata Indonesia skor tertinggi terdapat pada potensi
bahaya yaitu tangga yang tidak berdiri tegak yang sering digunakan operator bekerja dengan nilai resiko
sebesar 3A yang dapat dikatergorikan skor bobot konsekuensi 3 yang artinya kriteria keparahan moderate

(sedang) dan nilai bobot kemungkinan atau peluang yaitu termasuk tingkatan A atau almost certain (hamper
pasti akan terjadi). Kemudian di analisa akar penyebab kecelakaan kerja dapat terjadi menggunakan fault tree
analysis (FTA).
Kata kunci: Kecelakaan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sumber Bahaya, Hazard Identification
and Risk Assessment, Penilaian Risiko.

1.

faktor yang sangat mempengaruhi yaitu

Pendahuluan
Perkembangan

yang

sumber daya manusia, khususnya tenaga

akan

kerja. Semua kemajuan ini memerlukan


menuntut penyediaan energi yang cukup

tingkat keselamatan dan kesehatan kerja

besar pula, terlebih lagi pada negara-

(K3) yang lebih tinggi. Oleh karena itu

negara

peranan K3 semakin penting.

bergerak

maju

industri

dengan


berkembang.

pesat,

Hal

ini

mengakibatkan dunia usaha saling bersaing

Faktor keselamatan dan kesehatan

untuk meningkatkan produktivitas baik

kerja (K3) merupakan hal yang sangat

dari segi sumber daya manusia, waktu

penting atau boleh dikatakan kebutuhan


maupun dari segi produksinya. Salah satu

pokok dari setiap perusahaan atau industri,
293

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

bahkan merupakan kebutuhan yang tidak

kecelakaan, tetapi juga harus menerima

dapat dihindarkan lagi bagi industri–

resiko karena akan terhentinya pekerjaan

industri besar pada saat ini, dengan sasaran

yang sedang berlangsung.


agar keselamatan kerja menjadi perhatian
2.

utama setiap karyawan. Dengan adanya
Sistem

Manajemen

Keselamatan

Pada

dan

standar

perusahaan

pemerintah


sesuai

dapat

di

PT

Barata

manajemen kesehatan dan keselamatan

dengan

kerja

mengurangi

dengan


menggunakan

metode

Hazard Identification and Risk Assesment

resiko suatu perusahaan dalam hal tingkat

(HIRA). Proses identifikasi menggunakan

kecelakaan kerja yang nantinya dapat

HIRA ini adalah sebagai berikut:

berpengaruh terhadap biaya produksi yang

1. Identifikasi Bahaya

lebih besar.


2. Risk Assessment (Analisa resiko)

Bila K3 tidak terjamin dalam suatu

3. Determine Controls (Menetapkan

perusahaan maka akan dapat menimbulkan

tindakan pengendalian)

akibat–akibat yang dapat merugikan kedua

Metode

belah pihak, baik karyawan maupun

digunakan

setelah


analisa dengan pendekatan fault tree

keraguan – raguan, kekhawatiran dalam

analysis. Berikut ini merupakan flow chart

melaksanakan tugas karena meraka tidak
perlindungan

yang

mengetahui skor HIRA tertinggi kemudian

perusahaan. Dipihak karyawan akan timbul

mendapatkan

penelitian

Indonesia mengutamakan pada sistem


Kesehatan Kerja (SMK3) yang telah
diterapkan

Metodelogi Penelitian

penelitian yang dilakukan di PT Barata

atas

Indonesia:

keselamatan kerjanya. Dipihak perusahaan,

Berikut ini merupakan flow chart

bila terjadi kecelakaan dalam perusahaan

penelitian yang dilakukan di PT Barata


akan menimbulkan kerugian yang bukan

Indonesia:

hanya saja harus mengobati karyawan yang

294

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Mulai

Perumusan Masalah

Tujuan Penilitian

Batasan Masalah

Pengumpulan Data :
1. Data Profil Perusahaan
2. Data Kecelakaan Kerja Tahun
2016
3. Data Temuan Potensi bahaya
(Hazard) di Bagian Produksi.

Pengolahan Data
1. Penilaian Resiko dengan Metode HIRA
2. Penilaian Skor Tertinggi dengan FTA

Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1 Flow Chart Penelitian

Berikut ini merupakan deskripsi flow

kemudian

chart penelitian yang dilakukan di PT

2.

3.

