Makalah Lingkungan dan Lembaga Pendidika (1)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter
manusia sebagaimana yang diinginkan. sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya, disebabkan oleh karena
mereka tumbuh dilingkungan yang berbeda. Dengan begitu peran lingkungan sangat besar
dalam membentuk perilaku seseorang.
Atas dasar kenyataan itu, maka lingkungan pendidikan harus ditata dan dirawat hingga
kelihatan bersih dan rapih. Lingkungan harus dipandang sebagai bagian dari pendidikan.
Lingkungan harus dijadikan factor penting untuk membentuk peribadi anak-anak atau
mahasiswa yang belajar di sekolah atau kampus. Sekolah atau kampus tidak boleh dibiarkan
kotor dan tidak terurus.
Lingkungan pendidikan, selain harus bersih, rapi juga semestinya terjaga keindahannya.
Islam mengajarkan tentang kebersihan, kerapian dan keindahan. Oleh sebab itu sekolah atau
kampus tidak boleh menampakan kekumuhan.
Lembaga pendidikan baik informal, nonformal maupun formal adalah tempat transfer
ilmu pengetahuan dan budaya. Melalui praktek pendidikan, peserta didik di ajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat di transformasikan dalam
zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan merka dalam menghadapi
tantangn dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan
kebudayaan sering kali di paksakan untuk di kombinasikan karena adanya pengaruh zaman
terhadap pengetahuan jika di transformasikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini dibuat menjadi pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan pendidikan?
2. Apa saja bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan?
1
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan.
2. Mengetahui bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan.
3. Mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
a. Pengertian lingkungan Pendidikan
2
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Menurut
Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia
ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peserta didik.
Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik
terlibat didalamnya. Hal ini karena masing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki
situasi social yang berbeda-beda. Situasi social yang dimaksud meliputi factor perencanaan,
sarana dan system pendidikan pada masing-masing jenis pendidikan. Intensitas pengaruh
lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak didik dapat menyerap
rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan
lingkungan pendidikan.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik,namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari
atau tidak pasti akan mempengaruhi anak
Pada dasarnya lingkungan mencakup :
1. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. keadaan tanah dan keadaan alam
2. Kebudayaan (lingkungan budaya): bahasa, seni, ekonomi, pandangan hidup, agama,
ilmu pengetahuan
3
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial masyarakat): keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan.
Peran lingkungan pendidikan:
1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa)
2. Menanamkan dasar pendidikan moral
3. Memberikan dasar pendidikan sosial
4. Meletakkan dasar pendidikan agama
5. Menanamkan budi pekerti
6. Memberikan latihan keterampilan
7. Memberikan pendidikan etika.
b. Pengertian Lembaga Pendidikan
Secara umum lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang
menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikan
tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar
biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen
sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.
Lembaga pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti
mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan
itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah dan lembaga masyarakat.
Adapun pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati
Lembaga Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
2. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati
4
Lembaga Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan
yang bersamaan dengan proses pembudayaan.
3. Menurut Hasbullah
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Bentuk – Bentuk Lingkungan Pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an
lingkungan masyarakat, yang disebut TRIPUSAT PENDIDIKAN.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn
berkembang dengan baik. Undang – Undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989
menyatakan secara jelas dalam pasal 10 ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai – nilai moral
dan keterampilan kepada anak. Keluarga berpengaruh kuat, langsung dan dominan kepada
anak dan, terutama dalam pembentukan perilaku,sikap dan kebiasaan, penanaman nilai –
nilai, perilaku – perilaku sejenis, pengetahuan dan sebagainya.
Pendidikan keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak
6. Menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas,
kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.
b. Sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan
kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut;
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar
atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya.
c. Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat memiliki peranan yang penting dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai
6
ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya
lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakat dapt dikemukakan sebagai
berikut :
1. Memberikan kemampuan profesional untuk mengembanngkan karier melalui kursus
penyegaran, penataran, lokakarya, seminar dan sebaginya.
2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional
seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melaui radio dan televisi dan
sebagainya
3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melaui pesantren,
pengajian, pendidikan agama di surau/ langgar ,biara, sekolah minggu dan sebaginya.
4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melaui bengkel seni, teater,
olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya
5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi
ahli bangunan, montir dan sebagainya.
