Investasi Dalam Saham dan Obligasi (1)

Investasi Dalam
Saham dan
Obligasi
Oleh :
1. I Dewa Putu Bagus Sastra Adhi Wijaya
( 1501030001)
2. Ni Kadek Sucitrawati ( 1501030004 )

Definisi Investasi Dalam Saham
Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham merupakan
pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh
dari bagian dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau
bagian sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management yaitu
hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management
diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan
yang melakukan investasi saham disebut perusahaan induk (parent company),
sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak
(subsidiary company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang
berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).


Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai
maksud atau beberapa alasan, antara lain; untuk menebarkan resiko
(risk spread), memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi,
menjaga suplai bhan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan
penyuplai (suplier) bahan baku dan memperkuat manajemen.

A. Pemilikan Saham Kurang Dari 20%

Dalam akuntansi untuk pemilikan saham kurang dari 20%,
peurahaan menggunakan metode biaya perolehan. Dalam
metode biaya perolehan ini, perusahaan mencatat
investasi sebesar baya perolehannya, dan pendapatan
diakui hanya ketika perusahaan menerima diveden tunai.

Pencatatan Pembelian Saham
Misalkan pada tanggal 1 April 2011, Pt Merapi memberi
3.000 lembar saham PT Kelinci yang bernilai nominal Rp.
3.500,00 per lembar (Pemilikan 10%), biaya komisi
perantara dan pajak untuk transaksi pembelian tersebut
adalah Rp. 250.000,00.

Harga Saham (3.000 x Rp. 3.500,00) …………………………Rp. 10.500.000,00
Biaya Komisi Perantara ………………………………………Rp.
250.000,00
-------------------------Biaya Perolehan Saham (3.0000 lembar) ……………………...Rp.
10.750.000,00

Pencatatan Penerimaan
Dividen

Misalkan pada tanggal 30 Juni 2011, PT Merapi menerima
deviden dari PT Kerinci sebesar Rp. 450.000,00 (Satu
lembar saham mendapat diveden sebesar Rp.150,00).
Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan dividen
adalah sebagai berikut :
30 Juni 2011
Kas………………………. Rp. 450.000,00
Pendapatan Dividen…………………………….. Rp.450.000,00
( Untuk mencatat penerimaan dividen dari PT Kerinci )

Penjualan Investasi Dalam

Saham

Misalkan pada tanggal 15 September 2011, PT Merapi
menjual seluruh saham PT Kerinci dengan harga Rp.
4.000,00) per lembar. Dalam transaksi tersebut PT
Merapi harus membayar komisi perantara dan pajak
sebesar Rp. 280.000,00.

Harga Jual Saham (3.000 x Rp. 4.000,00)………………………Rp.
12.000.000,00
Dikurangi : Biaya komisi perantara dan pajak………………….Rp.
280.000,00
-----------------------Hasil penjualan saham…………………………………………Rp. 11.720.000,00
Biaya perolehan saham………………………………………....Rp. 10.750.000,00
-----------------------Laba penjualan saham………………………………………….Rp.
970.000,00

B. Pemilikan Saham Antara 20%
dan 50%
Investsi saham antara 20% dan 50% dicatat dengan metode

ekuitas. Dalam metode ini perusahaan investor pada
awalnya mencatat investasi dalam saham biasa yang
diterbitkan asosiasi sebesar biaya perolehannya. Setiap
tahun, investor melakukan hal-hal berikut :
1. Mendebet (menambah) akun investasi dan mengkredit
(menambah) pendapatan sebesar presentase tertentu
dari laba bersih asosiasi.
2. Investor juga mengkredit akun investasi sejumlah
deviden yang diterima .
Akun investasi dikurangi sebesar dividen yang diterima

Pencatatan Peembelian
Investasi Saham

Misalkan pada tanggal 1 Januari 2011, PT Serayu membeli
30% saham biasa yang diterbitkan PT Citarum seharga
Rp. 120.000.000,00. PT Serayu akan mencatat transaksi
ini dengan jurnal sebagai berikut :
1 Januari 2011
Investasi saham………………………. Rp. 120.000.000,00

Kas…………………………………………………..…..
Rp.120.000.000,00
( Untuk mencatat pembelian saham biasa PT Citarum)

Pencatatan Pendapatan dan
Dividen
Untuk tahun 2011, PT Citaru melaporkan laba bersih
sebesar Rp. 100.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember
2011 itu juga PT Citarum mengumumkan dan membayr
dividen tunai sebesar Rp. 40.000.000,00. PT Serayu akan
mencatat hal-hal berikut :
1. Pendapatan sebesar 30% dari laba bersih PT Citarum
(30% x Rp.100.000.000,00 = Rp.30.000.000,00)
2. Pengurangan dalam akun investasi sebesar dividen
tunai yang diterima (30% x Rp. 40.000.000,00 = Rp.
12.000.000,00)

C. Pemilikan Saham Lebih Dari 50%
Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasanya
yang diterbikanmperusahaan lain disebut perusahaan

induk. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
perusahaan induk disebut perusahaan anak (afiliasi).
Apabila perusahaan memiliki saham biasa perusahaan lain
lebih dari 50% maka perusahaan tersebut biasanya
menyusun laporan keuangan konsilidasi. Laporan
keuangan konsolidasi sangat bermanfaat bagi para
pemegang saham, dewan komisaris, dan manajer
perusahaan induk.

Contoh
1.
PT Brantas
pada tanggal 18 Mei 2011 membeli 5% dari
Soal
:

400.000 lembar saham PT Kerinci dengan biaya perolehan
sebesar Rp. 6.000,00 per lembar. Pada tanggal 30 Agustus, PT
Kerinci mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp.
75.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember, PT Kerinci

melaporkan laba bersih untuk tahun 2011 sebesar Rp.
244.000.000,00.

2. PT Maluku memiliki pengaruh signifikan atas PT Borneo
dengan membeli 40% saham biasa PT Borneo dengan biaya
perolehan sebesar Rp. 12.000,00 per lembar saham, pada
tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 15 April, PT Borneo
mengumumkan dan membayar dividen tunai sebesar Rp.
45.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember, PT Borneo
mengumumkan laba bersih untuk tahun 2011 sebesar Rp

Definisi Investasi Dalam Obligasi
Investasi dalam obligasi adalah investasi dalam obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah maupun obligasi yang
diterbitkan perusahaan lain. Dalam uraian berikut akan
diuraikan akuntansi untuk investasi dalam obligasi (1)
yang dimiliki dengan maksud untuk diperdagangkan, (2)
dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan (3)
tersedia untuk dijual (sebelum tanggal jatuh tempo).


Obligasi Dimiliki Untuk
Diperdagangkan
Obligasi dalam kelompok “diperdagangkan”, biasanya menunjukan frekuensi
pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Obligasi ini dimiliki dengan
tujuan untuk menghasilkan laba rugi dari perbedaan harga jangka pendek. Dalam
akuntansi untuk investasi dalam obligasi yang dimiliki untuk diperdagangkan,
perusahaan membuat jurnal untuk mencatat :
1. Pembelian Obligasi
2. Pendapatan bunga
3. Penjualan Obligasi