Mulai

Tujuan Penelitian
Dari

Sebelum

melakukan

rumusan

masalah yang akan diteliti.

Barata Indonesia:
1.

menentukan

penelitian,

penelitian

dilakukan,

yang

peneliti

sudah
dapat

pengamatan yang dilakukan pada

merumuskan masalah yang terjadi

penelitian ini yaitu pada PT Barata

pada saat melakukan penelitian yang

Indonesia.

akan dilaksanakan. Pada penelitian

Perumusan Masalah

kali ini menganalisa potensi bahaya

Dari

hasil

pengamatan

tersebut,

kerja menggunakan penilaian resiko

maka peneliti dapat mengetahui dan

dengan metode HIRA dan FTA pada

mengidentifikasi permasalahan yang

bagian

terjadi pada perusahaan tersebut

Indonesia.
4.
295

produksi

Batasan Masalah

PT

Barata

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Menentukan batasan masalah agar

Penelitian

pada penelitian ini topik pembahasan

menggunakan metode HIRA dan

peneliti

FTA telah selesai dilakukan.

menentukan

rumusan

masalah yang akan diteliti.
5.

3.

Pengumpulan Data
Pengumpulan

data

dikumpulkan adalah sebagai berikut:
1.

Pengolahan Data

yaitu temuan potensi bahaya yang

yang ada harus diolah menjadi

ada di workshop dan wawancara

sebuah informasi yang dibutuhkan.

langsung dengan pihak K3 di PT

Data yang diolah adalah pengolahan
analisa

K3

Barata Indonesia.

dengan

2.

menggunakan metode HIRA dan

dengan

skor

dan data historis perusaan periode

tertinggi

sebelumnya

menggunakan metode FTA.
7.

4.

berhubungan

Hasil dan Pembahasan
Data yang diolah dalam penelitian ini

yang telah di dapatkan dan di hitung
kemudian di indetifikasikan

yaitu penilaian resiko potensi bahaya pada

Kesimpulan dan Saran

bagian produksi PT Barata Indonesia.

Data yang telah dianalisa kemudian

Berikut ini merupakan temuan potensi

bisa ditarik kesimpulan. Sedangkan

bahaya yang terdapat pada workshop PT

saran

Barata Indonesia, anatara lain sebagai

didapatkan

pelaksanaan

dari

hasil

penelitian,

dan

berikut:

memberikan saran untuk perbaikan
selanjutnya.
9.

yang

dengan data yang akan digunakan.

Analisa
Menganalisa setiap pengolahan data

8.

Data sekunder yaitu data yang di
dapatkan dari arsip-arsip perusahan

analisa hasil penilaian resiko potensi
bahaya

Data primer yang di dapat dari hasil
observasi pada PT Barata Indonesia

Data yang telah diperoleh lalu data

data

dalam

PT Barata Indonesia. Adapun data yang

Barata

Indonesia.
6.

dikumpulkan

temuan potensi bahaya bagian produksi di

temuan potensi bahaya hazard di
PT

yang

PT Barata Indonesia tahun 2016 dan data

kecelakaan kerja 2016 dan data

produksi

K3

penelitian ini yaitu data kecelakaan kerja

dikumpulkan untuk diolah yaitu data

bagian

analisa

Pengumpulan Data
Data

yang

tentang

Selesai
296

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Tabel 1 Penilaian Resiko Potensi Bahaya di Workshop PT Barata Indonesia

297

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Berdasarkan

potensi

untuk kategori M atau resiko menengah

bahaya pada workshop bagian produksi di

perlu adanya penangan oleh manajemen

PT

terkait dari K3 yang ada di perusahaan

Barata

penilaian

Indonesia,

resiko

maka

dapat

diklasifikasikan kategori resikonya. Nilai

tersebut.

resiko yang terjadi pada potensi bahaya

Berdasarkan jumlah skor tertinggi

kerja di workshop terdiri dari 2C, 3A, 2C,

pada penilaian resiko potensi bahaya kerja

2D, 2B, dan 2E. Kategori resiko yang

di PT Barata Indonesia di dapatkan skor

dominan dari nilai resiko pada potensi

tertinggi pada potensi bahaya yaitu tangga

bahaya kerja di workshop adalah L atau

yang tidak berdiri tegak yang sering

low risk yang berarti kendalikan dengan

digunakan operator bekerja dengan nilai

prosedur rutin. Potensi bahaya kerja di area

resiko sebesar 3A selanjutnya penentuan

boiler

M

matriks penilaian resiko dengan cara

menunjukkan masih ada kemungkinan

menggabungkan hasil kategori tingkat

potensi yang ada dapat terjadi, untuk dapat

keparahan dengan kategori kemungkinan

lebih memperkecil terjadi potensi bahaya

atau peluang diperoleh dengan tingkatan E

kerja perlu kendalikan prosedur dengan

atau

rutin yaitu seperti pengawasan penggunaan

memerlukan penanggulangan segera atau

APD, pengawasan terhadap lingkungan

penghentian

dan mesin atau perlatan kerja lain yang

sesegara mungkin.