C. Bentuk – Bentuk Lembaga Pendidikan
Bentuk-bentuk lembaga sosial terdiri dari beberapa macam. Dalam kesempatan ini
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Lembaga Pendidikan Formal
7
Lembaga pendidikan formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan di sekolah –
sekolah mulai sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Ciri – ciri lembaga pendidikan formal :
1. Diselenggarakan dalam kelas terpisah menurut jenjangnya
2. Ada persyaratan usia
3. Ada jangka belajar tertentu
4. Ada jadwal waktu belajar
5. Proses belajar diatur secara tertib dan terstruktur
6. Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam silabus
tertentu
7. Materi
pembelajaran
lebih
banyak
bersifat
akademis
intelektual
dan
berkesinambungan
8. Guru mengajarkan menggunakan metode,media dan urutan pengajaran tertentu
9. Ada sistem rapor, evaluasi belajar atau ijazah.
10. Sekolah punya anggaran pendidikan yang dirancang dalam kurun waktu tertentu.
b. Lembaga Pendidikan Informal
Pendidikan
Informal
yaitu
pendidikan
yang
dilaksanakan
di
dalam
masyarakat dan keluarga.
Ciri - ciri Lembaga Pendidikan Informal :
1. Tidak terkait tempat dan waktu
2. Tidak terikat jenjang usia
3. Dapat berlangsung tanpa ada guru atau murid secara khusus
4. Tidak menggunakan metode tertentu
5. Tanpa menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum).
c. Lembaga Pendidikan Non Formal
Lembaga Pendidikan Non Formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan oleh
masyarakat dalam artian pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga di luar sekolah
atau diluar perguruan tinggi.
8
Ciri – ciri Lembaga Pendidikan Non Formal :
1. Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Materi yang diberikan bersifat praktis atau sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat
pada saat itu dan segera dapat dipenuhi melalui pendidikan singkat.
3. Waktu yang diperlukan relatif singkat
4. Biaya relatif murah
5. Usia peserta didik berbeda –beda
6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tungkat yang jelas
7. Pelaksanaan kegiatan disusun melaui perencanaan yang baik
8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapt pekerjaan atu meningkatkan taraf hidup
9. Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan yang membutuhkannya
10. Muncul karena adanya perubahan cepat dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lembaga pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti
mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan
itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah dan lembaga masyarakat. Dalam system
pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah
dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam
rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar
dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, social, susila dan religious.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat
sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap.
Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter
manusia sebagaimana yang diinginkan. sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya, disebabkan oleh karena
mereka tumbuh dilingkungan yang berbeda. Dengan begitu peran lingkungan sangat besar
dalam membentuk perilaku seseorang.
Atas dasar kenyataan itu, maka lingkungan pendidikan harus ditata dan dirawat hingga
kelihatan bersih dan rapih. Lingkungan harus dipandang sebagai bagian dari pendidikan.
Lingkungan harus dijadikan factor penting untuk membentuk peribadi anak-anak atau
mahasiswa yang belajar di sekolah atau kampus. Sekolah atau kampus tidak boleh dibiarkan
kotor dan tidak terurus.
Lingkungan pendidikan, selain harus bersih, rapi juga semestinya terjaga keindahannya.
Islam mengajarkan tentang kebersihan, kerapian dan keindahan. Oleh sebab itu sekolah atau
kampus tidak boleh menampakan kekumuhan.
Lembaga pendidikan baik informal, nonformal maupun formal adalah tempat transfer
ilmu pengetahuan dan budaya. Melalui praktek pendidikan, peserta didik di ajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat di transformasikan dalam
zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan merka dalam menghadapi
tantangn dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan
kebudayaan sering kali di paksakan untuk di kombinasikan karena adanya pengaruh zaman
terhadap pengetahuan jika di transformasikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini dibuat menjadi pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan pendidikan?
2. Apa saja bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan?
1
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan.
2. Mengetahui bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan.
3. Mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
a. Pengertian lingkungan Pendidikan
2
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Menurut
Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia
ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peserta didik.
Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik
terlibat didalamnya. Hal ini karena masing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki
situasi social yang berbeda-beda. Situasi social yang dimaksud meliputi factor perencanaan,
sarana dan system pendidikan pada masing-masing jenis pendidikan. Intensitas pengaruh
lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak didik dapat menyerap
rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan
lingkungan pendidikan.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik,namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari
atau tidak pasti akan mempengaruhi anak
Pada dasarnya lingkungan mencakup :
1. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. keadaan tanah dan keadaan alam
2. Kebudayaan (lingkungan budaya): bahasa, seni, ekonomi, pandangan hidup, agama,
ilmu pengetahuan
3
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial masyarakat): keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan.
Peran lingkungan pendidikan:
1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa)
2. Menanamkan dasar pendidikan moral
3. Memberikan dasar pendidikan sosial
4. Meletakkan dasar pendidikan agama
5. Menanamkan budi pekerti
6. Memberikan latihan keterampilan
7. Memberikan pendidikan etika.
b. Pengertian Lembaga Pendidikan
Secara umum lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang
menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikan
tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar
biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen
sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.
Lembaga pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti
mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan
itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah dan lembaga masyarakat.
Adapun pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati
Lembaga Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
2. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati
4
Lembaga Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan
yang bersamaan dengan proses pembudayaan.
3. Menurut Hasbullah
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Bentuk – Bentuk Lingkungan Pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an
lingkungan masyarakat, yang disebut TRIPUSAT PENDIDIKAN.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn
berkembang dengan baik. Undang – Undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989
menyatakan secara jelas dalam pasal 10 ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai – nilai moral
dan keterampilan kepada anak. Keluarga berpengaruh kuat, langsung dan dominan kepada
anak dan, terutama dalam pembentukan perilaku,sikap dan kebiasaan, penanaman nilai –
nilai, perilaku – perilaku sejenis, pengetahuan dan sebagainya.
Pendidikan keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak
6. Menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas,
kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.
b. Sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan
kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut;
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar
atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya.
c. Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat memiliki peranan yang penting dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai
6
ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya
lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakat dapt dikemukakan sebagai
berikut :
1. Memberikan kemampuan profesional untuk mengembanngkan karier melalui kursus
penyegaran, penataran, lokakarya, seminar dan sebaginya.
2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional
seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melaui radio dan televisi dan
sebagainya
3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melaui pesantren,
pengajian, pendidikan agama di surau/ langgar ,biara, sekolah minggu dan sebaginya.
4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melaui bengkel seni, teater,
olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya
5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi
ahli bangunan, montir dan sebagainya.
C. Bentuk – Bentuk Lembaga Pendidikan
Bentuk-bentuk lembaga sosial terdiri dari beberapa macam. Dalam kesempatan ini
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Lembaga Pendidikan Formal
7
Lembaga pendidikan formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan di sekolah –
sekolah mulai sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Ciri – ciri lembaga pendidikan formal :
1. Diselenggarakan dalam kelas terpisah menurut jenjangnya
2. Ada persyaratan usia
3. Ada jangka belajar tertentu
4. Ada jadwal waktu belajar
5. Proses belajar diatur secara tertib dan terstruktur
6. Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam silabus
tertentu
7. Materi
pembelajaran
lebih
banyak
bersifat
akademis
intelektual
dan
berkesinambungan
8. Guru mengajarkan menggunakan metode,media dan urutan pengajaran tertentu
9. Ada sistem rapor, evaluasi belajar atau ijazah.
10. Sekolah punya anggaran pendidikan yang dirancang dalam kurun waktu tertentu.
b. Lembaga Pendidikan Informal
Pendidikan
Informal
yaitu
pendidikan
yang
dilaksanakan
di
dalam
masyarakat dan keluarga.
Ciri - ciri Lembaga Pendidikan Informal :
1. Tidak terkait tempat dan waktu
2. Tidak terikat jenjang usia
3. Dapat berlangsung tanpa ada guru atau murid secara khusus
4. Tidak menggunakan metode tertentu
5. Tanpa menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum).
c. Lembaga Pendidikan Non Formal
Lembaga Pendidikan Non Formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan oleh
masyarakat dalam artian pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga di luar sekolah
atau diluar perguruan tinggi.
8
Ciri – ciri Lembaga Pendidikan Non Formal :
1. Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Materi yang diberikan bersifat praktis atau sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat
pada saat itu dan segera dapat dipenuhi melalui pendidikan singkat.
3. Waktu yang diperlukan relatif singkat
4. Biaya relatif murah
5. Usia peserta didik berbeda –beda
6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tungkat yang jelas
7. Pelaksanaan kegiatan disusun melaui perencanaan yang baik
8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapt pekerjaan atu meningkatkan taraf hidup
9. Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan yang membutuhkannya
10. Muncul karena adanya perubahan cepat dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lembaga pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti
mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan
itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah dan lembaga masyarakat. Dalam system
pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah
dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam
rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar
dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, social, susila dan religious.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat
sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap.
Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
10