dengan

kategori

L

dan

dapat menimbulkan bahaya kerja serta
298

extreme

risk

kegiatan

(resiko

dan

ekstrim),

perbaikan

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

Selanjutnya adalah membuat pohon

yang sering digunakan operator bekerja.

kesalahan (fault tree) yaitu pada temuan

Berikut ini merupakan fault tree analysis

hazard tangga yang tidak berdiri tegak

(FTA) pada skor tertinggi:

Gambar 2 Fault Tree Analysis (FTA)

merupakan

top event atau puncak dari masalah sumber

pengolahan data akar dari penyebab resiko

bahaya tersebut. Setelah mendapat data

kecekaan kerja dengan menggunakan fault

berupa

tree analysis (FTA) pada pekerja yang

menyebabkan inti dari masalah potensi

dapat

akibat

bahaya tersebut, maka langkah selanjutnya

tertimpa tangga yang tidak layak pakai.

adalah membuat analisa yang diikuti

Dalam pembuatan fault tree analysis

dengan penggambaran model diagram

langkah pertama yaitu menentukan top

FTA. Model diagram FTA yang digunakan

event atau puncak dari masalah sumber

mempunyai beberapa simbol kejadian

bahaya yang merupakan inti dari masalah

seperti gerbang OR, basic event, dan top

kemudian, dinyatakan dengan simbol segi

event.

Pada

gambar

mengalami

diatas

kecelakaan

kejadian-kejadian

yang

empat dapat dilihat dari gambar fault tree
analysis skor tertinggi pada potensi bahaya

5.

Kesimpulan

top event yaitu tertimpa tangga. Dari

Berdasarkan penelitian yang telah

masing-masing top event tersebut, akan

dilakukan di PT Barata Indonesia, di

dibuat model diagram FTA yang berisi

bawah ini merupakan kesimpulan dari

simbol-simbol yang menyatakan kejadian

tujuan penelitian sebagai berikut:

yang muncul dan menyebabkan terjadinya
299

Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017

1.

Nilai

potensi

bahaya

dan

Wignjosoebroto,

Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.

HIRA di PT Barata Indonesia yaitu

Edisi Pertama. Jakarta: Guna Widya.

terdapat 6 potensi bahaya kerja yang

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan

ditemukan. Yaitu 1 kategori resiko

Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:

yang ekstrim (E), 1 kategori resiko

CV. Sagung Seto.
Ramli,

Soehatman.

(2010).

menengah (M), 2 kategori resiko

Manajemen

rendah (L).

Kesehatan Kerja

Pengendalian resiko dari potensi

Jakarta : Dian Rakyat.

dengan

pengendalian

eliminasi,

Keselamatan

Sistem
&

OHSAS 18001.

Suma’mur. 1989. Keselamatan Kerja dan

bahaya yang sudah diperoleh yaitu
teknis,

Pencegahan Kecelakaan . Jakarta:

pengendalian

Haji Masagung.

administratif, dan penggunaan APD.
3.

(2003),

karakteristiknya berdasarkan metode

yang tinggi (H), 2 kategori resiko

2.

Sritomo,

Tarwaka,

2008,

Manajemen

dan

Menentukan akar penyebab potensi

Implementasi K3 di Tempat Kerja,

bahaya

Surakarta, Harapan Press.

tertinggi

menggunakan

metode fault tree analysis (FTA)
pada tangga yang tidak berdiri tegak
dan

penyebab

utama

terjadinya

kecelakaan saat tertimpa material
salah satunya karena tangga yang
digunakan tidak layak pakai.
Daftar Pustaka
Sutalaksana,

dkk.

2006.

Teknik

Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung.
Kohar, Sulistyadi, (2003),

Perancangan

Sistem Kerja dan Ergonomi, Jakarta:
Fakultas Teknik Universitas Sahid.

300

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4